Tur man Sirait (et ika komunikasi:16) mengat akan bahwa ' Komunikasi
adalah suat u t ingkah laku, per buat an at au kegiat an penyampaian at au
pengoperan lambang- lambang yang mengandung art i at au makna. At au per buat an penyampaian suat u gagasan at au inIor masi dar i seseorang kepada orang lain. Menurut keeIe (keeIe, 1979: 4) 'Learning styl e has been def ined as cognitive, af f ective, and phsylogi cal trait s that are relatively st able indi cators of how learners percei ve, interact wi th, and respond to the learning environment Sims berpendapat (Sims and Sims : 1995) bahwa: ' mat ching learning styles has a positives impact on st udent s achievement, int erest, moti vation and identif ying students l earning and provi ding appropriate instruction cont ribut e to more ef f ective learning. Bobbi De Porter (Quantum Teaching) bahwa: ' Seorang Quantum Teacher mengonsent rasikan pembelajar an sesuai dengan modalit as dan gaya para pelajar nya. Quantum Teacher mengajarkan ket erampilan hidup dit engah-t engah ket erampilan akademis, mencet ak at ribut ment al/ Iisik at au spir it ual par a siswanya. Quantum Teacher mendahulukan int eraksi dalam lingkungan belajar , memper hat ikan kualit as int eraksi ant ar pelajar, ant ara pelajar dan guru, dan ant ara pelajar an dan kur ikulum
Menurut Sumiat i dan Asra dalam bukunya Met ode Pembelajaran (2009: 38) mengat akan bahwa: 'Secar a umum belajar dapat diart ikan sebagai proses perubahan per ilaku akibat int eraksi individu dengan lingkungan. Jadi perubahan per ilaku adalah hasil belajar. Art inya, seseorang dikat akan t elah belajar, jika ia dapat melakukan sesuat u yang t idak dapat dilakukan sebelumnya.
Menurut Kimble dan Gar mezy dalam Sumiat i (2009:38) berpendapat bahwa, siIat perubahan per ilaku dalam belajar relat ive per manen. Menurut Thorndike dalam Budiningsih (2005: 21) mengat akan bahwa, Belajar adalah proses int eraksi ant ara st imulus dan repon. A ( int er mediat e 2;46) mengat akan bahwa: learni ng i s an active process of acqui ri ng new knowledge, insight, and skill s through study, experience, or inst ruction. Learni ng is successf ul when learners can make the change f rom not knowing somethi ng to knowi ng it well and are abl e to make that change permanent`. Bobbi DePort er dan Mike Her nacki (Quant um lear ning 1999: 112) 'Ada orang yang lebih didominasi oleh cara ker ja indera penglihat annya (visual l earner), sebagian lain lebih didominasi oleh cara ker ja indera pendengaran(audio l earner) sert a ada banyak pula orang yang lebih suka belajar melalui gerakan dan eksper imen langsung(khinestetic learner).
www. en. wikipedia. org pengert ian gaya belajar, sebagai ber ikut : learning st yle i s the method of educating particular to an indi vidual that is presumed to allow that individual to learn best. It is commonl y believed that most people f avor some part icular method of interacting with, taking i n, and processing stimuli or inf ormation. Based on thi s concept, the idea of indi viduali :ed learning style` originat ed i n the 1970s, and has gained popularity in recent years. It has been proposed that teachers should assess the l earning styl es of their st udent s and adapt t hei r classroom met hods to best f it each student s learning st yle. ` Pendapat ahli lainnya yang dir ilis di www. Iunderst anding. com. Thi s approach to learning emphasi :es the f act that individuals perceived and process inf ormati on in very dif f erent ways. The learning styl e theory implies that how much i ndividuals learn has more to do wit h wether t he educational experience i s geared t oward their parti cular st yle of learning than wether or not they are smart. ` Bobbi DePort er dan Mike Henar cki dalam buku Quant um ear ning (1999:110) mengat akan bahwa: 'Ada dua kat egor i ut ama t ent ang bagaimana kit a belajar. Pert ama, bagaimana kit a menyerap inIor masi dengan mudah ( modalit as) dan kedua cara kit a mengat ur dan mengolah inIor masi t ersebut (dominasi ot ak). Gaya belajar seseorang adalah kombinasi dar i bagaimana ia menyerap dan kemudian mengat ur sert a mengolah inIor masi.
Webst er (1988:789) menyat akan bahwa: Listen (to) is . 1. to pay attention to sound 2. to hear wit h thoughtf ul attention and 3. to be alert to cat ch an expert sound Dar i penjelasan diat as ProI. Dr. Henr y Gunt ur Tar igan (Menyimak: 28) menambahkan bahwa: Menyimak adalah suat u proses kegiat an mendengarkan lambang- lambang lisan dengan penuh per hat ian, pemahaman, apr esiasi, sert a int erpret asi unt uk memperolah inIor masi, menangkap isi at au pesan sert a memahami makna komunikasi yang t elah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran at au bahasa lisan. it t lewood (1981:66) mengat akan bahwa: 'li stening invol vement f rom the speakers int ends, the hearer must acti vel y contribut e knowledge f rom linguisti c and nonlinguisti c source`. ProI. Dr. Henr y Gunt ur Tar igan dalam bukunya Menyimak (1986:35), mengemukakan bahwa : 't ujuan menyimak adalah unt uk memperolah inIor masi, menangkap isi, sert a memahami makna komunikasi yang hendak disampaikan sang pembicara melalui ujar an.
Anderson dan ynch dalam jack (1993:25) menyat akan: '.the dif f iculty of listening tasks was parti cularly inf luenced by the f ollowing`. 1. The organi :ation of inf ormation (text which the order in whi ch t he inf ormation was present ed it s chronologi cal sequence in real lif e were easi er than t ext s in whi ch t he inf ormation was predented out of sequenced) 2. The f amiliarity of topic 3. The explicitness and suf f iciency of the information. 4. The type of ref erri ng expressions used (f or example, use of pronouns rather than complet e noun phrase ref erent made text more dif f icult) 5. Whet her the text described st atic rel ationshi p (f or exampl e, road accident). inocchiaro (1989:47) mengat akannly i ntensi ve practi ce can bring about the competence and the perf ormance needs to encode (t ransmit e) and decode (underdtand) the message`. Dr. Nana Sudjana dalam bukunya Penilaian Hasil Proses Belajara Mengajar(2009 : 22) Mengat akan bahwa : 'Prest asi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa set elah ia mener ima pengalaman belajar nya. purwant o (1986:28) 'Member ikan prest asi belajar yait u X hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyat akan dalam raport . Selanjut nya winkel (1996:162) mengat akan bahwa 'prest asi belajar adalah suat u bukt i keber hasilan belajar at au kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiat an belajar nya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Sedangkan menurut S. Nasut ion (1996:17) prest asi belajar adalah: kesempur naan yang dicapai seseorang dalam berpikir, merasa, dan berbuat . Sumiat i dan asra (2009:200) bahwa, Keberhasilan proses pembelajar an dapat dilihat dar i prest asi belajar yang dicapai siswa.