You are on page 1of 13

A. Definisi, Pengertian, Tokoh-Tokoh Ilmu Ekonomi, Sejarah Perkembangan 1.

Definisi Ilmu Ekonomi dan Pengertiannya Menurut Para Tokoh :

Albert L.Meyers : Dalam bukunya Grondslagen van de modern economie mengemukakan Ilmu ekonomi adalah ilmu pengtahuan yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia. Prof.Dr.J.L.Mey Jr. : Dalam bukunya Leerboek der bedrijfseconomie, Jilid 1 berpendapat ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha manusia ke arah kemakmuran. Lionel Robbins : Telah mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai berikut, economics is the science which studies human behavior as a relationship between and the scarce means which have alternative uses Terlepas dari definisi mana yang dapat diterima semua definisi mempunyai

elemen tunggal yang sama yaitu kelangkaan alat pemuas kebutuhan. Apabila semua benda-benda atau alat-alat yang dibutuhkan manusia terdapat dalam jumlah yang berlimpah ruah, seperti umpamanya hawa udara maka tidak akan ada kebutuhan akan ilmu ekonomi ataupun ahli-ahli ekonomi. Boulding dalam bukunya economic analysis mengemukakan contoh-contoh berikut guna menunjukan betapa sulit memberikan sebuah definisi yang tepat untuk ilmu ekonomi. Apabila kita memperhatikan definisi: economics is a what economists do, (definisi: Jacob Viner), maka hal tersebut tidak akan banyak membantu kita kea rah mendapat gambaran mengenai ilmu ekonomi. Di samping itu definisi: Ilmu ekonomi adalah studi mengenai kekayaan material merupakan definsi yang terlalu sempit,karena ilmu ekonomi bukan saja mempelajari ilmu ekonomi material. Definisi: Ilmu ekonomi adalah ilmu mengenai penilaian serta pilihan manusia, terlampau luas.

Dari contoh-contoh yang dikemukakan dapatlah diperoleh gambaran bahwa tidak ada definisi satupun yang lengkap mencakup arti ilmu ekonomi, karena setiap definisi hanya menekankan satu segi saja dari bidang luas yang dicakup dari ilmu ekonomi. Menurut Boulding hal-hal yang diperhatikan oleh analisis ekonomi adalah: Fenomin-fenomin ekonomi, misalnya tiga macam aktivitas manusia berupa: produksi,konsumsi dan pertukaran. Semua aktivitas tersebut meliputi kuantitas-kuantitas. Objek ketiga analisis ekonomi adalah, organisasi dan lembaga-lembaga yang memimpin aktivitas ekonomi. Pendapat-pendapat berikut yang dikemukakan oleh sejumlah ekonom menitik beratkan faktaor manusia sehubungan dengan ilmu ekonomi.

Roscher dalam bukunya : Grundlagen der National ekonomie berpendapat bahwa:Ausgangspunkt,wie zielpunkt unserer wissenechaft der mensch. Hennipman : Bagian terbesar dari teori ekonomi,terutama teori nilai, bertugas untuk menganalisis manusia dan reaksinya dalamkehidupan ekonomi. Frank Knight : Studi mengenai ilmu ekonomi adalah studi mengenai cara bertindak ekonomis. Dari pernyataan-pernyataan tersebut,jelaslah kiranya bahwa berulang-ulang dititik

beratkan manusia sebagai objek penyeledikan,dalam hal mana diperhatikan kelakuan manusia (Human Behaviour). 2. Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi. Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan

menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps. Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya. Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya. Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North. 3. Metodologi Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang

dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah. B. Metode Dalam Disiplin Ilmu Ekonomi. Ilmu ekonomi secara sederhana merupakan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang bersifat tidak terbatas dengan alat pemenuhan kebutuhan berupa barang dan jasa yang bersifat langka serta memiliki kegunaan alternatif. Untuk itu, cara pemenuhan kebutuhannya berkaitan dengan metode-metode dalam ilmu ekonomi tersebut. Metode Ilmu Ekonomi menurut Chaurmain dan Prihatin (1994 : 14-16) meliputi sebagai berikut: 1. Metode Induktif. Metode dimana suatu keputusan dilakukan dengan mengumpulkan semua data informasi yang ada didalam realitas kehidupan. Realita tersebut mencakup setiap unsur kehidupan yang dialami individu, keluarga, masyarakat lokal, dan sebagainya yang mencoba mencari jalan pemecahan sehingga upaya pemenuhan kebutuhan tersebut dapat dikaji secermat mungkin. Ilmu ekonomi berfungsi sebagai cara atau metode untuk menyusun daftar kebutuhan terhadap sejumlah barang dan jasa yang diperlukan masyarakat. 2. Metode Deduktif. Metode ilmu ekonomi yang bekerja atas dasar hukum, ketentuan, atau prinsip umum yang sudah diuji kebenarannya. Dengan metode ini ilmu ekonomi mencoba menetapkan cara pemecahan masalah sesuai dengan acuan, prinsip, hukum, dan ketentuan yang ada dalam ilmu ekonomi. Para ahli ekonomi secara deduktif sudah

dapat menentukan bahwa harus dijaga agar persediaan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat tersebut selalu dapat mencukupi dalam kuantitas dan kualitasnya. Boulding (1955 : 12) menyebutnya sebagai metode eksperimen intelektual. 3.Metode Matematika. Metode yang digunakan dalam memecahkan masalah-masalah dengan cara pemecahan soal-soal secara matematis. Maksudnya bahwa dalam matematika terdapat kebiaasaan yang dimulai dengan pembahasan dalil-dalil. Melalui pembahasan dalil-dalil tersebut dapat dipastikan bahwa kajiannya dapat diterima secara umum. 4. Metode Statistika. Suatu metode pemecahan masalaj ekonomi dengan cara pengumpulan, pengolahan, analisis, penafsiran, dan penyajian data dalam bentuki angka-angka secara statistik. Dari angka-angka yang disajikan, kemudian dapat diketahui permasalahan yang sesungguhnya, selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. C. Manfaat, Tujuan dan Fungsi Ilmu Ekonomi. Ilmu Ekonomi adalah suatu studi tentang kelayakan (wealth) dan merupakan suatu bagian yang penting daripada studi tentang manusia. Hal ini di sebabkan karena sifat manusia yang telah di bentuk oleh kerjanya sehari hari. Serta sumber sumber material yang mereka dapatkan darinya. Secara umum bias di katakan bahwa ilmu ekonomi berbicara pada tingkah laku serta nilai nilai perseorangan maupun masyarakat. Ekonomi merupakan satu diantara ilmu ilmu social yang pertamakali menggunakan metode kuantitatif di dalam analisisnya, dan hingga sekarang ini merupakan ilmu yang paling banyak memakai tekhnik tekhnik matematika dan statistika di kalangan ilmu sosial.

Seperti yang telah dipelajari sebelumnya bahwa ilmu ekonomi mempelajari bagaimana mengalokasikan segala sesuatu yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas. Maka dengan adanya segala keterbatasan yang dimiliki oleh manusia, tentu saja ilmu ekonomi mempunyai peran penting untuk membantu memecahkan masalah yang ada. Secara individu dengan memanfaatkan ilmu ekonomi, kita dapat mengatur kehidupan pribadi kita seperti bagaimana mengalokasikan uang yang terbatas, waktu yang terbatas, tempat yang terbatas dan lain sebagainya sehingga kita dapat mencapai apa yang diinginkan. Kita tahu bahwa masing-masing individu atau pribadi mempunyai cara-cara tersendiri yang spesifik dan unik untuk mengatur dirinya sendiri, sehingga masalah pengalokasian kelangkaan/keterbatasan untuk masingmasing individu tidak perlu dipertentangkan. Peran ilmu ekonomi lebih luas adalah membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi pada masyarakat, negara maupun dunia internasional. Tanpa membeda-bedakan skope permasalahannya, kelangkaan dirasakan oleh semua pihak yang ada di dunia ini. Barangkali hanya di Surgalah, suatu tempat di mana kita tidak merasakan adanya kelangkaan. Dalam kehidupan masyarakat ilmu ekonomi membantu menguraikan, menggambarkan, dan meramalkan berbagai perilaku ekonomi. Mengapa terjadi kemacetan, kelaparan, dan kemiskinan? Apa dampak kemacetan terhadap produktivitas? Mengapa harga barang-barang pokok cenderung meningkat? Dengan menggunakan ilmu ekonomi maka pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat terjawab, dan dapat dicarikan suatu solusi. Ilmu ekonomi juga membantu pemerintah untuk dapat merumuskan berbagai kebijakan agar kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Ilmu ekonomi dikatakan memegang peranan penting dalam kehidupan social, terkait dengan kemakmuran. Ilmu ini mengkaji upaya memenuhi kebutuhan untuk mecapai kemakmuran. Kemakmuran itu sendiri diartikan sebagai kondisi dimana semua kebutuhan materi dapat terpenuhi dengan baik. Tingkat kemakmuran dapat di

ukur dari banyaknya barang dan jasa yang di hasilkan serta banyak barang dan jasa yang di gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sepanjang sejarah, kita ketahui bahwa kemajuan ekonomi telah menopang suatu Negara untuk bangkit sebagai Negara besar, sedangkan tekanan tekanan ekonomi telah menjadi sebab merosotnya suatu Negara. Saat ini, semua Negara berlomba untuk menjadikan Negara mereka cukup kaya, sebab inilah yang saat ini menjadi factor penentu suatu bangsa untuk duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan bangsa lain. D. Hubungan Ilmu Ekonomi dengan Ilmu Sosial Lainnya. 1. Ilmu Politik Pada masa silam ilmu politik dan ilmu ekonomi merupakan suatu bidang ilmu tersendiri yang dikenal sebgai ilmu ekonomi politik, yaitu pemikiran dan analisa kebijakan yang hendak di gunakan untuk memajukan kekuatan dan kesejahteraan negara Inggris melawan negara saingannya. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan pada umumnya, ilmu tersebut kemudian berpisah menjadi disiplin ilmu masing masing yaitu ilmu politik dan ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi dewasa ini sudah menjadi cabang ilmu sosial yang memiliki teori ruang lingkup serta metodologi yang terperinci, oleh karena itu, ilmu ekonomi termasuk ilmu sosial yang sering di gunakan untuk menyusun perhitungan perhitungan kemuka. Pemikiran yang berpangkal tolak pada faktor kelangkaan menyebabkan ilmu ekonomi berorientasi kuat pada kebijaksanaan yg rasionil, khususnya penentuan hubungan antara tujuan dan cara mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh karena itu ilmu ekonomi di kenal sebagai ilmu sosial yang sangat planning oriented, pengaruh mana meluas pada ilmu politik sebagaimana pengertian pembangunan ekonomi telah mempengaruhi pengertian pembangunan pembangunan politik. Oleh karena pilihan pilihan tentang kebijaksanaan yang harus di tempuh sering kali terbatas, maka ilmu ekonomi di kenal pula sebagai ilmu sosial yang

bersifat choice oriented, hal mana telah berpengaruh pada pengkhususan penelitian making decision dalam ilmu politik modern. Akhirnya, pemikliran yang berpangkal tolak pada faktor kelangkaan telah memaksa ilmu ekonomi untuk lebih banyak berikhtiar kearah ramalan berdasar perhitunuan yang seksama, sehingga ilmu ekonomi modern jarang sekali bersifat sfekulatif. Ikhtiar menyusun ramalan ini berpengaruh pada sebagian sarjana ilmu politik untuk mendasarkan teori dan metodologinya pada suatu pendekatan yang lebih ilmiah yang terkenal dengan pendekatan tingkah laku Dalam mengajukan kebijaksanaan ekonomi, seorang sarjana ekonomi dapat bertanya kepada sarjana ilmu politik tentang politik mana kiranya yang paling baik guna mencapai tujuan tertentu, sebaliknya seorang sarjana politik dapat bertanya kepada sarjana ekonomi tentang syarat syarat ekonomis yang harus di peroleh guna memperoleh tujuan politis tertentu. Dengan pesatnya perkembangan ilmu ekonomi modern, kerjasama antara ilmu politik dan ilmu ekonomi makin di butuhkan untuk menganalisa siasat-siasat pembangunan nasional. 2. Antropologi Kita sekarang hidup dalam Abad modern, yang di tandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seiring dengan perkembangan politik dan ekonomi. Oleh karena perjalanan sejarah, maka perkembangan dan kemajuan dalam bidang ilmu,teknologi,politik dan ekonomi tidak sama di dunia ini. Eropa lebih dulu menguasai ilmu dan teknologi modern sehingga berhasil menguasai banyak negara di Asia dan Afrika, sehingga di Asia dan Afrika sistem kehidupan ekonomi dan sistem kehidupan pasa umumnya pun berubah. Bagi negara yang baru merdeka,yang kehidupan ekonominya sedang mengalami perubahan,di butuhkan selain pengertian tentang proses ekonomi dan prinsip ekonomi modern,juga sistem nilai kebudayaan di daerah masing masing. Dan khusus mengenai hal ini, antropologi dapat memberikan bantuannya. Khusus bagi Indonesia yang sedang menjalankan pembangunan ekonomi,pelaksanaannya

membutuhkan pengetahuan yang dalam tentaang adat istiadat daerah,struktur sisialnya,alam pikiran dan alam perasaannya, sehingga dapat di susun prosedur yang paling tepat untuk menghindarkan kerugian dalam bidang material dan spiritual. Antropologi dalam hubungan ini dapat memberikan bantuan pada pembangunan ekonomi di Indonesia, para ahli antropologi dapat mengadakan analisa yg lebih tepat mengenai perubahan sosial yang di sebabkan oleh pembangunan ekonomi. Dalam banyak negara di mana penduduk pedesaannya lebih banyak jumlahnya dari pada penduduk kotanya, terutama di luar daerah kebudayaan era Amerika, kekuatan, proses dan hukum hukum ekonomi yang berlaku dalam aktivitas kehidupan ekonominya sangat di pengaruhi sistem kemasyarakatan,cara berfikir,pandangan dan sikap hidup dari warga masyarakat pedesaan tadi. Dalam masyarakat dari negara negara serupa itu seorang ahli ekonomi tdk dapat mempergunakan dengan sempurna konsep konsep serta teori teorinya tentang kekuatan,proses dan hukum hukum ekonomi tadi(yg sebenarnya di kembangkan dalam masyarakat era Amerika dan di dalam rangka ekonomi intrernasdional),tanpa suatu pengetahuan tentang sistem kemasyarakatan,cara berpikir,pandangan dan sikap hidup dari warga masyarakat tadi. Dengan demikian seorang ahli ekonomi yang hendak membangun ekonomi di negara serupa itu tentu akan memerlukan bahan komparatif mengenai misalnya sistem terhadap kerja,sikap terhaap kekayaan, sistem gotong royong, pokoknya bahan komparatif tentang berbagai unsur dari sistem kemasyarakatan di negara negara tadi. Dalam hal mengumpulkan keterangan komparatif semacam ini antropologi memang sangat berguna 3. Ilmu Sejarah Walaupun kita tahu bahwa sejarah politik pada dua atau tiga abad tetrakhir begitu dominan dalam historiografi barat. Namun ironisnya mulai abad 20 sejarah ekonomi dalam berbagai aspeknyapun semakin menonjol,terutama setelah proses modernisasi, dimana hampir setiap bangsa di dunia lebih memfokuskan pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, proses industrialisasi beserta transpormasi

sosial yang mengikutinya menuntut pengkajian pertumbuhan ekonomi dari sistem produksi agraris ke sistem produksi industrial (kartodirdjo,1992:136) Terbentuknya jaringan navigasi atau transportasi perdagangan di satu pihak dan pihak lain, serta jaringan daerah industri dan bahan mentah mengakibatkan munculnya suatu sistem ekonomi global. Lahirnya sistem ekonomi global tersebut memiliki implikasi yang sangat luas dan mendalam ,tidak hanya pada bidang ekonomi saja,tetapi erat hubungannya dengan bidang lain,misalnya dalam bidang politik. Hal itu tampak dengan pertumbuhan kapitalisme,mulai dari kapitslisme komersial,industrial, hingga financial. Ekspansi politik yang mendukungnya, mengakibatkan munculnya the scramble for colonies, persaingan tidak sehat yang menjurus ke konflik politik dan perebutan jajahan,singkatnya makin merajalelanya imperialism (kartidirdjo,1992:137). Sepanjang masa modern,yaitu lebih kurang sejak 1500, kekuatan-kekuatan ekonomis yang sentripetal mengarah ke pemusatan pasar dan produksi ke eropa barat,suatu pola perkembangan yang hingga Perang Dunia II masih tampak dari pertumbuhan sistem ekonomi global yang kompleks itu menurut Kartodirdjo (12992:137) dapat di ekstrapolasikan beberapa tema antara lain: Proses perkembangan ekonomi dari sistem agraris ke sistem industrial,termasuk organisasi pertanian,pola perdagangan,lembaga lembaga keuangan,kebijaksanaan komersial,dan pemikiran ekonomi Pertumbuhan akumulasi modal mencakup peranan pertanian,pertumbuhan penduduk,dan peranan perdagangan internasional Proses industrialisasi beserta soal-soal perubahan sosialnya Sejarah ekonomi yang bertalian erat dengan permasalahan ekonomi,seperti kenaikan harga,konjungtur produksi agrari,ekpansi perdagangan dsb Sejarah ekonomi kuantitatif yang mencakup antara lain GNP per Capita income

Sementara itu,perlu di ketahui bahwa berbagai tema di atas memerlukan pula suatu metodologi yang menuntut kerangka konseptual yang lebih luas serta tidak terbatas pada pendekatan menurut konsep dan teori ekonomi saja. Dengan demikian,jelas bahwa kompleksitas system dengan sendirinya menuntut pula pendekatan ilmu-ilmu sosial. Untuk mengkaji fenomena ekonomis di negeriyang sedang berkembang, perlu pula dipergunakan ilmu bantu, seperti antropologi ekonomi, sosiologi ekonomi, ekonomi politik, ekonomi kultural, dan lain sebagainya. Semuanya itu dapat dicakup apabila dipergunakan pendekatan sistem dengan sendirinya diperlukan analisis yang mampu mengekstrapolasikan komponenkomponen sistem itu beserta dimensi-dimensinya. Perlu diketahui bahwa dalam pendekatan sistem, kita berangkat dari konsep ekonomi sebagai pola distribusi alokasi produksi alokasi produksi dan konsumsi. Jelaslah bahwa pola itu berkaitan, bahkan sering ditentukan oleh sitem sosial serta stratifikasinya. Lebih lanjut, jelas pula korelasi faktor sosial dengan sistem politik atau struktur kekuasaannya. Selanjutnya, dalam perkembangan sejarah ekonomi mengalami pula diferensiasi dan subspesialisasi, antara lain dengan timbulnya sejarah pertanian; sejarah kota; sejarah bisnis; sejarah perburuhan; sejarah formasi kapital. Ekonomi berkaitan dengan produksi dan pertukaran yang diekspresikan dengan uang. Sejarah ekonomi seringkali juga memanfaatkan statistika sebagai suatu metode analisis terhadap pelbagai perubahan variable ekonomi. Melalui statistika sejarawan dapat melihat perubahan konjungtur aktivitas ekonomi yang terjadi dalam masyarakat. Statistika sangat membantu untuk menyusun dan menganalisis data kuantitatif. Peristiwa kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di masa lampau, dapat dijelaskan lebih baik dengan meminjam konsep dan teori yang ada dalam ilmu ekonomi. 4. Sosiologi Sebagaimana di kemukakan oleh oara ahli bahwa ilmu ekonomi merupakan kajian untuk memperoleh barang-barang dan jasa produksi,distribusi serta konsumsi.

Suatu hubungan ataupun mata rantai penting antara ekonomi dan sosiologi adalah keduanya merupakan basis sosial tentang perilaku ekonomi. Uang tidak akan mudah berpindah keluar masuk bank dengan sendirinya atau sebagai jawaban atas kekuatan yg semata mata bukan perseorangan. Hal ini di simpan di sana oleh orang orang yang telah membuat keputusan sosial tentang antisipasi sesuatu maupun menabung untuk kepentingan pendidikan bagi anak anak mereka,maupun untuk membeli kondomium. Dalam hal ini pula merupakan upaya yang sangat aktif oleh orang orang yang ingin memiliki kepastian masa depan yang lebih cerah. Hubungan antar ekonomi dan sosiologi bahwa ekonomi yang merupakan basis perilaku sosial yang ikut menentukan tipe dan bentuk interaksi mereka. Para ahlui sosiologi mengakui bahwa ekonomi dan material itu memiliki pengaruh atas minat serta motivasi kerja pada masyarakat (popenoe,1983:7)

DAFTAR PUSTAKA Prof. Miriam Budiarjo.(2001).Dasar-dasar Ilmu Politik. PT Gramedia, Jakarta Prof Harsojo.(1966). Pengantar Antropologi. Bina Cipta, Bandung Haryono.(1995). Mempelajari Sejarah Secara Efektif, Pustaka Jaya, Jakarta Internet. M. Taser Karimuddin. Tarkasum.blogspot.com Saputra.Nata SH. (1981). Pengantar Ilmu Siosial. Multi Aksara, Djogyakarta Prof. Dadang Supardan (2008). Dasar-dasar Ilmu Sosial. Bumi Aksara, Jakarta Prof. Dr.Wirnadi SE (2000).Pengantar Ilmu Ekonomi. Tarsito,Bandung Internet. Artikel baru.com/ekonomi/manfaat-ilmu-Ekonomi-20111375-html Deztian.multiply.com.reviews/item/5 Anneahira.com/ilmu/ilmu-ekonomi.html

You might also like