You are on page 1of 22

PROPOSAL

KEBUN BIBIT RAKYAT PROGRAM KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011

DIUSULKAN OLEH : KELOMPOK PEMBIBITAN PERTANIAN KELOMPOK MULYA TANI PUTRI DESA CIHIDEUNG KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

SEKRETARIAT : KP. SUKAMULYA DESA CIHIDEUNG KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT
PROPOSAL KEBUN BIBIT RAKYAT PROGRAM KEMENTRIAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011

PENDAHULUAN

I.

LATAR BELAKANG

Pertanian merupakan jantung kehidupan umat manusia yang paling dominan, yaitu sumber air dan udara. Karena dari Pertanianlah kebutuhan utama manusia itu tersedia, tanpa udara dan tanpa air yang seimbang maka manusia akan kehilangan sumber kehidupan.

Terjadinya bencana alam pada akhir-akhir ini, yaitu banjir, longsor, pemanasan bumi dan bencana alam lainnya, maka para ahli berpendapat itu terjadi disebabkan ketidakseimbangan daerah pemukiman, serta jumlah industri yang semakin banyak. Satu hal yang sangat mengkhawatirkan adalah jumlah pertanian kritis yang diakibatkan oleh jumlah penanaman pohon oleh masyarakat. Hal ini dapat menimbulkan potensi kerugian yang berkepanjangan, hilangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keberadaan Pertanian, sehingga perilaku alih pungsi lahan tidak diimbangi dengan kesadaran manusia untuk menanam kembali, yang merupakan tindakan yang merugikan baik sekarang maupun dimasa yang akan datang.

Melihat kondisi yang semakin kritis dikarenakan isu pemanasan global ( global warming ) yang dirasakan di berbagai negara termasuk Indonesia maka sudah sepantasnya kita sebagai salah satu negara dengan daerah Pertanian terbesar melakukan suatu tindakan yang nyata yaitu dengan memperbanyak wilayah Pertanian baru ataupun dengan penanaman bibit baru di wilayah pertanian yang mulai gundul sebagai salah satu bentuk atau kepedulian masyarakat atau pemerintah Indonesia untuk mengantisipasi dampak dari pada pemanasan global tersebut, dengan adanya program kebun bibit rakyat diharapkan pemerintah dan masyarakat Indonesia dapat bersatu dan bekerjasama untuk menggapai tujuan yang mulia ini.

Maka kami khususnya masyarakat Jawa Barat khususnya di Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat siap untuk berpartisipasi dan melakukan kegiatan tersebut.

II. UPAYA Melihat hal tersebut di atas, upaya menjaga kelestarian hutan di Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat siap untuk berpartisipasi dengan melakukan gemar menanam dan menjaga hutan sangatlah penting. Maka Kelompok Pembibit Bibit Kehutanan Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat merasa perlu untuk ikut andil dalam menjaga dan melestarikan hutan kita. Adapun kegiatan yang kami lakukan adalah :

Pembibitan bibit kehutanan dan perkebunan, walaupun ini belum memadai (masih dalam jumlah yang kecil). Mengajak dan memberikan motivasi pada masyarakat sekitar, akan pentingnya menanam pohon yang dapat memberi keuntungan baik dari segi ekonomi maupun dari segi sosial. Membentuk wadah dengan nama kelompok Kelompok MULYA TANI Putri dengan maksud untuk lebih mengakrabkan kepada masyarakat dalam melaksanakan kegiatan dengan ikatan silaturahmi penuh persaudaraan.

III. KENDALA

Dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok Kelompok MULYA TANI PUTRI seiring dengan waktu mengalami perubahan yang positif, sedikit demi sedikit ada peningkatan dari kegiatan yang diusahakan. Namun walaupun demikian masih terdapat beberapa kendala yang kita dapatkan. Adapun kendala tersebut,diantaranya sbb:

Keterbatasan sarana dan prasarana. Hal ini yang menjadi penentu pembibitan sehingga sampai saat ini hanya bisa membibitkan dengan jumlah skala kecil saja, tidak seimbang dengan jumlah bibit yang dibutuhkan masyarakat.

Keterbatasan bimbingan dan informasi. Belum bisa mengakses untuk bekerjasama dengan pihak lain yang dapat lebih meningkatkan kamajuan kelompok dan masyarakat.

IV. SOLUSI Dengan adanya program pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kehutanan Republik Indonesia dengan program Kebun Bibit Raya (KBR) tahun 2011, merupakan salah satu solusi untuk menjaga kelestarian hutan Indonesia khususnya di daerah Kecamatan Parongpong

Kabupaten Bandung Barat dan sekitarnya. Dan program ini tidak akan tercapai jika elemen masyarakat tidak ikut serta dan mendukung dalam pelaksanaan program ini. Kelompok Pembibit Bibit Kehutanan dan Perkebunan (KELOMPOK) MULYA TANI PUTRI sangat mendukung akan tercapainya program ini, maka kami merasa perlu untuk ikut serta dalam melaksanakan program Kebun Bibit Raya (KBR), dan kami siap untuk menjadi pengelola KBR tahun 2011 sebagai penyedia bibit kehutanan yang unggul untuk rakyat.

V. PENUTUP Besar harapan kita untuk memiliki hutan sebagai sumber serapan air dan sumber udara, dengan upara yang maksimal dan kerja keras dari semua elemen masyarakat maka akan tercapailah apa yang diharapkan, maka akan tersedialah sumber air dan udara bersih yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat khususnya rakyat Indoneisa bahkan untuk masyarakat dunia. Semoga program KBR 2011 berjalan dengan sukses dan baik, partisipasi dari seluruh masyarakat mutlak merupakan kunci sukses dari segala apa yang kita cita-citakan, dan dengan izin Allah SWT lah negeri kita menjadi negeri yang subur, aman, dan makmur. Amin.

Bandung, 15 Maret 2011 Ketua Kelompok MULIYA TANI PUTRI

CUCUY SURYANI

KELOMPOK PEMBIBIT BIBIT KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KPBKP MULYA TANI PUTRI Sekretariat : Kampung Sukamulya Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

PROFIL KPBKP MULYA TANI PUTRI


1. Nama Kelompok 2. Kegiatan

: Kelompok Pembibitan Bibit Pertanian : Pembibitan,Pembinaan,Layanan dan

Konsultasi
3. Tahun Operasional 4. Tahun Pembentukan 5. Alamat

: Tahun 2011 : 12 Desember 2010 : Sekertariat :Kampung Sukamulya Desa Cihideung Kec. Parongpong

Kab. Bandung Barat


6. Susunan Pengurus

1). Ketua 2). Sekretaris

: IBU CUCUY : IBU ROSS

3). Bendahara 4). Anggota

: IBU NYAI : 1. IBU ADE CARIAH 2. IBU Hj.ENDEN 3. IBU NENDEN 4. IBU ENCUN 5. IBU AI 6. IBU RORO 7. IBU NENG 8. IBU NYAI JENAB 9. IBU RANI 10. IBU OSENG

Bandung, 15 Maret 2011 Ketua KPBKP MULIYA TANI PUTRI

CUCUY SURYANI

KELOMPOK PEMBIBIT BIBIT KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KPBKP MULYA TANI PUTRI Sekretariat : Kampung Sukamulya Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

Susunan Pengurus KPBKP MULYA TANI PUTRI Susunan Pengurus


7. Susunan Pengurus

:
:

1). Ketua 2). Sekretaris 3). Bendahara 4). Anggota

: IBU CUCUY : IBU ROSS : IBU NYAI : 1. IBU ADE CARIAH 2. IBU Hj.ENDEN 3. IBU NENDEN 4. IBU ENCUN 5. IBU AI 6. IBU RORO 7. IBU NENG 8. IBU NYAI JENAB 9. IBU RANI 10. IBU OSENG

Mengetahui, KETUA , KPBKP MULYA TANI PUTRI

CUCUY SURYANI

KELOMPOK PEMBIBIT BIBIT KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

KELOMPOK MULYA TANI PUTRI Sekretariat : Kampung Sukamulya Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat Nomor Lampiran Perihal : 0028/KPBKP-TS/2011 : 1 (satu) Berkas : Permohonan Jadi pengelola Program Kebun Rakyat (KBR) Kepada Yth : Kepala Dinas PERTANIAN Kab. Bandung Di TEMPAT

Dengan Hormat,

Bersama ini, kami Kelompok Bibit Kehutanan dan Perkebunan (KELOMPOK) Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat bermaksud mengajukan permohonan kepada Bapak untuk menjadi penasihat KELOMPOK MULYA TANI PUTRI dalam Program Kebun Bibit Rakyat (KBR) Kementerian Pertsnisn Republik Indonesia Tahun 2011. Bandung, 15 Maret 2011

Mengetahui : Kepala Dinas PERTANIAN Kab. Bandung Ketua KELOMPOK MULIYA TANI

CUCUY SURYANI

RENCANA USULAN KEGIATAN KELOMPOK (RUKK)

KEGIATAN PEMBIBITAN BIBIT KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN PROGRAM KEBUN BIBIT RAKYAT DESA CIHIDEUNG PERIODE TAHUN 2011 A. IDENTITAS KELOMPOK
1. Nama Kelompok Alamat :Kelompok Pembibit Bibit Kehutanan dan Perkebunan KELOMPOK MULYA TANI PUTRI : Kampung Sukamulya Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat : : IBU CUCUY SURYANI : IBU ROSS : IBU NYAI : 10 orang : 10 orang

2.

Nama Pengurus Ketua Sekretaris Bendahara

3.

Jumlah Anggota - Perempuan

B. RENCANA USAHA KELOMPOK


1. 2. 3. 4. Jenis yang dilaksanakan Lokasi Kegiatan Usaha Luas Lahan Pembibitan Jenis Pembibitan yang dibibitkan : Pembibitan Bibit Kehutanan dan Perkebunan : Des. Cihideung Kec. Parongpong Kab. Bandung Barat Prop. Jawa Barat : 1,1Ha (1.100 meter2) : 1. CABE PAPRIKA 2. CABE RAWIT 3. SELADA 4. BRUCOLI 5. KAELAN

5.

Teknologi Budidaya yang akan dilaksanakan a. Varietas : Benih Unggul b. Pengolahan Media Tanam :Campuran Kompos dan pupuk organic lainnya c. Jumlah Bibit : 50 Bibit d. Pemupukan - Jenis Pupuk : Kompos, Pupuk Kandang siap pakai, POC Nasa - Frekuensi Pemupukan : Berkala dan berkelanjutan sampai bibit siap tanam e. Pengendalian OPT : Sistem Pengendalian Kondusip C. RENCANA ANGGARAN BIAYA

Belanja Barang dan Jasa No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Polibek Plastik Cor Paranet Pupuk Kandang Matang/ Siap Pakai Benih Cabe Paprika Benih Selada Benih Brucoli Benih Kailan Benih Cabe Rawit Bambu Paku Nama Barang dan Jasa Volume 200 500 500 4000 5 5 5 10 10 100 10 Kg M M Kg B B B Kg Kg Bt Bh Harga Satuan 25,000 2,500 19,000 700 500,000 15000 80,000 50,000 90,000 8,000 15,000 Jumlah 5,000,000 1,250,000 9,500,000 2,800,000 500,000 1,500,000 240,000 500,000 900,000 800,000 `150,000

12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Cangkul Golok Arit Kored Mesin Air Sanyo Tangki Air Ukuran 1.000 Liter Selang Air Kran Semprot Sower Pipa Paralon Kran Air Siltip PENGERJAAN

5 5 10 10 1 1 100 2 10 5 5

Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh

60,000 25,000 30,000 9,000 2,800,000 1,500,000 7,000 65,000 13,000 20,000 1,000

300,000 125,000 300,000 90,000 2,800,000 1,500,000 700,000 130,000 130,000 100,000 5,000

23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

Persiapan Lahan 5 orang @Rp. 40.000,Pengadukan Media Tanam 5 org @Rp. 40.000,Peralatan Lahan 5 orang @ Rp. 40.000,Pengerjaan Tempat Pembibitan @ Rp. 40.000,Pemasangan Mesin Air Pemasangan Paranet 5 Org @ Rp. 40.000,Pengisian Polibek 10 Org @ Rp. 35.000,Permentasi Benih 2 Org @ Rp. 40.000,Penanaman Benih 20 Org @ Rp. 40.000,Penyemprotan Pupuk 2 Org @ Rp. 40.000,Penyemprotan Kendali Hama 2 Org

6 6 6 6 1 6 8 1 1 12

Hk Hk Hk Hk pkt Hk Hk Hk Hk Prl

200,000 200,000 200,000 200,000 1,800,000 200,000 350,000 80,000 800,000 80,000

1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,800,000 1,2000,000 2,800,000 80,000 800,000 960,000

33 34

@ Rp. 40000 Perawatan (Penyiraman dan Penyiangan) JUMLAH

12 12

Prl Prl

80,000 700,000

960,000 8,400,000 Rp. 50,820,000

D. JADWAL KEGIATAN

URAIAN KEGIATAN

TAHUN 2011/BULAN I

Minggu II III IV

Pengadaan Barang

April

Persiapan Lahan

April

Pengerjaan : a. Pengadukan Media Tanaman b. Permentasi Media Tanam c. Perataan Lahan d. Pengerjaan Tempat Pembibitan e. Pemasangtan Alat Siram f. Pemasangan Paranet g. Pengerjaan/ Pengisian Polibek h. Persiapan Benih i. Penanaman Benih April April April April April April April April April

Pemupukan dan Pengendalian Hama - Penyemprotan pupuk cair, dilakukan setiap 2 minggu 1 kali sampai bibit siap tanam - Penyemprotan pengendali hama, dilakukan setiap 2 minggu 1 kali sampai bibit siap tanam Mei Mei

Perawatan - Penyiraman setiap hari sampai bibit siap tanam setiiap sora bila musim kemarau - Penyiangan dan pengontrolan Mei Juni Juli Agustus September

Sampai bibit siap tanam

Oktober dst.

Nomor Perihal Lampiran

: 0028/KPBKP-B/TS/03/2011 : Permohonan Program Kebun Bibit Rakyat : 1 berkas

Kepada yth, Bapak Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Barat Propinsi Jawa Barat Di Tempat Mengacu pada Program Kebun Bibit Rakyat (KBR) yang akan dilaksanakan oleh Kementrian RI pada Tahun Anggaran 2011m kami dari Kelompok Tani : Kelompok MULYA TANI PUTRI , Desa : CIHIDEUNG, Kecamatan : PARONGPONG, kabupaten : BANDUNG BARAT, Propinsi : JAWA BARAT, bermaksud mengajukan proposal KBR tersebut dengan jenis tanaman Albasia dan Jati putih , sebanyak 50.000 batang dengan jumlah biaya yang kami ajukan sebesar Rp. 50.000.000,-. Kami sangat berharap agar Bapak meyetujui proporal kami tersebut, karena ditempat kami banyak lahan kritis yang harus kami rehabilitasi. Apabila Bapak berkenan menyetujui permohonan kami tersebut, mohon dana dapat ditransfer kepada rekening kelompok atas nama Demikian permohonan kam buat, atas perhatian dan perkenan Bapak, kami ucapkan terima kasih. Bandung, 15 Maret 2011 Ketua Kelompok TANI PUTRI Sekretaris Kelompok TANI PUTRI

CUCUY SURYANI Mengetahui

ROSS

Tembusan : Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Barat Nomor : 0028/KPBKP-B/TS/03/2011 Perihal : Permohonan Program Kebun Bibit Rakyat Lampiran : 1 berkas

Kepada yth, Bapak Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat Di Tempat Mengacu pada Program Kebun Bibit Rakyat (KBR) yang akan dilaksanakan oleh Kementrian RI pada Tahun Anggaran 2011m kami dari Kelompok Tani : Kelompok MULYA TANI PUTRI Desa :Cihideung, Kecamatan : Parongpong, kabupaten :Kabupaten Bandung Barat, Propinsi : JAWA BARAT, bermaksud mengajukan proposal KBR tersebut dengan jenis tanaman Cabe Paprika dan Cabe Rawit putih , merah hijau sebanyak 50.000 batang dengan jumlah biaya yang kami ajukan sebesar Rp. 50.000.000,-. Kami sangat berharap agar Bapak meyetujui proporal kami tersebut, karena ditempat kami banyak lahan kritis yang harus kami rehabilitasi. Apabila Bapak berkenan menyetujui permohonan kami tersebut, mohon dana dapat ditransfer kepada rekening kelompok atas nama

Demikian permohonan kam buat, atas perhatian dan perkenan Bapak, kami ucapkan terima kasih. Bandung, 15 Maret 2011 Ketua Kelompok Tani Putri Kelompok Tani Sekretaris

CUCUY SURYANI Mengetahui ,

ROSS

Tembusan : Kepala Desa CIHIDEUNG

I. PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Kebun bibit rakyat merupakan program Kementrian Kehutanan yang memiliki maksud dan tujuan sangat bagus untuk memperbaiki lahan yang rusak dan lahan yang kritis. Selain itu dari progran KBR ini diharapkan mendapatkan manfaat ekonomis yang lebih baik untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Untuk memperoleh jenis tanaman yang berkualitas, maka sejak awal perlu dilakukan treatmen yang tepat terhadap bibit yang akan ditanam, mulai pelaksanaan seleksi benihm sterilisasi benih, jenis media semai dan sapih yang akan digunakan, pemeliharaan selama dipersemaian hingga pelaksanaan seleksi bibit dan metode pengangkutannya ke lapangan. Selain beberapa treatmen diatas, maka diperlukan pula sistem pengelolaan yang tepat dan seimbang serta kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait. Selain itu diperlukan pula upaya serius dalam bentuk pebangunan secara refresentatif, sehingga beberapa tahapan yang harus dilaksanakan dalam pengelolaan bibit dapat berjalan secara oftimal. Mengingat pentingnya ketersediaan bibit dalam jumlah yang cukup dan berkualitas baik, guna mendukung pelaksanaan program rehabilitasi lahan, maka diperlukan pembibitan tanaman hutan dan tanaman serbaguna (MPTS) yang lebih baik melalui program Kebun Bibit Rakyat. Sehingga melalui program ini diharapkan mampu dibangun dan diwujudkan kembali lingkungan yang sehat dan terpeliharanya lahan serta tegakkan pohon secara baik dan lestari.

I.2. TUJUAN

Secara

garis

besar

tujuan

program

adalah

terbangunnya

kesadaran

masyarakat untuk menanam tanaman pada lahan kosong atau lahan kritis serta lahan tidak produktif dengan jenis tanaman hutan dan jenis tanaman serba guna lainnya, sehingga akan mengurangi lahan yang rusak dan lahan yang kritis. Sedangkan beberapa tujuan khusus dari program ini, antara lain : Menyediakan bibit tanaman yang bermutu baik dan dalam jumlah yang memadai; Mengurangi tingkat kematian bibit selama proses distribusi bibit; Membantu dalam meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya petani hutan; Memberikan pengetahuan kepada masyarakat (transfer teknologi) tentang cara pembibitan tanaman.

I.3. SASARAN PROGRAM

Sasaran lokasi Kebun Bibit Rakyat (KBR) adalah desa-desa yang memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Diutamakan berada dalam DAS prioritas; 2. Diutamakan berada di dalam dan disekitar kawasan hutan; 3. Memiliki lahan kritis, lahan kosong atau lahan tidak produktif; 4. Mata pencaharian penduduknya bergantung pada sektor pertanian; 5. Terdapat kelompok pengelola

I.4. LINGKUP PROGRAM

Komponen Kegiatan Bibit Rakyat (KBR) meliputi : 1. Penyusunan rencana usulan kegiatan kelompok; 2. Pembuatan dan penyeiaan sarana dan prasarana persemaian; 3. Pengadaan benih;
4. Produksi dan pemeliharaan bibit.

Sedangkan lingkup kegiatan pembuatan kebun bibit yang akan dilaksanakan dalam program ini melipuuti : 1. Persiapan lapang; 2. Pembuatan bedeng sapih; 3. Pemagaran; 4. Pembuatan bedeng pengecambahan; 5. Seleksi benih; 6. Perlakuan benih; 7. Persiapan media semai (kompoisi media semai, sterilisasi media semai dsb.) 8. Penyemaian (penaburan benih); 9. Penyapihan bibit; 10. Pemeliharaan bibit (penyiraman, pemupukan, penyiangan atau

penggulmaan, pemberantasan hama penyakit dan lain-lain); 11. Pemanenan dan seleksi bibit.

I.5. KELUARAN PROGRAM

Beberapa hasil yang ingin dicapai dari pelaksanaan program ini antara lain :

1. Tersedianya bibit yang berkualitas, baik secara fisiologis dan genetik dalam jumlah yang memadai; 2. Tertanaminya lahan yang kosong dengan tanaman yang bernilai ekonomi dan berfungsi lindung; 3. Terbentuknya kelompok masyarakat yang berfungsi sebagai kelompok pengelola program Kebun Bibit Rakyat (KBR).

I.6. POLA PENGEMBANGAN PROGRAM

Pola yang akan dijalankan dalam pengembangan program ini adalah pola kemitraan partisipatif, yakni terjalinnya kerjasama yang saling menguntungkan, konstruktif dan dinamis antara pihak supporting program (instansi dan lembaga terkait), dan masyarakat.

II. PELAKSANAAN KEGIATAN

II.1.

SOSIALISASI PROGRAM

Sosialisasi program dilakukan kepada pihak-pihak terkait,seperti lembaga pemerintah daerah dan masyarakat penerima program. Hal ini bertujuan untuk : 1) Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai program yang akan dilaksanakan; 2) Mendapatkan dukungan secara positif dari semua pihak, khususnya pihak-pihak yang terkait dan berpengaruh dalam masyarakat, agar seluruh proses pelaksanaan program dapat berjalan secara optimal.

II.2.

PELATIHAN PENGADAAN BIBIT

Beberapa materi yang akan disajikan pada kegiatan ini meliputi : a) Pengenalan benih tanaman hutan dan jenis tanaman erbaguna (MPTS);

b) Treatment benih tanaman; c) Metode penyiapan media tabur (semai) dan penaburan benih; d) Penyiapan media sapih dan penyapihan; e) Metode pemeliharan bibit; f) Pemanenan dan seleksi bibit dan; g) Distribusi bibit.

II.3.

PENGADAAN BIBIT Jenis bibit yang akan dikembangkan dalam program ini keseluruhannya tergolong jenis tanaman cepat tumbuh, yakni jenis Albasia dan Jati putih Sedangkan jumlah bibit yang akan dibuat dalam satu unit KBR adalah sebanyak 50.000 (lima puluh ribu) batang bibit.

Adapun beberapa tahapan yang harus dilalui dalam proses pengadaan bibit meliputi :
a.

Seleksi Benih Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh benih yang berkualitas tinggi. Benih yang bermutu baik memiliki beberapa karakteristik antara lain : (1) Berdaya kecambah tinggi (diatas 70%), (2) Persen Kemurnian Tinggi, dan (3) Bersertifikat teruji dan diketahui asal benih dan lain sebagainya.

b.

Perlakuan Benih Kegiatan ini dilakukan untuk memacu benih agar mampu berkecambah dalam waktu cepat tanpa merusak dan menurunkan kualitas bibit serta terbebas dari hama dan penyakit. Jenis perlakuan yang akan diaplikasikan untuk jenis Albasia dan Jati putih, secara sederhana dan praktis yakni menyiram benih dengan air dan membersihkan benih tersebut dari kotoran.

c.

Persiapan Media Sapih

Media sapih merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pengecambahan benih, kerena keberadaan media ini ikut berperan dalam menentukan tingkat kelembaban dan besarnya suplai oksigen di sekitar benih, dalam mempercepat proses pecahnya kulit biji, yang selanjutnya diikuti oleh terjadinya pengecambahan. Selain itu media juga merupakan faktor eksternal yang berperan sebagai penentu kesehatan bibit, sehingga melalui treatment media yang baik, seperti perlakuan sterilisasi yang tepat terhadap media semai sebelum digunakan, akan mampu mencegah dan menekan munculnya jamur perusak/ pembusuk akar. Adapun jenis media yang akan digunakan dalam tahap penyemaian ini adalah pasir atau campuran tanah, sekam dan kompos (perbandingan 2 : 1 : 2) yang telah disterilkan.
d.

Penyemaian (Penaburan Benih) Kegiatan penyemaian dilakukan segera seletah benih mendapatkan perlakuan yang tepat pada media semai yang telah disiapkan. Untuk mempercepat proses pengecambahan benih, beberapa perlakuan yang harus diaplikasikan antara lain : (1) Penyiraman yang cukup dan terkontrol, agar kelembaban disekitar benih dapat dipertahankan; (2) Memberikan cahaya yang cukup, agar proses etiolasi dapat dihindari, dan; (3) Aerasi cukup, agar proses suplai oksigen disekitar benih tersedia dengan baik.

e.

Persiapan Media Sapih Media sapih merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap keberhasilan dalam pengadaan bibit, juga berperan sebagai penentu tingkat kelembaban, suplai oksigen dan ketersediaan nutrisi (unsur hara) disekitar perakaran bibit. Adapun jenis media semai yang akan digunakan dalam pengadaan bibit ini antara lain : tanah topsoil, kompos, sekam padi (perbandingan 2:1:1)

f.

Penyapihan Bibit Kegiatan penyapihan dilakukan segera setelah benih berkecambah, kelopak biji terlepas dan telah keluar akar lateralnya (umur bibit kurang lebih telah 2 3 minggu seletah berkemcambah).

g.

Pembuatan Bedeng Ssapih Bedeng sapi adalah areal khusus yang dipergunakan sebagai tempat untuk menaruh dan menyimpan bibit setelah disapih. Pada umumnya ukuran bedeng sapih 5 materpersegi (lebar 1 meter dan panjang 5 meter). Beberapaka perlakuan yang khusus diberikan terhadap bibit selama berada dalam pembuangan sapih antar lini : peyiraman, pemupukan, penyiangan dan pemberantasan hama penyakit.

h.

Pemeliharaan Beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam kegiatan pemeliharaan antara lain; penyiraman, pemukuman, penyiangan atau peggulmaan, pemberantas hama penyakit dan lain-lain.

i.

Pemanenan dan Seleksi Bibit Kondisi ini dimaksudkan agar bibit memiliki daya adaptasi yang tinggi setelah ditanam dilapangan. Selain itu sebelum bibit didistribusikan ke lapangan terlebih dahulu didahulukan penyeleksian untuk memperolah bibit yang baik, anttara lain: (1) Tinggi minimal 258 cm, (2) Media Kompak; (3) Batang berkayu dan tunggal; (4) Tajuk sehat dan lainsebaginya.

II.4.

WAKTU PELAKSAAAN PROGRAM Waktu pelaksanaan program ini di desain selama kurang lebih 6 bulan dimulai sebelum musim penghujan hingga bibit setiap tanam ketika musim penghujan tiba. Adapun rincian alokasi waktu tersebut adalah sebagai berikut. (1) 0,5 bulan sosialisasi dan pelatihan; (2) 0,5 bulan untuk persiapan lihat persemaian, (3) 4 bulan penyiapan bibit dan; (4) 1 bulan stessing bibit sebelum ditanam dilapangan agar bibit memiliki daya adaptasi ditanam dilapangan.

II.5.

WAKTU PELAKSAAAN PROGRAM Program pembibitan ini akan dilaksanakan pada beberapa lokasi

kekompakan tani. Adapun penetapan lokasi yang akan diperuntukkan sebagai areal persemaian, terlebih dahulu akan diawali dengan melakukan survei untuk memastikan kelayakan lokasi tersebut dan kesesuainnya dengan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebagai areal persemaian. Lokasi Program terletak di Desa Cihideung , Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Propinsi Jawa Barat. II.6. PELAKSANA PROGRAM

Pelaksana program KBR adalah Kelompok Tani KELOMPOK MULYA TANI PUTRI, dengan susunan pengurus sebagai berikut : 1). Ketua 2). Sekretaris 3). Bendahara 4). Anggota : IBU CUCUY : IBU ROSS : IBU NYAI : 1. IBU ADE CARIAH 2. IBU Hj.ENDEN 3. IBU NENDEN 4. IBU ENCUN 5. IBU AI 6. IBU RORO 7. IBU NENG 8. IBU NYAI JENAB 9. IBU RANI 10. IBU OSENG

II.7.

RENCANA MONITORING DAN EVALUASI Monitoring dan evaluasi dilakukan setiap bulan oleh penanggung jawab program, untuk mengetahui perkembangan program secara kongkrit. Sedangkan untuk laporan monitoring dan evaluasi kepadap pihak donatur

dilkukan 2 bulan sekali atau sesuai kesepakatan antara lembaga pelaksana dengan lembaga pemberi dana. II.8. RENCANA MONITORING DAN EVALUASI Anggaran yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan program

pembibitan Kebun Bibit Rakyat (KBR) KELOMPOK MULYA TANI PUTRI , ini adalah sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

You might also like