You are on page 1of 33

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu Iaktor yang mendasari upaya pemerintah dalam peningkatan sumber daya
manusia adalah melakukan pendidikan. Masalah pendidikan sangat berpengaruh dalam
peningkatan sumber daya manusia, sebab maju dan mundurnya kehidupan bangsa dan
negara Indonesia dalam melakukan pembangunan adalah tersedianya SDM dalam
meningkatkan pembangunan di segala bidang. Pendidikan merupakan kebutuhan yang
sangat penting bagi setiap manusia, apalagi bangsa yang sedang membangun dan
berkembang. Pembangunan hanya dapat dilaksanakan oleh manusia yang dipersiapkan
melalui pendidikan agar menjadi sumber daya yang potensial dan bermutu tinggi. Oleh
karena itu manusia Indonesia harus dapat mempersiapkan dirinya dalam melakukan
pembenahan sumber daya manusia yang merupakan aset yang bermanIaat bagi
pembangunan.
Pembangunan sumber daya manusia yang mempunyai moral, keterampilan serta
keahlian yang didukung oleh pengetahuan yang tinggi perlu dimaniIestasikan dalam
penyiapan tenaga kerja yang handal dalam mengisi pembangunan ini. Oleh karena konsep
pendidikan nasional sekarang ini mengacu pada persiapan tenaga kerja siap pakai. Maka
dari itu tenaga kerja lulusan Iormal dan non Iormal harus siap dalam lapangan kerja yang
sesuai dengan bidang atau jenjang pendidikannya.


Pendidikan kejuruan dari berbagai sekolah bertujuan untuk mempersiapkan tenaga
kerja yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan lapangan kerja. Sejalan dengan
perkembangan pebangunan di Indonesia maka kebutuhan akan tenaga kerja semakin
meningkat. Pada umumnya para pemakai tenaga kerja membutuhkan calon tenaga kerja
yang siap pakai. Sehubungan dengan hal tersebut maka pendidikan perlu menyiapkan
program pendidikan yang relevan dengan kebutuhan lapangan kerja.
Untuk menyiapkan program pendidikan yang relevan sesuai dengan kebutuhan
lapangan kerja haruslah mengikuti perkembangan teknologi sekarang ini. Kemajuan
teknologi telah mengubah secara derastis mesin /alat kerja yang digunakan dan metode
kerja pada berbagai bidang. Teknologi akan terus berlanjut terus menciptakan pekerjaan
baru dan merubah atau bahkan menghapuskan banyak pekerjaan lama. Para teknisi
sekarang ini diberhadapkan pada keanekaragaman, kerumitan, evolusi cepat mesin/alat
kerja modern karena system kerjanya menggunakan gabungan system mekanik, listrik,
Iluida, dan thermal. Perkembangan mesin/alat kerja ini dengan sendirinya menuntut
perubahan kualiIikasi teknisi atau operator yang menanganinya. Alat kerja berteknologi
tinggi tersebut memerlukan teknisi yang memiliki pengetahuan yang luas tentang dasar-
dasar teknologi yang mengatur sistem kerja yang digunakan alat tersebut. Hal ini juga
berarti untuk sekarang ini lembaga pendidikan teknologi perlu mempersiapkan teknisi yang
mengetahui keseluruhan sistem alat kerja yang ditangani dan juga pengetahuan teknologi
yang mendasari semua sistem yang terlibat (mekanik , listrik, Iluida, dan termal). Olehnya


itu meskipun alat kerja yang digunakan berubah dengan cepat tetapi ada konsep atau dasar-
dasar teknologi yang mengatur kerjanya yang tidak pernah berubah. Dengan demikian
untuk menghadapi perkembangan mesin/ alat kerja didunia kerja yang terus menerus
berubah maka pembelajaran ilmu teknologi yang dimaksud pada sekolah-sekolah
menengah kejuruan perlu diintensipkan agar lulusan dengan mudah mengadakan
penyesuaian dengan perubahan perubahan tersebut .
Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) merupakan salah satu lembaga pendidikan
yang akan membekali peserta didiknya ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
spesiIikasi jurusan yang dipilih. Untuk dapat menjadi seorang ahli di bidangnya, alumni
Sekolah Menengah Kejuruan diharapkan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh di bangku sekolah, sehingga pada gilirannya mampu memilih
karier sebagai tenaga kerja tingkat menengah dalam usaha memenuhi kebutuhan dunia
usaha dan industri yang semakin meningkat, seiring dengan lajunya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Keberhasilan suatu proses belajar di sekolah dapat diukur dengan melihat prestasi
belajar dari siswa di sekolah tersebut. Dalam hal ini, siswa sebagai obyek didik menjadi
indikator bagi keberhasilan suatu proses belajar mengajar. Jika mereka mampu bersaing
dalam prestasi belajar, maka siswa tersebut dengan sendirinya akan memperoleh pengakuan
dari lingkungannya, berkaitan dengan kualitas hasil pendidikan. Untuk menunjang
tercapainya prestasi dalam suatu proses belajar mengajar, maka pihak sekolah harus


mempersiapkan program pendidikan (kurikulum) yang handal terhadap setiap perubahan
akibat perkembangan teknologi yang berlangsung cepat terus menerus serta konsep-konsep
teknologi apakah yang perlu dimasukkan dalam program pendidikan.
SMK Negeri 5 Makassar adalah salah satu sekolah kejuruan yang membina
beberapa jurusan keahlian. Salah satunya adalah jurusan otomotiI, yang didalam
kurikulumnya mempelajari beberapa mata pelajaran yang berhubungan dengan bidangnya.
Program mata Pelajaran yang didapat siswa diantaranya mata pelajaran adaptiI yang
meliputi mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, Bahasa Ingris, IPS, dan Kewirausahaan
selain itu juga terdapat mata pelajaran produktiI yang salah satunya adalah mata pelajaran
Kelistrikan otomotiI.
Kedua rumpun mata pelajaran ini sangat erat kaitannya karna mata pelajaran adaptiI
merupakan akar dari mata pelajaran produktiI. Bisa dikatakan bahwa dasar-dasar mata
pelajaran produktiI adalah mata pelajaran adaptiI. Salah satu contohnya yaitu saat kita
belajar mata pelajaran kelistrikan, didalamnya terdapat pelajaran Iisika. Olehnya itu siswa
harus mengetahui dengan baik mata pelajaran Iisika atau mata pelajaran dasar lainnya. Jika
seorang siswa tidak terlalu menguasai mata pelajaran dasar dapat menimbulkan ketidak
seimbangan pengetahuan pada siswa tersebut dan apabila sudah lulus sekolah nanti mereka
sulit meneyesuaikan kemampuan mereka pada perkembangan teknologi otomotiI sehingga
mereka tidak mampu bekerja dengan baik, olehnya itu diharapkan hasil belajar dari kedua
rumpun mata pelajaran ini dapat maksimal.
5

Permasalahan penelitian ini timbul setelah melihat adanya perbedaan hasil belajar
pada mata pelajaran adaptiI dan mata pelajaran kelistrikan otomotiI pada siswa kelas II
SMK Negeri Makassar. Berdasarkan rekap nilai semester tahun ajaran 1 / 11 pada
siswa kelas II AC SMK Negeri 5 Makassar yang diperoleh dari ketua jurusan otomotiI
diperoleh data sebagai berikut.
Table 1. prestasi belajar siswa semester ganjil 1 / 11

no Nilai
interval
Mata pelajaran adaptiI Mata
pelajaran
kelistrikan
Predikat
Bhs.inggri
s
Matematik
a
Fisika Kimi
a
1 9, 1, - - - - - Lulus
istimewa
8, 8,99

11 1 - Lulus amat
baik
7, 7,99

7 19 15 18 Lulus baik

Tabel . Prestasi belajar siswa semester genap 1 /11
no Nilai
interval
Mata pelajaran adaptiI Mata
pelajaran
kelistrikan
Predikat
Bhs.inggri
s
Matematik
a
Fisika kimia
1 9, 1, - 1 - 8 - Lulus
istimewa
8, 8,99

11 9 - 7 Lulus amat
baik
7, 7,99

8 6 19 17 Lulus baik

Dari data yang diperoleh tergambar bahwa nilai mata pelajaran adaptiI cenderung
lebih baik daripada nilai mata pelajaran kelistrikan otomotiI dimana pada semester ganjil
6

tidak ada siswa yang lulus dengan predikat lulus amat baik pada mata pelajaran kelistrikan
otomotiI meskipun ada beberapa siswa yang mampu lulus dengan predikat amat baik pada
mata pelajaran adaptiInya, yaitu pada mata pelajaran bahasa inggris terdapat 11 siswa ( 55
), pada mata pelajaran matematika tedapat 1 siswa ( 5 ), pada mata pelajaran Iisika
terdapat siswa ( ) dan pada mata pelajaran kimia terdapat siswa ( 1 ).
Begitupun pada semester genap, meskipun terdapat siswa ( 1 ) yang mampu lulus
dengan predikat lulus amat baik pada mata pelajaran kelistrikan otomotiI, akan tetapi tidak
sebanding dengan jumlah siswa yang lulus dengan predikat lulus amat baik pada mata
pelajaran adaItiI dimana pada mata pelajaran bahasa inggris terdapat 11 siswa ( 55 ),
pada mata pelajaran matematika terdapat 9 siswa ( 5 ) dan pada mata pelajaran kimia
terdapat 7 siswa ( 5 ) yang mampu lulus dengan predikat lulus amat baik, bahkan pada
mata pelajaran matematika ada 1 siswa ( 5 ) dan pada mata pelajaran kimia terdapat 8
siswa ( ) yang mampu lulus dengan predikat lulus istimewa.
Dari uraian diatas tergambar kesenjangan yang tidak sesuai dengan harapan dimana
hasil belajar yang baik pada mata pelajaran adaptiI seharusnya mampu menunjang
pencapaian hasil belajar yang baik pula pada mata pelajaran kelistrikan otomotiI, karena
mata pelajaran adaItiI merupakan dasar dari mata pelajaran adaptiI.Olehnya itu maka
penulis tertarik untuk mengetahui hubungan prestasi belajar pada siswa kelas SMK
Negeri 5 jurusan otomotiI dengan melakukan penelitian yang berjudul: Hubungan
7

Antara Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Adaptif Terhadap mata
pelajaran kelistrikan otomotif pada siswa kelas II SMK Negeri 5 Makassar
B. #umusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan beberapa masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah prestasi belajar siswa kelas II dalam mata pelajaran adaptiI pada jurusan
teknik otomotiI SMK Negeri 5 Makassar ?
. Bagaimanakah prestasi belajar siswa kelas II dalam mata pelajaran kelistrikan otomotiI
pada jurusan teknik otomotiI SMK Negeri 5 Makassar ?
. Apakah ada hubungan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran adaptiI dengan mata
pelajaran kelistrikan otomotiI pada siswa kelas II SMK Negeri 5 Makassar ?
. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Tingkat prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran adaptiI pada siswa kelas II jurusan
teknik otomotiI SMK Negeri 5 Makassar.
. Tingkat prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran kelistrikan otomotiI pada siswa
kelas II jurusan teknik otomotiI SMK Negeri 5 Makassar.
. Hubungan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran adaptiI dengan pelajaran
kelistrikan otomotiI pada jurusan teknik otomotiI SMK Negeri 5 Makassar.

8



D. Manfaat Penelitian
ManIaat penelitian dalam penulisan ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Sebagai alasan masukan bagi penulis dengan pengalaman dan melakukan penelitian
serta diharapkan menjadi bahan inIormasi untuk mengkaji lebih jauh bagi peneliti
selanjutnya.
. Berdasarkan inIormasi yang diperoleh tersebut, dapat digunakan nantinya sebagai
bahan masukan dalam meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar baik pada mata
pelajaran adaptiI maupun mata pelajaran kelistrikan otomotiI.
. Bagi penulis sendiri yaitu disamping sebagai latihan dalam usaha penyumbangan buah
pikirannya secara tertulis, juga sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi
pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.







9

BAB II
TIN1AUAN PUSTAKA DAN KE#ANGKA PIKI#

A. Landasan Teori
1. Prestasi Belajar
Sebelum membahas lebih lanjut tentang prestasi belajar, terlebih dahulu akan
dibahas apa yang dimaksud dengan prestasi. Prestasi dapat diartikan sebagai suatu hasil
belajar yang diperoleh melalui penulaian atau pengukuran, misalnya dengan menggunakan
tes seperti yang biasanya digunakan oleh tenaga pendidik.
Prestasi belajar terdiri dari dua kata yakni prestasi dan belajar. Kata prestasi berasal
dari bahasa Belanda yakni 'prestatie yang berarti hasil yang menyenangkan hati atau hasil
pekerjaan dengan jalan keuletan kerja. Dalam kamus Inggris-Indonesia 'prestasi diartikan
suatu 'achievment yang berarti mencapai sukses. Prestasi merupakan kemampuan
maksimum yang dicapai seseorang sebagai akibat dari perlakuan kegiatannya. Dalam
kamus bahasa Indonesia, prestasi berarti hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan
sebagainya.
Prestasi belajar dapat diartikan sebagai tingkat kemampuan aktual yang dapat
diukur berupa penguasaan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dicapai sebagai
hasil dari apa yang dipelajari di sekolah/kampus. Dengan kata lain prestasi belajar
1

merupakan hasil perubahan tingkah laku yang meliputi tiga domain yaitu domain kognitiI,
domain psikomotorik dan domain aIektiI.
Berdasarkan pengertian di atas menunjukkan bahwa prestasi belajar adalah hasil
dari usaha belajar yang dicapai oleh peserta didik berupa tingkat kemampuan aktual yang
dapat diukur dengan menggunakan suatu konsep pengukuran tertentu yang telah dilakukan
baik secara individual maupun secara kelompok.
Belajar merupakan bagian dari suatu kehidupan. Seseorang dikatakan telah
melakukan proses belajar bila pada orang tersebut mengalami perubahan misalnya dari segi
pengetahuan, pemahaman, sikap, keterampilan dan kematangan serta aspek-aspek lain dan
perubahan tersebut merupakan hasil dari kegiatan seperti latihan dan pengalaman. Hal ini
sejalan dengan pendapat Sardiman (11 : ) sebagai berikut:
'Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian
kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan meniru dan lain
sebagainya . Sedangkan hamalik (1 : 6) memberikan pengertian bahwa 'belajar
adalah modiIikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. ( earning is defined as
the modification or strengthening of behavior through experiencing ).

Pengertian prestasi belajar memiliki penaIsiran yang bervariasi. Beberapa batasan
mengenai prestasi belajar antara lain dikemukakan oleh hamalik (1 : 6) sebagai
berikut : hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar
adalah pengetahuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu bidang studi atau kurikulum
tertentu yang diukur dengan menggunakan tes.
11

. Mata Pelajaran Adaptif
Sebelum lebih jauh tentang mata pelajaran adaptiI maka kita perlu dipahami
sebelumnya mengenai arti kata adaptiI, Kata adaptiI berarti mudah menyesuaikan diri
dengan keadaan (Ananda 11:1), sementara itu Uraian tentang kelompok mata
pelajaran yang berisi deskripsi kelompok mata pelajaran spesiIik SMK, merujuk kepada
Peraturan pemenrintah No tahun 6 yang menyatakan bahwa Di dalam
penyusunan kurikulum SMK/MAK mata pelajaran dibagi ke dalam tiga kelompok,
yaitu kelompok normatiI, adaptiI, dan produktiI. Kelompok normatiI adalah mata
pelajaran yang dialokasikan secara tetap yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan
Seni Budaya. Kelompok adaptiI terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika,
IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan InIormasi, dan Kewirausahaan.
Kelompok produktiI terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam
Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan. Kelompok adaptiI dan
produktiI adalah mata pelajaran yang alokasi waktunya disesuaikan dengan kebutuhan
program keahlian, dan dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatiI lain.
Adapun mata pelajaran yang dipelajari siswa otomotiI di SMK Negeri 5 Makassar
pada mata pelajaran adaptiI adalah sebagai berikut:
1. Matematika
. Kewirausahaan
. Bahasa inggris
1

. Fisika
5. Kimia
6. IPS
(Sumber : Ketua jurusan otomotiI Smk Negeri 5 Makassar)

1. Matematika
Menurut Marwanta ( 9 ) Matematika merupakan ilmu dasar yang
menjadi tolak ukur bagi perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Matematika dapat memberikan kemampuan untuk berIikir logis dalam
menyekesaikan masalah, memberi keterampilan tinggi dalam berIikir kritis,
sistematis, dan kreatiI untuk memecahkan masalah. Hal ini sejalan dengan
penjelasan undang undang no tahun tentang Sistem Pendidikan Nasional
yang menyatakan ' Bahan kajian matematika, antara lain, berhitung, ilmu ukur, dan
aljabar dimaksudkan untuk mengembangkan logika dan kemampuan berpikir
peserta didik ( Wardi, 1 : 85 ).
. Kewirausahaan
Sumahamijaya dalam Marsus ( 5 : ) menyebutkan arti wirausaha
sebagai berikut :
Wira utama, gagah, luhur, berani, teladan.
Swa sendiri
Sta berdiri
1

Swasta berdiri di atas kaki sendiri berdiri diatas kemampuan sendiri
.
Wirausaha dapat dartikan sebagai upaya ( upaya bisnis, atau upaya lainnya
) yang dilakukan dengan berlandaskan kepada siIat siIat keberanian , keutamaan,
keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri (
Marsus 5 : ).
Lebih lanjut sumahamijaya dalam Marsus ( 5 : ) juga menyebutkan
maksud dari kehadiran kewirasastaan / kewirausahaan yang menyatakan bahwa '
kehadiran kewirausahaan dimaksudkan untuk melakukan perubahan tingkah laku
dari setiap individu, dari tingkah laku yang menghambat menjadi tingkah laku
yang bermanIaat bagi pembangunan manusia dan kemanusian.
Pada hakekatnya kewirausahaan merupakan cara berIikir dan bertindak dari
manusia wirausaha untuk melakukan inovasi inovasi yang diperlukan dalam
memenuhi kebutuhan, khususnya pemenuhan kebutuhan hidup, baik kebutuhan
perorangan maupun pemenuhan kebutuhan masyrakat dan bangsa.plaku wiraswasta
adalah pejuang kemajuan yang mengutamakan karya pada bidang pekerjaan masing
masing, baik sektor pemerintahan maupun swasta dengan mengutamakan sumber
kemapuan sendiri, serta didasrkan oleh keinginan dan inisiatiI untuk mewujudkan
kesejahteraan keluarga, lingkungan maupun bangsanya ( Marsus 5 : )

1

. Bahasa Inggris
Bahasa Inggris adalah sebuah bahasa yang berasal dari Inggris, merupakan
bahasa utama di Britania Raya (termasuk Inggris), Amerika Serikat, serta banyak
negara lainnya, dan termasuk rumpun bahasa Jerman Barat.
Bahasa inggris merupakan bahan kajian bahasa seperti yang dijelaskan
dalam Penjelasan Undang Undang Republic Indonesia N Tahun Tentang
Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa :
Bahan kajian bahasa mencakup bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa
asing dengan pertimbangan:
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasiona
Bahasa daerah merupakan bahasa ibu peserta didik; dan
Bahasa asing terutama bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang
sangat penting kegunaannya dalam pergaulan global.

. Fisika
Fisika merupakan salah satu kajian dari Ilmu Pengetahuan Alam seperti
yang dijelaskan dalam penjelasan Undang Undang No tahun tentang
Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa Bahan kajian ilmu
pengetahuan alam, antara lain, Iisika, biologi, dan kimia dimaksudkan untuk
mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis peserta didik
terhadap lingkungan alam dan sekitarnya ( Wardi 1 : 86 ).
Kata Fisika bersal dari bahasa Yunani 'Physic yang berarti 'alam atau
'hal ikhwal alam sedangkan Iisika (dalam bahasa inggris 'Physic) ialah ilmu
15

yang mempelajari aspek-aspek alam yang dapat dipahami dengan dasar-dasar
pengertian terhadap prinsip-prinsip dan hukum-hukum elementemya. Selanjutnya
Iisika dapat dideIenisikan dalam berbagai pengertian, satu diantaranya mengatakan
bahwa Iisika adalah ilmu yang mempelajari suatu zat dan energi atau zat dan
gerakan ( sheptian 9 ).

5. Kimia
Kimia juga merupakan salah satu kajian dari Ilmu Pengetahuan Alam seperti
yang dijelaskan dalam penjelasan Undang Undang No tahun tentang
Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa Bahan kajian ilmu
pengetahuan alam, antara lain, Iisika, biologi, dan kimia dimaksudkan untuk
mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis peserta didik
terhadap lingkungan alam dan sekitarnya ( Wardi 1 : 86 ).
Menurut Brady dalam shejati ( 11 ), ilmu kimia merupakan ilmu
mengenal bahan kimia. Bahan kimia bukanlah zat abstrak yang perlu ditakuti oleh
manusia biasa. Bahan ini mencakup benda yang ada di sekitar kita. Selanjutnya ilmu
kimia dapat dideIinisikan sebagai ilmu murni yang mempelajari bahan-bahan yang
ada di alam semesta, interaksi diantaranya dan perubahan energy yang berhubungan
ataubdisebabkan oleh adanya perubahan-perubahan alam. Sedangkan menurut IrIan
Anshory (: ) ilmu kimia adalah cabang ilmu pengetahuan alam yang
16

mempelajari struktur materi, siIat-siIat materi, perubahan suatu materi menjadi
materi lain, serta energy yang menyertai perubahan materi.
Mempelajari ilmu kimia tidak hanya bertujuan menemukan zat-zat kimia
yang langsung bermanIaat bagi kesejahteraan umat manusia belaka, akan tetapi
ilmu kimia dapat pula memenuhi keinginan seseorang untuk memahami berbagai
peristiwa alam yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, mengetahui hakekat
materi serta perubahannya , menanamkan metode ilmiyah, mengembangkan
kemampuan dalam mengajukan gagasan-gagasan, dan memupuk ketekunan serta
ketelitian bekerja ( shejati, 11 ).

6. IPS
Dalam penjelasan Undang Undang No tahun tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa 'Bahan Kajian Ilmu Pengetahuan
Sosial, antara lain, ilmu bumi, sejarah, ekonomi, kesehatan, dan sebagainya
dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan
analisis peserta didik terhadap kondisi sosial masyarakat ( Wardi 1 : 86 ).
SoIa ( 1 ) mengemukakan bahawa IPS bukan ilmu sosial dan
pembelajaran IPS yang dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pada
pendidikan tinggi tidak menekankan pada aspek teoritis keilmuannya, tetapi aspek
praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah sosial
17

masyarakat, yang bobot dan keluasannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan
masingmasing. Kajian tentang masyarakat dalam IPS dapat dilakukan dalam
lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau siswa dan siswi
atau dalam lingkungan yang luas, yaitu lingkungan negara lain, baik yang ada di
masa sekarang maupun di masa lampau. Dengan demikian siswa dan siswi yang
mempelajari IPS dapat menghayati masa sekarang dengan dibekali pengetahuan
tentang masa lampau umat manusia.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran adaptiI adalah
mata pelajaran yang terdiri dari mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS,
Keterampilan Komputer dan Kewirausahaan yang tujuannya agar siswa dapat beradaptasi
dengan mata pelajaran lain - lain yang utamanya adalah mata pelajaran produktiI.

. Mata pelajaran kelistrikan otomotif
Listrik merupakan suatu bentuk energi yang tidak dapat dilihat tetapi dapat
dirasakan manIaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Sejak ditemukannya motor bensin
(Gasoline engine) energi listrik telah digunakan untuk menyalakan campuran bahan bakar
dengan udara di dalam ruang bakar. Pada kendaraan (mobil dan sepeda motor) energi listrik
digunakan untuk penggerak mula (starter), penerangan, kelengkapan-kelengkapan seperti
Audio, AC, instrumen dan lain-lain.
18

Mata pelajaran kelistrikan otomotiI adalah mata pelajaran produktiI yang
mempelajari tentang listrik yang terdapat pada kendaran yang secara garis besar
pembelajarannya terdiri dari Iungsi, komponen komponen, jaringan kabel, serta cara
perbaikan, perakitan dan perawatan dari sistem kelistrikan yang terdapat pada kendaraan.


Adapun materi materi yang diajarkan terdiri dari
1. Kelistrikan Dasar
Kelistrikan dasar merupakan sub mata pelajaran yang membahas tentang asar dasar
listrik yang perlu dipahami sebelum maju kepembelajaran selanjutnya.adapun pembahasan
dari kelistrikan dasar terdiri dari Teori Pembangkitan Listrik, Besaran Listrik, dan
Rangkaian Listrik.

. Elektronika OtomotiI
Elelektronika otomotiI adalah komponen komponen yang terdapat pada sebuah
kendaraan, komponen tersebut terbagi atas dua yaitu komponen pasiI dan komponen aktiI,
dalam elektronika otomotiI juga membahas simbol simbol elektronika
Yang dimaksud dengan komponen pasiI yaitu Resistor, Kondensator (apasitor),
Relay, Sekering , sedangkan Komponen AktiI terdiri dari Dioda, Transistor, SCR (Siicon
ontroed Rectifier), TRIAC ( Trioda Aternatic urrent), Integritet Circut ( IC ).
19







Adapun beberapa simbol yang terdapat dalam kelistrikan otomotiI antara lain
NO. Simbol Arti
1.
.
.

.

5.

6.

7
.
8.

9.

Arus searah
Arus bolak-balik
Arah arus mendekati
Arah arus menjauhi
Baterai
Steker
Massa
Sekering
Tahanan secara umum
Tahanan yang bisa diubah-ubah
(potensiometer)
Alat ukur secara umum


. Sistem Pengapian


Pada motor bakar torak, tenaga diperoleh dari hasil ekspansi torak melalui
pambakaran campuran udara dan bahan bakar di dalam selinder. khusus pada motor
bensin, campuran bahan bakar udara tidak dapat terbakar sendiri seperti halnya motor
diesel. Loncatan bunga api pada busi diperlukan untuk menyalakan campuran udara dan
bensin yang telah dikompressi oleh torak di dalam silinder. Karena pada motor bensin
proses pembakaran diawali oleh loncatan bunga api yang bertegangan tinggi pada ujung
elektroda busi, maka diperlukan sistem pengapian untuk menghasilkan tegangan tinggi
tersebut

.Motor Stater
Motor bakar khususnya motor bakar torak (nterna ombustion Engine) tidak bisa
dihidupkan dengan tenaga motor itu sendiri, untuk itu diperlukan penggerak awal (Starter)
yang akan memutar motor bakar pertama kali sampai tercapai putaran tertentu hingga
motor dapat hidup sendiri.

5. Sistem pengisian
Pada sistem kelistrikan mobil, baterai merupakan sumber tenaga untuk sistem
pengapian, penerangan, menghidupkan motor (motor starter) dan kelengkapan-kelengkapan
lainnya. tetapi tenaga yang disimpan pada baterai terbatas, sehingga tidak memungkinkan
1

untuk menyuplai arus listrik secara terus menerus. Untuk mengisi baterai dan memenuhi
kebutuhan komponen-koimponen kelistrikan saat mobil hidup diperlukan sistem pengisian.

6. Sistem pemanas mula ruang bakar diesel
Sistem pemanas mula pada mesin diesel berIungsi untuk memanasi ruang bakar
muka dengan aliran listrik untuk memungkinkan bahan bakar mudah terbakar sehingga
mudah dalam menghidupkan mesin pada saat dingin. Busi pijar ini dipasang pada ruang
muka (terisolir)dan dirangkai secara paralel ataupun seri. Pengontrol busi pijar ditempatkan
pada instrumen panel (papan board) dan menunjukkan apakah busi pijar sudah membara,
pengontrolan busi pijar dihubungkan seri terhadap busi pijar sehingga dapat bekerja
bersama-sama. Pada kondisi yang normal pengontrol busi pijar akan menyala dalam waktu
15 detik setelah saklar kontak dihubungkan.

7. Kelengkapan body standar
Secara garis besar kelistrikan mobil dapat dibagi menjadi dua, yaitu kelistrikan
mesin dan Sistem kelistrikan kelengkapan body standar. Kelengkapan body standar
merupakan kelistrikan yang melekat pada bodi mobil. sistem ini sangat menentukan
layaknya tidaknya suatu kendaraan untuk dioperasikan di jalanan. Sistem ini terdiri dari :
Sistem penerangan, Penghapus kaca, Sistem kelistrikan untuk tanda-tanda dan panel
instrument.


Suatu kelengkapan yang tidak kalah pentingnya pada suatu kendaraan
(mobil/sepeda motor) yaitu sistem penerangan. Sistem penerangan dapat menjamin
keamanan dan kenyamanan pengemudi kendaraan terutama pada waktu malam serta
memberi isyarat pada kendaraan lainnya, sehingga di bagian depan dan belakang akan
mengerti aktiIitas yang akan dilakukan kendaraan yang memberi isyarat dengan sistem
penerangan. System ini terdiri dari Lampu Kepala, Lampu Kota Dan Lampu Pelat Nomor,
Lampu Kabut, Lampu Ruangan, Penghapus Kaca, Selain itu terdapat juga system tanda
yang terdiri dari Lampu Rem, Lampu Tanda Belok (Turn Signal Light) dan Lampu Hazard
(Hazart Warning Light),Lampu tanda belok,Lampu Hazard (Hazart Warning Light), Lampu
Mundur, Klakson

8. Panel instrument
Sistem kelistrikan untuk instrumen, panel kontrolnya terletak pada dashboard.
Sistem ini berIungsi untuk mengontrol kinerja sistem sistem yang ada pada mobil seperti
temperatur mesin, kecepatan kendaraan, tekanan oli, putaran mesin, dan lain-lain.
Bagian bagian kelistrikan instrument terdiri dari
a. Pengukur Ampere (Ampermeter)
b. Volmeter ( Pengukur Tegangan Listrik )
c. Lampu Indikator Tekanan Oli/ Pengukur Tekanan Oli
d. Pengukur Bahan Bakar


e. Speedometer
I. Tachometer





Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran kelistrikan adalah
salah satu dari mata pelajaran produktiI yang mempelajari tentang seluruh komponen yang
terkait dengan listrik yang terdapat pada sebuah kendaraan, baik Iungsi, bagiaan bagian,
cara kerja, cara perbaikan, dan cara analisisnya.


B. Kerangka Pikir
Dari uraian diatas, maka dapat dikatakan bahwa mata pelajaran adaptiI mempunyai
Iungsi yang sangat penting dalam pembelajaran siswa yaitu sebagai dasar dalam
penguasaan mata pelajaran produktiI.
Mata pelajaran kelistrikan merupakan salah satu mata pelajaran produktiI yang
dipelajari siswa SMK yang pembelajarannya memuat tentang komponen listrik yang
terdapat pada kendaraan yang sangat penting Iungsinya pada kendaraan.
Merujuk pada uraian diatas pula, maka dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran
adaptiI mempunyai hubungan dengan mata pelajaran kelistrikan otomotiI. Siswa yang
menguasai dengan baik mata pelajaraan adaptiI dapat juga menguasai mata pelajaran


kelistrikan otomotiI karena dalam mempelajari mata pelajaran kelistrikan otomotiI
diperlukan pengetahuan tentang prinsip dasar yang mendasari kerja dari komponen
komponen kelistrikan yang ada sehingga prestasi belajar siswa yang baik pada mata
pelajaran adaptiI maka akan berdampak baik pula pada prestasi belajar mata pelajaran
kelistrikan otomotiI . Namun sebaliknya jika prestasi siswa pada mata pelajaran adaptiI
kurang baik maka prestasi siswa pada mata pelajaran kelistrikan otomotiI akan menurun.
Olehnya itu siswa harus memperhatikan prestasi belajarnya pada setiap mata pelajaran.

. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pikir, berpikir secara teoritis dan empiris tentang hubungan
antara prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran adaptiI dengan mata pelajaran kelistrikan
otomotiI pada siswa kelas II jurusan teknik otomotiI SMK Negeri 5 Makassar, maka
peneliti memiliki hipotesa bahwa Ada hubungan antara prestasi belajar siswa dalam mata
pelajaran adaptiI dengan mata pelajaran kelistrikan otomotiI pada siswa kelas II jurusan
teknik otomotiI SMK Negeri 5 Makassar.









5

BAB III
METODE PENELITIAN
A. 1enis Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian.
Penelitian ini adalah penelitian korelasi yang akan dilaksanakan di SMK Negeri 5
Makassar. Dikatakan bersiIat korelasi karena terdiri atas dua variabel dimana kedua
variable tersebut akan diselidiki hubungannya antara variabel bebas dan variabel terikat.
B. Variabel Penelitian.
Variabel dalam penelitian ini dibedakan atas dua kelompok yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas adalah prestasi belajar siswa pada mata pelajaran adaptiI
dan variabel terikat adalah prestasi belajar siswa pada mata kelistrikan otomotiI.
. Definisi Operasioanal Variabel
Adapun deIinisi operasional variabel yang digunakan sebagai acuan dalam
penulisan skripsi ini adalah :
1. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran adaptiI adalah besarnya nilai IPK yang
diperoleh atau hasil belajar yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran adaptiI
. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kelistrikan besarnya nilai prestasi belajar
yang diperoleh atau hasil belajar yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran
kelistrikan otomotiI.


6

D. Disain Penelitian
Adapun disain penelitian ini adalah dimana (X) adalah prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran adaptiI dan (Y) adalah prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kelistrikan
otomotiI.


E. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II pada Jurusan Teknik
Mekanik OtomotiI SMK Negeri 5 Makassar yang berjumlah 59 siswa dan terbagi dalam
kelas yaitu kelas II OtomotiI 1 dan kelas II OtomotiI tahun ajaran 11/1. Untuk
lebih jelasnya, akan dijelaskan pada tabel 1.

Tabel 1. Keadaan populasi



Sumber. Ketua Jurusan SMK Negeri 5 Makassar Tahun Ajaran 11/1



No Kelas Jumlah
1.
.
II OtomotiI 1
II OtomotiI
8 siswa
1 siswa
1umlah 59 siswa
Y X
7


. Sampel
Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang dipergunakan adalah
random samping. Jumlah penarikan sampel pada penelitian ini berdasarkan tabel
penentuan jumlah sampel dari populasi yang dikembangkan oleh saac dan Michae
dalam (Sugiyono, : 99) pada taraI kepercayaan sebesar 95 dan taraI kesalahan 5
(o ,5) yaitu sebanyak 51 siswa dengan penentuan ukuran sampel secara berstrata
sesuai dengan jumlah populasi siswa pada masing masing kelas, sehingga untuk kelas II
otomotiI 1 ditentukan siswa sebagai sampel dan untuk kelas II otomotiI sebanyak 8
siswa.
Penarikan sampel dilakukan dengan cara mengacak populasi. Dengan demikian
semua anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dimasukkan kedalam
sampel. Untuk pengambilan sampel kelas II OtomotiI 1 yang berjumlah 8 siswa adalah
dengan menulis nomor urut absensi masing-masing siswa pada sehelai kertas-kertas kecil.
Dengan demikian, terdapat 8 helai kertas. Kertas-kertas kecil ini digulung lalu
ditempatkan dalam sebuah kotak kemudian diaduk. Dengan mata tertutup, peneliti
mengambil satu gulungan kertas tersebut. Nomor yang terambil tersebut dicatat kemudian
gulungan dimasukkan lagi kedalam kotak agar peluang terambilnya sama. Gulungan
diaduk kembali lalu diambil satu lagi dan begitu seterusnya hingga mencapai kali. Bila
nomor yang telah diambil keluar lagi maka dianggap tidak sah dan dikembalikan lagi.
8

Pengambilan sampel untuk kelas II OtomotiI yang berjumlah 1 siswa, dilakukan
sama seperti pengambilan sampel pada kelas II otomotiI 1 sebanyak 8 kali. Jadi secara
keseluruhan adalah 51 helai kertas. Nomor-nomor yang diambil itulah yang akan menjadi
anggota sampel penelitian.
Untuk lebih jelasnya, perincian jumlah sampel yang menjadi objek penelitian pada
tiap-tiap kelas dapat dilihat pada tabel .
Tabel . Keadaan Sampel



F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
dokumentasi.
1. Metode dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah teknik yang digunakan mengumpulkan data yang
bersiIat dokumenter. Menurut Ali Muhammad (1995:1) 'sumber inIormasi dokumentasi
pada dasarnya adalah segala bentuk sumber inIormasi yang berhubungan dengan dokumen
baik resmi ataupun tidak, resmi buku harian, dan sebagainya baik diterbitkan maupun tidak
ditertibkan.
No. Kelas Jumlah
1.
.
II OtomotiI 1
II OtomotiI
siswa
8 siswa
1umlah 51 Siswa
9

Metode dokumentasi digunakan dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data
dari dokumen Jurusan OtomotiI. Dokumentasi yang dimaksud adalah data tentang nama-
nama dan jumlah siswa SMK Neg. 5 Makassar
. Observasi langsung
Teknik observasi langsung dilakukan sebagai pelengkap untuk meyakinkan hasil
(data) yang diperoleh dengan metode dokumentasi tentang prestasi belajar siswa.
G. Teknik analisis data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dibedakan atas dua macam
statistik yaitu :
1. Statistik deskriptiI
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptiI. Analisis
deskriptiI digunakan untuk mendeskripsikan keadaan atau karateristik data sampel untuk
variabel penelitian. Analisis deskriptiI dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik
deskriptiI yang meliputi tabel Irekuensi dan persentase, rata-rata/mean (M) dan standar
deviasi (SD). Untuk perhitungan dilakukan dengan bantuan SPSS 16 For Windows.
Untuk keperluan analisis deskriptiI variable X dan Y ditetapkan kategori nilai
berdasarkan acuan yang digunakan pada raport sekolah menengah kejuruan, yaitu:





Tabel : Kategori penilaian pelaksanaan KBK sesuai ketentuan Depdiknas Sbb :

Sumber : Depdiknas

Sebelum melakukan uji hipotesis maka dilakukan uji persyaratan. Uji persyaratan
yang dimaksud adalah :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
berdistribusi normal atau tidak, digunakan rumus Chi-Kuadrat seperti di bawah ini :

i h
h o
f
f f
1

/ (Arikunto, 199 : 7 )

Dimana:

/ Chi kuadrat

o
f Frekuensi observasi

h
f Frekuensi harapan
kriterian pengujuannya adalah data dikatakan berdistribusi normal apabila
harga X

hitung
yang diperoleh lebih kecil dari harga X

tabel
. Sedangkan bila terjadi
No Nilai Interval Predikat Kategori
1



9, 1,
8, 8,99
7, 7,99
, 6,9
Lulus istimwa
Lulus amat baik
Lulus baik
Belum lulus
Sangat tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat rendah
1

sebaliknya harga X


hitung lebih besar dari harga

X

tabel
maka dikatakan data tidak
berdistribusi normal.
. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan dengan rumus:
Y` a bX (Sugiyono, :7)
Keterangan:
Y` Subyek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan.
a Harga Y bila X (harga konstan)
b Angka arah atau koeIisien regresi.
X Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Nilai a dan b dapat dicari dengan rumus:
a
(_
j
)_
x
2
-(_
x
) (_x)
n _x
2
-(_x)
2
(Sugiyono, 8)

b
_- (_)(_)
_

- (_)

(Sugiyono, 9)

. Uji Hipotesis
Untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan yang signiIikan antara
variabel X dan Y digunakan koeIisien Product Moment. Maka rumus sederhana
yang digunakan adalah :


r
xy


) )



(Sugiyono, 1)
Keterangan :
r KoeIisen korelasi
% Jumlah skor dalam sebaran X
%' Jumlah skor dalam sebaran Y
%' Jumlah hasil kali skor X dan Y

% Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X


%' Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y


N Jumlah sampel
Pengujian signiIikasi koeIisien korelasi, dapat dihitung dengan t-test yang
rumusnya ditunjukkan sebagai berikut :
t
-

1-

(Sugiyono, 1)
Keterangan :
t SigniIikansi
r koeIisien korelasi
n jumlah sampel
Harga t tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga tabel. Dimana
distribusi t yang dipergunakan mempunyai derajat kebebasan (dk) (n-).
Jika t
hitung
~ t
tabel
maka H

ditolak.


Jika t
hitung
_ t
tabel
maka H

diterima.

You might also like