Professional Documents
Culture Documents
8. PEKERJAAN
FABRIKASI
Kualitas hasil pekerjaan fabrikasi komponen struktur baja merupakan hal mutlak dan dipersyaratkan oleh pemberi kerja dan standar baku yang ada. Kualitas dari hasil fabrikasi harus dipenuhi untuk memastikan bahwa pekerjaan konstruksi dapat berlang sung dengan baik dan terhindar dari risiko keterlambatan jadwal dan membengkaknya biaya produksi ulang. Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya didapatkan bahwa terdapat 9 proses dalam fabrikasi komponen struktur baja, yaitu pembuatan gambar fabrikasi, pengadaan material, penandaan, pemotongan, pembuatan lubang, perakitan, pengelasan. penyelesaian dan pengiriman. Setiap proses saling berkaitan dan memiliki tingkat kepentingan yang sama. Penyimpangan terhadap kualitas yang direncanakan didapatkan sering terjadi pada proses pemotongan, pembuatan lubang dan pengelasan. 8.1 Fabrikasi Komponen Struktur Baja Pengertian proses fabrikasi komponen struktur baja secara umum adalah suatu proses pembuatan komponenkomponen struktur baja dari bahan profil baja dan atau plat baja. Pelaksanaan proses fabrikasi dapat dilakukan di dalam pabrik dan di luar
Gambar 8.1 Bahan struktur baja selesai diproses fabrikasi Dalam kenyataannya hampir sebagian besar proses fabrikasi selalu dilakukan di dalam pabrik karena pertimbangan-pertimbangan: 1. Peralatan fabrikasi yang lebih baik dan memadai tersedia di pabrik, seperti crane, mesin potong, mesin bor, mesin punching, mesin las, mesin oven untuk kawat las. Peralatan mesin potong, mesin bor, mesin punching juga tersedia dalam bentuk portable untuk keperluan pelaksanaan proses fabrikasi di lapangati, tetapi kecepatan dan keakuratannya tidak sebaik peralatan yang tersedia di pabrik. Sebagai perbandingan, mesin potong yang ada di pabrik biasanya sudah dilengkapi dengan mesin bor atau mesin punching sehingga pekerjaan pemotongan dilakukan bersamasama dengan pembuatan lubang. Crane yang digunakan untuk memindahkan profil dan pelat baja dengan berat yang sulit dipindahkan dengan tenaga manusia tidak dapat ditem-
205
206
8.2
Kualitas pembuatan
Definisi dari kualitas menurut Robert H. Lochner (1990), adalah gambaran dan karakteristik menye luruh dari barang atau jasa, yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan atau yang tersirat. Selama ini kegiatan pengendalian kualitas lebih banyak dipandang sebagai pelaksanaan inspeksi dan pengujian yang dilakukan untuk menemukan hasil produk yang tidak sesuai dengan persyaratan yang ditentukan (Lochner et al. 1990). Dengan semakin meningkatnya pengetahuan dan kebutuhan akan kualitas dan persaingan bisnis yang semakin kompetitif, pandangan seperti itu sudah ditinggalkan. Karakteristik dari sistem kualitas di masa sekarang (Lochner et al. 1990): 1. Fokus pada pelanggan Produk didesain dan dibuat untuk memenuhi keinginan pelanggan. Yang dimaksud pelanggan adalah
207
208
Gambar 8.4 Proses las MIG pada komponen baja 8.3 Sistem Pengendalian Perencanaan Dan
Kualitas Pada Proses Fabrikasi Komponen Struktur Baja Dalam proses fabrikasi kompo nen struktur baja terdapat beberapa tahapan yang saling berurutan dan terkait. Masing-rnasing tahapan menghasilkan output yang akan menjadi input pada tahapan yang mengikutinya, karena itu output yang dihasilkan oleh masing-masing taha pan harus dipastikan telah memenuhi standar kualitas yang ditentukan sebelum dikerjakan dalam tahapan berlkutnya. Untuk memastikan bahwa stan
209
Gambar 8.5 Hasil pengelasan pelat gusset mungkin dan dapat segera dilakukan tindakan pencegahan atau perbaikan agar kualitas dari output yang dihasilkan baik dari masing-masing tahapan maupun hasil akhir dari keseluruhan proses fabrikasi dapat dipastikan memenuhi standar kualitas yang ditentukan. Perencanaan dan Pengendalian kualitas dilakukan dengan mengacu kepada standar-standar baku menge nai proses fabrikasi yang telah ada. 8.3.1 Sistem Informasi Dalam Perencanaan Dan Pengendalian Kualitas
210
Dalam kondisi tertentu bila panjang profil baja yang dibutuhkan tidak memungkinkan untuk dipotong tanpa meninggalkan sisa yang tidak bisa dipakai lagi untuk keperluan lain dan dalam jumlah yang banyak, maka dimungkinkan pemesanan profil baja dengan panjang khusus sesuai DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 211
212
Gambar 8.8 Penyimpanan bahan dilakukan oleh pabrik yang memproduksi material tersebut dan hasilnya dinyatakan dalam sertifikat bahan. Dalam sertifikat bahan selain komposisi kimia dan sifat mekanis material juga disebutkan ukuran panjang, dimensi, berat, kelurusan, tekuk dan distorsi dari material tersebut. Sertifikat bahan disediakan oleh fabricator banya bila diminta oleh pelanggan dan dinyatakan dalam dokumen kontrak. Bila diperlukan oleh pelanggan maka serangkaian uji tambahan dapat dilakukan oleh fabricator dan hal ini harus disebutkan di dalam dokumen kontrak termasuk ketentuan mengenai biaya pelaksanaan uji tambahan yang menjadi tanggung an pelanggan. Bila material yang diterima oleh fabricator tidak memenuhi persyaratan toleransi untuk lendut, ukuran, bentuk, kerataan seperti yang ditentukan
Material stok yang tidak memiliki sertifikat bahan tidak boleh digunakan tanpa persetujuan dari pelanggan. Pada saat penerimaan material harus diperiksa kesesuai annya terhadap toleransi standar yang diijinkan. Standar toleransi untuk material terdapat dalam: Japan Industrial Standards (JIS), DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 213
8.4.2 Pengadaan bahan penunjang Untuk material penunjang cat pemesanan dilakukan berdasarkan perhitungan luas bahan baku material baja yang akan dicat dibagi dengan luas sebar efektif cat untuk tebal yang ditentukan per satu litemya. Data cat yang diperlukan untuk pemesanan adalah jenis cat yang ditentukan dalam spestfikasi teknis. Untuk material penunjang kawat las dan biji blasting grit pemesanan dilakukan tidak berdasarkan kebutuhan masingmasing proyek karena material penunjang ini bersifat umum dan dapat digunakan untuk bermacam-macam proyek.
Gambar 8.10 Proses pembengkokan baja struktur Untuk bahan penunjang kawat las pengendalian kualitas yang dilakukan adalah pada proses penyimpanan.
Gambar 8.11 Proses penandaan dengan template lubang baut dan jumlah lubang baut pada bahan baku profil dan plat baja
214
Gambar 8.12 Baja struktur yang telah ditandai untuk dipotong 2. Pada pabrik yang dalam proses pemotongan dan pemberian lubang menggunakan mesin, pemberian tanda dilakukan secara otomatis pada saai pemotongan material. Dalam penggunaan mesin, input data meliputi garis potong, jarak lubang baut, diameter lubang baut dan posisi plat dilakukan bersamaan dengan komputer dengan mengacu kepada gambar fabrikasi. Menurut Japanase architect tural Standard Specification Structural Steelwork Specificationfor Building Construction (JASS 6) section 4.5: 1. Pemberian tanda harus dilakukan dengan akurat dan jelas dengan mengacu kepada gambar fabrikasi dan atau mal.
215
Keuntungan dari pemakaian gunting potong adalah jarak pisaunya yang dapat diatur. Keuntungan yang lain adalah pergerakan sudut pisau dan sudut bebas pada ujung pisau. Perbandingan sudut pisau biasanya adalah 1:8, pisau atas dinaikkan 10 mm setiap 80 mm panjang pisau, dengan perbandingan ini dibutuhkan gaya potong yang terkecil. Pengurangan sudut pisau akan mengurangi gaya puntir yang timbul selama proses pemotongan, tetapi gaya potong yang dibutuhkan akan meningkat. Sudut bebas pada pisau potong dibatasi untuk menghindari perlema han pada ujung material yang dipotong. Biasanya sudut yang dipakai adalah 1.5 sampai 3.5 tergantung dari material yang akan dipotong. Semakin pendek material yang akan dipotong semakin besar sudut yang dibutuhkan. Masalah yang biasanya timbul dalam pemotongan dengan menggu nakan gunting adalah perubahan DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 216
Gambar 8.14 Proses pemasangan baut b) Pemotongan dengan mesin cropping Prinsip pemotongan dengan mesin cropping sama seperti pemo tongan dengan gunting. Perbedaan nya adalah pemotongan dengan gunting hanya dapat dilakukan untuk plat baja sedangkan pemotongan dengan mesin cropping dapat dilakukan selain untuk plat baja juga
217
218
219
220
Gambar 8.17 Pengiriman bahan ke lokasi proyek 2. Pembuatan lubang berbentuk lonjong (slotted hole) harus menggu nakan machine flame cutting, atau dipukul, atau dibentuk dengan penge bor dua lubang yang berdekatan. 3. Pembuatan lubang dengan dipukul hanya diijinkan untuk material dengan tegangan leleh (fy) tidak lebih dari 360 Mpa dan tebal tidak lebih dari (5600/fy) mm. 4. Ukuran diameter lubang selain lubang pada tapak kaki kolom adalah 2 mm lebih besar dari ukuran diameter baut untuk baut dengan diameter lebih kecil dari 24 mm dan tidak lebih dari 3 mm lebih besar dari ukuran diameter baut untuk baut dengan diameter yang lebih besar. 5. Ukuran diameter lubang pada tapak kaki kolom tidak lebih dari 6 mm lebih besar dari ukuran diameter angker baut.
221
Gambar 8.18 Cambering dengan proses dingin a) Dibor (drilling) Pembuatan lubang dengan bor dilakukan dengan menggunakan mesin bor radial terutama untuk pembuatan lubang pada plat yang ditumpuk lebih dari satu. Pembuatan lubang yang memiliki sudut kemiringan yang bervariasi dilakukan dengan menggunakan universal drilling machine. Pembuatan lubang yang sejajar dan dilakukan secara bersamaan dilakukan dengan menggunakan mesin multi-spindle. Pembuatan lubang dengan jumlah banyak dalam arah vertikal dan horisontal dilakukan dengan menggu nakan mesin automatic beam lines. Pembuatan lubang dalam jumlah yang sedikit dan sewaktu-waktu dalam proses fabrikasi dapat dilakukan dengan mesin bor portable. Mesin bor portable bekerja dengan hidrolis atau elektris. b) Dipukul (punching) Pembuatan lubang dengan dipukul dilakukan untuk lubang berbentuk
222
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada proses perakitan adalah pengaruh pada bentuk komponen yang 8.6 Proses Perakitan akan terjadi sebagai akibat dari panas Proses perakitan adalah proses yang dihasilkan selama proses pengikatan komponen-komponen men pengelasan. Selain mengakibatkan jadi satu, biasanya proses perakitan penyusutan pada panjang material, yang dilakukan di bengkel adalah pengelasan juga dapat mengakidengan cara pengelasan. batkan perubahan bentuk pada material, karena itu perlu dilakukan pemilihan metode pengelasan yang dapat mengurangi terjadinya perubahan bentuk pada material. Untuk mengurangi perubahan bentuk yang terjadi pada material akibat penge lasan dapat juga dipasang alat bantu pengaku sementara. Menurut Standard Association ofAustralia Part 8 - Fabrication, Gambar 8.19 Proses penandaan pada section 8.2.8: baja struktur DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 223
Gambar 8.21 Layout sambungan sikusiku 1. Perakitan adalah proses perakitan beberapa subkomponen yang dihasilkan dari proses sebelumnya yaitu proses pemoto ngan dan pembuatan lubang menjadi satu komponen struktur yang utuh dengan dilas atau dibaut. Sub komponen dapat berupa plat-plat penyambung, batang-batang pada rangka batang atau kolom majemuk, plat sayap dan plat badan pada balok girder yang dibuat dari plat. 2. Pada bagian yang akan dilas, sub komponen dipasang dengan memakai
224
225
Gambar 8.22 Penyemprotan pelindung api c) Dengan disemprotkan Pengecatan dengan cara semprotkan menguntungkan dari segi kecepatan waktu pelaksanaan. Pelapisan dengan cat dilakukan dalam dua kall pelapisan yaitu: i) Lapisan cat dasar (primer paini) Pelapisan dengan cat dasar dilakukan untuk membasahi permukaan yang akan dicat dan mempersiapkan permukaan baja agar mempunyai daya lekat yang baik dengan lapisan cat akhir. Jenis cat dasar yang sering digunakan adalah cat zinc chrome, zinc rich dan red lead. Ketebalan lapisan cat dasar yang diterapkan harus mengikuti spesifikasi yang disediakan oleh pemasok cat. Lapisan cat dasar dapat melindungi baja dari karat untuk waktu yang cukup lama yaitu antara tiga sampai enam minggu, sebelum dilapisi dengan cat akhir. ii) Lapisan cat akhir (finish paint)
226
Gambar 8.23 Hasil penyemprotan pelindung api 2. Bagian-bagian yang tidak boleh dilapisi cat adalah: a. Bagian yang akan dilas di lapangan sampai sejauh 100 mm dari kedua ujung bagian yang akan dilas. b. Bagian dimana lapisan cat dapat merintangi uji ultrasonik. c. Bagian permukaan geser dimana akan dilakukan sambungan dengan menggunakan baut mutu tinggi. d. Bagian yang akan ditanam dalam beton. Pemberian Lapisan Logam Pelapisan baja dengan lapisan logam memiliki beberapa keuntungan bila dibandingkan dengan lapisan cat (Davies, et. a l, 1980) yaitu:
227
228
Gambar 8.25 Penandaan komponen baja 8.9 Peralatan dan Perleng kapan Untuk dapat menyelesaikan pekerjaan bidang baja, seorang pekerja baja harus memahami, menguasai proses kerja, cara pemeliharaan
229
Gambar 8.26 Mesin gerinda bangku Mesin gerinda berkaki / The pedestal grinde, adalah jenis mesin gerinda yang dilengkapi dengan kaki /kolom, pada umumnya lebih besar dari mesin gerinda bangku dan diikatkan ke lantai. (gambar 8.26) adalah jenis mesin gerinda kering, artinya gerinda jenis ini tidak direncanakan untuk memiliki sistem pendingin baik untuk roda gerinda dan benda kerja, selama proses penggerindaan. Benda kerja hanya didinginkan dengan cara dicelupkan ke dalam tangki air kecil yang terdapat pada badan mesin gerinda.
Gambar 8.28 Mesin gerinda pedestal tipe basah Sedangkan pada gambar 8.27 adalah jenis mesin gerinda basah. Mesin model ini telah dilengkapi dengan sistem pendingin yang menjaga roda gerinda dan benda kerja teraliri cairan pendingin. Aliran cairan pendingin ini akan membersihkan partikel-pertikel hasil pengerindaan dan menjaga benda kerja tetap dalam keadaan dingin.
230
Kedua jenis mesin gerinda ini akan berbahaya jika cara penggunaannya DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Gambar 8.30 Penahan benda kerja Gambar 8.29 Kaca pelindung mata Pada setiap roda gerinda juga terpasang a tool rest / penahan benda kerja (gambar 8.29), yang berfungsi menjadi penahan benda kerja selama proses penggrindaan. Jaraknya harus diatur lebih kurang 1/8 inci (3,175 mm) dari roda gerinda, jarak tersebut diatur untuk menghindari terjepitnya benda kerja. Roda gerinda harus diputar dengan tangan selama proses pengaturan jarak tersebut, untuk memastikan roda gerinda dapat berputar dengan bebas. Satu hal penting yang harus menjadi perhatian dan kebiasaan adalah setiap kali kita menggunakan mesin gerinda, jangan berdiri didepannya pada saat mesin baru dihidupkan. Hal ini untuk menghindari terkena (jika terjadi) percikan pecahan roda gerinda.
Untuk perawatan roda gerinda, secara periodik roda gerinda harus dibersihkan dengan menggunakan alat perawatan roda gerinda (wheel dresser). Alat ini berfungsi untuk menghilangkan lapisan sisa partikel benda kerja serta mengembalikan kekasaran permukaan roda gerinda.
Gambar 8.31 Perawat roda gerinda Proses pembersihan dan pengasaran roda gerinda dilakukan dengan cara meletakkan di atas penahan benda kerja (tool rest) dan menempelkan wheel dresser dengan bibir roda gerinda. Dengan menghidupkan mesin
231
Gambar 8.32 Pengencang baut pneumatic Berikutnya adalah mengeringkan sistem saringan udara sesuai dengan kebutuhan. Dengan terpeliharanya sistem peralatan pneumatik yang dimiliki untuk selalu dalam keadaan bersih dan terlumasi,
232
Gambar 8.33 Mesin kombinasi Ukuran dari pelat baja, baja siku dan baja batangan yang dapat ditangani bergantung pada kapasitas mesin itu sendiri. Mesin-mesin tersebut dibuat dengan berbagai variasi ukuran dan kapasitas. Dikarenakan besarnya bahaya / resiko tinggi yang dihasilkan oleh mesin jenis ini, maka seorang operator akan dituntut untuk memiliki perhatian yang sungguh-sungguh pada saat mengopera sikan mesin tersebut. 8.9.3.2 Mesin bor listrik Pada saat ini sudah banyak diproduksi jenis, ukuran dan model mesin bor listrik yang dapat digunakan dibengkel fabrikasi, semua jenis mesin bor tersebut didesain sesuai dengan kebutuhan spesifik pekerjaan yang akan dilayani. Salah satu jenis mesin bor yang kita kenal (gambar 8.38) adalah mesin bor
233
Gambar 8.35 Radial drill press untuk pengerjaan di lokasi proyek. Sebelum menggunakan mesin bor, perlu dilakukan pemeriksaan secara visual kondisi mesin bor untuk memastikan semua komponen pada tempatnya, dalam keadaan aman dan kondisi siap dioperasikan. Pemeriksaan dilakukan terhadap semua komponen yang terpasang seperti motor listrik, bagian
234
235
Gambar 8.44 Posisi pengasahan mata bor 8.9.4 Cairan pendingin Cairan minyak pelumas digunakan pada waktu pengeboran besi baja dan besi tempa, sedangkan untuk pengeboran bahan yang terbuat dari besi cor, aluminium, kuningan dan bahan logam lainnya biasanya dilakukan tanpa menggunakan cairan. Tetapi bagaimana pun juga sangat disarankan untuk setiap proses pengeboran selalu mengguna kan media pendingin bahan logam, guna menghindari terjadinya pemana san berlebihan pada mata bor yang pada akhirnya akan membuat mata bor cepat tumpul. Bahan-bahan pendingin tersebut antara lain adalah tekanan udara digunakan untuk besi cor; minyak tanah untuk aluminium; asam oleat untuk tembaga; minyak mineral campuran belerang digunakan untuk logam monel (logam paduan yang terbuat dari campuran nikel, tembaga serta logam-logam lainnya). Untuk logam-logam yang mengandung besi (ferrous metals) dapat mengguna kan cairan pendingin seperti air, soda water.
Gambar 8.40 Mata bor dengan sudut mata bor yang berbeda
236
237
Gambar 8.45 Gergaji pita vertical Hindari memelintir mata gergaji dengan mencoba memotong sudutsudut tajam. Ingat, anda harus memotong sekitar sudut-sudut. Jika ingin Gambar 8.46 Alat penyambung mata gergaji 6) pengarah mata gergaji bagian atas di setel terlalu tinggi dari benda kerja
238
Gambar 8.47 Gergaji horizontal Hasil yang baik dari pemakaian pemotong logam tergantung dari kehati-
239
8.10.1.1 Proses karat Pengertian yang jelas tentang proses karat penting untuk dipahami langkah-langkah menghalangi karat dengan lapisan pelindung. Oksigen dikombinasikan dengan besi, unsur utama dari baja, akan membentuk karat. Proses kimiaelektro ini mengembalikan logam besi ke bentuk awalnya di alam yakni oksida besi. Bentuk paling umum dari oksida besi atau biji besi ditemukan di alam adalah Hematite (Fe2O3), yang mana sama dengan apa yang kita sebut karat. Besi pada biji besi dipisahkan dari oksida untuk menghasilkan bentuk yang berguna dari besi, baja dan berbagai campuran logam. Karena besi mempunyai gaya tarik menarik yang kuat dengan oksigen, hal ini membutuhkan untuk berurusan dengan kecenderungan saat iniselamanya untuk membentuk kimiaelektro yang lebih stabil . Proses mengkombinasikan besi dan oksigen disebut oksidasi, adalah
240
241
Solvent latent
Pencair
Additif Tipe additivie yang ditambahkan pada cat agar memperkuat kemampuan cat serta pembentukan lapisan cat antara lain: Plastizier, berfungsi menambah daya lentur lapisan cat. Pigment dispersant, untuk membantu penyebaran pigment dan mencegah pigment yang telah tersebar terikat bersama-sama. Sedimentase detterent, untuk mencegah pigment mengendap didasar selama cat dalam penyimpanan, dengan menghindar kannya terhadap pemisahan dari resin dan solvent. Color separation deterrent, untuk mencegah pemisahan dan pengangkataan warnayang sering diasosiasikan dengan cat.
242
Hardeners Hardeners ditambahkan pada cat bereaksi dengan molekul dari komponen utama untuk memnbentuk molekul yang lebih besar 8.10.3 Tujuan Pengecatan: Untuk memberikan warna yang indah dan menarik Untuk melindungi dan menjaga agar benda tidak mengalami proses pelapukan dan atau menjadi rusak Untuk melindungi struktur dari pengaruh negatif dan cuaca Untuk mencegah korosi Untuk menambah ketahanan konstruksi dari pengaruh panas.
8.10.4 Syarat Cat antara lain: Cat harus dapat kering dalam waktu maximal 30 jam Pengecatan harus menghasilkan lapisan yang lengket, rata, kenyal, melekat dengan baik, tidak menyerap debu. Harus melekat dan menutup dengan baik. DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
243
244
Pengatur cairan cat Body gun Laluan udara masuk Platuk Batang katup Fluid tip 11. Mur penghubung 12. Mur pengunci 13. Tabung cat DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
245
8.10.7 Alat Perlengkapan Kerja Cat Alat perlengkapan kerja cat antara lain: Respirator Masker partikel harus dikenakan dalam operasi yang melibatkan partikel-partikel yang berterbangan, misalnya pada saat pengamplasan. Masker partikel ada tipe disposa ble dan tipe filter yang bisa diganti. Masker gas adalah alat pelindung yang dirancang untuk mencegah gas organic (udara yang bercampur uap bahan pelaruk organik), terhisap melalui mulut atau hidung. Sarung tangan Sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan seseorang pada saat melakukan pekerjaan cat. Untuk mencegah penyerapan solvent organik kedalam kulit pada saat pengecatan digunakan sarung tangan tahan tahan pelarut (solvent resistant gloves). Kaca mata (Goggles) Kacamata melindungi mata dari cat dan tiner, atau partikel metal yang timbul pada saat pengamplasan.
Sepatu
246
247
248
249
Pe harus
Biarkan cat primer mengering menurut waktu yang sudah diten-tukan pabrik. Primer surfacer Primer surfacer dimaksudkan untuk melindungi logam/baja dan untuk mengisi permukaan. cara pemakaian primer surfacer: adukla h dengan rata sebelum diencerkan dengan tiner pilih tiner yang dianjurkan pabrik encerk an bahan tersebut dan aduk sampai rata dan saring bila perlu atur tekanan kerja pengecatan sampai 40 psi. 8.10.15 Penyemprotan Pe riksa hasil penyemprotan de-ngan menyetel fluid adjustment screw dan spreder adjustment valve. Co ba dahulu pada logam sebe-lum disemprotkan pada kons-truksi baja.
Se mprotkan lapisan berikutnya 3 sampai 4 kali lapisan diperoleh ketebalan yang dianjurkan. Bia rkan sampai kering sempurna Me ngamplas basah dengan kertas ampelas no 400 untuk memperoleh pemukaan yang rata dan halus.
Dempul. Dempul dapat dioleskan maupun dengan disemprot. Dempul sebaiknya diampelas setelah larutan didalam lapisan telah menguap. Proses pengeringan dapat dipercepat dengan memakai infra red. Bila dempul diampelas sampai pada tingkat permukaan sementara larutan itu masih menguap, maka permukaan tidak akan mencapai target yang diharapkan dan menyebabkan keretakan. Goresan yang dalam diatas permukaan akan terlihat seperti dempul yang terbenam kedalamnya. Cara mengampelas dengan menyemprotkan lapisan penunjuk yang tipis diatas permukaan dempul. Lapisan penunjuk merupatkan tanda untuk mengetahui ketidakrataan suatu permukaan sebelum menyemprotkan lapisan surfacer.
3). Pekerjaan cat Sebelum mempersiapkan cat yang akan digunakan harus ada persiapan
250
Hal yang perlu dilakukan untuk persiapan sebelum pengecatan warna adalah pemeriksaan dan persiapan cat warna. 8.10.16 Metode pengecatan 1). Spray Painting Prinsip spray painting adalah menyempotkan cat dalam bentuk kabut, sehingga cat menempel pada obyek. Pengabutan cat membuat kerja menjadi efisien dan menjamin kecantikan hasilnya. Memiliki rentang pengunaan yang luas, karena material obyek tidak mempengaruhi hasilnya, karena cat dikabutkan maka banyak yang hilang dalam bentuk kabut. Untuk mengabutkan dengan benar memerlukan tiner yang banyak 2). Air Spraying Prinsipnya penyemprotan udara dipenuhi dengan mengeluarkan udara bertekanan melalui sebuah lubang, yang menyebabkan cat dihisap, sehingga mengabutkan cat. Metode ini dapat digunakan sebagian besar tipe cat, biaya lebih rendah dan menghasilkan tekstur yang baik. Memungkinkan bentuk pengecatan yang sulit dan rumit dengan mengontrol tekanan udara dan penyetelan pada semprotan dengan mudah. Metode ini efisiensi adhesi relative kurang baik.
251
b)
Spray Gun Tipe Tekan (Pressure) Pada Fluid tipnya sama rata dengan air cap. Bahan cat keluar pada mulut air cap karena tekanan. Sebagian udara masuk kedalam tabung cat dan sebagian lagi keluar untuk mengabutkan cat pada permukaan. Fungsi Komponen Spray Gun a). Air Cap Air cap terpasang pada bagian belakang depan spray gun, air cap berfungsi untuk mengabutkan dan mengarahkan penyemprotan secara vertical maupun horizontal. Pada air cap terdapat lubang laluan cat dan lubang laluan udara, bagian yang menonjol keluar disebut tanduk. Udara
252
253
255