Professional Documents
Culture Documents
com
http://auditorinternal.com/2010/02/23/menghitung-kompetensi-sang-auditor-internal/
Sebagai kompetensi inti seorang auditor internal wajib memahami definisi audit internal, kode etik, standar atribut dan standar kinerja yang diatur dalam standar internasional audit internal. Standar atribut meliputi antara lain maksud, wewenang, dan tanggung jawab audit internal, independensi, keahlian, due professional care, pendidikan berkelanjutan, serta quality assurance. Sedangkan standar kinerja meliputi antara lain manajemen audit internal, seperti: perencanaan, manajemen sumber daya, kebijakan dan prosedur, koordinasi, dan pelaporan kegiatan. Dalam standar kinerja juga diatur mengenai perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan pemantauan tindak lanjut penugasan. Area-area Pengetahuan Area pengetahuan adalah bidang-bidang pengetahuan yang harus dikuasai auditor internal karena sangat berhubungan dengan nature lingkup kerja auditor internal, antara lain: akuntansi keuangan dan manajemen keuangan, akuntansi manajerial,hukum dan ketentuan perundang-undangan, hukum, ekonomi, kualitas, etika dan kecurangan teknologi informasi, serta teori dan perilaku organisasi. PENILAIAN Di dalam IA Competency framework tersebut masing-masing kompetensi dibedakan untuk tingkatan Kepala Eksekutif Audit (CAE), direktur, manajer audit, Supervisor, auditor staf senior, dan auditor staf junior (yang memiliki pengalaman di bawah 1 tahun). Pembedaan kompetensi dilambangkan dalam skala 1 sampai dengan 4, di mana penjelasannya adalah sebagai berikut: 1 = Sekedar pengenalan (awareness) 2 = Kompetensi dan pengetahuan dasar dengan dukungan dari orang lain 3 = Kompeten secara independen dalam situasi yang rutin 4 = Kompeten secara independen dalam situasi yang unik dan kompleks Sebagai contoh penerapan dapat di lihat pada tabel berikut:
Pada contoh sebagaimana terlihat pada tabel di atas, salah satu kompetensi dalam keahlian antarpersonal
adalah menggunakan persuasi, di mana seorang CAE dituntut memenuhi skala 4, yang berarti bahwa dia harus mampu menggunakan teknik persuasi tersebut dalam situasi yang paling unit atau kompleks sekali pun. Persyaratan yang berbeda dipersayaratkan secara gradual hingga ke tingkatan auditor staf junior, di mana dia hanya dipersyaratkan pada skala 1 atau sekedar aware terhadap teknik tersebut. Dalam contoh terkait peralatan dan teknik, hampir semua dipersyaratkan pada skala 2, yang berarti bahwa setiap auditor internal pada setiap tingkatan sudah dinilai cukup bila memahami konsep dasar teknik stokastik, dan dalam penerapannya dapat meminta bantuan ahli. Sedangkan pada contoh kompetensi terkait standar dan metodologi audit internal, hampir semua dipersyaratkan pada skala 4 atau 3, yang berarti bahwa setiap auditor pada setiap tingkatan dituntut untuk memahami betul penentuan lingkup penugasan konsultasi. KESIM PULAN Setiap kita, auditor internal, dapat menilai kompetensi diri kita masing-masing dengan bantuan competency framework dari The IIA di atas. Segera download framework di sini atau di sini utk XL file. Silakan nilai dengan jujur skala kompetensi kita sesuai dengan kriteria penilaian, kemudian bandingkan dengan skala ideal yang diharapkan untuk posisi/tingkatan yang sesuai dengan posisi kita. Jadi, apakah Anda auditor internal yang kompeten?