You are on page 1of 14

PERAN BUDAYA DALAM MEMBENTUK

KEPRIBADIAN





Di susun oleh :

Febry Naldy
32411797


Fakultas Teknik
Program Sarjana Teknik Industri





UNIVERSITAS GUNADARMA
2011
SURAT PERNYATAAN


Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini
saya buatsendiri tanpa meniru ataupun mengutip dari pihak lain.


Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai
1/100 untuk mata kulia ini. Penyusun




NPM Nama Lengkap Tanda Tangan
32411797 Febry Naldy





Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin
Program Sarjana Teknik Industri



Universitas Gunadarma






KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa ,karena dengan karunia
nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam tak lupa kami haturkan
kepada nabi kita Muhammad SAW, serta para keluarga, sahabat dan umatnya yang tetap
istiqomah dijalan-Nya. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
kepada pembaca tentang Peran Budaya Daerah Dalam Menunjang Kebudayaan Nasional.
Makalah ini berisi inIormasi tentang Peran Budaya Dalam Membentuk
Kepribadian,yang kami harapkan dapat memberikan inIormasi kepada para pembaca.
Sebagai penyusun kami menyadari sulitnya dalam membuat makalah ini. Maka dari itu
kami berterimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Muhammad Burhan Amin selaku dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar yang
telah membimbing kami selama proses penusunan makalah ini.
2. Teman teman terutama kelas 1 ID 06 atas kerja sama dan sumbangsinya kepada kami.
3. Seluruh pihak yang berpartisipasi selama penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna,oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersiIat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga Tuhan meridhoi segala
uusaha kita.Amin.
Hormat kami






DAFTAR ISI

Lembar pengesahan..........................i

Kata pengantar..............................ii

DaItar isi.................................iii

Bab I Pendahuluan

1.1Latar belakang ........................1
1.2Tujuan ............................2
1.3Sasaran ...........................4

Bab II Permasalahan

2.1 Strenght (kekuatan) ......................5
2.2 Weakness (kelemahan) ........................5
2.3 Opportunity (peluang)..........................6
2.4 Threat (ancaman) .......................7

Bab III Kesimpulan dan Rekomendasi

3.1Kesimpulan...........................8
3.2Rekomendasi...........................9

DaItar Pustaka.............................10






BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kebudayaan adalah keseluruhan pemikiran dan benda yang dibuat atau diciptakan oleh
manusia dalam perkembangan sejarahnya. Para ahli sepakat bahwa kebudayaan adalah
perilaku dan penyesuaian diri manusia berdasarkan hal-hal yang dipelajari. Kebudayaan tidak
pernah mempunyai bentuk yang abadi, tetapi terus menerus berganti-gantinya alam dan
zaman.
Secara umum Kebudayaan dan Kepribadian saling memiliki keterkaitan dalam kehidupan
setiap manusia. Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi satu
dengan yang lainnya, selain itu karena disebut sebagai makhluk sosila maka manusia tidak
bisa hidup sendiri / saling ketergantungan.
Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti
mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurut Soerjanto Poespowardojo 1993).
Selain itu Budaya atau kebudayaan berasal daribahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk oleh proses
sosialisasi Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk melakukan
tingkah laku sosial tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, dan berkehendak
maupun perbuatan. Konsep kepribadian merupakan konsep yang sangat luas, sehingga sulit
untuk merumuskan satu deIinisi yang dapat mencakup keseluruhannya.
Secara sederhana hubungan antara Budaya dan Kepribadian adalah manusia yang terbentuk
dalam suatu kepribadian dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia dari
sisi lain hubungan antara manusia dan kepribadian adalah setiap kebudayaan yang berada di
lingkungan manusia itu tinggal akan membentuk kepribadian, dan biasanya Iaktor lingkungan
dan kebudayaan yang berada disekitarnya itu yang dapat membentuk suatu kepribadian
sehingga di setiap tempat atau lingkungan pasti setiap manusia mempunyai kepribadian yang
bermacam macam
Disamping itu kadang kala lingkungan menjadi hal utama yang dapat mempengaruhi baik
buruknya budaya seseorang. Kita ambil contoh di papua memiliki berbagai kebudayaan yang
sangat berbeda-beda dengan daerah lainnya,sehingga dengan sendirinya kepribadian mereka
juga agak berbeda dan unik. Sehingga banyak orang yang melihat kebudayaan papua agak
keras dan unik.
Kebudayaannya yang unik dan keras itu contohnya seperti potong jari. Yang telah lama
turun-temurun diterapkan oleh masyarakat di papua, bahkan menjadi budaya (kebiasaan)
yang lumrah bagi masyarakat papua kebudayaan ini pun tidak bisa ditinggalkan begitu saja
walaupun agak buruk dan tidak sesuai baik norma agama maupun norma hokum.
Contoh pengaruh budaya yang lainnya dapat kita petik dari kehidupan masyarakat dayak di
daerah pedalaman Kalimantan. Yang sebagaimana hidupnya memprihatinkan dan
menggenaskan. Bagi mereka memakai anting sebanyak-banyaknya di telinga baik pria
maupun wanita merupakan suatu hal yang biasa, padahal hal ini sangat menggelikan dan
menakutkan. Yang lebih parahnya lagy hal ini telah melanggar berbagai norma-norma yang
telah tertera.
Baik masyarakat yang hidup di papua maupun kalimantap memiliki budaya yang unik dan
berbeda. Keunikan kebudayaan mereka membuat cara hidup termasuk kepribadian mereka
sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan yang mereka miliki, pengaruh itu dapat kita lihat
masyarakat papua selalu hidup dan berbudaya dengan istilah mengorbankan apapun yang
mereka miliki untuk seseorang yang mereka miliki dan sayangi. Sama halnya dengan orang
Kalimantan.

1.2. TU1UAN
Tujuan yang dapat kita petik dari pembuatan makalah ini adalah memberikan gambaran dan
pemahaman kepada siapapun tentang pengaruh budaya terhadap kepribadian seseorang. Agar
ketika akan bertindak tidak bertindak sesuai denga budaya buruk, yang ketika bertindak
seharusnya sesuai dengan budaya yang baik, serta pengaruh positiI dapat kita rasakan
bersama sesuai dengan tujuan undan-undang dasar yang menjadi landasan dan akar dari
bangsa kita.
Budaya bermasyarakat memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku yang ada
agar dapat meningkatkan harmonisasi dalam bermasyarakat untuk menghadapi berbagai
tantangan di masa yang akan datang.
Kemudian tujuan yang tidak kalah pentingnya adalaha agar kita (mahasiswa) semakin kreatiI
dan mampu mengungkapkan sesuatu secara ilmiah yang dituangkan dalam bentuk makalah
kali ini. Yang sebagaimana kita juga sedang dipersiapkan untuk melanjutkannya kedalam
kehidupan kita sehari-hari.
Dalam makalah yang saya buat ini diharapkan dapat menambah wawasan saya dan pembaca
untuk dapat menentukan kepribadian yang baik dalam ruang lingkup budaya di sekitarnya,
antara lain :
a. Mengetahui peran budaya dalam pembentukan kepribadian yang baik
Dengan memahami makna dari kebudayaan dapat diambil sikap baiknya yaitu kita bisa
mengambil segi positiI kebudayaan kita seperti gotong royong, saling bantu, toleransi atau
yang lainnya dari segi positiInya.
b. Mengetahui berbagai macam masalah tentang kebudayaan
Setiap kebudayaan pasti bermacam macam dan mempunyai persoalan tersendiri denagn
memahaminya kita bisa memecahkan masalah tersebut dengan cara yang lebih baik.
c. Dapat menambah pengetahuan tentang kebudayaan
d. Meningkatkan jiwa gotong royong
e. Meningkatkan kebersamaan
I. Saling terbuka satu sama lain
g. Meningkatkan jiwa kekeluargaan






1.3. SASARAN
Dalam Ruang lingkup yang lebih luas Peran Kebudayaan Nasional Indonesiaterdapat
beberapa poin :
Akar Kebudayaan Indonesia
Kebudayaan Barat di Indonesia
Dampak PositiI
Dampak NegatiI
Sasaran yang ingin dicapai untuk seluruh masyarakat luas di tanah air Indonesia tentang
kebudayaan yang menjadi salah satu Iaktor dalam membangun kepribadian seseorang.
Dikarenakan masyarakat sekarang di kalangan anak kecil, remaja dewasa, maupun orang tua
sekarang kurang memperhatikan kebudayaan timur yang menjunjung tinggi nilai kesopan
santunan dalam sehari hari.










BAB II
PERMASALAHAN

Analisa SWOT :
2.1 Kekuatan (strength)
a. Kebudayaan di Indonesia adalah kebudayaan yang berkiblat pada budaya timur yaitu
budaya yang menjunjung tinggi kesopan santunan jadi sangat baik untuk
pembentukan kepribadian.
b. Bangsa Indonesia mempunyai kebudayaan yang beragam dan masyarakatnya yang
membuat masyarakatnya mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi.
c. Kebudayaan dapat dijadikan panduan dalam membentuk mental seseorang.
d. Peran kebudayaan yang ada dalam masyarakat dapat dijadikan titik acuan dalam
membentuk kepribadian seseorang atau kelompok masyarakat.

2.2 Kelemahan (weakness)
Dalam era globalisasi seperti ini sekarang kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia
semakin berkembang pesat. Proses akulturasi di Indonesia tampaknya beralir secara
simpang siur, dipercepat oleh usul-usul radikal, dihambat oleh aliran kolot, tersesat dalam
ideology-ideologi, tetapi pada dasarnya dilihat arah induknya yang lurus 'the things oI
humanity all humanity enjoys. Terdapatlah arus pokok yang dengan spontan menerima
unsur-unsur kebudayaan internasional yang jelas menguntungkan secara positiI. Proses
Iiltrasi perlu dilakukan sedini mungkin supaya kebudayaan barat yang masuk ke
Indonesia tidak akan merusak identitas kebudayaan nasional bangsa kita.
Dampak negative modernisasi dan globalisasi adalah sebagai berikut :
Pola hidup konsumtiI
Perkembangan industry yang pesat membuat penyedian barang kebutuhan masyarakat
melimpah,dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan
banyak pilihan yang ada.
Sikap individualistic
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka tidak lagy
membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka
adalah makhluk social
Gaya hidup kebarat-baratan (tidak semua budaya barat baik dan cocok diterapkan di
Indonesia. Budaya negative yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi
hormat kepada orang tua,kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
Kesenjangan social (apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa
individu yang dapat mengikuti arus moderenisasi dan globalisasi maka akan
memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini
menimbulkan kesenjangan social. Kesenjangan social dapat menyebabkan adanya jarak
antara si kaya dan si miskin sehingga sangat mungkin bisa merusak kebhinekaan bangsa
Indonesia.
2.3 Peluang (oppurtinity)
Masuknya kebudayaan barat ke Indonesia tidak hanya berdampak negative tapi juga
punya dampak positiI seperti kemajuan orang barat yang dibawa akan membuat
masyarakat mendapat pengetahuan yang bisa mendorong berIikir lebih maju dan
membuat perkembangan diberbagai bidang. Oleh karna itu kita harus dapat memilah
mana yang baik da buruk dari kebudayaan barat.
Dalam masa era-globalisasi yang ada, dapat dimanIaatkan sebagai sarana untuk
memperkenalkan kebudayaan bangsa lain yang tidak dapat dijangkau kepada masyarakat
agar mereka pun dapat mengenalnya.
Mulai diperkenalkannya kebudayaan kepada geerasi penerus melalui pendidikan yang
ada. Sehingga kebudayaan yang dimiliki oleh setiap bangsa atau daerah mulai
diperkenalkan kepada generasi penerus mulai sejak dini.
2.4 Tantangan (TREAT)
Banyaknya kebudayaan yang masuk akan membuat masyarakat sulit menyeleksi yang
negative dan positiI, hal ini dilakukan apabila ada kerjasama yang baik dari pemerintah
dan kita sebagai masyarakat bawah, ini adalah tantangan semua orang untuk dapat
membuang hal negative dan mengambil yang positiI untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Hampir sedikit masyarakat yang mengenal kebudayaan daerahnya masing-masing,
sehingga lambat laun kebudayaan local akan sedikit dikenal oleh generasi berikutnya.










BAB III
Kesimpulan dan Rekomendasi

3.1 Kesimpulan
Sebagai Negara kepulauan yang memiliki keberagaman budaya pastinya sangat sulituntuk
mempertahankan persatuan antara masyarakatnya. Namun hal tersebut pasti
bisaterealisasikan jika kita sebagai masyarakat Indonesia yang bangga akan keberagaman
tersebutbisa menjaga, mendalami, serta melestarikan keberagaman, kehasan dan keunikan
budaya ituyang khususnya berawal dari budaya local. Padahal sesungguhnya Budaya Lokal
yang kitamiliki ini dapat menjadikan kita lebih bernilai dibandingkan bangsa lain karena
betapaberharganya nilai nilai budaya lokal yang ada di negara ini.

Kebudayaan Nasional adalah kebudayan kita bersama yakni kebudayaan yangmempunyai
makna bagi kita bangsa indonesia. Kalau bukan kita lalu siapa lagi yang akanmenjaga dan
melestarikannya. Seharusnya sebagai warga negara indonesia patut bangga dengan

mempunyai kekayaan budaya. Hal ini sebenarnya akan menimbulkan rasa tanggung jawab
untuk melestarikan kebudayaan tersebut. Sebagai warga negara kita hendaknya menanggapi
denganariI pengaruh nilai-nilai budaya barat untuk mengembangkan dan memperkaya,
sertameningkatkan kebudayaan nasional dengan cara menyaring kebudayaan itu. Hal ini
dapatdilakukan dengan cara mengambil nilai yang baik dan meninggalkan nilai yang tidak
sesuaidengan kebudayaan kita.










3.2 Rekomendasi

Kesenian yang bertahan dan yang tersisihkan, peristiwa transkultural seperti itu mau
tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian
tradisionalkita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu
dijagakelestariannya.

Masalah Pendidikan yang Tepat, bagaimana sistem pendidikan yang adamengintrinsikkan
kebudayaan di dalamnya. Dimana ada suatu kebudayaan yang menjadispirit dari sistem
pendidikan yang kita terapkan.l

Perubahan Budaya Dalam Globalisasi, yakni perubahan dari masyarakat tertutup
menjadimasyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersiIat homogen menuju
pluralismenilai dan norma sosial merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi










DAFTAR PUSTAKA
www.blogs.psychologytoday.com
www.answers.yahoo.com
www.wikipedia.org

You might also like