You are on page 1of 23

ahasa IndonesIa untuk Perguruan TInggI

|ata kulIah InI menekankan keterampIlan mahasIswa untuk menggunakan bahasa ndonesIa secara baIk dan benar
melaluI kegIatan menyImak, berbIcara, membaca, dan menulIs, dengan keterampIlan menulIs sebagaI fokus.

Sasaran PerkuIIahan:
Agar mahasIswa mampu dan terlatIh dalam menggunakan bahasa ndonesIa yang baIk dan benar, baIk tulIsan maupun
lIsan dalam berbagaI sItuasI terutama sItuasI resmI.

haterI PerkuIIahan:
O edudukan dan FungsI bahasa ndonesIa
O #agam bahasa
O aan dan Tanda 8aca
O !IlIhan kata
O Tata alImat
O alImat efektIf
O AlInea
O arangan
O utIpan dan SIstem !eruukan
O Abstrak dan 0aftar !ustaka
O TeknIk !enulIsan arya lmIah

epustakaan:
1. ArIfIn, . Zaenal dan S. Amran TasaI. 2008. Cermct 8erbchcsc lndonesc untuk Peryurucn Tnyy. Jakarta:
AkademIka !ressIndo.
2. ffendI, S. 1995. Pcnducn 8erbchcsc lndonesc denycn 8ck dcn 8encr. Jakarta : !ustaka Jaya
J. tty ndrIatI. 2001. enuls Kcryc llmch: Artkel, Skrps, Tess, dcn 0sertcs. Jakarta: CramedIa
4. FInoza, LamuddIn. 1999. Komposs. Jakarta : !T CramedIa
5. eraf, Corys. 1999. Ccrc enuls. Jakarta: !T CramedIa
6. eraf, Corys. 2001. KompossI. Jakarta: !T CramedIa
7. Sugono, 0endy. 1994. 8erbchcsc lndonesc denycn 8encr. Jakarta: !uspa Swara.
8. Suhendar dan SupInah. 1995. 8chcsc lndonesc Peryurucn Tnyy. !T 8andung
9. uda, !urnomo. 1998. 8chcsc lndonesc untuk Peryurucn Tnyy, 8andung: 8uana
10. amus 8esar 8ahasa ndonesIa. 1990. 8alaI !ustaka

hetode uIIah:
1. !roses pengaaran dIselenggarakan secara InteraktIf, InspIratIf, menyenangkan, menantang, memotIvasI, dan
memberIkan ruang yang cukup bagI prakarsa, kreatIvItas, dan kemandIrIan mahasIswa.
2. 8entuk aktIvItas proses pengaaran adalah (a) kulIah tatap muka, (b) ceramah, (c) dIalog (dIskusI) InteraktIf,
(d) studI kasus, (e) penugasan mandIrI, dan (f) tugas baca.
J. !artIsIpasI aktIf mahasIswa dalam kulIah InI sangat dIharapkan. SetIap mahasIswa peserta kulIah InI dIharapkan
telah mempelaarI pokokpokok yang akan dIbahas dI kelas. 0engan demIkIan, kegIatan kulIah menadI suatu
proses belaar InteraktIf yang menarIk untuk dIIkutI. !roses tanyaawab dI kelas akan mencermInkan
kemampuan mahasIswa dalam memahamI materImaterI yang dIpelaarI dalam studI InI. SetIap mahasIswa
peserta kulIah InI dIharapkan untuk berpartIsIpasI dalam mengaukan pertanyaan atau komentar berkenaan
dengan pokok bahasan yang dIsaIkan dI kelas.

ontrak PembeIajaran:
O AbsensI mInImal 80.
O ToleransI keterlambatan:
O |aterI dan sIstem penIlaIan.
O orma akademIk, sopan santun perkulIahan, tata cara, dan adat IstIadat laIn yang dIrasa perlu.

uncI Sukses eIajar ahasa IndonesIa
O esungguhan dan nIat.
O #aIn dan Tekun.
O 8erdoa.
O Cemar membaca.
O Semangat.
O onsentrasI.
O valuasI dIrI.

aI-aI uruk yang SerIng 0IIakukan hahasIswa
O ara belaar yang menganut sIstem kebut semalam (SS)
O anya mempelaarI yang dIberIkan oleh dosen.
O |enerapkan teknIk dan strategI yang kelIru dalam menawab soal analIsIs atau uraIan.
O |enyepelekan tugas darI dosen.





PengertIan, edudukan, dan FungsI ahasa IndonesIa

PengertIan ahasa
|anusIa dIcIptakan Allah sebagaI makhluk yang palIng sempurna dengan berbagaI macam keIstImewaan, dIbandIngkan
dengan makhluk yang laIn. 0alam berInteraksI, manusIa membutuhkan alat komunIkasI. Alat komunIkasI tersebut
adalah bahasa. 0engan bahasa, kIta dapat berkomunIkasI dengan sesama dengan cara yang hampIr tanpa batas.
Semua orang menyadarI bahwa InteraksI dan segala macam kegIatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa.

|engIngat pentIngnya bahasa sebagaI alat komunIkasI dan memperhatIkan wuud bahasa Itu sendIrI, kIta dapat
membatasI pengertIan bahasa sebagaI: bahasa adalah alat komunIkasI dI antara anggota masyarakat berupa sImbol
bunyI yang dIhasIlkan oleh alat ucap manusIa.

FungsI ahasa
a. SebagaI alat untuk mengekspresIkan dIrI
b. SebagaI alat komunIkasI
c. SebagaI alat untuk mengadakan IntegrasI dan adaptasI sosIal
d. SebagaI alat untuk mengadakan kontrol sosIal

edudukan ahasa IndonesIa
Seak dIIkrarkan Sumpah !emuda dalam ongres !emuda 28 Dktober 1928, bahasa ndonesIa telah menadI bahasa
nasIonal. edudukan bahasa ndonesIa sebagaI bahasa nasIonal telah dImungkInkan oleh kenyataan bahwa bahasa
|elayu, yang mendasarI bahasa ndonesIa Itu, telah dIpakaI sebagaI lnyuc ]rcncc selama berabadabad sebelumnya dI
seluruh kawasan usantara.

SelaIn Itu, dengan dItetapkannya bahasa ndonesIa sebagaI bahasa negara, yang dItuangkan dI dalam !asal J6 Undang
Undang 0asar 1945, Ia telah menadI bahasa resmI negara ndonesIa.

hengapa bahasa heIayu dIangkat menjadI bahasa IndonesIa!
1. 8ahasa |elayu sudah menadI lnyuc ]rcncc dI ndonesIa, bahasa perhubungan, dan bahasa perdagangan.
2. SIstem bahasa |elayu sederhana, mudah dIpelaarI karena dalam bahasa InI tIdak dIkenal tIngkatan bahasa,
sepertI dalam bahasa Jawa (nyoko dan kromo) atau bahasa Sunda (kcscr dcn lemes).
J. Sukusuku laIn sukarela menerIma bahasa |elayu menadI bahasa nasIonal ndonesIa.
4. 8ahasa |elayu memIlIkI kesanggupan untuk dIpakaI sebagaI bahasa kebudayaan dalam artI yang luas.

FungsI ahasa IndonesIa
0I dalam keputusan SemInar !olItIk 8ahasa asIonal dInyatakan bahwa sebagaI bahasa nasIonal, bahasa ndonesIa
berfungsI sebagaI
1. lambang kebanggaan nasIonal
2. lambang IdentItas nasIonal
J. alat pemersatu berbagaI masyarakat yang berbedabeda latar belakang sosIal budaya dan bahasanya
4. alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah

Adapun sebagaI bahasa negara, bahasa ndonesIa berfungsI sebagaI
1. bahasa resmI kenegaraan
2. bahasa pengantar resmI dI lembagalembaga pendIdIkan
J. bahasa resmI dI dalam perhubungan pada tIngkat nasIonal untuk kepentIngan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan serta pemerIntahan
4. bahasa resmI dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan Ilmu pengetahuan serta teknologI modern

atIhan I

1. 8ahasa ndonesIa sekarang auh berbeda darI bahasa |elayu tahuntahun pertama Abad XX. Jelaskan apa
sebabnya!
2. 8agaImana pendapat Anda Ika dI suatu kantor seseorang asyIk berbIcara bersama temannya dengan
menggunakan bahasa daerah tertentu, padahal banyak karyawan yang berasal darI suku bangsa laIn turut
mendengarkan pembIcaraan tersebut:











#ACA| 8AASA

!engertIan #agam 8ahasa
8ahasa ndonesIa sangat luas wIlayah pemakaIannya sehIngga mempunyaI beragam penutur. |au tIdak mau, kIta
harus tunduk pada hukum perubahan. 8anyak faktor yang dapat mempengaruhI tImbulnya beragam bahasa ndonesIa.
Salah satu faktor yang mempengaruhI tImbulnya seumlah ragam bahasa Ialah faktor searah. !erkembangan
masyarakat turut pula berpengaruh pada tImbulnya seumlah ragam bahasa. 0engan demIkIan, ragam bahasa dapat
dIartIkan sebagaI varIasI bahasa yang tImbul karena pemakaIan bahasa.
|acammacam ragam bahasa Itu tampak pada tabel berIkut InI.

TAE PACAh AASA


PACAh
AASA
EP0ASAPAN PACAh
|0A/SA#AA LSA
TULSA
STUAS !|AAAA FD#|AL
DFD#|AL
S|FD#|AL
!DD !#SDALA L|U
UU|
ACA
SAST#A
0LL


#ACA| 8AASA LSA 0A #ACA| 8AASA TULSA (0IlIhat darI Aspek ebahasaan)

PACAh AASA PACAh ISAN AFA
TATA 8AASA
0A
DSAATA
#ACA| TULSA
JAA

!erbedaan #agam 8ahasa LIsan dan #agam 8ahasa TulIs 8erdasarkan Tata 8ahasa
A. 8erdasarkan 8entuk ata
1. #agam 8ahasa LIsan
a) Ia sedang bccc surat kabar.
b) ArI mau nuls surat.
2. #agam 8ahasa TulIs
a) Ia sedang membccc surat kabar.
b) ArI akan menuls surat.

atatan:
0alam ragam bahasa lIsan, penutur (pembIcara) dapat memanfaatkan peragaan (dramatIsasI), sepertI gerak tangan,
aIr muka, tInggI rendah suara atau tekanan, untuk membantu pemahaman pengungkapan dIrI (Ide, gagasan,
pengalaman, sIkap, dan rasa), sedangkan dalam ragam bahasa tulIs peragaan sepertI Itu tIdak dapat dIgambarkan
atau dIlambangkan dengan tulIsan. Dleh sebab Itu, dalam ragam bahasa tulIs dItuntut adanya kelengkapan unsur tata
bahasa-baIk bentuk kata maupun susunan kalImat-ketepatan pIlIhan kata, dan kebenaran penerapan kaIdah eaan
serta pungtuasI (tanda baca) untuk membantu keelasan pengungkapan dIrI ke dalam bentuk ragam bahasa tulIs.

#agam 8ahasa 8erdasarkan SItuasI !emakaIannya

!ada tabel ragam bahasa, dIsebutkan ragam laIn, yaItu ragam formal, ragam nonformal, dan ragam semIformal.
#agam InI merupakan pengelompokan bahasa darI sudut sItuasI pemakaIan. 8ahasa ragam formal memIlIkI sIfat
kemantapan berupa kaIdah dan aturan tetap. Akan tetapI, kemantapan Itu tIdak bersIfat kaku. #agam formal tetap
luwes sehIngga memungkInkan perubahan dI bIdang kosakata, perIstIlahan, serta mengIzInkan perkembangan
berbagaI enIs laras yang dIperlukan dalam kehIdupan modern.
!embedaan antara ragam formal, ragam nonformal, dan ragam semIformal dIlakukan berdasarkan
1. topIk yang sedang dIbahas
2. hubungan antarpembIcara
J. medIum yang dIgunakan
4. lIngkungan atau sItuasI saat pembIcaraan teradI
Ada lIma cIrI yang dapat dengan mudah dIgunakan untuk membedakan ragam formal darI ragam nonformal. IrI
cIrI Itu Ialah
1. penggunaan kata sapaan dan kata gantI
2. pengguaan kata tertentu
J. penggunaan Imbuhan
4. penggunaan kata sambung (konungsI)
penggunaan fungsI yang lengkap

a. penggunaan kata sapaan dan kata gantI
!enggunaan kata sapaan dan kata gantI merupakan cIrI pembeda ragam formal darI ragam nonformal yang sangat
menonol. epada yang kIta hormatI, kIta akan cenderung menyapa dengan menggunakan kata bcpck, bu,
scudcrc, dan Andc, atau kIta akan menyertakan abatan, gelar, atau pangkat. Sementara Itu, untuk menyapa
teman atau rekan seawat, kIta cukup menyebut namanya atau kIta menggunakan bahasa daerah. JIka kIta
menyebut dIrI kIta dalam ragam formal, kIta akan menggunakan kata scyc atau cku. 0alam ragam nonformal, kIta
menggunakan kata yue.

b. penggunaan kata tertentu
!enggunaan kata tertentu merupakan cIrI laIn yang sangat menandaI perbedaan ragam formal dan ragam
nonformal. 0alam ragam nonformal akan serIng muncul kata nyyck, bckcl, yede, bokek, udchcn, keyedccn, dan
laInlaIn. 0I sampIng Itu, dalam ragam nonformal serIng muncul bentuk penekan, sepertI sh, kok, deh, dony, dan
lho. 0alam ragam formal, bentukbentuk Itu tIdak akan dIgunakan.
c. penggunaan Imbuhan
!enggunaan Imbuhan adalah cIrI laIn. 0alam ragam formal kIta harus menggunakan Imbuhan secara elas dan telItI.
anya pada kalImat perIntah, kIta dapat menghIlangkan Imbuhan dalam kata keranya (verba).
0alam ragam nonformal, Imbuhan serIng dItanggalkan.
|Isalnya:
pcke untuk memckc
nurunn untuk menurunkcn

d. penggunaan kata sambung dan kata depan
!enggunaan kata sambung (konungsI) dan kata depan (preposIsI) merupakan cIrI pembeda laIn.
0alam ragam nonformal, acapkalI kata sambung dan kata depan dIhIlangkan. adang kala, kenyataan InI mengganggu
keelasan kalImat. 0alam laras urnalIstIk, kedua kata InI serIng dIhIlangkan. al InI menunukkan bahwa laras
urnalIstIk termasuk ragam semIformal.

e. penggunaan kelengkapan fungsI
elengkapan fungsI berkaItan dengan adanya bagIan dalam kalImat yang dIhIlangkan karena sItuasI sudah dIanggap
cukup mendukung pengertIan. 0alam kalImatkalImat yang nonformal, predIkat kalImat serIng dIhIlangkan. al Itu
bIasanya teradI saat kIota menawab pertanyaan orang.
Sebenarnya, pembeda laIn yang uga muncul adalah IntonasI, tetapI tIdak dIsebutkan dI atas karena IntonasI hanya
muncul dalam ragam lIsan dan tIdak terwuud dalam ragam tulIs.


#agam 8ahasa 8erdasarkan !okok !ersoalan

SetIap orang berhak memIlIh ragam bahasa yang sesuaI dengan pokok persoalan atau bIdang keahlIan masIngmasIng.
SetIap ragam InI memIlIkI cIrI dan gaya tersendIrI, sepertI terlIhat pada penggunaan katakatanya.

Laras 8ahasa
SelaIn ragam, kIta uga mengenal lcrcs bchcsc. Laras bahasa adalah kesesuaIan antara bahasa dan
pemakaIannya. 0alam hal InI kIta mengenal berbagaI laras sepertI laras Iklan, laras IlmIah, laras lagu, laras komIk,
laras cerpen, dan laras puIsI. SetIap laras dapat dIsampaIkan secara lIsan atau tulIs, dalam bentuk formal, nonformal,
atau semIformal.

8ahasa ndonesIa yang 8aIk dan 8enar

|oto yang serIng dIdengungdengungkan oleh pemerIntah adalah "Cunakan lah bahasa ndonesIa dengan baIk dan
benar." !emahaman atas moto tersebut serIng salah kaprah. 8anyak orang, terutama masyarakat awam, mengIra
bahwa moto Itu menekankan penggunaan bahasa yang formal. AkIbatnya, banyak orang melecehkan atau
mengabaIkan moto tersebut dan menganggapnya sebagaI moto yang tIdak fleksIbel, moto yang kaku, moto yang tIdak
menarIk; padahal moto Itu tIdak hanya menekankan penggunaan bahasa formal, tetapI uga penggunaan bahasa yang
komunIkatIf.
!engertIan bahasa ndonesIa yang baIk dan benar harus dItInau darI dua aspek, yaItu aspek bahasa
yang baIk dan aspek bahasa yang benar.

A. 8ahasa yang 8aIk
!enggunaan bahasa yang baIk menekankan aspek komunIkatIf bahasa. al Itu berartI bahwa kIta harus
memperhatIkan sasaran bahasa kIta. Ita harus memperhatIkan kepada sIapa kIta akan menyampaIkan bahasa kIta.
Dleh sebab Itu, unsur usIa, pendIdIkan, pekeraan, status sosIal, lIngkungan sosIal, dan sudut pandang khalayak
sasaran kIta tIdak boleh kIta abaIkan. LebIh lanut lagI, karena berkaItan dengan aspek komunIkatIf, unsurunsur
komunIkatIf (yaItu pengIrIm pesan, IsI pesan, medIa pesan, dan penerIma pesan) menadI pentIng.
!engIrIm pesan adalah orang yang akan menyampaIkan suatu gagasan (IsI pesan) kepada penerIma pesan, yaItu
pendengar atau pembaca (bergantung pada medIa pesan yang dIgunakannya).

8. 8ahasa yang 8enar
8ahasa yang benar berkaItan dengan kaIdah, yaItu peraturan bahasa. 8erkaItan dengan peraturan bahasa ada
empat hal yang harus dIperhatIkan, yaItu masalah tata bahasa, pIlIhan kata, tanda baca, dan eaan. !engetahuan
atas tata bahasa dan pIlIhan kata harus dImIlIkI dalam penggunaan ragam bahasa lIsan dan tulIs. !engetahuan atas
tanda baca dan eaan harus dImIlIkI dalam penggunaan ragam bahasa tulIs. Tanpa pengetahuan tata bahasa yang
memadaI, kIta akan mengalamI kesulItan dalam bermaIn dengan bahasa. Tanpa perlu menggunakan bahasa
formal, kIta tetap dapat berbahasa ndonesIa dengan baIk dan benar.

8erdasarkan uraIan dI atas, terlIhat bahwa berbahasa dengan baIk dan benar tIdak hanya menekankan kebenaran
dalam hal tata bahasa, tetapI uga memperhatIkan aspek komunIkatIf. 8ahasa yang komunIkatIf tIdak selalu harus
merupakan bahasa formal. SebalIknya, penggunaan bahasa formal tIdak selalu berartI bahwa bahasa Itu baIk dan
benar. SebaIknya, kIta menggunakan ragam bahasa yang serasI dengan sasarannya dan dI sampIng Itu mengIkutI
kaIdah bahasa yang benar


JAA 8AASA 0DSA
AC 0S|!U#AA
8ag. 1

!engertIan aan

ang dImaksud dengan eaan adalah keseluruhan peraturan bagaImana melambangkan bunyI uaran dan
bagaImana hubungan dI antara lambanglambang Itu (pemIsahan dan penggabungannya) dalam suatu bahasa.
Secara teknIs, yang dIatur dalam eaan Ialah penulIsan huruf, penulIsan kata, dan pemakaIan tanda
baca.


!ULSA U#UF

A. uruf apItaI atau uruf esar
uruf kapItal atau huruf besar dIpakaI sebagaI huruf pertama kata pada awal kalImat.
|Isalnya:
0Ia mengantuk.
Apa maksudnya:
KIta harus bekera keras.
Selamat pagI.

uruf kapItal dIpakaI sebagaI huruf pertama petIkan langsung.

|Isalnya:
AdIk bertanya, Kapan kIta pulang:
8apak menasIhatI, 8erhatIhatIlah, ak!
KemarIn dIa terlambat, katanya.
uruf kapItal dIpakaI sebagaI huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kItab
sucI, termasuk kata gantI untuk Tuhan.
|Isalnya:
Allah Yang ahakuasa Yang aha PengasIh Quran
AlkItab Weda lslam KrIsten
Tuhan akan menunukkan alan yang benar kepada hambaNya.
8ImbInglah hambau, ya Tuhan, ke alan yang Engkau berI rahmat.

uruf kapItal dIpakaI sebagaI huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang dIIkutI
nama orang.

|Isalnya:
HaI Agus SalIm lmam SyafII

PresIden Soekarno NabI brahIm
Sultan asanuddIn ahaputra amIn

uruf kapItal dIpakaI sebagaI huruf pertama unsur nama abatan dan pangkat yang dIIkutI nama orang, InstansI,
atau nama tempat.
|Isalnya:
ubernur AlI SadIkIn enterI atta #adasa
Profesor Supomo ubernur SulawesI Utara

Akan tetapI, perhatIkanlah penulIsan berIkut:

SIapakah yubernur yang baru dIlantIk Itu:
8rIgadIr Jenderal SugIarto baru dIlantIk adI mayor ]enderal.

uruf kapItal dIpakaI sebagaI huruf pertama nama orang.
|Isalnya:
AmIr Hamzah Wage Rudolf Supratman
KrIs 0ayantI AmIen RaIs
0ewI PersIk NIcholas Saputra


uruf kapItal dIpakaI sebagaI huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
|Isalnya:
bangsa lndonesIa bahasa TurkI
suku Sasak suku Toraa

amun, perhatIkanlah penulIsan berIkut:

mengndonesIakan kata asIng kenggrIsnggrIsan

uruf kapItal dIpakaI sebagaI huruf pertama nama tahun, bulan, harI, harI raya, dan perIstIwa searah.
|Isalnya:
tahun HIrIah tarIkh asehI
bulan Agustus bulan Ramadhan
harI 1umat harI Lebaran
harI Natal Perang PadrI
harI alungan ProklamasI Kemerdekaan


uruf kapItal dIpakaI sebagaI huruf pertama semua kata dI dalam nama buku, maalah, surat kabar, dan udul
karangan, kecualI kata partIkel sepertI d, ke, dcr, ycny, dan untuk, yang tIdak terletak pada posIsI awal.
|Isalnya:
0arI Ave arIa ke 1alan LaIn ke Roma
Pedomcn 0mum E]ccn 8chcsc lndonesc yang 0sempurnckcn
Salah Asuhan

uruf kapItal dIpakaI sebagaI huruf pertama nama geografI.
|Isalnya:
AsIa Tenggara 1alan 0Iponegoro
8lItar 1azIrah Arab
8ukIt 8arIsan KalI CIlIwung
CIrebon Selat KarImata
0anau Tondano Tanung Harapan
0ataran TInggI 0Ieng Terusan Suez
unung Sclck Laut 1awa

amun, perhatIkan penulIsan berIkut:

berlayar ke teluk mandI dI kalI
menyeberangI selat pergI ke arah barat


uruf kapItal dIpakaI sebagaI huruf pertama nama negara, badan, lembaga pemerIntahan dan ketatanegaraan, serta
nama dokumen resmI, kecualI konungsI.
|Isalnya:
0epartemen PendIdIkan NasIonal Keputusan PresIden Rl
Nomor 156 Tahun 1972
8adan Keseahteraan lbu dan Anak aelIs Permusyawaratan
Rckyct
PerserIkatan 8angsa8angsa 0ndang0ndang 0asar
1945

TetapI perhatIkanlah penulIsan berIkut:

menurut undangundang dasar kIta
kera sama antara pemerIntah dan rakyat
menadI sebuah republIk beberapa badan hukum

uruf kapItal dIpakaI dalam sIngkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
|Isalnya:
0r. 0oktor
Sdr. Saudara
dr. 0okter
S.Sos. Sarana SosIal
.A. |aster of Arts
S.H. Sarana ukum
Ny. yonya
S.S. Sarana Sastra
Pro]. !rofesor
Tn. Tuan
.. |agIster |anaemen


atatan:
SIngkatan dI atas selalu dIIkutI oleh tanda tItIk.


uruf kapItal dIpakaI sebagaI huruf pertama kata penunuk hubungan kekerabatan sepertI bcpck, bu, scudcrc, kckck,
cdk, dan pcmcn yang dIpakaI sebagaI kata gantI atau sapaan.
|Isalnya:
apan 8apak berangkat:
tu apa, 8u:
Surat Saudara sudah saya terIma.
|ereka pergI ke rumah Pak amat.
!ara Ibu mengunungI lbu Fuad.
Surat Anda telah kamI terIma.

atatan:
uruf kapItal tdck dIpakaI sebagaI huruf pertama kata penunuk hubungan kekerabatan yang tIdak dIpakaI sebagaI
kata gantI atau sapaan.
|Isalnya:
Ita harus menghormatI bapak dan bu kIta.
Semua kakak dan cdIk saya sudah berkeluarga.
Semua camat dI kabupaten Itu hadIr.


. uruf hIrIng (ursIf)


uruf mIrIng dalam cetakan dIpakaI untuk:

menulIskan nama buku, maalah, dan surat kabar yang dIkutIp dalam tulIsan.

|Isalnya:
antor kamI berlangganan maalah Tempo dan surat kabar Kompcs.

umpulan cerpen 0lcrcny enycny d Kcmcr cnd dItulIs oleh Seno CumIra AIdarma.

adya sedang menyampul buku Pelc]crcn 8chcsc lnyyrs untuk SA.

menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagIan kata, kata, atau kelompok kata.
|Isalnya:
8ab InI tdck membIcarakan penulIsan huruf besar.
8uatlah kalImat dengan berlepcs tangan.
uruf pertama kata cbcd Ialah c.
0Ia bukan menIpu, tetapI dtIpu.


menulIskan kata namanama IlmIah atau ungkapan asIng, kecualI yang telah dIsesuaIkan eaannya.
|Isalnya:
SebaIknya kIta menggunakan kata kudcpcn untuk kata sncck.
8uah manggIs nama IlmIahnya Ialah Ccrcnc mcnyostcnc.
!olItIk devde et mperc pernah meraalela dI negerI InI.

atatan:
0alam tulIsan tangan atau ketIkan, huruf atau kata yang akan dIcetak mIrIng dIberI satu garIs dI bawahnya.


!ULSA ATA

ata 0asar

ata yang berupa kata dasar dItulIs sebagaI satu kesatuan.
|Isalnya:
amI percaya bahwa kamu anak yang pandaI.
antor paak penuh sesak.
8uku Itu sangat tebal.



ata Turunan

mbuhan (awalan, sIsIpan, akhIran) dItulIs serangkaI dengan kata dasarnya. |Isalnya:
beryeletar dberIkcn
dperlebar kesatucn
menengok perubahcn

Awalan atau akhIran dItulIs serangkaI dengan kata yang langsung mengIkutI atau mendahuluInya Ika bentuk dasarnya
berupa gabungan kata. |Isalnya:
bertepuk tangan sebar luaskcn
garIs bawah tanda tangan

JIka bentuk dasar berupa gabungan kata dan sekalIgus mendapat awalan dan akhIran, katakata Itu dItulIs serangkaI.
|Isalnya:
memberItahukcn mempertanggungawabkcn
dlIpatgandakcn penyhancurleburcn

JIka salah satu unsur gabungan kata hanya dIpakaI dalam kombInasI, gabungan kata Itu dItulIs serangkaI.

|Isalnya:

cmoral monotesme cntcrkota
multlateral cntnarkoba nonkolaborasI bkarbonat PcnccsIla
ccturtunggal
pantesme dcscwarsa polgamI
demoralIsasI prcsangka dwwarna purnawIrawcn ekcwarna
reInkarnasI ekstrckurIkuler scptckrIda n]rcstruktur semprofesIonal
nkonvensIonal subseksI
nternasIonal swcdaya ntrospeksI telepon kolonIalsme
trcnsmIgrasI kontrcrevolusI trtunggal kosponsor tuncnetra
mchcsIswa ultrcmodern

atatan:

ApabIla bentuk terIkat tersebut dIIkutI oleh kata yang huruf awalnya huruf besar, dI antara kedua unsur Itu dItulIskan
tanda hubung ()

|Isalnya:
nonndonesIa
pcnAfrIkanIsme

chc sebagaI unsur gabungan kata dItulIs serangkaI, kecualI Ika dIIkutI oleh kata yang bukan kata dasar dan kata esc.
|Isalnya:
Allah ang chckucsc.

|arIlah kIta bersyukur kepada Tuhan ang chc Penycsh.

Semoga ang chc Esc memberkahI usaha Anda.

entuk UIang


8entuk ulang dItulIs secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.

|Isalnya:


anakanak laukpauk beralanalan
matamata bIrIbIrI menulIsnulIs
bukubuku mondarmandIr centangperenang porakporanda dIbesarbesarkan ramah
tamah
gerakgerIk sayurmayur hatIhatI
arIarI huruhara terusmenerus
kudakuda tukarmenukar kupukupu
kurakura tungganglanggang undangundang

Cabungan ata

1. Cabungan kata yang lazIm dIsebut kata maemuk, termasuk IstIlah khusus, bagIanbagIannya dItulIs
terpIsah.
|Isalnya:
duta besar model lInear kambIng hItam
orang tua sepak bola persegI panang
mata pelaaran rumah sakIt umum mea tulIs
sImpang empat kereta apI cepat Ibu kota

2. Cabungan kata, termasuk IstIlah khusus, yang mungkIn menImbulkan salah baca, dapat dIberI tanda hubung
untuk menegaskan pertalIan dI antara unsur yang bersangkutan.
|Isalnya:
alat pcndcnydenycr orcnytuc muda
cnckstr saya bubcpck kamI
buku se]crchbcru wctt]cm

Cabungan kata yang sudah dIanggap sebagaI satu kata dItulIs serangkaI.

|Isalnya:
akhIrulkalam kepada alhamdulIllah manakala
apabIla mataharI bagaImana padahal
barangkalI paramasastra bIlamana perIbahasa
bIsmIllah sekalIgus bumIputra sendratarI
darIpada sIlaturahmI halalbIhalal syahbandar
hulubalang wasalam olahraga sukarela

ata CantI -ku, kau- , -mu, dan -nya

ata gantI ku dan kcu dItulIs serangkaI dengan kata yang mengIkutInya, ku, mu, dan nyc dItulIs
serangkaI dengan kata yang mendahuluInya.
|Isalnya:
Apa yang kumIlIkI boleh kcuambIl.
8ukuku, bukumu, dan bukunyc tersImpan dI perpustakaan.

ata 0epan /, ke, dan /ar

ata depan d, ke, dan dcr dItulIs terpIsah darI kata yang mengIkutInya, kecualI dI dalam gabungan kata yang sudah
dIanggap sebagaI satu kata sepertI kepcdc dan dcrpcdc.

|Isalnya:
AdIknya pergI ke luar negerI.
8ermaIn saalah d sInI.
0 mana ada untI, d sItu ada unto.
emarIn Ia datang dcr Surabaya.
a Ikut terun ke tengah kancah peruangan.
aIn Itu terletak d dalam lemarI.
Ke mana saa Ia selama InI:
Ita perlu berpIkIr sepuluh tahun ke depan.
|arI kIta berangkat ke pasar.
|ereka ada d rumah.
Saya pergI ke sanasInI mencarInya.

amun, perhatIkan penulIsan berIkut:

Jangan menyescmpnykcn persoalan yang pentIng Itu.
amI percaya sepenuhnya kepcdcnyc.
a kelucr sebentar.
emarIkan buku Itu!
SI AmIn lebIh tua dcrpcdc sI Ahmad.
Semua orang yang terkemukc dI desa hadIr dalam kendurI Itu.
Surat perIntah Itu dkelucrkcn dI Jakarta pada tanggal 11 |aret 1966.


ata $ dan $any

ata s dan scny dItulIs terpIsah darI kata yang mengIkutInya.
|Isalnya:
arImau Itu marah sekalI kepada scny ancIl.
Surat Itu dIkIrImkan kembalI kepada s pengIrIm.


PartIkeI

1. !artIkel lch, kch, dan tch dItulIs serangkaI dengan kata yang mendahuluInya.
|Isalnya:
Apakch yang tersIrat dalam surat Itu:
8acalch buku Itu baIkbaIk!
Jakarta adalch Ibu kota #epublIk ndonesIa.
SIapakch gerangan dIa:
Apatch lagI yang akan dIucapkannya:

2. !artIkel pun dItulIs terpIsah darI kata yang mendahuluInya.
|Isalnya:
Apa pun yang dImakcnnyc, c tetcp kurus.
Hendck pulcny pun, sudah tak ada kendaraan.
Jangankan dua kalI, satu kalI pun engkau belum pernah datang ke rumahku.
JIka ayah pergI, adIk pun IngIn pergI.

amun, kelompok kata yang lazIm dIanggap padu, sepertI cdcpun, cndcpun, ctcupun, bcycmcncpun, bcrpun,
kclcupun, kendctpun, mcupun, meskpun, sunyyuhpun, wclcupun dItulIs serangkaI.
|Isalnya:
Adapun sebabsebabnya belum dIketahuI.
8aIk para mahasIswa maupun para mahasIswI Ikut berdemonstrasI.
SekalIpun belum memuaskan, hasIl pekeraannya dapat dIadIkan pegangan.
Walaupun Ia mIskIn, Ia selalu gembIra.

J. !artIkel per yang berartI 'mulaI', 'demI', dan 'tIap' dItulIs terpIsah darI bagIanbagIan kalImat yang
mendampIngInya.
|Isalnya:
arga kaIn Itu #p2.000,00 per helaI.
|ereka masuk ke dalam ruangan satu per satu.
!egawaI negerI mendapat kenaIkan gaI per 1 AprIl.


Angka dan ambang IIangan

1. Angka dIpakaI untuk menyatakan lambang bIlangan atau nomor. 0I dalam tulIsan lazIm dIgunakan angka
Arab dan angka #omawI. !emakaIannya dIatur lebIh lanut dalam pasalpasal yang berIkut InI.
Angka Arab : 0, 1,2, J, 4, 5, 6, 7, 8, 9.
Angka #omawI : , , , 7, 7, 7, 7, 7, X, X.
L (50), (100), 0 (500), | (1.000)


2. Angka dIgunakan untuk menyatakan (a) ukuran panang, berat, dan IsI, (b) satuan waktu, dan (c) nIlaI uang.
|Isalnya:
10 lIter beras 1 am 20 menIt #p5.000,00
4 meter persegI pukul 15.00 USSJ.50
5 kIlogram tahun 1976 Y100
0,5 sentImeter 17 Agustus 1945 10 persen

J. Angka lazIm dIpakaI untuk menandaI nomor alan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat.

|Isalnya:
Jalan Tanah Abang o.15
otel Sofyan amar 69


4. Angka dIgunakan uga untuk menomorI karangan atau bagIannya.

|Isalnya:
8ab X, pasal 5, halaman 212
Surah asIn: 9

5. !enulIsan lambang bIlangan dengan huruf dIlakukan sebagaI berIkut:

a. 8Ilangan utuh
|Isalnya:
12 dua belas
22 dua puluh dua
222 dua ratus dua puluh dua


b. 8Ilangan pecahan
|Isalnya:
1/2 setengah J/4 tIga perempat
1/16 seperenam belas J2/J tIga dua pertIga
1/100 seperseratus 1 satu persen
1,2 satu dua persepuluh


6. !enulIsan kata bIlangan tIngkat dapat dIlakukan dengan cara yang berIkut

|Isalnya:
!aku 8uwono X 8ab Abad XX TIngkat
!aku 8uwono ke10 8ab ke2 Abad ke20 TIngkat ke1 !aku
8uwono kesepuluh 8ab kedua Abad kedua puluh TIngkat
kesatu (pertama)


7. !enulIsan kata bIlangan yang mendapat akhIran cn mengIkutI cara yang berIkut
|Isalnya:
tahun 50cn atau tahun lmc puluhcn
uang 5000cn atau uang lmc rbucn
lIma lembar uang 1000cn atau lIma ucny serbucn

8. Lambang bIlangan yang dapat dInyatakan dengan satu atau dua kata, dItulIs dengan huruf, kecualI Ika
beberapa lambang bIlangan dIpakaI secara berurutan, sepertI dalam pemerIncIan dan pemaparan.

|Isalnya:

AntI menonton fIlm Itu sampaI tyc kalI.

!ak 8urhan memesan tyc rctus ekor ayam.

0I antara Z2 anggota yang hadIr, 52 orang memberIkan suara setuu, 15 suara tIdak
setuu, dan 5 suara blangko.

9. Lambang bIlangan pada awal kalImat dItulIs dengan huruf. JIka perlu, susunan kalImat dIubah sehIngga
bIlangan, yang tIdak dapat dInyatakan dengan satu atau dua kata, tIdak terdapat lagI pada awal kalImat.
|Isalnya:
Lmc belcs orang tewas dalam kecelakaan Itu.
8ukan: 15 orang tewas dalam kecelakaan Itu.

!ak LastIm mengundang 250 orang tamu.
8ukan: 250 orcny tcmu dundcny Pck Lcstm.
Atau: 0uc rctus lmc puluh orang tamu dIundang !ak LastIm.

10. Angka yang menunukkan bIlangan bulat yang besar dapat dIea untuk sebagIan supaya lebIh mudah
dIbaca.
|Isalnya:
!erusahaan Itu baru saa mendapat pInaman 250 ]utc rupIah.

11. ecualI dI dalam dokumen resmI, sepertI akta dan kuItansI, bIlangan tIdak perlu dItulIs dengan angka dan
huruf sekalIgus dalam teks.
|Isalnya:
antor kamI mempunyaI duc rctus orang pegawaI.
8ukan: antor kamI mempunyaI 200 (duc rctus) orang pegawaI.

0I lemarI Itu tersImpan 805 buku dan maalah.
8ukan: 0I lemarI Itu tersImpan 805 (delcpcn rctus lmc) buku dan maalah.

12. alau bIlangan dIlambangkan dengan angka dan huruf, penulIsannya harus tepat.
|Isalnya:
Saya lampIrkan tanda terIma sebesar Rp1.500.000,00 (sctu ]utc lmc rctus rbu rupch).
Saya lampIrkan tanda terIma sebesar 1.500.000 (sctu ]utc lmc rctus rbu) rupch.

JAA 8AASA 0DSA
AC 0S|!U#AA
8ag. 2

PEhAAIAN TAN0A ACA
A. Tanda TItIk (.)

1. Tanda tItIk dIpakaI pada akhIr kalImat yang bukan pertanyaan atau seruan.
|Isalnya:
Ayahku tInggal dI SalatIga.
8Iarlah mereka duduk dI sana.
0Ia menanyakan sIapa yang datang.
arI Itu tanggal 22 Agustus 1976.
|arIlah kIta menghenIngkan cIpta.
2. Tanda tItIk dIpakaI pada akhIr sIngkatan nama orang.
|Isalnya:
|aman S. |ahayana
shadI S..


J. Tanda tItIk dIpakaI pada akhIr sIngkatan gelar, abatan, pangkat, dan sapaan.

|Isalnya:
8c. k. (8akalaureat ukum) 0r. (0oktor)
dr. (0okter) r. (nsInyur)
ep. (epala) ol. (olonel)
|.8.A. (|aster of 8usIness AdmInIstratIon)
|.Sc. (|aster of ScIence)
!rof. (profesor) S.. (Sarana konomI)
S.. (Sarana ukum) S.S. (Sarana Sastra)
th. (ang terhormat) y. (yonya)
Sdr. (Saudara)


4. Tanda tItIk dIpakaI pada sIngkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. !ada sIngkatan yang terdIrI
atas tIga huruf atau lebIh hanya dIpakaI satu tanda tItIk.

|Isalnya:
a.n. (atas nama) d.a. (dengan alamat)
u.b. (untuk belIau) u.p. (untuk perhatIan)
ln. (alan) dkk. (dan kawankawan)
dsb. (dan sebagaInya) dst. (dan seterusnya)
hlm. (halaman) tgl. (tanggal)
tsb. (tersebut)
5. Tanda tItIk dIpakaI dI belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, IkhtIsar, atau daftar.
|Isalnya:
. 0epartemen 0alam egerI
A. 0Irektorat Jenderal !embangunan |asyarakat 0esa.
8. 0Irektorat Jenderal AgrarIa.
!enyIsIpan askah:
1. !atokan Umum
1.1 sI arangan
1.2 lustrasI
1.2.1 CambarTangan
1.2.2 Tabel
1.2.J CrafIk

6. Tanda tItIk dIpakaI untuk memIsahkan angka am, menIt, dan detIk yang menunukkan waktu.
|Isalnya:
!ukul 1.J5.20 (pukul 1 lewat J5 menIt 20 detIk)

7. Tanda tItIk dIpakaI untuk memIsahkan angka am, menIt, dan detIk yang menunukkan angka waktu.
|Isalnya:
1.J5.20 am (1 am, J5 menIt, 20 detIk)

8. Tanda tItIk tdck dIpakaI untuk memIsahkan rIbuan, utaan dan seterusnya yang tIdak menunukkan umlah.
|Isalnya:
SugIarto lahIr pada tahun 1972 dI Jakarta.
LIhat halaman 2J45 dan seterusnya.
omor gIronya 0795010J0J. (tanda tItIk dI sInI mengakhIrI kalImat)

9. Tanda tItIk tdck dIpakaI dalam sIngkatan yang terdIrI darI hurufhuruf awal kata atau suku kata, atau
gabungan keduanya, yang terdapat dI dalam nama badan pemerIntah, lembagalembaga nasIonal atau InternasIonal,
atau yang terdapat dI dalam akronIm yang sudah dIterIma oleh masyarakat.
|Isalnya:
T A0 (Tentara asIonal ndonesIa Angkatan 0arat)
S|A (Sekolah |enengah Atas)
|!# (|aelIs !ermusyawaratan #akyat)
UU0 (UndangUndang 0asar)
WD (World ealth DrganIzatIon)
0epkes (0epartemen esehatan)
Seken (SekretarIs Jenderal)
sInetron (sInema elektronIka)
radar (rcdo detectny cnd rcnyny)
tIlang (buktI pelanggaran)

10. Tanda tItIk tdck dIpakaI dalam sIngkatan lambang kImIa, satuan ukuran, takaran, tImbangan, dan mata
uang.
|Isalnya:
u (uprom)
TT (TrInItrotoluen)
10 cm !anangnya 10 cm lebIh sedIkIt.
1 sInya 50 l bensIn murnI.
kg 8erat yang dIIzInkan l00 kg ke atas.
#p567. 000,00 arganya #p567. 000,00 termasuk paak.
11. Tanda tItIk tdck dIpakaI pada akhIr udul yang merupakan kepala karangan, atau kepala IlustrasI, tabel,
dan sebagaInya.
|Isalnya:
Acara unungan |enterI !ertanIan
8entuk dan edaulatan (8ab UU0 45)
Tenggelamnya apal 7an 0er WIk


12. Tanda tItIk tdck dIpakaI dI belakang alamat dan tanggal surat atau nama dan alamat penerIma surat.
|Isalnya:
th. Sdr. Lola ahya
Jalan SudIrman 45
Jakarta
J 0esember 1972


. Tanda oma (,)
1. Tanda koma dIpakaI dI antara unsurunsur dalam suatu pemerIncIan atau pembIlangan.
|Isalnya:
Saya membelI dIsket, spIdol, dan penggarIs.
Satu, dua, ... tIga!

2. Tanda koma dIpakaI untuk memIsahkan kalImat setara yang satu darI kalImat setara berIkutnya yang dIdahuluI
oleh kata sepertI tetcp, melcnkcn, ncmun, sedcnykcn dan sebagaInya.
|Isalnya:
Saya IngIn datang, tetcp harI huan.
ugraha bukan anak saya, melcnkcn anak !ak UdIn.

Ja. Tanda koma dIpakaI untuk memIsahkan anak kalImat darI Induk kalImat apabIla anak kalImat
tersebut mendahuluI Induk kalImatnya.
|Isalnya:
alau harI huan, saya tIdak akan datang.
arena sIbuk, Ia lupa akan anInya.
Jb. Tanda koma tdck dIpakaI untuk memIsahkan anak kalImat apabIla anak kalImat tersebut
mengIrIngI Induk kalImatnya.
|Isalnya:
Saya tIdak akan datang kalau harI huan.
0Ia lupa akan anInya karena sIbuk.
0Ia berpendapat bahwa soal Itu tIdak pentIng.

4. Tanda koma dIpakaI dI belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalImat yang terdapat pada awal
kalImat. Termasuk dI dalamnya oleh kcrenc tu, ]cd, lcy pulc, meskpun beytu, ckcn tetcp.
|Isalnya: Dleh kcrenc tu, kIta harus berhatIhatI.
1cd, soalnya tIdaklah semudah Itu.
5. Tanda koma dIpakaI dI belakang katakata sepertI o, yc, wch, cduh, kcshcn yang terdapat pada awal kalImat.
|Isalnya: D, begItu
Wch, bukan maIn!
6. Tanda koma dIpakaI untuk memIsahkan petIkan langsung darI bagIan laIn dalam kalImat.
|Isalnya: ata Ibu, Saya gembIra sekalI.
Saya gembIra sekalI, kata Ibu, karena kamu lulus.

7. Tanda koma dIpakaI dI antara (I) nama dan alamat (II) bagIanbagIan alamat, (III) tempat dan tanggal, dan (Iv)
nama tempat dan wIlayah atau negerI yang dItulIs berurutan.
|Isalnya: Sdr. Abdullah, Jalan |argonda #aya 21, 0epok
Suratsurat InI harap dIalamatkan kepada 0ekan Fakultas TeknologI
nformasI, UnIversItas 8udI Luhur
Jalan Salemba #aya 6, Jakarta
ndramayu, 1 Dktober 19J7
uala Lumpur, |alaysIa
8. Tanda koma dIpakaI untuk menceraIkan bagIan nama yang dIbalIk susunannya dalam daftar pustaka.
|Isalnya:
SIregar, |erarI. 1920. Azcb dcn Senyscrc. Jakarta: 8alaI !ustaka.

9. Tanda koma dIpakaI dI antara nama orang dan gelar akademIk yang mengIkutInya, untuk membedakannya darI
sIngkatan nama keluarga atau marga.
|Isalnya: 8ambang !uIyono, |.|.
10.Tanda koma dIpakaI dI muka angka persepuluhan dan dI antara rupIah dan sen dalam bIlangan.
|Isalnya: 12,54 m
#p12,50 (Lambang #p tdck dIberI tItIk!)
11.Tanda koma dIpakaI untuk mengapIt keterangan tambahan dan keterangan aposIsI.
|Isalnya: Curu saya, !ak Agus, pandaI sekalI.
0I daerah kamI, mIsalnya, masIh banyak orang lakIlakI makan sIrIh.
Seorang mahasIswa, selaku wakIl kelompoknya, mau cepatcepat.

12. Tanda koma tdck dIpakaI untuk memIsahkan petIkan langsung darI bagIan laIn dalam kalImat
apabIla petIkan langsung tersebut berakhIran dengan tanda tanya atau tanda seru, dan mendahuluI
bagIan laIn dalam kalImat Itu.
|Isalnya:
0I mana Saudara tInggal: tanya |ustafa.
"8erdIrI luruslurus!" perIntahnya.


C. Tanda TItIk oma (;)
1. Tanda tItIk koma dapat dIpakaI untuk memIsahkan bagIanbagIan kalImat yang seenIs dan setara.
|Isalnya:
|alam makIn larut; kamI belum selesaI uga.

2. Tanda tItIk koma dapat dIpakaI sebagaI penggantI kata penghubung untuk memIsahkan kalImat yang setara dI
dalam kalImat maemuk.
|Isalnya:
Ayah mengurus tanamannya dI kebun; Ibu sIbuk memasak dI dapur; adIk menghafalkan namanama pahlawan
nasIonal; saya sendIrI asyIk menonton sInetron.


0. Tanda TItIk 0ua (:)
1. Tanda tItIk dua dIpakaI pada akhIr suatu pernyataan lengkap Ika dIIkutI rangkaIan atau pemerIan.
|Isalnya:
anya ada dua pIlIhan bagI para peuang kemerdekaan Itu: hIdup atau matI.
ang kIta perlukan sekarang InI Ialah perabot rumah tangga: kursI, mea, dan lemarI.

2. Tanda tItIk dua dIpakaI sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerIan.
|Isalnya: a. etua : Zaenal ArIfIn
SekretarIs : rman ashorI
8endahara : Usman
b. Tempat sIdang : #uang 422
!angantar acara : |. SyarIfudIn
arI : SenIn
!ukul : 09.00 W8


J. Tanda tItIk dua dIpakaI dalam teks drama sesudah kata yang menunukkan pelaku dalam percakapan.
|Isalnya:
bu : "8awa kopor InI, |Ir!"
AmIr : "8aIk, 8u."
bu : "Jangan lupa. Letakkan baIkbaIk!"
4. Tanda tItIk dua dIpakaI (I) dI antara IlId atau nomor dan halaman; (II) dI antara bab dan ayat dalam kItabkItab
sucI, atau (III) dI antara udul dan anak udul suatu karangan.
|Isalnya:
(I) Tempo, (1971), J4:7
(II) Surah asIn:
(III) arangan AlI akIm, Penddkcn Seumur Hdup: Sebuch Stud, sudah terbIt.


1. Tanda hubung menyambung sukusuku kata dasar yang sudah terpIsah oleh pergantIan barIs.
|Isalnya: ... ada cara ba
ru uga
Suku kata yang terdIrI atas satu huruf tIdak dIpenggal supaya angan terdapat satu huruf saa pada uung barIs.
2. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagIan kata dI belakangnya, atau akhIran dengan bagIan kata dI
depannya pada pergantIan barIs.
|Isalnya: ... cara baru meng
ukur panas.
... cara baru me
ngukur kelapa.
... alat pertahan
an yang baru.
AkhIran tIdak dIpenggal supaya angan terdapat satu huruf saa pada pangkal barIs.

J. Tanda hubung menyambung unsurunsur kata ulang.
|Isalnya: anakanak
berulangulang
dIbalIkbalIkkan
kemerahmerahan
Tanda ulang (
2
) hanya dIgunakan pada tulIsan cepat dan notula, dan tIdak dIpakaI pada teks karangan.

4. Tanda hubung dIpakaI untuk memperelas hubungan bagIanbagIan ungkapan.
8andIngkan:
berevolus dengan berevolus
duc puluh lmcrbucn dengan ducpuluhlmcrbucn
strperwrc ycny rcmch dengan str perwrcycny rcmch


5. Tanda hubung dIpakaI untuk merangkaIkan (a) se dengan kata berIkutnya yang dImulaI dengan huruf kapItal, (b)
ke dengan angka, (c) angka dengan cn, dan (d) sIngkatan huruf kapItal dengan Imbuhan atau kata.
|Isalnya:
sendonesIa seJabotabek
UT ke28 tahun '50an
berS|A T!nya nomor 220876 S
bom sInarX
6. Tanda hubung dIpakaI untuk merangkaIkan unsur bahasa ndonesIa dengan unsur bahasa asIng.
|Isalnya:
dIchcrter pentccklean

E. Tanda PIsah (-)
1. Tanda pIsah membatasI penyIsIpan kata atau kalImat yang memberI penelasan khusus dI luar bangun kalImat.
|Isalnya: emerdekaan bangsa Itu-saya yakIn akan tercapaI-dIperuangkan oleh bangsa Itu sendIrI.

2. Tanda pIsah menegaskan adanya aposIsI atau keterangan yang laIn sehIngga kalImat menadI lebIh elas.
|Isalnya: #angkaIan penemuan InI-evolusI, teorI kenIsbIan, dan kInI uga pembelahan atom-telah
mengubah konsepsI kIta tentang alam semesta.
J. Tanda pIsah dIpakaI dI antara dua bIlangan atau tunggal yang berartI 'sampaI dengan' atau dI antara dua nama
kota yang berartI 'ke', atau 'sampaI'.
|Isalnya: 1972-2001
tanggal 1-5 Agustus 200J
Jakarta-8andung

C. Tanda EIIpsIs (...)

1. Tanda elIpsIs menggambarkan kalImat yang terputusputus.
|Isalnya:
alau begItu ... ya, marIlah kIta bergerak!
2. Tanda elIpsIs menunukkan bahwa dalam suatu petIkan ada bagIan yang dIhIlangkan.
|Isalnya:
Sebabsebab kemerosotan ... akan dItellItI lebIh lanut.

atatan:
alau bagIan yang dIhIlangkan mengakhIrI sebuah kalImat perlu dIpakaI empat tItIk; tIga untuk penghIlangan teks
dan satu tItIk untuk menandaI akhIr kalImat.
|Isalnya:
0alam tulIsan, tanda baca harus dIgunakan dengan hatIhatI ..

. Tanda Tanya (!)
1. Tanda tanya dIpakaI pada akhIr kalImat tanya.
|Isalnya:
apan Ia berangkat:
Saudara tahu, bukan:
2. Tanda tanya dIpakaI dI antara tanda kurung untuk menyatakan bagIan kalImat yang dIsangsIkan atau yang kurang
dapat dIbuktIkan kebenarannya.
|Isalnya:
CadIs Itu dIlahIrkan pada tahun 168J (:).
Uangnya sebanyak 100 uta rupIah (:) hIlang.

I. Tanda Seru (!)

1. Tanda seru dIpakaI sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perIntah yang menggambarkan
kesungguhan, ketIdakpercayaan, ataupun rasa emosI yang kuat.

|Isalnya:
Alangkah suramnya perIstIwa Itu!
8ersIhkan kamar Itu sekarang uga!
Ah, masak! SampaI hatI uga Ia menInggalkan anakIstrInya!
|erdeka!
. Tanda urung ( )

1. Tanda kurung mengapIt tambahan keterangan atau penelasan.
|Isalnya:
0! (0aftar sIan !royek) kantor Itu sudah selesaI.
2. Tanda kurung mengapIt keterangan atau penelasan yang bukan bagIan Integral pokok pembIcaraan.
|Isalnya:
Saak Tranggono yang berudul Ubud (nama tempat yang terkenal dI 8alI) dItulIs pada tahun 1962.
eterangan Itu (lIhat tabel 10) menunukkan arus perkembangan baru dalam pasaran dalam negerI.

J. Tanda kurung mengapIt angka atau huruf yang merIncI satu serI keterangan. Angka atau huruf Itu dapat uga
dIIkutI oleh kurung tutup saa.
|Isalnya:
Faktorfaktor produksI menyangkut masalah yang berIkut:
(1) alam;
(2) tenaga kera; dan
(J) modal.
a) alam;
b) tenaga kera; dan
c) modal.
Faktorfaktor produksI menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kera, dan (c) modal.

. Tanda urung SIku ([...j)

1. Tanda kurung sIku mengapIt huruf, kata, atau kelompok kata sebagaI koreksI atau tambahan pada kalImat atau
bagIan kalImat yang dItulIs orang laIn. Tanda Itu menadI Isyarat bahwa kesalahan Itu memang terdapat dI dalam
naskah asal.
|Isalnya:
Sang Sapurba men[d]engar bunyI gemerIsIk.

2. Tanda kurung sIku mengapIt keterangan dalam kalImat penelas yang sudah bertanda kurung.
|Isalnya:
(perbedaan dI antara dua macam proses InI [lIhat 8ab ] tIdak dIbIcarakan.)

. Tanda PetIk ("...")

1. Tanda petIk mengapIt petIkan langsung yang berasal darI pembIcaraan, naskah, atau bahan tertulIs laIn.
edua pasang tanda petIk Itu dItulIs scmc tnyy dI sebelah atas barIs.
|Isalnya:
Sudah sIap: tanya Agra.
Saya belum sIap, seru #aya, tunggu sebentar!

2. Tanda petIk mengapIt udul syaIr, karangan, dan bab buku, apabIla dIpakaI dalam kalImat.
|Isalnya:
8acalah 8ola Lampu dalam buku 0cr Suctu cssc, dcr Suctu Tempct.
arangan AndI akIm asoetIon yang berudul !engenalan omputer dI S|A dIterbItkan dalam Tempo.
Saak 8erdIrI Aku terdapat pada halaman 5 buku Itu.
J. Tanda petIk mengapIt IstIlah IlmIah yang masIh kurang dIkenal atau kata yang mempunyaI artI khusus.
|Isalnya:
!ekeraan Itu dIlaksanakan dengan cara coba dan ralat saa.
a bercelana panang yang dI kalangan remaa dIkenal dengan nama cutbraI.
4. Tanda petIk penutup mengIkutI tanda baca yang mengakhIrI petIkan langsung.
|Isalnya: ata 0odI, Saya uga mInta satu.
5. Tanda baca penutup kalImat atau bagIan kalImat dItempatkan dI belakang tanda petIk yang mengapIt kata atau
ungkapan yang dIpakaI dengan artI khusus.
|Isalnya:
arena warna kulItnya, !andu mendapat ulukan SI Itam .
8ang |unIr serIng dIsebut pahlawan; Ia sendIrI tIdak tahu sebabnya.

h. Tanda PetIk TunggaI ('...')

1. Tanda petIk tunggal mengapIt petIkan yang tersusun dI dalam petIkan laIn.
|Isalnya:
Tanya #InI, au dengar bunyI 'krIngkrIng' tadI:
Waktu kubuka pIntu kamar depan, kudengar terIak anakku, 'lbu! 8apak pulang!' dan rasa letIhku lenyap
seketIka, uar !ak Agung.
2. Tanda petIk tunggal mengapIt teremahan atau penelasan kata atau ungkapan asIng.
|Isalnya:
rcte o] n]lcton 'lau InflasI'

N. Tanda CarIs hIrIng (l)

1. Tanda garIs mIrIng dIpakaI dalam penomoran kode surat.
|Isalnya:
Surat o.1J/!A/2004

2. Tanda garIs mIrIng dIpakaI sebagaI penggantI kata dcn, ctcu, per, atau nomor clcmct.
|Isalnya:
mahasIswa/mahasIswI
harganya #p150,00/1embar
Jalan SIgma /47


. Tanda PenyIngkat (Apostrof) (')

Tanda apostrof menunukkan penghIlangan bagIan kata.
|Isalnya:
AlI 'kan kusuratI ('kan = akan)
|alam 'lah tIba ('lah = telah)
14 FebruarI '90 ('90 = 1990)

LatIhan

PerbaIkIIah paragraf InI dengan menggunakan tanda baca dan ejaan yang tepat.
angan sangka vIdeo game hanya menadI maInan anak anak dolanan elektronIk InI dI otak atIk untuk membantu
rehabIlItasI tangan buat penderIta stroke dan dI tampIlkan pada workshop InternasIonal untuk rehabIlItasI vIrtual dI
new york amerIka serIkat hasIl realItas vIrtual lebIh menanIkan rehabIlItasI yang lebIh cepat dan lengkap kata
kIra morrow darI the state unIversIty of new ersey alat Itu terdIrI darI sebuah xbox yang dImodIfIkasI dan memutar
program latIhan plus sarung tangan yang bIsa melatIh kelenturan arI dan posIsI pergelangan tangan dan layar
monItor dengan sambungan Internet ke kantor kIra modIfIkasI xbox tIdak banyak dI lakukan kIra membuat dua
program untuk merangsang fungsI tangan pasIen stroke bentuk latIhan mIsalnya pasIen mencoba memukul secepat
mungkIn untuk mengusIr kupu kupu yang terbang melIntasI layar gunanya merangsang pasIen untuk mengontrol
tangan keunggulan laIn alat InI hanya dI ual us S 549 auh lebIh murah darIpada peralatan dengan fungsI serupa
yang menadI standar penanganan pasca stroke yang dI banderol us S 17.800 padahal sIstem vIdeo game yang dI
modIfIkasI InI bIsa lebIh berfungsI











PerbaIkIIah paragraf InI dengan menggunakan tanda baca dan ejaan yang tepat.

Jangan sangka vdeo ycme hanya menadI maInan anakanak. 0olcncn elektronIk InI dI otakatIk untuk membantu
rehabIlItasI tangan buat penderIta stroke, dan dItampIlkan pada workshop InternasIonal untuk rehabIlItasI vIrtual dI
ew ork AmerIka SerIkat. "asIl realItas vIrtual lebIh menanIkan rehabIlItasI yang lebIh cepat dan lengkap." kata
Ira |orrow darI The State UnIversIty of ew Jersey. Alat Itu terdIrI darI, sebuah xbox yang dI modIfIkasI dan
memutar; program latIhan plus sarung tangan yang bIsa melatIh kelenturan arI dan posIsI pergelangan tangan; dan
layar monItor dengan sambungan Internet ke kantor Ira. |odIfIkasI xbox tIdak banyak dIlakukan. Ira membuat dua
program untuk merangsang fungsI tangan pasIen stroke. 8entuk latIhan mIsalnya, pasIen mencoba memukul secepat
mungkIn untuk mengusIr kupukupu yang terbang melIntasI layar, gunanya merangsang pasIen untuk mengontrol
tangan. eunggulan laIn alat InI, hanya dI ual USS 549 auh lebIh murah darIpada peralatan dengan fungsI serupa
yang menadI standar penanganan pasca stroke yang dI banderol USS 17.800. !adahal sIstem vIdeo game yang dI
modIfIkasI InI bIsa lebIh berfungsI.





Temuan ke 6

0S (!LA ATA)

PENCEPTIAN SAATA
SetIap bahasa memIlIkI perbendaharaan kata atau kosakata yaItu seumlah kata yang dIgunakan oleh penuturnya
untuk berkomunIkasI, bekera sama, dan mengIdentIfIkasIkan dIrI. osakata bersIfat sangat dInamIs. osakata
suatu bahasa selalu berubah. Ada kata yang dItambahkan dan ada kata yang hIlang atau tIdak dIgunakan lagI.
osakata dapat dIartIkan sebagaI berIkut.
a. Semua kata yang terdapat dalam sebuah bahasa.
b. Semua kata yang dIkuasaI oleh seseorang atau katakata yang dIgunakan oleh segolongan orang darI lIngkungan
yang sama.
c. Semua kata yang dIgunakan dalam satu bIdang Ilmu pengetahuan.
0aftar seumlah kata dan frase darI suatu bahasa yang dIsusun secara alfabetIs dIsertaI batasan dan keterangannya

Sebuah laras bahasa amat dItentukan oleh pIlIhan katanya, apalagI Ika berkaItan dengan bIdang Ilmu tertentu. Dleh
karena Itu, dalam hal pIlIhan kata, kIta harus memIkIrkan sIapakah yang menadI pembaca. 0engan demIkIan pula,
kIta harus konsIsten pada sIkap yang kIta pIlIh.
!erlu dIperhatIkan bahwa pembaca berasal komunItas tertentu. Untuk dapat mengIkutI dan memahamI buku
yang dIterbItkan, pembaca harus berada dalam komunItas tersebut. 8IdangbIdang IlmIah tertentu akan
menggunakan kosakata tertentu. SelaIn Itu, dalam laras IlmIah, banyak pula dIgunakan katakata asIng untuk
bIdangbIdang tertentu-sepertI kedokteran, psIkologI, ekonomI, dan polItIk-padahal acapkalI katakata tersebut
memIlIkI padanannya dalam bahasa ndonesIa.

0alam kenyataannya, tIdak satu pun penutur yang menguasaI semua kosakata yang ada dalam bahasanya. Seorang
penutur secara aktIf hanya akan menggunakan sebagIan darI umlah kosakata yang dIkuasaInya. 8Iasanya, kata
kata yang dIpIlIhnya adalah katakata yang berhubungan dengan lIngkungan dI sekItarnya; katakata yang berkaItan
dengan masalah yang IngIn dIungkapkannya; atau katakata yang berkaItan dengan kebutuhannya. Dleh sebab Itu,
pada saat seseorang menulIs, termasuk dI dalamnya menulIs sebuah karya IlmIah, Ia harus serIng meruuk kamus.
0alam bahasa ndonesIa dIgunakan Kcmus 8escr 8chcsc lndonesc.

!enutur melakukan pIlIhan atas katakata yang IngIn dIgunakannya, bergantung pada berbagaI faktor sosIologIs
yang melIngkupInya. JadI, pada dasarnya, pada saat seorang penutur menggunakan bahasanya untuk
berkomunIkasI, Ia memIlIh darI kosakata yang dImIlIkInya kata yang tepat dan sesuaI untuk kepentIngannya saat
Itu.

|asalah pIlIhan kata berkaItan dengan empat hal berIkut.
1. !IlIhan kata mencakup pengertIan penggunaan katakata untuk menyampaIkan suatu gagasan, pembentukan
kelompok kata yang tepat, dan pemIlIhan gaya yang palIng tepat untuk suatu sItuasI.
2. !IlIhan kata merupakan kemampuan membedakan secara tepat nuansanuansa makna darI gagasan yang IngIn
dIsampaIkan.
J. !IlIhan kata merupakan kemampuan untuk menemukan kata yang sesuaI dengan sItuasI dan nIlaI rasa yang
dImIlIkI oleh kelompok sasaran.
!IlIhan kata yang tepat dan sesuaI hanya dImungkInkan oleh penguasaan seumlah besar kosa kata atau
perbendaharaan kata bahasa Itu.

|elIhat uraIan dI atas, ada dua hal pentIng yang patut mendapat perhatIan kIta berkaItan dengan pIlIhan kata, yaknI
ketepatan pIlIhan kata dan kesesuaIan pIlIhan.
T!ATA !LA ATA
berkaItan dengan kesanggupan sebuah kata untuk menImbulkan gagasan yang tepat pada ImaInasI
pembaca atau pendengar sepertI apa yang dIpIkIrkan atau dIrasakan oleh penulIs atau pembIcara.

SSUAA !LA ATA

berkaItan dengan penggunaan kata untuk mengungkapkan gagasan dengan cara yang dIcocokkan dengan
kesempatan dan lIngkungan yang dIhadapI.


Untuk dapat melakukan pIlIhan kata dengan baIk, seseorang harus memIlIkI pengetahuan dan keterampIlan dalam hal
mengetahuI berbagaI hal berIkut InI.

W ata umum dan kata khusus. Untuk mencapaI pengertIan yang tepat sebaIknya dIgunakan kata khusus yang
akan mengungkapkan makna secara lebIh elas. ama dIrI merupakan kata yang sangat khusus. ata khusus
dIgunakan untuk memberIkan InformasI yang akurat kepada pembaca dan untuk membangkItkan sugestI dalam
dIrI pembaca. |Isalnya, ber]clcn perlchcnlchcn dengan tertcth; orcny mskn dengan yelcndcnycn.
W ata IndrIa. Untuk dapat menyaIkan berIta yang bersIfat faktual, alat bahasa yang palIng tepat adalah kata
kata IndrIa. atakata Itu menyatakan pengalaman yang dIcerap oleh pancaIndera: penglIhatan, pendengaran,
peraba, perasa, dan pencIuman. atakata IndrIa InI merupakan katakata yang membantu kelancaran
penulIsan deskrIpsI secara akurat.

W ata formal, semIformal, dan nonformal. !enggunaan kata formal, semIformal, dan nonformal berkaItan
dengan sIapa yang menadI pembaca atau pendengar. !engetahuan penulIs dan pembIcara akan sItuasI uga
akan mempengaruhI pIlIhan katanya. |Isalnya, pemakaIan kata gantI scyc, cku, atau yue sangat bergantung
pada sItuasI dan kepada sIapa kIta berbIcara.
W ata populer dan kata IlmIah. osakata suatu bahasa, pada umumnya, terdIrI atas katakata yang serIng
dIgunakan oleh penuturnya. atakata akan dIgunakan dalam komunIkasI seharIharI oleh semua lapIsan
masyarakat. amun, ada pula seumlah kata yang hanya dIgunakan dalam komunIkasI IlmIah: dalam dIskusI,
pertemuan resmI, pengaaran. Umumnya, katakata IlmIah Itu dIserap darI bahasa asIng. Ada yang dIcarI
padanan katanya dalam bahasa ndonesIa (supervs dengan penyelc) dan ada pula yang dIsesuaIkan dengan
struktur kata bahasa ndonesIa (]ormcton dengan ]ormcs).
W Jargon. Jargon adalah katakata teknIs dalam suatu bIdang Ilmu tertentu dan serIng kalI bertumpangtIndIh
dengan pengertIan stlch. Jargon merupakan bahasa atau kata yang khusus sekalI. !emakaIan argon harus
dIIkutI oleh penelasan artI kata tersebut.
W ata percakapan. 8ahasa percakapan tIdak selalu IdentIk, dengan bahasa nonformal. ata percakapan adalah
katakata yang dapat dIgunakan dalam ragam lIsan, tetapI tIdak dapat dIgunakan dalam ragam tulIs.
|asalahnya, sekarang adalah bahwa tIdak semua penutur bahasa ndonesIa dapat membedakan kedua ragam
InI. !erbedaan laras urnalIstIk dan laras Iklan darI larasaras laIn, dalam hal InI, adalah bahwa kedua laras InI
menyaIkan ragam lIsan dalam bentuk ragam tulIs. AkIbatnya, ada banyak kata percakapan yang dIgunakan
dalam bentuk tulIs, mIsalnya tcp seharusnya tetcp, bsc seharusnya dcpct.

W ata slang. atakata slang adalah katakata percakapan yang menurus ke arah nonstandar yang dIsusun
secara khas, sepertI bahasa prokem atau bahasa gaul. 8Iasanya, mudamudI selalu berusaha untuk
menggunakan bahasa dengan caracara baru atau dengan artI baru, termasuk dI dalamnya penggunaan akronIm
darI kata umum, mIsalnya benc menadI bencrbencr cntc. elemahan darI katakata slang InI adalah hanya
sedIkIt yang bertahan lama dan katakata slang selalu menImbulkan ketIdaksesuaIan. ata slang yang pada
suatu waktu tumbuh secara populer atau trend, dI saat laIn akan segera hIlang darI peredaran. esegaran dan
daya gunanya hanya terasa pada saat pertama kalI kata Itu dIgunakan.
W dIom. dIom adalah polapola bahasa (frase) yang menyImpang darI kaIdah dan makna bahasa yang umum dan
makna gabungannya tIdak dapat dIterangkan melaluI makna kata pembentuknya. ontohnya, mckcn hct,
bcntny tulcny. 0alam hal InI yang harus dIperhatIkan pula adalah penggunaan kata depan yang dIlekatkan
secara IdIomatIs kepada kata kera tertentu, sepertI berhcrcp ckcn, berbchcyc bcy, selcrcs den
!IlIhan kata sangat berkaItan pada laras yang dIpIlIh dan pada tuuan penulIsan. SetIap kata memIlIkI medan
makna dengan corak, nuansa, dan kekuatan yang berbedabeda. 8erhatIhatIlah dengan sInonIm kata karena tdak
semua kata sama artInya, rneskIpun mIrIp, mIsalnya yc], upch, honor, bcycrcn. JIka umlah kosakata seseorang
berkembang, Ia tIdak akan mengalamI kesulItan untuk memIlIh kata yang tepat bagI tulIsannya.
amus umum, kamus sInonIm, kamus bahasa asIng, kamus tesaurus harus selalu tersedIa. amuskamus
tersebut akan membantu kIta untuk mengembangkan kekuatan, ketelItIan memIlIh, dan ahlI dalam memIlIh kata
yang akan menghasIlkan tulIsan yang hIdup.
!ada saat menulIs, penulIs harus berhatIhatI terhadap katakata yang penulIsannya mIrIp, namun memIlIkI artI
yang sangat berbeda, mIsalnya yc] dan yc]h; Kebcyorcn dan Kemcyorcn: tmpc dan tempc. SebaIknya, penulIs
memIlIkI pengetahuan mengenaI katakata yang dIgunakan dalam ragam formal atau ragam nonformal, mIsalnya
cumc, cumcn, dan hcnyc; bkn dan buct; bsc dan dcpct; korcn dan surct kcbcr. SelaIn Itu, berkaItan dengan
laras IlmIah maupun IlmIah populer, penulIs harus mengetahuI kata yang menadI IstIlah dan yang bukan IstIlah.

!erhatIkan perbedaan antara penyaIan yang bersIfat IlmIah dan yang bersIfat IlmIah populer berIkut InI.

!#CATA LA| 0A A#A 8T#A 8LUT

kan belut mempunyaI cara hIdup
yang unIk. 0I awal kehIdupannya,
belut berkelamIn betIna. JIka
sudah berusIa lebIh tua, belut
akan bergantI kelamIn menadI
antan. 0alam tulIsan berIkut InI,
akan dIkemukakan tIngkah laku
belut dalam perkawInan dan cara
beternak belut dI kolam aIr tawar.
SA0AL SS AU| 8LUT
SebagaI Ikan buas yang suka ber
"lIndung" dalam sarang penya
munnya, lIndung atau belut me
narIk perhatIan karena "skan
dal seks"nya. alau masIh muda
belut menIkmatI hIdup sebagaI
uwIta belut betIna. Setelah tua
mereka bergantI kelamIn menIk
matI surga dunIa untuk kedua kalI
sebagaI 0on Juan belut antan.
TIngkah lakunya yang aneh
dalam perkawInan menarIk untuk
dIsImak, sekalIgus uga
pengetahuan bagaImana cara
beternak belut dI kolam aIr tawar.

CAS |TA
|ethane mumI merupakan gas yang tIdak berwarna dan tIdak berbau. 8Iasanya gas yang dIhasIlkan dengan proses
pencemaran anaerob atau dIsebut sebagaI bIogas mengandung menthane antara 50 dan 70. 8Iogas terbakar
dengan nyala apI berwama bIru, dan mempunyaI nIlaI panas berkIsar kIrakIra 500700 8tu/ft` Ika bIogas tersebut
mengandung methane 5070.
8Iogas Itu dapat dIgunakan secara langsung sebagaI gas pembakar untuk keperluan memasak, lampu
penerangan, dan pendIngInan, atau sebagaI bahan bakar untuk menggerakkan mesIn dengan perbandIngan
kompresI 8:1 atau lebIh besar.

CAS |TAA 0A D2

Untuk memperoleh gas bIo darI kotoran manusIa memang dIperlukan teknologI tertentu, dalam hal InI melIputI
peralatan berupa dyester dan bak penampung lImbah yang keduanya terbuat darI beton. Septc tcnk darI lubang
wc tIdak dIperlukan lagI karena sudah dIgantIkan tugasnya oleh dyester yang sebetulnya septc tcnk uga. anya,
bak berkapasItas 10m
J
InI dIrancang kedap udara. |aksudnya demI kelangsungan hIdup bakterI anaerob yang
tugasnya membusukkan kumpulan tIna dI dalamnya (setIdaknya ada 10 macam bakterI pembusuk). Ampasnya yang
berupa kotoran "matang" dIalIrkan dengan sIstem tertentu lewat saluran pelImpah menuu ke bak penampung
lImbah.
!roses pembusukan oleh bakterI Itu menghasIlkan 60 gas metana (
4
) dan 40 karbondIoksIda (0
2
)
yang daya bakarnya tIdak terlalu kalah dengan gas alam ataupun gas butana (
4

10
), yang seharIharI dIkenal para
Ibu sebagaI elpII. 0aya bakar yang dIcermInkan dengan nIlaI kalor (panas) tIap 1 m
J
gas bIo InI setara dengan 0,4
kg elpII. fIsIensI pembakaran keduanya pun hampIr sama.


8erIkut InI dIsaIkan tabel berIsIkan beberapa kemungkInan dalam penggunaan kata yang salah dan benar, serta
lugas dan tIdak lugas.

SAA
W SesuaI
W TerdIrI
W erbeda dengan
W erhubung
W 0Isebabkan karena
W Tergantung darI
W Tergantung kepada

ENAP
W SesuaI dengan
W TerdIrI atas
W TerdIrI darI
W erbeda darI
W erhubung dengan
W 0Isebabkan oIeh
W ergantung pada
W Tergantung akan


T0A LUCAS
W Sepanang pengetahuan saya
W |engadakan pendekatan
W Setelah dIberI penelasan
W |elakukan pengrusakan terhadap
W Untuk memungkInkan kamI memberI
penIlaIan
W |elakukan penIlaIan atas

LUCAS
W Setahu saya
W |endekatI
W Setelah dIelaskan
W |erusak
W Agar kamI dapat menIlaI
W |enelItI

8erIkut InI akan dIuraIkan beberapa contoh pemIlIhan kata.

W |eskIpun bersInomIm, kata rcyc, bescr, cyuny, dan ckbcr tIdak dapat dIpertukarkan.
ontoh: masId raya, rumah besar, hakIm agung, perhelatan akbar.
W ata mcsnymcsny dan tcptcp tIdak sama dalam pemakaIannya. ata mcsnymcsny tIdak boleh dIIkutI
oleh kata benda, sedangkan kata tcptcp harus dIIkutI oleh kata benda.
ontoh:
Tcptcp kelompok terdIrI atas sepuluh orang.
csnymcsny harus menyerahkan laporan penelItIan.
W !emakaIan kata dan lcnlcn harus dIpertImbangkan secara cermat. ata dcn lcnlcn sama kedudukannya
dengan sepert, cntcrc lcn, dan msclnyc.
W ontoh:
UnIversItas 8udI Luhur memIlIkI program studI sepert omunIkasI, TeknIk nformatIka, SIstem nformasI, konomI
|anaemen, konomI AkuntansI, dcn lcnlcn. (salah)
W !emakaIan kata pukul dan ]cm harus dIlakukan secara tepat. ata pukul menunukkan waktu, sedangkan kata
]cm menunukkan angka waktu. ontoh:
!erkulIhan bahasa ndonesIa berlangsung selama dua ]cm, yaItu darI pukul 08.00 s.d. 10.00.
W ata sesuctu dan suctu tIdak sama dalam pemakaIannya. ata sesuctu tIdak boleh dIIkutI oleh kata benda,
sedangkan kata suctu harus dIIkutI oleh kata benda. ontoh:
|ereka datang tIdak dengan tangan hampa, tetapI membawa sesuctu.
|ereka datang tIdak dengan tangan hamba, tetapI membawa suctu bungkusan.
W ata darI dan darIpada tIdak sama pemakaIannya. ata dcr dIpakaI untuk menunukkan asal sesuatu, baIk
bahan maupun arah. Adapun kata dcrpcdc berfungsI membandIngkan. ontoh:
a datang dcr 8andung.
IncIn Itu terbuat darI emcs murnI.
ndonesIa lebIh luas dcrpcdc |alaysIa.
W ata d mcnc tIdak dapat dIpakaI dalam kalImat pernyataan. ata d mcnc dalam kalImat pernyatan harus
dIubah menadI ycny, bchwc, tempct, dan sebagaInya.
ontoh:
AkhIrnya, saya kembalI uga ke 8ogor, kota d mcnc saya dIlahIrkan. (salah)
0 mcnc dIa telah dInyatakan sebagaI tersangka, Itu saya ketahuI darI apolsek eboneruk. (salah)
Ingga saat InI, dIa belum uga mengunungI tempat d mcnc selalu menadI ImpIannya. (salah)

TuIIskan kembaII kaIImat berIkut dengan membetuIkan kesaIahan yang ada.
1. Saat InI ada banyak perangkat lunak pengolah kata yang dIgunakan, antara laIn orel Word !erfect, Lotus Word
!ro, otepad, Word!ad, |Icrosoft Word, !age |aker, StarDffIce WrIter, AbyWord, dan laInlaIn.
2. 8uku kera xcel terdIrI darI beberapa lembaran kera.
J. etIka menyampaIkan hasIl temuannya, Ia samasekalI tIdak menyangka kalau temuannya akan memberI
manfaat yang begItu besar bagI kemauan teknologI dI Tanah AIr.
4. !ertemuan para pakar teknologI dIlakukan sesuaI rencana semula.
5. |asIngmasIng anggota dalam kelompok Itu telah menyetuuI usulan yang dIsampaIkan ketua penyelenggara.
6. eberhasIlan pelaksanaan pekeraan Itu amat tergantung pada fasIlItas dan sumber daya manusIa.
7. !embentukan proteIn dan asam nukleat darIpada bahan bakunya sangat berbeda dengan pembentukan
polIsakarIda dan lIpId.
8. Clukosa, galaktosa, dan fruktosa adalah merupakan contohcontoh darIpada gula tunggal atau monosakarIda.
9. JadI, molekul InI mengandung InformasIInformasI yang kadangkadang khas bagI organIsme dImana sIntetIs Itu
teradI.
10. |enurut para ahlIahlI kImIa mengatakan bahwa osmosIs adalah dIfusI darI tIaptIap pelarut melaluI sesuatu
selaput yang permecble secara dIferensIal.

You might also like