You are on page 1of 41

Pertemuan VIII PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PERMASALAHANNYA

Pertumbuhan Populasi dan Kualitas kehidupan

6 isu utama:
1.Bagaimana Neg berkembang (NB) meningkatkan standar kehidupan dgn kemampuannya membatasi kelahiran? 2.Bgmn NB mengatasi pertumbuhan angkatan kerja yg sangat cepat? 3.Bgmn hubungan pertumbuhan penduduk dengan kemiskinan?

Pertumbuhan Populasi dan Kualitas kehidupan lanjutan.


4. Dgn pertumbuhan penduduk tinggi mampukah NB meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan pendidikan? 5. Bgmn hubungan kemiskinan dengan keluarga berencana? 6. Program apa saja yg telah dilakukan Neg maju utk membantu NB?

Gambaran Umum Penduduk Dunia

Sejarah Singkat Perkembangan Populasi Penduduk Dunia Struktur penduduk dunia


- Sebaran Per Wilayah Geografis: Penyebaran

penduduk dunia sangat tidak merata ditinjau dari geografis, tingkat kelahiran dan kematian - Kecenderungan Tkt Kelahiran dan Kematian - Struktur Usia dan Beban Ketergantungan

Gambaran Umum Penduduk Dunia


lanjutan

2 Masalah Pokok dalam mengotrol kelahiran di NSB 1. Kelahiran sulit diturunkan karena berkaitan dengan masalah: sosial,ekonomi, dan kelembagaan 2. Struktur penduduk: di NSB umumnya penduduk usia remaja (calon melahirkan) mencapai 1824%, hanya bbrp NSB yg kurang dari 1%.

TRANSISI DEMOGRAFI

Fase I: kelahiran dan kematian tinggi, masyarakat pertanian dengan pendapatan rendah Fase II: kelahiran tinggi, kematian rendah (pengetahuan kesehatan dan gizi), awal industrialisasi/modernisasi. Fase III: kelahiran dan kematian rendah (populasi penduduk relatif stabil), masyarakat industri/modern

The Causes of High Fertility in Developing Countries: The Malthusian Model

The Malthusian population trap


Kurva nilai P/P melukiskan asumsi hubungan laju pertambahan penduduk(vertikal) dan tk pendapatan perkapita, Y/P (horizontal). Pd tk pendapatan yang sangat rendah, Y0, laju pertambahan penduduk =0 sehingga jmlh penduduk stabil (sesuai dengan teori transisi demografi). Pd tk pendapatan diatas Y0, diasumsikan jumlah penduduk akan meningkat seiring dengan menurunnya kematian.akan tetapi setelah melawati Y3, kurva pertumbuhan pendapatan akan mendatar dan menurun karena semakin banyak investasi dan TK untuk menggarap tanah dan SD yang tetap(diminishing return).

Malthus Population trap model (principle of population)

Pertumbuhan penduduk: deret geometri Pertumbuhan pangan: deret aritmatik karena lahan tetap (deminishing of return) Keseimbangan pada taraf kehidupan sedikit diatas subsisten (low level equilibrium population trap).

Bangsa-bangsa miskin tidak bisa bangkit dari pendapatan subsisten tanpa pengendalian preventif Atau, pertambahan penduduk hanya bisa dihambat dengan pengendalian positif (kelaparan, penyakit, perang) Kritikan thd Malthus: teknologi bisa menciptakan increasing return to scale

Kritikan thd Model Malthus


1. Malthus tidak memperhitungkan perkembangan teknologi yg bisa menciptakan increasing return to scale 2. Hipotetis mengenai hubungan (makro) antara pertumbuhan penduduk dengan pendapatan perkapita, secara empiris tidak terbukti. 3. Teori tersebut bertumpu pada variabel ekonomi yang keliru yaitu tkt pendapatan perkapita sebagai determinan utama pertumbuhan penduduk.

Teori mikro ekonomi: fertilitas Rumah Tangga: Negara Maju

Mengadopsi teori perilaku konsumen konvensional. Anak dianggap sebagai barang konsumsi (tidak memberi keuntungan) Permintaan anak merupakan pilihan ekonomi yang rasional bagi konsumen. Pilihan tsb mengorbankan pilihan (barang) lain Keinginan punya anak dipengaruhi oleh income, harga anak (biaya hidup) dan keinginan mengkonsumsi barang lain (efek substitusi dan pendapatan)

Permintaan thd anak Neg Maju

Cd f (Y , Pc, Px, tx), x 1,...,n


Cd is the demand for surviving children Y is the level of household income Pc is the net price of children Px is price of all other goods tx is the tastes for goods relative to children
Under neoclassical conditions, we would expect:

Cd 0 Y Cd 0 Pc

Cd 0 Px
Cd 0 tx

Teori mikro ekonomi: fertilitas Rumah Tangga: NSB

Anak memberi keuntungan, sebagai barang investasi tenaga kerja (utk menggarap lahan), atau investasi hari tua (Outflow biaya riil & Opp.Cost membesarkan anak sampai selesai pendidikan; Inflow anak mulai bekerja sampai tak terhingga) Masyarakat miskin, masa tuanya sangat tergantung kepada anak, sehingga semakin banyak anak semakin terjamin masa tuanya.

Faktor-2 yg mempengaruhi permintaan anak di NSB

Harga atau biaya opportunitas (OC) dan penghasilan keluarga ybs.


OC: waktu yg dihabiskan (ibu) utk mengurus anak sehingga tidak bisa melakukan kegiatan yang produktif biaya pendidikan anak.

Kultur dan psikologis: keputusan memiliki (2 atau 3) anak dianggap sbg barang konsumsi. Permintaan anak tidak responsif terhadap perubahan harga relatif.

Fenomena baru tentang Fertilitas


1.

2.

Terbukanya kesempatan bagi wanita untuk sekolah dan bekerja di luar rumah, telah menurunkan fertilitas. Menurunnya kematian bayi, menurunkan kelahiran:
1. banyak keluarga yg menginginkan sedikit anak. 2. Tambahan pendapatan digunakan untuk memperbaiki kualitas anak

Upaya penekan kematian bayiperbaikan pelayanan kesehatan dan gizifertilitas turunlaju pertumbuhan penduduk turun

Dampaknya bagi Pembangunan dan Fertilitas

Kemajuan ekonomi dan sosial dapat menurunkan fertilitas. Oleh sebab itu tingkat kelahiran penduduk miskin menurun bila:
1.Taraf pendidikan wanita meningkat. 2. Kesempatan kerja bagi wanita di non pertanian meningkat. 3. Penghasilan meningkat (kesempatan kerja menciptakan redistribusi pendapatan). 4. Pelayanan kesehatan dan penyediaan gizi meningkat. 5. Sistem jaminan dan tunjangan hari tua.

The Consequences of High Fertility: Some Conflicting Opinions

Population growth isnt a real problem


1. Keterbelakangan 2. Penyusutan SDA dan kerusakan lingkungan. 3. Penyebaran penduduk 4. Rendahnya posisi dan status wanita

Overpopulation is a deliberately contrived false issue


Upaya pengendalian kelahiran bersifat rasis yang bertujuan untuk mengurangi jumlah manusia yang kebanyakan tidak berkulitputih yang dikhawatirkan akan mengancam dominasi ras kulit putih.

Population growth is a desirable phenomenon


- pasar potensial - sumber pasokan tenaga kerja

The Consequences of High Fertility: Some Conflicting Opinions

Population growth is a real problem


1. Argumentasi garis keras: Populasi dan krisis global

2. Argumentasi Teoritis: Siklus populasi-kemiskinan dan pentingnya program Keluarga Berencana

The empirical argument: the negative consequences of population growth


1. Pertumbuhan
2. Kemiskinan dan ketimpangan pendapatan 3.Pendidikan 4. Kesehatan 5. Ketersediaan pangan 6. Lingkungan Hidup 7. Migrasi internasional

Despite the conflicting opinions, there is some common ground


1. Pertumbuhan penduduk bukan merupakan penyebab utama rendahnya taraf hidup masy. Perlu penelusuran sifat dasar tata ek. & sosial baik nasional maupun internas. 2. Persolana penduduk bukan hanya jumlah tp kualitas hidup dan kesejahteraan material 3. Namun, pertumbuhan penduduk yang cepat mendorong keterbelakangan 4. Masalah redistribusi spasial.

Kebikajan NSB untuk mengendalikan Fertilitas


1.

2.
3.

4.

5.
6.

Mempengaruhi masyarakat untuk memilih pola keluarga kecil Melancarkan program KB Memanipulasi insentif dan disinsentif ekonomi untuk mengurangi jumlah anak per keluarga Mengalihkan urbanisasi dengan memperkecil kesenjangan ek dan sosial antara kota & desa Sanksi Menaikkan status ekonomi dan sosial wanita

Ketelibatan Neg maju utk mengendalikan Fertilitas

Dalam menangani sumberdaya, populasi, dan Lingkungan global Bantuan Neg maju ke NSB

Concepts for Review

Birthrate Death rate Demographic transition Doubling time Empowerment of women Family-planning programs

Fertility Hidden momentum of population growth Infant mortality rate Life expectancy at birth Malthusian population trap

Concepts for Review, contd

Microeconomic theory of fertility Mortality Natural increase Net international migration Population-poverty cycle Population pyramid

Positive checks Preventative checks Rate of population increase Reproductive choice Total fertility rate Youth dependency ratio

You might also like