You are on page 1of 17

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Neoplasma adalah penyakit pertumbuhan sel.

Regenerasi epitel dan pembentukan jaringan granulasi uga merupakan kumpulan sel baru yang sedang tumbuh, tetapi bukan neoplasma karena pertumbuhannya sesuai dengan jalannya pertumbuhan normal. Seperti diketahui sel itu mempunyai dua tugas utama yaitu bekerja dan berkembang biak. Bekerja bergantung pada aktifitas sitoplasma, sedangkan berkembang biak bergantung pada aktifitas intinya. Padas el neoplasma terjadi perubahan sifat, sehingga sebagian besar energi digunakan untuk berkembang biak. Ergastoplasma ialah saluran-saluran dengan peleberan-pelebaran, system cisterm-cisterm dan vesikel-vesikel yang mengandung ribosom RNA di permukaannya untuk pembuatan asam-asam amino. Pada neoplasma vesikelvesikel melebardan berkurang jumlahnya. Ini menunjukan bahwa ergastoplasma fungsi-fungsinya berkurang atau hialang sama sekali.

B. Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa dapat mengetahui patologi neoplasma secara detail. 2. Tujuan Khusus Mahasiswa dapat mengetahui pengertian neoplasma. Mahasiswa dapat mengetahui metabolisme sel neoplasma. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik neoplasma. Mahasiswa dapat mengetahui cara penyebaran tumor ganas. Mahasiswa dapat mengetahui Efek neoplasma pada penderita. Mahasiswa dapat mengetahui derajat keganasan tumor. Mahasiswa dapat mengetahui patogenis neoplasma. Mahasiswa dapat mengetahui etiologi neoplasma.

Mahasiswa dapat mengetahui cara pengobatan neoplasma.

BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian. Neoplasma adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus menerus secara tidak terbatas, tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh. Secara harfiah berarti pertumbuhan baru suatu neoplasma, sesuai dengan definisi willis, adalah masa abnormal jaringan yang pertumbuhannya berlebihan dan tidak terkoordinasi dengan pertumbuhan jaringan normal telah berhenti Hal mendasar tentang asal neoplasma adalah hilangnya responfitas terhadap faktor pengendali pertumbuhan yang normal. Sel neoplastik disebut mengalami transformasi karena telah membelah diri, tampaknya tidak peduli terhadappengaruh regulatorik yang mengendalikan pertumbuhan normal. Selain itu neoplasma berperilaku seperti parasit dan akan bersaing dengan sel dan jaringan normal untuk memenuhi kebutuhan metaboliknyaketer. Tumor mungkin tumbuh subur pada pasien yang kurus kering. Sampai tahap tertentu, neoplasma memiliki otonomi dan sedikit banyak terus membesar tanpa bergantung pada lingkungan local dan status gizi penjamu. Namun otonomi tersebut tidak sempurna. Beberapa neoplasma membutuhkan dukungan endokrin dan ketergantungan selama ini kadang-kadang dapat di eksploitasi untuk merugikan neoplasma tersebut. Semua neoplasma bergantung pada pejamu untuk memenuhi kebutuhan gizi dan aliran darah. Dalam penggunaan istilah kedokteran yang umum, neoplasma sering disebut sebagai tumor dan ilmu tentang tumordisebut enkologi (dari oncoc, tumor dan logos ilmu). B. Metabolisme Sel Neoplasma Sumber Energi

Sel-sel neolasma mendapat energi terutama dari glikosis anaerob karena kemampuan sel untuk oksidasi berkurang, walaupun mempunyai enzim-enzim lengkap untuk oksidasi. Berbeda den gan sel-sel jaringan normal yang susunan enzimnya berbeda-beda maka susunan enzim semua sel neoplasma ialah lebih kurang sama (inform) Susunan Enzim Sel normal lebih mengutamakan melakukan fungsi ( yang menghasilkan energi dengan jalan metabolisme ) dari pada pembiakan ( yang membutuhkan energi untuk anabolisme). Sel neoplasma lebih mengutamakan pembiakan dari pada melakukan fungsinya, sehingga susunan enzim untuk katabolisme menjadi tidak penting lagi. Karena itu susunan enzim sel-sel neoplasma telah uniform. Competitive Stuggle Jaringan yang tumbuh memerlukan bahan-bahan untukmembentuk protoplasma energi untuk tujuan tersebut. Sel-sel neoplasma diberikan prioritas untuk mendapat asam-asam amino sehingga sel-sel tubuh lainnya akan mengalami kekurangan. Ini dapat menerangkan mengapa penderita tumor ganas pada stadium terakhir mengalami cachexia. C. Karakteristik Neoplasma Neoplasma jinak adalah pertumbuhan jaringan baru yang lambat, ekspansi terlok alisir, berkapsul, dan tidak bermetastastasis (anak sebar). Neoplasma ganas adalah tumor yang tumbuh cepat, infiltrasi ke jaringan sekitarnya, dan dapat menyebar ada dua tipe neoplasma, yaitu neoplasma jinak (benign neoplasma) dan neoplasma ke organ-organ lain atau metastase. Neoplasma ganas sering disebut kanker. Karakteristik Neoplasma Ganas Neoplasma Jinak: Sifat tumbuh infiltratif, bercabang-cabang menyebuk ke dalam jaringan sehat sekitar seperti jari-jari kepiting (cancer) sehingga tumor ganas sering disebut kanker. Ekspansif, mendesak ke jaringan sehat sekitar sehingga jaringan yang

terdesak membentuk simpai atau kapsul. Karena sifat pertumbuhan ekspansif ini, tumor jinak mudah digerakkan dasarnya. Residivitas setelah diangkat atau disinar, sering tumbuh lagi karena adanya sel-sel tumor yang tertinggal kemudian tumbuh dan members membentuk tumor da tempat yang sama, Karena bersimpai mudah dikeluarkan seluruhnya sehingga tidak ada yang tertinggal dan tidak menimbulkan residive.metatatis umumnya sanggup bermetastasis ketempat lain melalui pembuluh darah atau pembuluh getah bening tidak bermetastasis Perubahan inti perbandingan inti: stoplasma berubah dari keadaan normal(1:4) menjadi 1:2atau 1:1 karena jumlah sitoplasma sel berkurang. Bentuk dan ukuran inti berbeda-beda (pleiomorfik). Kromatin inti bertambah jumlahnya menyebabkan gambaran kasar dan berkelompok di tepi inti (hiperkromatik). Nukleolus lebih besar,kadang-kadang multiple dikelilingi zona halo sehinga gambarannya seperti mata burung hantu (owel eye).Bentuk ini yang takteratur (bizarre). Sel datia tumor masih seperti sel asal diferensiasi, berdefisiasi buruk , karena sel-sel tumor sudah banyak berbeda dari sifat sel asal atau normal. Bersifat anaplasia yang berarti hilangnya diferensiasi .Makin anaplastik suatu tumor, makin ganas tumor itu .Berdefirensiasi baik,yang berarti sel-sel tumor masih menyerupai sel-sel jaringan asal atau normal. D. Penyebaran Tumor Ganas Penyebaran setemapat Penjalaran sel-sel tumor dari tempat induk ke jaringan sehat

sekitarnya secara infiltrative, masa sel tumor berhubungan dengan tumor induknya. Penyebaran Jauh Pelepasan sel-sel tumor dari tumor induk, diangkut oleh aliran darah atau getah bening ke tempat jauh, membentuk pertumbuhan baru atau anak sebar atau metastase. Masa tumor anak sebar tidak berhubungan dengan masa tumor induk. Syarat teradinya penyebaran tumor ganas: 1. Adanya pelepasan sel-sel-sel tumor yang dapat hidup autonom.

Pada tumor jinak, poliferasi sel tuormor. menyebabkan bertambahnya isi dan tekanan mekanik yang menekan jaringan sehat sekitarnya. ( pertumbuhan ekspansif ) dan mengakibatkan terbentuknya simpai yang merupakan batas tegas jaringan sehat dan tumor. Pada tumor ganas, poliferasi sel tumor menyebabkan bertambahnya isi dan tekanan mekanik. Terjadinya penurunan kadar kalsium dindinng sel menyebabkan kohesi sel-sel tumor ganas berkurang sehingga terjadi pelepasan sel-sel tumor dan induknya. Sel-sel tumor juga mengeluarkan enzim-enzim litik seperti kolagenase, hialuronidase, musinase, mempengaruhi jaringan sekitarnya sehingga sel-sel tumor dapat bebas bergerak masuk ke ruang antar sel atau menembus sitoplasma sel-sel otot, membentuk jaringan infiltrative. Sel-sel tumor juga dapat menembus pembuluh imfe (lymphatic permeation) yang merupakan sifat penyebaran spesifik pada karsinoma prostat. Kesemuanya itu tidak cukup untuk membentuk anak sebar tanpa kesnggupan sel-sel yang terpisah itu yntuk hidup otonom. 2. Adanya Jalan Penyebaran. Melalui Pembuluh Darah. Penyebaran ini spesifik untuk sarcoma. Pembuluh Vena berdinding tipis sehingga mudah ditembus oleh sel-sel tumor sebagai embolus oleh aliran darah vena dan tersangkut pada hati atau paru dan membentuk anak sebar disana. Sel tumor dapat juga masuk ke pembuluh limfe (pada tumor rongga perut) kemudian melalui duktus torasikus masuk ke vena jugularis sinestra. Arteri berbanding tebal sehingga sukar di tembus, karena penyebaran dengan cara ini jarang terjadi. Penyebaran melalui pembuluh darah arteri hanya dapat terjadi pada tumor paru atau anak sebar di paru Yang membentuk embulos tumor. Sel-sel tumor sebagai embilos masuk ke jantung kiri kemudian ke pembuluh arteri dan tersangkut pada alat tubuh yang menerima banyak darah arteri missal, ginjal, anak ginjal, sumsum tulang. Melalui Pembuluh Limfe

Penyebaran ini spesifik untuk carcinoma, sel-sel tumor yang telah menembus pembuluh limfe diangkut oleh cairan getah bening sebagai embolus, kemudian tersangkut pada kelenjar getah bening regional. Anak sebar mungkin menyebabkan terbendungnya aliran cairan getah bening sehingga terjadi aliran retrograde dan menimbulkan penyebaran retrograde. Penyebaran Dengan Transpalasi Langsung Penyebaran ini terjadi pada rongga serurosa (rongga perut, pleura) yang disebut transcoelomik spread. Misalnya, pada tumor ganas lambung, sel-sel menembus serosa dan dengan gaya grafitasi sel akan jatuh ke dalam rongga di bawahny ( misalnya rongga pelvis) sel dengan bantuan fibrin akan melekat pada serosa ovarium atau rectum dan membentuk anak sebar di sana. 3. Adanya lingkungan yang memunngkinkan untk hidupnya sel-sel tumor di tempat yang baru setelah sel-sel tumor terlepas dapat hidup otonom lingkungan baru harus cocok untuk pertumbuhannya agar dapat membentuk anak sebar. E. Efek Neoplasma Tumor jinak memberikan akibat-akibat pada sipenderita karena 3 kemungkinan: Karena Posisinya Proliferasi sel tumor akan membentuk masa yang dapat menekan jaringan sekitarnya. Jaringan yang tertekan akan menjadi atrofik. Adenoma kelenjar gondok akan menekan trachea dan mengganggu pernafasan. Tumor dalam ureter atau piala ginjal akan menyebabkan menyebabkan bendungan air nkemih. Tumor intracranial meninggi. Karena komplikasi sekunder Perdarahan dapat teradi pada tumor-tumor jinak di selaput lender, misalnya papilloma pada tractus digestivus dan traktus urinarius. Pada tumor-tumor ini dapat juga terjadi tukak pada permukaannya yang kemudian akan diikuti oleh infeksi. Pada tumor-tumor jinak bertangkai seperti pada myoma subserosum atau suatu cystadenoma ovari dapat terjadi perputaran tangkai dan dapat menimbulkan rasa nyeri yang sangat. Tumor-tumor yang bertangkai pada usus dapat menimbulkan intususepsi (invaginasi).

Pada tumor atau kelenjar endokrin karena berproduksi hormon yang berlebihan sehingga

Tumor-tumor jinak kelenjar endokrin dapat menghasilkan hormon yang berlebihan sehingga akan timbul akibat-akibat kelebihan hormone ini pada si penderita. Misalnya pada adenoma eosinofilik hipofisis akan terjadi acromegalia atau gigantisme, pada adaenoma parathyroid akan timbul osteitis fibrisa cystic generalisata. F. Derajat Keganasan Tumor Deferensiasi tumor merupakan petunjuk keganasan dan kecepatan pertumbuhan tumor. Derajat keganasan tumor dapat menentukan prognosis. Derajat keganasan tumor dapat di tentukan dengan: 1. Gambaran Miroskopik Tumor yang tumbuh eksofitik (fungating) kurang ganas dibandingkan dengan yang tumbuh infiltrative. 2. Gambaran mikroskopik, di dasarkan pada: Derajat defesiansi Kelainan inti Banyaknya mitosis ( menentukan derajat deferisiansi, missal pada adenokarsinoma, dilihat pembentukan unsur kelenjarnya, pada karsinoma sel skuamosa dilihat kornifikasinya ) 3. Gambaran mikroskopik dan keadaan klinis Contoh pada karsinoma leher rahim ( karsinoma serviks uteri ): Stadium 0 : merupakan tumor ganas intraepitalial. Stadium 1 : jaringan tumor terbatas pada leher rahim. Stadium 2 : jaringan tumor pada leher rahim dan parametrium. Stadium 3: jaringan tumor telah menjalar pada dua pertiga bagian atas vagina.

Stadium 4: jaringantumr telah menjalar sampai dinding pelvis dan sepertiga bagian bawah vagina.

4. Klasifikasi TNM oleh UICC (Union Internasionale Centre le Cancer) dengan memperhatikan keadaan T: tumor induk; N: Kelenjar getah bening regional; Metastasis. G. Patogenesis Hingga kini belum di ketahui apakah tumor ganas disebabkan oleh suatu macam bahan penebab atau oleh beberapa macam bahan penyebab yang bekerja serentak atau berturut-turut. Juga belum diketahui apakah terdapat satu macam mekanisme penyebab atau beberapa macam mekanisme yang jalan sejajar atau berbeda-beda. Apapun pengaruh etiologi dan dan bagaimanapun caranya, akibat akhir yang pasti Ialah sel-sel yang terus mebelah diri, bebas dari pengendalian pertumbuhan danpembiakan normal. Beberapa teori telah diajukan yang berusaha menerangkan patogenesis tumor. Perubahan genetic Teori ini mengatakan bahwa pada suatu saat terjadi perubahan genetic yang irreversible padasel, sehingga terjadi sintesis protein yang lebih aktif dan digunakan lebih banyak untuk reproduksi dari pada untuk bekerja. Feedback deletion Semua sel mempunyai potensi ggenetic untuk berubah menjadi kanker, tetapi yang dalam keadaan normal terhambat. Pada sel tumor susunan pengatur menghilang, sehingga kemampuan untuk membelah tidak dihambat. Teori multi faktor Tumor dapat tumbuh oleh beberapa sebab yang sinergistik atau aditif. Hanya kombinasi yang sempurna yang dapat menimbulkan tumor pada tuan rumah yang rentan. Hormone turut membantu terbentuknya tumor dengan jalan membuat keadaan jaringan demikian rupa sehingga faktor-faktor penyebab lain dapat bekerja untuk mempengaruhinya. Teori stadium Tumor juga timbul lambat melelui stadium yang progresif evolusi ini memerlukan waktu beberapa bulan atau tahun. M:

Multicellular origin of cancer-field teori Teori ini mengatkan bahwa neoplasma terbentuk dari beberapa sel yang berdekatan secara serentak dan bukan berasal dari satu sel. Neoplasma akan mulai pada tempat yang dipengaruhi karsinogen secara maksimal, tetapi respon neoplastik kemudian akan tumbuh pada jaringan sekitarnya, yang juga dikenai pengaruh karsinogen yang sama.

H. Etiologi Bahan-bahan yang dapat menyebabkan terbentuknya kanker disebut karsinogen. Menurut jenisnya karsinogen dapat berupa: Bahan kimia Virus Karsinogen fisik Hormone

Melihat asalnya maka karsinogen ini dapat berasal dari luar tubuh.atau oksigen, seperti karsinogen kimiawi, virus, dan fisik. Dapat pula beasal dari dalam tubuh atau endogen seperti hormone seks. 1. karsinogen kimiawi Jelaga dari cerobong asap sebagai penyebab kanker kulit Tar yang mengandung hidro karbn polisiklik dapat menyebabkan kanker kulit. Zat warna 1. Azo (butter yellow) menyebabkan kanker hati 2. Anilin menyebabkan kanker kandung kemih 2. virus Alkylating agent Golongan plastic mengganggu hubungan antar sel jaringan yang berkontak dengannya Asap rokok menghasilkanhidrokarbon yang terisap dalam asap rokok akan mempengaruhi terbentuknya karsinoma bronchogenik. Aflatoxin berasal dari jamur aspegilus flafus yang terdapat pada kacang tanah atau susu sapi pada sapi yang diberi makankacang tanah.

Pada hewan percobaan beberapa jenis virus merupakan penyebab kanker, misalnya: virus sarcoma (rous di temukan pada burung) virus pada papiloma dan fibroma pada kelinci virus bittner pada kanker payudara mencit Mengenai cara kerja virus hingga menyebkan kanker, belum jelas apakah virus merangsang pertumbuhan sel terus-menerus ataukah virus menyebabkan perubahan genetic yang menetap. Cara untuk menghambat perkembangan virus tumor D kanker adalah dengan mengganggu mekanisme susunan enzim. 3. Fisik Energi fisik mempunyai daya sangat karsiogenik, contohnya antara lain sinar X radium dan bom atom yang dapat menimbulkan kanker kulit, leukemia, dan sarcoma payudara dan tiroid, penyinaran itu menyebabkan perubahan kromosom, perubahan fisik atom dan perubahan kimia molekul. 4. Hormon Percobaan pada hewan memperlihatkan pengaruh hormon yang dapat menimbulkan kanker, misalnya estrogen menimbulkan karsinoma kelenjar porstat. Mungkin sekali pada pemberian hormone dapat timbul kanker akibat adanya firus (sebagai promotor). Selain itu terdapat pula golangan ko- karsinogen pada timbulnya kanker, yaitu : a. Diet Percobaan pada hewan (tikus) yang diberikan zat warna butter yellow akan mengalami kanker hati, tetapi jika diberikan warna vitamin B kompleks pada makanannya maka kanker hati tidak terjadi. b. Usia Pada usia lanjut akan memberi kesempatan pada karsinogen bekerja untuk menimbulkan kanker, karena kemungkinan sering timbul ketidakseimbangan hormon. c. Keturunan Faktor genetic memegang peranan penting untuk terbentuknya kanker. Contohnya: Poliposis multiple pada usus besar. d. Rangsang Menahan

kerusakan dan pemulihan jaringan radang yang terjadi berulang-ulang akan mengganggu keseimbangan sel, sehingga sel akan berkembang menjadi kanker, misalnya:pada penderita batu ginjal, radang di mulut, lidah dan lambung. e. Trauma adanya trauma pada tubuh tidak langsung menimbulkan kanker, hal ini dapat tejadi jika kanker tersebut telah ada sebelumnya atau dengan adanya trauma maka terjadi pendarahan sehingga tumor yang telah ada. I. Pengobatan Pengobatan kanker mempunyai dua kemingkinan, pertama penyembuhan penyakit dan yang kedua yaitu jika kemungkinan pertama tidak ada ialah hanya paliatif, berguna untuk memperpanjang hidup, sedikit-sedikitnya mencegah cacat dan rasa nyeri. Jenis pengobatan yang digunakan pada dasarnya sama yaitu pembedahan, penyinaran (radio therappy) dan dengan obat-obatan (chemo therappy). Jika cairan ini tidak mungkin, paliatif dapat dilakukan : pemberian adrenalek dan hipofisektomi, terutama pada tumor-tumor tergantung pada hormon (endocrine dependent), seperti karsinoma prostat dan payudara. Pembedahan Pembedahan kanker memerlukan pengetahuan luas mengenai sifat pertumbuhan tumor dan cara penyebarannya.yang terjadi persoalan ialah menentukan batas sayatan. Hal lain yang harus diketahui ialah fokus-fokus penyebaran jauh. Penyiaran (radiotherapy) Penggunaan sinar untuk menghancurkan tumor berdasarkan kenyataan bahwa sel-sel ganas lebih sensitive terhadap penyinaran dari pada sel-sel normal. Tetapi jaringan normalpun dipengaruhi oleh penyinaran, karena itu radiotherapy harus diusahakan terjadi perbedaan efek yang nyata. J. Beberapa jenis neoplasma a. Kanker Ovary b. Kanker Kulit

c. Kanker Payudara d. Kanker Mulut e. Kanker Serviks f. Kanker Darah g. Kanker Otak h. Kanker Usus i. Dll KANKER PAYUDARA Kanker Payudara adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalain dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali. Selain itu, kamker payudara (carcinoma mammae) di definisikan sebagai suatu penyakit neoplasma ganas yang berasal dari parenchynema. Penyakit ini oleh word health organization (WHO) dimasukan kedalam internasional klassification of deseases (ICD) kode nomer 17. Tranformasi Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut tranformasi, yang terdiri dari : Fase inisiasi Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetic sel yang memancing sel menjadi ganas.perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen yang bias berupa kimia, virus, radiasi atau sinar matahari. Fase promosi Pada tahap promosi, suatu sel telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruhi oleh inisiasi. KLASIFIKASI Berdasarkan WHO hostological classification of breast tumor, kanker payudara di klasifikasikan sbb: 1. non-invasif karsinoma a. non-invasif duktal karsinoma

b. lobular karsinoma insitu 2. invasif karsinoma a. invasif duktal karsinoma b. invasif lobular karsinoma STADIUM Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaian dokter saat mendiaknosis suatu penyakit kanker yang di derita pasien, sudah sejauh manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak. Untuk menentukan suatu stadium,harus di lakukan suatu pemeriksaaan klinis di tunjang dengan pemeriksaan lainnya seperti hispatologi atau PA, Rontgen, USG dan bila mungkin dengan CT scan, scintigrafi dll. Pada kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut: a. T (tumor size) ukuran tumor: T 0 : Tidak ditemukan tumor primer T 1 : Ukuran tumor berdiameter 2 cm/ kurang T 2 : Ukuran tumor berdiameter antara 2-5 cm T 3 : Ukuran tumor berdiameter > 5 cm. T 4 : Ukuran tumor beberapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit / dinding dada / pada keduanya, dapat berupa borok, edema / bengkak, kulit payudara kemerahan / dada benjolan kecil dikulit luar tumor utama b. N ( node ) Kelenjar getah bening regional ( KGB ) N 0 : tidak terdapat metastasis pada K KGB regional di aksila. N 1 : ada metastasis ke KGB aksila yang masih dapat di gerakan N 2 : ada metastasis ke KGB aksila yang sulit digerakan N 3 : ada metastasis ke KGB di atas tulang selangka M x : metastasis jauh belum dapat dinilai M o : tidak dapat metastasis jauh M 1 : terdapat metastasis jauh

c. M ( metastasis ) Penyebarn jauh .

Setelah masing-masing faktor T, N, dan M didapatkan, ketiga faktor tersebut kemudian digabung dan akan diperoleh stadium kanker sebagai berikut: GEJALA KLINIS Gejala klinis kanker payudara berupa a. benjolan pada payudara b. erosi pada eksoma puting susu c. pendarahan pada putting susu d. rasa sakit/ nyeri, timbul borok e. pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak pada lengan FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB Menurut moningkey dan kodim, penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya 1. faktor reproduksi 2. penggunaan hormone 3. penyakit fibrokistis 4. konsumsi lemak 5. radiasi 6. riwayat keluarga dan faktor genetic stadium 0: T 0 NO MO stadium I: T0 N1 MO /TI NI MO /T2 NO MO stadium II A: T0 NI M0 /T3 N0 M0 stadiumIII B: T2 NI M0 /T3 N0 M0 stadiumIII A: T0 N2 M0 /TI N2 M0 / T3 NI M0 /T2 N2 M0 stadium III B: T4 N0 M0 /T4 NI M0 /T4 N2 M0 stadium III C: Tiap T- Tiap N MI

Ada beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak tergantung pada stadium klinik penyakit yaitu Mastektomi. Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara, ada 3 jemis: 1. modified radical mastektomi adalah operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga serta benjolan disekitar aksila. 2. Total (simple) mastectomy adalah operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar diaksila. 3. radikal mastectomy adalah operasi pengangkatan sebagian payudara GAMBAR-GAMBAR PAYUDARA

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Neoplasma adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus menerus secara tidak terbatas, tidak berkoordinasi dengan jaringan selatarnya dan tidak berguna bagi tubuh. Neobolisme sel neoplasma Sumber Energi Susunan Enzim Competitive Struggle

Pengobatan kanker Pembedahan Penyinaran

B. Saran Alangkah lebih baik nya mahasiswa keperawatan mengetahui patologi neoplasma, agar dapat mengaplikasikan asuhan keperawatan kapada penderita kanker atau tumor jika dilahan praktek

DAFTAR PUSTAKA Tamber, Sayuti dan Heriyati.2008. Patologi untuk Mahasiswa.Jakarta: Trans Info Media Staf Pengajar Bagian Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.1973.Patologi.Jakarta: P.T Repro Internasional Djojopranoto,Moeljono.1963.Buku Pelajaran Patologi. Surabaja: P.N.Gita Karya WWW. Patologi Neoplasma. Net. Com.

You might also like