You are on page 1of 10

PENGALAMAN BELAJAR PRAKTIKA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DI PUSKESMAS MOJO, KELURAHAN MOJO,

SURABAYA SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN Pokok bahasan Hari, tanggal Waktu Pertemuan Tempat Sasaran I. : : : : : Asam Urat (Artritis Gout) Selasa, 8 Juni 2010 45 menit Ruang tunggu Puskesmas Mojo Pengunjung Puskesmas Mojo

Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah mendapatkan penyuluhan, masyarakat diharapkan mengerti, memahami dan mampu mengaplikasikan materi penyuluhan, yaitu Asam Urat dalam kehidupan sehari-hari.

II.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mendapatkan penyuluhan masyarakat mampu : 1. Mampu menjelaskan pengertian Asam Urat 2. Mampu menjelaskan penyebab Asam Urat 3. Mampu menjelaskan tanda dan gejala Asam Urat 4. Mampu menjelaskan tentang diagnosa Asam Urat 5. Mampu menjelaskan dan melaksanakan cara pencegahan Asam Urat 6. Mampu menjelaskan penatalaksanaan Asam Urat

III. Sasaran Pengunjung Puskesmas Mojo pada hari Selasa, 8 Juni 2010 IV. Materi Pembelajaran 1. 2. Pokok Bahasan : Asam Urat Sub Pokok Bahasan : a) b) Pengertian Asam Urat Penyebab Asam Urat

c) d) e) f) V. 1. Ceramah 2. Diskusi VI. Setting

Tanda dan Gejala Asam Urat Diagnosa Asam Urat Cara pencegahan Asam Urat Pengobatan Asam Urat

Metode Pembelajaran

a. Setting Waktu
Tahap Waktu 08 Juni 2010 06.45 - 07.00 WIB Kegiatan Penyuluh Mempersiapkan bahan dan alat yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan 08 Juni 2010 07.00 - 07.15 WIB 08 Juni 2010 07.15 - 07.20 WIB 1. Pembukaan acara oleh moderator a. Moderator mengucapkan salam b. Moderator 1. a. Peserta menjawab salam b. Peserta mendengarkan c. Peserta mendengarkan 1. Nurul Arifah Mempersiapkan peserta, alat dan pemateri Masyarakat menyiapkan diri di ruang tunggu Seluruh anggota kelompok Kegiatan Peserta Pelaksana Seluruh anggota kelompok

Pra Kegiatan

Pembukaan

memperkenalkan diri dan anggota c. Moderator menyampaikan judul penyuluhan materi

07.20 - 07.40 WIB

2. Penyampaian oleh pemateri : a. Pengertian Urat b. Penyebab Urat

materi Asam Asam

2. Peserta mendengarkan dan memberikan umpan balik terhadap materi yang disampaikan.

2.

Laurieana Al Isati

c. Tanda dan Gejala Asam Urat d. Diagnosa Urat e. Cara Pencegahan Asam Urat Asam

f. Isi

Pengobatan Asam Urat

08 Juni 2010 07.40 07.55 WIB

Sesi tanya jawab dan evaluasi hasil yang dipandu oleh moderator.

a.Mengajukan pertanyaan mengenai yang dipahami. b.Menjawab pertanyaan diajukan. yang materi kurang

1. Nurul Arifah 2.Risa Kumalasari 3. Anna Nurmita

08 Juni 2010 07.55 08.00 WIB

Penutup moderador a. Moderator

oleh a.Peserta menjawab salam b.Peserta tangan bertepuk

Nurul Arifah

mengucapkan

Penutup

salam penutup

b. Moderator
mengucapkan tarima kasih atas perhatian dan partisipasi peserta c.

b. Setting Tempat

Layar

Keterangan gambar : = Moderator = Pemateri = Penjawab pertanyaan = Fasilitator = Observer = Dokumentasi = Peserta = LCD = Layar

VII. Pengorganisasian Penanggung Jawab Penyaji/penyuluh Moderator Penjawab pertanyaan Fasilitator Observer Dokumentasi VIII. Kriteria Evaluasi : : : : : : : Laurieana Al Isati Nurul Arifah Risa Kumalasari Anna Nurmita Isnaini Rochmawati Putri Diah L. Frida Indriani Kisam Samsuri

a. Evaluasi Struktur 1. 2. 3. Semua peserta hadir dalam kegiatan. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa Pengorganisasian dilakukan 2 hari sebelum pelaksanaan

bekerja sama dengan Puskesmas Mojo. penyuluhan. b. Evaluasi Proses 1. disampaikan pemateri. 2. 3. penyuluhan. c. Evaluasi Hasil 1. disampaikan. 2. 3. Ada umpan balik positif dari peserta seperti Jumlah peserta 10 orang. dapat menjawab pertanyaan yang diajukan pemateri. Peserta memahami materi yang telah Peserta tidak meninggalkan tempat selama Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan berlangsung. Peserta antusias terhadap materi yang

MATERI PENYULUHAN

I.

Definisi Asam urat Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. ( Suryo Wibowo, 2006)

II.

Penyakit Asam Urat a. Penyakit gout primer: 99 persen penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetic dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh. b. Penyakit gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organic yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein.

III.

Gejala Asam Urat 1. Gejala khas dari serangan artritis gout adalah serangan akut biasanya bersifat monoartikular (menyerang satu sendi saja) dengan gejala pembengkakan, kemerahan, nyeri hebat, panas dan gangguan gerak dari sendi yang terserang yang terjadi mendadak (akut) yang mencapai puncaknya kurang dari 24 jam. 2. Lokasi yang paling sering pada serangan pertama adalah sendi pangkal ibu jari kaki. Hampir pada semua kasus, lokasi artritis terutama pada sendi perifer dan jarang pada sendi sentral. 3. Perjalanan penyakit gout sangat khas dan mempunyai 3 tahapan. Tahap pertama disebut tahap artritis gout akut. Pada tahap ini penderita

akan mengalami serangan artritis yang khas dan serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5 7 hari. Setelah serangan pertama, penderita akan masuk pada gout interkritikal. Pada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka waktu tertentu. Tahap kedua disebut sebagai tahap artritis gout akut intermiten yang ditandai dengan serangan artritis yang khas. Selanjutnya penderita akan sering mendapat serangan (kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dan serangan berikutnya makin lama makin rapat dan lama, serangan makin lama makin panjang, serta jumlah sendi yang terserang makin banyak. Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus. Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. IV. Diagnosa Asam Urat Seseorang dikatakan menderita asam urat (gout) jika kondisinya memenuhi beberapa syarat dan biasanya perjalanan penyakitnya klasik sekali, seperti mempunyai gejala yang khas penyakit gout, mempunyai perjalanan penyakit yang khas penyakit gout, ditemukan asam urat dalam kadar tinggi dalam darahnya, dan hasil pemeriksaan mikroskopik dari cairan sendi atau tofus (benjolan asam urat) ditemukan kristal asam urat yang berbentuk jarum. Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 7 mg/dl dan pada perempuan 2,6 6 mg/dl. Kadar asam urat diatas normal disebut hiperurisemia.Sebanyak 25% orang yang asam uratnya tinggi akan menjadi penyakit gout. Bila kadar asam urat tinggi tapi tidak ada gejala serangan sendi ini disebut stadium awal. Pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang bertahun-tahun sama sekali tidak muncul gejalanya, tetapi ada yang muncul gejalanya di usia 20 tahun, 30 tahun, atau 40 tahun. V. Cara pencegahan Makanan kaya protein dan lemak merupakan sumber purin, namun makanan tersebut juga sangat berguna bagi tubuh. Pencegahan terhadap penyakit asam urat yaitu dengan mengatur pola makan seharihari. Untuk orang yang kesehatannya baik hendaknya tidak makan berlebihan. Sedangkan bagi yang telah menderita gangguan asam urat,

sebaiknya membatasi diri terhadap hal-hal yang bisa memperburuk keadaan. Misalnya membatasi makanan tinggi purin dan memilih yang rendah purin. Penggolongan makanan berdasarkan kandungan purin:

Golongan A: Makanan yang mengandung purin tinggi (150-800 mg/100 gram makanan) adalah hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jeroan, udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak daging (abon, dendeng), ragi (tape), alkohol serta makanan dalam kaleng. Golongan B: Makanan yang mengandung purin sedang (50-150 mg/100 gram makanan) adalah ikan yang tidak termasuk golongan A, daging sapi, kerang-kerangan, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung. Golongan C: Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-50 mg/100 gram makanan) adalah keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan. Pengaturan diet sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam

urat melebihi 7 mg/dl dengan tidak mengonsumsi bahan makanan golongan A dan membatasi diri untuk mengonsmsi bahan makanan golongan B. Juga membatasi diri mengonsumsi lemak serta disarankan untuk banyak minum air putih. Apabila dengan pengaturan diet masih terdapat gejala-gejala peninggian asam urat darah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terdekat untuk penanganan lebih lanjut. Guna mempermudah mengingat bahan makanan apa saja yang tinggi purin dan harus dihindari oleh penderita asam urat dapat menggunakan singkatan J A S B U = Jerohan = Alkohol = Sarden = Bayam = Unggas

K E T

= Kacang = Emping = Tape

JASBUKET

VI. PENATALAKSANAAN

Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar normalnya adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria. Kontrol makanan yang dikonsumsi. Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat membantu membuang purin yang ada dalam tubuh. Pengobatan untuk menurunkan kadar asam urat ditempuh dengan 2 cara: mencegah pembentukan atau mempercepat ekskresi asam urat. Obat pencegah terbentuknya asam urat biasanya golongan alopurinol. Sedangkan golongan probenesid, sulfonipirazon, azapropazon, dan benebronaron berperan mempercepat ekskresi asam urat. Selain itu penatalaksanaan asam urat dengan mengobati gejala yang ada seperti peradangan. Obat-obat jenis NSAID yang memiliki efektifitas sebagai antiinflamasi seperti Naprofen dan natrium diklofenak. Sedangkan obat golongan kortikosteroid digunakan apabila penderita memiliki kontraindikasi dengan obat NSAID.
Pengurangan kadar asam urat. Indikasi diperlukannya penurunan kadar asam urat meliputi sering munculnya artritis akut yang tidak terkontrol oleh pemberian colchicine untuk profilaksis, penumpukan asam urat/benjolan, atau kerusakan ginjal. Tujuan terapi yang diharapkan yaitu mempertahankan kadar asam urat di bawah 6mg/dL. Dua kelas obat yang dapat digunakan untuk menurunkan asam urat serum yaitu uricosuric dan allopurinol.

Hal yang juga perlu diperhatikan, jangan bekerja terlalu berat, cepat tanggap dan rutin memeriksakan diri ke dokter. Karena sekali menderita, biasanya gangguan asam urat akan terus berlanjut.

REFERENSI Wibowo, Suryo. 2006. Asam Urat. Diakses dari http://suryopada

wibowo.blogspot.com/2006/06/asam-urat_115088450115003296.htm tanggal 07 Juni 2010 pukul 16.30 WIB

Murray, R; Granner, D; Mayes, P; Rodwell, V. 2003. Harpers Illustrated Biochemistry, Twenty-Sixth Edition. In Rodwell, V. metabolism of purine & pyrimidine nucleotides. New York. McGraw-Hill Companies. p293-302 Noer, Sjaifoellah. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

You might also like