You are on page 1of 8

PENGOLAHAN AIR DENGAN ION EXCHANGER DI INDUSTRI

Ada beberapa sumber air yang biasanya dipertimbangkan untuk menjadi sumber air
utama seperti air permukaan, sungai, waduk atau dari sumber air dalam, deep well sementara
desalinasi air laut kurang Iavorit kerena selain biayanya mahal juga dampak lingkungannya ynag
cukup merepotkan. Apapun sumber yang akan digunakan sebagai sumber air industri, maka air
baku perlu dikondisikan dengan mengolah terlebih dahulu melalui water treatment yang
memadai, termasuk penggunaan kolom ion exchange.
Karakter air dan penggunaannya.
Air proses atau biasa kita kenal sebagai 57ocess wate7 memiliki Iungsi yang berbeda satu
sama lainnya, oleh karena itu karakter serta spesiIikasi air yang diperlukan juga berbeda satu
dengan yang lain, misalnya standar air untuk boiler tentu berbeda dengan standar air untuk
produksi hyd7ogen.
Ada beberapa peralatan proses yang membutuhkan air secara terus-menerus dan dengan siIat
tertentu, seperti :
1. Air proses (P7ocess Wate7) untuk hydrolysis, boiler dan destilasi.
2. Air untu pendingin (Cooling Water) pada cooling tower, mesin, heat exchanger,
condenser dll.
3. Air untuk kebutuhan domestik dan umum.
Cara kerja dan aplikasi ion exchanger
Pada dasarnya cara kerja kolom ion exchange adalah penukaran ion muatan listrik yang
dibawa oleh Iluida dengan muatan ion pada resin yang tersedian didalam tabung ion exchanger.
Secara umum Iungsi kolom ion exchange digunakan sebagai media puriIikasi dan Iiltrasi muatan
ion mineral pada Iluida yang tidak dikehendaki seperti Calcium dan Magnesium dan
menukarnya dengan Potasium dan Hydrogen, sehingga Iluida yang keluar dari kolom tersebut
memenuhi kriteria yang kita kehendaki.
Penggunaan kolom atau tabung ion exchange untuk air baku untuk boiler (boiler Ieed
water)dan sistim pendinginan (cooling system) akan meningkatkan eIisiensi kedua sistim
peralatan tersebut dengan cara membebaskan pipa-pipa saluran air dan uap pada sistem tersebut
dari karat dan endapan yang mengganggu yang dapat menimbulkan kebocoran maupun
tersumbatnya saluran pada kedua sistim tersebut.
- Ion Exchange sebagai water softening
Aplikasi ion exchanger sebagai water soItener merupakan Iungsi umum dan digunakan
sangat luas di industri yang memerlukan soIt water untuk proses dan bahan baku boiler . Air
baku yang tingkat ke-sadahan-nya (hardness) tinggi karena kandungan kalsium dan magnesium
harus diturunkan dengan cara menggantikannya dengan muatan ion sodium yang terdapat pada
resin.
Proses pertukaran ion terus berjalan sampai tercapai equilibrium dan jenuh dan sesudah
kondisi resin jenuh maka segera dilakukan re-generasi dengan dicuci dengan air yang
mengandung garam NaCl tinggi. SoIt water digunakan untuk boiler Ieed water guna mencegah
terjadinya endapan (scaling) pada pipa saluran air baik pada sistim boiler maupun pada sistim
pendingin.
- Sebagai media purifikasi
Dalam hal penggunaan media ion exchange sebagai puriIier misalnya untuk mengangkat
bahan- bahan beracun yang dibawa oleh Iluida tertentu, maka ion exchanger dapat mengambil
ion-ion logam berat seperti Cadmium, Lead dan Copper dan menggantikannya dengan ion-ion
garam sodium dan potassium. Ada jenis resin ion exchange lain yang dapat menyaring
kontaminan organik air baku dengan menambahkan karbon aktiI pada kolom ion exchange
tersebut.
Pemilihan jenis resin akan menentukan Iungsi ion exchange pada pabrik yang
menggunakannya sebagai water soItening, sebagai media Iiltrasi logam berat Iluida tertentu
maupun sebagai penyaring mineral pada air baku.

AIR UMPAN BOILER
Boiller adalah tungku dalam berbagai bentuk dan ukuran yang digunakan untuk
menghasilkan uap lewat penguapan air untuk dipakai pada pembangkit tenaga listrik lewat
turbin, proses kimia, dan pemanasan dalam produksi.
Sistem kerjanya yaitu air diubah menjadi uap. Panas disalurkan ke air dalam boiler, dan
uap yang dihasilkan terus menerus. Feed water boiler dikirim ke boiler untuk menggantikan
uap yang hilang. Saat uap meninggalkan air boiler, partikel padat yang terlarut semula dalam
Ieed water boiler tertinggal.
Partikel padat yang tertinggal menjadi makin terkonsentrasi, dan pada saatnya mencapai
suatu level dimana konsentrasi lebih lanjut akan menyebabkan kerak atau endapan untuk
membentuk pada logam boiler.Feed water harus memenuhi prasyarat tertentu seperti yang
diuraikan dalam tabel di bawah ini :

Parameter Satuan Pengendalian Batas
pH Unit 10.5 11.5
Conductivity mhos/cm 5000, max
TDS Ppm 3500, max
P Alkalinity Ppm -
M Alkalinity Ppm 800, max
O Alkalinity Ppm 2.5 x SiO
2
, min
T. Hardness Ppm -
Silica Ppm 150, max
Besi Ppm 2, max
Phosphat residual Ppm 20 50
SulIite residual Ppm 20 50
pH condensate Unit 8.0 9.0
NALCOH. ReIerence
Ketidaksesuaian kriteria air umpan boiler menurut baku mutu diatas akan mempengaruhi
berbagai hal, misalnya :
1. Korosi
2. Kerak
3. Endapan

AIR PENDINGIN DAN SIRKULASI SBG COOLING TOWER DAN CHILLER
Colling tower atau menara pendingin adalah suatu sistem pendinginan dengan prinsip air
yang disirkulasikan. Air dipakai sebagai medium pendingin, misalnya pendingin condenser, AC,
diesel generator ataupun mesin mesin lainnya.
Jika air mendinginkan suatu unit mesin maka hal ini akan berakibat air pendingin
tersebut akan naik temperaturnya, misalnya air dengan temperature awal ( T1 ) setelah
digunakan untuk mendinginkan mesin maka temperaturnya berubah menjadi ( T2 ). Disini
Iungsi cooling tower adalah untuk mendinginkan kembali T2 menjadi T1 dengan blower / Ian
dengan bantuan angin. Demikian proses tersebut berulang secara terus menerus.
Sedangkan pada chiller temperature yang dibutuhkan relative lebih rendah dibandingkan
penggunaan Colling tower.
Beda antara cooling dan chiller adalah pada sistem yang digunakan. Maksudnya, bila
cooling adalah sistem terbuka sedangkan pada chiller adalah sistem tertutup sehingga proses
penguapan lebih rendah dibandingkan dengan sistem terbuka.

Sistem air cooling dapat dikategorikan dua tipe dasar, sebagai berikut :
1. Sistem air cooling satu aliran
2. Sistem air cooling sirkulasi

PROSES PENGOLAHAN AIR
Saringan Pasir Lambat Konvensional
Secara umum, proses pengolahan air bersih dengan saringan pasir lambat konvensional
terdiri atas unit proses yakni bangunan penyadap, bak penampung, saringan pasir lambat dan bak
penampung air bersih .
Unit pengolahan air dengan saringan pasir lambat merupakan suatu paket. Air baku yang
digunakan yakni air sungai atau air danau yang tingkat kekeruhannya tidak terlalu tinggi. Jika
tingkat kekeruhan air bakunya cukup tinggi misalnya pada waktu musim hujan, maka agar supaya
beban saringan pasir lambat tidak telalu besar, maka perlu dilengkapi dengan peralatan pengolahan
pendahuluan misalnya bak pengendapan awal dengan atau tanpa koagulasi bahan dengan bahan
kimia.
Umumnya disain konstruksi dirancang setelah didapat hasil dari survai lapangan baik
mengenai kuantitas maupun kualitas. Dalam gambar desain telah ditetapkan proses pengolahan yang
dibutuhkan serta tata letak tiap unit yang beroperasi. Kapasitas pengolahan dapat dirancang dengan
berbagai macam ukuran sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
Biasanya saringan pasir lambat hanya terdiri dari sebuah bak yang terbuat dari beton,
Ierosemen, bata semen atau bak Iiber glass untuk menampung air dan media penyaring pasir. Bak
ini dilengkapi dengan sistem saluran bawah, inlet, outlet dan peralatan kontrol.
Untuk sistem saringan pasir lambat konvensional terdapat dua tipe saringan yakni :
O Saringan pasir lambat dengan kontrol pada inlet (Gambar 1).
O Saringan pasir lambat dengan kontrol pada outlet. (Gambar 2).
Kedua sistem saringan pasir lambat tersebut mengunakan sistem penyaringan dari atas ke bawah
(down Flow).
Kapasitas pengolahan dapat dirancang dengan berbagai macam ukuran sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan. Biasanya saringan pasir lambat hanya terdiri dari sebuah bak yang
terbuat dari beton, Ierosemen, bata semen atau bak Iiber glass untuk menampung air dan media
penyaring pasir. Bak ini dilengkapi dengan sistem saluran bawah, inlet, outlet dan peralatan kontrol.

Sistem Saringan Pasir Lambat "Up Flow"

Teknologi saringan pasir lambat yang banyak diterapkan di Indonesia biasanya adalah
saringan pasir lambat konvesional dengan arah aliran dari atas ke bawah (down Ilow), sehingga jika
kekeruhan air baku naik, terutama pada waktu hujan, maka sering terjadi penyumbatan pada
saringan pasir, sehingga perlu dilakukan pencucian secara manual dengan cara mengeruk media
pasirnya dan dicuci, setelah bersih dipasang lagi seperti semula, sehingga memerlukan tenaga yang
cucup banyak. Ditambah lagi dengan Iaktor iklim di Indonesia yakni ada musim hujan air baku yang
ada mempunyai kekeruhan yang sangat tinggi. Hal inilah yang sering menyebabkan saringan pasir
lambat yang telah dibangun kurang berIungsi dengan baik, terutama pada musim hujan.
Jika tingkat kekeruhan air bakunya cukup tinggi misalnya pada waktu musim hujan, maka
agar supaya beban saringan pasir lambat tidak telalu besar, maka perlu dilengkapi dengan peralatan
pengolahan pendahuluan misalnya bak pengendapan awal atau saringan "Up Flow" dengan media
berikil atau batu pecah, dan pasir kwarsa / silika. Selanjutnya dari bak saringan awal, air dialirkan
ke bak saringan utama dengan arah aliran dari bawah ke atas (Up Flow). Air yang keluar dari bak
saringan pasir Up Flow tersebut merupakan air olahan dan di alirkan ke bak penampung air bersih,
selanjutnya didistribusikan ke konsumen dengan cara gravitasi atau dengan memakai pompa.
Keterangan :
A. Kran untuk inlet air baku dan pengaturan laju penyaringan
B. Kran untuk penggelontoran air supernatant
C. Indikator laju air
D. Weir inlet
E. Kran untuk pencucian balik unggun pasir dengan air bersih
F. Kran untuk pengeluaran/pengurasan air olahan yang masih kotor
G. Kran distribusi
H. Kran penguras bak air bersih

Diagram proses pengolahan serta contoh rancangan konstruksi saringan pasir lambat Up Flow
ditunjukkan pada Gambar (3).

Diagram proses pengolahan air bersih dengan teknologi saringan pasir lambat "Up Flow"
ganda.

Dengan sistem penyaringan dari arah bawah ke atas (Up Flow), jika saringan telah jenuh atau
buntu, dapat dilakukan pencucian balik dengan cara membuka kran penguras. Dengan adanya
pengurasan ini, air bersih yang berada di atas lapisan pasir dapat berIungi sebagai air pencuci media
penyaring (back wash). Dengan demikian pencucian media penyaring pada saringan pasir lambat
Up Flow tersebut dilakukan tanpa pengeluran atau pengerukan media penyaringnya, dan dapat
dilakukan kapan saja.
Saringan pasir lambat "Up Flow" ini mempunyai keunggulan dalam hal pencucian media saringan
(pasir) yang mudah, serta hasilnya sama dengan saringan pasir yang konvesional.


PERCONTOHAN
Salah satu rancangan detail konstruksi sistem saringan pasir lampat Up Flow" dengan
kapasitas 100 M
3
per hari ditunjukkan seperti pada Gambar 4.a s/d gambar 4.c.
Bahan Yang Digunakan
Bahan yang digunakan untuk pembuatan percontohan unit pengolahan air bersih dengan proses
saringan pasir lambat Up Flow antara lain :
O Bak penenang manupun bak penyaring dibuat dengan konstruksi beton cor.
O Perpipaan menggunakan pipa PVC (poly vinyl chloride) diameter 4".
O Media Iilter yang digunakan yakni batu pecah (split) ukuran 2-3 cm untuk lapisan penahan,
dan pasir sungai/pasir silika untuk lapisan penyaring.

Gambar 4.a : Rancangan alat pengolah air bersih " Saringan Pasir Lambat Up Flow"
kapasitas 100 M3/hari. Tampak Atas.


Gambar 4.b : Rancangan alat pengolah air bersih " Saringan Pasir Lambat Up Flow"
kapasitas 100 M3/hari. Potongan A -A.


Gambar 4.c : Rancangan " Saringan Pasir Lambat Up Flow" kapasitas 100 M3/hari.
Potongan B-B dan C-C.

PENGOLAHAN AIR MINUM
SLDIMLN1ASI
unlL sedlmenLasl merupakan peralaLan yang berfungsl unLuk memlsahkan sollJ dan llpolJ darl suspensl
unLuk menghasllkan alr yang leblh [ernlh dan konsenLrasl lumpur yang leblh kenLal melalul pengendapan
secara gravlLasl Secara keseluruhan fungsl unlL sedlmenLasl dalam lnsLalasl pengolahan adalah
A ,engurangl beban ker[a unlL fllLrasl dan memperpan[ang umur pemakalan unlL penyarlng
selan[uLnya
8 ,engurangl blaya operasl lnsLalasl pengolahan
IL1kASI
roses fllLrasl merupakan penyarlngan sospeoJeJ sollJ dan kololdal sollJ darl alr baku menggunakan medla
berporl seperLl paslr anLraslL garneL lungsl uLama darl unlL fllLrasl adalah menyarlng semua flokflok halus
yang Lldak Lerendapkan pada unlL sedlmenLasl roses fllLrasl alr baku dapaL dllakukan Lanpa dldahulul oleh
koagulasl flokulasl dan sedlmenLasl blla kekeruhan alr baku kecll darl 10 n1u
enyarlng adalah pengurangan lumpur Lercampur dan parLlkel kolold darl alr llmbah dengan melewaLkan
pada medla yang porous kedalaman penyarlngan menenLukan dera[aL keberslhan alr yang dlsarlngnya
pada pengolahan alr unLuk mlnum

,ekanlsme yang dllalul pada fllLrasl
1 Alr mengallr melalul penyarlng glanular
2 arLlkelparLlkel LerLahan dl medla penyarlng
3 1er[adl reakslreaksl klmla dan blologls

DLSINLkSI
ueslnfeksl adalah pembasmlan secara selekLlf mlkroorganlsme paLogen yang ada dalam alr reservoar
Sebelum alr berslh dldlsLrlbuslkan proses deslnfeksl muLlak dllakukan sebalk apapun hasll pengolahan yang
dlperoleh ueslnfeksl dapaL dllakukan menggunakan dua macam agen deslnfekLan yalLu
a agen kimia : alcium Hy5hochlo7ide (CaOCl2), hlo7ine Diokside (ClO2), B7omine hlo7ide
(BrCl), Ozon (O3), Cl2
b agen Iisik : Sinar ultra violet
kLSLkVCAk
eservoar yang dlgunakan pada lnsLalasl pengolahan alr berslh berfungsl unLuk menampung alr hasll
pengolahan sebelum dldlsLrlbuslkan serLa mellndungl alr hasll pengolahan darl konLamlnasl oleh alr hu[an
debu flqfe maupun slnar maLaharl langsung kedalaman efekLlf reservoar umumnya berklsar anLara 3
hlngga 6 meLer eservoar dlleLakkan pada akhlr lnsLalasl dengan muka level alr leblh rendah darl muka alr
unlL fllLer dan dlusahakan Lldak ada flukLuasl volume reservoar dlrancang sebesar 1320 darl kebuLuhan
alr per harl
ADSCkSI
Adsorpsl lalah pengumpulan zaL LerlaruL dl permukaan medla dan merupakan [enls adhesl yang Ler[adl pada
zaL padaL aLau zaL calr yang konLak dengan zaL lalnnya roses lnl menghasllkan akumulasl konsenLrasl zaL
LerLenLu dl permukaan medla seLelah Ler[adl konLak anLarmuka aLau bldang baLas (paras lnLerface) calran
dengan calran calran dengan gas aLau calran dengan padaLan dalam wakLu LerLenLu
Salah saLu fakLor penLlng yangmempengaruhl proses adsorpsl adalah adsorben roses adsorpsl LerganLung
pada slfaL zaL padaL yang mengadsorpsl slfaL aLom/molekul yang dlserap konsenLrasl LemperaLur dan laln
laln
ada proses adsorpsl Lerbagl men[adl 4 Lahap yalLu
1 1ransfer molekulmolekul zaL LerlaruL yang Leradsorpsl menu[u laplsan llm yang mengellllngl
adsorben
2 ulfusl zaL LerlaruL yang Leradsorpsl melalul laplsan llm (llm Jlosloo ptocess)
3 ulfusl zaL LerlaruL yang Leradsopsl melalul kapller/porl dalam adsorben (pote Jlosloo ptocess )
4 Adsorpsl zaL LerlaruL yang Leradsorpsl pada dlndlng porl aLau permukaan adsorben

You might also like