You are on page 1of 40

INSTRUMEN PENGUMPUL DATA

TUGAS
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dasar Pemecahan Masalah



Disusun Oleh:
Kelompok 1
Aditya
Elis Listiani Meliawati
Hari Prayoga
Iklima Al-ala
Nur Ashri
SyaIira Mahardyanti
Yozart YaIattah
Tingkat IIIA


POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
1URUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2011
Dasar Teori
Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan
dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Sedangkan kuantitas menyangkut jumlah
air yang dibutuhkan manusia dalam kegiatan tertentu. Air adalah materi esensial didalam
kehidupan, tidak ada satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak membutuhkan air.
Sebagian besar tubuh manusia itu sendiri terdiri dari air. Tubuh manusia rata-rata
mengandung air sebanyak 90 dari berat badannya. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-
60, berat badan terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65 dan untuk bayi sekitar
80 . Air bersih dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan manusia untuk melakukan
segala kegiatan mereka. Sehingga perlu diketahui bagaimana air dikatakan bersih dari
segi kualitas dan bisa digunakan dalam jumlah yang memadai dalam kegiatan sehari-hari
manusia.
Ditinjau dari segi kualitas, ada bebarapa persyaratan yang harus dipenuhi, di
antaranya kualitas Iisik yang terdiri atas bau, warna dan rasa, kulitas kimia yang terdiri
atas pH, kesadahan, dan sebagainya serta kualitas biologi diman air terbebas dari
mikroorganisme penyebab penyakit. Agar kelangsungan hidup manusia dapat berjalan
lancar, air bersih juga harus tersedia dalam jumlah yang memadai sesuai dengan aktiIitas
manusia pada tempat tertentu dan kurun waktu tertentu.
Pengertian Air
Air sebagai materi esensial dalam kehidupan tampak dari kebutuhan terhadap air
untuk keperluan sehari-hari di lingkungan rumah tangga ternyata berbeda-beda di setiap
tempat, setiap tingkatan kehidupan atau setiap bangsa dan negara. Semakin tinggi taraI
kehidupan seseorang semakin meningkat pula kebutuhan manusia akan air.
Jumlahpenduduk dunia setiap hari bertambah, sehingga mengakibatkan jumlah
kebutuhan air (Suriawiria,1996: 3).
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran
dan industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk
keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapatdiminum apabila dimasak.
Bagi manusia kebutuhan akan air sangat mutlak karena sebenarnya zat pembentuk
tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air yang jumlahnya sekitar 73 dari bagian
tubuh. Air di dalam tubuh manusia berIungsi sebagai pengangkut dan pelarut bahan-
bahan makanan yang penting bagi tubuh. Sehingga untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya manusia berupaya mendapatkan air yang cukup bagi dirinya (Suharyono,
1996). Dalam menjalankan Iungsi kehidupan sehari-hari manusia amat tergantung pada
air, karena air dipergunakan pula untuk mencuci, membersihkan peralatan, mandi, dan
lain sebagainya. ManIaat lain dari air berupa pembangkit tenaga, irigasi, alat transportasi,
dan lain sebagainya yang sejenis dengan ini. Semakin maju tingkat kebudayaan
masyarakat maka penggunaan air makin meningkat.
Kebutuhan air yang paling utama bagi manusia adalah air minum. Menurut ilmu
kesehatan setiap orang memerlukan air minum hidup 2-3 minggu tanpa makan tetapi
hanya dapat bertahan 2-3 hari tanpa air minum (Suripin, 2002).
Air merupakan Iaktor penting dalam pemenuhan kebutuhan vital bagi mahluk
hidup diantaranya sebagai air minum atau keperluan rumah tangga lainnya. Air yang
digunakan harus bebas dari kuman penyakit dan tidak mengandung bahan beracun.
Sumber air minum yang memenuhi syarat sebagai air baku air minum jumlahnya makin
lama makin berkurang sebagai akibat ulah manusia sendiri baik sengaja maupun tidak
disengaja.
Upaya pemenuhan kebutuhan air oleh manusia dapat mengambil air dari dalam
tanah, air permukaan, atau langsung dari air hujan. Dari ke tiga sumber air tersebut, air
tanah yang paling banyak digunakan karena air tanah memiliki beberapa kelebihan di
banding sumber-sumber lainnya antara lain karena kualitas airnya yang lebih baik serta
pengaruh akibat pencemaran yang relatiI kecil.
Akan tetapi air yang dipergunakan tidak selalu sesuai dengan syarat kesehatan,
karena sering ditemui air tersebut mengandung bibit ataupun zat-zat tertentu yang dapat
menimbulkan penyakit yang justru membahayakan kelangsungan hidup manusia.
Berdasarkan masalah di atas, maka perlu diketahui kualitas air yang bisa
digunakan untuk kebutuhan manusia tanpa menyebabkan akibat buruk dari penggunaan
air tersebut. Kebutuhan air bagi manusia harus terpenuhi baik secara kualitas maupun
kuantitasnya agar manusia mampu hidup dan menjalankan segala kegiatan dalam
kehidupannya.
Ditinjau Dari Segi Kualitas (Mutu) Air Secara langsung atau tidak langsung
pencemaran akan berpengaruh terhadap kualitas air. Sesuai dengan dasar pertimbangan
penetapan kualitas air minum, usaha pengelolaan terhadap air yang digunakan oleh
manusia sebagai air minum berpedoman pada standar kualitas air terutama dalam
penilaian terhadap produk air minum yang dihasilkannya, maupun dalam merencanakan
sistem dan proses yang akan dilakukan terhadap sumber daya air (RaziI, 2001:4).
Persyaratan Kualitas Air
Parameter Kualitas Air yang digunakan untuk kebutuhan manusia haruslah air
yang tidak tercemar atau memenuhi persyaratan Iisika, kimia, dan biologis.
1. Persyaratan Fisika Air
Air yang berkualitas harus memenuhi persyaratan Iisika sebagai berikut:
1. Jernih atau tidak keruh
Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari tanah liat.
Semakin banyak kandungan koloid maka air semakin keruh.
2. Tidak berwarna
Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti
mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan.


3. Rasanya tawar
Secara Iisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis,
pahit atau asin menunjukan air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya
garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan
adanya asam organik maupun asam anorganik.
4. Tidak berbau
Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari
dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan organik yang sedang
mengalami dekomposisi (penguraian) oleh mikroorganisme air.
5. Temperaturnya normal
Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi
pelarutan zat kimia yang ada pada saluran/pipa, yang dapat membahayakan
kesehatan dan menghambat pertumbuhan mikro organisme.
6. Tidak mengandung zat padatan
Air minum mengandung zat padatan yang terapung di dalam air.
2. Persyaratan Kimia
Kandungan zat atau mineral yang bermanIaat dan tidak mengandung zat beracun.
1) pH (derajat keasaman)
Penting dalam proses penjernihan air karena keasaman air pada umumnya
disebabkan gas Oksida yang larut dalam air terutama karbondioksida. Pengaruh
yang menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan standar kualitas air
minum dalam hal pH yang lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat
menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang sangat
mengganggu kesehatan.
2) Kesadahan
Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan kesadahan
nonkarbonat (permanen). Kesadahan sementara akibat keberadaan Kalsium dan
Magnesium bikarbonat yang dihilangkan dengan memanaskan air hingga mendidih
atau menambahkan kapur dalam air. Kesadahan nonkarbonat (permanen)
disebabkan oleh sulIat dan karbonat, Chlorida dan Nitrat dari Magnesium dan
Kalsium disamping Besi dan Alumunium. Konsentrasi kalsium dalam air minum
yang lebih rendah dari 75 mg/l dapat menyebabkan penyakit tulang rapuh,
sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mg/l dapat menyebabkan
korosiIitas pada pipa-pipa air. Dalam jumlah yang lebih kecil magnesium
dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang, akan tetapi dalam jumlah yang
lebih besar 150 mg/l dapat menyebabkan rasa mual.


3) Besi
Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan
menyebabkan rasa logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi pada bahan
yang terbuat dari metal. Besi merupakan salah satu unsur yang merupakan hasil
pelapukan batuan induk yang banyak ditemukan diperairan umum. Batas maksimal
yang terkandung didalam air adalah 1,0 mg/l
4) Aluminium
Batas maksimal yang terkandung didalam air menurut Peraturan Menteri
Kesehatan No 82 / 2001 yaitu 0,2 mg/l. Air yang mengandung banyak aluminium
menyebabkan rasa yang tidak enak apabila dikonsumsi.
5) Zat organik
Larutan zat organik yang bersiIat kompleks ini dapat berupa unsur hara
makanan maupun sumber energi lainnya bagi Ilora dan Iauna yang hidup
diperairan
6) SulIat
Kandungan sulIat yang berlebihan dalam air dapat mengakibatkan kerak air
yang keras pada alat merebus air (panci / ketel)selain mengakibatkan bau dan
korosi pada pipa. Sering dihubungkan dengan penanganan dan pengolahan air
bekas.
7) Nitrat dan nitrit
Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman.
Nitrat dapat terjadi baik dari NO2 atmosIer maupun dari pupuk-pupuk yang
digunakan dan dari oksidasi NO2 oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter. Jumlah
Nitrat yang lebih besar dalam usus cenderung untuk berubah menjadi Nitrit yang
dapat bereaksi langsung dengan hemoglobine dalam daerah membentuk
methaemoglobine yang dapat menghalang perjalanan oksigen didalam tubuh.
8) Chlorida
Dalam konsentrasi yang layak, tidak berbahaya bagi manusia. Chlorida
dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk desinIektan namun apabila berlebihan dan
berinteraksi dengan ion Na dapat menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa
air.
9) Zink atau Zn
Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l.
penyimpangan terhadap standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit, sepet, dan
rasa mual. Dalam jumlah kecil, Zink merupakan unsur yang penting untuk
metabolisme, karena kekurangan Zink dapat menyebabkan hambatan pada
pertumbuhan anak.

Persyratan mikrobiologis
Persyaratan mikrobiologis yangn harus dipenuhi oleh air adalah sebagai berikut:
Tidak mengandung bakteri patogen, missalnya: bakteri golongan coli; Salmonella
typhi, Vibrio cholera dan lain-lain. Kuman-kuman ini mudah tersebar melalui air.
Tidak mengandung bakteri non patogen seperti: Actinomycetes, Phytoplankton
coliIprm, Cladocera dan lain-lain. (Sujudi,1995)
1. COD (Chemical Oxygen Demand) COD yaitu suatu uji yang menentukan jumlah
oksigen yang dibutuhkan oleh bahan oksidan misalnya kalium dikromat untuk
mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat dalam air (Nurdijanto, 2000 : 15).
Kandungan COD dalam air bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No
82 / 2001 mengenai baku mutu air minum golongan B maksimum yang dianjurkan
adalah 12 mg/l. apabila nilai COD melebihi batas dianjurkan, maka kualitas air
tersebut buruk.
2. BOD (Biochemical Oxygen Demand) Adalah jumlah zat terlarut yang dibutuhkan
oleh organisme hidup untukmemecah bahan bahan buangan didalam air
(Nurdijanto, 2000 : 15). Nilai BOD tidak menunjukkan jumlah bahan organik yang
sebenarnya tetepi hanya mengukur secara relatiI jumlah oksigen yang dibutuhkan.
Penggunaan oksigen yang rendah menunjukkan kemungkinan air jernih,
mikroorganisme tidak tertarik menggunakan bahan organik makin rendah BOD
maka kualitas air minum tersebut semakin baik. Kandungan BOD dalam air bersih
menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001 mengenai baku mutu air dan
air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 6 mg/l
Adanya penyebab penyakit didalam air dapat menyebabkan eIek langsung dalam
kesehatan. Penyakit-penyakit ini hanya dapat menyebar apabila mikro penyebabnya dapat
masuk ke dalam air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Standar Kualitas Air di Perairan Umum
( Peraturan Pemerintah No.20 Tahun 1990 )
No Parameter Satuan
Kadar Maksimum
Golongan
A
Golongan
B
Golongan
C
Golongan
D
FISIKA
1 Bau - - - - -
2 Jumlah zat padat terlarut Mg/L 1000 1000 1000 1000
3 Kekeruhan Skala NTU 5
4 Rasa -
5 Warna Skala TCU 15
6 Suhu
o
C Suhu
udara

7 Daya Hantar Listrik Umhos/cm 2250

KIMIA anorganik
1 Air raksa Mg/lt 0.001 0.001 0.002 0.005
2 Aluminium Mg/lt 0.2 -
3 Arsen Mg/lt 0.005 0.05 1 1
4 Barium Mg/lt 1 1
5 Besi Mg/lt 0.3 5
6 Florida Mg/lt 0.5 1.5 1.5
7 Kadmium Mg/lt 0.005 0.01 0.01 0.01
8 Kesadahan CaCO
3
Mg/lt 500
9 Klorida Mg/lt 250 600 0.003
10 Kromium valensi 6 Mg/lt 0.005 0.05 0.05 1
11 Mangan Mg/lt 0.1 0.5 2
12 Natriun Mg/lt 200 60
13 Nitrat sebagai N Mg/lt 10 10
14 Nitrit sebagai N Mg/lt 1.0 1 0.06
15 Perak Mg/lt 0.05
16 .pH 6.5 8.5 5 9 6 9 5 9
17 Selenium Mg/lt 0.01 0.01 0.05 0.05
18 Seng Mg/lt 5 5 0.02 2
19 Sianida Mg/lt 0.1 0.1 0.02
20 SulIat Mg/lt 400 400
21 SulIida sebagao H
2
S Mg/lt 0.05 0.1 0.002
22 Tembaga Mg/lt 1.0 1 0.02 0.1
23 Timbal Mg/lt 0.05 0.01 0.03 1
24 Oksigen terlarut (DO) Mg/lt - ~6 ~3
25 Nikel Mg/lt - 0.5
26 SAR (Sodium Absortion
Ratio)
Mg/lt - 1.5 2.5

Kimia Organik
1 Aldrin dan dieldrin Mg/lt 0.0007 0.017
2 Benzona Mg/lt 0.01
3 Benzo (a) Pyrene Mg/lt 0.00001
4 Chlordane (total isomer) Mg/lt 0.0003
5 Chlordane Mg/lt 0.03 0.003
6 2,4 D Mg/lt 0.10
7 DDT Mg/lt 0.03 0.042 0.002
8 Detergent Mg/lt 0.5
9 1,2 Dichloroethane Mg/lt 0.01
10 1,1 Dichloroethane Mg/lt 0.0003
11 Heptachlor heptachlor
epoxide
Mg/lt 0.003 0.018
12 Hexachlorobenzene Mg/lt 0.00001
13 Lindane Mg/lt 0.004 0.056
14 Metoxychlor Mg/lt 0.03 0.035
15 Pentachlorophenol Mg/lt 0.01
16 Pestisida total Mg/lt 0.1
17 2,4,6 Trichlorophenol Mg/lt 0.01
18 Zat Organik (KMnO
4
) Mg/lt 10
19 Endrin Mg/lt - 0.001 0.004
20 Fenol Mg/lt - 0.002 0.001
21 Karbon kloroIorm ekstrak Mg/lt - 0.05
22 Minyak dan lemak Mg/lt - Nihil 1
23 OrganoIosIat dan carbanat Mg/lt - 0.1 0.1
24 PCD Mg/lt - Nihil
25 Senyawa aktiI biru metilen Mg/lt - 0.5 0.2
26 Toxaphene Mg/lt - 0.005
27 BHC Mg/lt - 0.21

Mikrobiologik
1 KoliIorm tinja Jml/100ml 0 2000
2 Total koliIorm Jml/100ml 3 10000

Radioaktivitas
1 Gross Alpha activity Bq/L 0.1 0.1 0.1 0.1
2 Gross Beta activity Bq/L 1.0 1.0 1.0 1.0

Golongan A : air untuk air minum tanpa pengolahan terlebih dahulu
Golongan B : air yang dipakai sebagai bahan baku air minum melalui suatu pengolahan
Golongan C : air untuk perikanan dan peternakan
Golongan D : air untuk pertanian dan usaha perkotaan, industri dan PLTA.
Kualitas air yang digunakan masyarakat harus memenuhi syarat kesehatan agar dapat
terhindar dari berbagai penyakit maupun gangguang kesehatan yang dapat disebabkan oleh air.
Untuk mengetahui kualitas air tersebut, perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium yang
mencakup antara lain pemeriksaan bakteriologi air, meliputi Most Probable Number (MPN)
dan angka kuman. Pemeriksaan MPN dilakukan untuk pemeriksaan kualitas air minum, air
bersih, air badan, air pemandian umum, air kolam renang dan pemeriksaan angka kuman pada
air PDAM. Khusus untuk air minum, disyaratkan bahwa tidak mengandung bakteri patogen,
misalnya bakteri golongan E. coli, Salmonella typhi, Jibrio cholera. Kuman-kuman ini mudah
tersebar melalui air (Transmitted by water) dan tidak mengandung bakteri non-patogen, seperti
Actinomycetes dan Cladocera (Soewarno. 2002).
Persyaratan Kualitas air minum secara Bakteriologis
Parameter Satuan
Kadar maksimum yang
diperbolehkan
Keterangan
1 2 3 4
1. Air Minum
E. coli atau Fecal
coli
Jumlah per 100
ml sampel
0

1. Air yang
masuk
sistem
distribusi



E. coli atau Fecal
col
Jumlah per 100
ml sampel
0

Total Bakteri Jumlah per 100 0
ColiIorm ml sampel
1. Air pada
sistem
distribusi



E. coli atau Fecal
col
Jumlah per 100
ml sampel
0

Total Bakteri
ColiIorm
Jumlah per 100
ml sampel
0

Bagi manusia air minum adalah salah satu kebutuhan utama. Mengingat bahwa
berbagai penyakit dapat dibawah oleh air kepada manusia memanIaatkannya, maka tujuan
utama penyediaan air bersih/air minum bagi masyarakat adalah untuk mencegah penyakit yang
dibawah oleh air. Penyediaan air bersih selain kuantitas kualitasnya pun harus memenuhi
standar yang berlaku. Air minum yang memenuhi baik kuantitas maupun kualitas sangat
membantu menurunkan angka kesakitan penyakit perut terutama penyakit diare. Sehingga
pengawasan terhadap kualitas air minum agar tetap memenuhi syarat-syarat kesehatan
berdasarkan Kepmenkes RI No 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan
pengawasan kualitas air minum (Depkes, 2002)
Ditinjau dari jumlah atau kuantitas air yang dibuthkan manusia, kebutuhan dasar air
bersih adalah jumlah air bersih minimal yang perlu disediakan agar manusia dapat hidup secara
layak yaitu dapat memperoleh air yang diperlukan untuk melakukan aktivitas dasar sehari-hari
(Sunjaya dalam Karsidi, 1999 : 18). Ditinjau dari segi kuantitasnya, kebutuhan air rumah
tangga menurut Sunjaya adalah:
a. Kebutuhan air untuk minum dan mengolah makanan 5 liter / orang perhari.
b. Kebutuhan air untuk higien yaitu untuk mandi dan membersihkan dirinya 25 30 liter /
orang perhari.
c. Kebutuhan air untuk mencuci pakaian dan peralatan 25 30 liter / orang perhari.
d. Kebutuhan air untuk menunjang pengoperasian dan pemeliharaan Iasilitas sanitasi atau
pembuangan kotoran 4 6 liter / orang perhari, sehingga total pemakaian perorang adalah
60 70 liter / hari di kota. Banyaknya pemakaian air tiap harinya untuk setiap rumah tangga
berlainan, selain pemakaian air tiap harinya tidak tetap banyak keperluan air bagi tiap orang
atau setiap rumah tangga itu masih tergantung dari beberapa Iaktor diantaranya adalah
pemakaian air di daerah panas akan lebih banyak dari pada di daerah dingin, kebiasaan
hidup dalam rumah tangga misalnya ingin rumah dalam keadaan bersih selalu dengan
mengepel lantai dan menyiram halaman, keadaan sosial rumah tangga semakin mampu atau
semakin tinggi tingkat sosial kehidupannya semakin banyak menggunakan air serta
pemakaian air dimusim panas akan lebih banyak dari pada dimusim hujan.
SUMBER AIR
Sumber air merupakan salah satu komponen utama yang ada pada suatu sistem
penyediaan air bersih, karena tanpa sumber air maka suatu system penyediaan air bersih
tidak akan berIungsi (Sutrisno, 2000 : 13). Macam-macam sumber air yang dapat di
manIaatkan sebagai sumber air minum sebagai berikut

1. Air laut
Mempunyai siIat asin, karena mengandung garam NaCl.Kadar garam NaCl dalam
air laut 3 dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi syarat untuk diminum.
2. Air AtmosIer
Untuk menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya pada waktu menampung
air hujan mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Selain itu air hujan
mempunyai siIat agresiI terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir,
sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi atau karatan. Juga air ini mempunyai
siIat lunak, sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun.
3. Air Permukaan
Adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan
ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang
kayu, daun-daun, kotoran industri dan lainnya. Air permukaan ada dua macam yaitu air
sungai dan air rawa. Air sungai digunakan sebagai air minum, seharusnya melalui
pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai
derajat pengotoran yang tinggi. Debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan akan air
minum pada umumnya dapat mencukupi. Air rawa kebanyakan berwarna disebabkan oleh
adanya zat-zat organik yang telah membusuk, yang menyebabkan warna kuning coklat,
sehingga untuk pengambilan air sebaiknya dilakukan pada kedalaman tertentu di tengah-
tengah.
4. Air tanah
Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah didalam zone jenuh
dimana tekanan hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosIer (Suyono,1993
:1).

5. Mata air
Yaitu air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah dalam hampir
tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas atau kuantitasnya sama dengan air dalam. Sistem
penyediaan air bersih meliputi besarnya komponen pokok antara lain: unit sumber baku,
unit pengolahan, unit produksi, unit transmisi, unit distribusi dan unit konsumsi, yaitu
(1)Unit sumber air baku merupakan awal dari sistem penyediaan air bersih yang mana pada
unit ini sebagai penyediaan air baku yang bisa diambil dari air tanah, air permukaan, air
hujan yang jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan. (2) Unit pengolahan air memegang
peranan penting dalam upaya memenuhi kualitas air bersih atau minum, dengan pengolahan
Iisika, kimia, dan bakteriologi, kualitas air baku yang semula belum memenuhi syarat
kesehatan akan berubah menjadi air bersih atau minum yang aman bagi manusia. (3). Unit
produksi adalah salah satu dari sistem penyediaan air bersih yang menentukan jumlah
produksi air bersih atau minum yang layak didistribusikan ke beberapa tandon atau reservoir
dengan sistem pengaliran gravitasi atau pompanisasi. (4). Unit produksi merupakan unit
bangunan yang mengolah jenis-jenis sumber air menjadi air bersih.
Adapun beberapa sumber air yang dapat diolah untuk mendapatkan air bersih, yaitu
sumur Dangkal/Dalam Pengolahan tidak lengkap hanya pengolahan Fe, Mn, dan
pembubuhan desinIektan, sungai Pengolahan lengkap bila kekeruhannya tinggi ~ 50. danau
NTU (Nephelometric Turbidity Unit) Pengolahan tidak lengkap, bila kekeruhan 50 NTU,
unit transmisi berIungsi sebagai pengantar air yang diproduksi menuju ke beberapa tandon
atau reservoir melalui jaringan pipa. (Linsay, 1995)
SUMUR GALI
Sumur gali untuk sumber air bersih adalah sarana untuk meyadap dan menampung
air tanah dari akuiIer yang dpergunakan sebagai sumber air sebanyak minimal 400 liter
setiap hari per keluarga, dibuat dengan cara menggali.
Syarat konstruksi pada sumur gali tanpa pompa, meliputi dinding sumur, bibir sumur, serta
lantai sumur.
Persyaratan Dinding Sumur Gali
1. Jarak kedalaman 3 meter dari permukaan tanah, dinding sumur gali harus terbuat dibuat dari
tembok yang kedap air (disemen). Hal tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi perembesan
air / pencemaran oleh bakteri dengan karakteristik habitat hidup pada jarak tersebut.
Selanjutnya pada kedalaman 1,5 meter dinding berikutnya terbuat dari pasangan batu bata
tanpa semen, sebagai bidang perembesan dan penguat dinding sumur (Entjang 2000).
2. Pada kedalaman 3 meter dari permukaan tanah, dinding sumur harus dibuat dari tembok
yang tidak tembus air, agar perembesan air permukaan yang telah tercemar tidak terjadi.
Kedalaman 3 meter diambil karena bakteri pada umumnya tidak dapat hidup lagi pada
kedalaman tersebut. Kira-kira 1,5 meter berikutnya ke bawah, dinding ini tidak dibuat
tembok yang tidak disemen, tujuannya lebih untuk mencegah runtuhnya tanah (Azwar,
1995).
3. Dinding sumur bisa dibuat dari batu bata atau batu kali yang disemen. Akan tetapi yang
paling bagus adalah pipa beton. Pipa beton untuk sumur gali bertujuan untuk menahan
longsornya tanah dan mencegah pengotoran air sumur dari perembesan permukaan tanah.
Untuk sumur sehat, idealnya pipa beton dibuat sampai kedalaman 3 meter dari permukaan
tanah. Dalam keadaan seperti ini diharapkan permukaan air sudah mencapai di atas dasar
dari pipa beton. (MachIoedz 2004).
4. Kedalaman sumur gali dibuat sampai mencapai lapisan tanah yang mengandung air cukup
banyak walaupun pada musim kemarau (Entjang, 2000).


Persyaratan bibir sumur gali
1. Di atas tanah dibuat tembok yang kedap air, setinggi minimal 70 cm, untuk mencegah
pengotoran dari air permukaan serta untuk aspek keselamatan (Entjang,78).
2. Dinding sumur di atas permukaan tanah kira-kira 70 cm, atau lebih tinggi dari permukaan
air banjir, apabila daerah tersebut adalah daerah banjir (MachIoedz, 2004).
3. Dinding parapet merupakan dinding yang membatasi mulut sumur dan harus dibuat setinggi
70-75 cm dari permukaan tanah. Dinding ini merupakan satu kesatuan dengan dinding
sumur (Chandra, 2007).
Persyaratan Laintai sumur gali
1. Lantai sumur dibuat dari tembok yang kedap air 1,5 m lebarnya dari dinding sumur.
Dibuat agak miring dan ditinggikan 20 cm di atas permukaan tanah, bentuknya bulat atau
segi empat (Entjang, 2000).
2. Tanah di sekitar tembok sumur atas disemen dan tanahnya dibuat miring dengan tepinya
dibuat saluran. Lebar semen di sekeliling sumur kira-kira 1,5 meter, agar air permukaan
tidak masuk (Azwar, 1995).
3. Lantai sumur kira-kira 20 cm dari permukaan tanah (MachIoedz, 2004).

Persyaratan Lokasi Sumur Gali
Ditempatkan pada lapisan tanah yang mengandung air berkesinambungan
Jarak horizontal sumur kea rah hulu dari aliran air tanah atau sumber pengotoran (bidang
resapan/tanki septic)~11 m
Jarak sumur (untuk komunal) terhadap perumahan 50 m
SNI 03-2916-1992 SpesiIikasi Sumur Gali Untuk Sumber Air Bersih
Terdapat unit-unit pengolahan air yang sering diterapkan di PDAM, yaitu : Koagulasi,
Ilokulasi, sedimentasi, Iiltrasi, dan desinIeksi.
SAMPAH
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktiIitas
manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :
O 1. Sampah Anorganik/kering
Contoh : logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol, dll yang tidak dapat mengalami
pembususkan secara alami.
O 2. Sampah organik/basah
Contoh : Sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran, rempah-rempah atau sisa buah dll
yang dapat mengalami pembusukan secara alami.
O 3. Sampah berbahaya
contoh : Baterei, botol racun nyamuk, jarum suntik bekas dll
Permasalahan Sampah::
Secara umum pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat kesehatan lingkungan akan
dapat mengakibatkan :
O 1. Tempat berkembang dan sarang dari serangga dan tikus
O 2. Menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air dan udara
O 3. Menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang membahayakan kesehatan.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Gotaas, dkk dalam Soeparman (2002:50),
sumber kontaminasi yang berupa tinja manusia yang ditempatkan dalam lubang yang
menembus permukaan air tanah. Sampel positiI organisme coliform didapatkan pada jarak 4
sampai 6 m dari sumber kontaminasi. Daerah kontaminasi melebar ke luar sampai kira-kira
2 m pada titik yang berjarak sekitar 5 m dari jamban dan menyempit pada kira-kira 11 m.
Kontaminasi tidak bergerak melawan arah aliran air tanah. Setelah beberapa bulan,
tanah sekitar jamban akan mengalami penyumbatan (clogging), dan sampel yang positiI
dapat diperoleh hanya pada jarak 2-3 m dari lubang. Dengan kata lain, daerah kontaminasi
tanah telah menyempit. Pola pencemaran secara kimiawi sama bentuknya dengan
pencemaran bakteriologis, hanya jarak jangkaunya lebih jauh.
LIMBAH RUMAH TANGGA
Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jamban adalah sabagai berikut :
1. Tidak mengakibatkan pencemaran pada sumber-sumber air minum, dan permukaan tanah
yang ada disekitar jamban;
2. Menghindarkan berkembangbiaknya/tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah;
3. Tidak memungkinkan berkembang biaknya lalat dan serangga lain;
4. Menghindarkan atau mencegah timbulnya bau dan pemandangan yang tidak menyedapkan;
5. Mengusahakan kontruksi yang sederhana, kuat dan murah;
6. Mengusahakan sistem yang dapat digunakan dan diterima masyarakat setempat.
Air limbah rumah tangga yang dimaksud disini adalah semua jenis air buangan
rumah tangga yang berasal dari mandi, cuci dan kakus
Fungsi kerikil dan pasir adalah sebagai media penyaring atau Iilter air limbah pembuangan
dari bak penampungan sebelum dialirkan ke tanah.
'EKTOR PENYAKIT
Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue
penyebab penyakit demam berdarah. Selain dengue, A. aegypti juga merupakan pembawa
virus demam kuning (yellow fever) dan chikungunya. Penyebaran jenis ini sangat luas,
meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh dunia. Sebagai pembawa virus dengue, A.
aegypti merupakan pembawa utama (primary vector) dan bersama Aedes albopictus
menciptakan siklus persebaran dengue di desa dan kota. Mengingat keganasan penyakit
demam berdarah, masyarakat harus mampu mengenali dan mengetahui cara-cara
mengendalikan jenis ini untuk membantu mengurangi persebaran penyakit
Aedes aegypti bersiIat diurnal atau aktiI pada pagi hingga siang hari. Penularan
penyakit dilakukan oleh nyamuk betina karena hanya nyamuk betina yang mengisap darah.
Hal itu dilakukannya untuk memperoleh asupan protein yang diperlukannya untuk
memproduksi telur. Nyamuk jantan tidak membutuhkan darah, dan memperoleh energi dari
nektar bunga ataupun tumbuhan. Jenis ini menyenangi area yang gelap dan benda-benda
berwarna hitam atau merah. Demam berdarah kerap menyerang anak-anak karena anak-
anak cenderung duduk di dalam kelas selama pagi hingga siang hari dan kaki mereka yang
tersembunyi di bawah meja menjadi sasaran empuk nyamuk jenis ini.
Cara yang hingga saat ini masih dianggap paling tepat untuk mengendalikan
penyebaran penyakit demam berdarah adalah dengan mengendalikan populasi dan
penyebaran vektor. Program yang sering dikampanyekan di Indonesia adalah 3M, yaitu
menguras, menutup, dan mengubur.
O Menguras bak mandi, untuk memastikan tidak adanya larva nyamuk yang berkembang di
dalam air dan tidak ada telur yang melekat pada dinding bak mandi.
O Menutup tempat penampungan air sehingga tidak ada nyamuk yang memiliki akses ke
tempat itu untuk bertelur.
O Mengubur barang bekas sehingga tidak dapat menampung air hujan dan dijadikan tempat
nyamuk bertelur
MAKANAN DAN MINUMAN
Makanan yang memenuhi syarat kesehatan atau makanan sehat adalah makanan yang
higienis, bergizi, dan berkecukupan. Makanan yang higienis adalah makan yang tidak
mengandung kuman penyakit atau zat yang dapat membahayakan kesehatan. Makanan yang
bergizi adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat, lemak, protein, mineral,
vitamin dalam jumlah yang seimbang sesuai kebutuhan. Makanan yang berkecukupan
adalah makanan yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh pada usia dan kondisi tertentu.
Selain memenuhi persyaratan pokok tersebut, perlu diperhatikan juga cara memasak
makanan, suhu makanan pada saat disajikan, dan bahan makanan yang mudah dicerna.
Tiga Iungsi utama makanan sehat :
1. Sebagai sumber energi, yaitu zat makanan dapat menyediakan energi untuk berbagai
aktivitas tubuh. Zat makanan yang berperan dalam menghasilkan energi adalah karbohidrat
dan lemak. Dalam keadaan darurat, protein juga bisa sebagai sumber energi. Kandungan
Kalori setiap 1gram zat makanan karbohidrat adalah 4,1 Kalori ; lemak 9,3 Kalori ; protein
4,1 Kalori ( 1 Kalori 1 kilokalori )
2. Sebagai pembangun tubuh, yaitu zat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan,
perkembangan, dan penggantian sel tubuh yang rusak. Zat makanan yang berperan adalah
protein dan beberapa mineral.
3. Sebagai pelindung, yaitu zat makanan yang berperan menjaga keseimbangan (homeostasis)
proses biologis atau metabolisme dalam tubuh. Metabolisme itu misalnya mengatur kerja
hormon, mengatur pertumbuhan tulang, mempengaruhi kerja jantung, dan mengatur
penghantaran impuls sel syaraI. Zat makanan yang berperan adalah protein, vitamin,
mineral, air.
Selain ketiga Iungsi utama tersebut, makanan juga berIungsi untuk :
1. Menjaga tubuh dari kondisi stres yang biasanya terjadi jika seseorang terkena penyakit,
menerima tekanan kerja yang cukup berat, atau mendapat masalah yang menggangu
emosionalnya. Jika cukup nutrien akan tahan terhadap kondisi stres ini, karena nutrien yang
cukup menjaga tubuh dalam kondisi optimal.
2. Meningkatkan inteligensi, beberapa penelitian menunjukan bahwa kecukupan gizi pada
masa bayi mempengaruhi inteligensi. Ibu hamil kurang gizi (terutama jika kekurangan
protein dan karbohidrat) melahirkan anak dengan kemampuan belajar rendah.
3. Memelihara Iungsi reproduksi, terdapat kolerasi antara kecukupan nutrien dengan
kemampuan bereproduksi wanita. Beberapa penelitian menunjukan bahwa wanita yang
mengalami deIisiensi nutrien lebih sering keguguran ketika hamil dan bermasalah selama
hamil.
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan
memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanIaat bagi tubuh. Menurut WHO,
yang dimaksud makanan adalah : 'ood include all substances, whether in a natural state
or in a manufactured or preparedform, wich are part of human diet.` Batasan makanan
tersebut tidak termasuk air, obat-obatan dan substansi-substansi yang diperlukan untuk
tujuan pengobatan.
Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa makanan tersebut
layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit, diantaranya :
1. Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki
2. Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi dan penanganan selanjutnya.
3. Bebas dari perubahan Iisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari pengaruh
enzym, aktiIitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan kerusakan-kerusakan
karena tekanan, pemasakan dan pengeringan.
4. Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang dihantarkan oleh
makanan (food borne illness).
Higiene dan Sanitasi
Penyimpanan bahan makanan merupakan satu dari 6 prinsip higiene dan sanitasi makanan.
Penyimpanan bahan makanan yang tidak baik, terutama dalam jumlah yang banyak (untuk
katering dan jasa boga) dapat menyebabkan kerusakan bahan makanan tersebut. Adapun
tata cara penyimpanan bahan makanan yang baik menurut higiene dan sanitasi makanan
adalah sebagai berikut:
A. Suhu penimpanan yang baik
Setiap bahan makanan mempunyai spesiIikasi dalam penyimpanan tergantung kepada besar
dan banyaknya makanan dan tempat penyimpanannya. Sebagian besar dapat dikelompokkan
menjadi:
1. Makanan jenis daging, ikan, udang dan olahannya
Menyimpan sampai 3 hari : -5
0
sampai 0
0
C
Penyimpanan untuk 1 minggu : -19
0
sampai -5
0
C
Penyimpanan lebih dari 1minggu : dibawah -10
0
C
2. Makanan jenis telor, susu dan olahannya
Penyimpanan sampai 3 hari : -5
0
sampai 7
0
C
Penyimpanan untuk 1 minggu : dibawah -5
0
C
Penyimpanan paling lama untuk 1 minggu : dibawah -5
0
C
3. Makanan jenis sayuran dan minuman dengan waktu penyimpanan paling lama 1 minggu
yaitu 7
0
sampai 10
0
C
4. Tepung, biji-bijian dan umbi kering pada suhu kamar (25
0
C).

B. Tata cara Penyimpanan
1. Peralatan penyimpanan
a. Penyimpanan suhu rendah dapat berupa:
O Lemari pendingin yang mampu mencapai suhu 10
0
15
0
C untu penyimpanan
sayuran, minuman dan buah serta untuk display penjualan makanan da minuman
dingin.
O Lemari es (kulkas) yang mampu mencapai suhu 1
0
- 4
0
C dalam keadaanisi bisa
digunakan untuk minuma, makanan siap santap dan telor.
O Lemari es (ree:er) yang dapat mencapai suhu -5
0
C, dapat digunakan untuk
penyimpanan daging, unggas, ikan, dengan waktu tidak lebih dari 3 hari.
O Kamar beku yang merupakan ruangan khusus untuk menyimpan makanan beku
(fro:en food) dengan suhu mencapai -20
0
C untuk menyimpan daging dan makanan
beku dalam jangka waktu lama.
b. Penyimpanan suhu kamar
Untuk makanan kering dan makanan terolahan yang disimpan dalam suhu kamar, maka rang
penyimpanan harus diatur sebagai berikut:
Makanan diletakkan dalam rak-rak yang tidak menempel pada dinding, lantai dan langit-
langit, maksudnya adalah:
untuk sirkulasi udara agar udara segar dapatsegera masuk keseluruh ruangan
mencegah kemungkinan jamahan dan tempat persembunyian tikus
untuk memudahkan pembersihan lantai
untuk mempermudah dilakukan stok opname
Setiap makanan ditempatkan dalam kelompoknya dan tidak bercampur baur
Untuk bahan yang mudah tercecer seperti gula pasir, tepung, ditempatkan dalam wadah
penampungan sehigga tidak mengotori lantai
C. Cara penyimpanan
1. Setiap bahan makanan yan disimpan diatur ketebalannya, maksudnya agar suhu dapat
merata keselutuh bagian
2. Setiap bahan makanan ditempatkan secara terpisah menurut jenisnya, dalam wadah
(container) masing-masing. Wadah dapat berupa bak, kantong plastik atau lemari yang
berbeda.
3. Makanan disimpan didalam ruangan penyimpanan sedemikian hingga terjadi sirkulasi udara
dengan baik agar suhu merata keseluruh bagian. Pengisian lemari yang terlalu padat akan
mengurangi manIaat penyimpanan karena suhunya tidak sesuai dengan kebutuhan.
4. Penyimpanan didalam lemari es:
a Bahan mentah harus terpisah dari makanan siap santap
b Makanan yang berbau tajam harus ditutup dalam kantong plastik yang rapat dan
dipisahkan dari makanan lain, kalau mungin dalam lemari yang berbeda, kalau tidak
letaknya harus berjauhan.
c Makanan yang disimpan tidak lebih dari 2 atau 3 hari harus sudah dipergunakan
d Lemari tidak boleh terlalu sering dibuka, maka dianjurkn lemari untuk keperluan
sehari-hari dipisahkan dengan lemari untuk keperluan penyimpanan makanan
5. Penyimpanan makanan kering:
a Suhu cukup sejuk, udara kering dengan ventilasi yang baik
b Ruangan bersih, kering, lantai dan dinding tidak lembab
c Rak-rak berjarak minimal 15 cmdari dinding lantai dan 60cm dari langit-langit
d Rak mudah dibersihkan dan dipindahkan
e Penempanan dan pengambilan barang diatur dengan sistem FIFO (Iirs in first out)
artinya makanan yang masuk terlebih dahulu harus dikeluarkan lebih dulu
D. Administrasi penyimpanan
Setiap barang yang dibeli harus dicatat dan diterima oleh bagian gudang untuk ketertiban
adminisrasinya. Setiap jenis makanan mempunyai kartu stock, sehingga bila terjadi
kekurangan barang dapat segera diketahui.
Proses pengolahan
Pada proses / cara pengolahan makanan ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian yaitu:
1. Tempat pengolahan makanan Tempat pengolahan makanan adalah suatu tempat dimana
makanan diolah, tempat pengolahan ini sering disebut dapur. Dapur mempunyai peranan
yang penting dalam proses pengolahan makanan, karena itu kebersihan dapur dan
lingkungan sekitarnya harus selalu terjaga dan diperhatikan. Dapur yang baik harus
memenuhi persyaratan sanitasi.
2. Tenaga pengolah makanan / Penjamah Makanan Penjamah makanan menurut Depkes RI
(2006) adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan
mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan pengangkutan sampai penyajian.
Dalam proses pengolahan makanan, peran dari penjamah makanan sangatlah besar
peranannya. Penjamah makanan ini mempunyai peluang untuk menularkan penyakit.
Banyak inIeksi yang ditularkan melalui penjamah makanan, antara lain Staphylococcus
aureus ditularkan melalui hidung dan tenggorokan, kuman Clostridium perfringens,
Streptococcus, Salmonella dapat ditularkan melalui kulit. Oleh sebab itu penjamah makanan
harus selalu dalam keadan sehat dan terampil.
3. Cara pengolahan makanan tidak terlampau penuh untuk mencegah tumpah. Wadah harus
mempunyai Cara pengolahan yang baik adalah tidak terjadinya kerusakan-kerusakan
makanan sebagai akibat cara pengolahan yang salah dan mengikui kaidah atau prinsip-
prinsip higiene dan sanitasi yang baik atau disebut GMP (good manuIacturing practice).
` Makanan yang telah matang atau siap disaji, tidak semuanya langsung dikonsumsi oleh
kita, terutama makanan yang berasal dari katering atau jasaboga. Makanan tersebut
memiliki resiko pencemaran bakteriologis terutama bila dalam penyimpanannya tidak
memenuhi prinsip hygiene dan sanitasi makanan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam penyimpanan makanan matang adalah sebagai berikut:
O makanan yang disajikan panas harus tetap disimpan dalam suhu diatas 60
0
C
O makanan yang akan disajikan dingin disimpan dalam suhu dibawah 4
0
C
O makanan yang disajikan dalam kondisi panas yang disimpan dengan suhu dibawah
4
0
C harus dipanaskan kembali sampai 60
0
C sebelum disajikan

Suhu makanan yang diangkut dari tempat pengolahan ke tempat penyajian harus
dipertahankan, yaitu:
1. Makanan yang akan disajikan lebih dari 6 jam dari waktu pengolahan harus diatur
suhunya pada suhu dibawah 4
0
C atau dalam keadaa beku 0
0
C
2. Makanan yang akan disajikan kurang dari 6 jam dapat diatur suhunya dengan suhu
kamar asal makanan segera dikonsumsi dan tidak menunggu
3. Pemanasan kembali makanan beku (reheating) dengan pemanasan biasa atau
microwave sampai suhu stabil terendah 60
0
C
Hindari suhu makanan berada pada suhu antara 24
0
C sampai 60
0
C, karena pada suhu
tersebut merupakan suhu terbaik untuk pertumbuhan bakteri pathogen dan puncak
optimalnya pada suhu 37
0
C.
Makanan matang yang akan disajikan jauh dari tempat pengolahan makanan, memerlukan
pengangkutan yang baik agar kualitas makanan tersebut tetap terjaga. Prinsip pengangkutan
makanan matang / siap saji adalah sebagai berikut:
1. Setiap makanan mempunyai wadah masing-masing. Isi makanan tutup yang rapat
dan tersedia lubang hawa (ventilasi) untuk makanan panas. Uap makanan harus
dibiarkan terbuang agar tidak terjadi kondensasi. Air uap kondesasi merupakan
media yang baik untuk pertmbuhan bakteri sehingga makanan menjadi basi
2. Wadah yang dipergunakan harus utuh, kuat dan ukurannya memadai dengan
makanan yang ditempatkan dan tidak berkarat atau bocor.
3. Pengangkutan untuk waktu yang lama harus diatur suhunya dalam keadaan tetap
panas 60
0
C atau tetap dingin 4
0
C
4. Wadah selama perjalanan tidak dibuka sampai tempat penyajian
5. Kedaraan pengangkut disediakan khusus dan tidak bercampur dengan keperluan
mengangkut bahan lain.
Penyakit bawaan makanan itu apa?
Penyakit bawaan makanan atau keracunan makanan terjangkit kalau makan atau minum
bahan tercemar. Hal ini sering dan ada sekitar 5,4 juta kejadian tiap tahun di Australia. Ada
3 tertuduh utama yang bisa menyebabkan sakit dari makanan: kuman, virus dan racun dalam
makanan baik yang alamiah maupun dicampurkan. Makanan apa pun dapat meracuni,
apakah ini diolah atau disiapkan di rumah, sekolah, supermarket setempat, toko makanan
bungkus atau rumah makan.
Bahaya keracunan berkurang bila makanan disimpan dan disiapkan semestinya.
Apa saja sebab dan gejala penyakit bawaan makanan ini?
Ada berbagai penyakit dengan banyak gejala berlainan yang bisa timbul karena makan
makanan tercemar.
Penyebab umumnya adalah:
kuman, misalnya Salmonella, Campylobacter dan Listeria,
virus, misalnya Norovirus dan Hepatitis A,
racun, misalnya racun yang dibuat oleh kuman seperti Staphylococcus aureus atau
Bacillus cereus, dan Ciguatoxin.

ML1CDCLCGI LNLLI1IAN
1 opu|as| Dan Sampe|
11 opulasl
opulasl adalah keseluruhan darl ob[ek yang akan dlLellLl dalam hal lnl yang akan men[adl
populasl adalah seluruh warga ul uesa Ma[u 1erus kecamaLan Ma[alaya kabupaLen karawang
12 Sampel
Sampel adalah sebagal wakll darl populasl yang akan dlLellLl dalam prakLek lnl yang akan men[adl
sampel yalLu 30 kepala keluarga dl desa 1erus kecamaLan Ma[alaya kabupaLen karawang karena
30 responden sudah dlanggap mewaklll

ers|apan ene||t|an
21 MeLode engumpulan daLa
MeLode pengumpulan daLa yang dllakukan pada sanlLasl llngkungan dl uesa Ma[u 1erus
kecamaLan Ma[alaya kabupaLen karawang yalLu sebagal berlkuL
1 engukuran llslk
engukuran dl lakukan pada LempaL LempaL LerLenLu yang Lelah dlLenLukan sesual sasaran
aLau ob[ek
2 Wawancara
Wawancara dllakukan pada seLlap responden yang Lelah dlLenLukan berLu[uan unLuk
mendapaLkan daLa LenLang keadaan kesehaLan llngkungan yang menyebabkan permasalahan
kesehaLan llngungan
3 Cbservasl
engamaLan langsung pada seLlap ob[ek mengenal komponen kesehaLan llngkungan dl uesa
Ma[u 1erus kecamaLan Ma[alaya kabupaLen karawang yang berLu[uan unLuk mendapaLkan
daLa LenLang penyebab langsung permasalahan kesehaLan llngkungan dl desa LersebuL
22 AlaL engumpul daLa
AlaL pengumpul daLa yang dlgunakan dalam pelaksanaan pengukuran dan pemerlksaan adalah
sebagal berlkuL
1 Lembar quesLloner
Lembar quesLloner sebagal panduan unLuk melakukan wawancara
2 Lembar Cbservasl
Lembar observasl berlsl cekllsL Lerhadap facLor facLor yang dlamaLl pada ob[ek penellLlan
3 AlaL yang dlgunakan
a Lux meLer alaL unLuk mengukur ob[ek pencahayaan
b 1ermohygro meLer alaL unLuk mengukur ob[ek suhu dan kelembaban
c SenLer unLuk mengamaLl [enLlk
23 engolahan dan anallslsl daLa
1 8encana pengolahan daLa
engolahan daLa dllakukan menggunakan kompuLer dengan menggunakan sofL ware yalLu
SSS
2 8encana Anallsls uaLa
Anallsls daLa hasll keglaLan pengumpulan daLa prlmer LenLang LlngkaL pengeLahuan slkap darl
responden dan hasll observasl selan[uLnya dlanallsls dengan keglaLan sebagal berlkuL
a Seleksl daLa
?alLu melakukan pemerlksaan daLa Lerhadap semua daLa yang Lelah Lerkumpul
dengan maksud unLuk menghlndarl adanya kekellruan dalam penglslan lembar
wawancara dan lembar observasl
b klaslflkasl daLa
?alLu melakukan pengelompokan aLau klarlflkasl sebaglan [awaban darl daLa yang
dlperoleh menuruL aspek yang sama
c 1abulasl uaLa
Adalah keglaLan menLabulasl daLa yang Lelah dlklarlflkasl menggunaan Labulasl
frekuensl sehlngga dlperoleh frekuensl darl seLlap perLanyaan
d Cara Anallsls uaLa
1 emboboLan nllal
unLuk wawancara dengan Llga plllhan [awaban A 8 dan C maka
nllal 1 unLuk [awaban responden benar
nllal 0 unLuk nllal [awaban yang salah
Cbservasl
8oboL nllal 1 unLuk [awaban balk (memenuhl syaraL)
8oboL nllal 0 unLuk [awaban Lldak balk (Lldak memenuhl syaraL)
2 krlLerla
kaLegorl penllalan berpedoman pada Allmul Azlz yalLu
76 100 kaLegorl sangaL balk
31 73 kaLegorl balk
26 30 kaLegorl Lldak balk
0 23 kaLegorl sangaL Lldak balk

INS1kUMLN LNGUMUL DA1A
I Data Umum
II Ident|tas kesponden
1 nama 8esponden
2 !enls kelamln
3 umur
4 !umlah AnggoLa keluarga
3 endldlkan 1erakhlr
a 1ldak Sekolah / 1ldak LamaL Su
b 1amaL Su
c 1amaL SL1
d 1amaL SL1A
e erguruan 1lnggl
6 eker[aan
a eLanl
b edagang
c 8uruh
d WlraswasLa
e SwasLa
f nS
g 1ldak 8eker[a
7 endapaLan
a 8p 800000
b 8p 800000 1300000
c 8p 1300000

II Data khusus
III Aspek engetahuan
a A|r bers|h
1 MenuruL saudara apakah rasa darl alr berslh ?
a Alr berslh Lldak berasa
b Alr berslh memlllkl rasa pahlL
c Alr berslh memlllkl rasa asam

2 MenuruL saudara apakah bau darl alr berslh?
a Alr berslh memlllkl bau amls
b Alr berslh Lldak berbau
c Alr berslh memlllkl bau busuk

3 MenuruL saudara bagalmana kondlsl alr berslh?
a SedlklL Lembus cahaya
b 1ldak Lembus cahaya
c 1embus cahaya



4 MenuruL saudara bagalmana persyaraLan sumur gall?
a Sumur gall Lerdlrl darl dlndlng sumur lanLal sumur blblr sumur yang Lldak kedap alr
b Sumur gall Lerdlrl darl dlndlng sumur lanLal sumur blblr sumur darl yang kedap alr
c Sumur gall Lerdlrl darl lubang yang Lldak berlanLal berblblr

3 MenuruL saudara berapa [arak yang dlpersyaraLkan anLara sumur kaskus/selokan?
a 910 m
b 9 m
c 1011 m
b Sampah
6 MenuruL Saudara Apa sa[akah yang Lermasuk [enls sampah organlk?
a Sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran
b logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol
c Baterei, botol racun nyamuk, jarum suntik bekas

7 MenuruL Saudara Apa sa[akah yang Lermasuk [enls sampah anorganlk?
a Sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran
b Baterei, botol racun nyamuk, jarum suntik bekas
c logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol

8 MenuruL Saudara Apa sa[akah yang Lermasuk [enls sampah berbahaya?
a. Baterei, botol racun nyamuk, jarum suntik bekas
b. logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol
c. Sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran

9 MenuruL saudara apa yang dlLlmbulkan aklbaL penanganan sampah yang Lldak balk?
a Meningkatkan kekebalan tubuh dari penyakit
b Menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air, udara dan tempat hidup kuman-
kuman yang membahayakan kesehatan
c Mencegah Llmbulnya blblL penyaklL
n L|mbah
10 MenuruL saudara apa sa[akah yang Lermasuk llmbah rumah Langga?
a Alr buangan rumah Langga yang berasal darl mandl cucl dan kakus
b Alr yang berasal darl alr hu[an yang menggenangl rumah
c Alr yang Lercemar llmbah lndusLrl yang melewaLl rumah

11 MenuruL saudara berapa [arak sepLlcLank yang balk dengan sumber alr (sumur)?
a 11 m
b 8 m
c 3m




12 MenuruL saudara apa syaraL dalam pembuaLan sepLlcLank?
a Tidak mengakibatkan pencemaran pada sumber-sumber air minum, dan permukaan
tanah yang ada disekitar jamban
b Dapat berkembangbiaknya cacing tambang pada permukaan tanah
c 8laya mahal dan Lldak kedap alr

13 MenuruL saudara apa yang dapaL dl[adlkan medla fllLer alr llmbah pembuangan darl bak
penampungan sebelum dlallrkan ke Lanah?
a elasLlk
b kerlkll dan paslr
c SLerofoam
d Vektor
14 MenuruL saudara penyaklL apa yang dlLularkan oleh nyamuk Aedes aegypLl?
a Malarla
b uemam berdarah
c 1lpes

13 MenuruL saudara kapan wakLu nyamuk Aedes aegypLl mengglglL?
a Sore harl
b agl hlngga slang harl
c Malam harl
16 MenuruL saudara bagalmana pencegahan penyaklL dbd?
a Member l obaL
b Memerlksakan ke dokLer
c Melakukan 3M plus
17 MenuruL saudara bagalmana clrlclrl penyaklL u8u?
a uemam Llnggl yang mendadak 27 harlpenurunan LromboslLmuncul blnLlkblnLlk merash
b 8aLuk Lldak berhenLl leblh darl 2 mlnggu
c 8erkerlngaL pada malam harl mesklpun Lldak melakukan akLlvlLas yang beraL
e Makanan dan m|numan
18 MenuruL saudara apa sa[a Lahap pengolahan makanan dan mlnuman?
a pemlllhan dan penylmpanan bahan makanan pengangkuLan pengolahanpenylmpanan dan
penya[lan makanan
b pembellan bahanpemoLongan bahan
c pembuaLan makanan
19 MenuruL saudara apa penyaklL bawaan oleh makanan dan mlnuman yang Lldak memenuhl
syaraL?
a keracunan makanan
b ulare
c 18C
20 MenuruL saudara bagalmana cara pencuclan alaL makanan dan mlnuman yang balk?
a erendaman dengan alr panas pencuclan dengan menggunakan sabun pembllasan dan
pengerlngan
b encuclan dengan alr yang mengallr
c encuclan dengan alr bak


Lembar Cbsevas| kesehatan L|ngkungan

kode responden
Lem yang dlperlksa
keLegorl
?a 1ldak
A|r 8ers|h
1 LerdapaLnya sumber alr berslh
2 LerdapaLnya sarana alr berslh
3 1erdapaLnya plpa alr berslh yang Lldak Lercemar dan
Lldak bocor

1empat Sampah
1 LerdapaL LempaL sampah
2 Lerplsah organlk dan anorganlk
3 kedap alr LerLuLup kuaL rlngan Lahan karaL mudah
dllsl dan dlkosongkan
4 memlllkl LuLup
3 kapaslLas mencukupl

L|mbah
1 LerdapaL [amban
2 LerLuLup
3 saluran buang LerLuLup
4 Lldak dlbuang keselokan
3 LerdapaLnya sepLlcLank

Vektor
1 1ldak adanya [enLlk pada penampungan alr
2 Menggunakan kelambu pada saaL Lldur aLau
menggunakan kaln kasa pada venLllasl
3 1ldak mengganLung pakalan

enyehatan Makanan M|numan
1 LerdapaL sabun mandl/sabun anLl sepLlk unLuk mencucl
Langan
2 Lersedla faslllLas pengamanan makanan (Ludubng
sa[l/lemarl makanan)
3 faslllLas LersebuL rapaL serangga dan blnaLang

kumah Sehat
1 encahayaan
2 Suhu
3 kelembaban
4 venLllasl
3 kepadaLan hunlan

atatan




as|| quest|oner
8esponden
erLanyaan
1 2 3 4 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 13 16 17 18 19 20
1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
2 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
3 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0
4 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0
6 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0
9 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0
10 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1
11 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
12 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
13 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
14 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1
13 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1
16 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
17 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0
18 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0
19 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1
20 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1
21 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
22 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1
23 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0
24 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0
23 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0
26 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
27 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
28 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0
29 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1
30 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1



Hasil Observasi Lingkungan







8esp
onde
n
erLanyaan
Alr
8erslh keL
Sampah
keL
Llmbah
keL
vekLor
keL
Makanan
mlnuman keL
8umah SehaL
1 2 3 1 2 3 4 3 1 2 3 4 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 3 keL
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1
3 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
18 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
19 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
28 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30 1 1 1 MS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Analisis Instrumen Pengumpul data
Statistics
katagori pengetahuan
responden tentang air
N Valid 30
Missing 0

atagori pengetahuan responden tentang air

requency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak baik 2 6.7 6.7 6.7
tidak baik 4 13.3 13.3 20.0
baik 9 30.0 30.0 50.0
sangat baik 15 50.0 50.0 100.0
Total 30 100.0 100.0


asll pengeLahuan responden mengenal alr berslh yang Lerbanyak adalah sangaL balk yalLu sebanyak 13
responden dengan persenLase 30
1abe| 1
engetahuan responden mengena| a|r bers|h d| daerah Ma[a|aya tahun 11
no krlLerla !umlah ersenLase ()
1 SangaL Lldak balk 2 67
2 1ldak balk 4 133
3 8alk 9 30
4 SangaL balk 13 30
1oLal 30 100

nLerpreLasl Label
uarl Label LerllhaL bahwa seLengah baglan darl responden memlllkl krlLerla pengeLahuan mengenal alr berslh
sangaL balk dengan persenLase sebesar 30 dan responden yang memlllkl LlngkaL pengeLahuan mengenal alr
berslh yang sangaL Lldak balk sebanyak 67

Statistics
katagori pengetahuan
responden tentang sampah
N Valid 30
Missing 0

atagori pengetahuan responden tentang sampah

requency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak baik 4 13.3 13.3 13.3
tidak baik 9 30.0 30.0 43.3
baik 9 30.0 30.0 73.3
sangat baik 8 26.7 26.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

asll pengeLahuan responden mengenal sampah yang Lerbanyak adalah Lldak balk dan balk yalLu sebanyak 9
responden dengan persenLase 30
1abe|
engetahuan responden mengena| sampah d| daerah Ma[a|aya tahun 11

no krlLerla !umlah ersenLase ()
1 SangaL Lldak balk 4 133
2 1ldak balk 9 30
3 8alk 9 30
4 SangaL balk 8 267
1oLal 30 100
nLerpreLasl Label
8erdasarkan Label dlaLas LerllhaL bahwa presenLase LlngkaL pengeLahuan responden mengenal sampah
LerLlnggl ada pada krlLerla Lldak balk dan balk dengan persenLase 30


Statistics
katagori pengetahuan
responden tentang limbah
N Valid 30
Missing 0

atagori pengetahuan responden tentang Iimbah

requency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak baik 2 6.7 6.7 6.7
tidak baik 7 23.3 23.3 30.0
Baik 12 40.0 40.0 70.0
sangat baik 9 30.0 30.0 100.0
Total 30 100.0 100.0


asll pengeLahuan mengenal llmbah rumah Langga adalah balk yalLu sebanyak 12 responden dengan
persenLase 40
1abe| 3
engetahuan responden mengena| ||mbah rumah tangga d| daerah Ma[a|aya tahun 11
no krlLerla !umlah ersenLase ()
1 SangaL Lldak balk 2 67
2 1ldak balk 7 233
3 8alk 12 40
4 SangaL balk 9 30
1oLal 30 100
nLerpreLasl Label
8erdasarkan Label dl aLas dapaL dlnyaLakan bahwa pengeLahuan responden mengenal llmbah rumah Langga
Lermasuk krlLerla balk dengan persenLase 40

Statistics
katagori pengetahuan
responden tentang vektor
N Valid 30
Missing 0

atagori pengetahuan responden tentang vetor

requency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak baik 4 13.3 13.3 13.3
tidak baik 12 40.0 40.0 53.3
Baik 10 33.3 33.3 86.7
sangat baik 4 13.3 13.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

asll pengeLahuan responden mengenal vecLor adalah Lldak balk yalLu sebanyak 12 responden dengan
persenLase 40
1abel 4
engeLahuan responden mengenal vekLor penyaklL dl daerah Ma[alaya Lahun 20110926

no krlLerla !umlah ersenLase ()
1 SangaL Lldak balk 4 133
2 1ldak balk 12 40
3 8alk 10 333
4 SangaL balk 4 133
1oLal 30 100


nLerpreLasl Label
8erdasarkan Label dl aLas dapaL dlnyaLakan bahwa pengeLahuan responden mengenal vecLor penyaklL
Lermasuk krlLerla Lldak balk dengan persenLase 40


Statistics
katagori pengetahuan
responden tentang mamin
N Valid 30
Missing 0

atagori pengetahuan responden tentang mamin

requency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak baik 2 6.7 6.7 6.7
tidak baik 11 36.7 36.7 43.3
baik 14 46.7 46.7 90.0
sangat baik 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0


asll pengeLahuan responden mengenal makanan dan mlnuman adalah balk yalLu sebanyak 14 responden
dengan persenLase 467

1abe| S
engetahuan responden mengena| penyehatan makanan m|numan d| daerah Ma[a|aya tahun 11

no krlLerla !umlah ersenLase ()
1 SangaL Lldak balk 2 67
2 1ldak balk 11 367
3 8alk 14 467
4 SangaL balk 3 10
1oLal 30 100
nLerpreLasl Label
8erdasarkan Label dlaLas dapaL dlnyaLakan bahwa pengeLahuan responden mengenal penyehaLan makanan
mlnuman Lermasuk krlLerla balk dengan persenLase sebesar 467




Hasil Analisa Observasi Kualitas Lingkungan
Statistics
katagori terponden mengenai
air bersih
N Valid 30
Missing 0


atagori terponden mengenai air bersih

requency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak memenuhi syarat 13 43.3 43.3 43.3
memenuhi syarat 17 56.7 56.7 100.0
Total 30 100.0 100.0


Tabel1
Kategori responden mengenai air bersih di desa Maju Terus Kec. Majalaya Kab. Karawang tahun
2011

No kriteria Jumlah Persentase ()
1 Memenuhi syarat 13 43,3
2 Tida memenuhi syarat 17 56,7
Total 30 100

Interpretasi tabel :
Berdasarkan table diatas dapat dinyatakan bahwa kategori responden mengenai air bersih tidak
memenuhi syarat dengan persentase 56,7


atagori responden memgenai tempat sampah

requency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak memenuhi syarat 8 26.7 26.7 26.7
memenuhi syarat 22 73.3 73.3 100.0
Total 30 100.0 100.0






Tabel 2
Kategori responden mengenai tempat sampah di desa Maju Terus Kec. Majalaya Kab. Karawang
tahun 2011

No kriteria Jumlah Persentase ()
1 Memenuhi syarat 8 26,7
2 Tida memenuhi syarat 22 73,3
Total 30 100

Interpretasi tabel :
Berdasarkan table diatas dapat dinyatakan bahwa kategori responden mengenai tempat sampah tidak
memenuhi syarat dengan persentase 73,3

atagori responden mengenai Iimbah

requency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak memenuhi syarat 17 56.7 56.7 56.7
memenuhi syarat 13 43.3 43.3 100.0
Total 30 100.0 100.0



Tabel 3
Kategori responden mengenai limbah di desa Maju Terus Kec. Majalaya Kab. Karawang tahun 2011

No kriteria Jumlah Persentase ()
1 Memenuhi syarat 17 56,7
2 Tida memenuhi syarat 13 43,3
Total 30 100

Interpretasi tabel :
Berdasarkan table diatas dapat dinyatakan bahwa kategori responden mengenai limbah memenuhi
syarat dengan persentase 56,7



atagori responden mengenai vetor

requency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak memenuhi syarat 14 46.7 46.7 46.7
memenuhi syarat 16 53.3 53.3 100.0
Total 30 100.0 100.0



Tabel 4
Kategori responden mengenai vector penyakit di desa Maju Terus Kec. Majalaya Kab. Karawang
tahun 2011

No kriteria Jumlah Persentase ()
1 Memenuhi syarat 14 46,7
2 Tida memenuhi syarat 16 53,3
Total 30 100

Interpretasi tabel :
Berdasarkan table diatas dapat dinyatakan bahwa kategori responden mengenai vector penyakit tidak
memenuhi syarat dengan persentase 53,3


atagori responden mengenai mamin

requency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak memenuhi syarat 2 6.7 6.7 6.7
memenuhi syarat 28 93.3 93.3 100.0
Total 30 100.0 100.0


Tabel 5
Kategori responden mengenai penyehatan makanan minuman di desa Maju Terus Kec. Majalaya Kab.
Karawang tahun 2011

No kriteria Jumlah Persentase ()
1 Memenuhi syarat 2 6,7
2 Tida memenuhi syarat 28 93,3
Total 30 100

Interpretasi tabel :
Berdasarkan table diatas dapat dinyatakan bahwa kategori responden mengenai penyehatan makanan
minuman tidak memenuhi syarat dengan persentase 93,3

atagori responden mengenai rumah sehat

requency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak memenuhi syarat 8 26.7 26.7 26.7
memenuhi syarat 22 73.3 73.3 100.0
Total 30 100.0 100.0



Tabel 6
Kategori responden mengenai rumah sehat di desa Maju Terus Kec. Majalaya Kab. Karawang tahun
2011

No kriteria Jumlah Persentase ()
1 Memenuhi syarat 8 26,7
2 Tida memenuhi syarat 22 73,3
Total 30 100

Interpretasi tabel :
Berdasarkan table diatas dapat dinyatakan bahwa kategori responden mengenai rumah sehat tidak
memenuhi syarat dengan persentase 73,3





















Rumusan Masalah
56,7 Masyarakat Desa Maju Terus Kecamatan Majalaya Kabupaten Karawang pada bulan September 2011
belum memiliki sarana pengelolaan limbah rumah tangga yang memenuhi syarat.
DAFTAR PUSTAKA
Asmustawa,2007. Evaluasi Pengelolaan Kualitas Air Bersih Oleh Petuga Sanitasi Puskesmas Di
Kabupaten Bungo. Program Magister Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan,Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta 2007
Chatip. 1997. Pengolahan Air Minum. Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan. Yogyakarta.
Danang kusjuliadi P. septictank. Depok. Penebar swadaya. Desember 2007
Depkes. 2002. Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum/Air Bersih. Jakarta.
Depkes RI. Penyehatan Makanan dan Minuman, 1999.
Fikih tabah. http://lemmod.blogspot.com. Penyaringan Air Skala Rumah Tangga.
Jawet. 1992. Mikrobiologi Untuk Profesi Kesehatan Edisi 16. EGC. Jakarta.
Karsidi, 1999. Hubungan antara Tingkat Pendidikan dan Pendapatan dengan Penggunaan Air Sungai
oleh Penduduk di Sekitar Sungai Kali Jajar Demak. Semarang : Skripsi.
Jakarte.wordpress.com. hernowo. 14 Agustus 2007. Pengertian Sampah
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002
Lindsay, RK dan kawan-kawan, Teknik Sumber Daya Air jilid 2, Erlangga, Jakarta, 1995
Linsley, Ray, K. & Franzini, JB., 1989. Teknik Sumber Daya Air. Jakarta : Erlangga
MuniI A. 15 Agustus 2009. Sumur sehat. http://environmentalsanitation.wordpress.com
Nurdijanto, 2000. Kimia Lingkungan. Pati. Yayasan peduli Lingkungan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan sistem
penyediaan Air minum
Purawidjaja, Enam Prinsip Dasar Penyediaan Makan di Hotel, Restoran dan Jasaboga, 1995
RaziI, M. 2001. Pengolahan Air Minum. Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Rica Denis (E2A009016). 2010. Http://uripsantoso.wordpress.com/. Kualitas dan Kuantitas Air
Bersih Untuk Pemenuhan Kebutuhan Manusia.
Santika, . 1984. Metode Penelitian Air. Usaha Nasional. Surabaya Indonesia
Sujudi. 1995. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi Revisi Bina Rupa Aksara. Jakarta.
Surawira, U. 1996. Air Dalam Kehidupan Lingkungan Yang Sehat. Bandung.
Suripin, 2002. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta : Andi OIIset.
Suharyono. 1996. Diari Akut Klinik dan Laboratorik. Rineka Cipta. Jakarta.
Sutrisno, C Totok, 2000. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta :Rineka Cipta.
Suyono, 1993. Pengelolaan Sumber Daya Air. Fakultas GeograIi Universitas
Tim Mikrobiologi. 2003. Bakteriologi Medik. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Bayumedia. Malang.

You might also like