Professional Documents
Culture Documents
LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR TENTANG RPJMD PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008-2013
BUKU II
TABEL INDIKATOR KINERJA PROGRAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008-2013
TABEL INDIKATOR KINERJA PROGRAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008-2013
PROGRAM PEMBANGUNAN TAHUN 2008-2013
NO. KEBIJAKAN 2 PROGRAM 3 SASARAN PROGRAM 4 INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 7 2009 8 2010 9 2011 10 2012 11 2013 12
Misi 1 : Mewujudkan sumber daya manusia Jawa Barat yang produktif dan berdaya saing
1.
a.
URUSAN PENDIDIKAN
Menetapkan kebijakan pendidikan gratis bagi masyarakat kurang mampu Program Wajib Pendidikan dasar Belajar 1. 2. 3. 4. 5. Meningkatnya APK PAUD formal Meningkatnya APM SD/MI Sederajat Meningkatnya APK SMP/MTs Sederajat Meningkatnya APM SMP/MTs Sederajat Meningkatnya angka melanjutkan SD/MI ke SMP/MTs Terpenuhinya kebutuhan ruang kelas SMP Meningkatnya pelayanan pendidikan di daerah khusus Terlaksananya bantuan Beasiswa bagi Siswa SMP/MTs Terlaksananya bantuan Beasiswa bagi Siswa SMA/SMK Terlaksananya bantuan Beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan tidak mampu Terbangunnya sekolah unggulan percontohan bertaraf internasional Meningkatnya jumlah SBI Meningkatnya jumlah SSN Berkurangnya angka buta aksara Meningkatnya angka APK PAUD non formal Meningkatnya angka partisipasi Paket B Meningkatnya angka partisipasi Paket C Meningkatnya Pendidikan Khusus (PK) dan Pendidikan Layanan Khusus (PLK) Prosentase APK Prosentase APM Prosentase APK Prosentase APM Prosentase melanjutkan angka 37,25 96,65 88,90 79,00 80,00 42,25 97,15 93,90 82,00 83,50 47,25 97,65 98,90 85,00 86,50 52,25 98,15 103,90 88,00 89,50 57,25 98,65 108,90 91,00 92,50 62,25 99,15 113,90 94,00 94,00 67,25 99,00 115,00 95,00 95,00
6. 7. 8.
Rasio rombel ruang kelas Prosentase sarana memadai Prosentase jumlah siswa penerima beasiswa Prosentase jumlah siswa penerima beasiswa Jumlah mahasiswa penerima beasiswa Jumlah sekolah percontohan bertaraf internasional Jumlah SD Jumlah SMP Jumlah SD Jumlah SMP Prosentase angka buta aksara Prosentase APK Angka Partisipasi Peserta Paket B Angka Partisipasi Peserta Paket C Jumlah peserta/prosentase terlayani
1.
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2. 3.
2500 0
3500 1
4500 1
5500 1
6500 1
7500 1
8500 1
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3 2.
SASARAN PROGRAM 4 Meningkatnya mutu PBM PK dan PLK 3. Meningkatnya kompetensi guru PK dan PLK Terlaksananya alokasi anggaran pendidikan minimal 20 % dengan mengutamakan implementasi pendidikan murah Meningkatnya kompetensi guru dan penyelenggara pendidikan
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Prosentase terserapnya kurikulum Prosentase peningkatan kompetensi guru Alokasi anggaran pendidikan minimal 20 %
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 70% 50% Anggaran pendidikan 11,62 % 7 72% 55% alokasi anggaran pendidikan 15 % 2009 8 74% 65% alokasi anggaran pendidikan 20 % 2010 9 76% 70% alokasi anggaran pendidikan 20 % 2011 10 78% 75% alokasi anggaran pendidikan 20 % 2012 11 80% 80% alokasi anggaran pendidikan 20 % 2013 12 82% 85% alokasi anggaran pendidikan 20% 468 468 1800 635 780 780 780 635 4000 1000 560 237
Pengelola TK/SD satu atap Gugus TK Gugus SD TK Pembina Jumlah guru/pendidik PMR Jumlah guru/pendidik OSIS Jumlah guru/pendidik UKS Jumlah guru/pendidik PKLH Jumlah penambahan ruang kelas baru (RKB) Jumlah ruang kelas yang direhabilitasi Jumlah SMP Terbuka Jumlah SD SSN
78 78 300 260 130 130 130 260 2500 760 560 122
156 156 600 335 260 260 260 335 2800 810 560 147
234 234 900 410 390 390 390 410 3100 860 560 162
312 312 1200 485 520 520 520 485 3400 910 560 187
390 390 1500 560 650 650 650 560 3700 960 560 212
b.
Belajar
1. 2. 3. 4.
5. 6.
7.
Meningkatnya daya tampung SMP/MTs Meningkatnya kualitas SMP/MTs Meningkatnya daya tampung SMP Terbuka Meningkatnya jumlah dan kualitas SD berstandar nasional Meningkatnya jumlah dan kualitas SMP SBI Tersedianya pedoman penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan budi pekerti Tersedianya buku teks pelajaran KTSP
32 0
57 480
82 584
107 688
132 792
157 896
182 1000
Rasio Buku : Murid = 1 : 1 jenjang SD Rasio Buku : Murid = 1 : 1 jenjang SMP Jumlah penambahan ruang kelas baru (RKB) SMA Jumlah penambahan ruang kelas baru (RKB) SMK Jumlah Lab IPA Jumlah Lab Bahasa Jumlah Lab Multimedia Jumlah Perpustakaan Jumlah Peralatan Jumlah Pendidik Jumlah siswa kejuruan listrik, mesin, elektronik, otomotif, bangunan
2 matpel 2 matpel 58 150 80% 70% 35% 75% 196 120 4560
3 matpel 4 matpel 64 200 85% 75% 40% 80% 196 240 8560
4 matpel 6 matpel 71 250 90% 80% 45% 85% 196 360 12560
5 matpel 8 matpel 78 300 95% 85% 50% 90% 196 480 16560
6 matpel 10 matpel 86 350 100% 90% 55% 95% 196 600 20560
6 matpel 11 matpel 95 400 100% 95% 60% 100% 196 720 24560
1. 2. 3.
Meningkatnya daya tampung SMA Meningkatnya daya tampung SMK Meningkatnya sumber dan media belajar SMA/SMK
4. 5. 6.
Meningkatnya kelengkapan SSN dan SBI SMA/SMK Meningkatnya kompetensi SDM SSN dan SBI SMA/SMK Meningkatnya kompetensi siswa SMK
NO.
KEBIJAKAN 2
SASARAN PROGRAM 4 Meningkatnya kesejahteraan guru Meningkatnya kompetensi pendidik Meningkatnya jumlah sekolah terakreditasi meningkatnya jumlah guru berkualifikasi S1 meningkatnya kesiapan guru mngikuti sertifikasi tersedianya buku laporan pendidikan Meningkatnya pemahaman penyelenggaran pendidikan tentang MBS
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Prosentase guru penerima Jumlah guru dan siswa penerima penghargaan Prosentase sekolah terakreditasi prosentase guru memenuhi kualifikasi prosentase dokumen portofolio yang benar Prosentase siswa penerima buku raport prosentase sekolah yang mengimplementasikan prosentase pendidik prosenatse layanan kebutuhan prosentase aspek penanganan UN/USBN prosentase sekolah memiliki perpustakaan Prosentase APK Prosentase APM Prosentase melanjutkan angka
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 70% 100% 40% 70% 70% 100% 40% 7 72% 100% 50% 75% 75% 100% 50% 2009 8 74% 100% 60% 80% 80% 100% 60% 2010 9 76% 100% 70% 85% 85% 100% 70% 2011 10 78% 100% 80% 90% 90% 100% 80% 2012 11 80% 100% 90% 95% 95% 100% 90% 2013 12 82% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
8.
Meningkatnya wawasan pendidik tentang kurikulum 9. meningkatnya pelayanan terhadap data/informasi 10. Meningkatnya mutu pelaksanaan UN/USBN 11. Meningkatnya peran perpustakaan c. Mencanangkan wajib belajar dua belas tahun bagi kabupaten/kota se Jawa Barat Program Pendidikan Menengah dan Tinggi 1. 2. 3. Meningkatnya APK SMA/MA/SMK Sederajat Meningkatnya APM SMA/MA/SMK sederajat Meningkatnya angka melanjutkan SMP/MTs ke SMA/SMK Terpenuhinya kebutuhan ruang kelas SMA/MA/SMK Tercapainya rasio SMK:SMA = 60:40 Meningkatnya jumlah lembaga penyelenggara PAUD di perdesaan dan daerah terpencil Meningkatnya jumlah tenaga pendidik dan kependidikan PAUD Meningkatnya penanganan penduduk usia sekolah yang tidak tertangani dengan pendidikan formal Meningkatnya jumlah dan kualitas PKBM Meningkatnya kualitas lembaga kursus Meningkatnya kegiatan pendidikan keterampilan bagi
4. 5. d. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana serta tenaga PAUD di daerah perdesaan dan daerah terpencil Program Pendidikan Non Formal 1.
rasio rombel ruang kelas Rasio SMK:SMA Jumlah lembaga PAUD di perdesaan dan daerah terpencil Jumlah TK/PAUD guru/pendidik
1,2 49 : 51 7.250
1,15 50 : 50 7.975
1,10 52 : 48 8.773
1,05 54 : 46 9.650
1,00 56 : 44 10.615
1,00 58 : 42 11.676
1,00 60 : 40 12.844
2.
150
200
400
600
800
1000
1200
e.
1.
2. 3.
4.
Prosentase penanganan penduduk usia sekolah yang tidak tertangani dengan pendidikan formal Prosentase PKBM yang terbina Prosentase pengelola/peserta kursus yang terbina Jumlah sasaran peserta pendidikan keterampilan
50%
55%
60%
65%
70%
75%
80%
50% 50%
55% 55%
60% 60%
65% 65%
70% 70%
75% 75%
80% 80%
100
200
400
600
800
1000
1200
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 masyarakat Jumlah SMK berbasis agrobisnis dan bisnis kelautan Jumlah assesor Jumlah modul jumlah guru Prosentase siswa terserap dunia kerja Tersedianya model pembelajaran TIK dan jarak jauh
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 7 2009 8 2010 9 2011 10 2012 11 2013 12
f.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tersedianya SMK berbasis agrobisnis dan bisnis kelautan Meningkatnya kompetensi assesor Meningkatnya ketersediaan sumber belajar SMK Meningkatnya kompetensi pendidik SMK Meningkatnya relevansi SMK dengan DUDI Meningkatnya pemanfaatan TIK dalam PBM SMK
2.
a.
URUSAN PERPUSTAKAAN
Meningkatkan kemampuan dan budaya baca masyarakat Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan Meningkatnya kelembagaan teknis perpustakaan desa/kelurahan di Jawa Barat Meningkatnya SDM pengelola perpustakaan desa.kelurahan di jawa Barat Meningkatnya koleksi bahan perpustakaan di perpustakaan desa/kelurahan di Jawa Barat Prosentase ketersediaan kelembagaan teknis perpustakaan desa/ kelurahan di Jawa Barat Prosentase peningkatan jumlah SDM pengelola perpustakaan desa/kelurahan Prosentase peningkatan koleksi bahan perpustakaan di perpustakaan desa/ kelurahan Prosentase peningkatan pemanfaatan perpustakaan desa/kelurahan Prosentase peningkatan pemberdayaan perpustakaan umum Kabupaten/Kota berbasis TIK Prosentase peningkatan pemberdayaan layanan perpustakaan keliling berbasis TIK 28% 41% 58% 68% 79% 89% 100%
14%
20%
36%
52%
68%
84%
100%
29%
40%
55%
66%
77%
89%
100%
Meningkatnya pemanfaatan perpustakaan desa/kelurahan di Jawa Barat b. Meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan berbasis teknologi informasi Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan Meningkatnya pemberdayaan perpustakaan umum Kabupaten/Kota berbasis TIK di Jawa Barat Meningkatnya pemberdayaan layanan perpustakaan keliling berbasis TIK di Jawa Barat
12,89%
12,97%
13,05%
13,13%
13,21%
13,29%
13,37%
27%
31%
54%
77%
100%
100%
100%
7,7%
15,4%
23,1%
30,8%
38,5%
46,2%
53,9%
3.
a.
URUSAN KESEHATAN
Meningkatkan pelayanan kesehatan terutama Ibu dan Anak Program Upaya Kesehatan 1. Meningkatnya komitmen dan kemampuan Kabupaten/Kota untuk mencapai Desa Siaga dan PHBS Meningkatnya Keluarga Mandiri. Meningkatnya persentase desa siaga dari 56,74% menjadi 80% Meningkatnya persentase 11,21 20 10% 20% 30% 40% 50%
35
50
65
80
80
44%
51%
58%
65%
70%
75%
80%
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Posyandu Purnama Meningkatnya Rumah Tangga yang ber PHBS % PHBS di pesantren Desa/keluarga dengan KLB Gizi buruk dilaporkan dalam waktu < 24 jam75 Meningkatnya persentase balita naik timbangannya Meningkatnya persentase balita yang mendapat kapsul Vitamin A 2 kali/tahun Meningkatnya persentase ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe Gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar Balita (6-24 bulan) BGM Gakin dapat MPASI Menurunnya AKB dari 40.26/1000 KH menjadi 20/1000 KH tahun 2013 Menurunnya AKABA dari 50.000/1000 KH menjadi 30/1000 KH tahun 2013 Menurunnya AKI dari 321.15/ 100.000 /1000 KH menjadi 150/100.000 KH tahun 2013 Menurunnya prevalensi balita gizi buruk dari 1,08 % menjadi 0,5 % tahun 2013 Meningkatnya jumlah Kab/Kota dengan Prevalensi Gizi buruk kurang dari 0,9% Meningkatnya jumlah Kab/Kota dengan Prevalensi Gizi buruk = atau kurang dari 0.5% Menurunya prevalensi Ibu Hamil Anemia dari 51,7 % menjadi 20 % tahun 2013 Meningkatnya cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan Meningkatnya pelayanan kesehatan antenatal (K4) Meningkatnya cakupan Kunjungan Neonatal (N2) Meningkatnya cakupan kunjungan Bayi
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 44% 7 51% 2009 8 58% 20% 100 80 90 2010 9 65% 40% 100 80 100 2011 10 72% 50% 100 85 100 2012 11 80% 60% 100 90 100 2013 12 80% 70% 100 100 100
2.
Keluarga
90 75 80
95 75 85
80
85
90
100
100
100
100
85 90
90 95
95 100
100 100
100 100
100 100
100 100
3.
Meningkatnya perlindungan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, anak dan masyarakat resiko tinggi
40,26/1000 KH 50/1000 KH
39,5/1000 KH 48/1000 KH
39/1000 KH 45/1000 KH
35/1000 kh 40/1000 KH
30/1000 KH 47/1000 KH
25/1000 KH 44/1000 KH
20/1000 KH 30/1000 KH
262/100.000 KH
1,1
1,00
11
14
17
19
21
23
26
10
12
14
51,7 %
46 %
41 %
36 %
31 %
25 %
20 %
82,6
84,5
87
90
93,3
96,3
100
82,6 82,6 70
85,1 85,1 75
87,6 87,6 80
90 90 85
93 93,3 90
96 96,3 95
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Meningkatnya cakupan peserta KB Aktif Cakupan penjaringan anak sekolah Cakupan pelayanan kesehatan pada usia lanjut Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin secara cuma Cuma di Puskesmas dan jaringannya Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi keluarga msikin secara cuma-cuma di kelas III RS Meningkatnya cakupan pemeriksaan sarana produksi dalam rangka sertifikasi skala provinsi Meningkatnya penggunaan obat rasional di RS dan Puskesmas Meningkatnya kemampuan kab/kota yang mampu memfasilitasi pelaksanaan PIO di Puskesmas dan RS serta Apotik Meningkatnya persentase peredaran produk pangan yang memenuhi syarat meningkatnya peresentase produk farmasi (Alkes dan PKRT) yang memenuhi syarat Tertanggualanginya masalah kesehatan akibat bencana dan antisipasi global warning
Terbentuknya BSB Kesehatan
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 74 92,5 70 N/A 7 76 95 70 85 % 2009 8 78 97,5 80,5 90% 2010 9 80 100 71 90% 2011 10 82 100 71,5 90% 2012 11 84 100 72 100% 2013 12 86 100 72,5 100%
4.
Menjamin setiap orang miskin mendapatkan pelayanan kesehatan dasar dan atau rujukan /spesialistik yang bermutu
N/A
85 %
90%
95%
95%
100%
100%
5.
Meningkatnya penggunaan obat obat yang rasional dan pemakaian obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta disetiap jenjang
N/A
85 %
90%
95%
95%
100%
N/A
85 %
90%
95%
95%
100%
N/A
85 %
90%
95%
95%
100%
6.
Meningkatnya pengawasan dan pengendalian peredaran sediaan makanan dan sediaan perbekalan farmasi terutama napza,narkoba dan batra Tertanggulanginya masalah kesehatan pada saat dan pasca bencana dan antisipasi global warning
N/A
50 %
60 %
70 %
80 %
85 %
N/A
50 %
60 %
70 %
80 %
85 %
7.
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
8.
Meningkatnya derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat melalui aktifitas fisik dan olahraga yang baik, benar, teratur dan terukur. Meningkatnya Kualifikasi RS Provinsi menjadi Center Of Excellent Rujukan Spesifik berbasis Masalah Kesehatan
Pelatihan Siaga Bencana Periodik di seluruh Kab/Kota Semua masyarakat melaksanakan aktivitas fisik dan olahraga yang baik, benar, teratur dan terukur
25 25 %
50 % 25 %
75 % 25 %
100 % 50 %
100 % 75 %
100 % 100 %
100 % 100 %
N/A
40 %
45 %
50 %
55 %
60 %
b.
Mengembangkan kesehatan
sistem
1.
N/A
10 %
20 %
30 %
50 %
75 %
100 %
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4 Jawa Barat (stroke, penyakit jantung, gerontology dll) yang mempunyai kualitas tingkat Nasional / Dunia.
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 RS Jiwa sebagai CoE penyakit Jiwa dan geriatri dengan klasifikasi internasional sebagai pusat rujukan medis dan rujukan KAP Jumlah RSD BLUD BPLK sebagai CoE pelayanan penunjang diagnostic bertaraf internasional CoE Laboratorium Kesehatan di 5 wilayah Jejaring / rujukan pelayanan kesehatan regional untuk penyakit TB Paru RS Rujukan Malaria dan pengembangan Iptek Malaria Di Jabar Selatan RS Rujukan HIV/AIDS Prov Jabar RS Rujukan Flu Burung di 5 Wilayah RS Emmergency
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 N/A 7 2009 8 10 % 2010 9 30 % 2011 10 50 % 2012 11 75 % 2013 12 100 %
2.
Terwujudnya system rujukan pelayanan kesehatan dan penunjangnya (Laboratorium Diagnostik Kesehatan) regional Jawa Barat (HIV,Flu Burung dll)
2 N/A
31 60 %
70 %
80 %
90 %
100 %
N/A N/A
20 % 20
40 % 40
60 % 60
80 % 80
100 % 100 %
N/A
25 %
50 %
75 %
100 %
N/A
40 %
50 %
70 %
90 %
100 %
40 %
50 % 25 %
70 % 50 % 100 %
90 % 75 % 100 %
3.
Tersedianya Anggaran/ pembiayaan kesehatan di Provinsi dan Kab/Kota dengan jumlah mencukupi, teralokasi sesuai dengan besaran masalah dan termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna dan diutamakan untuk Upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan (Preventif dan Promotif)
1)
2)
3)
4)
Anggaran Kesehatan/ Kapita minimal sesuai dengan WHO dan komitmen Bupati Walikota se Indonesia % Dana Pusat (APBN) utk pembiayaan kesehatan yang sesuai dengan standar WHO % Dana APBD Prov untuk pembiayaan kesehatan yang sesuai dengan standar WHO % Dana APBD Kab/Kota utk pembiayaan kesehatan yang sesuai dengan standar WHO
50 %
75 %
N/A
20 %
20 %
20 %
20 %
20 %
N/A
30 %
30 %
30 %
30 %
30 %
N/A
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
4.
% kepesertaan jamkesmas Model Jaminan Kesehatan Daerah Provinsi Perda Jamkesda % Kepersertaan semesta Terakreditasinya 53 Institusi pendidikan tenaga kesehatan
100 % 1 dokumen
100 %
100 %
100 %
100 %
45 % 22.64
100 % 50 % 45.28
60 % 67.92
80 % 86.79
100 % 100
5.
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Tersedianya Sistem Kesehatan Provinsi Tersedianya SKK Tersedianya Pergub pedoman operasional SKP Tersedianya Yankes terpadu berbasis dokter keluarga Tersedianya SPM bidang Kesehatan Provinsi Tersusunnya Kebijakan kesehatan Provinsi atau petunjuk operasional kebijakan pusat di Provinsi Perda/Pergub bidang kesehatan Tersedianya Standar Pelayanan Kesehatan Skala Provinsi Terbentuknya Provinsi SIK di
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 N/A 4 SKK N/A N/A N/A N/A 7 2009 8 1 dokumen SKP 12 SKK 2010 9 1 dokumen Perda SKP 15 SKK 2011 10 2012 11 2013 12
8 SKK
604
1 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
N/A N/A
1 dokumen 5 standar
1 dokumen 5 standar
1 dokumen 5 standar
1 dokumen 5 standar
1 dokumen 5 standar
6.
Terwujudnya system informasi dan Surveilance Epidemiologi Kesehatan yang evidence base, akurat diseluruh Kab / Kota, Provinsi Jawa Barat dan on line dengan Nasional
N/A N/A
80 %
100 %
100 %
100 %
100 %
Terbentuknya SIK di Kab / Kota Sistem Informasi Kesehatan yang on line dengan seluruh kab / kota Tersusunnya mekanisme Jejaring informasi dan komunikasi PHBS dan pembangunan kesehatan Terbentuknya Jejaring informasi dan komunikasi PHBS dan pembangunan kesehatan Frekwensi penyebaran informasi PHBS & pembangunan kesehatan Stakeholder/dunia usaha yang menyebarkan informasi PHBS dan pembangunan kesehatan Di setiap lintas batas provnsi, kabupaten kota, kecamatan dan desa terpasang biilboard 8 langkah mencapai umur panjang dan sehat serta PHBS
N/A N/A
60 % 100 %
80 % 100 %
100 % 100 %
100 % 100 %
100 % 100 %
7.
Terwujudnya mekanisme dan jejaring untuk terselenggaranya komunikasi dan terbentuknya pemahaman publik tentang PHBS, pembangunan kesehatan dan masalah kesehatan global, nasional dan lokal
N/A N/A
24 x
24 x
24 x
24 x
24 x
N/A
100 %
N/A
24 x
24 x
24 x
24 x
24 x
N/A
10
20
30
40
50
N/A
10 %
50 %
80 %
100 %
100 %
8.
Pelayanan
kesehatan
di
N/A N/A
1 Tim
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4 setiap Rumah sakit, Puskesmas dan Jaringannya memenuhi standar mutu
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Terbentuknya Tim Jaminan Mutu Kabupaten / Kota Tersusunnya Klasifikasi Puskesmas sesuai standar mutu % Puskesmas memenuhi Klasifikasi Standar Mutu % RS memenuhi Klasifikasi standar mutu RS Klasifikasi B dengan pendidikan % RS memenuhi Klasifikasi standar mutu RS Klasifikasi B % RS memenuhi Klasifikasi standar mutu RS Klasifikasi C Terbentuknya Dewan Kesehatan Provinsi dan kabupaten/kota
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 N/A N/A N/A N/A 7 2009 8 26 Tim 1 dokumen 10 % 20 % 20 % 40 % 30 % 60 % 40 % 80 % 2010 9 2011 10 2012 11 2013 12
N/A N/A
10 % 10 %
20 % 20 %
30 % 30 %
40 % 40 %
N/A N/A N/A 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen
8 kab/kota
8 kab/kota
5 kab/kota
9.
Terwujudnya Akuntabilitas dan pencapaian Kinerja program pembangunan kesehatan yang baik
Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Tersusunnya LAKIP Diskes Provinsi Tersusunnya Laporan Kinerja Diskes Provinsi Terusunnya LKPJ Diskes Prov Tersusunnya AMJ Diskes Prov Jumlah RS yang melaksanakan PONEK Jumlah Rumah Sakit Daerah yang terakreditasi Jumlah RS yang melaksanakan rujukan flu burung Jumlah Bank Darah yang terbentuk di RS Jumlah RS rujukan HIV / AIDS jumlah UTDC sesuai standar berfungsi Meningkatnya Puskesmas terakreditasi Meningkatnya Puskesmas mampu PONED dan PPGD Meningkatnya Puskesmas Ramah penderita cacat dan lansia Pembangunan Puskesmas baru untuk meemenuhi ratio jumlah Puskesmas
1.
12 24 4
14 26 5
17 27 7
19 28 8
21 29 9
23 30 10
25 31 11
8 6 21
11 11 22
14 11 23
17 17 23
20 22 23
23 25 23
26 27 23
2.
Peningkatan kuantitas, kualitas dan fungsi sarana prasarana pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya
N/A 65 N/A 97
8 122 5%
26 151 10 %
42 302 20 %
84 453 40 %
165 604 80 %
N/A
25
25
25
25
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 terhadap jumlah penduduk 1 : 25.000 COE UPTD Kesehatan Provinsi Dinas
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 7 2009 8 2010 9 2011 10 2012 11 2013 12
3.
Peningkatan Kualitas sarana dan prasarana Dinas Kesehatan dan UPT Kesehatan
N/A
50 %
75 %
100 %
BLUD UPTD Provinsi c. Meningkatkan upaya pencegahan, pemberantasan dan pengendalian penyakit menular serta tidak menular Program Pencegahan dan penanggulangan Penyakit menular 1. Meningkatnya jumlah % Desa mencapai Universal Child Immunization (UCI)
Kesehatan
N/A
100 %
Cakupan Desa UCI Cakupan Campak Cakupan DPT III Jumlah Kab/Kota pengelolaan program immunisasi berkualitas jumlah Kab/Kota logistik immunisasi sesuai kebutuhan jumlah Kab/Kota Pengelolaan limbah immunisasi dengan baik Adanya jejaring komunikasi kewaspadaan dini terhadap peningkatan dan penyebaran penyakit akibat situasi global (Global Warming) Meningkatnya
79.33 % 78.90 %
98 % 84 % 83 % 26
98 % 88 % 87 % 26
98 % 92 % 92 % 26
98 % 94 % 94 % 26
98 % 95 % 95 % 26
N/A N/A
26 26
26 26
26 26
26 26
26 26
2.
Meningkatnya system kewaspadaan dini terhadap peningkatan dan penyebaran penyakit akibat situasi global (Global Warming)
N/A
3.
Meningkatnya upaya pengendalian, penemuan dan tatalaksana kasus HIV/AIDS, TBC, DBD, Malaria, Penyakit Cardio Vasculer (Stroke, MI), Penyakit Metabolisme (DM) dan penyakit Jiwa, peny. Gimul, peny. Mata dan Telinga, peny. Akibat kerja
Detection Rate TB
Case
80
80
80
80
80
80
80
2 per 100 ribu anak usia kurang dari 15 tahun; Cakupan Penemuan ISPA Persentasi angka kesakitan demam berdarah (DMD) yang ditemukan dan ditangani persentase angka kematian (DBD) yang ditemukan dan ditangani Persentase kasus DBD ditangani : a. penyelidikan epid b. Penanggulangan fokus sesuai proses c. angka bebas jentik DBD Menurunnya Case Fatality Rate Diare saat KLB Menurunnya prevalensi HIV dan Sifilis pada kelompok risiko tinggi
76 74/100.000
76 50/100.000
86 40/100.000
90 35/100.000
90 30/100.000
95 25/100.000
100
<1%
<1%
<1%
<1%
<1%
<1%
<1%
100 % 50 % 85 % 1.2 % 3%
100 % 50 % 92 % 1% 2.50 %
100 % 50 % 93 % 1% 2.25 %
100 % 50 % 94 % 1% 2.10 %
100 % 50 % 95 % 1% 2%
10
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Menurunnya prevalensi penderita kusta < 1/10.000 pddk Meningkatnya persentase penderita flu burung yang ditemukan dan ditangani Menurunkan kasus rabies menjadi 0 Menurunkan kasus antraks menjadi 0 Menurunkan kasus pes pada manusia menjadi 0 Menurunkan kasus leptosprirosis pada manusia menjadi 0 Jumlah desa endemis tinggi malaria (high Case Incidence) Pengobatan penderita malaria
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 0.58 < 50 % 7 0.56 < 50 % 2009 8 0.54 < 50 % 2010 9 0.52 < 50 % 2011 10 0.5 < 50 % 2012 11 0.48 < 50 % 2013 12 0.46 < 50 %
0 0 0 0 16
0 0 0 0 13
0 0 0 0 11
0 0 0 0 9
0 0 0 0 8
0 0 0 0 7
0 0 0 0 6
83 %
90 %
95 %
100 %
100 %
100 %
100 %
4.
Setiap KLB dilaporkan secara cepat < 24 jam kepada kepala dan instansi kesehatan terdekat
Tersedianya dokumen Prediksi epidemiologis kemungkinan kejadian penyakit berdasarkan kecenderungan yang ada Jumlah tenaga kese-hatan dan masyarakat yang dilatih tentang penyelenggaraan surveilans epidemiologi penyakit dan faktor risikonya, termasuk sistem pencatatan dan pelaporannya Dilaporkannya seluruh hasil kegiatan surveilans epidemiologi penyakit dan faktor risikonya secara berjenjang hingga ke tingkat Provinsi secara tepat waktu Persentasi KLB direnpon Bersama Tenaga Kesehatan dan Masyarakat < 24 Jam jumlah stake holders/ share holders yang Terdistribusi data/ informasi epidemiologis kejadian faktor risiko dan penyakit yang difungsikan sebagai alat peringatan dini kemungkinan kejadian penyakit
N/A
1 dokumen
N/A
N/A
1 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
N/A
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
5.
N/A
11
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Desa Menerapkan Sistem Kewaspadaan Dini (laporan W1) Provinsi Memiliki RS yang Memiliki EWORS (Early warming Outbreak Recognition System) jumlah kab/kota microfilaria rate < jumlah kab/kota insidens kusta < jumlah kab/kota insidens TN < Meningkatnya persentase keluarga menghuni rumah yang memenuhi syarat Meningkatnya persentase keluarga menggunakan air bersih Meningkatnya persentase keluarga menggunakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan Meningkanya persentase tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan Meningkanya persentase TPM yang memenuhi syarat kesehatan Meningkatnya % keluarga menggunakan SPAL a. 1) 2) Tersedianya tenaga kesehatan : Dokter spesialis kebidanan 1 : 100.000 Dokter spesialis anak 1 : 100.000 Dokter spesialis bedah, penyakit dalam, anestesi dan radiologi Seluruh Puskesmas memiliki satu orang dokter umum Penambahan dokter gigi untuk memenuhi Puskesmas memiliki satu orang dokter gigi Seluruh desa tersedia bidan desa Seluruh Puskesmas tersedia tenaga
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 N/A 1 7 2009 8 5865 desa 1 2010 9 5866 desa 1 2011 10 5867 desa 1 2012 11 5868 desa 1 2013 12 5869 desa 1
6.
Eliminasi penyakit tertentu yang berorientasi pada penguatan system, kepatuhan terhadap standar dan peningkatan komitmen para pihak Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar kesehatan terutama didaerah lintas batas Kab/Kota dan Provinsi
6 N/A N/A
7.
42.29 %
48 %
54 %
60 %
66 %
72 %
75 %
69.90 %
70 %
72 %
74 %
76 %
78 %
80 %
56.14 %
60 %
63 %
66 %
69 %
72 %
75 %
57.33 %
61 %
65
69
74 %
78 %
80 %
61,38 %
65 %
68 %
71 %
73 %
76 %
75 %
47,99
50
55
60
65
70
75
d.
Daya
1.
Meningkatnya jumlah, jenis dan penyebaran tenaga kesehatan termasuk SDM kesehatan yang sesuai dengan standar
N/A N/A
100% 100%
100% 100%
100% 100%
100% 100%
3)
N/A
100%
100%
100%
100%
4) 5)
N/A N/A 30
100% 75
100%
100% 150
100% 122
100%
6) 7)
100% 80%
100% 100%
100% 100%
100% 100%
100% 100%
12
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 nutrisionis Seluruh Puskesmas memiliki tenaga sanitarian Seluruh Puskesmas memiliki tenaga ..... Seluruh Puskesmas memiliki tenaga perawat gigi Seluruh Puskesmas memiliki tenaga epidemiologi Seluruh Puskesmas memiliki tenaga analis kesehatan Seluruh Puskesmas memiliki tenaga penyuluh kesehatan
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 N/A N/A N/A 7 80% 60% 2009 8 90% 70% 90% 2010 9 100% 80% 90% 2011 10 100% 90% 90% 2012 11 100% 100% 90% 2013 12 100% 100% 100%
8) 9) 10)
11)
N/A
7%
29%
51%
73%
100%
12) 13)
N/A N/A
7% 7%
29% 29%
51% 51%
73% 73%
100% 100%
2.
aparatur
Pelatihan Diklat Fungsional, teknis dan manajemen Pendidikan lanjutan bagi tenaga kesehatan JPM dan D-1 menjadi D3/S1/S2 Pendidikan dokter dan Bidan bagi masyarakat miskin Peningkatan keterampilan bagi dokter dan bidan puskesmas Pemilihan tenaga kesehatan berprestasi Pemilahan tenaga kesehatan berprestasi Registrasi tenaga kesehatan tertentu Terbentuknya MTKP Terlaksananya Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan tertentu Anggaran obat/kapita Rp. 9000/orang/tahun 36 obat esential terpenuhi di semua Kab/Kota Prosentase ketersediaan OGB di sarana distribusi RS Kab/Kota yang Menyelenggarakan Pelayanan Gawat Darurat sesuai Standar Cakupan rawat Inap di RSU
10% 10%
10% 10%
10% 10%
10% 10%
N/A
10%
10%
10%
10%
N/A
25%
25%
25%
25%
N/A
SK Penetapan
SK Penetapan
SK Penetapan
SK Penetapan
SK Penetapan
SK Penetapan
3.
kualitas
100% SK MTKP
100%
100%
100%
100%
100%
1000
2000
2000
4000
4000
4.
Meningkatnya kecukupan Obat dan perbekalan kesehatan (standar nasional Rp. 9.000,-/ orang / tahun)
5.
N/A
80%
90%
100%
100%
100%
13
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Puskesmas yang memenuhi Standar Mutu Cakupan Balita Gizi buruk Mendapat Perawatan Tim Jaringan dengan Kabupaten/Kota rasio pasien rawat inap dan rawat jalan dengan dokter rasio pasien rawat inap dan rawat jalan dengan perawat/tenaga lainnya
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 N/A N/A N/A N/A 50% 7 2009 8 60% 100% 5 Tim 75% 2010 9 70% 100% 10 Tim 80% 2011 10 80% 100% 15 Tim 85% 2012 11 85 % 100% 20 Tim 90% 2013 12 90% 100% 25 Tim 100%
6.
Meningkatnya jumlah, jenis dan penyebaran tenaga kesehatan termasuk SDM kesehatan sesuai standar.
N/A
50%
75%
80%
85%
90%
100%
4.
a.
b.
Meningkatkan upaya perlindungan terhadap anak melalui pencegahan kekerasan dalam rumah tangga dan perdagangan perempuan dan anak
15%
20%
30%
50%
60%
70%
100%
5.
a.
URUSAN SOSIAL
Meningkatkan kualitas kesejahteraan sosial Program Pemberdayaan Fakir Miskin dan Meningkatnya pengetahuan, keterampialn dan kemampuan Jumlah kemandirian kesejahteraan sosial: dan
14
NO.
SASARAN PROGRAM 4 Fakir Miskin, Komunitas Adat terpencil dan Penyandang masalah Kesejahteraan Sosial dalam mewujudkan kesejahteraan sosial secara mandiri dan dapat melaksanakan fungsi serta peran sosialnya secara wajar
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 1. Fakir miskin 2. KAT 3. Penyandang Cacat 4. Tuna sosial 5. Anak nakal Korban Narkotika (ANKN) 6. Keluarga Berumah Tidak layak Huni 7. Wanita Rawan Sosial Ekonomio Jumlah pemenuhan kebutuhan hidup : 1. Lanjut Usia 2. Anak terlantar 3. Korban Trafficking dalam Rumah Tangga (KDRT)
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 425 org 1.250 org 950 org 450 org 1.300 org 125 org 500 org 1.350 org 150 org 550 org 1.400 org 150 org 600 org 1.450 org 150 org 650 org 1.500 org 150 org 7 250 KK 120 KK 190 org 1.850 org 180 org 120 org 240 0rg 2009 8 600 KK 150 KK 250 org 1.900 org 200 org 150 org 250 org 2010 9 650 KK 150 KK 275 org 2.000 org 250 org 150 org 250 org 2011 10 700 KK 200 KK 300 org 2.000 org 250 org 180 org 275 org 2012 11 750 KK 200 KK 350 org 2.200 org 300 org 200 org 275 org 2013 12 800 KK 250 KK 350 org 2.200 org 300 org 240 org 275 org
Tersantuninya PKRI/Janda PKRI dan Keluarga pahlawan serta terpeliharanya nilai-nilai keperintisan, kepahlawanan, kejuangan, dan kesetiakawanan sosial
b.
Meningkatkan penggalian potensi serta sumber kehidupan penyandang masalah kesejahteraan Sosial
1. Meningkatnya partisipasi sosial potensi sumber kesejahteraan sosial (karang Taruna, pekerja sosial masyarakat dan organisasi sosial) dalam pelaksanaan usaha kesejahteraaan sosial 2. Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan pekerja sosial secara profesional 3. Meningkatnya sumber dana sosial 4. Meningkatnya pemahaman tentang pembangunan kesejahteraan sosial melalui peyuluhan sosial
Jumlah Kehidupan PKRI/Janda PKRI dan keluarga pahlawan 2. Pelestarian nilai keperintisan, kepahlawanan, kejuangan dan kesetiakawanan sosial Jumlah partisipasi sosial dan potensi sumber kesejahteraan sosial
1.
N/A N/A
N/A
jumlah Profesional pekerja sosial Tingkat Penyerapan Sumber dana Sosial Jumlah Penyerapan informasi pembangunan kesejahteraan sosial
N/A
455 org
500 org
500 org
500 org
500 org
500 org
N/A N/A
Program Bencana
Penanggulangan
1. 2. 3.
Terpenuhinya bantuan bahan bangunan rumah bagi eks korban bencana Tersedianya bantuan tanggap darurat bencana Meningkatnya partisipasi pilar masyarakat/relawan dalam penanggulangan bencana
Kebutuhan terpenuhi
rumah
Bufferstock berupa beras dan lauk pauk Tingkat partisipasi pilar masyarakat/relawan
6.
URUSAN
15
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 7 2009 8 2010 9 2011 10 2012 11 2013 12
DAN
Peningkatan pembinaan peran pemuda dan serta Meningkatnya peran dalam pembangunan pemuda Prosentase peningkatan peran pemuda dan lembaga kepemudaan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Prosentase peningkatan upaya revitalisasi olahraga masyarakat dan tradisional di Jawa Barat 40% 55% 65% 75% 85% 90% 100%
b.
Meningkatkan kontribusi pemuda dan lembaga kepemudaan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Meningkatnya apresiasi terhadap pengembangan olahraga masyarakat dan olahraga tradisional
55%
65%
75%
85%
90%
95%
100%
c.
Tersedianya kawasan olahraga dan sarana pendukung untuk meningkatkan prestasi olahraga Jawa Barat
Prosentase ketersediaan sarana olahraga masyarakat di tingkat kecamatan Tahapan pembangunan sarana olahraga terpadu di Jawa Barat
15%
30%
45%
65%
75%
85%
100%
Persiapan pembangunan
Persiapan pembangunan
Pelaksanaan pembangunan
Pelaksanaan pembangunan
Pelaksanaan pembangunan
7.
a.
URUSAN KETENAGAKERJAAN
Meningkatkan tenaga kerja daya saing Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja Terwujudnya peningkatan kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja melalui pelatihan Standarisasi dan sertifikasi Pemagangan Pembinaan Lembaga Latihan Swasta dan Lembaga Latihan Pemerintah Terlindunginya tenaga kerja melalui penyelesaian kasus hubungan industrial Pemberdayaan sarana hubungan industrial Pengembangan sistem pengupahan Fasilitasi perlindungan tenaga kerja terhadap naskah kontrak kerja Jumlah tenaga terlatih (orang) kerja 1.200 1.400 1.500 1.500 1.600 1600 1.600
Jumlah tenaga kerja terakreditasi (orang) Jumlah tenaga kerja yang dimagangkan (orang) Jumlah Lembaga Pelatihan yang Dibina Jumlah kasus terselesaikan Jumlah perusahaan Besaran upah minimum Jumlah naskah/KKB yang
1.780 500 80
2.630 700 90
2.300 700 90
2.400 700 90
2.700 750 90
b.
8.
a.
16
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4 Terciptanya suasana kehidupan keagamaan yang kondusif di Jawa Barat
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 Suasana kehidupan keagamaan antar dan inter umat beragama yang kondusif 7 Suasana kehidupan keagamaan antar dan inter umat beragama yang kondusif Pengembangan kapasitas dan wawasan kaum muda Islam sebagai elemen potensial pembangunan 2009 8 Suasana kehidupan keagamaan antar dan inter umat beragama yang kondusif Tercapainya keseimbangan pembangunan jasmani dan ruhani melalui fasilitasi kegiatan seni dan olahraga di lingkungan pondok pesantren Terimplementasik an-nya secara penuh kebijakan [SK Gubernur Jawa Barat] tentang kuota haji kabupaten/kota 2010 9 Suasana kehidupan keagamaan antar dan inter umat beragama yang kondusif Menguatnya sikap moderat dalam kehidupan keagamaan masyarakat 2011 10 Suasana kehidupan keagamaan antar dan inter umat beragama yang kondusif Tersedianya kader dakwah dan khatib unggulan yang memiliki wawasan agama dan sosial yang seimbang 2012 11 Suasana kehidupan keagamaan antar dan inter umat beragama yang kondusif Tumbuhnya budaya dakwah yang lebih empatik dan merangkul 2013 12 Suasana kehidupan keagamaan antar dan inter umat beragama yang kondusif Meningkatnya kualitas hidup beragama masyarakat yang lebih kreatif dan produktif
b.
Implementasi dan aktualisasi pemahaman dan pengamalan agama dalam kehidupan bermasyarakat
Terwujudnya pemahaman yang sama tentang nilainilai agama sebagai basis nilai hidup bersama
c.
Meningkatnya peran Lembagalembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan dalam pembangunan
Tahapan penguatan dan peningkatan peran lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan
Penguatan dan pengembangan kapasitas para pemangku kepentingan [stake holders] pendidikan agama dan keagamaan
Tersedianya perangkat hukum yang memadai untuk mengalihkan kebijakan kuota haji dari provinsi ke kabupaten/kota demi memenuhi rasa keadilan masyarakat
Meningkatnya kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan, khususnya di kalangan madrasah swasta, dengan standar yang memadai
Penguatan kapasitas para pengelola madrasah swasta melalui pembekalan wawasan manajerial
Meningkatnya pelayanan pendidikan keagamaan yang bermutu dan berkeadilan untuk seluruh dengan memperhatika n kondisi wilayah
d.
Peningkatan wawasan keagamaan melalui kaidahkaidah kepublikan (nilai-nilai umum) dan pendidikan
Tersosialisasikannya nilai-nilai shidiq, fatonah, amanah, dan tabligh [kredibel, kapabel, akuntabel, dan transparan] di kalangan aparat
Tersosialisasinya nilai-nilai shidiq, fatonah, amanah, dan tabligh [kredibel, kapabel, akuntabel, dan transparan] di kalangan masyarakat
Terpeliharanya energi kolektif [rasa kebersamaan] masyarakat sebagai modal sosial pembangunan
Penumbuhan kecerdasan sosial aparat, yang akan memacu tanggung jawab sosial mereka, baik sebagai aparat pelayan publik maupun sebagai warga masyarakat Terwujudnya nilai-nilai kesalehan sosial dalam perilaku kehidupan masyarakat
Terwujudnya layanan publik yang ramah dan amanah sebagai implementasi dari nilai-nilai agama
e.
Meningkatkan upaya implementasi kesalehan sosial baik di kalangan aparat maupun seluruh unsur masyarakat
Tahapan implementasi kesalehan sosial di kalangan aparat maupun seluruh unsur masyarakat
Tersosialisasikannya prinsip dan nilai-nilai kesalehan sosial ke seluruh elemen aparat dan masyarakat
Terwujudnya nilai-nilai kesalehan sosial dalam perilaku berpolitik, berbangsa dan bernegara
Terwujudnya nilai-nilai kesalehan sosial dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Terwujudnya nilai-nilai kesalehan sosial dalam perilaku pengembanga n seni dan budaya
9.
URUSAN KEBUDAYAAN
17
NO.
KEBIJAKAN 2 Meningkatnya upaya revitalisasi nilai-nilai kebudayaan dan kearifan lokal yang selaras dengan perkembangan zaman
SASARAN PROGRAM 4 Termanfaatkannya nilai-nilai tradisional, peninggalan kesejarahan , kepurbakalaan dan Museum bagi pengembangan budaya daerah.
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 Partisipasi Museum Jabar pada : Pameran Tenun Tradisional 1 kali, Pameran keliling bersama Museum 1 kali, pameran nasional sejarah perjuangan bangsa 1 kali, dan pameran patung etnis 1 kali. 7 Partisipasi Museum Jabar pada : Pameran Tenun Tradisional 1 kali, Pameran keliling bersama Museum 1 kali, pameran nasional sejarah perjuangan bangsa 1 kali, dan pameran patung etnis 1 kali Eksplorasi dan Konservasi tinggalan budaya 1 kali Transliterasi dan Deskripsi Naskah Kuna 20 naskah Visualisasi khasanah budaya, 5 buah Penyusunan Buku dan Sosialisasi Desa Budaya Jawa Barat Pengenalan nilainilai budaya dalam busana tradisional kepada 100 orang generasi muda 2009 8 Partisipasi Museum Jabar pada : Pameran Tenun Tradisional 1 kali, Pameran keliling bersama Museum 1 kali, pameran nasional sejarah perjuangan bangsa 1 kali, dan pameran patung etnis 1 kali Eksplorasi dan Konservasi tinggalan budaya 1 kali Transliterasi dan Deskripsi Naskah Kuna 15 naskah Visualisasi khasanah budaya, 10 buah Tersedianya dokumen tentang Desa budaya 500 buku Pengenalan nilainilai budaya dalam busana tradisional kepada 100 orang generasi muda 2010 9 Partisipasi Museum Jabar pada : Pameran Tenun Tradisional 1 kali, Pameran keliling bersama Museum 1 kali, pameran nasional sejarah perjuangan bangsa 1 kali, dan pameran patung etnis 1 kali Eksplorasi dan Konservasi tinggalan budaya 1 kali Transliterasi dan Deskripsi Naskah Kuna 15 naskah Visualisasi khasanah budaya, 10 buah Tersedianya dokumen tentang Desa budaya 500 buku Pengenalan nilainilai budaya dalam busana tradisional kepada 100 orang generasi muda 2011 10 Partisipasi Museum Jabar pada : Pameran Tenun Tradisional 1 kali, Pameran keliling bersama Museum 1 kali, pameran nasional sejarah perjuangan bangsa 1 kali, dan pameran patung etnis 1 kali Eksplorasi dan Konservasi tinggalan budaya 1 kali Transliterasi dan Deskripsi Naskah Kuna 15 naskah Visualisasi khasanah budaya, 10 buah Tersedianya dokumen tentang Desa budaya 500 buku Pengenalan nilainilai budaya dalam busana tradisional kepada 100 orang generasi muda 2012 11 Partisipasi Museum Jabar pada : Pameran Tenun Tradisional 1 kali, Pameran keliling bersama Museum 1 kali, pameran nasional sejarah perjuangan bangsa 1 kali, dan pameran patung etnis 1 kali Eksplorasi dan Konservasi tinggalan budaya 1 kali Transliterasi dan Deskripsi Naskah Kuna 20 naskah Visualisasi khasanah budaya, 10 buah Tersedianya dokumen tentang Desa budaya 500 buku Pengenalan nilainilai budaya dalam busana tradisional kepada 100 orang generasi muda 2013 12
Partisipasi Museum Jabar pada : Pameran Tenun Tradisional 1 kali, Pameran keliling bersama Museum 1 kali, pameran nasional sejarah perjuangan bangsa 1 kali, dan pameran patung etnis 1 kali
1 a.
1.
Eksplorasi dan Konservasi tinggalan budaya 1 kal Transliterasi dan Deskripsi Naskah Kuna 5 naskah 0
Tahapan peningkatan aspekkesejarahan dan kenilaitradisionalan dalam upaya mem perkokoh jatidiri
Pengenalan nilainilai budaya dalam busana tradisional kepada 100 orang generasi muda
Tahapan peningkatan kontribusi nilai-nilai kearifan lokal peningkatan kualitas SDM Jawa Barat.
Eksplorasi dan Konservasi tinggalan budaya 1 kali Transliterasi dan Deskripsi Naskah Kuna 20 naskah Visualisasi khasanah budaya, 10 buah Tersedianya dokumen tentang Desa budaya 500 buku Pengenalan nilainilai budaya dalam busana tradisional kepada 100 orang generasi muda Terbinanya juru pelihara dan konservator BCB di Jawa Barat, 50 orang
18
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 7 2009 8 Tertanamkannya nilai-nilai keraifan lokal kepada 50 orang generasi muda melalui ekspedisi terhadap 5 situs 2010 9 Tertanamkannya nilai-nilai keraifan lokal kepada 50 orang generasi muda melalui ekspedisi terhadap 5 situs 2011 10 Tertanamkannya nilai-nilai keraifan lokal kepada 50 orang generasi muda melalui ekspedisi terhadap 5 situs 2012 11 Tertanamkannya nilai-nilai keraifan lokal kepada 50 orang generasi muda melalui ekspedisi terhadap 5 situs 2013 12 Tertanamkan nya nilai-nilai keraifan lokal kepada 50 orang generasi muda melalui ekspedisi terhadap 5 situs Terbinanya tenaga budaya, SDM Museum, tokoh adat, komnitas masyarakat agraris, komunitas masyarakat pesisir 2 kali, 300 orang Dialog budaya bagi generasi muda, 1 kali, 50 orang. Lomba baca puisi dalam bahasa daerah: Puisi Sunda, 1kali, 50 orang. Puisi bahasa Cirebon, 1 kali, 50 orang. Puisi bahasa MelayuBetawi, 1 kali, 50 orang Lomba berpidato berbahasa daerah, 1 kali 50 orang Workshop Sastra Daerah, 3 kali 300 orang
Terbinanya tenaga budaya, SDM Museum, tokoh adat, komnitas masyarakat agraris, komunitas masyarakat pesisir 2 kali, 300 orang
Terbinanya tenaga budaya, SDM Museum, tokoh adat, komnitas masyarakat agraris, komunitas masyarakat pesisir 2 kali, 300 orang
Terbinanya tenaga budaya, SDM Museum, tokoh adat, komnitas masyarakat agraris, komunitas masyarakat pesisir 2 kali, 300 orang
Terbinanya tenaga budaya, SDM Museum, tokoh adat, komnitas masyarakat agraris, komunitas masyarakat pesisir 2 kali, 300 orang
Dialog budaya bagi generasi muda, 1 kali, 50 orang. 2. Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap bahasa, sastra dan aksara daerah Peningkatan apresiasi masyarakat terhadap bahasa, sastra dan aksara daerah Jawa Barat Lomba baca puisi dalam bahasa daerah: Puisi Sunda, 1kali, 50 orang. Puisi bahasa Cirebon, 1 kali, 50 orang. Puisi bahasa Melayu-Betawi, 1 kali, 50 orang
Dialog budaya bagi generasi muda, 1 kali, 50 orang. Lomba baca puisi dalam bahasa daerah: Puisi Sunda, 1kali, 50 orang. Puisi bahasa Cirebon, 1 kali, 50 orang. Puisi bahasa Melayu-Betawi, 1 kali, 50 orang
Dialog budaya bagi generasi muda, 1 kali, 50 orang. Lomba baca puisi dalam bahasa daerah: Puisi Sunda, 1kali, 50 orang. Puisi bahasa Cirebon, 1 kali, 50 orang. Puisi bahasa Melayu-Betawi, 1 kali, 50 orang
Dialog budaya bagi generasi muda, 1 kali, 50 orang. Lomba baca puisi dalam bahasa daerah: Puisi Sunda, 1kali, 50 orang. Puisi bahasa Cirebon, 1 kali, 50 orang. Puisi bahasa Melayu-Betawi, 1 kali, 50 orang
Dialog budaya bagi generasi muda, 1 kali, 50 orang. Lomba baca puisi dalam bahasa daerah: Puisi Sunda, 1kali, 50 orang. Puisi bahasa Cirebon, 1 kali, 50 orang. Puisi bahasa Melayu-Betawi, 1 kali, 50 orang
Dialog budaya bagi generasi muda, 1 kali, 50 orang. Lomba baca puisi dalam bahasa daerah: Puisi Sunda, 1kali, 50 orang. Puisi bahasa Cirebon, 1 kali, 50 orang. Puisi bahasa Melayu-Betawi, 1 kali, 50 orang
Lomba berpidato berbahasa daerah, 1 kali 50 orang Workshop Sastra Daerah, 3 kali 300 orang
Lomba berpidato berbahasa daerah, 1 kali 50 orang Workshop Sastra Daerah, 3 kali 300 orang
Lomba berpidato berbahasa daerah, 1 kali 50 orang Workshop Sastra Daerah, 3 kali 300 orang
Lomba berpidato berbahasa daerah, 1 kali 50 orang Workshop Sastra Daerah, 3 kali 300 orang
Lomba berpidato berbahasa daerah, 1 kali 50 orang Workshop Sastra Daerah, 3 kali 300 orang
Lomba berpidato berbahasa daerah, 1 kali 50 orang Workshop Sastra Daerah, 3 kali 300 orang
19
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 Sosialisasi aksara daerah melalui papan nama jalan/instansi 10 buah. Penghargaan karya sastra daerah, 1 kali 15 orang. 7 Sosialisasi aksara daerah melalui papan nama jalan/instansi 10 buah. Penghargaan karya sastra daerah, 1 kali 15 orang. Pemetan varian bahasa daerah 7 titik wilayah Cirebon. 2009 8 Sosialisasi aksara daerah melalui papan nama jalan/instansi 10 buah. Penghargaan karya sastra daerah, 1 kali 15 orang. Pemetan varian bahasa daerah 7 titik wilayah Bogor 2010 9 Sosialisasi aksara daerah melalui papan nama jalan/instansi 15 buah. Penghargaan karya sastra daerah, 1 kali 15 orang. Pemetan varian bahasa daerah 7 titik wilayah Priangan Timur. 2011 10 Sosialisasi aksara daerah melalui papan nama jalan/instansi 20 buah. Penghargaan karya sastra daerah, 1 kali 15 orang. Pemetan varian bahasa daerah 7 titik wilayah Purwakarta 2012 11 Sosialisasi aksara daerah melalui papan nama jalan/instansi 25 buah. Penghargaan karya sastra daerah, 1 kali 15 orang. Pemetan varian bahasa daerah 7 titik wilayah Cirebon 2013 12 Sosialisasi aksara daerah melalui papan nama jalan/instansi 30 buah. Penghargaan karya sastra daerah, 1 kali 15 orang. Pemetan varian bahasa daerah 7 titik wilayah Bandung Raya. Lomba menulis pidato berbahasa daerah, 1 kali 50 orang Lomba debat berbahasa daerah 1 kali, 50 orang Festival budaya Jawa Barat 2 kali, 12 Kab/Kota -
Lomba menulis pidato berbahasa daerah, 1 kali 50 orang Lomba debat berbahasa daerah 1 kali, 50 orang Festival budaya Jawa Barat 1 kali, 12 Kab/Kota -
Lomba menulis pidato berbahasa daerah, 1 kali 50 orang Lomba debat berbahasa daerah 1 kali, 50 orang Festival budaya Jawa Barat 2 kali, 12 Kab/Kota -
Lomba menulis pidato berbahasa daerah, 1 kali 50 orang Lomba debat berbahasa daerah 1 kali, 50 orang Festival budaya Jawa Barat 2 kali, 12 Kab/Kota Partisipasi pada Festival Keraton Nusantara, 5 keraton -
Lomba menulis pidato berbahasa daerah, 1 kali 50 orang Lomba debat berbahasa daerah 1 kali, 50 orang Festival budaya Jawa Barat 2 kali, 12 Kab/Kota -
Lomba menulis pidato berbahasa daerah, 1 kali 50 orang Lomba debat berbahasa daerah 1 kali, 50 orang Festival budaya Jawa Barat 2 kali, 12 Kab/Kota Partisipasi pada Festival Keraton Nusantara, 5 keraton -
b.
Mengembangkan jenis dan bentuk kegiatan pembangunan kebudayaan yang mampu secara nyata berkontribusi terhadap peningkatan apresiasi dan kesejahteraan masyarakat
1.
Tahapan pelestarian keragaman dan kekayaan budaya serta berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat
2.
Meningkatnya pengelolaan dan pengakuan atas Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dalam bidang seni dan budaya
Tahapan penyusunan rumusan dan pengakuan tentang HAKI seni budaya Jawa Barat Jumlah penerbitan HAKI seni budaya Jawa Barat
Sosialisasi tentang rumusan HAKI seni budaya Jawa Barat 5 jenis kesenian
7 jenis kesenian
10 jenis kesenian
12 jenis kesenian
3.
Meningkatnya apresiasi seni dan budaya daerah di kalangan pemerintah, masyarakat dan swasta
Frekuensi penyelenggaran seni budaya daerah di ruang publik dan di Kab. Kota Frekuensi penyelenggaran pergelaran seni budaya dan pameran di Taman Budaya Jawa Barat
42
50 kali pergelaran
58 kali pergelaran
66 kali pergelaran
74 kali pergelaran
80 kali pergelaran
20
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Jumlah komunitas yang berekspresi dan pameran di Anjungan Jabar TMII Jakarta
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 116 kali pergelaran kesenian, degung 75 kali dan pameran 2 kali 7 105 kali pergelaran kesenian, degung 12 kali dan pameran 3 kali 2009 8 105 kali pergelaran kesenian, degung 105 kali, peragaan kerajinan 52 dan pameran 4 kali 2 kali pergelaran 2010 9 105 kali pergelaran kesenian, degung 105 kali, peragaan kerajinan 105 dan pameran 5 kali 2 kali pergelaran 2011 10 116 kali pergelaran kesenian, degung 105 kali, peragaan kerajinan 105 dan pameran 5 kali 4 kali pergelaran 2012 11 120 kali pergelaran kesenian, degung 105 kali, peragaan kerajinan 105 dan pameran 5 kali 4 kali pergelaran 2013 12 125 kali pergelaran kesenian, degung 105 kali, peragaan kerajinan 105 dan pameran 5 kali 4 kali pergelaran
2 kali pergelaran
25 KUMKM
50 KUMKM
50 KUMKM
50 KUMKM
50 KUMKM
50 KUMKM
50 KUMKM
2. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
1. Meningkatnya akses permodalan bagi KUMKM 2. Meningkatnya akses teknologi bagi KUMKM 3. Pengembangan akses pasar melalui promosi dan kreasi produk KUMKM
249 KUMKM
200 KUMKM
1.000 KUMKM
1.000 KUMKM
43 KUMKM 484 KUMKM Setoran dividen BUMD terhadap PAD sebesar 10%
53 KUMKM 484 KUMKM Setoran dividen BUMD terhadap PAD meningkat sebesar 20%
50 KUMKM 500 KUMKM Setoran dividen BUMD terhadap PAD meningkat sebesar 20%
50 KUMKM 500 KUMKM Setoran dividen BUMD terhadap PAD meningkat sebesar 20%
50 KUMKM 500 KUMKM Setoran dividen BUMD terhadap PAD meningkat sebesar 20%
50 KUMKM 500 KUMKM Setoran dividen BUMD terhadap PAD meningkat sebesar 20%
50 KUMKM 500 KUMKM Setoran dividen BUMD terhadap PAD meningkat sebesar 20%
1. Meningkatnya kinerja dan daya saing BUMD dalam rangka memperbaiki pelayanan kepada masyarakat dn memberikan sumbangan terhadap keuangan daerah
21
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 Jumlah penyaluran Kredit PD.BPR dan PD.PK sebesar Rp 211 milyar 7 Jumlah penyaluran Kredit PD.BPR dan PD.PK sebesar Rp 215 milyar 2009 8 Jumlah penyaluran Kredit PD.BPR dan PD.PK sebesar Rp 219 milyar 2010 9 Jumlah penyaluran Kredit PD.BPR dan PD.PK sebesar Rp 223 milyar 2011 10 Jumlah penyaluran Kredit PD.BPR dan PD.PK sebesar Rp 228 milyar 2012 11 Jumlah penyaluran Kredit PD.BPR dan PD.PK sebesar Rp 232 milyar 2013 12 Jumlah penyaluran Kredit PD.BPR dan PD.PK sebesar Rp 237 milyar
2.
URUSAN KERJA
TENAGA
Program Peningkatan Kesempatan Kerja Terselenggaranya Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja melalui Informasi Pasar Kerja (IPK) Mekanisme AKAD Mekanisme AKL Mekanisme AKAN Perluasan produktif lapangan kerja Jumlah pengakses 18.654 21.031 23.368 25.704 28.041 32.715 32.715
Jumlah tenaga ditempatkan Jumlah tenaga ditempatkan Jumlah tenaga ditempatkan Jumlah tenaga ditempatkan
3.
URUSAN PERTANIAN
Meningkatkan produksi dan nilai tambah hasil pertanian Program Peningkatan Produksi Pertanian 1. Meningkatnya produksi, produktivitas dan kualitas produk pertanian Pengembangan Bibit Ternak Peningkatan Kelahiran Ternak melalui Inseminasi Buatan
Penyelamatan/Pemanfaatan Ternak Bibit Hasil IB melalui penjaringan ternak bibit dan pengembangan rearing (ekor)
8% 250
10% 250
12% 1000
15% 1000
15% 1000
15% 1000
15% 1000
Pengembangan Sentra Bibit/Village Breeding Center (VBC) Peningkatan Kualitas Genetik Ternak Bibit melalui penerapan program breeding dan sistem informasi Pengembangan Akseptor IB Sapot Pengembangan Produksi Bibit di UPTD Pengembangan Pertanian Terpadu Pembenahan penyediaan pakan sepanjang Tahun Pemanfaatan dan konversi limbah pertanian Pengembangan wilayah produksi Hijauan Makanan Ternak (HMT)
4 klpk
10 klpk
20 klpk
25 klpk
30 Klpk
40 klpk
40 klpk
16 Kab
16 Kab
18 Kab
18 Kab
18 Kab
18Kab
18 Kab
40 10% 50 Klpk
50 0.1 50 Klpk
60 10% 50 Klpk
70 10% 50 Klpk
25 Klpk
50 Klpk
50 Klpk
50 Klpk
50 Klpk
50 Klpk
2 Kab
5 Kab
5 Kab
5 Kab
5 Kab
5 Kab
22
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 pegembangan intensifikasi HMT Pengujian pakan secara laboratories (sample) Pengembangan plasma nutfah (Domba Garut, Kambing, Itik dan Ayam Buras) Restrukturisasi Perunggasan Produksi Sayuran (ton) Produktivitas Sayuran (%) Meningkatnya Produksi Buah2han ton) Meningkatnya Produksi Tan. Obat (ton) Meningkatnya Produksi Tan. Hias (tangkai) Produksi perkebunan bermutu dan bebas residu Maksimalisasi produktivitas Pemenuhan kualitas mutu Peningkatan luasan lahan perkebunan produktif dengan komoditas unggulan Pengembangan Kawasan/klaster usaha peternakan (lokasi) Pembenahan lingkungan industri peternakan Pengembangan sistem usaha ternak harapan yang berkelanjutan Pengembangan urban farming dalam membuka lapangan kerja masyarakat di sekitar perkotaan Pengembangan tenaga teknis peternakan mandiri (Dokter Hewan, Sarjana Peternakan, Inseminator, Technical Service, ATR, PKB, Recorder,Vaksinator dll) dan Program Sarjana Membangun Desa (SMD) Pembentukan modelmodel konservasi ternak lokal penghasil tenaga kerja)
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 7 18 Kab 600 10 Klpk 2009 8 18 Kab 1000 15 Klpk 2010 9 18 Kab 1.2 15 Klpk 2011 10 18 Kab 1.5 20 Klpk 2012 11 18 Kab 1.75 20 Klpk 2013 12 18 Kab 2 20 Klpk
500 5 Klpk
10 Kab 2,945,753 4 3,036,320 114,690 80,787,154 3,615,393 4 3,032,371 108,287 74,768,132 5 komoditas konsumsi perkebunan 9 komoditas konsumsi perkebunan 5% 39 % 2,713,731 4 2,990,060 1,814,075 82,920,233 5 komoditas konsumsi perkebunan 9 komoditas konsumsi perkebunan 5% 13 %
15 Kab 2,820,336 4 3,139,563 1,904,779 86,402,949 5 komoditas konsumsi perkebunan 9 komoditas konsumsi perkebunan 5% 18 %
15 Kab 2,927,909 4 2,691,753 1,995,483 89,885,664 5 komoditas konsumsi perkebunan 9 komoditas konsumsi perkebunan 5% 18 %
15 Klk 3,036,451 4 2,782,704 2,086,186 93,368,380 5 komoditas konsumsi perkebunan 9 komoditas konsumsi perkebunan 5% 18 %
15 Klpk 3,145,966 4 2,873,656 2,176,890 96,851,096 5 komoditas konsumsi perkebunan 9 komoditas konsumsi perkebunan 5% 18 %
2.
4 2 Kab 5 Klpk
5 5 Kab 10 Klpk
6 5 Kab 20 Klpk
10 5 Kab 20 Klpk
N/A
1 Kota
3 Kota
3 Kota
3 Kota
3 Kota
N/A
50 orang
100 org
100 org
100 org
100 org
N/A
5 Lok
5 Lok
5 Lok
5 Lok
5 Lok
23
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Penyerapan kesempatan kerja di sektor pertanian Penyerapan tenaga kerja bidang perkebunan (orang) Optimalisasi UPTD Pengembangan Perbibitan Ternak Optimalisasi UPTD Pelayanan Pengujian penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner secara laboratories Optimalisasi UPTD Pengujian Sarana Peternakan secara laboratories Penataan RPH/RPU Pengembangan Pos IB Mandiri Pengembangan Pos Keswan Mandiri Tersedianya Pupuk: Urea SP-36 ZA NPK Organik Tersedianya sarana Alsintan
Peningkatan luas areal perkebunan rakyat (%)
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 189.000 7 198.874 106.080 5 UPTD 5 UPTD 2009 8 208.817 40.410 5 UPTD 2010 9 261.021 106.410 5 UPTD 2011 10 287.123 106.410 5 UPTD 2012 11 315.836 106.410 5 UPTD 2013 12 347.419 106.410 5 UPTD
3.
1 UPTD
1 UPTD
1 UPTD
1 UPTD
1 UPTD
1 UPTD
1 UPTD
20 Lok
1 Lok
4.
Meningkatnya multi aktivitas Agribisnis (Gemar) Terlaksananya inovasi dan teknologi pertanian yang ramah lingkungan
5.
Pengembangan kawasan Agropolitan di Kabupaten Penyerapan tenaga kerja pertanian, Perkebunan, Peternakan Perikanan dan Kehutanan di kecamatan Padi (Kel) PTT SRI Sayuran (kab) Penggunaan teknologi tepat guna pada pengendalian kebun petani dari gangguan OPT secara PHT dan pelstarian musuh alami (kab) Pengembangan perencanaan partisipatif dan pembangunan peternakan berkelanjutan yang ramah lingkungan Pengembangan teknologi tepat guna didalam
8 Kab --
1 --
8 22 14
8 24 14
8 24 5 14
8 24 10 14
8 24 10 14
8 24 10 14
8 24 10
10 Kab
10 Kab
10 Kab
10 Kab
10 Kab
2 Klp
4 Klp
10 Klp
10 Klp
10 Klp
10 Klp
10 Klp
24
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 budidaya ternak sesuai keb lokal Penerapan sistem Usaha dengan pemanfaatan dan penggunaan bioteknologi dan biosafety (Good Farming Product) Penyebaran dan penerapan teknologi pengolah limbah pertanian untuk pakan ternak Pengembangan BATAMAS (Biogas Asal Ternak Bersama Masyarakat) dan pengolahan manure sebagai pupuk kandang Menurunnya tingkat kehilangan hasil akibat penanganan panen dan pasca panen Komoditas Padi Penyuluh PNS pada Pelatihan Teknis Manajemen PL I, II, dan III (orang) Penyuluh THLTB-PP pd pelatihan teknis manajemen (org) Penyuluh swadaya binaan Distan Jabar (orang) Pelatihan petani muda, tokoh tani menjadi penyuluh swadaya (org) Terfasilitasinya P4S (Kelompok) Terfasilitasinya model pengemb agribisnis Ikamaja (org) Meningkatnya Kelompok tani menjadi Gabungan Kelompok tani Terbenahinya Kelompok Tani (klp) Terfasilitasinya temu teknologi penyuluh dan peneliti (klp) Penyampaian informasi teknologi pertanian, melalui: -media cetak (materi) -media elektronik (kali) Terfasilitasinya kelembagaan BPP (unit)
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 7 2009 8 2010 9 2011 10 2012 11 2013 12
5 lok
5 lok
5 lok
5 lok
5 lok
5 lok
5 lok
5 lok
3 Klpk
1 klp
3 Klpk
3 Klpk
3 Klpk
3 Klpk
3 Klpk
6.
14,5 % 282
14,0 % 308
13,5 % 384
13,0 % 359
12,5 % 385
12,0 % 436
11,5 % 462
1.
128 48 129
139 45 140
151 71 152
163 97 164
8 6
8 7
9 7
10 8
11 9
12 10
13 10
120
131
142
153
164
185
196
2.853 2
3.112 4
3.372 6
3.631 8
3.890 10
4.409 12
4.668 14
5 12 426
10 12 426
15 12 426
20 12 426
25 12 426
30 12 426
35 12 426
25
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Terselengaranya kursus dg metoda SL bagi KWT (kelompok) Meningkatnya PSK Petugas TGA (org) Meningkatnya Kinerja Kelompok P3A (unit) Peningkatan Aksesibilitas terhadap sumber daya finansial dan investasi Penyusunan Rencana Induk Pembangunan Peternakan di Jawa Barat Penguatan kelembagaan kelompok tani ternak dan jaringan usaha Pengembangan dan perkuatan data statistik dan sistem informasi peternakan Peningkatan SDM peternakan Peningkatan pengetahuan dan keterampilan sumber daya perkebunan (%) Peningkatan kinerja perkebunan dalam pengendalian OPT tanaman perkebunan berdasarkan prinsipprinsip PHT (%) Meningkatnya Luas cakupan Lahan yang teririgasi -teknis -1/2 teknis -pedesaan Tersedianya Infrastruktur pertanian: -Jitut -Jides Menurunnya Luas konversi lahan Pertanian Meningkatnya Konservasi DAS hulu Meningkatnya Teknologi SRI Tersedianya Pompa dangkal Tersedianya Irigasi tanah dalam Tersedianya Embung Tersedianya Dam parit Tersedianya Irigasi sprinkel Tersedianya Irigasi tetes
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 320 104 12.000 7 349 104 6.423 1 kali 2009 8 378 104 7.342 1 kali 2010 9 407 104 7.472 1 kali 2011 10 436 104 7.732 1 kali 2012 11 494 104 7.992 1 kali 2013 12 523 104 8.262 1 kali
1000 org
200 org 25
330 org 25
840 org 25 25
1000 org 25
1000 org 25
1000 org 25
25
25
25
25
25
25
25
2.
Meningkatnya kualitas tata guna lahan dan air serta terkendalinya konversi lahan pertanian
26
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Tersedianya Pompa hydran Tersedianya Air permukaan Meningkatnya Perluasan areal lahan: - Lahan kering - Cetak sawah - Areal hortikultura Peningkatan fungsi lahan kritis berdasarkan kaidah konservasi tanah dan air (%) Pemanfaatan lahan cadangan HGU perkebunan (%) Pengembangan mekanisme dan pemanfaatan sumberdaya lahan peternakan dan Penetapan Tata Ruang Peternakan Pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya air untuk produksi peternakan Menurunnya Luas serangan 9 OPT Utama Terkendalinya serangan hama dan penyakit perkebunan Menurunnya serangan OPT tanaman perkebunan Perkuatan sarana dan prasarana pencegahan dan pemberantasan Penyakit Hewan Menular Anthrax, Flu Burung ds Brucellosis Rabies Penguatan dukungan teknis pelayanan kesehatan hewan dan kesmavet Meningkatkan mekanisme pengawasan pengendalian penyakit hewan Meningkatkan keragaan infrastruktur pelayanan teknis dan laboratorium keswan dan kesmavet Pengembangan penerapan sistem Jaminan Mutu BAH dan
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 3 37 7 2 9 2009 8 1 2 2010 9 2 30 2011 10 2 24 2012 11 2 28 2013 12 3 32
80 125
200 100 25 5
200 150 60 5
1 kl
4 lok
4 lok
4 lok
4 lok
4 kab
4 kab
4 kab
4 Kab
1.
120.959 14
120.354 14 10
119.752 14 10
119.154 14 10
118.558 14 10
117.965 14 10 117375 14 10
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
1 lok
1 lok
1 lok
1 lok
25 Kab/
25 Kab/
26 Kab
26 Kab
26 Kab
26 Kab
26 Kab
27
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 HBAH Mendukung lembaga swasta memasuki industri jasa pelayanan keswan dan kesmavet Penerapan GDP (good distribution product): -Database distribusi -Penyusunan regulasi -Penerapan GDP Meningkat dan berkembangnya sarana dan prasarana pasar: -STA -Pasar bunga -Pasar tani -Pasar lelang -Pasar tradisional Berkembangannya sarana dan prasarana informasi pasar: -Pengiriman data -Diseminsai data Fasilitasi kemitraan pemasaran hasil perkebunan Fasilitasi promosi produk perkebunan Fasilitasi pemasaran melalui lelang produk Fasilitasi psar komoditi (lokasi) Penguatan aspek pemasaran dan pasar produk ternak -Sabit bergerigi -Terpal -Pedal thresher -Power thresher -Dryer -RMU Fasilitasi Unit Pengolahan Hasil (UPH) perkebunan UPH memenuhi standar mutu produk Produk yang memenuhi standar mutu produk Pengembangan Sistem Rantai Dingin Susu Mendorong pengembangan RPH dan RPU yang memenuhi standar NKV
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 7 2009 8 2010 9 5 unit 2011 10 5 unit 2012 11 5 unit 2013 12 5 unit
Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan
1.
Meningkatnya sarana pemasaran hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan
0 0 0
0 0 0
1 0 0
0 1 0
0 0 8
0 0 16
0 0 25
1 -
4 1 4 1 -
6 1 8 6 16
20 16 20
26 26 26
26 4 2
26 6 2
26 6 2
26 6 2
26 6 2
5 kali 12 kali 2
5 kali 12 kali 2
2.
Meningkatnya sarana pengolahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan
2 5 5 Lok 7 Lok
2 5 5 Lok 7 Lok
2 5 5 Lok 7 Lok
2 5 5 Lok 7 Lok
2 5 5 Lok 7 Lok
28
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Pengembangan sistem informasi pasar peternakan -Silo Jagung -Dryer Jagung -Corn sealler Mutu hasil produk hasil olahan sesuai standar produk (%) Meningkatnya penerapan teknologi pada industri kecil di bidang pangolahan pangan di 26 Kab/Kota - Pertanian - Perkenunan - Perikanan - Kehutanan - (Dinas Teknis) Meningkatnya kualitas hasil produksi olahan pangan di 26 kab Kota Mendorong tumbuhnya industri pengolahan produk ternak berskala rumah tangga, kelembagaan konsumen,dan infrastruktur Penerapan standar mutu pengawasan sistem jaminan mutu Meningkatnya kualitas hasil produksi olahan pangan di 26 kabupaten dan kota Pengolahan Padi Pengolahan Palawija Pengolahan Sayuran Meningkatnya keuntungan industri kecil dan menengah di bidang pengolahan pangan pada Tingkat nilai tambah diversifiaksi produk terhadap pendapatan usaha tani perkebunan (%) Sosialisasi penerapan sistem grading produk Penyusunan Road Map Pengolahan Hasil Peternakan Pengembangan sistem
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 1 Keg 7 1 Keg 10 2009 8 1 Keg 12 31 355 10 2010 9 1 Keg 2 7 75 10 2011 10 1 Keg 2 6 75 10 2012 11 1 Keg 2 6 75 10 2013 12 1 Keg 2 6 55 10
3.
5% 1% 5% 1% 100 orang
5% 15 5% 1% 200 orang
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
100 orang
200 orang
500 orang
800 orang
1.200 orang
1.500 orang
1.800 orang
4.
Meningkatnya nilai tambah pengolahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan
10
10
10
10
10
10
1 keg 1 unit
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
1 Keg
1 Keg
1 Keg
1 Keg
1 Keg
1 Keg
29
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Jaminan Mutu Meningkatnya keuntungan industri kecil dan menengah di bidang pengolahan pertanian Tersedianya objek wisata yang berkualitas dan berwawasan lingkungan Jumlah masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan pariwisata Tersedianya sarana prasarana pendukung pariwisata Tingkat mutu dan pelayanan pariwisata Ketersediaan informasi pariwisata Tingkat penyerapan tenaga kerja pariwisata Jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Barat per tahun
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 2 % 7 2 % 2009 8 2 % 2010 9 2 % 2011 10 2 % 2012 11 2 % 2013 12 2 %
4.
URUSAN PARIWISATA
Meningkatkan keunggulan daya tarik wisata melalui pengembangan produk wisata yang unik, tradisional dan mencerminkan jati diri masyarakat Jawa Barat Program Pengembangan Destinasi Pariwisata 1. Meningkatnya kualitas objek dan daya tarik wisata 60 % 65 % 70 % 75 % 80 % 85 % 85 %
70 %
70 %
80 %
80 %
85 %
85 %
85 %
2. 3.
Meningkatnya sarana dan prasarana pariwisata Meningkatnya kualitas, pelayanan dan informasi pariwisata Meningkatnya sumber daya pariwisata (Standarisasi, akreditasi dan sertifikasi) Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Barat
60 % 70 % 60 % 30 %
65 % 75 % 65 % 35 %
70 % 80 % 70 % 40 %
75 % 85 % 75 % 50 %
80 % 85 % 80 % 55 %
85 % 90 % 85 % 60 %
85 % 90 % 85 % 65 %
4.
1.
5.
URUSAN PERDAGANGAN
Meningkatkan akses distribusi perdagangan dan Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor 1. Meningkatnya Jawa Barat ekspor-impor volume dan nilai ekspor Jawa Barat per tahun volume dan nilai impor Jawa Barat per tahun 9,7 Juta Ton US $ 18,10 Milyar 2,7 Juta Ton US $ 7,9 Milyar 10,2 Juta Ton US $ 19,23 Milyar 3,1 Juta Ton US $ 8,3 Milyar 6,2% 8,2% 61.000 Set SKA 80 % 10,7 Juta Ton US $ 20,65 Milyar 3,6 Juta Ton US $ 8,7 Milyar 7,3% 8,3% 61.300 Set SKA 80 % 11,2 Juta Ton US $ 21,94 Milyar 3,8 Juta Ton US $ 9,1 Milyar 7,5% 8,4% 61.800 Set SKA 85 % 11,8 Juta Ton US $ 23,22 Milyar 4,2 Juta Ton US $ 9,6 Milyar 7,7% 8,7% 61.950 Set SKA 85 % 12,4 Juta Ton US $ 24,51 Milyar 4,3 Juta Ton US $ 10,1Milyar 7,9% 8,8% 70.200 Set SKA 90 % 13 Juta Ton US $ 25,70 Milyar 4,8 Juta Ton US $ 10,6 Milyar 8,1% 9,2% 71.100 Set SKA 90 %
Laju Pertumbuhan ekspor Jawa barat Laju Pertumbuhan impor Jawa Barat Jumlah penerbitan SKA per tahun Program Pengembangan Sistem Perdagangan Dalam negeri 1. Meningkatnya distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat dan barang strategis.
Efisiensi dan efektivitas distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat dan barang strategis
2. 3.
Meningkatnya penggunaan produk dalam negeri Meningkatnya fungsi sarana dan prasarana perdagangan (GEMPITA)
Jumlah transaksi produk agro Jawa Barat per tahun Tingkat penggunaan produk dalam negeri Tersedianya sarana dan prasarana perdagangan yang
122 Milyar
150 Milyar
200 Milyar
300 Milyar
400 Milyar
500 Milyar
600 Milyar
80 % 70 %
80 % 70 %
80 % 75 %
85 % 75 %
85 % 80 %
90 % 85 %
90 % 85 %
30
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 7 2009 8 2010 9 2011 10 2012 11 2013 12
1.
Tingkat pengawasan barang beredar per tahun Tingkat Advokasi perlindungan konsumen per tahun Tingkat Penyelesaian sengketa konsumen Jumlah peneraan UTTP dan BDKT per tahun
15 Kali
5 Kali
10 Kali
15 kali
6 Kali
10 Kali
15 Kali
2.
5 Kali
5 Kali
10 Kali
5 kali
6 Kali
6 Kali
7 Kali
20 % UTTP : 1.901.600 buah BDKT : 1.105 buah 53.179 TDP dan 19.820 SIUP
25 % UTTP : 2.281.920 buah BDKT : 1.200 buah 55.000 TDP dan 19.900 SIUP
30 % UTTP : 2.738.304 buah BDKT : 1.210 buah 56.000 TDP dan 19.950 SIUP
35 % UTTP : 3.285.964 buah BDKT : 1.220 buah 57.000 TDP dan 20.000 SIUP
40 % UTTP : 3.943.156 buah BDKT : 1.230 buah 58.000 TDP dan 20.500 SIUP
45 % UTTP : 4.731.788 buah BDKT : 1.240 buah 59.000 TDP dan 21.000 SIUP
3.
6.
URUSAN INDUSTRI
Meningkatkan nilai produk industri tambah Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 1. 2. Meningkatnya unit usaha industri kecil menegah Meningkatnya penyerapan tenaga kerja industri kecil menengah Meningkatnya pelayanan terhadap pelaku usaha IKM Meningkatnya sinergitas pengembangan industri Jumlah wirausaha industri kecil menengah Tingkat Penyerapan tenaga kerja industri kecil menengah Tingkat pelayanan usaha IKM Tingkat koordinasi dan konsolidasi industri Jumlah Keterlibatan perusahaan dalam pengembangan klaster industri Penerapan standarisasi dan sertifikasi industri Tingkat penyerapan tenaga kerja oleh industri besar 195.878 unit 1.958.780 Orang 199.796 unit 1.997.956 Orang 205.672 unit 2.056.719 Orang 211.842 unit 2.118.421 Orang 222.434 unit 2.224.342 Orang 233.556 unit 2.335.559 Orang 245.234 unit 2.452.337 Orang 90 % 80 % 120 Perusahaan
40 % 70 % 80 Perusahaan
50 % 80 % 85 perusahaan
60 % 80 % 90 Perusahaan
70 % 80 % 95 Perusahaan
80 % 80 % 100 Perusahaan
80 % 80 % 110 Perusahaan
2. 3.
Meningkatnya Penguasaan Teknologi Industri Meningkatnya Penyerapan tenaga kerja oleh industri besar
7.
31
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4 Meningkatkan potensi penerimaan daerah dari sumber daya mineral
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Nilai Perolehan Air (NPA), Bagi hasil pertambangan umum, penerimaan migas
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 7 Penghitungan NPA dan bagi hasil migas 2009 8 Fasilitasi peningkatan penerimaan daerah dari migas, pertambangan umum, dan pajak air tanah 2010 9 Fasilitasi peningkatan penerimaan daerah dari migas, pertambangan umum, dan pajak air tanah 2011 10 Fasilitasi peningkatan penerimaan daerah dari migas, pertambangan umum, dan pajak air tanah 2012 11 Fasilitasi peningkatan penerimaan daerah dari migas, pertambangan umum, dan pajak air tanah 2013 12 Fasilitasi peningkatan penerimaan daerah dari migas, pertambangan umum, dan pajak air tanah, dan panas bumi - Integrasi pengembang an infrastruktur enrgi dan listrik
- Penyediaan data potensi dan kondisi migas hulu - Fasilitasi prospek investasi sektor migas
- Penyusunan Perda Ketenagalistrikan - Penyusunan Rencana Umum Energi Daerah, Juklak dan Juknisnya - Fasiliatsi investasi sektor migas - Pemantauan pelaksanaan comdev dalam operasi migas hulu
- Integrasi pengembangan infrastruktur energi dan listrik dalam pengembangan wilayah - Fasiliatsi investasi sektor migas - Pemantauan pelaksanaan comdev dalam opersi migas hulu
- Fasiliatsi investasi sektor migas - Pemantauan pelaksanaan comdev dalam operasi migas hulu
- Fasiliatsi investasi sektor migas - Pemantauan pelaksanaan comdev dalam opersi migas hulu
8.
2.
Meningkatnya ketersediaan dan pendistribusian benih/induk yang berkualitas Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana budidaya perikanan
3.
Prasarana perikanan (kolam, hatchery, laboratorium) Peralatan perikanan di balai Operasionalisasi Balai benih Ikan
32
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3 4. 5. 6. 7.
SASARAN PROGRAM 4 Meningkatnya penyerapan tenaga kerja perikanan Meningkatnya teknologi budidaya perikanan air laut, air payau dan air tawar Meningkatnya nilai tambah usaha pemanfaatan produk perikanan Terkendalinya serangan hama penyakit ikan dan udang
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Tingkat jumlah tenaga kerja (pembudidaya) Paket teknologi budidaya perikanan air laut, payau dan tawar Aneka produk olahan hasil budidaya perikanan Informasi pengendalian hama penyakit ikan dan Udang Anti virus Terselenggaranya Pengendalian Hama Penyakit Meningkatnya jumlah pasar ikan Meningkatnya jumlah sentra pasar ikan hias Meningkatnya sarana prasarana TPI jumlah kawasan industri pengolahan hasil perikanan Tersedianya aneka produk olahan hasil perikanan Tingkat harga produk komoditas perikanan Produksi perikanan laut Produksi terumbu karang buatan Produksi perikanan perairan umum Meningkatnya pendapatan nelayan Meningkatnya prasaranan PPI Meningkatnya sarana penangkapan ikan Rumponisasi
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 778.824 orang 5 balai 7 798.388 orang 5 balai 2009 8 818.348 orang 5 balai 2010 9 838.807 orang 5 balai 2011 10 859.777 orang 5 balai 2012 11 881.271 orang 5 balai 2013 12 903.303 orang 5 balai
20 jenis
20 jenis
20 jenis
20 jenis
20 jenis
20 jenis
20 jenis
26 kab/kota
26 kab/kota
26 kab/kota
26 kab/kota
26 kab/kota
26 kab/kota
26 kab/kota
26 kab/kota 26 kab/kota
26 kab/kota 26 kab/kota
26 kab/kota 26 kab/kota
26 kab/kota 26 kab/kota
26 kab/kota 26 kab/kota
26 kab/kota 26 kab/kota
26 kab/kota 26 kab/kota
8.
9.
2 lokasi 20 jenis
3 lokasi 20 jenis
4 lokasi 20 jenis
5 lokasi 20 jenis
5 lokasi 20 jenis
5 lokasi 20 jenis
5 lokasi 20 jenis
Pengembangan Tangkap
Perikanan
11. Meningkatnya margin pemasaran perikanan 1. Meningkatnya produksi dan produktivitas nelayan
30% 187.908 ton 10 unit 16.159 ton 131.919.210 2 lokasi 10 unit 10 unit
30% 197.303 ton 10 unit 16.967 ton 141.813.150 2 lokasi 10 unit 10 unit
30% 207.207 ton 10 unit 17.819 ton 152.449.140 2 lokasi 10 unit 10 unit 217.609 ton 10 unit 18.714 ton 163.882.830 2 lokasi 10 unit 10 unit
2.
3.
9.
33
NO.
SASARAN PROGRAM 4 pangan pokok (beras, jagung, kedelai, daging, telur, susu dan ikan)
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 produksi dan produktivitas padi, jagung, kedelai, tenak dan ikan Padi Jumlah Produksi padi (ton) Produktivitas padi (ku/ha) Jagung Jumlah Produksi jagung (ton) jagung Produktivitas (ku/ha) Kedelai Jumlah Produksi kedelai (ton) Produktivitas kedelai (ku/ha) Daging (ton) Telur (ton) Susu (ton) Tingkat produksi perikanan budidaya Tingkat produksi perikanan tangkap (ton) Jumlah restocking ikan di perairan umum (juta ekor) Reposisi Komoditas Tambak dengan GAPURA - udang - Bandeng - Rumput laut - Nila - Polikulture Pemanfaatan Muara dan Talanca melalui KJA & Keramba Akselerasi Budidaya Laut Rumput Laut E. Cotoni Kerang Hijau Mangrove Rumpon Trumbu Karang Bauat Kapal Nelayan ( 1 GT ) (5 GT ) Revitalsasi Pasca Panen Penanganan Mutu (CCS) Pengolahan Pemasaran Rehabilitasi Infrastrktur Penahan Abrasi Penataan Saluran Tambak Penataan Pemukiman
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 7 2009 8 2010 9 2011 10 2012 11 2013 12
9.962.990 57,14 577.513 50,15 17.438 14,28 499.710 170.434 211.493 396.899
10.551.368 59,70 606.389 51,60 18.310 15,00 553.621 183.331 216.484 416.822
11.078.937 61,83 636.708 52,64 19.225 16,25 613.955 197.257 221.593 437.746
11.411.305 64,66 688.543 54,12 20187 17,50 681.506 212.296 226.823 459.721
11.753644 66,12 701.071 55,06 21.196 18,20 757.168 228.539 232.176 482.707
12.106.253 66,79 737.069 55,52 22.256 18,65 841.947 246.085 237.655 506.939
12.469.441 68,25 773.923 56,36 23.369 19,35 936.975 265.041 243.264 532.386
176.181 3,5
185.024 10
194.313 10
204.067 10
214.270 10
225.026 10
236.323 10
Ha Ha Ha Ha Ha
Ha Ha Ha Ha Ha
Ha Ha Ha Ha Ha
25 Unit 50 Unit 200 Unit 500.000 Ha 25 unit 50 unit 25 unit 5 Unit 100 Unit 15 Unit 25 Unit 5000 m 60 km
25 Unit 50 Unit 200 Unit 500.000 Ha 25 unit 50 unit 25 unit 5 Unit 100 Unit 15 Unit 25 Unit 5000 m 60 km
25 Unit 50 Unit 200 Unit 500.000 ha 25 unit 50 unit 25 unit 5 Unit 100 Unit 15 Unit 25 Unit 5000 m 60 km
34
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Jalan Produksi PPI Menurunnya jumlah Rawan Rumahtangga Tangga Pangan/Rumah Miskin Terbentuknya Desa Mandiri Pangan Tersediaanya Cadangan Pangan Pemerintah Daerah jumlah Meningkatnya Pangan Cadangan dikelompok lumbung pangan masyarakat
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 1 % atau (33.103 RTM ) 32 Desa N/A N/A 7 1,5 % atau (49.654 RTM) 45 Desa 200 ton gabah 200 Lumbung (1000 ton 200 Lumbung (1000 ton GKP) 2009 8 100 unit 60 km 10 unit 2 % atau (64.550 RTM) 60 Desa 600 ton gabah 250 Lumbung (1250 ton 250 Lumbung (1250 ton gkp) 2010 9 100 unit 60 km 10 unit 2,5 % atau (63.259RTM) 90 Desa 800 ton gabah 300 Lumbung (1500 ton 300 Lumbung (1500 ton GKP) 2011 10 100 unit 60 km 10 unit 3 % atau (77.493 RTM) 100 Desa 1000 ton gabah 400 Lumbung (2000 ton 500 Lumbung (2000 ton GKG) 2012 11 3,5 % atau (105.777 RTM) 110 Desa 1200 ton gabah 500 Lumbung (2500 ton 500 Lumbung (2500 ton GKP) 2013 12 4 % atau (116.657 RTM 120 Desa 1400 ton gabah 700 Lumbung (3500 ton 700 Lumbung (3500 ton GKP) 100%
dan
Terciptanya stabilitas harga gabah sesuai dengan HPP Meningkatnya eksport/perdagangan antar pulau komoditas beras Terbentuknya pusatpusat kegiatan : Agribisnis perberasan Agribisnis terpadu Tingkat Konsumsi Pangan (kg/kap/tahun) Umbi-umbian Pangan Hewani Minyak dan Lemak Buah/biji berminyak Kacang-kacangan Gula Sayur dan Buah Lainnya Berkembangnya Komoditas pangan lokal non beras
100%
100%
100%
100%
100%
100%
5%
5%
5%
5%
5%
5%
5%
N/A
1 Kabupaten
3 Kabupaten
6 Kab
9 Kab
3 Kab
17 Kab
1 Kabupaten 4. Meningkatnya keanekaragaman konsumsi, dan kualitas pangan, serta menurunnya ketergantungan terhadap pangan pokok beras, ketersediaan dan konsumsi sepanjang tahun sampai tingkat rumah tangga N/A
2 Kabupaten
6 Kabupaten
9 Kabupaten
3 Kabupaten
17 Kabupaten
100 Orang
200 Orang
500 Orang
800 Orang
1100 Orang
1500 Orang
2.000 Orang
35
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 olahan pangan Menurunnya Jumlah kasus keracunan pangan Meningkatnya jumlah komoditas yang bebas dari residu pestisida Meningkatnya jumlah kelompok masyarakat sekitar hutan yang mendapat pembekalan kemampuan Aneka Usaha Kehutanan non Kayu Berkembangnya produksi aneka usaha kehutanan (lokasi) Bertambahnya produksi aneka usaha kehutanan komoditas jamur kayu (ton) Bertambahnya produksi aneka usaha kehutanan komoditas lebah madu (ton) Bertambahnya produksi aneka usaha kehutanan komoditas sutera alam/kokon (ton) Bertambahnya produksi aneka usaha kehutanan komoditas budidaya komoditas kayu rakyat Meningkatnya pengendalian jatah tebangan tahunan (JTT) Perum Perhutani (KPH Perhutani)
Meningkatnya tertib usaha hasil hutan (FA-KO, FA-KB, SKAU, SKSKB) dan meningkatnya pengendalian ijin industri dan bahan baku industri hasil hutan di Jabar
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 5% 5 komoditas 7 5% 10 komoditas 2009 8 5% 15 komoditas 2010 9 5% 20 komoditas 2011 10 5% 25 komoditas 2012 11 5% 30 komoditas 2013 12 5% 40 komoditas
10.
URUSAN KEHUTANAN
Mengembangkan aneka usaha non kayu sekitar hutan Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Kehutanan 1. Terlaksananya pengembangan aneka usaha dan pengelolaan kehutanan 250 300 420 500 500 500 500
48
16
16
48
48
48
48
1,8
1,8
1,8
1,8
1,8
7,2
2,4
7,2
7,2
7,2
7,2
7.000
7.000
2.
13
13
13
13
13
13
13
26
26
26
26
26
26
26
Meningkatnya Bina Produksi Kayu Rakyat di Jawa Barat (kab/Kota Jabar) Meningkatnya kemampuan aparatur desa sebagai penerbit SKAU di Jawa Barat (orang) Meningkatnya kemampuan petani dalam pengukuran kayu berdasarkan standar
26
26
26
26
26
26
26
N/A
150
150
150
150
150
150
N/A
90
90
150
150
150
36
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 nasional (orang) Menurunnya pelang-garan dan tindak pidana bidang pere-daran hasil hutan (%) Meningkatnya pengendalian penerimaan iuran kehutanan dari pengelolaan kehu-tanan dan peredaran hasil hutan di Jawa Barat (Kab/Kota dan Perhutani)
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 5 7 5 2009 8 5 2010 9 5 2011 10 5 2012 11 5 2013 12 5
26
26
26
26
26
26
26
3.
lembaga swakarsa
Terbentuknya kelom-pok penyuluhan swakarsa mandiri masyarakat sekitar hutan negara (org) Meningkatnya fasilitasi sarana prasarana penyuluhan swakarsa mandiri (unit kelompok) Meningkatnya kelembagaan penyuluhan swakarsa mandiri (kelompok) Meningkatnya kinerja penyuluh kehutanan di jawa Barat (orang)
N/A
24
24
300
300
300
N/A
N/A
N/A
200
240
300
360
400
500
11.
a.
250 perusahaan 90 %
dan
2. Meningkatnya promosi yang terintegrasi dengan stakeholder terkait di Jawa Barat b. Pengembangan Promosi Terpadu guna Peningkatan Investasi dan Perluasan Pasar Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 1. Meningkatnya minat dan realisasi investasi
37
NO.
KEBIJAKAN 2 Komoditi
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4 2. Meningkatnya promosi yang terintegrasi dengan stakeholder terkait di Jawa Barat
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Jumlah sarana promosi investasi (event, skala, bentuk)
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 12 event 7 13 event 2009 8 14 event 2010 9 14 event 2011 10 14 event 2012 11 14 event 2013 12 14 event
b. Meningkatnya kondisi jalan dan jembatan pada ruas-ruas jalan provinsi dan non status di Jawa Barat untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat dan pemerataan pembangunan
Panjang jalan dan jumlah jembatan yang ditangani melalui kegiatan jalan dan peningkatan jembatan penggantian pertahun Panjang jalan dan jembatan non status yang ditangani melalui kegiatan dan peningkatan jalan jembatan penggantian pertahun Ketersediaan perencanaan teknis pembangunan dan jalan dan peningkatan jembatan di provinsi Jawa Barat tiap tahun
Peningkatan jalan = 45,79 km, Penggantian jembatan = 4 buah Peningkatan jalan di Jabar Selatan = 3 Km, Penggantian jembatan di Jabar Selatan = 40 meter Perencanaan Teknis Jalan sebanyak 6 paket Perencanaan teknis jalan sepanjang 206 m
Persiapan pembangunan jalan tol ruas Depok-Antasari, TanjungpriokCikarang, dan Bogor Ring Road
Peningkatan jalan =85,00 Km, Penggantian jembatan = 4 bh jembatan Peningkatan jalan di Jabar Selatan= 5 Km dan Jembatan sebanyak 2 buah Perencanaan Teknis Jalan sebanyak 6 paket
Peningkatan jalan = 61,60 Km, Penggantian jembatan = 4 bh jembatan Peningkatan jalan di Jabar Selatan = 10 Km
Peningkatan Jalan = 27.15 Km, Pembangunan Jalan = 21,6 Km Pembangunan Jembatan = 7 buah Perencanaan teknis jalan pada 3 ruas jalan
c. Terlaksananya pembangunan jalan tol, jalan lingkar, dan Fly Over, pada ruas-ruas strategis di Jawa Barat
pembangunan
Proses Pembebasan lahan Jalan Tol Depok Antasari dan Bogor Ring Road
Pembangunan jalan tol ruas Depok-Antasari, Tanjung PriokCikarang, dan Bogor Ring Road Persiapan pembangunan jalan tol ruas jalan Cikopo/CikampekPalimanan Persiapan Pembangunan dan Pelelangan Jalan Tol ruas Ciawi-Sukabumi, dan Pelelangan
Pembangunan jalan tol ruas Depok-Antasari, Tanjung PriokCikarang, dan Bogor Ring Road Pembangunan Jalan Tol ruas Cikopo/CikampekPalimanan
Penyelesaian Pembangunan dan Operasionalisasi jalan tol ruas Depok-Antasari, Tanjung PriokCikarang, dan Bogor Ring Road
Operasionalisasi jalan tol ruas Depok-Antasari, Tanjung PriokCikarang, dan Bogor Ring Road Pembangunan Jalan Tol ruas Cikopo/CikampekPalimanan
Persiapan Pembangunan dan Pelelangan Jalan Tol ruas CiawiSukabumi, dan Pelelangan Jalan Tol
Persiapan pembangunan jalan tol ruas jalan Cikopo/CikampekPalimanan Persiapan Pembangunan dan Pelelangan Jalan Tol ruas Ciawi-Sukabumi, dan Pelelangan
38
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 ruas CiranjangPadalarang Persiapan Pembangunan dan Pelelangan Jalan Tol ruas CileunyiSumedang-Dawuan, ruas SoreangPasirkoja, dan ruas Sukabumi-Ciranjang 7 Jalan Tol ruas CiranjangPadalarang Persiapan Pembangunan dan Pelelangan Jalan Tol ruas CileunyiSumedangDawuan, ruas SoreangPasirkoja, dan ruas SukabumiCiranjang Penyelesaian Perencanaan Teknis ruas Terusan PasteurUjungberungCileunyi Persiapan pembangunan Fly Over Nagreg dan Gebang Persiapan pembangunan Jalan Lingkar Sukabumi serta lanjutan pembangunan jalan lingkar nagreg dan jalan lingkar cianjur Penyempurnaan konsep Road Fund, Turn Key Project, dan Multi Years Project Rehabilitasi Jalan = 147,177 Km, Rehabilitasi Jembatan = 912 m, Pemeliharaan Jalan = 2257,666 Km, Pemeliharaan Jembatan = 1.444 buah 2009 8 Jalan Tol ruas CiranjangPadalarang Persiapan Pembangunan dan Pelelangan Jalan Tol ruas CileunyiSumedangDawuan, ruas SoreangPasirkoja, dan ruas SukabumiCiranjang Persiapan pembangunan dan pelelangan jalan tol ruas Terusan PasteurUjungberungCileunyi Pembangunan Fly Over Nagreg dan Gebang 2010 9 Padalarang Persiapan Pembangunan Jalan Tol ruas CileunyiSumedangDawuan, ruas SoreangPasirkoja, dan ruas SukabumiCiranjang Persiapan pembangunan dan pelelangan jalan tol ruas Terusan PasteurUjungberungCileunyi Pembangunan Fly Over Nagreg, Gebang dan Buah Batu Pembangunan jalan lingkar sukabumi dan penyelesaian pembangunan jalan lingkar cianjur 2011 10 Padalarang Persiapan Pembangunan Jalan Tol ruas CileunyiSumedangDawuan, ruas SoreangPasirkoja, dan ruas SukabumiCiranjang Persiapan pembangunan jalan tol ruas Terusan PasteurUjungberungCileunyi Pembangunan Fly Over Buah Batu dan Kopo Kota Bandung Penyelesaian pembangunan jalan lingkar sukabumi 2012 11 2013 12 Padalarang Pembangunan Jalan Tol ruas CileunyiSumedangDawuan, ruas SoreangPasirkoja, dan ruas SukabumiCiranjang Pembangunan jalan tol ruas Terusan PasteurUjungberungCileunyi Pembangunan Fly Over M. Toha dan Junjunan Kota Bandung
Pembangunan Jalan Tol ruas CileunyiSumedangDawuan, ruas SoreangPasirkoja, dan ruas SukabumiCiranjang
Penyelesaian Perencanaan Teknis ruas Terusan PasteurUjungberungCileunyi Tahapan pembangunan jalan lingkar dan Fly Over Persiapan pembangunan Fly Over Nagreg dan Gebang Persiapan pembangunan Jalan Lingkar Sukabumi dan jalan lingkar cianjur serta lpembangunan jalan lingkar nagreg
Persiapan pembangunan jalan tol ruas Terusan PasteurUjungberungCileunyi Pembangunan Fly Over Kopo dan M. Toha Kota Bandung Penyelesaian pembangunan jalan lingkar sukabumi
Persiapan pembangunan Jalan Lingkar Sukabumi serta penyelesaian pembangunan jalan lingkar nagreg dan jalan lingkar cianjur
Telah keluarnya peraturan perundangan mengenai pelaksanaan Road Fund di Indonesia
a. Mempertahankan kondisi kemantapan jalan agar tetap dapat memberikan pelayanan yang optimal terhadap arus lalu lintas yang melewatinya dalam batas repetisi beban standar maupun struktur yang direncanakan
Tahapan penyusunan dan Penyusunan Konsep pelaksanaan perangkat Road Fund, Turn Key kelembagaan dan peraturan Project dan Multi terkait dengan yang Years Project pendanaan pemeliharaan jalan pada tahun 2010 Panjang jalan dan jumlah jembatan yang ditangani melalui kegiatan rehabilitasi jalan dan jembatan, serta pemeliharaan jalan dan jembatan pertahun Rehabilitasi Jalan = 119,364 Km, Rehabilitasi Jembatan = 26 m, Pemeliharaan Jalan = 2257,666 Km, Pemeliharaan Jembatan = 1.4444 m
Penerapan konsep Road Fund, Turn Key Project, dan Multi Years Project Rehabilitasi Jalan = 122,65 Km, Rehabilitasi Jembatan = 11,00 bh, Pemeliharaan Jalan = 2.038,000 Km, Pemeliharaan Jembatan = 1.445,00 bh Penggunaan IRMS/BMS dalam sistem
Penerapan konsep Road Fund, Turn Key Project, dan Multi Years Project Rehabilitasi Jalan = 116,05 Km, Rehabilitasi Jembatan = 12,00 bh, Pemeliharaan Jalan = 2.037,68 Km, Pemeliharaan Jembatan = 1.444,00 bh
Penerapan konsep Road Fund, Turn Key Project, dan Multi Years Project Rehabilitasi Jalan = 119,90 Km, Rehabilitasi Jembatan = 10,00 bh, Pemeliharaan Jalan = 2.038,18 Km, Pemeliharaan Jembatan = 1.446,00 bh
Penerapan konsep Road Fund, Turn Key Project, dan Multi Years Project
Rehabilitasi Jalan = 118,36 Km, Rehabilitasi Jembatan = 11,00 bh, Pemeliharaan Jalan = 2.037,58 Km, Pemeliharaan Jembatan = 1.445 bh Penggunaan IRMS/BMS dalam sistem
Rehabilitasi Jalan = 174,35 Km, Rehabilitasi Jembatan = 12 bh, Pemeliharaan Jalan = 1.962.680 Km, Pemeliharaan Jembatan = 1.444,00 bh
39
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 dalam proses sistem manajemen jaringan jalan (IRMS) dan sistem manajemen jembatan setiap tahun Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung pengelolaan jalan dan jembatan setiap tahun
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 7 Manajemen Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 2009 8 Manajemen Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 2010 9 Manajemen Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 2011 10 Manajemen Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 2012 11 Manajemen Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 2013 12 Manajemen Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung pengelolaan jalan dan jembatan
Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pengelolaan jalan dan jembatan berupa sarana pengujian tahan dan bahan jalan, peralatan, dan dokumen pemanfaatan ruang jalan Jaringan irigasi yang dikelola oleh pemerintah provinsi kondisi baik 48,9 % Jaringan irigasi yang dikelola oleh pemerintah pusat dengan kondisi baik 50%, pemerintah provinsi dengan kondisi baik 50%
Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pengelolaan jalan dan jembatan berupa sarana pengujian tahan dan bahan jalan, peralatan, dan dokumen pemanfaatan ruang jalan Jaringan irigasi yang dikelola oleh pemerintah pusat dengan kondisi baik 55%, pemerintah provinsi dengan kondisi baik 55%
Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pengelolaan jalan dan jembatan berupa sarana pengujian tahan dan bahan jalan, peralatan, dan dokumen pemanfaatan ruang jalan Jaringan irigasi yang dikelola oleh pemerintah pusat dengan kondisi baik 60%, pemerintah provinsi dengan kondisi baik 60%
Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pengelolaan jalan dan jembatan berupa sarana pengujian tahan dan bahan jalan, peralatan, dan dokumen pemanfaatan ruang jalan Jaringan irigasi yang dikelola oleh pemerintah pusat dengan kondisi baik 70%, pemerintah provinsi dengan kondisi baik 70%
Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pengelolaan jalan dan jembatan berupa sarana pengujian tahan dan bahan jalan, peralatan, dan dokumen pemanfaatan ruang jalan Jaringan irigasi yang dikelola oleh pemerintah pusat dengan kondisi baik 80%, pemerintah provinsi dengan kondisi baik 80%
b.
Meningkatkan kondisi infrastruktur sumber daya air dan irigasi untuk mendukung konservasi, pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
1. Meningkatnya kondisi jaringan irigasi yang dikelola oleh pemerintah pusat (kondisi baik 90%), pemerintah provinsi (kondisi baik 90%) pada tahun 2013
Pembangunan DI Leuwigoong di Kab Garut Persiapan pembangunan DI strategis lainnya Terpenuhinya kebutuhan air baku untuk pertanian (75%), domestik (75%) dan industri (75%)
Pembangunan DI Leuwigoong di Kab Garut Persiapan pembangunan DI strategis lainnya Terpenuhinya kebutuhan air baku untuk pertanian (80%), domestik (80%) dan industri (80%)
Pembangunan DI Leuwigoong di Kab Garut Persiapan pembangunan DI strategis lainnya Terpenuhinya kebutuhan air baku untuk pertanian (85%), domestik (85%) dan industri (85%)
Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pengelolaan jalan dan jembatan berupa sarana pengujian tahan dan bahan jalan, peralatan, dan dokumen pemanfaatan ruang jalan Jaringan irigasi yang dikelola oleh pemerintah pusat dengan kondisi baik 90%, pemerintah provinsi dengan kondisi baik 90% Pembangunan DI Leuwigoong di Kab Garut Persiapan pembangunan DI strategis lainnya Terpenuhinya kebutuhan air baku untuk pertanian (90%), domestik (90%) dan industri (90%) Pembebasan lahan dan tahap awal pembangunan Waduk
Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya
Tersedianya infrastruktur sumber daya air dalam rangka konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, pengendalian daya rusak air dan pengamanan pantai
1. Meningkatnya kondisi dan fungsi sungai, waduk, situ, embung, pantai dan sumber daya air lainnya yang dapat memenuhi kebutuhan air baku untuk pertanian, domestik dan industri 2. Terlaksananya pembangunan wadukwaduk strategis
Terpenuhinya kebutuhan air baku untuk pertanian (60%), domestik (60%) dan industri (60%)
Terpenuhinya kebutuhan air baku untuk pertanian (65%), domestik (65%) dan industri (65%)
Terpenuhinya kebutuhan air baku untuk pertanian (70%), domestik (70%) dan industri (70%)
40
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 dan Waduk Leuwikeris di Kab. Ciamis; Waduk Citepus di Kab. Sukabumi; Waduk Santosa di Kab. Bandung; Waduk Cibatarua di Kab. Garut; Waduk Cipanas Kab. Sumedang, Waduk Sadawarna di Kab. Subang serta waduk strategis lainnya 7 Waduk Cikembang, dan Waduk Leuwikeris di Kab. Ciamis, Waduk Citepus di Kab. Sukabumi, Wadk Santosa di Kab. Bandung, Waduk Cibatarua di Kab. Garut, serta waduk strategis lainnya 2009 8 Waduk Cikembang, dan Waduk Leuwikeris di Kab. Ciamis; Waduk Citepus, di Kab. Sukabumi; Waduk Santosa di Kab. Bandung; Waduk Cibatarua di Kab. Garut; serta waduk strategis lainnya 2010 9 Waduk Cikembang, dan Waduk Leuwikeris di Kab. Ciamis; Waduk Citepus, di Kab. Sukabumi; Waduk Santosa di Kab. Bandung; Waduk Cibatarua di Kab. Garut; serta waduk strategis lainnya 2011 10 Waduk Cikembang, dan Waduk Leuwikeris di Kab. Ciamis; Waduk Citepus, di Kab. Sukabumi; Waduk Santosa di Kab. Bandung; Waduk Cibatarua di Kab. Garut; serta waduk strategis lainnya 2012 11 Waduk Cikembang, dan Waduk Leuwikeris di Kab. Ciamis; Waduk Citepus, di Kab. Sukabumi; Waduk Santosa di Kab. Bandung; Waduk Cibatarua di Kab. Garut; serta waduk strategis lainnya 2013 12 Sukahurip, Waduk Cikembang, dan Waduk Leuwikeris di Kab. Ciamis; Waduk Citepus, di Kab. Sukabumi; Waduk Santosa di Kab. Bandung; Waduk Cibatarua di Kab. Garut; serta waduk strategis lainnya Penyelesaian pembangunan Waduk Cipanas di Kab. Sumedang dan Waduk Sadawarna di Kab. Subang Pembangunan Waduk Jatigede di Kab. Sumedang Berkurangnya areal banjir dan kekeringan sebesar 10% Melanjutkan penanganan pantai strategis lainnya.
Persiapan pembangunan Waduk Cipanas di Kab. Sumedang dan Waduk Sadawarna di Kab. Subang
Persiapan dan pembangunan tahap awal Waduk Cipanas di Kab. Sumedang dan Waduk Sadawarna di Kab. Subang Pembangunan Waduk Jatigede di Kab. Sumedang Berkurangnya areal banjir dan kekeringan sebesar 10% Penanganan Pantai Pisangan di Kab Karawang; Pantai Eretan di Kab Indramayu;
Pembangunan Waduk Cipanas di Kab. Sumedang dan Waduk Sadawarna di Kab. Subang
Pembangunan Waduk Cipanas di Kab. Sumedang dan Waduk Sadawarna di Kab. Subang
Rincian Sertifikat Tanah Waduk Jatigede di Kab. Sumedang Program Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai Tersedianya infrastruktur sumber daya air yang dapat mengendalikan banjir dan kekeringan serta pengamanan pantai Meningkatkan kondisi dan fungsi sungai, waduk, situ, embung dan sumber daya air lainnya dalam rangka pengendalian daya rusak air dan pengamanan pantai Areal banjir 12.372 Ha dan kekeringan 79.694 Ha
Relokasi Orang Terkena Dampak Waduk Jatigede di Kab. Sumedang Berkurangnya areal banjir dan kekeringan sebesar 10% Desain Pantai Pisangan dan Ciwadas di Kab Karawang; Pantai Eretan di Kab Indramayu; Pantai Bojongsalawe di Kab Ciamis; Pantai Cipatujah di Kab Tasikmalaya; Pantai Citepus dan Cimandiri di Kab Sukabumi. 985.414 jiwa
Pembangunan Waduk Jatigede di Kab. Sumedang Berkurangnya areal banjir dan kekeringan sebesar 10% Penanganan Pantai Bojongsalawe di Kab Ciamis; Pantai Cipatujah di Kab Tasikmalaya; Pantai Citepus di Kab Sukabumi.
Pembangunan Waduk Jatigede di Kab. Sumedang Berkurangnya areal banjir dan kekeringan sebesar 10% Penanganan Pantai Ciwadas di Kab Karawang; Pantai Citepus dan Cimandiri di Kab Sukabumi.
Pembangunan Waduk Jatigede di Kab. Sumedang Berkurangnya areal banjir dan kekeringan sebesar 10% Melanjutkan penanganan pantai strategis lainnya.
c.
Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana air minum di wilayah rawan air minum dan wilayah tertinggal
Jumlah penduduk yang terlayani melalui penyediaan sarana dan prasarana air minum di
887.494 jiwa
1.083.334 jwa
1.181.254 jiwa
1.279.174 jiwa
1.377.094 jiwa
1.475.014 jiwa
41
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 wilayah Pantura Jumlah penduduk yang terlayani melalui SPAM IKK per tahun Jumlah desa rawan air bersih dan tertinggal yang terlayani air minum melalui fasilitasi penyediaan sarana prasarana sir minum per tahun Cakupan pelayanan limbah domestik di PKN dan PKW
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 7 28.800 jiwa 2009 8 28.800 jiwa 2010 9 28.800 jiwa 2011 10 28.800 jiwa 2012 11 28.800 jiwa 2013 12 28.800 jiwa
20
50
50
50
50
50
50
d.
Meningkatnya cakupan pelayanan air limbah domestik di PKN dan PKW melalui perluasan ketersediaan sarana dan prasarana air limbah Meningkatnya kemampuan dan ketertiban penyelenggaraan jasa konstruksi
56.28%
59%
62%
65%
68%
71%
75%
Jumlah tenaga ahli dan terampil di bidang jasa konstruksi yang bersertifikat per tahun Jumlah penyedia jasa yang mendapatkan pembinaan teknis penyelenggaraan jasa konstruksi per tahun
680 orang
1.000 orang
1.560 orang
1.560 orang
1.560 orang
1.560 orang
1.560 orang
30
30
40
40
40
40
40
2.
URUSAN PERHUBUNGAN
Mengembangkan infrastruktur transportasi perhubungan dalam rangka peningkatan pelayanan pergerakan orang, barang dan jasa Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan a. Terlaksananya pengembangan angkutan massal b. Terlaksananya pengembangan dan pembangunan BandaraBandara di Jawa Barat Pelaksanaan pengembangan angkutan massal setiap tahun Tahapan pembangunan Bandara Udara Internasional di Jawa Barat sampai tahun 2013 Peremajaan kendaraan umum jenis Bis Kecil dan Bis Besar Persiapan Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat Peremajaan kendaraan umum jenis Bis Kecil dan Bis Besar
Penetapan Perda tentang Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat, Pembebasan Lahan untuk Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat
Peremajaan kendaraan umum jenis Bis Kecil dan Bis Besar Pembebasan Lahan untuk Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat
Peremajaan kendaraan umum jenis Bis Kecil dan Bis Besar Pembebasan Lahan untuk Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat, dan penyusunan RTT Sisi Udara
Peremajaan kendaraan umum jenis Bis Kecil dan Bis Besar Pembangunan Bandar Udara Internasional Jawa Barat dan Kawa san Aerocity Kertajati
Pembangunan Bandar Udara Internasional Jawa Barat dan Kawa san Aerocity Kertajati
N/A
N/A
Persiapan Pengembangan Bandara Husein Sastranegara Bandung, Bandara Cakrabhuwana Cirebon, dan Bandara Nusawiru, Ciamis Penyusunan studi kelayakan Pelabuhan Utama Cilamaya di Kabupaten
Persiapan Pengembangan Bandara Husein Sastranegara Bandung, Bandara Cakrabhuwana Cirebon, dan Bandara Nusawiru, Ciamis Penyusunan Master Plan Pelabuhan Utama Cilamaya di Kabupaten
Penataan dan Pengembangan Bandara Husein Sastranegara Bandung, Bandara Cakrabhuwana Cirebon, dan Bandara Nusawiru, Ciamis Penyusunan Master Plan Pelabuhan Utama Cilamaya di Kabupaten
Penataan dan Pengembangan Bandara Husein Sastranegara Bandung, Bandara Cakrabhuwana Cirebon, dan Bandara Nusawiru, Ciamis Penyusunan Dokumen Amdal Pelabuhan Utama Cilamaya di Kabupaten
Pengembangan fasilitas terminal Bandara Husein Sastranegara Bandung dan Bandara Cakrabhuwana Cirebon Pembebasan Lahan untuk Pembangunan Pelabuhan Utama Cilamaya di
Pengembanga n fasilitas terminal Bandara Husein Sastranegara Bandung dan Bandara Cakrabhuwana Cirebon Penyusunan Detail Enginering Design (DED) dan
42
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 7 Karawang 2009 8 Karawang 2010 9 Karawang 2011 10 Karawang 2012 11 Kabupaten Karawang 2013 12 Pembebasan Lahan untuk Pembangunan Pelabuhan Utama Cilamaya di Kabupaten Karawang Pengembanga n tahap awal Pelabuhan Pengumpul Cirebon (Reklamasi Lahan untuk Fasilitas Darat, Pembuatan Dermaga, pembangunan fasilitasfasilitas darat) Persiapan Pengembanga an Pelabuhan Muara Gembong dan Tarumajaya di Bekasi, serta Pelabuhan Laut Palabuhanratu
Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Keselamatan Perhubungan pada Pelabuhan dan Alur Sungai, Danau dan Penyeberangan di 4 Kab/Kota
Tahapan Pengembangan Pelabuhan Pengumpul Cirebon di Jawa Barat sampai tahun 2013
Tahapan persiapan pengembangan pelabuhan pengumpul dan pelabuhan pengumpan di Jawa Barat
N/A
Penyusunan Rencana Penataan Pelabuhan Muara Gembong dan Tarumajaya di Bekasi, serta Pelabuhan Laut Palabuhanratu Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Keselamatan Perhubungan pada Pelabuhan dan Alur Sungai, Danau dan Penyeberangan di 4 Kab/Kota Penyusunan Master Plan Transportasi Jawa Barat
Penyusunan Rencana Penataan Pelabuhan Muara Gembong dan Tarumajaya di Bekasi, serta Pelabuhan Laut Palabuhanratu Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Keselamatan Perhubungan pada Pelabuhan dan Alur Sungai, Danau dan Penyeberangan di 4 Kab/Kota Kajian double track parsial di jalur pantura dan rencan pengembangan kereta api cepat Pembebasan lahan dan pembangunan jembatan timbang di Kabupaten Ciamis, Sukabumi, Cirebon, Cianjur,
Persiapan Pengembangaan Pelabuhan Muara Gembong dan Tarumajaya di Bekasi, serta Pelabuhan Laut Palabuhanratu Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Keselamatan Perhubungan pada Pelabuhan dan Alur Sungai, Danau dan Penyeberangan di 4 Kab/Kota Pembangunan sistem informasi manajemen perhubungan di Jawa Barat Pembebasan lahan dan pembangunan Jembatan timbang di Kabupaten Purwakarta, Subang, dan Bogor
Peningkatan jumlah dan pengelolaan sarana dan prasarana pelabuhan laut dan ASDP
Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Keselamatan Perhubungan pada Pelabuhan dan Alur Sungai, Danau dan Penyeberangan di 6 Kab/Kota
Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Keselamatan Perhubungan pada Pelabuhan dan Alur Sungai, Danau dan Penyeberangan di 6 Kab/Kota Identifikasi fasilitas sarana dan prasarana perhubungan pada 14 Kab/Kota di Jawa Barat Penyusunan dokumen FS dan DED pembangunan jembatan timbang di Jawa Barat
Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Keselamatan Perhubungan pada Pelabuhan dan Alur Sungai, Danau dan Penyeberangan di 6 Kab/Kota Kajian pengembangan transportasi antar moda berdasarkan OD matriks Penyusunan dokumen FS dan DED pembangunan jembatan timbang di Jawa Barat
N/A
e.
N/A
Pembebasan lahan dan pembangunan jembatan timbang di Kabupaten Ciamis, Sukabumi, Cirebon, Cianjur,
Pembebasan lahan dan pembangunan Jembatan timbang di Kabupaten Purwakarta, Subang, dan Bogor
43
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4 f. Terlaksananya monitoring dan evaluasi pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Peningkatan pengendalian dan evaluasi hasil pembangunan sektor perhubungan di Jawa Barat setiap tahun Ketersediaan fasilitas perlengkapan sarana dan prasarana lalu lintas angkutan jalan (LLAJ)
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Perhubungan di Jawa Barat 7 Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Perhubungan di Jawa Barat 2009 8 Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Perhubungan di Jawa Barat 2010 9 dan Garut Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Perhubungan di Jawa Barat 2011 10 dan Garut Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Perhubungan di Jawa Barat 2012 11 Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Perhubungan di Jawa Barat 2013 12 Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Perhubungan di Jawa Barat Pengadaan Sarana dan Prasarana Peralatan Survey Lalu Lintas dan Pemeliharaan Fasilitas Perlengkapan Jalan di 8 Kab/Kota Peningkatan Kesadaran Berlalulintas / TIBLANTAS Wahana Tata Nugraha dan Awak Kendaraan Umum Teladan terhadap 10 Kab/Kota Penyelenggara an Diklat/Kursus Awak Kendaraan Umum sebanyak 40 peserta Evaluasi perijinan trayek angkutan umum AKDP/AKAP di 25 Kabupaten/ Kota
a. Meningkatnya ketersediaan prasarana dan fasilitas lalu lintas angkutan jalan (LLAJ)
Pengadaan Sarana dan Prasarana Peralatan Survey Lalu Lintas dan Pemeliharaan Fasilitas Perlengkapan Jalan di 6 Kab/Kota
Pengadaan Sarana dan Prasarana Peralatan Survey Lalu Lintas dan Pemeliharaan Fasilitas Perlengkapan Jalan di 6 Kab/Kota Peningkatan Kesadaran Berlalulintas / TIBLANTAS Wahana Tata Nugraha dan Awak Kendaraan Umum Teladan terhadap 6 Kab/Kota
Pengadaan Sarana dan Prasarana Peralatan Survey Lalu Lintas dan Pemeliharaan Fasilitas Perlengkapan Jalan di 6 Kab/Kota Peningkatan Kesadaran Berlalulintas / TIBLANTAS Wahana Tata Nugraha dan Awak Kendaraan Umum Teladan terhadap 6 Kab/Kota
Pengadaan Sarana dan Prasarana Peralatan Survey Lalu Lintas dan Pemeliharaan Fasilitas Perlengkapan Jalan di 7 Kab/Kota Peningkatan Kesadaran Berlalulintas / TIBLANTAS Wahana Tata Nugraha dan Awak Kendaraan Umum Teladan terhadap 6 Kab/Kota
Pengadaan Sarana dan Prasarana Peralatan Survey Lalu Lintas dan Pemeliharaan Fasilitas Perlengkapan Jalan di 8 Kab/Kota Peningkatan Kesadaran Berlalulintas / TIBLANTAS Wahana Tata Nugraha dan Awak Kendaraan Umum Teladan terhadap 10 Kab/Kota
Pengadaan Sarana dan Prasarana Peralatan Survey Lalu Lintas dan Pemeliharaan Fasilitas Perlengkapan Jalan di 8 Kab/Kota Peningkatan Kesadaran Berlalulintas / TIBLANTAS Wahana Tata Nugraha dan Awak Kendaraan Umum Teladan terhadap 10 Kab/Kota
Peningkatan Kesadaran Berlalulintas / TIBLANTAS Wahana Tata Nugraha dan Awak Kendaraan Umum Teladan terhadap 6 Kab/Kota
Peningkatana sosialisasi dan koordinasi pelayanan angkutan umum di Jawa Barat setiap tahun
N/A
Penyempurnaan Data Base Perijinan Angkutan Umum AKDP sebanyak 460 trayek di Jawa Barat Inventarisasi dan identifikaksi Penataan Angkutan tidak dalam Trayek Evaluasi Kinerja Terminal AKDP dan Penetapan Terminal Terpadu di Jawa Barat
Pengintegrasian Jaringan Pelayanan angkutan umum, intra dan antar moda di Jawa Barat Evaluasi dan Penataan Angkutan tidak dalam Trayek Evaluasi Kinerja Terminal AKDP dan Penetapan Terminal Terpadu di Jawa Barat
Pengintegrasian Jaringan Pelayanan angkutan umum, intra dan antar moda di Jawa Barat Sosialisasi Penataan jaringan Angkutan tidak dalam Trayek Pengembangan Terminal AKDP 3 Kab/Kota dan Terminal terpadu 2 Kabupaten
Tahapan sosialisasi, evaluasi, dan penataan jaringan angkutan tidak dalam trayek setiap tahun Peningkatan fasilitas pelayanan angkutan umum AKDP dan AKAP di Jawa Barat pada tahun 2013
N/A
Evaluasi dan Penataan Angkutan tidak dalam Trayek Evaluasi Kinerja Terminal AKDP dan Penetapan Terminal Terpadu di Jawa Barat
d. Meningkatnya kinerja kualitas angkutan umum AKDP dan AKAP di Jawa Barat
Evaluasi Kinerja Terminal AKDP dan Penetapan Terminal Terpadu di Jawa Barat
44
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4 e. Tersusunnya Standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Perhubungan Darat, Laut, dan Udara di Jawa Barat
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Jumlah buku pedoman mekanisme dan prosedur perijinan dan pengawasan angkutan umum di Jawa Barat yang disusun setiap tahun
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 N/A 7 Penyusunan pedoman mekanisme dan prosedur penanganan kecelakaan lalu lintas jalan sebanyak 2000 buku 2009 8 Penyusunan pedoman mekanisme dan prosedur perijinan angkutan umum AKDP sebanyak 3000 buku 2010 9 Penyusunan pedoman mekanisme dan prosedur operasional pengujian kendaraan bermotor sebanyak 1000 buku 2011 10 Penyusunan Standar dan Klasifikasi Pelayanan Angkutan Umum AKDP/AKAP sebanyak 500 buku 2012 11 Penyusunan Standar dan Klasifikasi Pelayanan Angkutan Umum AKDP/AKAP sebanyak 500 buku 2013 12
Penyusunan pedoman mekanisme dan prosedur pengawasan dan pengendalian pengoperasia n angkutan AKDP sebanyak 3000 buku
Pembangunan sistem angkutan berbasis rel di Jawa Barat Pengendalian dan pemeriksaan kelaikan laut serta pengawasan KKOP pada Bandara di 8 Kab/Kota Evaluasi Jaringan Trayek Angkutan Umum AKDP dan Angkutan Perbatasan di Jawa Barat
Pengendalian dan pengawasan sarana dan prasarana perhubungan se Jawa Barat Pembinaan Bengkel Karoseri Kendaraan Bermotor di 14 Kab/Kota
Tahapan pembangunan dan peningkatan jalur kereta api di Jawa Barat sampai tahun 2013 Peningkatan pengendalian dan pemeriksaan kelaikan sarana perhubungan setiap tahun
N/A
Perencanaan sistem angkutan berbasis rel di Jawa Barat Sosialisasi keselamatan pelayaran dan penerbangan di 8 Kab/Kota
Perencanaan sistem angkutan berbasis rel di Jawa Barat Pengadaan fasilitas peralatan terhadap keselamatan pelayaran dan penerbangan sebanyak 4 paket Penetapan Jaringan Trayek angkutan umum AKDP dan Angkutan Perbatasan di Jawa Barat Pengendalian dan pengawasan sarana dan prasarana perhubungan se Jawa Barat Pembinaan Bengkel Karoseri Kendaraan Bermotor di 14 Kab/Kota Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Uji Berkala Kendaraan Bermotor di 26 Kab/Kota
Perencanaan sistem angkutan berbasis rel di Jawa Barat Pengendalian dan pemeriksaan kelaikan Kapal Pedalaman di 5 Kabupaten/Kota
N/A
Perencanaan dan Pembangunan sistem angkutan berbasis rel di Jawa Barat Pengendalian dan pemeriksaan kelaikan laut serta pengawasan KKOP pada Bandara di 8 Kab/Kota Penetapan Jaringan Lintas Angkutan Barang dan Penetapan Rest Area pada ruas jalan provinsi di Jawa Barat Pengendalian dan pengawasan sarana dan prasarana perhubungan se Jawa Barat Pembinaan Bengkel Karoseri Kendaraan Bermotor di 14 Kab/Kota Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Uji Berkala Kendaraan Bermotor di 26 Kab/Kota
Pembangunan sistem angkutan berbasis rel di Jawa Barat Pengendalian dan pemeriksaan kelaikan laut serta pengawasan KKOP pada Bandara di 8 Kab/Kota Evaluasi Jaringan Lintas Angkutan Barang dan Penetapan Rest Area pada ruas jalan provinsi di Jawa Barat Pengendalian dan pengawasan sarana dan prasarana perhubungan se Jawa Barat Pembinaan Bengkel Karoseri Kendaraan Bermotor di 14 Kab/Kota Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Uji Berkala Kendaraan Bermotor di 26 Kab/Kota
c. Tertibnya penyelenggaraan lalu lintas angkutan orang dan barang di Jawa Barat
Ketersediaan dokumen rencana pengaturan angkutan umum dan Rest Area di Jawa Barat
N/A
Penetapan Jaringan Trayek angkutan umum AKDP dan Angkutan Perbatasan di Jawa Barat Penimbangan mobil barang di jembatan timbang pada 7 UPPKB se Jawa Barat Pembinaan Bengkel Karoseri Kendaraan Bermotor di 14 Kab/Kota Penyusunan Pedoman Mekanisme dan Prosedur Operasional Pengujian Kendaraan Bermotor
Peningkatan kualitas pemeriksaan dan pengawasan terhadap kelebihan muatan angkutan barang di Jawa Barat setiap tahun Pelaksanaan pembinaan bengkel karoseri kendaraan bermotor di Jawa Barat setiap tahun Peningkatan pengendalian dan pengawasan pengujian kendaraan bermotor di Jawa Barat setiap tahun
N/A
Penetapan Jaringan Lintas Angkutan Barang dan Penetapan Rest Area pada ruas jalan provinsi di Jawa Barat Pengendalian dan pengawasan sarana dan prasarana perhubungan se Jawa Barat Pembinaan Bengkel Karoseri Kendaraan Bermotor di 14 Kab/Kota Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Uji Berkala Kendaraan Bermotor di 26 Kab/Kota
N/A
N/A
45
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 7 2009 8 2010 9 2011 10 2012 11 2013 12
3.
a.
URUSAN PERUMAHAN
Meningkatkan kinerja pengelolaan bangunan gedung/rumah negara Program Pengelolaan Gedung/Rumah Negara Terkendalinya proses alih status gedung/rumah negara Jumlah proses pengallihan status/hak rumah negara yang terlayani melalui bantuan teknis/ administrasi per tahun Jumlah pembangunan rumah baru per tahun 100 proses 200 proses 200 proses 200 proses 200 proses 200 proses 200 proses
b.
Terpenuhinya kebutuhan rumah layak huni melalui fasilitasi pembangunan rusuna, pengembangan kasiba/lisiba, serta fasilitasi dan koordinasi pengembangan perumahan dan permukiman Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman
349.435 unit
485.000 unit
485.000 unit
485.000 unit
485.000 unit
485.000 unit
485.000 unit
Meningkatnya peran serta masyarakat pesantren dan mesjid dalam pengelolaan lingkungan permukiman
Jumlah kawasan permukiman kumuh perkotaan dan perdesaan yang terfasilitasi untuk diperbaiki per tahun Jumlah pesantren/ mesjid yang memiliki rencana tindak pengelolaan lingkungan
18 kawasan
3 kawasan
20 kawasan
20 kawasan
20 kawasan
20 kawasan
20 kawasan
21 pesantren/mesjid
30 pesantren/ mesjid
30 pesantren/ mesjid
30 pesantren/ mesjid
30 pesantren/ mesjid
30 pesantren/ mesjid
30 pesantren/ mesjid
4.
Pembangunan 3 PLTU 1800 MW Pembangunan pipeline gas SSWJ Rencana Pembangkit baru 12 desa belum berlistrik Fasilitasi dan pemantauan pembangunan PLTU/PLTA/Pump storage dan pipanisasi gas 6 desa belum berlistrik Fasilitasi dan pemantauan pembangunan PLTU/PLTA/Pump storage dan pipanisasi gas 5 desa belum berlistrik Fasilitasi dan pemantauan pembangunan PLTU/PLTA/Pump storage dan pipanisasi gas fasilitasi perlistrikan di kampungkampung Metro Bandung dan Bodebek Fasilitasi dan pemantauan pembangunan PLTU/PLTA/Pump storage dan pipanisasi gas fasilitasi perlistrikan di kampungkampung Bodebek dan Cirebon Fasilitasi dan pemantauan pembangunan PLTU/PLTA/Pump storage dan pipanisasi gas fasilitasi perlistrikan di kampungkampung Bodebek dan Cirebon Jabar Caang tercapai
Meningkatnya cakupan layanan dan distribusi energi dan ketenagalistrikan di Jawa Barat
Layanan distribusi gas perkotaan belum ada Pengembangan sumberdaya mineral dan panas bumi Meningkatnya pendayagunaan panas bumi sebagai sumber energi listrik di Jawa Barat Jumlah lapangan pertahun pengembangan panas bumi 4 WKP yang sudah dikembangkan (Kamojang, Darajat, Wayang Windu dan Gn Salak)
Metro Bandung
Pengembangn distribusi gas perkotaan di PKN 12 lapangan panas bumi telah dan sedang dikembangkan di Jawa Barat
- Fasilitasi realisasi investasi di 3 WKP (Cisolok, Tangkuban Perahu dan Tampomas) - Pengajuan WKP Sangkan Hurip dan Papandayan - Fasilitasi pengembangan lapangan panas bumi di Patuha, Cibuni dan
- Fasilitasi realisasi investasi di 3 WKP (Cisolok, Tangkuban Perahu dan Tampomas) - Pengajuan WKP Sangkan Hurip dan Papandayan - Fasilitasi pengembangan lapangan panas bumi di Patuha, Cibuni dan
- Fasilitasi realisasi investasi di 3 WKP - Lelang WKP Sangkan Hurip dan Papandayan - Fasilitasi pengembangan lapangan panas bumi di Patuha, Cibuni dan Karaha Bodas
- Fasilitasi realisasi investasi di 5 WKP - Fasilitasi pengembangan lapangan panas bumi di Patuha, Cibuni dan Karaha Bodas
- Fasilitasi realisasi investasi di 5 WKP - Fasilitasi pengembangan lapangan panas bumi di Patuha, Cibuni dan Karaha Bodas
46
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 7 Karaha Bodas 2009 8 Karaha Bodas 2010 9 2011 10 2012 11 2013 12
MISI 4 : Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan untuk Pembangunan yang Berkelanjutan
1. URUSAN KEPENDUDUKAN CATATAN SIPIL DAN
Program Administrasi Kependudukan Penataan Terselenggaranya tertib administrasi kependudukan di Jawa Barat Jumlah Kabupaten/Kota SIAK ON LINE dalam wilayah administrasi Kabupaten/Kota Data penduduk yang terkendali oleh sistem administrasi kependudukan dalam wilayah administrasi antar wilayah di Jawa Barat 4 Kab/Kota SIAK ONLINE 11 Kab/Kota SIAK ONLINE 18 Kab/Kota SIAK ONLINE 24 Kab/Kota SIAK ONLINE 26 Kab/Kota SIAK ON LINE 26 Kab/Kota SIAK ON LINE 26 Kab/Kota SIAK sesuai dgn UU 23/2006 & PP 37/2007 Terlaksananya NIK Nasional di 26 Kab/Kota
2.
Meningkatnya rata-rata usia kawin pertama wanita di Jawa Barat. Meningkatnya ketahanan keluarga melalui peningkatan ekonomi Keluarga Pra Sejahtera dan KS I serta Pengembangan Bina Keluarga
17,97 63,00
21.670
27.999
3.
a.
KETRANSMIGRASIAN
Meningkatnya kerjasama antar daerah dalam rangka penyelenggaraan transmigrasi Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi Terselenggaranya kerjasama bidang transmigrasi antar provinsi penempatan di luar Jumlah transmigran yang mengikuti program transmigrasi 785 KK, 905 KK, 1.650 KK, 1.800 KK, 2.000 KK, 2.250 KK, 2.000 KK,
47
NO.
KEBIJAKAN 2 baik di dalam maupun ke luar Provinsi Jabar. Meningkatnya kesejahteraan penduduk pada lokasi resettlement terkena dampak pembangunan dan Sertifikasi lahan pada transmigrasi local di Jawa Barat
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4 Pulau Jawa dengan kab/kota di Jawa Barat -Meningkatnya kemampuan penduduk pada lokasi transmigrasi lokal dan resetlemen pada bidang wirausaha - Terlaksananya proses sertifikasi pada 21 Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) di Jawa Barat
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Jumlah naskah MoU - Jumlah warga di 21 UPT yang terlatih
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 44 naskah 475 orang 7 55 naskah 600 orang 2009 8 70 naskah 800 orang 2010 9 75 naskah 1000 orang 2011 10 100 naskah 1200 orang 2012 11 125 naskah 1350 orang 2013 12 150 naskah 1500 orang
b.
4.
a.
URUSAN RUANG
PENATAAN
Program Perencanaan Ruang Tersedianya pranata pendukung pelaksanaan penataan ruang Ketersediaan peraturan daerah tentang rencana tata ruang Perda 2 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Jawa Barat Kajian revisi RTRWP Jawa Barat Peraturan Daerah RTRWP Jawa Barat Kajian RTR Kawasan Strategis Provinsi Peraturan Daerah RTR kawasan strategis provinsi Peraturan Gubernur tentang IDSD Jawa Barat Peraturan Daerah RTR Kawasan Strategis Provinsi Kajian RTR Kawasan Strategis Provinsi Peraturan Daerah RTR Kawasan Strategis Provinsi Kajian RTR Kawasan Strategis Provinsi Peraturan Daerah RTR Kawasan Strategis Provinsi Kajian RTR Kawasan Strategis Provinsi Peraturan Daerah RTR Kawasan Strategis Provinsi Kajian RTR Kawasan Strategis Provinsi Evaluasi RTRW Provinsi Jawa Barat -
b.
Mengembangkan infrastruktur data spasial daerah yang terintegrasi dalam jaringan data spasial nasional
Tersedianya data dan informasi spasial Jawa Barat yang handal dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh stakeholder pembangunan secara efektif dan efisien
SK Gubernur No. 33 Tahun 2005 tentang Infrastruktur Data Spasial Provinsi Jawa Barat Rancangan Pergub tentang IDSD Jabar Rancangan Pedoman Kustodian dan Metadata Portal metada telah terbangun
Pengembangan Web IDSD Jabar untuk dapat melaksanakan pertukaran data secara online Peta dasar skala detail Meta data geospasial yang mendukung informasi mengenai spesifikasi
Pengembangan Web IDSD IDSD Jabar yang terintegrasi dengan jaringan IDSD kabupaten/kota
Tingkat ketersediaan data dan informasi spasial yang mutakhir dalam mendukung perencanaan tata ruang
Peta tutupan lahan skala 1 : 100.000 tahun 1994, 1997, dan 2005 Peta Dasar skala 1:250.000 dan Peta Dasar 1:25.000 Masih diperlukan pemutakhiran peta tematik dan meta
5 peta tematik
5 peta tematik Meta data geospasial yang mendukung informasi mengenai spesifikasi peta terbaru
Pengembangn Web IDSD Jabar yang dapat melakukan proses analisis online 5 peta tematik Meta data geospasial yang mendukung informasi mengenai spesifikasi
48
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
2009 8
mengenai spesifikasi peta terbaru
2010 9
spesifikasi peta terbaru
2012 11
c.
Meningkatkan peran serta masyarakat, dunia usaha, pemerintah, dan pemerintah daerah dalam pelaksanaan penataan ruang Memantapkan peran provinsi dalam koordinasi penataan ruang
d.
Terwujudnya rencana tata ruang wilayah Provinsi Jawa Barat sebagai acuan pemanfaatan ruang oleh masyarakat, dunia usaha, pemerintah, dan pemerintah daerah Tersedianya pranata pendukung pengendalian pemanfaatan ruang
Tingkat kesesuaian antara RTRW Provinsi Jawa Barat dengan pemanfaatan ruang
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Peraturah zonasi sistem provinsi sesuai dengan amanat UU No. 26 Tahun 2007 belum dimiliki Rancangan Perda Pengendalian Pemanfaatan Ruang di KBU
Peraturan Daerah tentang pengendalian pemanfaatan ruang KBU Peraturan Gubernur untuk pengendalian pemanfaatan ruang di Kawasan Bandung Utara Kajian arahan pengendalian pemanfaatan ruang di kawasan perkotaan dan alih fungsi lahan sawah di Pantura Perpres No. 54 tahun 2008 tentang RTR Jabodetabekpunjur
Kajian pembentukan PPNS bidang penataan ruang Pembentukan BKPRD Provinsi sesuai dengan peraturan terbaru
Terselenggaranya fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan penataan ruang Provinsi Jawa Barat
Telah terbit SK Gub No. 120.05/Kep.691ORG/2004 tentang TKPRD Provinsi Jawa Barat
5.
URUSAN KEHUTANAN
Meningkatkan pengamanan dan pencegahan kerusakan kawasan hutan Program Pemantapan kawasan Lindung Meningkatnya peranserta masyarakat desa hutan dalam penamanan kawasan hutan Tingkat perambahan hutan (jumlah kasus) N/A 50 40 30 25 15
6.
49
NO.
KEBIJAKAN 2 Meningkatkan upaya pemulihan dan konservasi sumber daya air, udara, hutan dan lahan
SASARAN PROGRAM 4 Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Tingkat penaatan terhadap standar, baku mutu dan peraturan lingkungan air
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 Status mutu cemar berat (IV) 7 Penyusunan standar status mutu sungai dan waduk prioritas 2009 8 Penatapan status mutu sungaisungai prioritas 2010 9 Penanganan daerah hulu sungai prioritas ( industri dan domestik ) Pelaksanaan Gerakan Udara Bersih Kota 2011 10 Penanganan daerah hulu sungai prioritas (industri dan domestik ) Mendorong pengurangan emisi sektor transportasi dan industri 2012 11 Penanganan daerah hilir sungai prioritas (industri ) 2013 12 Integrasi penanganan hulu hilir, utk pencapaian Status mutu cemar ringan (III) Mendorong pengurangan emisi sektor lainnya untuk pencapaian 100 hari baik/tahun Pengembanag an sistem pengawasan terpadu, minimal untuk 729 perusahaan berijin Cleaner Production Industri kecil dan menengah dan EPCM utk industri 202.130 ha tertangani, konservasi lahan dan pendayagunaan lahan berbasis lingkungan Fasilitasi penanganan untuk l 3 lokasi rusak
1 a.
Tingkat penaatan terhadap standar, baku mutu dan peraturan lingkungan udara
Tingkat penaatan terhadap standar, baku mutu dan peraturan lingkungan B3/limbah B3
Mengembangkan produksi yang lebih bersih ( Cleaner Production) dan EPCM ( Environmental Pollution Control Manager )
1.
2.
Jumlah pelaku usaha yang melaksanakan Cleaner Production Jumlah industri yang mengikuti EPCM.
Cleaner Production Industri kecil dan menengah dan EPCM utk industri 50.000 ha lahan kritis tertangani dan optimasi GRLK Tahap II
Cleaner Production Industri kecil dan menengah dan EPCM utk industri 60.000 ha lahan kritis tertangani, dan pengembangan kemitraan dalam GRLK Fasilitasi penanganan untuk l 3 lokasi rusak
Cleaner Production Industri kecil dan menengah dan EPCM utk industri 60.000 ha lahan kritis tertangani, dan pengendalian lahan potensi kritis
Cleaner Production Industri kecil dan menengah dan EPCM utk industri
Tingkat Ketaatan terhadap ijin pengambilan air bawah tanah Tingkat pengendalian terhadap flora/fauna yang dilindungi.
Sebagian besar eks tambang, terutama galian C belum direklamasi, dan banyak ex TPA blm dreklamasi Masih banyak ABT belum berijin
Pendataan kerusakan lahan tambang,ex TPA, dan dampak bencana alam Pembinaan, pengawasan dan penertiban pemanfaatan ABT Identifikasi kehati, koordinasi pengelolaan kehati
Pengendalian dan penanganan CAT Bandung dan CAT Bogor Kawasan Priangan
50
NO.
SASARAN PROGRAM 4 Meningkatkan mitigasi bencana dan adaptasi terhadap perubahan iklim
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Tingkat pelaksanaan upaya mitigasi bencana dan adaptasi perubahan iklim oleh kab/kota
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 Peta rawan bencana, program dan kegiatan PB 7 Penyusunan Rencana Induk Penanggula-ngan Bencana 2009 8 Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan fasilitasi penyusunan Rencana Induk PB kab/kota Sosialisasi dan informasi kebencanaan bagi masyarakat 2010 9 Fasilitasi Pembentukan BPBD Kab/ Kota dan penyempunaan pranata PB Tersimulasikannya penanggulangan bencana utk masyarakat di daerah resiko Gladi resik dan simulasi PB bagi sumber daya ( aparat dan relawan )PB 2011 10 Pemantapan pranata penangulangan bencana dan adaptasi perubahan iklim Pemberdayaan masyarakat di daerah resiko bencana 2012 11 Fasilitasi Penataan wilayah resiko bencana dan rentan perubahan iklim 2013 12 Peningkatan integrasi upaya mitigasi bencana dan adaptasi perubahan iklim dalam pembangunan Pemberdayaan masyarakat dan penataan daerah resiko bencana Pembinaan, Pendidikan lanjut, dan fasilitasi peningkatan sumber daya PB di kab/kota Penataan fungsi kawasan lindung non hutan di wilayah Bakorwil Purwakarta Pencapaian target 35% kawasan lindung dapat terwujud Peningkatan peran masyarakat dalam pengendalian gangguan dan kerusakan di Bogor, Sukabumi, Cianjur Pengembanga n RTH di kawasan kota baru berkembang
1 b.
c.
Satkorlak PB, Bakesbanglinmasda, 470 Tagana, 60 Tim reaksi cepat, 160 satgas, Stok pangan, dan peralatan, relawan dan NGO 27 % kawasan lindung
- Pemulihan dan rehabiltasi kawasan - Pendataan peruntukan kawasan pasca penandaan batas
- Penataan fungsi kawasan lindung non hutan utk kawasan Ciayu majakuning, - Pemulihan dan rehabilitasi kawasan
- Penataan fungsi kawasan lindung non hutan utk wilayah Bakorwil Priangan - Pemulihan dan rehabilitasi kawasan
Penataan fungsi kawasan lindung non hutan di wilayah Bakorwil Bogor Pemulihan dan rehabilitasi kawasan
Beberapa kawasan masih rawan ganguan dan kerusakan, kebakaran ( Ciremai, Pangrango, Salak, Halimun, Sancang, dsb) 2 kawasan dikelola daerah ( THR Juanda dan Pancoran Mas ), rencana Kebun Raya Kuningan
Fasilitasi pembentukan lembaga masyarakat perlindungan dan pengamanan kawasan di kawasan rawan gangguan. Fasilitasi pembentukan kawasan lindung baru di Ciayumajakuning
51
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4 Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan lindung
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 Kepedulian untuk menjaga dan kearifan pemanfaatan kawasan masih perlu ditingkatkan 7 Meningkatkan jaringan kerjasama dengan LSM kehutanan 2009 8 Fasilitasi dan penguatan masyarakat peduli lingkungan dan Masayarakat desa hutan dalam pendayagunaan kawasan 2010 9 Pengembangan dan penguatan lembaga Gerakan Aksi Penyelamatan Lingkungan dan habitat tanaman dan satwa dilindungi Rehabilitasi mangrove dan terumbu karang di Pantura 2011 10 Penguatan kemitraan dalam pemanfaatan sumber daya alam kawasan untuk kesejahteraan berbasis konservasi Rehabilitasi mangrove dan terumbu karang di Pantura dan Pansela 2012 11 Penguatan kemitraan dalam pemanfaatan sumber daya alam kawasan untuk kesejahteraan berbasis konservasi Rehabilitasi mangrove dan terumbu karang di Pansela 2013 12 Penguatan kemitraan dalam pemanfaatan sumber daya alam kawasan untuk kesejahteraan berbasis konservasi Rehabilitasi mangrove dan terumbu karang di Pansela
Luas kawasan mangrove dan jumlah lokasi terumbu karang yang ditangani
Meningkatkan vegetasi pelindung pantai Menyiapkan pranata pengelolaan pesisir , laut, dan pulau kecil
Luasan / jumlah vegetasi pelindung pantai. Ketersediaan dokumen dan lembaga pengelolaan
Seluruh kawasan pantai jabar minim perlindung-an ATLAS Wilayah Pesisir dan Laut Jabar
Identifikasi kekritisan kawasan pantai Meningkatkankoo rdinasi antar stakeholeder pengelola pesisir Pengembangan biogas, biokerosen, dan Mikrohidro
Rehabilitasi mangrove dan terumbu karang di Pantura, dan Fasilitasi pembentukan Pokja Mangrove Kab. Kawasan wisata pantai selatan Penyusunan Renstra dan Zonasi Pesisir dan pulau kecil
Kawasan wisata pantai selatan Penyusunan Rencana Aksi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Laut Pengembangan biogas, PLTMH, pikohidro, PLTSurya, PLTAngin, Bioenergi
Kawasan wisata pantai selatan Penyusunan pedoman teknis dan rencana sektoral
Kawasan wisata pantai utara Penyusunan pedoman teknis dan rencana sektoral
Kawasan wisata pantai utara Penyusunan pedoman teknis dan rencana sektoral
- engembangan bioogas, PLTMH, pikohidro, PLTSurya, PLTAngin, Bioenergi, dan - pemanfaatan produktif end use dari energi alternatif
d.
Mengembang-kan energi alternatif dan gerakan hemat energi bagi masyarakat dan pelaku usaha
Pengembangan biogas, PLTMH, pikohidro, PLTSurya, PLTAngin, Bioenergi, dan Sosialisasi Potensi Nuklir
Pengembangan ogas, PLTMH, pikohidro, PLTSurya, PLTAngin, Bioenergi, dan Sosialisasi Potensi Nuklir
Mendorong terwujudnya 4 desa mandiri energi shg (total target 20 desa mandiri energi tercapai ) Seluruh sektor penggunan energi
52
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 7 2009 8 2010 9 2011 10 2012 11 2013 12
AD = 2, AP = 7, LN = 8 40%
AD = 2, AP = 7 LN = 3 45%
AD = 3 AP = 8 LN = 4 50%
AD = 3 AP = 8 LN = 5 55%
AD = 4 AP = 9 LN = 6 60%
AD = 4 AP = 9 LN = 7 65%
AD = 5 AP = 10 LN = 8 70%
b.
75%
80%
85%
90%
95%
100%
100%
75%
80%
85%
90%
95%
100%
100%
c.
Terkendalinya program-program pembangunan daerah. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan Menurunnya penyimpangan terhadap peraturan dalam penyelenggaraan pembangunan daerah
2.
Meningkatnya peran media massa dalam penyebaran informasi secara obyektif dan bertanggungjawab. Meningkatnya pelayanan informasi kepada masyarakat.
45
45
46
46
47
47
15 30
15 30
15 31
15 31
15 32
16 32
16 33
3.
URUSAN PERTANAHAN
Mewujudkan tertib Program Pengadaan, Terwujudnya tertib administrasi Persentase luas lahan
65%
70%
75%
80%
85%
90%
95%
53
NO.
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 7 2009 8 2010 9 2011 10 2012 11 2013 12
40%
45%
55%
60%
75%
80%
85%
4.
URUSAN OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN
Melaksanakan reformasi birokrasi melalui penataan struktur yang proporsional, mengembangkan profesionalisme, menerapkan insentif berbasis kinerja dan pengadaan secara elektronik Program Pemantapan Otonomi Daerah dan Sistem Administrasi pemerintahan daerah Terselenggaranya urusan pemerintahan Tingkat ketersediaan peraturan perundangundangan tentang penyelenggaraan urusan Tingkat kesesuaian besaran organisasi dengan beban kerja Jumlah OPD Proporsi SKPD yang bersertifikat ISO Proporsi SPM pada urusan pemerintahan Proporsi SOP pada SKPD Jumlah regulasi penegasan batas daerah Tingkat produktivitas aparatur Tingkat kasus pelanggaran disiplin dan kasus kepegawaian Tingkat keterampilan aparatur Tingkat profesionalisme aparatur Tingkat pelayanan administrasi kepegawaian internal dan eksternal Tingkat pemenuhan kebutuhan dasar operasional unit kerja SKPD/Balai/UPT/UPTD dalam mendukung tugas pokok dan fungsinya. Tingkat pelayanan antar lembaga dan kepada masyarakat. Tingkat pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana kerja aparatur sesuai standar daerah Tingkat pemeliharaan sarana dan prasarana operasional
a.
Terwujudnya kelembagaan pemerintah daerah yang efektif dan efisien. Tersedianya norma, standar, prosedur dan kriteria penyelenggaraan pemerintahan daerah Terwujudnya penegasan batas daerah dan kode wilayah Meningkatnya kinerja aparatur Meningkatnya disiplin aparatur
60% 47 2% 15% 1
65%
80%
85%
90%
95%
200%
2% 15% 1
4% 50% 1
6% 60% 3
20% 70% 3
40% 80% 3
60% 90% 3
b.
Meningkatkan dan mengembangkan kualitas setiap unit kerja dalam pelayanan publik
50%
55%
60% 75%
Meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Terpenuhinya kebutuhan dasar operasional unit kerja SKPD/Balai/UPT/ UPTD dalam mendukung tugas pokok dan fungsinya. Terwujudnya kualitas pelayanan antar lembaga dan kepada masyarakat. Meningkatnya sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat. Terpeliharanya sarana dan prasarana operasional SKPD/Balai/UPT/UPTD.
60% 70%
60% 85%
65% 100%
75% 100%
85% 100%
90% 100%
100% 100%
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur
70%
85%
100%
100%
100%
100%
100%
54
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 SKPD/Balai/UPT/UPTD. Tingkat kenyamanan dan pelayanan kepada masyarakat. Jumlah peraturan daerah yang disusun Jumlah regulasi yang dapat memperbaiki efektivitas pemerintahan Jumlah regulasi yang dapat memperbaiki kualitas pelayanan Jumlah regulasi yang dapat menurunkan praktik korupsi produk hukum yang mengakomodasi nilai-nilai agama, kearifan local, dan nilai-nilai hidup lainnya yang berkeadilan Jumlah penanganan perkara dengan lembaga lain Tingkat kesadaran hukum dan penaatan hukum masyarakat serta penegakan hukum dan HAM Jumlah produk hukum yang tidak saling bertentangan Jumlah produk hukum yang aspiratif dan berpihak pada publik Jumlah perda yang disetujui Jumlah perda inisiatif Jumlah rapat kerja inisiatif dewan Tingkat pendapatan daerah : a. PAD b. c. Dana Perimbangan
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 7 2009 8 2010 9 2011 10 2012 11 2013 12
60%
2
60%
32 14
75%
15 10
80%
20 15
90%
20 15
100%
20 15
100%
20 15
c.
12
15
15
15
15
15
Tersedianya produk hukum yang mengakomodasi nilai-nilai agama, kearifan local, dan nilainilai hidup lainnya yang berkeadilan Terwujudnya sinergitas penanganan perkara dengan lembaga lainnya. Meningkatnya budaya taat hukum
20
25
25
25
25
25
25
10
11
12
12
14
15
75%
90%
95%
95%
96%
97%
98%
d.
Terwujudnya harmonisasi produk hukum provinsi dengan pemerintah pusat dan kabupaten/kota Meningkatnya produk hukum yang sesuai dengan aspirasi masyarakat Terwujudnya peningkatan kinerja DPRD yang akuntabel.
20
120
125
130
135
140
145
20
20
25
25
25
25
25
2 1 75
28 5 95
12 6 105
12 6 110
12 6 120
12 8 140
12 8 150
e.
Sumber lainnya yang sah Tingkat pemanfaatan dan pendayagunaan asset daerah. Tingkat akuntabilitas penggunaan anggaran
75%
75%
90%
95%
100%
100%
100%
55
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
SASARAN PROGRAM 4 Tersedianya sistem pelaporan capaian kinerja pada unit kerja SKPD/Balai/UPT/UPTD. Tersedianya dokumen operasional SKPD/Balai/UPTD/UPTD yang mendukung capaian kinerja organisasi
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Tingkat kesesuaian pelaporan capaian kinerja pada unit kerja SKPD/Balai/ UPT/UPTD dengan anggaran Tingkat ketersediaan dokumen operasional
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 65% 7 65% 2009 8 90% 2010 9 95% 2011 10 100% 2012 11 100% 2013 12 100%
70%
75%
80%
85%
90%
95%
100%
f.
Meningkatkan pembinaan tramtibmas, satuan perlindungan masyarakat, dan unsur rakyat terlatih lainnya
Menurunnya gangguan terhadap ketertiban umum. Meningkatnya kuantitas dan kualitas Pol PP dan PPNS Se Jawa Barat Meningkatnya kuantitas dan kualitas anggota satuan Linmas Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam tramtibmas
Tingkat kasus kriminalitas yang dapat diselesaikan Jumlah kasus peredaran narkoba Jumlah kasus penyalahgunaan narkoba Tingkat keamanan dan kenyamanan lingkungan Jumlah unjuk rasa Rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk Rasio jumlah linmas per penduduk Rasio Pos Siskamling per desa/kelurahan
60%
62%
65%
68%
75%
80%
85%
5.
URUSAN STATISTIKA
Meningkatkan kualitas data pendukung perencanaan daerah dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah Tersedianya data/informasi aspasial yang mutakhir dan akurat. Tingkat ketersediaan data/informasi dan statistik daerah
70%
70%
75%
80%
90%
95%
100%
6.
URUSAN KEARSIPAN
Meningkatkan kinerja pengelolaan kearsipan daerah dan penyelenggaraan pemerintahan Program Pengembangan Kearsipan Tersedianya data kearsipan yang mendukung manajemen pemerintah daerah Tingkat kelengkapan administrasi kearsipan Tingkat penerapan teknologi informasi dalam administrasi kearsipan Tingkat penerapan teknologi informasi dalam pengelolaan pelestarian dokumen/arsip daerah Tingkat pelayanan informasi kearsipan daerah
Terpeliharanya data kearsipan untuk meningkatkan pelayanan kepada para pengguna arsip
70%
75%
80%
85%
90%
95%
100%
56
NO.
KEBIJAKAN 2
PROGRAM 3
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Tingkat keterbukaan informasi kearsipan daerah bagi masyarakat
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 7 2009 8 2010 9 2011 10 2012 11 2013 12
70%
75%
80%
85%
90%
95%
100%
7.
a.
60%
70%
85%
90%
95%
100%
100%
b.
10% 5% 20%
10% 5% 20%
Meningkatnya kualitas sarana prasarana pemerintahan desa Meningkatnya Kinerja pemerintahan desa
8.
a.
b.
Jumlah korban manusia akibat bencana Tingkat kesiapan pemerintah dalam penanggulangan bencana 100 orang / Desa 100 orang / Desa 100 orang / Desa 150 orang / Desa 150 orang / Desa 200 orang / Desa 200 orang / Desa
c.
57
NO.
KEBIJAKAN 2 mitigasi terhadap perubahan iklim dan bencana. Membentuk kultur politik demokrasi, yang dilandasi etika/moral politik dan wawasan kebangsaan. Melibatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan politik Memfasilitasi peningkatan peran dan fungsi partai politik
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4 Terintegrasinya aspek mitigasi bendana dalam pembangunan Menurunnya konflik antar kelompok.
Target Pencapaian Eksisting 2007 2008 6 7 2009 8 2010 9 2011 10 2012 11 2013 12
d.
e.
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pemilu Meningkatnya fungsi partai politik dalam pendidikan politik
Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu Tingkat penyelenggaraan pendidikan politik oleh partai politik
75%
67,31%
75%
80%
83%%
85%%
87%%
f.
50%
50%
60%
75%
80%
85%
90%
58
b.
Jaminan cagub-cawagub untuk merealisasikan wajardikdas 9 tahun secara gratis selambat-lambatnya 2 tahun masa jabatan
Pemantapan Implementasi Pendidikan Gratis untuk SD/MI/Sedjat Dalam rangka penuntasan wajardikdas 9 tahun. Implementasi Pendidikan gratis tingkat SMA/MA/SMK dalam rangka Rintisan Wajib Belajar 12 tahun
Terlaksananya upaya Jawa Barat Bebas Putus jenjang Sekolah dan peningkatan mutu pendidikan menengah
c.
Terlaksananya penyaluran dana pendidikan dengan memperhatikan transparansi dan ketepatan sasaran
Sosialisasi dan publikasi kegiatan bantuan dana pendidikan yg bersumber dari APBD Provinsi Rp 200 Milyar
d.
Pembebasan SPP dan bantuan buku, perbaikan gedung sekolah, tambahan gaji guru negeri & swasta, dgn anggaran Rp 200 Milyar/tahun Peningkatan kesejahteraan guru dan tenaga sukarela
Menetapkan kebijakan Pembebasan SPP dan bantuan buku, perbaikan gedung sekolah, tambahan gaji guru negeri & swasta Menetapkan kebijakan peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan guru negeri dan swasta
e.
Terlaksananya upaya Pembebasan SPP dan bantuan buku, perbaikan gedung sekolah, tambahan gaji guru negeri & swasta 1. Meningkatnya kesejahteraan guru 2. Meningkatnya kompetensi pendidik 3. Meningkatnya jumlah sekolah terakreditasi 4. meningkatnya jumlah guru berkualifikasi S1
Penyaluran alokasi anggaran pendidikan untuk biaya operasional dan perbaikan sarana prasarana pendidikan dalam kerangka anggaran pendidikan 20 % Prosentase guru penerima insentif Jumlah guru dan siswa penerima penghargaan Prosentase sekolah terakreditasi
Sosialisasi dan publikasi kegiatan bantuan dana pendidikan yg bersumber dari APBN, APBD Provinsi, dan APBD kabupaten/ Kota Rp 200 Milyar
Sosialisasi dan publikasi kegiatan bantuan dana pendidikan yg bersumber dari APBN, APBD Provinsi, dan APBD kabupaten/ Kota Rp 200 Milyar
Iimplementasi Pendidikan gratis Untuk jenjang SMP/MTs/ Sederajat Dalam rangka Tuntas Wajardikdas 9 tahun yang berkualitas. Iimplementasi Pendidikan gratis Untuk jenjang SMA/MA/ Sederajat Dalam rangka Tuntas Wajib Belajar 12 tahun dengan mengutamakan mutu Sosialisasi dan publikasi kegiatan bantuan dana pendidikan yg bersumber dari APBN, APBD Provinsi, dan APBD kabupaten/ Kota Rp 200 Milyar
Iimplementasi Pendidikan gratis Untuk jenjang SMP/MTs/ Sederajat Dalam rangka Tuntas Wajardikdas 9 tahun yang berkualitas. Iimplementasi Pendidikan gratis Untuk jenjang SMA/MA/ Sederajat Dalam rangka Tuntas Wajib Belajar 12 tahun dengan mengutamakan mutu Sosialisasi dan publikasi kegiatan bantuan dana pendidikan yg bersumber dari APBN, APBD Provinsi, dan APBD kabupaten/ Kota Rp 200 Milyar
Iimplementasi Pendidikan gratis Untuk jenjang SMP/MTs/ Sederajat Dalam rangka Tuntas Wajardikdas 9 tahun yang berkualitas. Iimplementasi Pendidikan gratis Untuk jenjang SMA/MA/ Sederajat Dalam rangka Tuntas Wajib Belajar 12 tahun dengan mengutamakan mutu
Sosialisasi dan publikasi kegiatan bantuan dana pendidikan yg bersumber dari APBN, APBD Provinsi, dan APBD kabupaten/ Kota Rp 200 Milyar
prosentase kualifikasi
guru
memenuhi
75%
80%
85%
90%
95%
100%
59
NO 1
JANJI GUBERNUR 2
KEBIJAKAN
PROGRAM 3
Target Pencapaian 2008 7 75% 2009 8 80% 2010 9 85% 2011 10 90% 2012 11 95% 2013 12 100%
5. 2. a. URUSAN KESEHATAN Prioritas pembangunan pada daerah yg belum tersentuh, diprioritaskan pada perbaikan masalah kesehatan Peningkatan akses pelayanan kesehatan pada daerah terpencil 1. Program Peningkatan Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan 2. Program Sumber Daya Kesehatan b. c. Program KTP Kesehatan Berasuransi Meningkatkan jaminan pembiayaan kesehatan Mengaktifkan kembali peran dan fungsi Posyandu Program Manajemen kesehatan Program Kesehatan upaya
Peningkatan kuantitas, kualitas dan fungsi sarana prasarana pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya Meningkatnya jumlah, jenis dan penyebaran tenaga kesehatan Terciptanya sitem pembiayaan kesehatan Meningkatnya kualitas dan kuantitas Posyandu
Pembangunan Puskesmas baru untuk meemenuhi ratio jumlah Puskesmas terhadap jumlah penduduk 1 : 25.000
25
25
25
25
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
40 % 51 %
45 % 58 %
50 % 65 %
60 % 70 %
80 % 75 %
100 % 80 %
Pengembangan & revitalisasi posyandu utk kesehatan ibu, anak dan lansia Rp 50 M/thn URUSAN KETENAGAKERJAAN Penyediaan 1 juta lapangan kerja
3. a.
Perluasan Kerja
Kesempatan
b.
Terselenggaranya Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja melalui Informasi Pasar Kerja (IPK) Mekanisme AKAD Mekanisme AKL Mekanisme AKAN Perluasan lapangan kerja produktif Terlindunginya tenaga kerja melalui penyelesaian kasus hubungan industrial Pemberdayaan sarana hubungan industrial Pengembangan sistem pengupahan Fasilitasi perlindungan tenaga kerja terhadap naskah kontrak kerja
Jumlah pengakses
21.031
23.368
25.704
28.041
32.715
32.715
c.
dan
Jumlah tenaga ditempatkan Jumlah tenaga ditempatkan Jumlah tenaga ditempatkan Jumlah tenaga ditempatkan Jumlah kasus yang
terselesaikan
1.100 568.193 50
d.
4.
DAN Penyediaan kawasan olahraga masyarakat dan olahraga prestasi Program pembinaan pemasyarakatan dan pengembangan olahraga Tersedianya kawasan olahraga dan sarana pendukung untuk meningkatkan prestasi Prosentase ketersediaan sarana olahraga masyarakat di tingkat kecamatan Tahapan pembangunan sarana 30% Persiapan 45% Persiapan 65% Pelaksanaan 75% Pelaksanaan 85% Pelaksanaan 100% Penyelesaian tahap
Membuat kawasan olahraga dan sarana pendukung untuk meningkatkan prestasi olahraga Jawa Barat
60
NO 1 5
JANJI GUBERNUR 2 URUSAN KEBUDAYAAN Pengembangan seni dan budaya di Jabar melalui pembangunan gedunggedung kesenian bertaraf internasional, serta mematenkan kesenian khas Jawa Barat URUSAN KOPERASI USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Kebijakan berorientasi pemberdayaan usaha kecil menengah
KEBIJAKAN
PROGRAM 3
Target Pencapaian 2008 7 pembangunan Rumusan tentang HAKI seni budaya Jawa Barat 0 2009 8 pembangunan Sosialisasi tentang rumusan HAKI seni budaya Jawa Barat 5 jenis kesenian 2010 9 pembangunan 2011 10 pembangunan 2012 11 pembangunan 2013 12 akhir pembangunan -
Fasilitasi pembangunan gedung kesenian bertaraf internasional, dan mengupayakan pematenan kesenian khas Jawa Barat
Meningkatnya Tersusunya rumusan dan pengakuan tentang HAKI seni pengelolaan dan pengakuan atas Hak budaya Jawa Barat Kekayaan Intelektual dalam bidang seni dan Jumlah HAKI seni budaya Jawa budaya Barat
7 jenis kesenian
10 jenis kesenian
12 jenis kesenian
13 jenis kesenian
a.
Menguatkan Kelembagaan dan Usaha, Kapasitas SDM, Sistem Pembiayaan, dan Peluang Pasar KUMKM
Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
1.
2.
Mendorong penumbuhan wirausaha, dan wirausaha yang berdaya saing serta penyerapan tenaga kerja Meningkatnya kualitas kelembagaan koperasi
Jumlah wirausaha baru per tahun Jumlah wirausaha yang berdaya saing per tahun Tingkat penyerapan tenaga kerja per tahun Kualitas kelembagaan KUMKM per tahun (standarisasi, akreditasi dan sertifikasi) Tingkat kapasitas SDM KUMKM per tahun Ketersediaan aspek legalitas bagi KUMKM per tahun Akses permodalan ke lembaga keuangan mikro per tahun
b.
Menyerap satu juta lapangan kerja melalui pengadaan dan peningkatan UKM dengan anggaran Rp 200 milyar per tahun (Komitmen Moral dgn batas waktu pelaksanaan 3 tahun masa kepemimpinan) URUSAN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN Mempertahankan eksistensi pasar tradisional melalui penataan daya saing Anggaran dana khusus Rp 50 Milyar per tahun untuk operasi pasar ketika harga sembako naik Membangkitkan genteng Majalengka industri Meningkatkan perdagangan system
Pengembangan sistem pendukung usaha bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
akses bagi
7. a.
Program Pengembangan Perdagangan Negeri Program Pengembangan Perdagangan Negeri Program struktur Peningkatan Kemampuan Industri
Sistem Dalam
dan pasar
b.
Sistem Dalam
Meningkatnya distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat 4. Meningkatnya usaha industri genteng
Tersedianya kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang wajar dan terjangkau Peningkatan industri genteng
50 Milyar
c.
10 unit
15 unit
15 unit
20 unit
25 unit
25 unit
61
NO 1 8. a.
JANJI GUBERNUR 2 URUSAN PERTANIAN Mengubah pola pertanian dengan pupuk organik untuk meningkatkan hasil produksi
KEBIJAKAN
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4 Meningkatnya produksi, produktivitas, dan kualitas produk pertanian Meningkatnya sarana pemasaran hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 Jumlah Demplot pertanian pupuk organik per tahun
Target Pencapaian 2008 7 N/A 2009 8 50 2010 9 150 2011 10 300 2012 11 2013 12
b.
Membuka akses pemasaran bunga hias untuk pengembangan sentra tanaman hias Cihideung, kec. Parongpong Kab. Bandung Barat Permudah regulasi perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) bagi masyarakat perkebunan
Program pemasaran dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan
melalui
N/A
c.
N/A
d.
Meningkatkan kesejahteraan petani melalui dana talangan utk menjamin stabilitas harga pupuk dan gabah sebesar Rp 200 Milyar/thn
Program pemasaran dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan
Fasilitasi dana talangan untuk menjamin stabilitas harga pupuk dan gabah
N/A
Rp 200 Milyar
Rp 200 Milyar
Rp 200 Milyar
Rp 200 Milyar
e.
Mendukung eksistensi praktisi perkebunan utk mendapatkan hak guna usaha Menghentikan alih fungsi lahan pertanian untuk menyelamatkan pertanian URUSAN PEKERJAAN UMUM Percepatan Perbaikan Jalan Rusak di Provinsi Jabar
f.
Terfasilitasinya praktisi perkebunan untuk mendapatkan Hak Guna Usaha (HGU) Menurunnya konversi lahan pertanian
Prosentase lokasi yang terfasilitasi perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) Luas lahan yang konversi per tahun mengalami
N/A
25 %
50 %
75 %
100 %
100 %
N/A
100 Ha
50 Ha
50 Ha
50 Ha
50 Ha
9. a.
Memantapkan kondisi transportasi jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang, barang, dan jasa
Meningkatnya kondisi jalan dan jembatan pada ruas-ruas jalan provinsi dan non status di Jawa Barat untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat dan pemerataan pembangunan
Panjang jalan dan jumlah jembatan yang ditangani melalui kegiatan peningkatan jalan dan penggantian jembatan pertahun Panjang jalan dan jembatan non status yang ditangani melalui kegiatan peningkatan jalan dan penggantian jembatan pertahun
Program Rehabilitasi/Pemeliharaa
Peningkatan jalan = 45,79 km, Penggantian jembatan = 4 buah Peningkatan jalan di Jabar Selatan = 3 Km, Penggantian jembatan di Jabar Selatan = 40 meter Rehabilitasi Jalan =
Peningkatan jalan =85,00 Km, Penggantian jembatan = 4 bh jembatan Peningkatan jalan di Jabar Selatan= 5 Km dan Jembatan sebanyak 2 buah
Peningkatan jalan = 53,9 Km, Penggantian jembatan = 4 bh jembatan Peningkatan jalan di Jabar Selatan = 15 Km
Peningkatan jalan = 61,60 Km, Penggantian jembatan = 4 bh jembatan Peningkatan jalan di Jabar Selatan = 10 Km
Peningkatan jalan = 57,20 Km, Penggantian jembatan = 4 bh jembatan Peningkatan jalan di Jabar Selatan = 15 Km
Peningkatan jalan = 59,40 Km, Penggantian jembatan = 4 bh jembatan Peningkatan jalan di Jabar Selatan = 15 Km
62
NO 1
JANJI GUBERNUR 2
KEBIJAKAN
SASARAN PROGRAM 4 jalan agar tetap dapat memberikan pelayanan yang optimal terhadap arus lalu lintas yang melewatinya dalam batas repetisi beban standar maupun struktur yang direncanakan Terciptanya jaringan jalan yang dapat menyediakan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan serta mempunyai nilai struktur yang baik
INDIKATOR KINERJA PROGRAM 5 kegiatan rehabilitasi jalan dan jembatan, serta pemeliharaan jalan dan jembatan pertahun
Target Pencapaian 2008 7 147,177 Km, Rehabilitasi Jembatan = 912 m, Pemeliharaan Jalan = 2257,666 Km, Pemeliharaan Jembatan = 1.444 buah Pembangunan jalan = 7.8 Km, Pembangunan Jembatan sebanyak 2 buah 2009 8 Rehabilitasi Jembatan = 12 bh, Pemeliharaan Jalan = 1.962.680 Km, Pemeliharaan Jembatan = 1.444,00 bh 2010 9 Rehabilitasi Jembatan = 11,00 bh, Pemeliharaan Jalan = 2.038,000 Km, Pemeliharaan Jembatan = 1.445,00 bh 2011 10 Rehabilitasi Jembatan = 12,00 bh, Pemeliharaan Jalan = 2.037,68 Km, Pemeliharaan Jembatan = 1.444,00 bh 2012 11 Rehabilitasi Jembatan = 10,00 bh, Pemeliharaan Jalan = 2.038,18 Km, Pemeliharaan Jembatan = 1.446,00 bh 2013 12 Rehabilitasi Jembatan = 11,00 bh, Pemeliharaan Jalan = 2.037,58 Km, Pemeliharaan Jembatan = 1.445 bh
b.
Memantapkan kondisi transportasi jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang, barang, dan jasa
Pembangunan jalan = 7,7 Km (lanjutan 2,5 km dan pembangunan baru 5,2 km), Pembangunan Jembatan sebanyak 2 buah Jaringan irigasi yang dikelola oleh pemerintah pusat dengan kondisi baik 55%, pemerintah provinsi dengan kondisi baik 55%
Meningkatkan kondisi infrastruktur irigasi untuk mendukung konservasi, pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
Peningkatan kondisi jaringan irigasi yang dikelola oleh pemerintah pusat (kondisi baik 90%), pemerintah provinsi (kondisi baik 90%) pada tahun 2013
Jaringan irigasi yang dikelola oleh pemerintah pusat dengan kondisi baik 50%, pemerintah provinsi dengan kondisi baik 50% N/A
Jaringan irigasi yang dikelola oleh pemerintah pusat dengan kondisi baik 60%, pemerintah provinsi dengan kondisi baik 60%
Jaringan irigasi yang dikelola oleh pemerintah pusat dengan kondisi baik 70%, pemerintah provinsi dengan kondisi baik 70%
Jaringan irigasi yang dikelola oleh pemerintah pusat dengan kondisi baik 80%, pemerintah provinsi dengan kondisi baik 80%
Jaringan irigasi yang dikelola oleh pemerintah pusat dengan kondisi baik 90%, pemerintah provinsi dengan kondisi baik 90%
N/A
10.
Menyiapkan pranata pendukung pelaksanaan pengembangan dan penataan kawasan pendidikan Jatinangor
Tersedianya pranata pendukung pelaksanaan pengembangan dan penataan kawasan pendidikan Jatinangor
11.
URUSAN PERUMAHAN Pengembangan dan penataan kawasan pendidikan Mengembangkan dan menata kawasan Program Pengembangan Tertatanya kawasan pendidikan Jatinangor Ketersediaan sarana dan prasana pendukung N/A Pelaksanaan penataan Pelaksanaan penataan Pelaksanaan penataan Pelaksanaan penataan kawasan
63
NO 1
KEBIJAKAN
PROGRAM 3 Permukiman
SASARAN PROGRAM 4
Target Pencapaian 2008 7 2009 8 2010 9 kawasan IPTEK Jatinangor 2011 10 kawasan IPTEK Jatinangor 2012 11 kawasan IPTEK Jatinangor 2013 12 IPTEK Jatinangor
pendidikan Jatinangor
12.
a.
URUSAN OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN Membuka ruang publik untuk komunikasi dengan masyarakat
Meningkatkan dan mengembangkan kualitas setiap unit kerja dalam pelayanan publik
N/A sarana dan prasarana untuk komunikasi publik di masingmasing unit kerja
b.
melaksanakan reformasi birokrasi melalui penataan struktur yang proporsional, mengembangan profesionalisme, menerapkan Insentif Berbasis Kinerja (IBK), dan pengadaan secara elektronik
Terselenggaranya urusan pemerintahan yang bebas KKN M enurunnya jumlah kasus KKN Terwujudnya sinergitas penanganan perkara dengan lembaga lainnya. Meningkatnya budaya taat hukum
Jumlah regulasi yang dapat menurunkan praktik korupsi jumlah kasus KKN Jumlah penanganan perkara dengan lembaga lain
N/A
85 % OPD memiliki sarana dan prasarana, serta menyelenggara kan komunikasi publik 3
95 % OPD memiliki sarana dan prasarana, serta menyelenggara kan komunikasi publik 4
100 % OPD memiliki sarana dan prasarana, serta menyelenggara-kan komunikasi publik
N/A N/A
c.
d. e.
f.
melaksanakan reformasi birokrasi melalui penataan struktur yang proporsional, mengembangan profesionalisme, menerapkan Insentif Berbasis Kinerja (IBK), dan pengadaan secara elektronik Menata sistem hukum di daerah
Tersedianya produk hukum daerah untuk mendukung pemerintahan yang transparan Meningkatnya produk hukum yang sesuai dengan aspirasi masyarakat Terselenggaranya penataan pembentukan daerah kabupaten/kota
Tingkat kesadaran hukum dan penaatan hukum masyarakat serta penegakan hukum dan HAM Jumlah peraturan daerah yang disusun
N/A
90%
95%
95%
96%
97%
N/A
15
20
20
20
20
Jumlah produk hukum yang aspiratif dan berpihak pada publik Pembentukan kabupaten/kota
N/A
25
25
25
25
25
N/A
g.
Program peraturan undangan, hukum, dan Program peraturan undangan, hukum, dan
terwujudnya sinergitas penanganan perkara dengan lembaga lainnya terwujudnya sinergitas penanganan perkara dengan lembaga lainnya
N/A
11
12
12
14
15
N/A
11
12
12
14
15
64
NO 1
JANJI GUBERNUR 2
KEBIJAKAN
PROGRAM 3
SASARAN PROGRAM 4
65