You are on page 1of 11

Tugas Sosiologi Komunikasi

Fikri Riswandi Sosiologi Pembangunan (Reguler 2007) 4825072313

Fungsi Pengawasan Lingkungan

Bogor Digoyang Gempa 5,5 SR


Antony Lee | Heru Margianto | Minggu, 24 Juli 2011 | 16:09 WIB

BOGOR, KOMPAS.com Gempa yang terasa selama beberapa detik di Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/7/2011) sore, sempat membuat sebagian pengunjung Mal Botani Square khawatir dan keluar. Gempa itu terasa dari lantai tiga Botani Square sekitar pukul 15.25. Beberapa penonton di bioskop XXI Botani Square awalnya hanya merasa getaran di bangku mereka, tetapi kemudian membesar. Sebagian lalu keluar ruangan dengan tertib. Namun, setelah merasa tidak ada gempa susulan, mereka kembali masuk untuk melanjutkan menonton. Solihin (29), warga Kota Bogor yang tengah berada di Jalan Pajajaran, menuturkan, gempa juga terasa di lantai satu. Tidak hanya kaca, beberapa sepeda motor yang parkir juga sempat bergoyang karena gempa. Situs Badan Meteorogoli, Klimatologi, dan Geofisika menyebutkan, gempa berlangsung pukul 15.23 dengan kekuatan 5,5 skala Richter. Lokasinya berada 86 kilometer barat daya Sukabumi dengan kedalaman 30 kilometer. Gempa itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2011/07/24/16095210/Bogor.Digoyang.Gempa.5.5.SR (diakses pada tanggal 24 Juli 2011, pukul 23.21 WIB)

Karbon, Ancaman Lain Kehidupan Laut


Tri Wahono | Jumat, 15 Juli 2011 | 14:36 WIB

KOMPAS.com Kehidupan laut juga terancam oleh emisi karbon. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh dua peneliti asal Inggris dan Australia yang menemukan banyaknya material organik terkubur dalam lapisan sedimen tak beroksigen yang berasal dari 85 juta tahun yang lalu. Menggunakan sampel material yang digali dari dasar samudra di kawasan barat Afrika, kedua peneliti mempelajari lapisan sedimen dari periode Late Cretaceous (85 juta tahun lalu) selama jangka waktu 400.000 tahun. Hasilnya, mereka mendapati bahwa banyak material organik (kehidupan laut) terkubur di dalam lapisan sedimen tak beroksigen. "Penelitian kami membuktikan adanya kematian massal di samudra ketika bumi menjalani proses efek rumah kaca dengan tingginya karbon dioksida di atmosfer dan kenaikan temperatur yang menyebabkan anjloknya oksigen yang dibutuhkan para hewan di air," kata Kennedy, salah seorang peneliti. Kennedy menyebutkan, jumlah karbon dioksida di atmosfer yang berlipat ganda dalam 50 tahun ke depan akan menjadi hantaman telak bagi ekosistem laut. Kepunahan massal kehidupan laut masa prasejarah bisa jadi peringatan. Pasalnya, efek rumah kaca bisa menghadirkan hal serupa. Saat ini, dead zone, kawasan dengan jumlah oksigen sangat minimal sehingga nyaris tidak mungkin menopang kehidupan, sudah semakin meluas di sejumlah lokasi dan samudra di seluruh dunia. Luas total zona minim oksigen di lautan melebihi 240.000 kilometer persegi. Area tersebut tersebar di beberapa negara. Zona terbesar ada di Mississippi, Amerika Serikat, yang mencapai lebih dari 22.000 kilometer persegi. "Banyak kawasan perairan yang kekurangan oksigen dan mengalami peningkatan karbon dioksida, temperatur, polusi dari limbah pertanian, serta faktor pemicu lain," ucapnya. Dead zone bisa terjadi secara alami. Namun, aktivitas manusia membuat laju pertambahan kawasan itu lebih cepat. Temuan ini sendiri dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Science. (National Geographic Indonesia/Abiyu Pradipa)

Sumber: http://sains.kompas.com/read/2011/07/15/14363261/Karbon.Ancaman.Lain.Kehidupan.Laut (diakses pada tanggal 24 Juli 2011, pukul 22.34 WIB)

Fungsi Korelasi

HIPMI Bantu Pengusaha Pemula


M Fajar Marta | Erlangga Djumena | Minggu, 24 Juli 2011 | 08:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menargetkan memberikan pendampingan (mentoring) kepada 1.000 pengusaha pemuda pemula setiap tahun. Pasalnya, tanpa mentoring, banyak pengusaha muda pemula sulit tumbuh dengan baik. "HIPMI Targetkan mentoring 1000 pengusaha muda pemula," ujar Ketua Umum BPP HIPMI Erwin Aksa. Erwin mengutarakan, berdasarkan pengalaman, banyak pengusaha pemula sulit bertahan dan gagal melanjutkan usaha sebab kurang pengalaman dan belum cukup memiliki jaringan. HIPMI juga mendorong agar perbankan penyalur kredit usaha rakyat (KUR) dapat melakukan ekspansi ke kampus atau mahasiswa yang hendak menjadi pengusaha. Dia mengatakan, saat ini sudah cukup banyak mahasiswa terjun ke dalam dunia usaha dengan mengandalkan program inkubasi wirausaha di kampus-kampus dengan diberi modal sebesar Rp 8 juta setiap mahasiswa. Hanya saja, dengan dana terbatas tersebut, banyak mahasiswa pengusaha yang belum terlayani. "Itu sebabnya kita dorong KUR ini benar-benar diberikan kepada pengusaha pemula,misalnya usaha-usaha yang dilakukan mahasiswa," tegas Erwin. HIPMI mengusulkan agar Ijazah dapat dijadikan sebagai jaminan kredit. "Memang bank selalu minta jaminan. Tapi, jaminan itu perlu dibuat lebih simple misalnya Ijazah," tambah Erwin. Dia mengatakan, kendala lain pengusaha pemula adalah keterbatasan modal. Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/07/24/08242240/HIPMI.Bantu.Pengusaha.Pem ula (diakses pada tanggal 24 Juli 2011, pukul 23.31 WIB)

Delay Pesawat Akan Diasuransikan


Hendra Gunawan | Erlangga Djumena | Senin, 18 Juli 2011 | 10:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Pemerintah dalam waktu dekat ini akan membuat aturan baru terkait dengan sering terjadinya keterlambatan (delay) pesawat di bisnis penerbangan Indonesia. Penundaan pesawat terjadi akhir-akhir ini terutama pada dua maskapai besar, Lion Air dan Garuda Indonesia, sehingga membuat tidak nyaman penumpang. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerin Perhubungan Herry Bakti Singayudha Gumay mengatakan, dalam waktu dekat ini akan ada aturan baru mengenai delay. Nantinya delay akan diasuransikan dan menjadi kewajiban mengasuransikan bagi maskapai. "Setiap maskapai wajib mengasuransikan keterlambatan penerbangan. Jadi misalnya pesawat delay beberapa jam, calon penumpang bisa dapat asuransi sebesar sekian ratus ribu rupiah," kata Herry Bakti kepada Tribun di Jakarta, Minggu (17/7/2011). Menurut Herry, saat ini pihaknya sedang menunggu surat keputusan (SK) Menteri Perhubungan terkait dengan jaminan terhadap penumpag tersebut. "Sudah diajukan SK-nya, mungkin sudah diteken sama Pak Menhub, nanti saya lihat lagi," ujarnya. Aturan tersebut, menurut dia, dibuat agar penumpang yang selama ini dirugikan bisa mendapatkan kompensasi saat terjadi delay terhadap pesawat yang akan ditumpanginya. Selama ini, maskapai juga mengasuransikan delay, tetapi hal itu masih bersifat pilihan bagi penumpang. Penumpang bisa mengasuransikan delay pesawat dengan uang sendiri terpisah dari tiket pesawat. Selain delay, nantinya barang-barang yang masuk bagasi juga wajib diasuransikan. Hal ini untuk menjamin bagi penumpang agar barang-barang yang dibawa oleh penumpang memiliki jaminan dari maskapai yang menerbangkannya. Kewajiban asuransi terhadap penumpang saat ini terbatas pada asuransi kecelakaan. Bila terjadi kecelakaan pesawat dan penumpang terluka atau meninggal, mereka akan mendapatkan asuransi tersebut. Meski demikian, kapan aturan ini akan diaplikasikan, Herry tidak menjawab secara tegas. Menurutnya, tidak lama lagi. Namun hal ini juga membutuhkan waktu untuk sosialisasi lebih dulu.

Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/07/18/10245019/Delay.Pesawat.Akan.Diasuran sikan (diakses pada tanggal 24 Juli 2011, pukul 23.43 WIB)

Fungsi Transmisi Kebudayaan

Kini, Batik Pun Dicetak


Ester Meryana | Jodhi Yudono | Minggu, 24 Juli 2011 | 21:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Kini batik tidak lagi sebatas kain untuk dikenakan. Tetapi, batik pun sudah mulai dicetak pada perlengkapan kantor, kartu undangan, hingga kotak kemasan sebagai alat penyimpanan sekalipun. "(Kita mulai) dari tahun lalu. Setahu saya belum ada yang garap, berjuta-juta motif batik di Indonesia," ucap Presiden Direktur PT Sumber Warna Prima, Eko A Handoko, kepada Kompas.com, di FGDexpo 2011, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (24/7/2011). Batik on paper sendiri merupakan tambahan lini produk dalam lini bisnis stationery. "Lumayan, tambahan lini produk baru, batik on paper," tambah dia. Produk batik ini merupakan kolaborasi antara batik motif Indonesia, komputer grafis, dan paper printing art. Lantas, kolaborasi ini disebut dengan fusion art, di mana di dalamnya terdapat peleburan, penyatuan, dan perpaduan antara seni batik, seni grafis, dan seni finest hand print. Selain stationery, lini bisnisnya yang lain yaitu kotak kemasan dan printing konvensional. Produk batikon paper secara tidak langsung telah mencapai pasar Jepang, Amerika, dan Australia. "(Penjualan) konsisten karena ada outlet dan direct sales," tambah dia, yang telah memulai usaha di bidang percetakan sejak 13 tahun yang lalu. Sejauh ini, ia menyebutkan baru memproduksi 25 motif batik pada produk stationery-nya. Ini masih sedikit dari banyaknya motif batik di Indonesia. Sekalipun baru dijalankan selama setahun, produksinya pun tumbuh signifikan. Produksi awal masih 500 lembar untuk satu motif dan satu ukuran kartu. Kini, produksi mencapai 5.000 lembar kartu per motif dan satu ukuran kartu. Nantinya, dari penjualan batik on paper akan disisihkan minimal 10 persen untuk kegiatan corporate social responsibility kepada para perajin batik. Kegiatan sosial ini akan dilakukan melalui Batik on Paper Foundation.

Sumber: http://oase.kompas.com/read/2011/07/24/2151488/Kini.Batik.Pun.Dicetak (diakses pada tanggal 24 Juli 2011, pukul 23.21 WIB)

Ayu Asih, Pencetak Penerus Tari Bali


Jodhi Yudono | Jumat, 17 Juni 2011 | 02:52 WIB

Oleh I Ketut Sutika

Sosok wanita berpenampilan sederhana itu sangat kreatif dalam bidang seni, khususnya tari Bali dan kehidupan yang dilakoni sehari-hari tidak bisa dipisahkan dengan kesenian.

KRISTIANTO PURNOMO Legong dance from Bali

Tampil selalu lincah dengan gerakan tari mengikuti irama gamelan yang mengiringinya di atas pentas, menarik perhatian ribuan penonton saat tampil di berbagai tempat di Pulau Dewata. Anak Agung Ayu Sasih SH (60), wanita kelahiran Karangasem, 19 September 1951 memiliki keahlian dalam mementaskan berbagai jenis tarian maupun memainkan gamelan, instrumen musik tradisional Bali. Suami dari Anak Agung Raka Atmadja itu juga menekuni seni sastra, musik, seni rupa, merangkai janur, mengukir buah untuk kelengkapan menyajikan menu makanan serta mengumandangkan ayat-ayat kitab suci agama Hindu, Weda. Ibu dua anak masing-masing Anak Agung Ayu Mas Ratna Dewi dan Anak Agung Ayu Trisna Wahyuni Dewi itu hasil karyanya antara lain pernah membentuk drama anak-anak melibatkan siswa SMPNI Karangasem dengan judul Raja Pala tahun 1970. Pensiunan PNS itu juga pernah membuat senderatari berjudul "Ituung Kuning" bersama

sekaa gong Selumbung Manggis pada tahun 1972, menyusul senderatari Ramayana dengan sekaa gong pelajar gabungan SMAN Karangasem hingga sukses pentas di Kota Denpasar dan Buleleng. Karya monomental lainnya membentuk sanggar tari Widia Winangun Amlapura dengan anak binaan lebih dari 100 orang, sekaligus menerus seni budaya Bali, khususnya bidang tari. Dengan dibantu Anak Agung Ayu Ngurah mampu mencetak penabuh dan penari andal hingga sukses pentas ke Australia dan Hongkong. Atas prestasinya itu Anak Agung Ayu Sasih, sosok wanita yang tampak sehat bugar pada usia senjanya itu kini masuk nominasi salah seorang seniman tua penerima penghargaan seni dari Pemerintah Provinsi Bali terkait pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-33 tahun 2011, tutur Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Ketut Suastika. Pihaknya membentuk tim beranggotakan dari instansi terkait untuk melakukan seleksi dan penilaian terhadap usulan dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali, dengan harapan penghargaan seni yang diberikan pemerintah setempat betul-betul kepada mereka yang mengabdikan dirinya dalam bidang seni. Tim melakukan penilaian menyangkut berbagai aspek antara lain kemampuan, prestasinya, dedikasi dan pengabdian dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya Bali hingga kokoh seperti sekarang, di tengah perkembangan pariwisata yang pesat.

Tari cegah penyakit Ayu Sasih yang pernah mengenyam pendidikan di Kokar Bali tahun 1969 itu juga mampu menciptakan tari lepas yang diberi judul tari "Wiadi Karana" atau tari "Lalat" yang melambangkan kesehatan, yakni mencegah penyakit diare yang dipentaskan dalam memperingati hari Kesehatan. Tari tersebut cukup memasyarakat hingga kini sering dipentaskan sekaa gong Abian Jero Kabupaten Karangasem, Bali timur. Selain itu juga menciptakan puluhan karya tari lainnya, termasuk menciptakan lagu anak-anak maupun untuk orang dewasa. Keterampilan yang jarang dimiliki orang lain adalah mengukir buah yang ditata sedemikian rupa dalam menyajikan menu makanan untuk orang banyak. Ibu dua putri itu menggeluti aktivitas tari Bali hampir selama 41 tahun, setelah menyelesaikan pendidikan di Kokar yang kini berubah status menjadi Sekolah Menengah Kerawitan Indonesia (SMKI) tahun 1969. Keahlian dan keterampilan yang dimilikinya itu kini dengan senang hati ditularkan kepada siapa saja, baik anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua, sehingga telah berhasil mencetak ratusan bahkan ribuan seniman baik tabuh dan tari Bali.

Pembinaan terhadap sekaa kesenian Bali, terutama yang paling menonjol di lingkungan kota Amlapura dan desa-desa di Kabupaten Karangasem, Bali timur. Keahliannya itu juga ditularkan kepada ibu-ibu anggota PKK desa setempat dan sejumlah desa lainnya. Anggota PKK hasil binaannya sering tampil dalam memeriahkan berbagai kegiatan, termasuk tampil di arena Pesta Kesenian Bali (PKB), aktivitas seni tahunan di Bali. Penampilan dengan gaya dan kemampuan yang tidak kalah menarik dengan penabuh pria, sehingga setiap pementasan yang melibatkan sekaa kesenian wanita mendapat perhatian besar dari masyarakat penonton. Selain melatih anggota PKK dan masyarakat umum, wanita berpenampilan sederhana itu juga menciptakan tabuh dan tari, sebagai wujud tanggung jawab, pengabdian terhadap seni dan masyarakat. Wanita yang telah memasuki masa purnakarya (pensiun) dengan segudang prestasi dan penghargaan itu juga pernah keluar sebagai juara III tingkat nasional dalam penulisan puisi. Sosok wanita yang masih enerjik pada usia senjanya itu hingga sekarang masih melatih generasi penerus dalam bidang tabuh dan tari Bali. "Dengan seni tari saya bisa "beryadnya" pengorbanan secara tulus ikhlas, yakni menari di Pura saat upacara piodalan tanpa imbalan," tuturnya.

Sumber: http://oase.kompas.com/read/2011/06/17/02522387/Ayu.Asih.Pencetak.Penerus.Tari.Bali (diakses pada tanggal 24 Juli 2011, pukul 23.01 WIB)

Fungsi Hiburan

Yummy, Ada Sedap Mighty Culinary di Senayan


Ester Meryana | Erlangga Djumena | Minggu, 24 Juli 2011 | 11:45 WIB

Sedap Mighty Culinary hadir di gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga, Senayan, Minggu (24/7/2011).

JAKARTA, KOMPAS.com - Makan siang di rumah? Hmm,,rasanya kalau akhir pekan, Anda harus mempertimbangkan cara yang berbeda. Siang atau sore ini, Minggu ( 24/7/2011 ), Anda dan keluarga dapat berkunjung ke Sedap Might Culinary, di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, di kawasan Senayan, Jakarta. Ada apa di sana? Acara yang hanya berlangsung selama sehari, mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB ini, menghadirkan puluhan stand produk kuliner. Mulai dari stand Sambel Kedaton, yang bertagline "Sambal asap khas Yogyakarta," pecel pincuk Ibu Ida, Boli-boli Kedai Mee, Bee Hoon, dan Laksa Singapura, Mie Ayam Jamur Kembar, Bakmi Jogja H. Nawi, Dapur Solo, dan masih banyak lagi. Bukan hanya stand saja yang dihadirkan, ada juga business culinary talk show, dengan sejumlah pembicara, antara lain Erwin Yap, Ferry Salim, dan Depe Zahrial. Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat menyaksikan demo memasak dari lima koki atau chef, yaitu chef master vindex, chef Hasan 'nchak' Sarmili, chef Billy Kalangi, chef Haryo Pramoe, dan ched Deddy Tjahyadi. Pokoknya pengunjung dijamin puas dan kenyang dengan variasi kuliner yang ada. Selain menyantap makanan, pengunjung juga dapat berbelanja kebutuhan pokok dan perlengkapan masak, yang disediakan sejumlah distributor, salah satunya oven Idaiichi dan Carrefour. Ayo, segera bawa keluarga Anda datang ke Senayan. Sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2011/07/24/1145432/Yummy.Ada.Sedap.Mighty.Culina ry.di.Senayan (diakses pada tanggal 24 Juli 2011, pukul 23.26 WIB)

The Cranberries-Javarockinland 2011: Ketika Tanah Bergetar


HL | 24 July 2011 | 14:14

Close your eyes, close your eyes

Breathe the air, out there We are free, we can be Wide open

Lirik tersebut terlantun dari perempuan berkelahiran 6 September 1971 membuat penonton yang memadati panggung utama Java Rockinland 2011 berteriak histeris lalu serentak bernyanyi bersama. Perempuan itu adalah Dolores ORiordan, lead vocal dari The Cranberries. Dolores bersama Noel Hogan (gitar), Mike Hogan (bassis) dan Fergal Lawler (drammer), menjadipemuncak dari semua penampil di semua panggung, di hari kedua festival musik rock terbesar di Indonesia, malam tersebut. Mengawali pertunjukan di sekitar jam 23.00, band bentukan Mike dan Noel Hogan di Irlandia tahun 1989, seperti ingin menyajikan konser terbaik untuk ribuan penonton yang bahkan sudah berjejal depan panggung Gudang Garam International Music 1 jam sebelumnya. Deretan lagu disajikan disambut penggemarnya dengan menyanyikannya, di lagu Salvation dan Promises tanah seakan bergetar karena hentakan penonton serentak loncat-loncat. Selain solidnya musisi, yang menjadi istimewa adalah penampilan Dolores yang tahun ini berusia 41 tahun, menunjukkan kualitas suara dan staminanya yang stabil. Membawakan lagu Analis, Animal, How, Dreaming of My Dreaming, Linger, Ode to My Family, Put Me Down/Wanted, Tomorrow, Just My Imagination, Playboys, Cant be With You, Waltzing, Free to Dicide, Ridiculous, Zombie, Promises, Dreams dengan penuh atraktif dan komunikatif dengan penonton. Selepas lagu Zombie, The Cranberries mengambil jeda beberapa menit, penonton seolah tak bersabar dengan meneriakkan we want more secara serentak, berulang kali. Beberapa saat kemudian mereka kembali ke panggung, Dolores menggenakan gaun hitam dan berkalung handuk kecil ala tukang becak, disambut lonjakan penonton di lagu Promises dan Dreams. Sekitar pukul 24.17, The Cranberries berucap terima kasih untuk penonton yang luar biasa danmenyudahi konsernya, beberapa saat penonton masih berharap mereka kembali ke panggung, mungkin saja penonton menunjukkan kalau mereka menikmati pertunjukan malam tersebut dan tak ingin konser berakhir.. Mungkin penonton akan setuju bahwasanya The Cranberries dan tentu Dolores, telah menyuguhkan penampilan terbaiknya dan meminjam istilah anak gaul Jakarta, telah membuat pecah malam itu.

Dolores O

I want more impossible to ignore, Impossible to ignore. And theyll come true, impossible not to do, Impossible not to do.

Sumber: http://hiburan.kompasiana.com/musik/2011/07/24/the-cranberries-javarockinland2011-ketika-tanah-bergetar/ (diakses pada tanggal 24 Juli 2011, pukul 23.55 WIB)

You might also like