You are on page 1of 20

A.

Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Unsur NiIai pada Seni



A.1. Pengertian Seni
Seni adalah ciptaan manusia dan selalu ada dalam segala lapisan
masyarakat sejak zaman prasejarah sampai sekarang. Seni pada mulanya adalah
proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini,
seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat
diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur
keindahan.
Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa
berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-
bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti
pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang
artistik. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian,
adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa
yang sekarang disebut seniman
Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah ars,
artes, dan artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaitu ketangkasan dan
kemahiran dalam mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang
yang memiliki ketangkasan atau kemahiran; dan artista adalah anggota yang ada di
dalam kelompok-kelompok itu. Maka kiranya artista dapat dipersamakan dengan
cilpaArt inilah yang kemudian berkembang menjadi l'arte (talia), l'art (Perancis),
elarte (Spanyol), dan art (nggris), dan bersamaan dengan itu isinya pun mengalami
perkembangan sedikit demi sedikit kearah pengertiannya yang sekarang.
Plato, Lessing, dan JJ Reusseau berpendapat bahwa seni pada hakikatnya adalah
peniruan alam dengan segala segi-seginya.
Seni yang dihasilkan tentu saja sifatnya naturalistis, artinya ketepatan bentuk
alam sangat diutamakan dalam penciptaannya. Aristoteles murid Plato
menambahkan bahwa peniruan terhadap alam itu harus ideal, maksudnya di dalam
menciptakan seni yang berpijak pada bentuk alam hasil seninya lebih indah daripada
yang ditiru. Dari berbagai pengertian seni, secara umum seni diartikan sebagai karya
manusia yang diciptakan dan dilandasi kemahiran untuk menciptakan keindahan.

A.2. Tujuan Penciptaan Seni
Seperti halnya ilmu pengetahuan yang lain, tujuan karya seni dibuat oleh
penciptanya amatlah banyak. Meskipun tujuannya amat beragam tetapi hakikat dari
proses kreasi tersebut adalah terciptanya nilai-nilai kebaruan. Tujuan penciptaan
seni adalah:
1. Ekspresi Pribadi
Ungkapan emosional terdalam diwujudkan dalam berbagai wujud seni.
2. AktuaIisasi Diri
Upaya untuk membangun eksistensi pribadi melalui ungkapan estetis.
3. Pembaharuan NiIai Keindahan
Upaya kreatif untuk menciptakan hal-hal baru dalam seni.
4. Objek Ekonomi
Penciptaan karya seni yang sejalan dengan selera masyarakat untuk
alasan perdagangan, galeri lelang, aset kekayaan, maupun peningkatan
nilai ekonomis.
5. Rekaman Peristiwa
Merekam suatu peristiwa tertentu yang menyentuh dan bermakna.
6. AIat Komunikasi
Upaya membangun berbagai gagasan atau imajinasi seniman sehingga
dapat dipahami oleh masyarakat penikmatnya.
. Terapi Kejiwaan
Pengayaan jiwa seniman maupun penikmatnya sehingga memperoleh
ketenangan, hiburan, pelampiasan, maupun penyehatan rohani.
8. PerIuasan Wacana
Meningkatkan apresiasi masyarakat sehingga memperoleh pengalaman
baru dalam mengamati karya seni tersebut.
9. Keagamaan
Seni sebagai media penyampaian ajaran agama, pendukung upacara
keagamaan, ataupun sebagai proses pemujaan kepada sang khalik (sang
maha pencipta).
10. PoIitik
Sebagai alat pendukung kampanye dan propaganda ideologi politik
tertentu.

Singkatnya, secara umum seni bertujuan meningkatkan kualitas kehidupan zamannya
sehingga memiliki arti penting bagi generasi berikutnya. Selain memiliki tujuan tersebut,
kadangkala seni juga digunakan untuk tujuan negatif seperti: penyebarluasan pornografi,
pornoaksi, pelecehan, fitnah, atupun penipuan.

A.3. Fungsi Seni
Fungsi karya seni sangatlah beragam. Bahkan sebuah karya seni dapat
memiliki beberapa fungsi sekaligus.
1. Penggalian nilai keindahan, sehingga mampu merangsang masyarakat untuk
meningkatkan kualitas hidupnya.
2. Pembelajaran masyarakat. Seni sebagai proses pembelajaran masyarakat terhadap
segala sesuatu baik nilai maupun fenomena alam.
3. Penyadaran sosial-budaya. Penyadaran terhadap suatu peristiwa baik sejarah,
sosial, budaya maupun lainnya.
4. Pemaknaan. Mengangkat kehidupan masyarakat ke arah yang lebih bermakna.
5. Pemberdayaan sosial. Seni mampu mengisi dan mempengaruhi zamannya.
6. Pembudayaan dan dokumen sejarah.
. Pemanusiaan teknologi dan peningkatan kualitas hidup manusia.
8. Penyampaian ajaran agama.
9. Penjaga nilai. Seni sebagai penjaga norma dan nilai keindahan dalam kehidupan
masyarakat.

A.4. Unsur NiIai
Seni mengandung nilai-nilai luhur yang membangun jiwa anak bangsa hingga
lebih berkualitas.
1. Nilai Kebenaran
Nilai kebenaran seni terletak pada kejujuran pengungkapan.
2. Nilai Kebudian
Nilai kebudian seni terletak dalam kepekaan dan kehalusan pengungkapan
sehingga segala sesuatu yang bersifat baik, arif, berjiwa lihur, dan sebagainya dapat
ditampilkan dalam media baik secara tersirat maupun tersurat.
3. Nilai Keindahan
Nilai keindahan seni terletak pada pengungkapan ekspresif-intuitif segala yang
berkaitan dengan rasa estetis melaui teknik, bahan, dan konsep yang mampu
menciptakan kebaruan, rasa haru, ataupun ketertiban lingkungan.





. Cabang-Cabang Seni ada 5 yaitu;
1. Seni Rupa
2. Seni Tari
3. Seni Musik
4. Seni Sastra
5. Seni Drama dan Tari (SenDraTari)

.1. Seni Rupa

Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang
bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan
warna. Unsur-unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu.
Bentuk karya seni rupa merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam
sebuah struktur atau komposisi yang bermakna. Unsur-unsur rupa tersebut bukan sekedar
kumpulan atau akumulasi bagian-bagian yang tidak bermakna, akan tetapi dibuat sesuai
dengan prinsip tertentu. Makna bentuk karya seni rupa tidak
ditentukan oleh banyak atau sedikitnya unsur-unsur yang
membentuknya, tetapi dari sifat struktur itu sendiri. Dengan
kata lain kualitas keseluruhan sebuah karya seni lebih penting
dari jumlah bagian-bagiannya.
Karya seni rupa dapat dibagi menjadi dua yaitu: karya
seni rupa dua dimensi dan karya seni rupa tiga dimensi. Karya
seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang hanya
memiliki dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya
dapat dilihat dari satu arah pandang saja. Contohnya, seni
lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief dan sebagainya. Karya
seni rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki
dimensi panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang memiliki
volume dan menempati ruang. Contoh : seni patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur
dan berbagai desain produk.
Seni Rupa jika dilihat dari segi fungsinya dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu seni murni (fine art)
dan seni pakai / terapan (applied art).
Seni murni adalah karya seni rupa yang dibuat
semata-mata untuk memenuhi kebutuhan artistik. Orang
mencipta karya seni murni umumnya berfungsi sebagai
sarana untuk mengekspresikan cita rasa estetik.
Kebebasan berekspresi dalam seni murni sangat
diutamakan. Yang tergolong dalam seni murni yaitu: seni
lukis, seni patung, seni grafis dan sebagian seni


Seni Terapan atau seni pakai (applied art) adalah karya
seni rupa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan praktis. Contoh
seni terapan yaitu:arsitektur, poster, keramik, baju, sepatu, dan
lain-lain. Dalam pembuatan seni pakai biasanya faktor kegunaan
lebih diutamakan daripada faktor keindahan atau artistiknya.
Membuat karya seni terapan tampak lebih sulit dibandingkan
karya seni murni. Hal itu mungkin karena membuat karya seni
murni terasa lebih bebas dibanding membuat karya seni terapan
karena tidak memperhitungkan fungsi. Akan tetapi sering pula
terjadi sebaliknya, melukis bisa lebih sulit daripada membuat
rumah tinggal.

.2. Seni Tari
Unsur utama yang paling pokok dalam tari adalah gerak tubuh manusia yang sama
sekali lepas dari unsur ruang, dan waktu, dan tenaga.
Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh
yang diperhalus melalui estetika. Beberapa pakar tari melalui simulasi di bawah ini beberapa
tokoh yang mendalami tari menyatakan sebagai berikut.
Haukin menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh
imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang
simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta (Haukins: 1990, 2). Secara tidak langsung di sini
Haukin memberikan penekanan bahwa tari ekspresi jiwa menjadi sesuatu yang dilahirkan
melalui media ungkap yang disamarkan.
Di sisi lain ditambahkan oleh a Mery bahwa ekspresi yang berbentuk simbolis
dalam wujud yang lebih tinggi harus diinternalisasikan.
Untuk menjadi bentuk yang nyata maka Suryo mengedepankan tentang tari dalam ekspresi
subyektif yang diberi bentuk obyektif (Meri:198, 12). Dalam upaya merefleksikan tari kedua
tokoh sejalan.
Kesejalanan yang dikembangkan berhubungan dengan konsep tari masih banyak
diperdebatkan. Hal ini terbukti masih belum komplitnya pemahaman tari itu sendiri yang
berkembang di masyarakat. Laju pertumbuhan tari memberi corak budaya yang lebih
variatif, dinamis, dan sangat beragam intensitas pendalamannya. Oleh sebab itu dalam
beberapa tahun ke depan tari menjadi semakin memiliki aura yang diharapkan digali terus
menerus.
Dalam perkembangan berikut, tari disampaikan oleh Soedarsono bahwa tari
merupakan ekspresi jiwa manusia yang diubah melalui gerak ritmis yang indah. Sejalan
dengan pendapat kedua tokoh terdahulu dalam buku ini, pada prinsipnya masalah ekspresi
jiwa masih menjadi harga mati yang tidak bisa ditawar. Pernyataaan yang mendasar tentang
ekspresi jiwa manusia menjadi salah satu kunci tari menjadi bagian kehidupan yang
mungkin hingga waktu mendatang selalu menjadi tumpuhan perkembangannya.
Dalam konteks yang masih sama Soeryodiningrat memberi warna khasanah tari
bahwa beliau lebih menekankan kepada gerak tubuh yang berirama. Hal ini seperti terpetik
bahwa tari adalah gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik atau gamelan
diatur oleh irama sesuai dengan maksud tujuan tari (Soeryodiningrat: 1986, 21). Lebih jauh
lagi ditambahkan CurtSach bahwa tari merupakan gerak yang ritmis (CurtSach: 198, 4).
Tari sering kita lihat dalam berbagai acara baik melalui media televisi (TV), maupun
berbagai kegiatan lain seperti pada acara khusus berupa pergelaran tari, paket acara
tontonan yang diselenggarakan misalnya oleh Taman Mini ndonesia ndah (TM), paket
acara yang digelar oleh Pasar Seni Ancol, dan acara tontonan dalam kegaiatan kenegaraan
maupun acara-acara yang berkaitan dengan keagamaan, perkawinan maupun pesta lain
yang berhubungan dengan adat.
Tari merupakan saIah satu cabang seni, dimana media ungkap yang digunakan
adaIah tubuh. Tari mendapat perhatian besar di masyarakat. Tari ibarat bahasa gerak
merupakan alat ekspresi manusia sebagai media komunikasi yang universal dan dapat
dinikmati oleh siapa saja, pada waktu kapan saja.
Sebagai sarana komunikasi, tari memiliki peranan yang penting dalam kehidupan
masyarakat. Pada berbagai acara tari dapat berfungsi menurut kepentingannya. Masyarakat
membutuhkan tari bukan saja sebagai kepuasan estetis, melainkan dibutuhkan juga sebagai
sarana upacara Agama dan Adat.
Apabila disimak secara khusus, tari membuat seseorang tergerak untu mengikuti
irama tari, gerak tari, maupun unjuk kemampuan, dan kemauan kepada umum secara jelas.
Tari memberikan penghayatan rasa, empati, simpati, dan kepuasan tersendiri terutama bagi
pendukungnya.
Tari pada kenyataan sesungguhnya merupakan penampilan gerak tubuh, oleh
karena itu tubuh sebagai media ungkap sangat penting perannya bagi tari. Gerakan tubuh
dapat dinkmati sebagai bagian dari komunikasi bahasa tubuh. Dengan itu tubuh berfungsi
menjadi bahasa tari untuk memperoleh makna gerak.
Tari merupakan salah satu cabang seni yang mendapat perhatian besar di
masyarakat. barat bahasa gerak, hal tersebut menjadi alat ekspresi manusia dalam karya
seni. Sebagai sarana atau media komunikasi yang universal, tari menempatkan diri pada
posisi yang dapat dinikmati oleh siapa saja dan kapan saja.
Peranan tari sangat penting dalam kehidupan manusia. Berbagai acara yang ada
dalam kehidupan manusia memnfaatkan tarian untuk mendukung prosesi acara sesuai
kepentingannya. Masyarakat membutuhkannya bukan saja sebagai kepuasan estetis saja,
melainkan juga untuk keperluan upacara agama dan adat. Dalam konteksnya, beberapa
unsur gerak tari yang tampak meliputi gerak, ritme, dan bunyi musik, serta unsur pendukung
lainnya. ohn Martin dalam The Modern Dance, menyatakan bahwa, tari adalah gerak
sebagai pengalaman yang paling awal kehidupan manusia. Tari menjadi bentuk
pengalaman gerak yang paling awal bagi kehidupan manusia.
Media ungkap tari berupa keinginan/hasrat berbentuk refleksi gerak baik secara
spontan, ungkapan komunikasi kata-kata, dan gerak-gerak maknawi maupun bahasa
tubuh/gestur. Makna yang diungkapkan dapat diterjemahkan penonton melalui denyut atau
detak tubuh. Gerakan denyut tubuh memungkinkan penari mengekspresikan perasaan
maksud atau tujuan tari. Elemen utamanya berupa gerakan tubuh yang didukung oleh
banyak unsur, menyatu-padu secara performance yang secara langsung dapat ditonton atau
dinikmati pementasan di atas pentas. Dengan demikian untuk meperoleh gambaran yang
jelas tentang tari secara jelas.
Seperti dikutip oleh M. azuIi dalam (Soeryobrongto:198, 12-34) dikemukakan
bahwa gerak-gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik adalah tari. rama
musik sebagai pengiring dapat digunakan untuk mengungkapkan maksud dan tujuan yang
ingin disampaikan pencipta tari melalui penari (Jazuli, 1994:44). Pada dasarnya gerak tubuh
yang berirama atau beritmeritme memiliki potensi menjadi gerak tari. Salah satu cabang seni
tari yang di dalamnya mempelajari gerakan sebagai sumber kajian adalah tari. Dalam
kehidupan sehari-hari, manusia selalu bergerak. Gerak dapat dilakukan dengan berpindah
tempat (Locomotive Movement). Sebaliknya, gerakan di tempat disebut gerak di tempat
(Stationary Movement).
Hal lain juga disampaikan oleh Hawkins bahwa, tari adalah ekspresi perasaan
manusia yang diubah ke dalam imajinasi dalam bentuk media gerak sehingga gerak yang
simbolis tersebut sebagai ungkapan si penciptanya (Hawkins, 1990:2). Berdasarkan
pendapat tersebut dapat dirangkum bahwa, pengertian tari adalah unsur dasar gerak yang
diungkapan atau ekspresi dalam bentuk perasaan sesuai keselarasan irama. Di sisi lain
Sussanne K anger menyatakan, tari adalah gerak ekspresi manusia yang indah. Gerakan
dapat dinikmati melalui rasa ke dalam penghayatan ritme tertentu. Apabila ke dua pendapat
di atas digabungkan, maka tari sebagai pernyataan gerak ritmis yang indah mengandung
ritme.
Oleh sebab itu, tari lahir merupakan ungkapan hasrat yang secara periodik digerakan
sebagai pernyataan komunikasi ide maupun gagasan dari koreografer yang menyusunnya.
Sependapat kedua pakar di atas, Corry Hamstrong menyatakan bahwa, tari merupakan
gerak yang diberi bentuk dalam ruang. Pada sisi lain Suryodiningrat seorang ahli tari Jawa
dalam buku abad an Mekaring Djoged Djawi menambahkan, tari merupakan gerak dari
seluruh anggota tubuh yang selaras dengan irama musik (gamelan) diatur oleh irama yang
sesuai dengan maksud tertentu. Soedarsono menyatakan bahwa, tari sebagai ekspresi jiwa
manusia yang diaungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah. Dengan demikian
pengertian tari secara menyeluruh merupakan gerak tubuh manusia yang indah diiringi
musik ritmis yang memiliki maksud tertentu.
engan demikian dapat diakumulasi bahwa tari adalah gerak-gerak dari
seluruh anggota tubuh yang selaras dengan musik, diatur oleh irama yang sesuai
dengan maksud dan tujuan tertentu dalam tari. i sisi lain juga dapat diartikan bahwa
tari merupakan desakan perasaan manusia di dalam dirinya untuk mencari ungkapan
beberapa gerak ritmis.
.3. Seni Musik

Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan
sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-
macam:
1. Musik adalah Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar
2. Musik adalah Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.
3. Musik adalah Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau
kumpulan dan disajikan sebagai musik
4. Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali.
5. Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah,
mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme.

Musik dibedakan menjadi beberapa jenis,yaitu;

Musik klasik

Musik kIasik merupakan istilah luas yang biasanya mengacu pada musik yang
dibuat di atau berakar dari tradisi kesenian Barat, musik kristiani, dan musik orkestra,
mencakup periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21. Musik klasik Eropa dibedakan
dari bentuk musik non-Eropa dan musik populer terutama oleh sistem notasi musiknya, yang
sudah digunakan sejak sekitar abad ke-16. Notasi musik barat digunakan oleh komponis
untuk memberi petunjuk kepada pembawa musik mengenai tinggi nada, kecepatan, metrum,
ritme individual, dan pembawaan tepat suatu karya musik. Hal ini membatasi adanya
praktik-praktik seperti improvisasi dan ornamentasi ad libitum yang sering didengar pada
musik non-Eropa (bandingkan dengan musik klasik ndia dan musik tradisional Jepang)
maupun musik populer.
Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok dan Mesir ada musik
yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon,
berkembanglah musik Hibrani yang dikemudian hari berkembang menjadi musik Gereja.
Musik itu kemudian disenangi oleh masyarakat, karena adanya pemain-pemain musik yang
mengembara serta menyanyikan lagu yang dipakai pada upacara Gereja. Musik itu tersebar
di seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang, dan musik instrumental maju dengan pesat
setelah ada perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola dan cello. Kemudian timbulah
alat musik Orgel.
Komponis besar muncul di Jerman, Prancis, talia, dan Rusia. Dalam abad ke 19, rasa
kebangsaan mulai bangun dan berkembang. Oleh karena itu perkembangan musik pecah
menurut kebangsaannya masing-masing, meskipun pada permulaannya sama-sama
bergaya Romantik. Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati
yang gundah mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme. Mulai abad 20,
Prancis menjadi pelopor dengan musik mpresionistis yang segera diganti dengan musik
Ekspresionistis.

Musik rakyat$musik tradisional

agu daerah atau musik daerah atau Iagu kedaerahan, adalah lagu atau musik
yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat
daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu daerah ini tidak
diketahui lagi alias noname.
Lagu kedaerahan mirip dengan lagu kebangsaan, namun statusnya hanya bersifat
kedaerahan saja. Lagu kedaerahan biasanya memiliki lirik sesuai dengan bahasa daerahnya
masing-masing seperti Manuk Dadali dari Jawa Barat dan Rasa Sayange dari Maluku.
Lagu daerah atau musik daerah ini biasanya muncul dan dinyanyikan atau dimainkan pada
tradisi-tradisi tertentu pada masing-masing daerah, misal pada saat menina-bobok-kan
anak, permainan anak-anak, hiburan rakyat, pesta rakyat, perjuangan rakyat, dan lain
sebagainya.
Lagu kedaerahan biasanya merujuk kepada sebuah lagu yang mempunyai irama khusus
bagi sebuah daerah. Terdapat lagu-lagu kedaerahan yang telah menjadi popular diseluruh
negara hasil penyiaran oleh radio dan televisi.

Musik keagamaan

O Gambus

Gambus adalah alat musik petik seperti mandolin yang berasal dari Timur Tengah.
Paling sedikit gambus dipasangi 3 senar sampai paling banyak 12 senar. Gambus
dimainkan sambil diiringi gendang. Sebuah orkes memakai alat musik utama berupa
gambus dinamakan orkes gambus atau disebut gambus saja. Di TVR dan RR, orkes
gambus pernah membawakan acara irama padang pasir.
Orkes gambus mengiringi tari Zapin yang seluruhnya dibawakan pria untuk tari
pergaulan. Lagu yang dibawakan berirama Timur Tengah. Sedangkan tema liriknya adalah
keagamaan. Alat musiknya terdiri dari biola, gendang, tabla dan seruling. Kini, orkes
gambus menjadi milik orang Betawi dan banyak diundang di pesta sunatan dan perkawinan.
Lirik lagunya berbahasa Arab, isinya bisa doa atau shalawat. Perintis orkes gambus adalah
Syech Albar, bapaknya Ahmad Albar, dan yang terkenal orkes gambus El-Surayya dari kota
Medan pimpinan Ahmad Baqi.

O Kasidah

Kasidah (qasidah, qasida; bahasa Arab: " ~ - -", bahasa Persia: - ~ - - atau ~ '
dibaca: chakameh) adalah bentuk syair epik kesusastraan Arab yang dinyanyikan. Penyanyi
menyanyikan lirik berisi puji-pujian (dakwah keagamaan dan satire) untuk kaum muslim.
Kasidah adalah seni suara yang bernapaskan slam, dimana lagu-lagunya banyak
mengandung unsur-unsur dakwah slamiyah dan nasihat-nasihat baik sesuai ajaran slam.
Biasanya lagu-lagu itu dinyanyikan dengan irama penuh kegembiraan yang hamir
menyerupai irama-irama Timur tengah dengan diiringi rebana, yaitu sejenis alat tradisional
yang terbuat dari kayu, dibuat dalam bentuk lingkaran yang dilobangi pada bagian
tengahnya kemudian di tempat yang dilobangi itu di tempel kulit binatang yang telah
dibersihkan bulu-bulunya.
Awalnya rebana berfungsi sebagai instrument dalam menyayikan lagu-lagu
keagamaan berupa pujian-pujian terhadap Allah swt dan rasul-rasul-Nya, salawat, syair-
syair Arab, dan lain lain. Oleh karena itulah ia disebut rebana yang berasal dari kata
rabbana, artinya wahai Tuhan kami (suatu doa dan pujian terhadap Tuhan)
Lagu kasidah modern liriknya juga dibuat dalam bahasa ndonesia selain Arab. Grup
kasidah modern membawa seorang penyanyi bintang yang dibantu paduan suara wanita.
Alat musik yang dimainkan adalah rebana dan mandolin, disertai alat-alat modern, misalnya:
biola, gitar listrik, keyboard dan flute. Perintis kasidah modern adalah grup Nasida Ria dari
Semarang yang semuanya perempuan. Lagu yang top yakni Perdamaian dari Nasida Ria.
Di tahun 190-an, Bimbo, Koes Plus dan AKA mengedarkan album kasidah modern.

O Nasyid

Nasyid adalah salah satu seni slam dalam bidang seni suara.Biasanya merupakan
nyanyian yang bercorak slam dan mengandungi kata-kata nasihat, kisah para nabi, memuji
Allah, dan yang sejenisnya. Biasanya nasyid dinyanyikan secara acappela dengan hanya
diiringi gendang. Metode ini muncul karena banyak ulama slam yang melarang penggunaan
alat musik kecuali alat musik perkusi.

lues

Blues adalah nama yang diberikan untuk kedua bentuk musik dan genre musik yang
diciptakan terutama dalam Afrika-Amerika masyarakat di Deep South Amerika Serikat pada
akhir abad ke-19 dari spirituil , lagu kerja , hollers lapangan , teriakan, dan narasi sederhana
berirama balada . The blues di mana-mana... dalam bentuk azz , R& , dan rock n roll
dicirikan oleh progresif kord tertentu dengan bar blues dua belas progresi akord yang paling
umum dengan catatan biru , mencatat bahwa untuk tujuan ekspresif yang dinyanyikan atau
dimainkan secara bertahap rata atau menekuk (minor 3 untuk 3 besar) sehubungan dengan
lapangan dari skala besar.
Genre blues didasarkan pada bentuk blues tetapi memiliki karakteristik lain seperti
lirik tertentu, garis bass dan instrumen. Blues dapat dibagi menjadi beberapa subgenre
mulai dari negara untuk blues perkotaan yang lebih atau kurang populer selama periode
yang berbeda dari abad ke-20. Paling dikenal adalah Delta , Piedmont , dan gaya blues
Chicago. Perang Dunia menandai transisi dari akustik ke electric blues dan pembukaan
progresif musik blues ke khalayak yang lebih luas. Pada tahun 1960-an dan 190-an,
terbentuk suatu hibrida yang disebut revolusi blues rock.
stilah "blues" mengacu pada "Blues Devil", yang berarti melankolis dan kesedihan,
penggunaan awal istilah dalam pengertian ini ditemukan pada George Colman s 'satu babak
sandiwara lue Devils (198). Meskipun penggunaan frase dalam musik Amerika Afrika
mungkin lebih tua, telah dibuktikan sejak tahun 1912, ketika Hart Wand s '" Dallas Blues
"menjadi hak cipta pertama komposisi blues. Lyrics frase sering digunakan untuk
menggambarkan suasana hati tertekan .
Musik blues berangkat dari musik-musik spiritual dan pujian yang muncul dari
komunitas mantan budak-budak Afrika di AS. Penggunaan blue note dan penerapan pola
call-and-response (di mana dua kalimat diucapkan/dinyanyikan oleh dua orang secara
berurutan dan kalimat keduanya bisa dianggap sebagai "jawaban" bagi kalimat pertama)
dalam musik dan lirik lagu-lagu blues adalah bukti asal usulnya yang berpangkal di Afrika
Barat. Di era kini banyak Blues Lovers lahir. Mereka menyimak, belajar, menulis,
memainkan, dan bikin album.
Musik blues mempunyai pengaruh yang besar terhadap musik populer Amerika dan
Barat yang baru, seperti dapat terlihat dalam aliran ragtime, azz, "blues rock", "electric
blues", bluegrass, rhythm and blues, rock and roll, hip-hop, dan country, "reggae", serta
musik rock konvensional.

azz

Asal-usul dari jazz kata adalah salah satu yang paling dicari asal-usul kata dalam
bahasa nggris Amerika modern. Bunga intrinsik Kata's - American Dialect Society
menamakannya Kata Abad Duapuluh - telah menghasilkan penelitian yang cukup besar,
dan sejarahnya dengan baik didokumentasikan. Seperti dijelaskan lebih rinci di bawah, jazz
dimulai sebagai istilah slang Pantai Barat sekitar tahun 1912, yang berarti yang bervariasi
tetapi tidak mengacu pada musik atau seks. Jazz datang berarti musik jazz di Chicago
sekitar tahun 1915. Jazz dimainkan di New Orleans sebelum waktu itu, tapi tidak disebut
jazz.
Jazz kata membuat salah satu penampilan yang paling awal di San Francisco bisbol
menulis pada tahun 1913. "Jazz diperkenalkan ke San Francisco pada 1913 oleh William
(Spike) Slattery, olahraga Call editor, dan disebarkan oleh pemimpin-band bernama Seni
Hickman itu tercapai. Chicago dengan 1915 namun tidak mendengar di New York sampai
setahun kemudian. "Salah satu kegunaan yang dikenal pertama dari kata jazz muncul di 3
Maret 1913, artikel bisbol di San Francisco Bulletin oleh ET "Scoop" Gleeson .

Country

Musik country adalah campuran dari sejumlah unsur musik Amerika yang berasal
dari Amerika Serikat Bagian Selatan dan Pegunungan Appalachia. Musik ini berakar dari
lagu rakyat Amerika Utara, musik kelt, musik gospel, dan berkembang sejak tahun 1920-
an.
[1]
stilah musik country mulai dipakai sekitar tahun 1940-an untuk menggantikan istilah
musik hillbilly yang berkesan merendahkan. Pada tahun 190-an, istilah musik country telah
menjadi istilah populer. stilah lain untuk genre musik ini
adalah country and western, namun sudah semakin jarang
dipakai kecuali di Britania Raya dan rlandia.
Karier Elvis Presley berawal dari musik berirama country
sebelum menjadi raja rock and roll. Salah satu julukan
baginya adalah The Hillbilly Cat. Elvis juga pernah menjadi
bintang tamu tetap di acara radio milik Louisiana
HayrideSalah seorang penyanyi country, Garth Brooks
tercatat sebagai artis solo terlaku dalam sejarah industri
rekaman AS. a telah menjual lebih dari 200 juta rekaman.
TayIor Swift adaIah musisi country yang paIing
DIKENA di Dunia & Indonesia saat ini.

. Rock

Musik rock adalah genre musik populer yang mulai diketahui secara umum pada
pertengahan tahun 50an. Akarnya berasal dari rhythm and blues, musik country dari tahun
40 dan 50-an serta berbagai pengaruh lainnya. Selanjutnya, musik rock juga mengambil
gaya dari berbagai musik lainnya, termasuk musik rakyat (folk music), jazz dan musik klasik.
Bunyi khas dari musik rock sering berkisar sekitar gitar listrik atau gitar akustik, dan
penggunaan back beat yang sangat kentara pada rhythm section dengan gitar bass dan
drum, dan kibor seperti organ, piano atau sejak 0-an, synthesizer. Disamping gitar atau
kibor, saksofon dan harmonika bergaya blues kadang digunakan sebagai instrumen musik
solo. Dalam bentuk murninya, musik rock "mempunyai tiga chords, bakcbeat yang konsisten
dan mencolok dan melody yang menarik".
Pada akhir tahun 60-an dan awal 0-an, musk rock berkembang menjadi beberapa
jenis. Yang bercampur dengan musik folk (musik daerah di amerika) menjadi folk rock,
dengan blues menjadi blues-rock dan dengan jazz, menjadi jazz-rock fusion. Pada tahun
0an, rock menggabungkan pengaruh dari soul, funk, dan musik latin. Juga di tahun 0an,
rock berkembang menjadi berbagai subgenre (sub-kategori) seperti soft rock, glam rock,
heavy metal, hard rock, progressive rock, dan punk rock. Sub kategori rock yang mencuat
ditahun 80an termasuk New Wave, hardcore punk dan alternative rock. Pada tahun 90an
terdapat grunge, Britpop, indie rock dan nu metal.
Sebuah kelompuk pemusik yang mengkhususkan diri memainkan musik rock dijuluki
rock band atau rock group (grup musik rock). Rock group banyak yang terdiri dari pemain
gitar, penyanyi utama (lead singer), pemain gitar bass, dan drummer (pemain drum),
membentuk sebuah quartet. Beberapa group menanggalkan satu atau dua posisi diatas
dan/atau menggunakan pennyanyi utama sebagai pemain alat musik disamping menyanyi,
membentuk duo atau trio. Group lainnya memiliki pemusik tambahan seperti dua rhythm
gitar dan atau seorang keyboardist (pemain kibor). Agak lebih jarang, penggunaan alat
musik bersenar seperti biola, cello atau alat tiup seperti saksofon, trompet atau trombon.

Pop

Musik popuIer atau Musik pop adalah nama bagi aliran-aliran musik yang didengar
luas oleh pendengarnya dan kebanyak bersifat komersial.
Musik populer pertama kali berkembang di Amerika Serikat pada tahun 1920 di mana
rekaman pertama kali dibuat berdasarkan penemuan Thomas Edison, dibedakan dengan
Musik KIasik, Musik azz, Musik TradisionaI, Musik Iues, kemudian juga berkembang
ke negara-negara lain sedunia.

RnB

R& (ditulis juga RnB, singkatan dari rhythm and blues) adalah genre musik populer
yang menggabungkan jazz, gospel, dan blues, yang pertama kali diperkenalkan oleh
pemusik Afrika-Amerika. stilah ini pertama kali dipakai sebagai istilah pemasaran dalam
musik di Amerika Serikat pada tahun 194 oleh Jerry Wexler yang bekerja pada majalah
Billboard. stilah ini menggantikan istilah musik ras dan kategori Billboard Harlem Hit Parade
pada Juni 1949. Tahun 1948, RCA Victor memasarkan musik kulit hitam dengan nama
Blues and Rhythm. Frasa tersebut dibalik oleh Wexler di Atlantic Records, yang menjadi
perusahaan rekaman yang memimpin bidang R&B pada tahun-tahun awal.


.4. Seni sastra

Sastra tuIis adalah produk masyarakat tulis, yang lahir setelah masyarkat itu
mengenal tulisan, kemudian teknologi percetakan.Di samping sebagai sastra lisan, Sastra
Betawi juga mengenal sastra tulisan yang dihasilkan oleh sejumlah penulis sejak abad ke-19
sampai hari. Di masa lalu kita mengenal para pengarang hikayat dari Pecenongan, Jakartata
Pusat, yang bernama Sapirin bin Usman al-Fadil dan Muhammad Bakir yang aktif menulis
naskah hikayat pada paruh kedua abad ke-19. Sementara Ahmad Beramka, putra Sapirin,
baru menulis naskah di awal abad ke-20. Naskah karangan Sapirin bin Usman al-Fadil
antara lain Hikayat Nahkoda Asyik dan salah satu karangan Muhammad Bakir yang terkenal
adalah Hikayat Merpati Mas.
Sementara pengarang Betawi yang menulis cerita dalam sastra cetak di sekitar
masa kemerdekaan adalah M. Balfas, kemudian ada S.M. Ardan dan Firman Muntaco.
Mereka menulis cerita tentang masyarakat Betawi dan kehidupan sehari-hari dalam dua
bahasa sekaligus, bahasa ndonesia dan Bahasa Betawi. Balfas menerbitkan kumpulan
cerita Lingkaran-lingkaran Retak (1952), S.M. Ardan mengumpulkan ceritanya dalam Terang
Bulan Terang di Kali (1955) dan novelet Nyai Dasima (1965), yang kemudian diterbitkan
ulang oleh penerbit Masup Jakarta (200), dan Firman Muntaco menerbitkan dua seri
Gambang Jakarta. Di samping itu ada juga penulis yang bukan orang Betawi tetapi menulis
cerita dengan dialek Betawi seperti Aman Datuk Madjoindo dengan cerita Si Dul Anak
Betawi (1936).
Sastra Indonesia, adalah sebuah istilah yang melingkupi berbagai macam karya
sastra di Asia Tenggara. stilah "ndonesia" sendiri mempunyai arti yang saling melengkapi
terutama dalam cakupan geografi dan sejarah poltik di wilayah tersebut.
Sastra ndonesia sendiri dapat merujuk pada sastra yang dibuat di wilayah
Kepulauan ndonesia. Sering juga secara luas dirujuk kepada sastra yang bahasa akarnya
berdasarkan Bahasa Melayu (dimana bahasa ndonesia adalah satu turunannya). Dengan
pengertian kedua maka sastra ini dapat juga diartikan sebagai sastra yang dibuat di wilayah
Melayu (selain ndonesia, terdapat juga beberapa negara berbahasa Melayu seperti
Malaysia dan Brunei), demikian pula bangsa Melayu yang tinggal di Singapura.
Contoh Karya Seni Sastra yaitu.;
1) Novel
2) Cerita/cerpen (tertulis/lisan)
3) Syair
4) Pantun


.5. Seni Drama dan Tari (SenDraTari/Teater)

Sejarah panjang seni teater dipercayai keberadaannya sejak manusia mulai
melakukan interaksi satu sama lain. nteraksi itu juga berlangsung bersamaan dengan
tafsiran-tafsiran terhadap alam semesta. Dengan demikian, pemaknaan-pemaknaan teater
tidak jauh berada dalam hubungan interaksi dan tafsiran-tafsiran antara manusia dan alam
semesta. Selain itu, sejarah seni teater pun diyakini berasal dari usaha-usaha perburuan
manusia primitif dalam mempertahankan kehidupan mereka. Pada perburuan ini, mereka
menirukan perilaku binatang buruannya. Setelah selesai melakukan perburuan, mereka
mengadakan ritual atau upacara-upacara sebagai bentuk "rasa syukur mereka, dan
"penghormatan terhadap Sang Pencipta semesta. Ada juga yang menyebutkan sejarah
teater dimulai dari Mesir pada 4000 SM dengan upacara pemujaan dewa Dionisus. Tata
cara upacara ini kemudian dibakukan serta difestivalkan pada suatu tempat untuk
dipertunjukkan serta dihadiri oleh manusia yang lain.
Teater selalu berhubungan dengan tempat pertunjukan atau tempat tontonan. Seni
Teater adalah seni yang kompleks, artinya dapat bekerjasama dengan cabang seni lainnya.
Seni teater merupakan sebuah kesenian yang paling lengkap, karena di dalamnya
tergabung beberapa cabang seni lainnya, seperti seni rupa, seni sastra, seni musik, dan
seni tari.
Teater merupakan karya seni yang dapat memberi sumbangan bagi keluhuran budi
dan kematangan jiwa. Agar dapat berhasil dalam menikmati suatu karya teater, tingkat
apresiasi yang tinggi sangat diperlukan sehingga benar-benar dapat merasakan bahwa
teater sebagai tontonan juga sebagai tuntunan. Untuk mengapresiasikan suatu karya seni,
khususnya seni teater memerlukan kesungguhan dan konsentrasi penuh. Oleh karena itu,
sebagai penikmat perlu mempersiapkan dengan matang.

A. AwaI MuIa, Sejarah, dan Pengertian Seni Teater
Teater berasal dari kata Yunani kuno, "theatron Seeing Place yang artinya tempat
menyaksikan (seeing place)atau gedung pertunjukan adalah nama tempat untuk
mengadakan pesta dan persembahan para dewa. Teater merupakan pertunjukan lakon
yang dimainkan di atas pentas dan disaksikan oleh penonton. Seni teater merupakan seni
yang menggabungkan banyak unsur, antara lain unsur-unsur audio, visual, dan kinestetik
(gerak) yang meliputi bunyi, suara, musik, gerak serta seni rupa.
stilah teater dalam bahasa nggris 'theatre' mengacu kepada aktivitas melakukan kegiatan
dalam seni pertunjukan, kelompok yang melakukan kegiatan itu dan seni pertunjukan itu
sendiri.
Teater selalu dikaitkan dengan kata drama yang berasal dari kata Yunani Kuno,
Draomai yang berarti bertindak atau berbuat dan 'drame' yang berasal dari kata Perancis
yang diambil oleh Diderot dan Beaumarchaid untuk menjelaskan lakon-lakon mereka
tentang kehidupan kelas menengah atau dalam istilah yang lebih ketat berarti lakon serius
yang menggarap satu masalah yang punya arti penting tapi tidak bertujuan mengagungkan
tragika.
Kata drama juga dianggap telah ada sejak era Mesir Kuno (4000-1580 SM), sebelum
era Yunani Kuno (800-2 SM). Hubungan kata teater dan drama bersandingan sedemikian
erat seiring dengan perlakuan terhadap teater yang mempergunakan drama lebih identik
sebagai teks atau naskah atau lakon atau karya sastra.
Terlepas dari sejarah dan asal kata yang melatarbelakanginya, seni teater
merupakan suatu karya seni yang rumit dan kompleks, sehingga sering disebut dengan
collective art atau synthetic art artinya teater merupakan sintesa dari berbagai disiplin seni
yang melibatkan berbagai macam keahlian dan keterampilan.
Jadi, secara sederhana teater dapat didefinisikan sebagai sebuah potret kehidupan
manusia yang diangkat dan dipertunjukkan di atas pentas di depan penonton.


. Fungsi Seni Teater

Teater memiliki fungsi dan peranan di dalam masyarakat. Di dalam seni teater
terdapat hubungan yang erat antara seniman dengan masyarakat publik dan sebagai wadah
cerminan budaya masyarakat setempat. Selain sebagai hiburan, seni teater memiliki
beberapa fungsi sebagai berikut:

1. Media Ekspresi :
Ekspresi bentuk gerakan dan ucapan.

2. Media Pendidikan :
Teater adalah seni kolektif, dikerjakan oleh banyak orang. Melalui teater, orang
diajak untuk berorganisasi dan bekerja sama. Jika dipentaskan, teater
memberikan pesan kepada penonton tentang kebaikan dan kejahatan.
3. KeperIuan Upacara
Di dalam kebudayaan tradisional, sering kali di dalam upacara keagamaan
menggunakan sarana teater sebagai bagian dari upacara.
4. KontroI terhadap periIaku
Teater sebagai media untuk mengontrol perkembangan sistem sosial di dalam
suatu masyarakat.
5. Kritik
Teater dapat digunakan untuk mengkritik suatu hal misal pemerintah ataupun
sistem sosial yang berlaku di dalam masyarakat.

C. NiIai-niIai yang Terkandung daIam Seni Teater

Seni teater mengandung pesan moral atau nilai-nilai yang terkandung di
dalam ceritanya. Adapun nilai yang terkandung di dalam seni teater adalah:

1. NiIai Didik
Pelajaran dalam pementasan yang mengajarkan untuk mengetahui sesuatu
(pesan cerita).
2. NiIai Sejarah
Nilai yang menuntun penonton untuk mengenali dan mengetahui sejarah atau
kejadian masa lalu.
3. NiIai udaya
Perilaku dramatis yang menggambarkan adat istiadat, perilaku, dan kebiasaan
kebiasaan hidup manusia di suatu daerah.
4. NiIai ReIigius
Gambaran tentang kehidupan beragama yang erat hubungannya dengan
peningkatan kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

D. Macam-Macam Seni Teater

1. Teater TradisionaI

Teater Tradisional adalah bentuk pertunjukan yang pesertanya dari daerah
setempat karena terkondisi dengan adat istiadat, sosial masyarakat dan struktur
geografis masing-masing daerah

Ciri-ciri teater tradisional adalah ;

1. Pementasan panggung terbuka (lapangan, halaman rumah),
2. Pementasan sederhana,
3. Ceritanya turun temurun

Berikut adalah gambaran tentang bentuk teater tradisional yang berkembang di ndonesia.

A. Wayang

Wayang dikenal sejak zaman prasejarah yaitu sekitar 1500 tahun sebelum Masehi.
Masyarakat ndonesia memeluk kepercayaan animisme berupa pemujaan roh nenek
moyang yang disebut hyang atau dahyang, yang diwujudkan dalam bentuk arca atau
gambar.
Wayang merupakan seni tradisional ndonesia yang terutama berkembang di Pulau
Jawa dan Bali. Pertunjukan wayang telah diakui oleh UNESCO pada tanggal November
2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan
warisan yang indah dan sangat berharga (Masterpiece of Oral and ntangible Heritage of
Humanity).
G.A.J. Hazeu mengatakan bahwa wayang dalam bahasa/kata Jawa berarti:
bayangan , dalam bahasa melayu artinya: bayang-bayang, yang artinya bayangan, samar-
samar, menerawang. Bahasa Bikol menurut keterangan Profesor Kern, bayang, barang atau
menerawang. Semua itu berasal dari akar kata "yang" yang berganti-ganti suara yung, yong,
seperti dalam kata: laying (nglayang)=yang, dhoyong=yong, reyong=yong, reyong-reyong,
atau reyang-reyong yang berarti selalu berpindah tempat sambil membawa sesuatu,
poyang-payingen, ruwet dari kata asal: poyang, akar kata yang. Menurut hasil perbandingan
dari arti kata yang akar katanya berasal dari yang dan sebagainya tadi, maka jelas bahwa
arti dari akar kata: yang, yung, yong ialah bergerak berkali-kali, tidak tetap, melayang.
Pengertian bayang-bayang/bayangan yang lain untuk menerangkan kata dan makna
wayang itu dalam bahasa Jawa yang disebut sebagai ayang-ayang. Misalnya seseorang
yang sedang berdiri atau duduk di suatu tempat, kemudian ia diterpa cahaya matahari yang
mengenai badan orang itu, maka orang itu menghasilkan bayangan. Bayangan inilah yang
kemudian oleh orang Jawa sering dinamakan ayang-ayang. Tentu saja panjang-pendeknya
ayang-ayang tersebut sangat bergantung pada sudut posisi matahari. Apabila matahari
dalam posisi rendah, maka bayangan orang itu menjadi panjang, dan apabila sudut matahari
tinggi, bayangan semakin pendek.
Pengertian-pengertian wayang di atas lebih beroriantasi pada seni pertunjukan yang
memperhatikan/menekankan pada efek yang dihasilkan pada suatu boneka atau sejenisnya
setelah benda tersebut dikenal/disorot dengan cahaya yang datangnya dari sebuah lampu
(blencong), yang kemudian menghasilkan suatu bayangan. Dari bayangan yang dihasilkan
itu kemudian ditangkap oleh sekat, layar (kelir), yang akhirnya menghasilkan bayangan lagi
di bagian belakang layar (dibalik kelir). Bila demikian maka terdapat dua bagian bayangan;
yang pertama, bayangan di depan layar terjadi apabila boneka tersebut digerakkan
menjauhi layar dan mendekati blencong, maka bayangan akan membesar baik di depan
atau di belakang layar.

. Makyong

Makyong adalah seni teater tradisional masyarakat Melayu yang sampai sekarang
masih digemari dan sering dipertunjukkan sebagai dramatari dalam forum internasional.
Makyong dipengaruhi oleh budaya Hindu-Buddha Thai dan Hindu-Jawa. Nama makyong
berasal dari mak hyang, nama lain untuk dewi sri, dewi padi. Di zaman dulu, pertunjukan
makyong diadakan orang desa di pematang sawah selesai panen padi. Makyong adalah
teater tradisional yang berasal dari Pulau Bintan, Riau. Makyong berasal dari kesenian
istana sekitar abad ke-19 sampai tahun 1930-an. Makyong dilakukan pada siang hari atau
malam hari. Lama pementasan tiga jam.
Pertunjukan makyong dibawakan kelompok penari dan pemusik profesional yang
menggabungkan berbagai unsur upacara keagamaan, sandiwara, tari, musik dengan vokal
atau instrumental, dan naskah yang sederhana. Permainan makyong terdiri atas lima
orang, baik laki-laki maupun perempuan dan seorang pencerita yang disebut Awang. Tokoh
utama pria dan wanita keduanya dibawakan oleh penari wanita. Tokoh-tokoh lain yang
muncul dalam cerita misalnya pelawak, dewa, jin, pegawai istana, dan binatang.
Pertunjukan makyong diiringi alat musik seperti rebab, gendang, dan tetawak. Makyong di
kepulauan Riau dibawakan penari dengan memakai topeng, berbeda dengan di Malaysia
yang tanpa topeng. Maka, pertunjukan makyong di ndonesia sering disebut sendratari
topeng. Cerita dalam pertunjukan makyong diambil dari cerita-cerita Hikayat Melayu.

C. Drama Gong

Drama Gong adalah sebuah bentuk seni pertunjukan Bali yang masih relatif muda
usianya yang diciptakan dengan jalan memadukan unsur-unsur drama modern (non
tradisional Bali) dengan unsur-unsur kesenian tradisional Bali. Dalam banyak hal Drama
Gong merupakan pencampuran dari unsur-unsur teater modern (Barat) dengan teater
tradisional (Bali). Karena dominasi dan pengaruh kesenian klasik atau tradisional Bali masih
begitu kuat, maka semula Drama Gong disebut "drama klasik". Nama Drama Gong
diberikan kepada kesenian ini oleh karena dalam pementasannya setiap gerak pemain serta
peralihan suasana dramatik diiringi oleh gamelan Gong (Gong Kebyar). Drama Gong
diciptakan sekitar tahun 1966 oleh Anak Agung Gede Raka Payadnya dari desa Abianbase
(Gianyar).
Drama Gong adalah sebuah drama yang pada umumnya menampilkan lakon-lakon
yang bersumber pada cerita-cerita romantis seperti cerita Panji (Malat), cerita Sampik ngtai
dan kisah sejenis lainnya termasuk yang berasal dari luar lingkungan budaya Bali. Dalam
membawakan lakon ini, para pemain Drama Gong tidak menari melainkan berakting secara
realistis dengan dialog-dialog verbal yang berbahasa Bali.
Para pemain mengenakan busana tradisional Bali, sesuai dengan tingkat status
sosial dari peran yang dibawakan dan setiap gerak pemain, begitu pula perubahan suasana
dramatik dalam lakon diiringi dengan perubahan irama gamelan Gong Kebyar. Masyarakat
Bali mementaskan Drama Gong untuk keperluan yang kaitannya dengan upacara adat dan
agama maupun kepentingan kegiatan sosial. Walaupun demikian,
Drama Gong termasuk kesenian sekuler yang dapat dipentaskan di mana dan kapan
saja sesuai dengan keperluan. Kesenian Drama Gong inilah yang memulai tradisi
pertunjukan "berkarcis" di Bali karena sebelumnya pertunjukan kesenian bagi masyarakat
setempat tidak pernah berbentuk komersial. Drama Gong mulai berkembang di Bali sekitar
tahun 196 dan puncak kejayaannya adalah tahun190. Namun semenjak pertengahan
tahun 1980 kesenian ini mulai menurun popularitasnya, sekarang ini ada sekitar 6 buah
sekaa Drama Gong yang masih aktif.

D. Randai

Randai adalah kesenian (teater) khas masyarakat Minangkabau, Sumatra Barat
yang dimainkan oleh beberapa orang (berkelompok atau beregu). Randai dapat diartikan
sebagai "bersenang-senang sambil membentuk lingkaran karena memang pemainnya
berdiri dalam sebuah lingkaran besar bergaris tengah yang panjangnya lima sampai delapan
meter. Cerita dalam randai, selalu mengangkat cerita rakyat Minangkabau, seperti cerita
Cindua Mato, Malin Deman, Anggun Nan Tongga, dan cerita rakyat lainnya. Konon
kabarnya, randai pertama kali dimainkan oleh masyarakat Pariangan, Padang Panjang,
ketika mereka berhasil menangkaprusa yang keluar dari laut.
Biasanya randai dimainkan pada perayaan pesta, seperti: pernikahan, pengangkatan
penghulu atau pada hari besar tertentu. Bahkan, pemerintah Sumatera Barat mengemas
kesenian randai sebagai salah satu "icon daerah untuk menarik para wisatawan datang
berkunjung ke Sumatera Barat.
Kesenian randai sudah dipentaskan di beberapa tempat di ndonesia dan bahkan
dunia. Bahkan randai dalam versi bahasa nggris sudah pernah dipentaskan oleh
sekelompok mahasiswa di University of Hawaii, Amerika Serikat.
Kesenian randai yang kaya dengan nilai etika dan estetika adat Minangkabau ini,
merupakan hasil penggabungan dari beberapa macam seni, seperti: drama (teater), seni
musik, tari dan pencak silat.
Dalam sebuah randai, ada beberapa pemain pendukung, di antaranya: pemain
galombang, yang melakukan gerak-gerak gelombang yang bersumber dari bunga-bunga
silat; pembawa alur cerita, pemain ini akan berbicara secara lantang menyampaikan narasi
demi narasi yang menjadi ruh cerita randai; pemain musik/dendang, merekalah yang akan
memainkan talempong, gendang, serunai, saluang, puput batang padi, bansi, rabab dan
lainnya; pemain pasambahan, bertugas berbicara atau berdialog dalam petatah-petitih
Minangkabau. Pemain ini akan memberi bobot dan pesan moral lewat kiasan yang ia
sampaikan; dan pemain silat yang tampil ketika ada alur cerita menghendaki perkelahian.

E. Mamanda

Mamanda adalah seni teater atau pementasan tradisional yang berasal dari
Kalimantan Selatan. Dibanding dengan seni pementasan yang lain, Mamanda lebih mirip
dengan Lenong dari segi hubungan yang terjalin antara pemain dengan penonton. nteraksi
ini membuat penonton menjadi aktif menyampaikan komentar-komentar lucu yang disinyalir
dapat membuat suasana jadi lebih hidup.
Bedanya, Kesenian lenong kini lebih mengikuti zaman ketimbang Mamanda yang
monoton pada alur cerita kerajaan. Sebab pada kesenian Mamanda tokoh-tokoh yang
dimainkan adalah tokoh baku seperti Raja, Perdana Menteri, Mangkubumi, Wazir, Panglima
Perang, Harapan Pertama, Harapan kedua, Khadam (Badut/ajudan), Permaisuri dan Sandut
(Putri).
Tokoh-tokoh ini wajib ada dalam setiap Pementasan. Agar tidak ketinggalan, tokoh-
tokoh Mamanda sering pula ditambah dengan tokoh-tokoh lain seperti Raja dari Negeri
Seberang, Perompak, Jin, Kompeni dan tokoh-tokoh tambahan lain guna memperkaya
cerita.
Disinyalir istilah Mamanda digunakan karena di dalam lakonnya, para pemain seperti
Wazir, Menteri, dan Mangkubumi dipanggil dengan sebutan pamanda atau mamanda oleh
Sang Raja. Mamanda secara etimologis terdiri dari kata "mama" (mamarina) yang berarti
paman dalam bahasa Banjar dan "nda yang berarti terhormat. Jadi mamanda berarti paman
yang terhormat. Yaitu "sapaan kepada paman yang dihormati dalam sistem kekerabatan
atau kekeluargaan.
Asal muasal Mamanda adalah kesenian Badamuluk yang dibawa rombongan Abdoel
Moeloek dari Malaka tahun 189. Dulunya di Kalimantan Selatan bernama Komedi ndra
Bangsawan. Persinggungan kesenian lokal di Banjar dengan Komedi ndra Bangsawan
melahirkan bentuk kesenian baru yang disebut sebagai Ba Abdoel Moeloek atau lebih tenar
dengan Badamuluk. Kesenian ini hingga saat ini lebih dikenal dengan sebutan mamanda.
Bermula dari kedatangan rombongan bangsawan Malaka (189 M) yang dipimpin
oleh Encik brahim dan isterinya Cik Hawa di Tanah Banjar, kesenian ini dipopulerkan dan
disambut hangat oleh masyarakat Banjar. Setelah beradaptasi, teater ini melahirkan sebuah
teater baru bernama "Mamanda".
Seni drama tradisional Mamanda ini sangat populer di kalangan masyarakat
kalimantan pada umumnya. Bahkan, beberapa waktu silam seni lakon Mamanda rutin
menghiasi layar kaca sebelum hadirnya saluran televisi swasta yang turut menyaingi acara
televisi lokal. Tak heran kesenian ini sudah mulai jarang dipentaskan. Dialog Mamanda lebih
kepada improvisasi pemainnya. Sehingga spontanitas yang terjadi lebih segar tanpa ada
naskah yang mengikat. Namun, alur cerita Mamanda masih tetap dikedepankan. Disini
Mamanda dapat dimainkan dengan naskah yang utuh atau inti ceritanya saja.

F. ongser

Longser merupakan salah satu bentuk teater tradisional masyarakat sunda, Jawa
barat. Longser berasal dari akronim kata melong (melihat dengan kekaguman) dan saredet
(tergugah) yang artinya barang siapa yang melihat pertunjukan longser, maka hatinya akan
tergugah. Longser yang penekanannya pada tarian disebut ogel atau doger. Sebelum
longser lahir dan berkembang, terdapat bentuk teater tradisional yang disebut lengger.
Busana yang dipakai untuk kesenian ini sederhana tapi mencolok dari segi warnanya
terutama busana yang dipakai oleh ronggeng. Biasanya seorang ronggeng memakai kebaya
dan kain samping batik. Sementara, untuk lelaki memakai baju kampret dengan celana
sontog dan ikat kepala.

G. Ketoprak

Ketoprak merupakan teater rakyat yang paling populer, terutama di daerah
Yogyakarta dan daerah Jawa Tengah. Namun di Jawa Timur pun dapat ditemukan ketoprak.
Di daerah-daerah tersebut ketoprak merupakan kesenian rakyat yang menyatu dalam
kehidupan mereka dan mengalahkan kesenian rakyat lainnya seperti srandul dan emprak.
Kata 'kethoprak' berasal dari nama alat yaitu Tiprak. Kata Tiprak ini bermula dari prak.
Karena bunyi tiprak adalah prak, prak, prak. Serat Pustaka Raja Purwa jilid tulisan
pujangga R. Ng. Rangga Warsita dalam bukunya Kolfbunning tahun 1923 menyatakan ".
Tetabuhan ingkang nama kethoprak tegesipun kothekan
ini berarti kethoprak berasal dari bunyi prak, walaupun awalnya bermula dari alat bernama
tiprak.
Kethoprak juga berasal dari kothekan atau gejogan. Alat bunyi-bunyian yang berupa
lesung oleh pencipta kethoprak ditambah kendang dan seruling.
Pada mulanya ketoprak merupakan permainan orang-orang desa yang sedang menghibur
diri dengan menabuh lesung pada waktu bulan purnama, yang disebut gejogan. Awalnya
kethoprak dalam permainannya, selain juga menari, semuanya diberi bingkai yang
sederhana, misalnya seorang istri mengirim makanan dan minuman untuk suaminya yang
sedang bekerja disawah, gadis desa yang beramai-ramai menuai padi, dan sebagainya.
Semuanya gerak diekspresikan melalui tari yang sangat sederhana. Dalam sebuah artikel
menyatakan bahwa Semula kethoprak merupakan hiburan rakyat yang diciptakan oleh
seseorang di luar kerajaan. Mereka menyiapkan panggung dan berlagak menjadi raja,
pejuang, pangeran, putri, dan siapapun yang mereka inginkan. Pada perkembangannya,
hiburan kethoprak juga dinikmati oleh anggota kerajaan. Dan di setiap penampilannya selalu
ada pelawak yang membuat kethoprak terasa semakin hidup
Dalam perkembangannya menjadi suatu bentuk teater rakyat yang lengkap.
Ketoprak merupakan salah satu bentuk teater rakyat yang sangat memperhatikan bahasa
yang digunakan. Bahasa sangat memperoleh perhatian, meskipun yang digunakan bahasa
Jawa, namun harus diperhitungkan masalah unggahungguh bahasa. Dalam bahasa Jawa
terdapat tingkat-tingkat bahasa yang digunakan, yaitu:

- Bahasa Jawa biasa (sehari-hari)
- Bahasa Jawa kromo (untuk yang lebih tinggi)
- Bahasa Jawa kromo inggil (yaitu untuk tingkat yang tertinggi)

Menggunakan bahasa dalam ketoprak, yang diperhatikan bukan saja penggunaan
tingkat-tingkat bahasa, tetapi juga kehalusan bahasa. Karena itu muncul yang disebut
bahasa ketoprak, bahasa Jawa dengan bahasa yang halus dan spesifik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kethoprak adalah seni pertunjukan teater atau
drama yang sederhana yang meliputi unsur tradisi jawa, baik struktur lakon, dialog, busana
rias, maupun bunyi-bunyian musik tradisional yang dipertunjukan oleh rakyat.

H. udruk

Ludruk merupakan salah satu kesenian Jawa Timuran yang cukup terkenal, yakni
seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya adalah laki-laki. Ludruk merupakan suatu
drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang di gelarkan disebuah
panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari (cerita wong cilik),
cerita perjuangan dan lain sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan
gamelan sebagai musik.
Dialog/monolog dalam ludruk bersifat menghibur dan membuat penontonnya
tertawa, menggunakan bahasa khas Surabaya, meski kadang-kadang ada bintang tamu dari
daerah lain seperti Jombang, Malang, Madura, Madiun dengan logat yang berbeda. Bahasa
lugas yang digunakan pada ludruk, membuat dia mudah diserap oleh kalangan non intelek
(tukang becak, peronda, sopir angkutan umum, dll). Sebuah pementasan ludruk biasa
dimulai dengan Tari Remo dan diselingi dengan pementasan seorang tokoh yang
memerankan "Pak Sakera", seorang jagoan Madura.

I. enong

Lenong adalah seni pertunjukan teater tradisional masyarakat Betawi, Jakarta.
Lenong berasal dari nama salah seorang Saudagar China yang bernama Lien Ong, konon,
dahulu Lien Ong lah yang sering memanggil dan menggelar pertunjukan teater yang kini
disebut Lenong untuk menghibur masyarakat dan khususnya dirinya beserta keluarganya.
Pada zaman dahulu (zaman penjajahan), lenong biasa dimainkan oleh masyarakat sebagai
bentuk apresiasi penentangan terhadap tirani penjajah.
Kesenian teatrikal tersebut mungkin merupakan adaptasi oleh masyarakat Betawi
atas kesenian serupa seperti "komedi bangsawan" dan "teater stambul" yang sudah ada
saat itu. Selain itu, Firman Muntaco, seniman Betawi, menyebutkan bahwa lenong
berkembang dari proses teaterisasi musik gambang kromong dan sebagai tontonan sudah
dikenal sejak tahun 1920-an.
Lakon-lakon lenong berkembang dari lawakan-lawakan tanpa plot cerita yang
dirangkai-rangkai hingga menjadi pertunjukan semalam suntuk dengan lakon panjang dan
utuh. Pada mulanya kesenian ini dipertunjukkan dengan mengamen dari kampung ke
kampung. Pertunjukan diadakan di udara terbuka tanpa panggung. Ketika pertunjukan
berlangsung, salah seorang aktor atau aktris mengitari penonton sambil meminta
sumbangan secara sukarela. Selanjutnya, lenong mulai dipertunjukkan atas permintaan
pelanggan dalam acara-acara di panggung hajatan seperti resepsi pernikahan. Baru di awal
kemerdekaan, teater rakyat ini murni menjadi tontonan panggung.
Terdapat dua jenis lenong yaitu lenong denes dan lenong preman. Dalam lenong
denes (dari kata denes dalam dialek Betawi yang berarti "dinas atau "resmi), aktor dan
aktrisnya umumnya mengenakan busana formal dan kisahnya ber-seting kerajaan atau
lingkungan kaum bangsawan, sedangkan dalam lenong preman busana yang dikenakan
tidak ditentukan oleh sutradara dan umumnya berkisah tentang kehidupan sehari-hari.
Selain itu, kedua jenis lenong ini juga dibedakan dari bahasa yang digunakan; lenong denes
umumnya menggunakan bahasa yang halus (bahasa Melayu tinggi), sedangkan lenong
preman menggunakan bahasa percakapan sehari-hari.
Kisah yang dilakonkan dalam lenong preman misalnya adalah kisah rakyat yang
ditindas oleh tuan tanah dengan pemungutan pajak dan munculnya tokoh pendekar taat
beribadah yang membela rakyat dan melawan si tuan tanah jahat. Sementara itu, contoh
kisah lenong denes adalah kisah-kisah 1001 malam. Pada perkembangannya, lenong
preman lebih populer dan berkembang dibandingkan lenong dene.

. Ubrug

Kata Ubrug memang bagi sebagian orang sangat asing ditelinga. Ubrug di
Pandeglang dikenal sebagai kesenian tradisional rakyat yang semakin hari semakin
dilupakan oleh penggemarnya. stilah 'ubrug' berasal dari bahasa Sunda 'sagebrugan' yang
berarti campur aduk dalam satu lokasi. ni memang menggambarkan unsur-unsur kesenian
yang memasyarakat. Pertunjukan ubrug sederhana dan bisa dilakukan di mana saja,
bahkan tak jarang seniman ubrug bisa pentas tanpa dekorasi dan panggung. Mereka bisa
pentas di tanah lapang dengan arena pertunjukan berbentuk tapal kuda, penonton
mengelilingi tempat permainan. sehingga penonton bisa menyaksikannya dari berbagi
sudut. Kedekatan antara pemain dengan penonton ini memungkinkan pertunjukkan menjadi
semakin menarik dan terlihat memasyarakat.
Kesenian ubrug termasuk teater rakyat yang memadukan unsur lakon, musik, tari,
dan pencak silat. Semua unsur itu dipentaskan secara komedi. Di masa lalu, ubrug biasanya
pentas pada acara hajatan. Mereka dipanggil oleh orang yang punya hajat dan dibayar
untuk pertunjukkan yang dilakukan. Sedangkan para penonton tidak dipungut bayaran.
Bahasa yang digunakan dalam pementasan, terkadang penggabungan dari bahasa Sunda,
Jawa, dan Melayu (Betawi). Alat musik yang biasa dimainkan dalam pemenetasan adalah
gendang, kulanter, kempul, gong angkeb, rebab, kenong, kecrek, dan ketuk.
Seperti umumnya bentuk kesenian, ubrug juga memiliki fungsi estetik dan sosial.
Kesenian yang hingga kini masih ada di sejumlah daerah di Banten ini, masih tetap menjadi
sarana hiburan bagi sebagian masyarakat. Dengan gaya komedinya, baik pada dialog dan
akting, para seniman ubrug bersaing menghibur masyarakat di tengah gempuran segala
seni modern. Sementara secara sosial, ubrug merupakan potret pemersatu masyarakat.
Selain itu, lakon-lakon yang dipertunjukkan dalam ubrug juga bisa menjadi sarana
penyampai pesan-pesan bijak sesuai dengan kejadian yang ada di masyarakat.
Selain berkembang di provinsi Banten, kesenian Ubrug pun berkembang sampai ke
Lampung dan Sumatera Selatan yang tentunya dipentaskan menggunakan bahasa daerah
masing-masing.
Dalam pementasan kesenian Ubrug, kesenian ini ditampilkan secara bertahap.
Awalnya sebelum kesenian ini dimulai alat musik perkusi atau Tatalu akan ditabuh
sedemikian rupa agar acara pertunjukan terdengar lebih semarak. Tatalu ini ditabuh selama
kurang lebih 10 hingga 15 menit. Kemudian dilanjutkan dengan masuknya beberapa wanita
ke panggung untuk menyanyi lagu-lagu khas Banten.
Selanjutnya para pelawak pria yang nantinya akan pentas masuk dan menari dengan para
wanita tadi. Setelah mereka menari, lalu dimulailah lakon atau cerita dalam teater rakyat ini.
Biasanya cerita-cerita yang dipentaskan dalam teater Ubrug berupa cerita rakyat, dongeng
atau cerita sejarah.
Beberapa cerita yang sering dimainkan ialah Dalem Boncel, Jejaka Pecak atau Si
Jampang, pahlawan rakyat Banten. Gaya penyajian ceritanya dilakukan seperti pada teater
rakyat, menggunakan gaya humor atau banyolan, dan sangat karikatural sehingga selalu
dapat mencuri perhatian para penonton.
Dan teater ini akan berakhir ketika para penari wanita masuk ke panggung dan
menari dan kemudian disambut dengan para pemain teater yang memakaikan kain, baju,
topi ke tubuh para penari. Kemudian para penari tersebut terus menari beberapa saat dan
kemudian barang-barang tadi dikembalikan kepada pemiliknya.
Untuk memeriahkan dan mengiringi pementasan teater Ubrug ada beberapa alat
musik tradisional Banten yang digunakan seperti gendang besar, gendang kecil, gong kecil,
bonang, rebab, kecrek dan ketuk. Semua alat musik ini dimainkan seiring dengan
pementaan Teater Ubrug yang pada awalnya dipentaskan di halaman yang cukup luas
dengan tenda daun kelapa atau rubia.
Untuk penerangan digunakan lampu blancong, yaitu lampu minyak tanah yang
bersumbu dua buah dan cukup besar yang diletakkan di tengah arena. Lampu blancong ini
sama dengan oncor dalam ketuk tilu, sama dengan lampu gembrong atau lampu petromak.
Sekitar tahun 1955, ubrug mulai memakai panggung atau ruangan, baik yang tertutup
ataupun terbuka di mana para penonton dapat menyaksikannya dari segala arah.









2. Seni Teater Modern

Teater Modern adalah cerita yang bahannya dari kejadian-kejadian sehari-hari,
atau karya sastra.

Ciri-Ciri Teater Modern yaitu;

1. Panggunga tertata.
2. Ada pengaturan jalan cerita.
3. tempat panggung tertutup.

Contoh bentuk teater Modern adalah :
O drama
O teater
O sinetron
O film

D. Unsur-unsur yang terkandung daIan Seni Teater

1. Naskah/Skenenario
Naskah/Skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan diaolog yang duicapkan.
2. Skenario
Skenario merupakan nsakah drama (besar) atau film, yang isinya lengkap, seperti :
keadaan, properti, nama tokoh, karakter, petunjuk akting dan sebagainya. Tujuan
dari naskah/skenario untuk sutradara agar penyajiannya lebih realistis.
3. Pemain/Pemeran/Tokoh
Pemain merupakan orang yang memeragakan tokoh tertentu pada film/sinetron
biasa disebut aktris/aktor.

Macam-macam peran:
a) Peran Utama
Peran Utama Yaitu peran yang menjadi pusat perhatian penonton dalam
suatu kisah
b) Peran Pembantu
Peran Pembantu Yaitu peran yang tidak menjadi pusat perhatian
c) Peran Tambahan/Figuran
Figuran Yaitu peran yang diciptakan untuk memperkuat gambar suasana

4. Sutradara
Sutradara merupakan orang yang memimpin dan mengatur sebuah teknik
pembuatan atau pementasan teater/drama/film/sinetron.
[14]

5. Properti
Properti merupakan sebuah perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan
drama atau film. Contohnya : kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, dan lain-lain
6. Penataan
Seluruh pekerja yang terkait dengan pendukung pementasan teater, antara lain
]
:
a. Tata Rias
Tata Rias adalah cara mendadndani pemain dalam memerankan tokoh teater
agar lebih meyakinkan
b. Tata Busana
Tata Busana adalah pengaturan pakaina pemain agar mendukung keadaan
yang menghendaki. Contohnya : pakaian sekolah lain dengan pakaian harian

c. Tata Lampu
Tata Lampu adalah pencahayaan dipanggung
d. Tata Suara
Tata Suara adalah pengaturan pengeras suara
. Penonton
Penonton adalah undur dalam pementasan drama/teater/sandiwara atau film karena
sebagai saksi dari hasil akhir kerabat kerja. Penonton sebagai evaluator yang
mengapresiasi dan menilai hasil karya seni yang dipentaskan. Bentuk karya seni
akan sia-sia jika tidak memiliki penikmat karya. Pada setiap pementasan seni pasti
ada penonton. Penonton menonton untuk menghibur hatinya dan bagi senimannya
bisa sebagai evaluator dari karyanya.

You might also like