You are on page 1of 12

MAKALAH

ILMU SOSIAL DASAR













DI SUSUN OLEH:
Nama : DEA DAMARA HIDYA
NPM : 11111772
KELAS : 1KA40



FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEHNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2011
MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
PERAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA UNTUK
MENSEJAHTERAKAN KELUARGA

DISUSUN OLEH:

DEA DAMARA HIDYA
NPM : 11111772
Kelas : 1 KA40
Mata Kuliah : ILMU SOSIAL DASAR
Dosen : MUHAMMAD BURHAN AMIN
Topik Tugas : PERAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA UNTUK
MENSEJAHTERAKAN KELUARGA
Penyerahan Tugas : 03 November 2011

PERNYATAAN
Dengan ini Saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini Saya buat sendiri tanpa meniru dari
pihak lain, hanya saja ada beberapa kutipan yang Saya ambil buat di jadikan bahan Referensi.
Apabila terbukti tidak benar, Saya siap menerima segala konsekuensi untuk
mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

Penyusun:

Nama Lengkap NPM Tanda tangan
DEA DAMARA HIDYA 11111772




PROGRAM SAR1ANA S1 Sistem Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan petunjuk dan
kekuatan kepada saya untuk dapat menyelesakan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa dijunjungkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW, yang telah memberikan keteladanan sikap maupun tingkah laku
kepada kita semua dalam kehidupan.
Terselesaikannya makalah ini dengan judul ~PERAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA
UNTUK MENSE1AHTERAKAN KELUARGA ini merupakan hasil kerja keras yang tidak terlepas dari
dukungan, doa, semangat maupun sembangan-sumbangan ide dari semua pihak yang turut membantu
terselesaikannya makalah ini.
Saya selaku penulis mengucapkan terimakasih kepada :
Bapak Muhammad Burhan Amin selaku dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Sosia Dasar,yang
telah memberikan ilmu pengetahuan dan motivasi untuk membuat makalah ini.
Orang tua tercinta, yang senantiasa memmberikan kasih saying dan doa yang senantisa mengiringi
langkah, sehingga saya mendapatkan kemudahan dalam menyelesaikan makalah ini.
Teman-teman atas dukungannya, dan semoga apa yang kita inginkan dapat tercapai.
Serta semua pihak yang tak biasa saya sebutkan yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.

Saya menyadari penulisan dalam makalah ini masih banyak kesalahan dalam perangkaian kalimat,
maka dari itu saya harapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah ini
bermanIaat untuk kita semua dan dapat menambahkan ilmu pengetahuan baru bagi kita semua.




Bekasi, November 2011




Penulis



i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DATAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. LATAR BELAKANG 1
1.2. TUJUAN 2
1.3. SASARAN 2
BAB II PERMASALAHAN 3
2.1. KEKUATAN 3
2.2. KELEMAHAN 3
2.3 PELUANG 4
2.4. TANTANGAN 4
2.5. SOLUSI 5
BAB III PENUTUP 6
3.1. KESIMPULAN 6
3.2. REKOMENDASI 7
3.3. REFERENSI 7









ii
BAB I PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG
Program keluarga berencanadi Indonesia sebelum dan sesudah pelaksanaannya Iternational
ConIerence on Population and Development (ICPD) di Kairo tahun 1994 mengalami perubahan secara
nyata. Pada tahun 70-an sampai 90-an awal.pelayanan KB sangat menekankan pada aspek demograIis, yaitu
pengendalian angka kelahiran salah satu aspek utama dalam program keluarga berencana adalah kualitas
pelayanan yangdiberikan. Perbaikan kualitas pelayanan akan memperbesar jumlah peserta KB yang puas
dan akan meningkatkan pravelansi dan menurunkan tingkat kelahiran (BKKBN,2005).
Menurut BKKBN Sumatera Utara peserta baru pada tahun 2008 mencapai 108.014 peserta atau
66,11. Dari pencapaian banyak 108.104 peserta KB baru tersebut yaitu IUD mencapai 10.773 atau 5,98,
MOP mencapai 351 peserta atau 0,19, MOW mencapai 4,560 peserta atau 2,53, kondom mencapai
13.545 peserta atau 7.52 implant mencapai 120.109 peserta atau 6,73, suntik mencapai 72.090 peserta
atau 40,05 dan pil mencapai 66.586 peserta atau 36,99.
Kenyataannya di lapangan menurut BKKBN menunjukkan kecendrungan pelayanan keluarga
berencana semakin merosot sehingga ekseptor kurang merasa puas oleh pelayanan yang diberikan.
Berdasarkan survey BKKBN 2002, kurang dari 10 Iasilitas yang tersedia tidak memenuhi standar kualitas
dalam memberikan pelayanan kepada peserta keluarga berencana sehingga berpotensi membahayakan klien
dan mengakibatkan rendahnya peserta keluarga berencana (BKKBN, 2005).
Akses terhadap pelayanan keluarga berencana yang bermutu merupakan suatu upaya mencapai
pelayanan kesehatan produksi. Secara khusus dalam hal ini termasuk hak setiap orang untuk memperoleh
inIormasi dan akses terhadap berbagai metode kontrasepsi yang aman, eIektiI dan trerjangkau
(saiIudin,2004).
Pelayanan keluarga berencana bertujuan untuk mewujudkan keluarga berkualitas melalui pengaturan
jumlah keluarga secara terancam dalam upaya mewujudkan keluarga kecil. Keluarga berencana memiliki
peranan dalam menurunkan resiko kematian ibu melalui pencegahan kehamilan, menunda kehamilan,
menjarangkan kehamilan atau membatasi kehamilan bila anak sudah di anggap cukup. Dengan demikian
pelayanan keluarga berencana merupakan upaya pelayanan kesehatan preventiI yang paling dasar dan utama
(Asri,et al.2008).

I.2 TUJUAN
Tujuan Program Keluarga Berencana secara makro untuk mengendalikan laju pertumbuhan
penduduk dan menurunkan angka kelahiran, secara mikro mewujudkan ketahanan keluarga dan
kesejahteraan masyarakat, yang diwujudkan dalam kegiatan sebagai berikut :
1. Meningkatnya peran stakeholder dan masyarakat dalan Program Kependudukan dan Keluarga
Berencana
2. Meningkatnya pelayanan keluarga berencana yang terintegrasi dengan pelayanan kesehatan
reproduksi lainnya.
3. Menurunnya pasangan usia subur yang tak ingin anak tapi belum menjadi peserta KB ( unmetneed).
4. Tersedianya alat dan obat kontrasepsi bagi pra sejahtera dan keluarga sejahtera 1 ( Pra S dan KS.1 ).
5. Meningkatnya jumlah kelompok bina keluarga balita ( BKB ).
6. Meningkatnya kualitas kelompok bina keluarga ( BKB, BKR, BKL dan UPPKS.
7. Meningkatnya cakupan dan kualitas data mikro keluarga dan data hasil pencapaian program.
I.3 SASARAN
Program Keluarga Berencana sangat erat kaitannya dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk, dimana
sasaran akhirnya program KB bukan hanya jumlah anak saja tetapi juga mewujudkan keluarga kecil, sehat,
bahagia dan sejahtera. Masalah kependudukan mempunyai implikasi yang luas terhadap perubahan sosial di
segala bidang, diantaranya dalam bidang pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, sandang pangan dan papan
yang dapat berpengaruh pada pembangunan nasional.
Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004-2009 yang meliputi:
1.Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitar 1,14 persen per tahun.
2.Menurunnya angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar 2,2 per perempuan.
3.Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan kelahiran berikutnya,
tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi (unmet need) menjadi 6 persen.
4.Meningkatnya pesertaKB laki-laki menjadi 4,5persen.
5.Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, eIektiI, dan eIisien.
6.Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21 tahun.
7.Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak.
8.Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera-1 yang aktiI dalam usaha
ekonomi produktiI.
9.Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan Program KB Nasional.

BAB II PERMASALAHAN
II.1 KELEBIHAN
rogram keluarga berencana memberlkan dampak yalLu penurunan angka kemaLlan lbu dan anak
enanggulangan masalah kesehaLan reproduksl enlngkaLan kese[ahLeraan keluarga enlngkaLan dera[aL
kesehaLan enlngkaLan muLu dan layanan k8k8 enlngkaLan slsLem pengelolaan dan kapaslLas SuM
elaksanaan Lugas plmplnan dan fungsl mana[emen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan
pemerlnLahan ber[alan lancar.
Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, para akseptor akan mendapatkan tiga
manIaat utama optimal, baik untuk ibu, anak dan keluarga, antara lain:
1. Manfaat Untuk Ibu:
O Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
O Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu
O Menjaga kesehatan ibu
O Merencanakan kehamilan lebih terprogram
2. Manfaat Untuk Anak:
O Mengurangi risiko kematian bayi
O Meningkatkan kesehatan bayi
O Mencegah bayi kekurangan gizi
O Tumbuh kembang bayi lebih terjamin
O Kebutuhan ASI eksklusiI selama 6 bulan relatiI dapat terpenuhi
O Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal
. Manfaat Untuk Keluarga:
O Meningkatkan kesejahteraan keluarga
O Harmonisasi keluarga lebih terjaga

II.2 KELEMAHAN
Menurut Sumarjati, peran serta kaum pria dalam ber-KB yang masih rendah, lebih disebabkan pula
adanya budaya patriarki yang mengakar di sebagian besar wilayah Indonesia. Urusan keluarga mulai dari
melahirkan, mengurus serta mendidik anak, masih dititikberatkan pada pundak perempuan. Maka dari itu,
ketika program KB ditujukan untuk upaya mensejahterakan keluarga, kaum perempuan yang didorong maju
untuk menjadi akseptor bahkan juga sebagai voluntir dalam gerakan KB nasional.

Secara umum dapat di simpulkan kelemahannya adalah:


Ketersediaan data dan inIormasi perkembangan pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana di
daerah masih belum lengkap.
Motivasi dan etos kerja staI masih rendah.
Pengawasan Melekat (waskat) masih rendah.
Keterbatasan SDM baik kuantitas maupun kualitas terutama PKB/PLKB.
Terbatas porsi anggaran dibanding dengan sasaran program yang akan dilaksanakan.
Peran kelembagaan pengarustamaan gender dan anak terbilang minim.


II.3 PELUANG
Terwujudnya peningkatan minat masyarakat akan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang
berkualitas dalam upaya menurunkan angka kelahiran, angka kematian Ibu, bayi dan anak.
Tercapainya penguatan kelembagaan dan penyusunan model dan sistem inIormasi data
pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana.Tingginya animo masyarakat ikut ber KB.
Mudahnya masyarakat memperoleh inIormasi tentang KB.
Tercapainya pemahaman, pengetahuan, sikap dan perilaku positiI remaja tentang kesehatan dan hak-
hak reproduksi guna meningkatkan derajat kesehatan remaja dalam menyiapkan kehidupan
berkeluarga.
Adanya dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) di bidang KB setiap tahun dari pusat.
Adanya payung hukum kesetaraan dan keadilan gender.

II.4 TANTANGAN
Rentang tahun 1800-1900 jumlah penduduk Indonesia bertambah tiga kali lipatnya. Sedangkan 1900
-2000 terjadi pertambahan penduduk lima kali lipat dari 40,2 juta orang menjadi 205,8 juta orang. Selama
rentang 1900-2000, progran Keluarga Berencana (KB) berhasil mencegah kelahiran 80 juta orang. "Tanpa
program KB jumlah penduduk hingga tahun 2000 diprediksi 285 juta orang, " ungkap Kepala Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr.Sugiri SyarieI, MPA dalam acara Studium
Generale Kependudukan dan Program Keluarga Berencana: Peluang dan Tantangan', Jum'at (19/6) di
Auditorium Thoyib Hadiwijaya Institut Pertanian Bogor (IPB). Acara ini digelar Fakultas Ekologi Manusia
(FEMA) IPB bekerjasama dengan BKKBN.
Menurut Dr.Sugiri program KB mempunyai peran penting dalam pembangunan Sumber Daya Manusia.
Program KB berkontribusi dalam meningkatkan gizi ibu dan anak, mutu tenaga kerja, produktivitas,
partisipasi sekolah, tingkat pendidikan tinggi, tabungan pribadi dan umum. Program KB menurunkan

konsumsi, biaya kesehatan reproduksi dan pendidikan. "Program KB juga berperan dalam memutus
lingkaran setan kemiskinan (574;e7ty t7,5)," kata Dr .Sugiri.
Di Era Orde Baru, program KB dinilai berhasil karena adanya komitmen politik luar biasa, kelembagaan KB
sangat kuat, dukungan dana donor luar negeri besar, tenaga lapangan sangat memadai dan dukungan media
masa tinggi. Jumlah peserta program KB tahun 2007 mencapai 61 persen. Sedangkan angka pertumbuhan
penduduk mencapai 1,3 persen.
Di era otonomi daerah program KB mendapatkan tantangan. Semua yang berbau orde baru ditinggalkan.
Kelembagaan program KB sangat lemah setelah urusan diserahkan ke kabupaten atau kota. "Pemerintah
lebih mementingkan pembangunan Iisik dibandingkan pembangunan sosial dasar. Program KB digabung
dengan banyak urusan." Belum lagi tantangan anggaran program KB masih belum memadai dan bervariasi
antar kabupaten atau kota.
StaI Pengajar Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia
IPB sekaligus ahli demograIi, Ir.Said Rusli, MA membahas paparan yang disampaikan Kepala BKKBN.
"Secara umum saya setuju pemaparan yang disampaikan Kepala BKKBN. Kita patut menghargai
keberhasilan Program KB di masa silam dan merancang ulang di masa datang." Acara yang dibuka Rektor
IPB, Dr.Ir.Herry Suhardiyanto, M.Sc dimoderatori Ketua Program Studi Wanita Pusat Studi Pembangunan
Pertanian dan Perdesaan (PSW-PSP3) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB
Dr.Ir.Siti Amanah, M.Sc. (ris) .
II.5 SOLUSI
Peningkatan penerapan kebijakan kualitas hidup anak dan perempuan.
Peningkatan partisipasi dan peran serta gender dalam pelaksanaan pembangunan.
Peningkatan peran kelembagaan pengarustamaan gender dan anak.
Peningkatan kualitas penanganan perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan.
Peningkatan pelayanan KB dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Peningkatan ketersediaan data dan inIormasi perkembangan pemberdayaan perempuan dan keluarga
berencana daerah.
Peningkatan ketahanan dan pemberdayaan keluarga.






BAB III PENUTUP



III.1 KESIMPULAN

Keluarga Berencana (KB) adalah istilah yang mungkin sudah lama anda kenal. KB artinya mengatur
jumlah anak sesuai kehendak Anda, dan menentukan sendiri kapan Anda ingin hamil. Bila Anda
memutuskan untuk tidak segera hamil sesudah menikah, Anda bisa ber-KB. Layanan KB di seluruh
Indonesia sudah cukup mudah diperoleh. Ada beberapa metoda pencegahan kehamilan, atau penjarangan
kehamilan, atau kontrasepsi, bisa Anda pilih sendiri.
Tak seorang pun boleh memaksa Anda mengikuti program KB. tak seorang pun bisa menggunakan
alat KB tertentu bila itu bukan pilihan Anda. Tetapi kalau alat yang Anda pilih bisa membahayakan diri
Anda sendiri atau, memperparah penyakit yang sudah anda derita, pekerja kesehatan mungkin menyarankan
alat lain yang mungkin lebih aman. Meskipun tidak ada paksaan, bila Anda telah mengerti risiko-risiko yang
mengancam kesehatan atau bahkan keselamatan Anda sendiri sehubungan dengan kehamilan dan persalinan,
selayaknya Anda mengikuti program KB atas kesadaran sendiri.
Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak,
keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraI hidup rakyat dan bangsa;
Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya
menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
Umumnya perempuan yang menghendaki pembatasan jumlah anak adalah perempuan yang sudah punya
kesempatan belajar dan mencari naIkah sendiri, serta statusnya cukup setara dengan laki-laki dalam
masyarakatnya.
Ada 5 corak metoda KB:
1. et4d, 5e7nt,ng, yang bekerja dengan cara mengahlangi sperma dari pertemuan dengan sel telur
(merintangi pembuahan).
2. et4d, h47m4n,, yang mencegah indung telur mengeluarkan sel-sel telur, mempersulit pembuahan, dan
menjaga agar dinding-dinding rahim tak menyokong terjadinya kehamilan yang tak dikehendaki.
. et4d, bu,t,n, yang melibatkan alat-alat yang dimasukkan ke dalam rahim (IUD), gunanya untuk
mencegah pembuahan sel telur oleh sperma.
. et4d, ,,m,h, yang membantu Anda mengetahui kapan masa subur Anda, sehingga Anda dapat
menghindari hubungan seks pada masa itu.
5. et4d, 5e7m,nen, atau metoda yang menjadikan Anda taua pasangan Anda tidak bisa lagi memiliki anak
untuk selamanya; lewat suatu operasi.



III.2 REKOMENDASI
Jutaan perempuan di seluruh dunia selama ini sudah menggunakan metoda-metoda KB yang kami
paparkan dalam halaman-halaman sebelumnya. Malahan metoda-metoda itu lebih aman ketimbang hamil
dan bersalin. Bila Anda memilih untuk tetap ber-KB. Sebagian perempuan menginginkan banyak anak
khususnya di tengah-tengah masyarakat-masyarakat yang miskin, tak memperoleh pembagian tanah yang
adil, sumberdaya kurang, dan keuntungan sosial tipis. anak-anak membantu pekerjaan orangtua sehari-hari,
dan merawat mereka di usia lanjut. di banyak tempat, jumlah anak yang sedikit dianggap sebagai
kemewahan (hanya orangtua yang berkecukupan saja yang mampu mengurangi jumlah anak).
Tetapi sebagian perempuan lain menganggap bahwa anyaknya anak justru makin memiskinkan keluarga,
dan mempersualit pengentasan nasib mereka. banyak orangtua yang sedih dan menyesal karena kebanyakan
anak; tidak mampu memberi mereka penghidupan yang layak; tak mampu menyekolahkan mereka sampai
jenjang yang tinggi, dan akibatnya anak-anak mereka itu tak mendapat peluang memperbaiki generasi
mereka. Yang jelas, tak peduli di manapun (dalam masyarakat apapun) Anda berada, Anda akan lebih sehat,
dan melahirkan anak-anak yang jauh lebih sehat, bila Anda memegang kendali atas penentuan berapa
banyak anak yang akan anda miliki, dan kapan akan hamil.
Mungkin Anda sudah mengalami sendiri desakan-desakan dari segala penjuru untuk ber-KB atau
sebaliknya agar jangan ber-KB. Memang nasihat-nasihat orang lain bisa diambil manIaatnya, tetapi mau
ber-KB atau tidak, sepenuhnya adalah keputusan Anda sendiri. Kalau Anda sudah mengambil keputusan
akan ber-KB, kini tiba saatnya memilih metoda yang paling cocok. Agar Anda mampu memilih dengan
tepat, Anda harus mempelajari untung-rugi tiap metoda lebih dahulu.


III.3 REFERINSI
1.http://ebookbrowse.com/gdoc.php?id133194069&urla97e6c9023596I6Ie6e41631e34368dc
2.http://www.puskel.com/3-manIaat-utama-program-keluarga-berencana/
3.http://www.bkkbn.go.id/Webs/index.php/rubrik/detail/233
4.http://www.pelitaonline.com/read/kesehatan-dan-kuliner/nasional/46/8037/program-kb-tekan-angka-
kematian-ibu/
5.http://kb.malangkab.go.id/index.php?kode15
6.http://luvrain-dez.blogspot.com/2010/03/tugas-makalah-kb.html
7.http://www.bppkb.sultengprov.go.id/index.php?optioncomcontent&viewarticle&id46&Itemid55
8. http://www.lusa.web.id/program-kb-di-indonesia/

You might also like