You are on page 1of 8

Fakta Hukum:

O Pada tahun 1975 terjadi sengketa kewenangan atas wilayah (territorial


dispute di Sahara Barat (Western Sahara antara Spanyol, dan dua
negara sekitarnya, Maroko dan Mauritania. Sengketa ini kemudian, oleh
Majelis Umum PBB, dimintakan saran penyelesaian (advisory opinion
pada Mahkamah nternasional (International Court of Justice.
O Majelis Umum PBB kemudian memberikan 2 pertanyaan yang dimintakan
jawabannya dalam bentuk advisory opinion kepada CJ:
1. Was Western Sahara at the time of colonization by Spain a
territory belonging to no one?
2. What were the legal ties of this territory with the Kingdom of
Morocco and the Mauritanian entity?
O Spanyol berargumen bahwa, pada saat mereka okupasi pada tahun 1884,
Sahara Barat adalah daerah tidak bertuan (%erra Nullius/No man's land,
maka atas alasan tersebut pendudukannya bisa menjadikan klaim sah
mereka atas daerah itu.
O Maroko berargumen bahwa, hak mereka atas daerah tersebut didasari
keterikatan hukum (legal ties oleh hak yang turun temurun (immemorial
possession dan kewenangan yang diterima secara sukarela
(uninterrupted exercise of authority.
O Mauritania berargumen bahwa, hak mereka atas daerah tersebut didasari
oleh keterikatan hukum legal ties karena terdapatnya bangsa Mauritania
auritanian entitydi Sahara Barat.
Permasalahan Hukum:
O Apakah klaim dari salah satu negara diatas dapat digunakan sebagai
dasar yang sah untuk menguasai Sahara Barat?
O Apakah kelompok masyarakat yang terdapat di Sahara Barat bisa
diibaratkan sebagai sebuah negara (personality?

Argumen Pihak-pihak:
O Spanyol berargumen bahwa CJ tidak berhak untuk memberikan advisory
opinion dalam kasus ini karena:
a Bahwa subjek dari pertanyaan yang diajukan adalah persis
dengan subjek dari sengketa Sahara Barat dimana Maroko
pada September 1974 telah diundang secara sukarela ke
CJ, yang dimana kemudian ditolak (oleh Maroko. Maka
tanpa adanya persetujuan (consent dari Maroko, CJ tidak
berhak memberikan advisory opinion.
b Bahwa kasus tersebut bersangkutan dengan sengketa
wilayah dan karenanya (consent sangat dibutuhkan untuk
menentukan keputusan.
c Bahwa melihat kondisi yang ada, CJ dianggap tidak dapat
memuaskan keadilan para pihak yang bersengketa
mengenai penentuan fakta.
O CJ memberikan tanggapan atas argumen tersebut:
a Bahwa kasus ini dibawakan oleh Majelis Umum PBB dan
walau menyadari adanya sengketa hukum mengenai
wilayah tersebut, tapi tidak bertujuan untuk mempertanyakan
legalitas dari sengketa tadi pada CJ, namun hanya meminta
saran (advisory opinion mengenai dekolonisasi wilayah
tersebut.
b Bahwa pertanyaan di atas tidak dimaksudkan untuk
memutus mengenai hak teritorial yang ada.
c Bahwa informasi dan bukti yang dimiliki CJ sudah cukup.
O Spanyol berargumen bahwa, pada saat mereka okupasi pada tahun 1884,
Sahara Barat adalah daerah tidak bertuan (%erra Nullius/No man's land,
maka atas alasan tersebut pendudukannya bisa menjadikan klaim sah
mereka atas daerah itu.
O CJ memberikan tanggapan bahwa konsep terra nullius harus diartikan
bahwa tidak ada satupun kelompok masyarakat yang hidup di daerah
tersebut, adanya suku-suku masyarakat yang mendiami Sahara Barat
menjadikan klaim Spanyol atas terra nullius batal.
O Maroko berargumen bahwa, hak mereka atas daerah tersebut didasari
keterikatan hukum (legal ties oleh hak yang turun temurun (immemorial
possession dan kewenangan yang diterima secara sukarela
(uninterrupted exercise of authority. Dengan pembuktian, bahwa terdapat
suku-suku di Sahara Barat yang pemimpinnya (caids atau sheiks tunduk
kepada Sultan Maroko pada zaman dahulu. Dimana penundukkan
tersebut dapat dilihat pada dokumen-dokumen tertulis kuno mengenai
pemilihan dan kewenangan caids atau sheiks dan dokumen-dokumen
pajak atau upeti. Maroko juga kemudian berargumen bahwa terdapat
beberapa aktifitas internasional yang dapat membuktikan adanya
pengakuan internasional (international recognition terhadap penguasaan
Maroko atas Sahara Barat, yaitu:
a Perjanjian antara Spanyol, Amerika Serikat dan nggris
sekitar 1767 sampai 1861 mengenai kapal yang karam di
sekitar Wad Noun.
b Beberapa perjanjian bilateral antara nggris, Spanyol,
Prancis dan Jerman sekitar akhir abad 19 hingga awal abad
20 mengenai pengakuan atas kewenangan Maroko di
daerah sekitar selatan dari Cape Bojador atau di perbatasan
Rio de Oro.
O CJ kemudian memberikan tanggapan, bahwa aktifitas internasional
apapun yang melibatkan Maroko ataupun secara tidak langsung
memberikan pengakuan terhadap penguasaan Maroko, tidak bisa
dijadikan dasar atas kewenangan Maroko terhadap daerah tersebut.
Kemudian mengenai adanya suku-suku yang tunduk kepada Sultan
Maroko, hal tersebut menurut CJ tidak dilanjutkan dengan adanya
aktifitas kenegaraan yang ekslusif dan efektif (effective and exclusive
display of state activity.
O Mauritania berargumen bahwa, hak mereka atas daerah tersebut didasari
oleh keterikatan hukum (legal ties karena terdapatnya bangsa Mauritania
(auritanian entity di Sahara Barat. Bangsa ini, dibuktikan lewat adanya
Bilad Shinguitti atau Shinguitti country yang memiliki karakter persamaan
bahasa, kemasyarakatan, agama dan sistem hukum.
O CJ memberikan tanggapan bahwa walaupun terdapat beberapa
kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan ras, bahasa, agama,
budaya, dan sistem perekonomian dengan masyarakat Mauritania, namun
suku-suku tersebut dalam hubungannya lebih bersifat independen mereka
tidak memiliki kesamaan institusi atau organ masyarakat.
dvisory Opinion
O CJ akhirnya memberikan kesimpulan walaupun terdapat beberapa
keterikatan antara Maroko, Mauritania, dan Sahara Barat, namun hal
tersebut tidak menciptakan wewenang yang mengikat dari Maroko
maupun Mauritania terhadap wilayah Sahara Barat. Maka dekolonisasi
dari Sahara Barat harus tetap mempergunakan prinsip self determination
through the free and genuine expression of the will of the peoples of the
territory.
Fakta Hukum:
O Dalam sejarahnya, Kosovo dan Serbia seringkali tergabung dalam
okupasi ataupun terpisah lewat suatu pemerintahan yang otonom atau
pemberontakan.
O Pada tahun 2008, setelah mengalami konflik yang berkepanjangan dalam
Perang Yugoslavia dan Perang saudara antar etnis di Kosovo, sejumlah
politisi dan akademisi Kosovo menyatakan kemerdekaan secara
unilateral.
O Pernyataan kemerdekaan ini, mendapat penolakan dari Serbia, yang
merasa Kosovo adalah bagian dari wilayah kenegaraannya setelah pecah
dari Yugoslavia.
O Protes Serbia tersebut kemudian, menjadi wacana dalam Majelis Umum
PBB pada September 2008 di New York. Dalam pertemuan itu, Kosovo
mengajukan keinginannya untuk meminta saran (advisory opinion kepada
CJ mengenai "Apakah pernyataan kemerdekaan oleh Kosovo secara
unilateral tersebut sejalan atau bertentangan dengan prinsip umum hukum
internasional (General International Law / "Is the unilateral declaration of
independence by the Provisional Institutions of Self-Government of
Kosovo in accordance with international law?

Permasalahan Hukum:
O Apakah pernyataan kemerdekaan oleh Kosovo sejalan atau tidak
bertentangan dengan prinsip hukum nternasional?
O Apakah, berdasarkan pertanyaan diatas, sebuah kelompok masyarakat
yang memiliki sistem kemasyarakatan yang sudah tertata seperti di
Kosovo, dapat diperhitungkan sebagai sebuah negara (personality dan
kemudian dapat melakukan deklarasi/pernyataan kemerdekaan?

Argumen para pihak:
O Serbia mengemukakan argumen yang intinya berisi:
1. Adanya keberlanjutan dari status hukum Kosovo sebagai bagian
dari Republik Federal Yugoslavia (ederal Republic of
Yugoslavia/RY dan dimana kemudian berganti nama menjadi
Negara Kesatuan Serbia dan Montenegro (State Union of Serbia
and ontenegro.
2. Hal tersebut kemudian, membuktikan bahwa Kosovo masih
merupakan bagian wilayah integral dari negara Serbia.
3. Atas dasar tersebut, Serbia menganggap pernyataan kemerdekaan
secara unilateral oleh Kosovo adalah pelanggaran hukum
internasional (Resolusi PBB 1244 mengenai jaminan atas kesatuan
teritorial/territorial integrity dan tidak sepantasnya diberikan
pengakuan (recognition oleh bangsa-bangsa.
4. Tuduhan Serbia adalah, pernyataan kemerdekaan ini dibentuk oleh
Provisional Institutions of Self-Government sebuah lembaga
bentukan PBB untuk memfasilitasi hubungan internasional dari
pemerintahan Kosovo, yang dimana lembaga tersebut tidak
memiliki wewenang untuk menciptakan pernyataan kemerdekaan,
thus pernyataan tersebut dinyatakan tidak sah.
O Argumen tanggapan dari Kosovo, sebelumnya harus terlebih dahulu
mendapat pemahaman mengenai kondisi sejarah pada saat itu. Setelah
Presiden Josep Broz Tito meninggal pada 1980 dan Yugoslavia mulai
pecah, naik kemudian pada tahun 1986 seorang Presiden dengan etnik
Serb yaitu Slobodan Milosevic. Dimana selama masa pemerintahannya,
terjadi beberapa peperangan yang menyebabkan:
1. Adanya sentimen antara etnik Serb terhadap etnik Albania yang
mayoritasnya sebagai masyarakat asli Kosovo, dimana kemudian
diketahui terdapat usaha genosida/ethnic cleansing terhadap etnik
Albania oleh etnik Serb sebagai pemerintahan yang berkuasa, hal
ini kemudian terbukti lewat International Criminal %ribunal for the
former Yugoslavia (CTY pada tahun 1993, yang memperlihatkan
adanya usaha pengontrolan jumlah etnis di Serbia-Kosovo demi
memudahkan mempertahankan status quo pemerintahan oleh etnik
Serb.
2. Dan atas tindakan tersebut, Dewan Keamanan PBB melakukan
intervensi internasional atas pemerintahan Serbia di Kosovo,
dimana kemudian memutuskan untuk menyingkirkan Serbia dari
segala bentuk pemerintahan di Kosovo dan menyerahkan Kosovo
pada United Nations Interim dministration ission in Kosovo
(UNMK di tahun 1999.
3. Atas hal tersebut, Kosovo menganggap Serbia telah kehilangan
otoritasnya atas Kosovo karena tidak berhasil memenuhi
kewajibannya melindungi masyarakat Kosovo dari ancaman opresi
militer (Responsibility to protect.
4. Bahwa pernyataan kemerdekaan yang dikeluarkan Kosovo, adalah
merupakan hasil dari diskusi beberapa anggota Majelis Rakyat
Kosovo (ssembly of Kosovo/Dewan Legislatif bentukan UNMK
yang mengutarakan pendapatnya sebagai individu bagian dari
masyarakat Kosovo (bukan sebagai anggota Majelis/UNMK.
Maka memenuhi prinsip Self Determination (Kemandirian Pilihan
dan menyangkal tuduhan bahwa pernyataan kemerdekaan ini
adalah buah ide dari Provisional Institutions of Self-Government.
dvisory Opinion:
O CJ akhirnya memberikan kesimpulan bahwa, pernyataan deklarasi
kemerdekaan secara unilateral yang dilakukan rakyat Kosovo bukanlah
merupakan pelanggaran terhadap Hukum nternasional karena tidak ada
satupun hukum internasional yang general maupun lex speciale (Resolusi
Dewan Keamanan 1244 tentang Kosovo yang melarang adanya suatu
pernyataan deklarasi kemerdekaan.
O Bahwa, pernyataan kemerdekaan dibentuk dan dilakukan oleh orang-
orang pemimpin yang dipilih untuk mewakili rakyat Kosovo
(democratically-elected leaders of our/Kosovar people. Bukan oleh
pemerintahan interim PBB di Kosovo (UNMK/ssembly of Kosovo maka
dengan demikian, deklarasi tersebut bersifat sah secara hukum.

You might also like