You are on page 1of 16

Riset Tugas Akhir Psikologi Konsumen

Perbedaan Perilaku Hijau Konsumen berdasarkan 1enis


Kelamin dan Pengeluaran Per-bulan pada Civitas Akademika
Universitas Paramadina



Disusun oleh :
AriI Firmansyah (209000009)
Riasri Nurwiretno (209000053)
Windy Elisse (209000321)





Program Studi Psikologi
Fakultas FalsaIah dan Peradaban
Universitas Paramadina
Tahun 2011
PERBEDAAN PERILAKU HI1AU KONSUMEN BERDASARKAN 1ENIS KELAMIN DAN
PENGELUARAN PER BULAN PADA CIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS PARAMADINA
A 8umusan Masalah 3
8 1u[uan penellLlan 4
C 1eorl enellLlan 4
u MeLode enellLlan 8
ldenLlflkasl varlabel enellLlan 8
opulasl dan 1eknlk engambllan Sampel 8
MeLode engumpulan uaLa 8
Anallsls uaLa 9
LPasll penellLlan 11
l keslmpulan 13
AFTAR PUSTAKA 16















A. Rumusan Masalab

Perilaku konsumen ialah aktivitas yang dilakukan untuk memperoleh,
mengkonsumsi, dan mengatur serta disposisi barang dan jasa. Aktivitas ini termasuk proses
pengambilan keputusan yang dilakukan sebelum dan sesudah aktivitas-aktivitas tersebut
(Assael dalam iamantopaulos, 2003). Penulis berpendapat bahwa perilaku hijau konsumen
merupakan perilaku konsumen yang pro lingkungan, perilaku-perilaku yang didasari oleh
kecintaan terhadap lingkungan , sehingga perilaku-perilaku tersebut tidak merugikan
lingkungan dan mempertimbangkan eIek dari produk-produk yang digunakan itu baik untuk
kesehatan diri dan lingkungan itu sendiri.
Pembelajaran tentang perilaku hijau konsumen tersebut dapat kita gambarkan
melalui bagan di bawah ini:







Consumer learning adalah Proses yang dialami oleh individu untuk memperoleh
pengetahuan pembelian dan konsumsi serta pengalaman yang mereka terapkan pada
perilaku di masa yang akan datang. Pada penelitian ini, penulis melihat dari sudut pandang
jenis kelamin dan pengeluaran per bulan dari konsumen. Bagaimana konsumen tersebut
mempelajari tentang pentingnya sebuah perilaku pro lingkungan, berawal dari nilai-nilai
kesehatan lingkungan yang sangat penting namun dengan kondisi lingkungan tidak memadai
(contoh: besarnya polusi udara di kota Jakarta), tekanan ini mendorong munculnya perilaku
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. isinilah terjadi proses pembelajaran secara kognitiI
terlebih dahulu yang nantinya akan tercermin dalam perilaku (hijau) konsumen.

8agan 1 embe|a[aran er||aku n|[au konsumen
Pembelajaran tentang mempromosikan produk ramah lingkungan, salah satunya
adalah dengan cara mengesankan bahwa pemakaian produk-produk ini dengan kuantitas
banyak akan lebih baik daripada memakai sedikit produk ramah lingkungan. Ini merupakan
pengembangan yang menarik karena dapat menstimuli penelitian-penelitian sejenis
belakangan ini. i lain pihak, banyak penelitian tentang perilaku hijau konsumen yang telah
Iokus terhadap produk-produk yang tidak dikonsumsi secara langsung dan yang telah di
konsumsi seperti daur ulang dan pembaharuan energi. (Follows& Jobber 2000; Lee, 2009
dalam iamantopaulos, 2003).
Berdasarkan pembelajaran perilaku konsumen inilah, peneliti mencoba untuk
merumuskan masalah-masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaaan perilaku hijau konsumen antara pria dan wanita pada civitas
akademika Universitas Paramadina?
2. Apakah ada perbedaan antara nilai yang berorientasi lingkungan antara pria dan wanita
pada civitas akademika Universitas Paramadina?
3. Apakah ada perbedaan antara perilaku hijau konsumen dengan pengeluaran per-bulan
konsumen civitas akademika Universitas Paramadina?
4. Apakah ada perbedaan antara nilai yang berorientasi lingkungan dengan pengeluaran per -
bulan konsumen civitas akademika Universitas Paramadina?
. Tu|uan penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuantujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perbedaan perilaku hijau antara pria dengan wanita pada civitas
akademika Universitas Paramadina.
2. Untuk mengetahui perbedaan perilaku hijau berdasarkan pengeluaran per bulan
konsumen civitas akademika Universitas Paramadina.
3. Untuk mengetahui proses 9ricomponen9 model terhadap perilaku hijau.
. Teori Penelitian
Tiga dimensi utama yang Iokus terhadap isu lingkungan adalah:
1. Pengetahuan tentang isu lingkungan
2. Sikap pro lingkungan
3. Perilaku yang mempengaruhi lingkungan
engembangkan pemahaman perilaku hijau konsumen sangat penting bagi
lingkungan dan program bisnis. ari sudut pandang lingkungan, mengurangi eIek negatiI
konsumsi penting agar beberapa tujuan dapat diajukan oleh komunitas iinternasional.
(OEC, 2002; UNEP, 2007 dalam arell dkk, 2010). ari perspektiI bisnis dan marke9ing
mengurangi pengembangan produk yang berbahaya bagi lingkungan tidak eIektiI tanpa
konsumen yang tidak suka pada teknologi dan gaya hidup ramah lingkungan. Hal ini juga
menjadi perdebatan tentang keputusan yang tepat mempunyai kecenderungan untuk
mengurangi bahkan menghapuskan bahaya lingkungan adalah tahap berikutnya dalam
sirkulasi konsumsi. (Thogersen dalam arell dkk, 2010).
ari sisi penelitian konsumen, perilaku mengurangi kerusakan lingkungan (seperti
pembaharuan energi dan daur ulang) lebih dapat diterima daripada perilaku konsumen
terhadap pembelian produk menjadi tanggung jawab lingkungan. Follows and Jobber (dalam
arell, 2010) menyarankan Iokus perilaku terhadap barang konsumsi dan barang bekas
harus dapat dipertanggungjawabkan pada lingkungan. Perilaku hijau sebaiknya memiliki
nilai, kepercayaan dan norma atau aturan-aturan yang pro terhadap lingkungan.
Kategori lain dalam perilaku hijau adalah eIisiensi energi meningkatkan perilaku
terhadap pemilihan teknologi (Stern, 1992; Stern& Gardner, 1981 dalam arell, 2010)
misalnya membeli produk hemat listrik, mengurangi pemakaian produk yang dapat
mengakibatkan polusi lingkungan dan penggunaannya dapat dihemat untuk masa yang akan
datang.
Stern (dalam arell, 2010) menyatakan 4 kategori yang ditekankan pada perilaku
hijau konsumen adalah pemahaman kontekstual, Iaktor sikap, kebiasaan dan kemampuan
individu. Pemahaman kontekstual tentang perilaku hijau bertujuan agar konsumen dapat
memahami produk yang akan dibeli berpengaruh baik/buruk terhadap lingkungan; Iaktor
sikap mencakup nilai, kepercayaan dan aturan yang membimbing keputusan konsumen agar
pro terhadap lingkungan.
Thogersen and O lander (dalam arell 2010) mengemukakan pernyataan bahwa
terdapat 3 cara agar perilaku dapat menjadi kebiasaan antara lain:
1. Perilaku tersebut harus diulang beberapa kali,
2. Perilaku tersebut harus stabil,
3. Pemberian hadiah akan memperkuat perilaku.

Kategori yang terakhir adalah kemampuan individu dalam mewujudkan perilaku
hijau, misalnya konsumen sudah memahami daur ulang, bersikap setuju terhadap daur ulang
dan mempunyai kebiasaan dalam hal daur ulang namun konsumen ini tidak mempunyai
kapabilitas untuk memasarkan produk atau mempublikasikan produk daur ulang tersebut
sehingga terkesan usahanya untuk pro tehadap lingkungan kurang terlihat.

1enis Kelamin
Semua studi yang membahas tentang hubungan antara jenis kelamin dan
pengetahuan lingkungan menyebutkan hubungan yang signiIikan. ayoritas peneliti
menyebutkan pengetahuan tentang lingkungan pada pria lebih baik daripada wanita.
eskipun di lain pihak menyebutkan wanita memiliki perhatian tinggi terhadap sikap dan
perilaku terhadap lingkungan. (avidson& Freudenburg dalam Olson, 2010)
Kecenderungan di dalam kehidupan modern saat ini antara pria dan wanita
mengindikasikan pria dan wanita memiliki perbedaan dalam hal pemilihan teknologi yang
berorientasi pada lingkungan. Wanita biasanya lebih proaktiI mendukung lingkungan
daripada pria.
Pendapatan dan Pengeluaran
Seperti yang kita ketahui bahwa perbedaan pendapatan tiap bulan dapat
mempengaruhi perilaku hijau konsumen. Perbedaan terdapat dalam hal penilaian, perilaku
dan gaya hidup konsumen tersebut. Pendapatan juga berkaitan dengan pengeluaran
konsumen tiap bulan, sebut saja, dalam hal pengeluaran untuk membeli produk yang ramah
lingkungan pada umumnya yang mempunyai pendapatan yang lebih banyak, pengeluaran
untuk membeli produk-produk yang ramah lingkungan pun semakin potensial. alam hal ini
keduanya juga berkaitan dengan usia konsumen, biasanya orang yang lebih tua
membelanjakan uangnya untuk produk hijau lebih banyak daripada anak muda yang
pengetahuan dan pengalaman tentang 'melek lingkungannnya masih minim (Olson, 2010).

Tricomponent model
Cogni9ive Componen9-Pengetahuan dan persepsi yang diperoleh melalui kombinasi
pengalaman langsung dengan objek sikap dan inIormasi berbagai sumber
11ec9ive Componen9Emosi atau perasaan konsumen mengenai produk atau merek
Cona9ive Componen9Kecenderungan atau tendensi yang individu ambil untuk
berperilaku berkaitan dengan objek sikap

Tiga komponen model diatas merupakan proses yang dialami oleh konsumen ketika
mereka menerima inIormasi tentang pengetahuan perilaku hijau atau perilaku-perilaku yang
pro lingkungan sehingga berdampak pada pembelian produk-produk pro lingkungan. Proses
inIormasi ini diolah secara kognitiI dalam pikiran konsumen tentang baik tidaknya perilaku
hijau, untung ruginya dalam membeli dan memakai produk-produk pro lingkungan.
Proses kognitiI tersebut yang disertai pemberian emosi pada sikap konsumen,
sehingga perilaku hijau konsumen tersebut dapat bertahan lama yang akan menjadi suatu
kebiasaan. Kecendrungan emosi inilah yang menghantarkan konsumen terhadap pemilihan
sikap terhadap objek/kegiatan pro lingkungan.
Setiap konsumen memiliki ketiga tahap ini untuk pembuatan keputusan sebagai
respon dari konsumen terhadap isu-isu lingkungan, sebagai umpan balik dari konsumen dari
pengaruh lingkungan (contoh: cuaca lebih panas, tanah gersang, kelangkaan air bersih, dll.)
yang sebenarnya juga, lingkungan pun merespon terhadap perilaku konsumen tersebut.
Ketika perilaku hijau konsumen ini dilakukan dengan baik dan secara sporadis, maka
lingkungan pun akan merespon dengan kesehatan, kesegaran dan kesejukan yang
lingkungan sediakan demi keseimbangan kehidupan manusia dengan alamnya (arell,
2010).














8agan 2 1r|componet Mode|
.Metode Penelitian

Identifikasi Variabel Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatiI yang bertujuan untuk mengetahui
perbedaan perilaku hijau konsumen civitas akademika universitas paramadina berdasarkan
jenis kelamin dan pengeluaran per-bulan.
Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah civitas akademika universitas paramadina.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling, yaitu teknik
penentuan sampel secara acak. Subyek penelitian terdiri atas 30 responden dengan
komposisi 16 responden wanita dan 14 responden pria dengan rentang usia 20-30 tahun.
Metode Pengumpulan ata
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner
atau angket. Responden yang terpilih diharuskan mengisi kuesioner yang telah peneliti
siapkan.
Pengumpulan data kuesioner dalam penelitian ini menggunakan jenis angket semi
terbuka. Angket ini berisi pertanyaan yang sudah memiliki jawaban yang telah tersusun,
alam menjawab pertanyaan, sampel penelitian diminta untuk memilih jawaban yang paling
sesuai dengan keadaan dirinya atau pengalaman pribadinya.

Langkah selanjutnya yaitu melakukan penghitungan terhadap angket yang telah
terkumpul. Kemudian dilakukan koding terhadap jawaban yang diberikan oleh sampel
penelitian, dengan kategori sebagai berikut :

1. Kode angka 1 diberikan untuk jawaban STS
2. Kode angka 2 diberikan untuk jawaban TS.
3. Kode angka 3 diberikan untuk jawaban N.
4. Kode angka 4 diberikan untuk jawaban S.
5. Kode angka 5 diberikan untuk jawaban SS.
Untuk pengisian identitas responden dibuat berdasarkan kategori sebagai berikut:

1enis Kelamin
1. Kode angka 1 diberikan untuk jawaban Pria
2. Kode angka 2 diberikan untuk jawaban Wanita

Pengeluaran per-bulan
1. Kode angka 1 diberikan untuk jawaban 2 Juta
2. Kode angka 1 diberikan untuk jawaban _ 2 Juta
Analisis ata
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptiI dengan menggunakan metode
kuantitatiI. Pada penelitian ini digunakan teknik penghitungan ndependen9 Sample TTes9,
untuk mengetahui perbedaan perilaku hijau konsumen civitas akademika Universitas
Paramadina dilihat dari sosial demograIi berdasarkan jenis kelamin dan pengeluaran per-
bulan. ata dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan uji statistik program
SPSS 15.

















.Hasil penelitian
1enis Kelamin dan Perilaku Pro Lingkungan
1ab|e 1 Mean Data er||aku ro L|ngkungan antara r|a dan Wan|ta
Jenis Kelamin N ean Std. eviation
Std. Error
ean
Jumlah PL Pro
Lingkungan
Pria 14 22,07 4,953 1,324
Wanita 16 24,06 3,974 ,994

Berdasarkan tabel diatas hasil mean perilaku pro lingkungan pada wanita lebih besar
dibandingkan dengan pria. engan jumlah responden pria sebanyak 14 orang menunjukkan
hasil sebesar 22,07 sedangkan pada wanita sebesar 24,06. Hal ini mengindikasikan bahwa
wanita lebih menunjukkan perilaku pro lingkungan dibandingkan dengan pria.

1ab|e 2 1abe| 11est Ium|ah er||aku ro L|ngkungan antara r|a dan Wan|ta

Levene's Test
Ior Equality oI
Variances t-test Ior Equality oI eans
F Sig. t dI
Sig. (2-
tailed)
ean
iIIerence
Std.
Error
iIIere
nce
95 ConIidence
Interval oI the
iIIerence

Lowe
r Upper Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower
Jumlah
PL Pro
Lingku
ngan
Equal
variances
assumed
1,200 ,283 -1,221 28 ,232 -1,991 1,631 -5,331 1,349
Equal
variances
not
assumed
-1,203 24,919 ,240 -1,991 1,655 -5,401 1,418
Ket: - Jika data homogen lihat nilai t (equal variances assumed)
Jika data heterogen lihat nilai t (equal variances no9 assumed)

Untuk melihat apakah ada perbedaan perilaku pro lingkungan berdasarkan jenis kelamin, nilai t
hitung dibandingkan dengan nilai t tabel (dengan db N-2 28)
Tabel di atas merupakan tabel t-test. Tabel tersebut mengindikasikan bahwa data
yang dimiliki homogen. Hal ini ditunjukkan dari hasil signiIikansi sebesar 0,283 yang
apabila dibandingkan dengan 0,05 nilai tersebut lebih besar.
Karena data homogen, maka nilai t yang kita lihat adalah nilai pada equal variances
assumed yakni sebesar -1,221. Sedangkan T tabel dengan db28 sebesar 2,048. engan
demikian maka T hitung lebih kecil dibandingkan dengan t tabel t: -1,221 2,048.
Berdasarkan hasil tersebut, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara perilaku pro
lingkungan dengan jenis kelamin.
1enis Kelamin dan Nilai-Nilai Berorientasi Lingkungan
1ab|e 3 Mean Data N||a|N||a| 8eror|entas| L|ngkungan antara r|a dan Wan|ta
Jenis Kelamin N ean Std. eviation
Std. Error
ean
Nilai Berorientasi
Lingkungan
Wanita 16 37,94 3,511 ,878
Pria
14 36,21 3,945 1,054


Berdasarkan tabel diatas hasil mean nilai berorientasi lingkungan pada wanita lebih
besar dibandingkan dengan pria. engan jumlah responden pria sebanyak 14 orang
menunjukkan hasil sebesar 36,21 sedangkan pada wanita sebesar 37,94. Hal ini
mengindikasikan bahwa wanita lebih memiliki sikap pro lingkungan dibandingkan
dengan pria.
1ab|e 4 1abe| 11est Ium|ah N||a|N||a| 8eror|entas| L|ngkungan antara r|a dan Wan|ta

Levene's Test
Ior Equality oI
Variances t-test Ior Equality oI eans
F Sig. t dI
Sig.
(2-
tailed)
ean
iIIerence
Std. Error
iIIerence
95 ConIidence
Interval oI the
iIIerence
Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower
Nilai
Berorientasi
Lingkungan
Equal
variances
assumed
,148 ,704 1,266 28 ,216 1,723 1,361 -1,065 4,511
Equal
variances
not
assumed
1,256
26,31
1
,220 1,723 1,372 -1,095 4,542

Tabel di atas merupakan tabel t-test. Tabel tersebut mengindikasikan bahwa data
yang dimiliki homogen. Hal ini ditunjukkan dari hasil signiIikansi sebesar 0,704 yang
apabila dibandingkan dengan 0,05 nilai tersebut lebih besar.
Karena data homogen, maka nilai t (equal variances assumed) 1,266. T hitung lebih
kecil dibandingkan dengan t tabel, yakni t:1,266 2,048. Berdasarkan hasil tersebut, maka
terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai yang berorientasi lingkungan dengan
jenis kelamin.



Pengeluaran Per-Bulan dan Perilaku Pro Lingkungan

1ab|e S Mean Data er||aku ro L|ngkungan berdasarkan enge|uaran er8u|an
Pengeluaran Bulanan N ean Std. eviation
Std. Error
ean
Jumlah PL Pro
Lingkungan
~ 2
17 23,24 5,718 1,387
2 13 23,00 2,273 ,630


Berdasarkan tabel diatas hasil mean perilaku pro lingkungan pada responden dengan
pengeluaran per-bulan _ 2 lebih besar dibandingkan responden dengan pengeluaran per-
bulan 2 . engan jumlah mean responden dengan pengeluaran per-bulan _ 2 sebesar 23,24
dan responden dengan pengeluaran per-bulan 2 sebesar 23,00. Hal ini mengindikasikan
bahwa responden dengan pengeluaran per-bulan 2 menunjukkan perilaku pro
lingkungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan responden dengan pengeluaran per-
bulan < 2.

1ab|e 6 1abe| 11est Ium|ah er||aku ro L|ngkungan berdasarkan enge|uaran er8u|an

Levene's Test
Ior Equality oI
Variances t-test Ior Equality oI eans
F Sig. t dI
Sig. (2-
tailed)
ean
iIIerence
Std. Error
iIIerenc
e
95 ConIidence
Interval oI the
iIIerence
Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower
Jumlah PL
Pro
Lingkunga
n
Equal
variances
assumed
3,632 ,067 ,140 28 ,890 ,235 1,684 -3,215 3,685
Equal
variances
not
assumed
,154
22,04
2
,879 ,235 1,523 -2,923 3,394

Tabel di atas merupakan tabel t-test. Tabel tersebut mengindikasikan bahwa data
yang dimiliki homogen. Hal ini ditunjukkan dari hasil signiIikansi sebesar 0,067 yang
apabila dibandingkan dengan 0,05 nilai tersebut lebih besar.
Karena data homogen, maka nilai t (equal variances assumed) 0,140. T hitung lebih
kecil dibandingkan dengan t tabel t: 0,140 2,048. Berdasarkan hasil tersebut, maka
terdapat perbedaan yang signifikan antara perilaku pro lingkungan dengan pengeluaran
per-bulan.
Pengeluaran Per-Bulan dan Nilai-Nilai Berorientasi Lingkungan

1ab|e 7 Mean Data N||a|N||a| 8eror|entas| L|ngkungan berdasarkan enge|uaran er8u|an
Pengeluaran Bulanan N ean Std. eviation
Std. Error
ean
Nilai Berorientasi
Lingkungan
~ 2
17 37,82 3,861 ,936
2 13 36,23 3,563 ,988

Berdasarkan tabel diatas hasil mean nilai berorientasi lingkungan pada responden
dengan pengeluaran per-bulan _ 2 lebih besar dibandingkan responden dengan pengeluaran
per-bulan 2 . engan jumlah mean responden dengan pengeluaran per-bulan _ 2 sebesar
37,82 dan responden dengan pengeluaran per-bulan 2 sebesar 36,23. Hal ini
mengindikasikan bahwa responden dengan pengeluaran per-bulan 2 menunjukkan nilai
berorientasi lingkungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan responden dengan
pengeluaran per-bulan < 2.

1ab|e 8 1abe| 11est Ium|ah N||a|N||a| 8eror|entas| L|ngkungan berdasarkan enge|uaran er8u|an

Levene's Test
Ior Equality oI
Variances t-test Ior Equality oI eans
F Sig. t dI
Sig. (2-
tailed)
ean
iIIerence
Std. Error
iIIerence
95
ConIidence
Interval oI the
iIIerence
Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower
Nilai
Berorientasi
Lingkungan
Equal
variances
assumed
,096 ,759 1,157 28 ,257 1,593 1,376 -1,227 4,412
Equal
variances
not
assumed
1,170
26,93
7
,252 1,593 1,361 -1,201 4,386

Tabel di atas merupakan tabel t-test. Tabel tersebut mengindikasikan bahwa data
yang dimiliki homogen. Hal ini ditunjukkan dari hasil signiIikansi sebesar 0,759 yang
apabila dibandingkan dengan 0,05 nilai tersebut lebih besar.
Karena data homogen, maka nilai t (equal variances assumed) 1,157. T hitung lebih
kecil dibandingkan dengan t tabel, yakni t: 1,157 2,048. Berdasarkan hasil tersebut, maka
terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai berorientasi lingkungan dengan
pengeluaran per-bulan.
. Kesimpulan

\ Terdapat perbedaan perilaku pro lingkungan berdasarkan jenis kelamin.
imana perempuan lebih menunjukkan perilaku pro lingkungan dibanding laki-laki.
\ Terdapat perbedaan nilai yang berorientasi lingkungan berdasarkan jenis kelamin.
imana perempuan lebih menunjukkan sikap yang berorientasi lingkungan dibanding laki-
laki.
\ Terdapat perbedaan perilaku pro lingkungan berdasarkan pengeluaran per-bulan.
imana responden dengan pengeluaran per-bulan _ 2 lebih menunjukkan perilaku pro
lingkungan dibandingkan responden dengan pengeluaran per-bulan 2.
\ Terdapat perbedaan nilai yang berorientasi lingkungan berdasarkan pengeluaran per-
bulan.
imana responden dengan pengeluaran per-bulan _ 2 lebih menunjukkan sikap yang
berorientasi lingkungan dibandingkan responden dengan pengeluaran per-bulan 2.
















DAFTAR PUSTAKA

iamantopoulo, Adamantious., dkk. 2003. Journal oI Business Research: 'Can socio-demographics
still play a role in proIiling green consumers? A review oI the evidence and an empirical
investigation hal. 465 480

arell, A., Johan Jansson & Annika Nordlund. 2010. 'Green consumer behavior: determinants oI
curtailment and eco-innovation adoption diambil dari www.emeraldinsight.com/0736-
3761.htm. Emerald Group Publishing

ayasari, Iin. 2010. Power Point Bahan Ajar ata Kuliah Psikologi Konsumen Chapter 3: 'arke9
Segmen9a9ion. Psikologi universitas paramadina

Olson, Jerry C & Paul Peter. 2010. Consumer behavior & marke9ing s9ra9egy. 9
th
edition.
Singapore: c graw hill
Winarsunu, Tulus. 2009. Statistik dalam Penelitian Psikologi & Pendidikan. alang: U Press

You might also like