You are on page 1of 23

GAGAL NAFAS

DEFENISI
y

Gagal nafas adalah ketidakmampuan sistem pernafasan untuk mempertahankan oksigenasi darah normal (PaO2), eliminasi karbon dioksida (PaCO2) dan pH yang adekuat disebabkan oleh masalah ventilasi difusi atau perfusi. Gagal nafas adalah kegagalan sistem pernafasan untuk mempertahankan pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam jumlah yangdapat mengakibatkan gangguan pada kehidupan.

Lanj Lanj
Gagal nafas terjadi bilamana pertukaran oksigen terhadap karbondioksida dalam paru-paru tidak dapat memelihara laju komsumsi oksigen dan pembentukan karbon dioksida dalam sel-sel tubuh. Sehingga menyebabkan tegangan oksigen kurang dari 50 mmHg (Hipoksemia) dan peningkatan tekanan karbondioksida lebih besar dari 45 mmHg (hiperkapnia).

PATOFISIOLOGI
Gagal nafas penyebab terpenting adalah ventilasi yang tidak adekuat dimana terjadi obstruksi jalan nafas atas. Pusat pernafasan yang mengendalikan pernapasan terletak di bawah batang otak (pons dan medulla). Pada kasus pasien dengan anestesi, cidera kepala, stroke, tumor otak, ensefalitis, meningitis, hipoksia dan hiperkapnia mempunyai kemampuan menekan pusat pernafasan. Sehingga pernafasan menjadi lambat dan dangkal.

Lanj Lanj
Pada periode postoperatif dengan anestesi bisa terjadi pernafasan tidak adekuat karena terdapat agen menekan pernafasan dengan efek yang dikeluarkan atau dengan meningkatkan efek dari analgetik. Pnemonia atau dengan penyakit paruparu dapat mengarah ke gagal nafas akut.

ETIOLOGI
1. 2. 3. 4. 5.

Depresi Sistem saraf pusat Kelainan neurologis primer Efusi pleura, hemotoraks dan pneumothoraks Trauma Penyakit akut paru

TANDA
Gagal nafas total a . Aliran udara di mulut, hidung tidak dapat didengar/dirasakan. b. Pada gerakan nafas spontan terlihat retraksi supra klavikuladan sela iga serta tidak ada pengembangan dada pada inspirasi. c. Adanya kesulitasn inflasi parudalam usaha memberikan ventilasi buatan.

Lanj Lanj
y Gagal nafas parsial

a. Terdenganr suara nafas tambahan gargling, snoring, Growing dan whizing. b. Ada retraksi dada.

GEJALA
a. Hiperkapnia yaitu penurunan kesadaran (PCO2) b. Hipoksemia yaitu takikardia, gelisah, berkeringat atau sianosis (PO2 menurun)

PENGKAJIAN
y

Anamnesa Keluhan utama yang sering muncul adalah gejala sesak nafas atau peningkatan frekuensi nafas.secara umum klien perlu dikaji tentang gambaran secara menyeluruh apakah klien tampak takut,mengalami sianosis,dan apakah tampak mengalami kesukaran bernafas.

Pengkajian Primer
y

Airway Peningkatan sekresi pernapasan Bunyi nafas krekels, ronki dan mengi Breathing Distress pernapasan : pernapasan cuping hidung, takipneu/bradipneu, retraksi. Menggunakan otot aksesori pernapasan Kesulitan bernafas : lapar udara, diaforesis, sianosis

Lanj Lanj
y

Circulation

Penurunan curah jantung : gelisah, letargi, takikardia Sakit kepala Gangguan tingkat kesadaran : ansietas, gelisah, kacau mental, mengantuk Papiledema Penurunan haluaran urine

Pemeriksaan Fisik
Inspeksi Kesulitan bernafas tampak dalam perubahan irama dan frekuensi pernafasan.keadaan normal frekuensi pernafasan 16-20 x/menit dengan amplitude yang cukup besar,sehingga menghasilkan volume tidal sebesar 500 ml. y Palpasi Perawat harus memperhatikan adanya pelebaran ICS dan penurunan taktil fremitus yang menjadi penyebab utama gagal nafas.
y

Lanj Lanj
y

Perkusi Perkusi yamg dilakukan oleh perawat dengan cermat dan seksama membuatnya dapat menemukan daerah redup-daerah dengan suara nafas melemah-yang disebabkan oleh penebalan pleura,efusi pleura yang cukup banyak,dan hipersonor,bila didapatkan pneumothoraks atau emfisema paru. Auskultasi Auskultasi dilakukan untuk menilai apakah ada bunyi nafas tambahan seperti wheezing dan ronkhi serta untuk menentukan dengan tepat lokasi yang didapat dari kelainan yang ada.

Penatalaksanaan Medis
Antibiotik y Terapi oksigen y Bronkidilator y Fisioterapi dada y Inhalasi nebulizer y Ventilator mekanik dengan tekanan jalan nafas positif kontiniu (CPAP) atau PEEP y Pengobatan y Dll
y

Diagnosa Keperawatan
Pola nafas tidak efektif b.d. penurunan ekspansi paru y Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan abnormalitas ventilasi-perfusi sekunder terhadap hipoventilasi. y Kelebihan volume cairan b.d. edema pulmo
y

INTERVENSI
y

Dx 1
Kaji frekuensi, kedalaman dan kualitas pernapasan serta pola pernapasan. Kaji tanda vital dan tingkat kesadaran setiap jam. Monitor pemberian trakeostomi bila PaCo2 50 mmHg atau PaO2< 60 mmHg. Berikan oksigen dalam bantuan ventilasi dan humidifier sesuai dengan pesanan. Pantau dan catat gas-gas darah sesuai indikasi : kaji kecenderungan kenaikan. PaCO2 atau kecendurungan penurunan PaO2. Auskultasi dada untuk mendengarkan bunyi nafas setiap 1 jam.

Lanj.. Lanj..
y Dx II Kaji terhadap tanda dan gejala hipoksia dan hiperkapnia Kaji TD, nadi apikal dan tingkat kesadaran setiap jam dan prn, laporkan perubahan tingkat kesadaran pada dokter. Pantau dan catat pemeriksaan gas darah, kaji adanya kecenderungan kenaikan dalam PaCO2 atau penurunan dalam PaO2 Bantu dengan pemberian ventilasi mekanik sesuai indikasi, kaji perlunya CPAP atau PEEP.

Lanj Lanj
y

Dx III Timbang BB tiap hari Monitor input dan output pasien tiap 1 jam Kaji tanda dan gejala penurunan curah jantung Kaji tanda-tanda kelebihan volume : edema, BB , CVP Monitor parameter hemodinamik Kolaburasi untuk pemberian cairandan elektrolit

IMPLEMENTASI
Dx I o Mempertahankan tirah baring pada klien dengan posisi seme fowler. o Mengajarkan dan mengintruksikan pasien untuk batuk efektif dan nafas dalam. o Mengajarkan dan mengintruksikan pasien untuk melakukan pernafasan diagfragma. o Memberikan bantuan ventilasi mekanik (bila PaCO > 60 mmHg).
y

Lanj Lanj
y Dx

II

oMemberikan bantuan ventilasi mekanik sesuai indikasi. oDll

Lanj Lanj
y Dx

III o Melakukan fisioterapi dada. o Mengajarkan dan menginstruksikan pasien untuk batuk efektif.

You might also like