ISSUE PERPAJAKAN DALAM IMPLEMENTASI PSAK YANG KONVERGEN DENGAN IFRS DAN KETENTUAN TRANSISI PSAK

Electricity for a Better Life

KONGRES XI IKATAN AKUNTAN INDONESIA JAKARTA 9 DESEMBER 2010

BEBERAPA ISSUE PERPAJAKAN TERKAIT KONVERGENSI PSAK KE IFRS

PSAK -IFRS PSAK 13 : PROPERTI INVESTASI DAN PSAK16 : ASET TETAP ISAK 8 DAN PSAK 30 R2007 PSAK 50 R2006 DAN PSAK 55 R 2006 CONTOH KASUS : ISAK 8 PERPAJAKAN

ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

UU NO.28 TH 2007 : PERUBAHAN KETIGA UU KUP UU NO.38 TH 2008 : PERUBAHAN KEEMPAT UU PPH UU NO. 42 TH 2009 : PERUBAHAN KEEMPAT UU PPN KMK NO.1169/KMK.01/1991: KEGIATAN SEWA GUNA USAHA (LEASING) PMK NO. 79/PMK.03/2008 : PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP PERUSAHAAN UNTUK TUJUAN PERPAJAKAN PERATURAN PERUNDANGAN LAINNYA.
Hal 2

PSAK 13 DAN PSAK16 (1)

ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

PSAK -IFRS 1 PSAK memisahkan antara A t i hk t Aset Tetap dan Properti Investasi. Tranfer antara Aset Tetap dan Properti Investasi pada Nilai Wajar sehingga timbul Keuntungan/kerugian. 2 Untuk Pengakuan selanjutnya selanjutnya, Perusahaan diperbolehkan memilih METODE BIAYA atau METODE REVALUASI.

PERPAJAKAN Tidak d Pemisahan t Aset Tid k ada P i h antara A t Tetap dan Properti Investasi sehingga tidak ada tranfer. Apakah keuntungan/kerugian diakui secara pajak atau sebagai perbedaan temporer? PMK NOMOR 79/PMK 03/2008 79/PMK.03/2008 Revaluasi hanya diperkenankan atas ijin Menteri Keuangan.

Hal 3

PSAK 13 DAN PSAK16 (2)

ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

PSAK -IFRS
2 .Lanjutan Jika Memilih Metode Revaluasi, Jik M ilih M t d R l i kenaikan menjadi Pendapatan Komprehensif Lain (Ekuitas). Jika lebih rendah dari nilai buku dicatat sebagai beban lain-lain. Revaluasi tidak harus menggunakan Appraisal. Revaluasi harus dil k k secara R l ih dilakukan teratur Revaluasi boleh dilakukan per kelas Aset

PERPAJAKAN
Apakah berlaku A k h b l k PMK NOMOR 79/PMK.03/2008 sehingga dikenakan Pajak Revaluasi 10%? Jika Nilai Wajar /pasar lebih rendah dari nilai buku, bagaimana perlakukan perpajakan? Harus menggunakan Appraisal Hanya Boleh dilakukan 5 tahun sekali Termasuk T h atau T T k Tanah t Tanpa T h Tanah Jika tidak diakui secara perpajakan, apakah dengan demikian akan dianggap sebagai perbedaan temporer? Atau ada sanksi khusus?
Hal 4

PSAK 13 DAN PSAK16 (3)

ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

PSAK -IFRS
3

PERPAJAKAN
Apakah diakui k li A k h di k i sekaligus atau disusutkan? t di tk ?

Perlakuan I P l k Inspeksi yang signifikan ki i ifik sebagai Aset Kapitalisasi Penggantian Komponen tertentu dan Perlakuan Suku Cadang Utama sebagai Aset. Mengakui Rugi Penurunan Nilai Review Umur harus dilakukan tiap tahun.

Apakah diakui sekaligus atau disusutkan?

Apakah merupakan deductible expenses? Apakah bisa termasuk tidak taat asas dalam pengertian perpajakan (KUP Pasal 28 (5)?

Hal 5

PSAK 30 (1)
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

PSAK -IFRS
1 Kriteria Sewa Pembiayaan : Adalah sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan. (Terdapat 5 situasi dan 3 indikator atas situasi tersebut) Sewa Operasi adalah sewa yang tidak termasuk d l sewa pembiayaan t k dalam bi

PERPAJAKAN
Kriteria Finance Lease (KMK No.1169/KMK.01/1991: ) 1. Jumlah pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha pertama ditambah dengan nilai sisa barang modal, harus dapat menutup harga perolehan barang modal dan keuntungan lessor; 2. Masa sewa guna usaha ditetapkan sekurangkurangnya 2 tahun untuk barang modal Golongan I, 3 tahun untuk barang modal Golongan II dan III, dan 7 tahun untuk Golongan B G l Bangunan; 3. Perjanjian sewa guna usaha memuat ketentuan mengenai opsi bagi lessee. Lessor harus perusahaan yang telah mendapat ijin Menteri Keuangan. Jika terjadi perbedaan klasifikasi menurut fiskal dan komersial, apakah akan dikenakan sanksi atau dianggap sebagai perbedaan temporer? Hal 6

Tidak ada ketentuan mengenai perusahaan yang menjadi Lessor terkait Ijin.

PSAK 30 (2)
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

PSAK -IFRS
Dimungkinkan untuk perubahan klasifikasi sewa (finance leaseoperating lease) jika ada klausul dalam kontrak berubah. Alokasi Pendapatan Imbalan Sewa/Beban Bunga menggunakan Efective Interest Rate (EIR) . Lain-lain : Pada Finance Lease: Penyusutan Dilakukan oleh Lessee

PERPAJAKAN
Tidak diatur dalam KMK NO.1169/KMK.01/1991. Apakah dengan demikian, perubahan tersebut tidak diakui? Untuk tujuan perpajakan, pengakuan pendapatan imbalan jasa sewa guna usaha (lessor) atau beban bunga (lessee) apakah menggunakan EIR atau menggunakan k k kontraktual? k l? Pada Finance Lease: Baik Lessor maupun Lessee tidak boleh mengakui penyusutan.
Hal 7

ISAK 8
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

PSAK -IFRS
1 ISAK 8 memungkinkan perjanjian yang secara kontraktual Jual Beli atau lainnya, tapi sesuai kriteria ISAK 8 dianggap Mengandung Sewa sehingga berlaku PSAK 30.

PERPAJAKAN
KMK No.1169/KMK.01/1991 Pasal 9 : Setiap transaksi sewa-guna-usaha wajib diikat dalam suatu perjanjian sewa-gunausaha (lease agreement) Pasal 13: Akuntansi transaksi sewa-guna-usaha dilaksanakan sesuai dengan standar akuntansi di bidang sewa-guna-usaha di Indonesia. Apakah akan mengikuti Pasal 9 (tidak menerapkan ISAK8) atau Pasal 13 (menerapkan ISAK 8)

Pemisahan Pembayaran sewa dan non sewa.

Jika diterapkan KMK No.1169/KMK.01/1991 bagaimanakah pengaturan mengenai pemisahan ini?

Hal 8

PSAK 50 DAN 55
PSAK -IFRS
1

ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

PERPAJAKAN
Pengakuan Pendapatan/beban Bunga dan pengenaan PPh 23 berdasarkan kontraktual atau EIR ?

Penggunaan Efcective Interest Efcective Rate/EIR untuk perhitungan beban bunga termasuk biaya transaksi dan diskon/premium yang sudah bercampur.

Pinjaman Pegawai dengan bunga dibawah pasar atau tanpa bunga dihitung dengan menggunakan bunga pasar.

Apakah merupakan deductible expenses atau akan dikenakan PPH 21 karena merupakan subsidi ke pegawai/karyawan? Perlakuan amortisasi diskon piutang ke pegawai apakah merupakan objek Pajak?

Hal 9

ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

ISAK 8 DAN POWER PURCHASE AGREEMENT: SEBUAH CONTOH IMPLIKASI PENERAPAN PSAK TERHADAP PERLAKUAN TRANSAKSI DI PERUSAHAAN

Hal 10

PERJANJIAN YANG MENGANDUNG SEWA BERDASARKAN ISAK 8

Take or Pay Pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan aset ? [par.6] Ada klausul Take or Pay?

ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

1. Aset (pembangkit) diidentifikasikan secara eksplisit dalam perjanjian? 2. Pemasok (IPP) tidak mempunyai hak dan kemampuan untuk menyediakan barang atau jasa (tenaga listrik) dengan menggunakan aset lain yang tidak disebutkan dalam perjanjian? 3. Tidak terdapat persyaratan untuk mengganti aset lain jika aset yang disewakan (pembangkit) tidak beroperasi dengan baik?

Perjanjian memberikan hak untuk menggunakan aset ?, [par.9]:

1. PLN memiliki kemampuan/hak untuk mengoperasikan pembangkit sesuai dengan cara yang ditentukan PLN? dan PLN mendapatkan output dari pembangkit dalam jumlah yang lebih dari tidak signifikan? 2. PLN mempunyai kemampuan/hak untuk mengendalikan akses fisik terhadap pembangkit? Dan 3. PLN mendapatkan keluaran dari pembangkit dalam jumlah yang lebih dari tidak signifikan? 4. Kecil kemungkinan bagi pihak selain PLN untuk mengambil output dalam jumlah lebih dari tidak signifikan? dan 5. Harga yang dibayar PLN untuk listrik yang dihasilkan secara kontraktual tetap untuk setiap unit keluaran?

Berdasarkan ISAK 8 (IFRIC4), perjanjian PPA dan ESC hampir semuamengandung sewa sehingga berlaku PSAK 30 (Revisi 2007) .

Hal 11

KRITERIA SEWA PEMBIAYAAN

ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

Termasuk dalam SEWA PEMBIAYAAN jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan pemilikan aset. [par.8]
SITUASI yang mengarah ke Sewa Pembiayaan (individual atau gabungan) (Par 10) (a) sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa; (b) lessee mempunyai opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi memang akan dilaksanakan; (c) masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset meskipun hak milik tidak dialihkan; (d) pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan; (e) aset sewaan bersifat khusus dimana hanya lessee yang dapat menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material (a) jika lessee dapat membatalkan sewa, maka rugi lessor yang terkait dengan pembatalan ditanggung oleh lessee; (b) laba atau rugi dari fluktuasi nilai wajar residu dibebankan kepada lessee (sebagai contoh, dalam bentuk potongan harga rental dan yang setara dengan sebagian besar hasil penjualan residu pada akhir sewa); dan (c) lessee memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewa untuk periode kedua dengan nilai rental yang secara substansial lebih rendah dari nilai rental pasar.
Hal 12

INDIKATOR SITUASI Sewa Pembiayaan (individual atau gabungan) (Par 11)

PENERAPAN ISAK 8 PLN

ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

Hal 13

ESTIMASIPENGARUHPENERAPANISAK8TERHADAPPLN JIKADITERAPKANTAHUN2010
ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

Listrik Swasta (IPP)

Power Purchase Agreement
Total Pembayaran Tenor B/S : 4.910 MW : Fixed & Variable : 20 s.d. 30 tahun

PLN

Neraca : - Menambah Aset Tetap +/- Rp. 88,48 T - Menambah kewajiban +/- Rp. 91,04 T

P/L

IMPLIKASI KE PLN

Laba-Rugi - Menambah beban (net) +/ Rp 2 56 T +/- Rp. 2,56 - Meningkatkan beban Bunga +/- Rp. 9,01 T

Berpotensi menyebabkan pelanggaran covenant. Untuk menghindari default, memerlukan penambahan subsidi.
Hal 14

PENGARUH ISAK 8 TERHADAP KONTRAK JUAL BELI TENAGA LISTRIK (PPA) yang mengandung Sewa Pembiayaan
SEBELUM ISAK 8 Pembelian Tenaga Listrik Komponen A SETELAH ISAK 8 Sewa Pembiayaan Pengakuan Aset dan Liabilitas Sewa Pembiayaan Beban Bunga Beban Penyusutan PERPAJAKAN Sebelum ISAK 8 8, transaksi PPA bukan merupakan objek Pajak. Setelah ISAK 8, bagaimanakan pengaruh perlakuan perpajakannya?

ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE

Komponen B

Komponen C Komponen D Komponen Lainnya

Beban Pemeliharaan-Jasa Beban Pemeliharaanpemakaian suku cadang Beban Bahan Bakar Beban Pemeliharaan Beban administrasi/selisih kurs, dll.
Hal 15