Professional Documents
Culture Documents
Ekbang Uas 1 26 Juli08
Ekbang Uas 1 26 Juli08
6 isu utama:
1.Bagaimana Neg berkembang (NB) meningkatkan standar kehidupan dgn kemampuannya membatasi kelahiran? 2.Bgmn NB mengatasi pertumbuhan angkatan kerja yg sangat cepat? 3.Bgmn hubungan pertumbuhan penduduk dengan kemiskinan?
penduduk dunia sangat tidak merata ditinjau dari geografis, tingkat kelahiran dan kematian - Kecenderungan Tkt Kelahiran dan Kematian - Struktur Usia dan Beban Ketergantungan
2 Masalah Pokok dalam mengotrol kelahiran di NSB 1. Kelahiran sulit diturunkan karena berkaitan dengan masalah: sosial,ekonomi, dan kelembagaan 2. Struktur penduduk: di NSB umumnya penduduk usia remaja (calon melahirkan) mencapai 1824%, hanya bbrp NSB yg kurang dari 1%.
TRANSISI DEMOGRAFI
Fase I: kelahiran dan kematian tinggi, masyarakat pertanian dengan pendapatan rendah Fase II: kelahiran tinggi, kematian rendah (pengetahuan kesehatan dan gizi), awal industrialisasi/modernisasi. Fase III: kelahiran dan kematian rendah (populasi penduduk relatif stabil), masyarakat industri/modern
Pertumbuhan penduduk: deret geometri Pertumbuhan pangan: deret aritmatik karena lahan tetap (deminishing of return) Keseimbangan pada taraf kehidupan sedikit diatas subsisten (low level equilibrium population trap).
Bangsa-bangsa miskin tidak bisa bangkit dari pendapatan subsisten tanpa pengendalian preventif Atau, pertambahan penduduk hanya bisa dihambat dengan pengendalian positif (kelaparan, penyakit, perang) Kritikan thd Malthus: teknologi bisa menciptakan increasing return to scale
Mengadopsi teori perilaku konsumen konvensional. Anak dianggap sebagai barang konsumsi (tidak memberi keuntungan) Permintaan anak merupakan pilihan ekonomi yang rasional bagi konsumen. Pilihan tsb mengorbankan pilihan (barang) lain Keinginan punya anak dipengaruhi oleh income, harga anak (biaya hidup) dan keinginan mengkonsumsi barang lain (efek substitusi dan pendapatan)
Cd 0 Y Cd 0 Pc
Cd 0 Px
Cd 0 tx
Anak memberi keuntungan, sebagai barang investasi tenaga kerja (utk menggarap lahan), atau investasi hari tua (Outflow biaya riil & Opp.Cost membesarkan anak sampai selesai pendidikan; Inflow anak mulai bekerja sampai tak terhingga) Masyarakat miskin, masa tuanya sangat tergantung kepada anak, sehingga semakin banyak anak semakin terjamin masa tuanya.
Kultur dan psikologis: keputusan memiliki (2 atau 3) anak dianggap sbg barang konsumsi. Permintaan anak tidak responsif terhadap perubahan harga relatif.
2.
Terbukanya kesempatan bagi wanita untuk sekolah dan bekerja di luar rumah, telah menurunkan fertilitas. Menurunnya kematian bayi, menurunkan kelahiran:
1. banyak keluarga yg menginginkan sedikit anak. 2. Tambahan pendapatan digunakan untuk memperbaiki kualitas anak
Upaya penekan kematian bayiperbaikan pelayanan kesehatan dan gizifertilitas turunlaju pertumbuhan penduduk turun
Kemajuan ekonomi dan sosial dapat menurunkan fertilitas. Oleh sebab itu tingkat kelahiran penduduk miskin menurun bila:
1.Taraf pendidikan wanita meningkat. 2. Kesempatan kerja bagi wanita di non pertanian meningkat. 3. Penghasilan meningkat (kesempatan kerja menciptakan redistribusi pendapatan). 4. Pelayanan kesehatan dan penyediaan gizi meningkat. 5. Sistem jaminan dan tunjangan hari tua.
2.
3.
4.
5.
6.
Mempengaruhi masyarakat untuk memilih pola keluarga kecil Melancarkan program KB Memanipulasi insentif dan disinsentif ekonomi untuk mengurangi jumlah anak per keluarga Mengalihkan urbanisasi dengan memperkecil kesenjangan ek dan sosial antara kota & desa Sanksi Menaikkan status ekonomi dan sosial wanita
Dalam menangani sumberdaya, populasi, dan Lingkungan global Bantuan Neg maju ke NSB
Birthrate Death rate Demographic transition Doubling time Empowerment of women Family-planning programs
Fertility Hidden momentum of population growth Infant mortality rate Life expectancy at birth Malthusian population trap
Microeconomic theory of fertility Mortality Natural increase Net international migration Population-poverty cycle Population pyramid
Positive checks Preventative checks Rate of population increase Reproductive choice Total fertility rate Youth dependency ratio