You are on page 1of 2

pantai sundak balinya jogja

Pada saat th 2010. Sekitar bulan mei, juni aku dan teman teman ku sedang melakukan sebuah kegiatan yang biasa kami sebut dengan istilah touring. Saya dan teman saya yang beranggotakan sekitar 14 orang itu pergi ke suatu tempat, yang biasa di sebut pantai SUNDAK balinya jogja. Sebelum kami berangkat , saya dan teman-teman saya berkumpul di suatu tempat dekat sekolah SMP saya, sebut saja gedung serbaguna imogiri, di sana kami menunggu teman yang belum datang, setelah menunggu beberapa menit, teman teman pun mulai pada berdatangan. Sekitar pukul 08:00 aku dan teman teman pun pergi meninggal kan tempat kami berkumpul dan kami mulai berjalan, dengan rasa gembira aku dan teman teman pun mulai bercanda gurau. Kami berangkat agak cepat, mengingat perjalan touring kali ini lumayan jauh. Aku berangkat berboncengan dengan teman saya yang bernama ryan. Dan teman saya yang biasa mengadakan touring ini benama yaya, n d jga tn saya yang kembar pun juga ikut touring saya biasa memangilnya kembar. Pada saat kami berangtkat menuju tujuan, kami sempat berhenti sejenak istirahat sambil melihat pemandangan yang begitu sangat menarik. Menurut saya pemandangan di sana pun lumayan indah. Setelah rasa lelah pun hilang, kami melanjutkan pergi ke tujuan pantai. Tetapi sebelum saya dan teman teman melanjutkan ke pantai sundak, kami mampir ke rumah eyangnya teman saya yang biasa kita memanggil dodo. Rumahnya pun lumayan agak jauh. Walaupun jauh, kami tetap semangat, karena di tempat rumah eyangnya dodo pun juga ada tempat ya meng asikan, yaitu LEMBAH GUNUNG BERAPI. Di sana tempatnya sangat lah menajubkan, karena kita bisa melihat jogja dengan sangat menarik. Kita bisa melihat pedasaan, pegunungan yang masih asri, pesawahan, kota kota yang penuh kemerlap kemerlip lampu, dan tak lupa udaranya pun sejuk, terasa ingin berlama lama di sana. Tetapi waktu tidak memungkinkan mengingat perjalanan menuju pantai sundak masih lama. Kami mendaki lembah tersebut semakin tinggi. Udara pun semakin terasa sejuk. Saya pun mulai berfikir, kok bisa ada batu sebesar gitu kok enggak di hancurkan. Batu itu pn terlewtak di dekat rumah pedesaan. Setelah waktu menunjukan hamper pukul 12:00, kami turun darilembah tersebut dan kami langsung mengambil air wudhu untuk menjalankan kewajiban kami sebagai umat islam. Kami sholat dengan berjamaah. Setelah selesai sholat dhuhur. Kami berpamitan dengan eyangnya dodo. Dia sangat ramah, dan sangatlah mengenang akan kebaikannya karena telah menyediakan tempat untuk kami beristirahat dan sholat. Setelah kami berpamitan kami langsung berangkat ke pantai sundak. Ternyata jarak antara pantai sundak dengan rumah eyang nya dodo sangat lah jauh. Kami harus menempuh dengan waktu yang cukup lama. Sekitar 2 jam. Di jalan kami sempat bertanya kepada penduduk, karena kita kehilangan jalan lebih tepatnya kita geblasuk seorang pun member petunjuk kepada kami. Dan kami pun melanjutkan perjalanan kami.

Di perjalanan kami sempat butuh perjuangan yang tinggi. Karena belum sempat sampai saja kita sudah mendapatkan tantangan yaitu kita kedatangan tamu istimewa, tamu istimewa itu datang dari arah timur dengan suara penuh dengan gemuruh. Apakah kalian tau tamu istimewa kami ? Tamu istimewa kami adalah hujan. Kami melanjutkan perjalanan tersebut dengan rasa gembira. Karena kita tidak lagi kena panasnya sinar matahari. Tetapi, setelah lumayan lama hujan tidak berhenti henti, kami pun mulai merasa kedinginan. 2 jam kemudian kita sampai di pantai sundak, hal yang pertama saya katakana adalah subhanallah sunguh menajubkan, engkau ciptakan suasana yang sangatlah indah ini. pandangan pertama yang saya lihat adalah gelombang air laut yang saling berkejar kejaran. Dan suara gesekan pohon karena angin sepoi yang sangat segar. Tak lama kemudian tamu istimewa pun datang lagi.kami sempat mengeluh, tapi kita pantang menyerah, kita datang dengan rasa gembira tak ada lagi kata mengeluh. Kami mulai terjun ke medan tempur. Dengan melawan derasnya iar hujan, kami bermain air dengan rasa gembira, kami bermain pasir, pasir di sana tidaklah sama dengan pasir pantai parangtritis, pasir di sana sangatlah lebih menarik. Pasirnya pun pasir putih. Dan banyak orang mengatakan inilah pantai BALInya jogja. Kami bersuka ria bermain main. Tak mengenal waktu. Kami bermain volley pantai, dan ada juga yang bermain air. Terutama saya, saya lebih senah bermain main selain main bola karena saya tidaklah sangat suka dengan permainan bola. Di sana kita tidak mengenal waktu sampai sampai waktu pun menunjukan pukul 03:30 sore. Kami pun mulai bergegas pulang, tak lupa kita pergi mencari tempat ibadah. Setrelah kita menjalankan sholah kami langsung menuju tempat di man kita meletakkan motor motor kami. Kami berangkat meninggalkan lokasi sekitarpukul 04:00. Walaupun kita kelelahan, kita tetap masih semangat, kita pulang dengan jalu yang berbeda mengingat waktu sudah sore sekali kita memutuskan pulang melewati jalur selatan, dan setelah berjalan lumayan lama kejadian serupa pun terjadi lagi. Kejadian yang serupa pada saat kita berangkat adalah tersesat. Tapi kita tetep penuh dengan rasa percaya diri, kita harus bisa menemukan jalan keluar kata kata yang biasa kami sebut di saat kita sedang tersesat adalah seng penting ketok ngomah. Dengan adanya rasa percaya diri akhirnya kita menemukan jalan yang pernah teman saya lewati. Berhubung wahtu sudah menjelang maghrib, kami berhenti sejenak untuk menjalankan sholat, setelah sholat magrib selesai kami melanjutkan perjalanan menuju tempat di man kita berkumpul. Berhubung waktu sudah larutmalam dan jalan pun semakin sepi kami mengendarai motor semakin cepat pula. Dan tak di sangka ternyata jarak menuju tempat di mana kita berkumpul sudah dekat. Kami sempat berhenti sejenak menikmati indahnya kota JOGJA tercinta dari atas. Kerlap kerlip lampu yang warna warni pun menghiasi kota kami. Yaiti kota JOGJa tercinta. Setelah lama memandang kota jogja. Kami melanjutkan perjalanan menuju tempat bekumpul. 30menit kemudian kami sampai di tempat mana kita berkumpul.

You might also like