You are on page 1of 30

TUGAS RESUME

MORFOLOGI TUMBUHAN











OLEH :
NAMA : NIRMALA SARI RIDWAN
NIM : 201015092
PRODI : BIOLOGI
SEMESTER : III (Tiga)






UNIVERSITAS DARUSSALAM ABON
KAMPUS ~B WARA PAGI
TAHUN AKADEMIK
2010-2011


A. Morfologi Batang
1.Ciri-ciri umum batang :
1. Berbentuk panjang bulat seperti silinder dan bisa juga mempunya bentuk
lain namun bersiIat aktinomorI
2. Terdiri atas ruas dsan buku tempat tumbuh daun
3. Arah tumbuhnya bersiIat Iototrop
4. Selalu bertambah panjang
5. Mengadakan percabangan
6. Tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang berumur pendek dan batang
muda
2.Perkembangan batang
!ada ujung batang terdapat titrik tumbuh karena pada daerah ini sel-
selnya aktiI membelah, meristem apical bersama dengan daun-daun muda yang
baru di dekatnya membentuk pucuk batang. Dalam perkembangan selanjutnya ruas
di antara daun-daun muda akan memanjang sehingga keseluruhan batang menjadi
lebih panjang. !emanjangan batang juga disebabkan karena penambahan jumlah
sel.
Kerangka tmbuhan di bangun oleh sejumlah sumbu, suatu sumbu(cabang
ataupun sumbu utama) bisa dibangun dengan tiga cara :
1. Monopodium
Meristem apical tumbuh terusmembentuk sumbu utama dan bersiIat
monopodial dan cabang bias terbentuk dari meristem aksilar yang terletak
lebih rendah.
2. Simpodium
Meristem apical berkembang menjadi bunga atau organ lain atau
tidak berIungsi lagi atau berdiIerensiasi menjadi parenkim. Dari kuncup
aksilar di ketiak daun dekat di bawah meristem apikal yang tak berIungsi
itu akan tumbuh cabang yang arahnya sejajar dengan sumbu sebelumnya
dan tumbuh seperti sumbu yang digantikannya. SiIat ini dapat terjadi
berulang dan sumbu yang terbentuk bisa berkesinambungan seakan-akan
seperti monopodium, ini yang disebut monopodium semu.
a. Dikotomi (percabangan menggarpu)
Meristem apical berhenti , kemudian titik tumbuh terbagi dua
bagian yang ekuivalen yang masing-masing menghasilkan sumbu baru.
!ercabangan ini disebut dikotom. Contoh pada Selaginella. Kadang-kadang
percabangan dikotom ujung sumbu utama yang terhenti masih dapat dilihat,
percabangan seperti ini disebut dikotom semu. Contoh pada paku resam.
Berdasarkan siIatnya batang dibedakan :
i. Tumbuhan yang tidak berbatang (planta acaulis), batang sederhana
ada tetapi amat pendek, sehingga duduk daun amat rapat yang
merupakan roset.
ii. Tumbuhan yang jelas berbatang
1) Batang basah (herbaaceus) yaitu batang lunak dan berair, seperti
pada 5424ea aguatica
2)Batang berkayu (lignosus)
a) Arbores (pohon), contoh : Nangka (7t4ca75us integ7a )
!ohon adalah tumbuhan yang tinggi besar, batang berkayu dan
bercabang jauh dari tanah
b) rutices (perdu), contoh : Rimbang (S4lanu2 t47;u2 )\
c) SuIIrutices (semak), contoh : melati (Jas2inu2 sa2-ac )
Semak adalah tumbuhan yang tak seberapa besar, batang berkayu,
bercabang-cabang dekat dengan permukaan tanah atau malahan
dalam tanah
3)Batang rumput (calmus) adalah batang yang tidak keras,
mempunyai ruas-ruas yang nyata dan seringkali berongga, contoh :
padi (O7a sati;a )
4)Batang mendong (calamus) adalah seperti batang rumput, tetapi
mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang dan tidak berongga
contoh : teki (C5e7us 74tundus )
a.Bentuk batang
Bentuk batang dapat dibedakan atas :
1. Bulat (teres), comtoh : tebu ( Sacha7u2 41icina7u2
2. Bersegi (angularis)
a) Segitiga (triangularis), contoh : teki (C5e7us 74tundus)
b) Segi empat (quadrangularis), contoh : piladang (C4leus hi-7idus)
3. !ipih
a) ilokladia (phyllocladia), tumbuh terus, contoh : kaktus (O5untia
dilenii)
b) Kladodia (cladodia), pertumbuhan terbatas, contoh : asparagus
(s5a7agus 5lu24sus)
b.Permukaan batang
a. licin (laevis), pada jagung (Zea 2as)
b. berambut (pilosus), pada tembakau (Nic4tiana t4-acu2)
c.berusuk (costatus), pada piladang (C4leus hi-7idus
b. beralur (sulcatus), jika mebujur batang terdapat alur-alur yang jelas, misalnya
pada bayam berduri (2a7anthus s5in4sus) yang sudah tua
c. bersayap (alatus) biasanya pada batang bersegi dan pada sudutnya terdapat
pelebaran tipis, contoh : Markisah (Passi1l47a quad7angula7is)
d. berduri (spinosus), misalnya : bunga ros (R4sa h-7ida)
e. ada bekas-bekas daun penumpu, pada nagka (7t4ca75us integ7a)
I. ada bekas-bekas daun, pada !epaya (Ca7ica 5a5aa)
g. lepasnya kerak (bagian kulit yang mati), pada jambu biji (Psidiu2 guafa;a)
c.Arah tumbuh batang
a. Tegak lurus (erectus), pada ca7ica 5a5aa
b. Menggantung (dependens, pendulus), bisanya tumbuhan yang hidup di
lereng-lereng atau jurang, contoh pada Ze-7ina 5endula
c. Berbaring (humiIisus), jika batang terletak di permukaan tanah hanya
ujungnya saja yang berdiri ke atas, contoh semangka (Cit7ulus ;ulga7is
d. Menjalar atau merayap, jika batang berbaring di atas tanah dan pada buku
(nodus) yang bersentuhan dengan tanah akan mengeluarkan akar, contoh :
ubi jalar (5424ea -atatas
e. Serong ke atas atau condong (ascendens), pangkal batang seperti hendak
berbaring, tetapi bagian yang lainnya membelok ke ata, contoh : kacang
tanah (7achis h54gaea
I. Menggangguk (nutans), batang tegak lurus, tetapi ujungnya, membengkok ke
bawah contoh : bunga matahari (Helianthus annus)
g. Memanjat (scandens), dengan berbagai macam alat pemanjat seperti
1. Akar pelekat, contoh sirih (Pi5e7 -etle )
2. Akar pembelit, contoh : panili (Janilla 5lani14lia
3. Cabang pembelit atau sulur, contoh anggur (Jitis ;ini1e7a dan labu siam
(Sechiu2 edule
4. Daun pembelit/sulur contoh : daun kembang sungsang (Gl47i4sa
su5e7-a
5. Tangkai pembelit, contoh : kacang kapri (Pissu2 sati;u2
6. Duri, contoh kembang kertas (B4ugen;illea s5ec
7. ta-ilis
8. Duri daun, misalnya rotan (Cala2us caesius
9. Kait, misalnya gambir (Unca7ia ga2-i7
h. Membelit , batang memanjat tidak menggunakan alat seperti pada batang
memanjattetapi batang itu sendiri yang dibelitkan ke tempat penyanggany.
Menurut arah membelitnya dibedakan atas :
i. Membelit ke kiri (sinistrosum volubilis), misalnya pada kembang telang
(Clit47ia te7natea
ii. Membelit ke kanan (dextrosum volubiis), misalnya pada gadung
(Disc47ea his5ida
/.Sifat cabang
h. geragih (Ilagellum, stolo), cabang-cabang kecil merayap di atas tanah atau
merayap di bawag tanah dan diujung stolon tumbuh akar dan kuncup ke atas
ini bisa dipisah menjadi individu baru. Contoh
4 merayap di atas tanah : pegagan (Centela asiatica
4 di bawah tanah rumput teki (C5e7us 74tundus
i. wiwilan atau tunas air (virga singularis), cabang biasanya cepat tumbuh
dengan ruas yang panjang sering kali berasal dari kuncup liar/tidur, contoh :
kopi (C411ea 74-usta
j. sirung panjang (virga), cabang-cabang biasanya pendukung daun dan
mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang, tidak pernah dihasilkan bunga dan
sering disebut cabang mandul
k. sirung pendek (virgula), cabang-cabang kecil dengan ruas yang pendek selain
daun biasanya pendukung bunga dan buah dan sering disebut cabang Iertile,
contoh : pinus (Pinus 2e7usii
e.Arah tumbuh cabang
l. tegak (Iastigiatus), jika sudut antara batang dan cabang amat kecil sehingga
pada pangkal saja yang serong ke atas tetapi selanjutnya hamper sejajar
dengan batang pokok atau bersiIat ototrop. Contoh : wiwilan pada kopi
(C411ea sp)
m. condong ke atas (patens), jika cabang dengan batang pokok membentuk
sudut lebih kurang 45 derajat atau bersiIat ototrop, contoh : cemara laut
(Casua7ina equiseti14lia
n. mendatar (horizontalis), jika cabang batang pokok membentuk sudut 90
0
atau
bersiIat plagiotro|, missal ; pohon randu (Cei-a 5etand7a
o. terkulai (declinatus), jika cabang pada pangkal mendatar tetapi ujungnya
melengkung ke bawah, missal : kpoi (C411ea 74-usta
p. bergantung (pendulus0, cabang-cabang tunbuh ke bawah, missal : Ze-7ina
5endula
OKonstruksi percabangan
!ercabangan pada batang menghasilkan arsitektur batang serta menentukan
bentuk dari tumbuhan secara keseluruhan.
KlasiIikasi percabangan
1. !ohon tak bercabang
Contoh: kelapa (C4c4s nuci1e7a)
2. !ohon bercabang
a) Sumbu vegetatiI semua ekivalen dan ortotrop.Contoh: pada kamboja
b) Sumbu vegetatiI terdiIerensiasi.Contoh: pohon coklat (The4-742a caca4)
c) Sumbu vegetatiI dengan struktur campur.Contoh:lamboyan(Del4nix
7egia)
Pohon Ti/ak Bercabang
enis-jenisnya yaitu:
O Model Holtum:pohon memiliki satu sumbu saja,tidak bercabang dan tunas
terminal berkembang menjadi perbungaan.Contoh:ga;e sp,Met74xl4n sagu
O Model Corner:!ohon memiliki satu sumbu,tidak bercabang dan perbungaan
lateral,meristem apek tumbuh terus.Contoh: Ca7ica 5a5aa,C4c4s nuci1e7a.
Pohon bercabang
A.Sumbu vegetatiI semua ekivalen dan ortotrop
Ada beberapa model dalam kelompok ini,yaitu:
O Model Tomlinson
- Dari tunas ketiak di bawah tanah tumbuh sumbu baru tegak ke atas
- Tiap sumbu di atas tanah membentuk perakaran sendiri dan ekivalen
dengan kaulomer lain
- Contoh: pisang(Musa spp),jahe-jahean(Zingi-e7aceae)
O Model Chamberlain
- Sumbu vegetatiI di atas tanah lurus yang terdiri dari beberapa
kaulomer yang bersinambungan (simpodial)
- Tiap kauloer tumbuh sampai menghasilkan perbungaan terminal dan
setiap kaulomer hanya menghasilkan satu kaulomer anak di bawah
perbungaan terminal.
- Contoh: Cle74dend74n 5aniculatu2,Jat745ha 2ulti1ida
O Model eeuwenberg
- Sumbu batang di atas tanah beruas dalam tiga dimensi,karena
kaulomer awal tumbuh sampai tunas terminal berkembang jadi
perbungaan
- Tepat di bawah perbungaan berkembang 3 tunas ketiak yang masing-
masing tumbuh menjadi kaulomer dan menempati ruang 3 dimensi.
- Contoh: Manih4t esculenta(ubi gajah),Plu2e7ia acu2inate(kamboja)

B. Sumbu vegetatiI terdiIerensiasi
Ada 15 model kelompok ini,diantaranya yaitu:
O Model Kwan Koriba
- !ohon memperlihatkan struktur beruas,dan beberapa kaulomer
monocarp
- !ercabangan batang simpodial,dari kaulomer induk perbungaan
terminal,kemudian dari tunas ketiak berkembang 3 kaulomer yang
identik,salah satu kaulomer memperlihatkan pertumbuhan yang cepat
denan arah vertical dan berdiIerensiasi menjadi batang tengah
sedangkan yang lain menjadi kaulomer cabang
- Contoh: C42-7et4 dend74n a17icanu2
O Model Aubreville
- Batang pokok monopodium yang ritmis
- Cabang beruas dan plagiotrop menurut aposisi caulomer secra tak
terbatas
- etak daun pada kaulomer spiral
- !erbungaan lateral baik pada batang pokok atau kaulomer cabang
- Kaulomer cabang tumbuh tak terbatas tetapi sangat lambat
- Contoh:Te2inalia cata55a(ketaping)
O Model Roux
- Batang pokok monopodium ortotrop dengan cabang kontiniu atau
diIus da duduk daun spiral
- Cabang plagitrop dengan daun berhadapan
- Cabang sering monopodium dan dapat juga simpodium
- Contoh:C411ea 7a-ica(kopi)
C.Sumbu vegetatiI dengan struktur campur
Ada beberapa model dalam kelompok ini di antaranya adalah:
O Model champagnat
Batang pokok ortotrop simpodial,bagian distal dari setiap unit
simpodial melengkung karena terlalu berat dan tidak di dukung oleh
jaringan penyokong yang cukup
ilotaksis daun spiral
Contoh:Sa2-ucus sp
O Model Troll
Bisa terjadi pada batang pkok monopodium atau simpodium
!ertumbuhan awal ortotrop kemudian berubah menjadi
plagiotrop,daun cendrung berhadapan
Sumbu pertama bersiIat ortotrop,sumbu berikutnya mulai
berdiIerensiasi ke arah horizontal secara bertahap dan pada pohon
yang sudah dewasa cabang sama sekali plagiotrop
Contoh:pada Ilamboyant(Del4nix 7egia)
Batang Termo/ifikasi
Bentuk-bentuk batang termodiIikasi,antara lain:
O Rimpang(rhizoma)
Merupakan batang yang tumbuh horizontal di bawah tanah dengan
buku dan ruas-ruas yang pendek dengan daun-daun yang berbentuk
sisik-sisik
Dapat digunakan sebagai perbanyakan vegetatiI dan penyimpan
cadangan makanan
Contoh:pada Zingi-e7aceae,P4aceae,Cannaceae
O &mbi batang(tuber)
Merupakan batang yang berada di bawah permukaan tanah yang juga
menebal,namun tidak berdaun sisik
!ermukaan seringkali tampak licin
Buku-buku batang dan ruas-ruasnya tidak jelas
Seringkali dinamakan umbi telanjang(tuber nudus)
Contoh:kentang(S4lanu2 tu-e74su2)
O &mbi lapis(bulbus)
Merupakan modiIikasi dari batang beserta daun
Bagian yang merupakan modiIikasi dari batang adalah subangatau
cakram dengan titik tumbuh di ujungnya
!ada subang terdapat daun dengan pelepah yang membentuk lapisan
berdaging
Berdasarkan siIat-siIat Iisiknya,umbi lapis dibedakan menjadi dua
macam,yaitu:
1. umbi berlapis,yaitu bila daunnya menyerupai bagian yang
lebar,dan yang lebih luar menyelubungi bagian yang lebih
dalam,misalnya umbi bawang merah(lliu2 ce5a )
2. umbi bersisik,yaitu bila modiIikasi daunnya tidak merupakan
bagian yang lebar yang dapat menyelubungi seluruh
umbi,melainkan tersusun seperti genting,misalnya pada (Liliu2
candidu2 )
O Subang(comus)
Merupakan batang yang pendek yang tebal dan membengkak yang
berada di dalam tanah
Ruas dan buku masih dapat terlihat
Daun berupa sisik yang kering menutupi subang
Sebagian besar jaringan dalam subang parenkim merupakan penutup
yang melindungi subang terhadap luka dan kekeringan
Di ujung distal subang terdapat tunas terminal yang akan membentuk
daun-daun dan bunga
!ada buku-buku terdapat tunas ketiak
!ada bagian bawah subang di bentuk sistem akar serabut
Beberapa di antara akar dalam sistem tersebut merupakan akar
kontraktil
Contoh:Gladi4lus danda;ensis
O Stolon
Merupakan cabang yang ramping lagi panjang,tumbuh ke samping di
atas tanah,kemudian pada ujung stolon di bentuk tumbuhan baru
BerIungsi juga untuk reproduksi secara vegetatiI
Contoh:pada teki (C5e7us 74tundus)
O ilokladodia dan kladodia
Batang yang mengambil alih Iungsi daunnya,karena daunnya
mengalami reduksi yang lanjut atau berubah menjadi duri
Contoh kladodia :Muehlen-ecia 5latclada
Contoh Iilokladodia:O5untia ;ulga7is
O Sulur batang atau sulur cabang
Tumbuh dari ketiak daun
Biasanya disangga sisa-sisa daun atau bunga
Contoh:tanaman air mata pengantin (ntig4n42 le5t45us)
O Kait
Merupakan bentuk antara duri dan sulur,keras seperti duri,tetapi
berpilin-pilin seperti sulur pendek
Contohnya:pada tanaman gambir
O Duri batang atau duri cabang
Berasal dari modiIikasi cabang
Terletak di ketiak daun dan seringkali menyangga daun-daun atau
bunga-bunga yang rudi meter
Contoh:B4ugen;ille

B. Morfologi Akar
Akar merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di bawah tanah
yang berIungsi untuk memberkuat berdirinya tumbuhan, menyerap air dan zat zat
makanan yang terlarut dalam tanah, mengangkut air dan zatzat makanan tadi
kebagian tumbuhan yang memerlukan dan kadangkadang untuk menimbun
makanan.
SiIatsiIat akar antara lain yaitu :
1. tidak mempunyai kloroIil,
2. tidak mempunyai nodus dan internodus serta tidak mendukung daun- daun
atau sisik maupun bagian-bagian lainnya,
3. arah tumbuh ke pusat bumi atau menuju air dan meninggalkan udara dan
cahaya matahari,
4. bentuknya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah,
5. tumbuh terus pada ujungnya, tetapi pertumbuhannya masih kalah jika
dibandingkan dengan batang.
Bagian-bagian akar yaitu :
1. eher akar atau pangkal akar (collum) yaitu bagian akar yang bersambungan
dengan pangkal batang.
2. &jung akar (apex radicis), bagian akar yang paling muda, terdiri atas
jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
3. Batang akar (corpus radicis), bagian akar yang terdapat antara akar dan leher
akar dan ujungnya.
4. Cabang-cabang akar (radix lateralis), yaitu bagian-bagian akar yang tak
langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar
pokok, dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi.
5. Serabut akar ( Iibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang halus-halus dan
berbentuk serabut.
6. Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis), yaitu bagian akar
yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit akar yang
panjang. Bentuknya seperti bulu atau rambut, oleh sebab itu dinamakan
rambut akar atau bulu akar.
7. Tudung akar (calypra), yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri
atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda
dan lemah.
Sewaktu tumbuhan masih kecil yaitu, dalam bentuk lembaga dalam biji,
calon akar itu sudah ada, da disebut akar lembaga (radicula). !ada perkembangan
lanjutannya, kalau biji mulai berkecambah sampai menjadi tumbuhan dewasa, akar
lembaga dapat memperlihatkan perkembangan yang berbeda hingga pada tumbuhan
lazimnya dibedakan dua macam sistem perakaran yaitu :
a.Sistem akar tunggang, jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar-akar
yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar lembaga disebut akar
tunggang (radix primaria). Biasanya terdapat pada tumbuhan biji belah
(Dicotyledoneae) atau tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae).
b.Sistem akar serabut yaitu, jika akar lembaga dalam perkembangan
selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih
sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Bentuknya seperti
serabut oleh karena itu dinamakan akar serabut (radix adventicia).
1.Sistem Akar Tunggang
Berdasarkan percabangan dan bentuknya akar tunggang dapat dibedakan atas
:a. Akar tunggang yang tidak bercabang/ sedikit bercabang
Mempunyai bentuk yang istimewa yaitu :
1. Bentuk tombak (IusiIormis), yaitu akar yang memiliki pangkal yang besar
meruncing keujung dengan serabut-serabut akar sebagai percabangan,
biasanya menjadi tempat penimbunan makanan. Misalnya pada Daucus
ca74ta.
2.Bentuk gasing (napiIormis), pangkal akar besar membulat, akar-akar serabut
sebagai cabang hanya pada ujung yang sempit meruncing, seperti pada Beta
vulgaris.
3.Bentuk benang (IiliIormis), jika akar tunggang kecil panjang seperti akar
serabut saja dan juga sedikit sekali bercabang, misalnya pada kacang panjang
(!haseolus lunatus).
b. Akar tunggang yang bercabang (ramosus)
Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah,
bercabang-cabang banyak dan cabang-cabangnya bercabang lagi, sehingga dapat
memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang dan juga daerah perakaran
menjadi amat luas, hingga dapat menyerap air dan zat-zat makanan yang lebih
banyak.

2.Sistem akar serabut
Sistem akar serabut dapat dibedakan atas :
a. Akar serabut kecil-kecil berbentuk benang. Contohnya pada akar padi (Oriza
sativa).
b. Akar serabut kaku, keras dan cukup besar seperti tambang. Contohnya pada
akar kelapa (C4cus n4ci1e7a).
c. Akar serabut besar-besar, hampir sebesar lengan dan masing-masingnya tidak
banyak percabangan. Contohnya pada pandan (Pandanus tect47ius
. Akar terspesialisasi
Akar terspesialisasi adalah akar yang dapat berubah bentuk karena
Iungsinya berbeda dengan Iungsi asal, karena cara-cara hidup yang harus
disuaikannya dengan keadaan-keadaan tertentu.
Akar ini dapat di bedakan atas :
a. Akar Iotosintesi, yaitu akar udara dan mengandung kloroIil.
-. Akar penyokong batang (akar tunjang/akar enggrang), yaitu akar yang keluar
dari batang membentuk lengkungan ke bawah dan masuk ke dalam tanah
sebagai penunjang tubuh tumbuhan. Misalnya pada Pandanus tect47ius.
c. Akar peluk atau akar pembelit, yaitu akar yang keluar pada buku-buku yang
digunakan untuk memanjat dengan memeluk penunujangnya. Misalnya pada
Janila 5lani14lia.
d. Akar pelekat, yaitu akar yang keluar pada buku-buku batang tumbuhan
memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjang. Misalnya pada
sirih.
e. Akar banir atau akar penyangga, yaitu akar yang berbentuk seperti papan
pada pangkal batang yang letaknya miring untuk memperkokoh berdirinya
batang. Misalnya pada 7th4ca75us c422unis (sukun)
I. Akar penyimpan cadangan makanan, yaitu akar yang membesar karena
dipakai sebagai penumpukan makanan yang disebut umbi akar. Misalnya
pada Manih4t utilissi2a.
g. Akar naIas, akar ini terdapat pada tumbuhan magroI.
Terbagi atas :
1) Akar pasak
Dari akar horizontal dekat permukaan tanah tumbuh cabang-cabang
arah vertikal keatas dan muncul dipermukaan tanah karena kandungan
oksigen tanah rawa kurang
2) Akar lutut
Akar horizontal dekat permukaan tanah akan mereorientasi arah
pertumbuhannya secara periodik yang tumbuh menjadi akar utama.
3) Akar engarang
Akar yang keluar dari batang melengkung ke bawah dan masuk ke
dalam tanah.
h. Akar kontraktil, yaitu akar yang ditemukan pada tumbahan yang berumbi
yang berkontraksi sehingga terjadi pengerutan yang dapat mengakibatkan
pemendekan akar sampai 30 40 sehingga umbi dapat tertarik kedalam
tanah. Misalnya pada akar Gladi4lus s5.
i. Akar simbiotik, yaitu bintil akar tempat penambat nitrogen bebas dari udara
seperti Rhi4-iu2 berasosiasi dengan akar kacang-kacanagan.
j. Akar reproduksi, yaitu pada akar tersebut dapat tumbuh tunas menjadi
tumbuhan baru. Contoh pada akar sukun.
k. Akar udara atau akar gantung, yaitu akar keluar pada bagian atas,
mengantung di udara dan menuju ke tanah. Misalnya pada anggrek
kalajengking.
l. Akar pengisap atau akar penggerak, yaitu akar yang terdapat pada tumbuhan
parasit yang berguna untuk menyerap air ataupun zat makanan dari inangnya
yang dapat menembus batang dari inang tersebut sampai ke bagian kayunya.
Misalnya pada benalu

C. Morfologi Bunga
Bunga merupakan modiIikasi dari daun dan batang, dan berkembang dari
pucuk yang tumbuh menjadi ranting diiringi daun-daun yang sangat rapat.
!ada ujung ranting tersebut terdapat ada bagian yang membengkak yang
disebut dasar bunga (7ece5talu2) dan dibawahnya terdapat tangakai bunga
(5edicle). !ada dasar tangkai bunga terdapat daun pelindung (-7atea). Bila daun
pelindung itu terdapat pada tangkai bunga pebungaan dan melindungi seluruh
perbungaan disebut dengan seludang bunga (s5atha). Sedangkan daun pelindung
untuk setiap anak bunga disebut brakteola.
Bunga yang biasanya terdapat di ujung-ujung cabang atau batang disebut
bunga terminalis dan ada juga yang terdapat pada ketiak daun disebut dengan
bunga axilaris.
Morfologi umum bunga
Bunga tediri dari:
1. !erhiasan bunga (periantum), yang terdiri dari:
a. Sepal/daun kelopak (sepalum, jamak sepala). Keseluruhan daun
kelopak disebut kaliks (calix).
b. !etal/daun mahkota (petalum, jamak petala). Keseluruhan petal
(daun mahkota) disebut korola (corola).
c. !erigonium/tenda. Bila bentuk sepal dan petal tidak dapat
dibedakan maka disebut tepal (tepalum, jamak tepala).
2. Alat kelamin yang terdiri dari:
a. Stamen atau benang sari. Keseluruhan stamen bunga disebut
androecium. Bagiannya adalah kepala sari (anthera) yang berisi
serbuk sari (pollen) serta tangkai sari (Iilamen).
b. !istilum (putik) terdiri dari ovarium, stilus dan stigma. Ovarium
disusun oleh karpel atau daun buah. &mumnya berjumlah lebih
dari satu. ika bunga memiliki satu karpel arau lebih yang
semuanya bersatu maka karpel tesebut disebut 5istilu2.
Didalam ovarium terdapat bakal biji (ovulum).
Variasi bunga
Alat Kelamin dan Kelengkapannya
1. Bunga lengkap, yaitu bunga yang mempunyai sepal, stamen, dan
pistilum. Bunga tidak lengkap, yaitu bunga yang tidak memliki
salah satu atau lebih bagian-bagian tersebut.
2. Bunga banci (bisexual), yaitu bunga yang memiliki alat kelamin
jantan dan betina. Sedangkan bunga yang hanya memiliki salah
satunya disebut bunga unisexual : bunga jantan (Ilos maskulus),
dan bunga betina (Ilos Iemineus).
3. Bunga mandul, yaitu bunga yang tidak memiliki alat kelamin.
Seperti bunga pita pada bunga matahari.
4. Bunga yang mengalami adnasi adalah bunga yang memiliki
bagian-bagian yang menyatu.
Sepal atau petal
ika sepal berlekatan dengan sepal yang lain disebut sinsepal, yang akan
membentuk tabung kaliks atau bersatu pada pangkalnya saja. Bila petanya terpisah
satu sama lain disebut koriopetal.
Stamen
Bila semua stamen menyatu pangkal sarinya sehingga berbentuk tabung
da menjadi berbekas satu disebut monodelphous. Bila berbekas dua disebut
diadelphous, dan bila berbekas banyak disebut polydelphous.
Karpel
Bila semua karpel menyatu sehingga pada tepinya terdapat singkap, maka
pistilum berstruktur majemuk. Bila karpel menyatu di tepi-tepinya maka tidak akan
terdapat sekat di dalam ruang ovarium.
Adnasi
Adnasi yang terjadi antara sepal dan petal akan membentuk tabung
perianthium. !ada adnasi antara sepal dan stamen, petal tidak ada sehingga tangkai
sari melekat pada tabung kaliks.

Berdasarkan alat kelamin bunga yang terdapat pada satu tumbuhan, maka
tumbuhan dapat dibedakan mejadi:
a. Berumah satu (monoecus/monoecious), yaitu tumbuhan yang
mempunyai bunga jantan dan bunga betina dalam satu individu.
b. Berumah dua (dioecus/dioecious), jika bunga janta dan bunga betina
terletak pada individu berbeda.
c. !oligami (polygamus), jika suatu tumbuhan terdapat bunga jantan, bunga
betina dan bunga banci seperti pada pepaya. Ada beberapa macam siIat poligami:
1)Gynodeoecus, jika pada satu individu hanya terdapat bunga betina
saja, sedangkan pada individu lain bunga banci. Contoh pada
abiate.
2)Androdeiocus, jika pada satu individu terdapat bunga jantan saja
sedangkan pada individu lain tedapat bunga banci. Contoh pada
D7as 4ct45elata.
3)Monoeco-polygamus, jika pada satu ndividu terdapat bunga jantan,
betina, dan banci bersama-sama. Contoh pada pepaya.
4) Gynomonoecus, jika pada satu individu terdapat bunga betina da
bunga banci bersama-sama.
5) Trioecus atau trioeco-polygamus, jika bunga jantan, betina, dan
banci terpisah pada individu ynag berlainan.
Aestifasi
AestiIasi merupakan tata letak daun kelopak dan mahkota tehadap
sesamanya. Variasi susunan daun kelopak dan mahkota antara lain sebagai berikut:
1. Terbuka (aperta), jika tepi daun kelopak atau mahkota tidak
bersenuhan sama sekali.
2. Berkatup (valvata), jika tepi daun kelopak atau mahkota tidak bertemu
(bersentuhan) tapi tidak berlekatan.
3. Berkatup dengan tepi melipat kedalam (induplicativa).
4. Berkatup dengan tepi melipat keluar (reduplicativa)
5. Menyirap (impricata), tepi saling menutup seperti genting. Susunan
yang saling meutupi ini dapat dibedakan sbb:
a) yang terpuntir satu arah (convulata)
b) mengikuti rumus 2/5 (quniacuncialis)
c) coclearis (koklearis), jika daun mahkota atau kelopak satu di
dalam dan satu di luar.
Simetri Pa/a Bunga
Bidang simetri pada bunga merupakan bidang vertikal yang
membelahbunga dalam berbagai arah sehingga terbagi menjadi dua bagian yang
sebangun.
Ada tiga tipe simetri, yaitu:
1. Radial simetri (achriomorphus).
Bunga dibelah oleh sebuah bidang simetri dalam 3 atau 6 jurusan dan setiap
kali akan menjadi dua bagian yang sama dan sebangun.
2. Bilateral simetri (zygomorphus)
Bunga dibagi oleh bidang simetri dalam satu jurusan yang sama dan
sebangun.
3. Asimetri (asymetrus), dimana suatu bunga yang tidak dapat dibagi sama
sekali oleh bidang sinetri menjadi dua bagia yang sama atau setangkup.
Bentuk-bentuk Perhiasan Bunga
!erhiasan bunga ada yang berbentuk bintang, tabung, terompet, mangkuk,
periuk, corong, lonceng, dll.
Bentuk-bentuk Perhiasan Bunga yang Zigmorph
Bentuk bentuk bunga yang tidak beraturan antara lain bertaji, berbibir,
seperti kupu-kupu pita, dan berkedok.

Bagian-Bagian Bunga
A. Dasar Bunga (receptaculum)
Dasar bunga (receptaculum) merupakan ujung tangkai bunga tempat
melekatnya bagian-bagian bunga seperti calyx, corola, stamen, dan ovarium. Dasar
bunga biasanya berukuran kecil dan letak perhiasan bunga merapat pada dasar
bunga dengan ruas yang pendek sekali.

Dasar bunga dapat megalam perkembangan sebagai berikut:
a. Hipantium (hipanthium). ika dasar bunga berbentuk seperti cangkir
atau tabung. Calyx, corola, dan stamen melekat di tepinya. Contoh
pada bunga ros.
b. Torus. Dasar bunga berbentuk kuba yang tinggi dan bakal buah
melekat di sisi-sisinya. Contoh pada Passi1l47aceae.
c. AntoIor (anthophore). ika ruas dasar bunga diantara kelopak dan
bagian lain dari bunga menjadi panjang. Contoh pada bunga anyelir.
d. AndroginoIor (androgynophore). ika dasar bunga memanjang diantara
hiasan bunga da mendukung benang sari serta putik. Contoh pada
Passi1l47a.
e. AndroIor (androphore). ika sumbu dasar bunga memanjang di antara
hiasan bunga dan mendukung benang sari, ditemukan pada bunga
jantan seperti pada M7istica c47tic4sa.
I. GinoIor (gynophore). ika sumbu dasar memanjang dan mendukung
putik. Seperti pada bunga cempaka.
g. Discus atau cakram (discus). Tonjolan yang tumbuh di dasar bunga.
Diskus seringkali menghasilkan sekret. Diskus bisa berbentuk tipis dan
tak mencolok serta melapisi bagian dalam hipantium. Namun ada pula
diskus yang membentuk dasar yang tebal bagi bakal buah, dan bisa
berkembang berbentuk cincin , bantal, atau struktur yang terbagi-bagi.
Kedudukan perhiasan bunga pada dasar bunga dibandingkan dengan putik:
1. Hipoginus, hiasan bunga lebih rendah dari kedudukan putik.
2. !eriginus, jika perhiasan bunga sama tinggi dengan putik atau sedikit
lebih tinggi. Contohnya pada bunga bungur.
3. Epiginus, jika perjiasan bunga lebih tinggi dari putik atau putik
tenggelam pada dasar bunga. Cotoh pada bunga kaki kuda
B. Kelopak (calyx)
Kelopak merupakan daun-daun hiasan bunga yang terletak pada lingkaran
bunga paling luar. Kelopak tersusun dari daun-daun kelopak (sepala) yang
mempunyai siIat:
1. berlekatan (gamosepalus)
2. berbagi (paritus)
3. bercangap (Iissus)
4. berlekuk(labotus)
5. lepas dan bebas (polysepalus)
6. beraturan atau aktinomorI
7. setangkup tunggal atau zigomorI
C. Tajuk Bunga atau Mahkota Bunga (Corolla)
Bagian-bagian tajuk bunga dinamakan daun tajuk (petala), menunjukkan
siIat yang berbeda-beda pula:
a. Berlekatan (sympetal, gamopetalus, atau monopetalus)
b. epas atau bebas (choriopetalus, dialypetalus, atau polypetalus).
Dalam hal ini, setiap daun tajuk dapat dibedakan :
1) Kuku daun tajuk
2) Helaian daun tajuk
Tajuk bunga bentuknya bermacam-macam, dan berdasarkan simetri
bunga dapat dibedakan:
a. Beraturan (regularis). Bila tajuk bunga dapat dibagi menjadi dua
bagian yang sama atau setangkup dengan beberapa cara , meliputi
bentuk-bentuk bintang, tabung, terompet, mangkuk, corong.
b. Setangkup tunggal, bersimetri satu atau monosimetris. ika tajuk
bunga hanya dapat dibagi menjadi dua bagian yang setangkup
dengan satu cara, seperti pada bunga yang bertaji, berbibir, seperti
kupu-kupu, bertopeng atau berkedok, pita.
D. Ten/a Bunga
Tenda bunga dalah hiasan bunga yang tidak dapat dibedakan anatra
kelopak dan tajuk bunganya. Bagian-bagian yang menyusun tenda bunga disebut
daun tenda bunga (tepala).
Menurut bentuk dan dan warnanya, tenda bunga dapat dibedakan:
1. Serupa kelopak (calycinus)
2. Serupa tajuk (corollinus)
E. Benang Sari (Stamen)
Benang sari adalah alat kelamin janatn. !ada benang sari dapa dibedakan
3 bagian yaitu: angkai sari (Iilamentum), kepala sari (anrhera), dan penghubung
benang sari(connectivum).
Duduk benang sari dapat dibedakan dalam 3 golongan:
3. Duduk pada dasar bunga (thalamiIlorae)
4. Tampak seperti duduk di atas kelopak (calyciIlorae)
5. Tampak duduk di atas tajuk bunga (corolliIlorae)
umlah benang sari umumnya dibedakan 3 golongan:
1. Benang sari banyak atau lebih dari 20 benang sari
2. Benang sari dua kali lipat jumlah tajuknya,biasanya tersusu dalam dua
lingkaran dan ada dua kemungkinan:
a. diplostemon, pada lingkaran luar berseling dengan daun tajuk.
b. obdiplostemon, pada lingkarn dalam berseling dengan daun
tajuk.
3. Benang sari sama banyak dengan daun tajuk atau kurang, duduknya ada
yang episepal (berhadapan dengan daun kelopak), dan ada yang
epipetal (berhadapan dengan daun tajuk).

Berdasarkan panjangnya, benang sari dapat dibedakan:
a). Benang sari panjang dua (didynamus)
b). Benang sari panjang empat (tetradynamus)
Tangkai Sari( Iilanentum)
Tangkai sari biasanya duduk terpisah-pisah diatas dasar bunga, namun
ada pula yang bersatu:
1. berbekas satu atau bertukal satu (monodelphus)
2. berbekas dua atau bertukal dua (diadelphus)
3. berbekas banyak atau bertukal banyak (polyadelphus).
Kepala Sari (anthera)
Daun kepala sari duduk pada tangkai sari bermacam-macam seperti:
tegak (innatus), menempel (adnatus), dan bergoyang (vertasilis).
F. PUTIK
!utik disusun oleh daun buah (carpellum), dan daun-daun sebagai
keseluruhan yang menyusun putik dinamakan gynaecium. !utik merupakan alat
kelamin betina yang salah satu bagiannya mengandung sel telur atau bakal biji
(ovulum) yang akhirnya akan menjadi biji (semen).
!utik terdiri dari tiga bagian yaitu : kepala putik (stigma), tangkai putik
(sylus), dan bakal buah ovarium)
Bakal buah (ovarium), menurut letaknya pada dasarnya bunga dapat
dibedakan :
a. Bakal buah menumpang (superus)
b. Bakal buah setengah tenggelam (semi inIerus)
c. Bakal buah tenggelam (inIerus)
umlah ruang yang terdapat dalam suatu bakal buah :
a. Beruang satu (inilocular)
b. Beruang dua ( bilocularis)
c. Beruangn tiga (trilocularis)
d. Beruang banyak (multilocularis)
Tembuni adalah bagian bakal buah yang menjadi pendukung bakal biji.
Menurut letaknya tembuni dibedakan menjadi :
1. Marginal (marginalis). etaknya pada tepi daun buah
2. aminal (laminalis), letaknya pada helaian tepi daun buah
&ntuk bakal buah yanghanya satu ruang maka letak tembuninya adalah :
a. !arietal (parietalis), yaitu hanya pada dinding daun buah yang dapat pula
dibedakan
1. pada dinding di tepi daun buah (parietalis-marginalis)
2. pada dinding di helaian daun buah (parietalis-laminalis)
b. Sentral )centralis atau axilis), yaitu di pusat atau diporos
c. Aksilar (axilaris), yaitu di sudut tengah.
Bakal biji atau calon biji sendiri duduk pada tembuni dengan cara yang berbeda-
beda. Bagian-bagian bakal biji dapat dibedakan menjadi :
1. Kulit bakal biji (integumentum)
2. Badan bakal biji atau nuselus ( nucellus)
3. Kandang lembaga (saccus embryonalis), yang mengandung sel telur
(ovum)
4. iang bakal biji (micropyle)
5. Tali pusar (Iuniculus)
Tata letak bakal biji pada tembuni
a. Tegak (antropus)
b. Mengengguk (anatropus)
c. Bengkoko (compilotropus) atau disebut juga mengangguk
d. Melipat (comptotropus)
Kepala putik (Stigma)
Bentuk kepala putik beraneka ragam, biasanya disesuaikan dengan cara
penyerbukan pada bunga
a. Seperti benang, pada bunga jagung
b. Seperti bulu ayam, pada bunga padi
c. Seperti bulu-bulu, pada kecipir
d. Bulat, pada jeruk
e. Bermacam bentuk lain, seperti bentuk bibir, cawan, serupa daun mahkota
Tangkai kepala putik (stylus)
Tangkai putik biasanya berbentuk buluh yang di dalamnya berongga. Stylus
ada yang panjang dan ada yang pendek bahkan ada yang tidak mempunyai stylus
(sangat pendek sekali), ada yang bercabang dan ada yang tidak, tapi ujung yang
bercabang mendukung stigma.
Diagram Dan Rumus Bunga
A. Diagram bunga
Adalah suatu gambar yang melukiskan keadaan bunga dan bagian-bagiannya,
atau lebih jelasya sebagai berikut :
1. Suatu gambar proyeksi pad bidang datar dari semua bagian binga yang
dipotong melintang (yaitu daun kelopak, tajuk, benang sari dan putik)
2. Suatu gambar yang bersiIat skematis atau suatu peta skematis dari bunga
Gambar dari suatu diagram bunga harus memperhatikan hal :
3. etak bunga (terminalis atau axilaris)
4. ingkaran bagian-bagian bunga yang disebut lingkaran Consentris
1. Kemudian alam menggambarkan bagian-bagian bunganya harus diperhatikan
mengenai :
1. jumlah masing-masing bagian bunga
2. Susunan terhadap sesamanya, umpama susunan sesama sepal dan lain-
lain
3. Susunan terhadap bagian-bagian bunga yang satu dengan yang lain,
seperti antara sepal terhadap petal atau stamen terhadap corolla dan lain-
lain.
4. etak bagian-bagian bugna terhadap bidang median
Dalam menggambarkan penampang melintang setiap bagian bunga harus
salng berbeda bisanya dengan bentuk-bentuk tertentu seperti braktea dengan bentuk
segitiga. Kaliks berbentuk bulan sabit yang hamper sama dengan corolla tapi bias
dibedakan dengan memberi warna gelap pada kaliks dan punya sudut ditengahnya.
&ntuk stamen bentuk angkan 8 (atau bentuk dari anteranya) dan putik bentuk bundar
harus sesuai dengan jumlah karpel, ruang dan ovulnya.
Mengenai diagram bunga ada 2 macam:
1. Diagram bunga empirik, dimana yang digambarkan adalah bagian-bagian
yang benar ada.
2. Diagram teoritik, selain bagian bunga yangbenar ada juga dicantumkan
bagian-bagian yang sudah tereduksi dan sibolnya biasanya bentuk bintang
atau tanda silang.
B. Rumus Bunga
aitu susunan yang dinyatakan dengan sebuah rumus yang terdiri dari
lambing-lambang huruI dan angka.
a. ambang yang dipakai memberitahukan siIat bunga mengenai simetris dan
jenis kelamin bunga.
Actinomorphous : * ; zygomorphous : , berkelamin jantan : _ :
Berkelamin betina : ; banci :
b. HuruI yang dipakai untuk singkatan nama bagian-bagian bunga :
Kelopak : K (singkatan dari kaliks)
Tajuk : C ( singkatan dari Corola)
Benang sari : A (singkatan dari Abdsoecium)
Tenda : ! ( singkatan dari !erigonium)
c. Angka-angka diletakkan dibelakang huruI menunjukkan jumlah masing-
masing bagian, umpamanya : kaliks mempunyai 3 sepal : K3
d. Cara untuk menyatakan keadaan lain-lain seperti contoh ;
Corolla 6 dalam 2 lingkaran : C3 3
Stamen berlekatan pada corola :|C5, A(.)|
Duduk bakal buah menumpang : G (3), kalau terbenam G (3)
Daun kelopak berbentuk tabung : K (5)
Contoh : K (5) |C 33, A6| G (3)
BUNGA MA1EMUK (inforescentia, Anthotaxia)
Bunga majemuk yang disebut juga dengan perbungaan adalah serangkaian
atau sekolompok bunga yang disusun dengan percabangan tetentu pada sebuah
sumbu yang mendukung bunga.
Bunga-bunga dapat berkumpul pada ibu tangkai bunga yang merupakan
tangkai bung majemuk ( 5edunculus. Sumbu primer atau sumbu utama utama
disebut dengan rakis (7achls, yang merupakan perpanjangan dari ibu tangkai bunga.
Sedangkan sumbu sekunder merupakan cabang dari sumbu utama. Masing-masing
bunga dari bunga majemuk dapat mempunyai tangkai sendiri (5edcellus, atau dapat
pula tidak bertangkai, sehingga dapat dikatakan duduk (sessilis pada ibu tangkai
bunga.
Bunga majemuk dapat dibedakan 3 tipe, yaitu bunga majemuk tak terbatas,
bunga majemuk terbatas dan bunga majemuk campuran.
a. Bunga majemuk tak terbatas
Ciri-ciri bunga majemuk ini adalah :
1. Sumbu utama (rakis) biasanya panjang dan tidak mempunyai bunga pada
ujungnya.
2. Dalam pertumbuhannya, sumbu utama berturut-turut membentuk cabang-
cabang (sumbu sekunder dari pangkal ke ujung dari bawah ke atas)
3. umlah sumbu sekunder yang berbentuk pada sumbu utama biasanya tidak
terbatas atau banyak
4. Sumbu utama biasanya lebih panjang daripada sumbu sekunder
5. Karena sumbu sekunder terbentuk dari pangkal ke ujung, maka meker bunga
dari bawah ke atas (makin mendekati ujung sumbu utama), atau dapat
dikatakan dari luar ke dalam (ke pusat)
6. Bunga yang paling tua (lebih dulu mekar) terletak paling bawah, atau paling
jauh dari ujung sumbu utama, sedangkan bunga yangpaling muda terletak
pada ujung sumbu utama (susunan acropetal)
Bunga majemuk ini dibedakan atas :
1. Ibu tangkainya tidak bercabang-cabang, sehingga bunga langsung
terdapat pada ibu tangkainya. ang termasuk golongan ini adalah :
a. Tandan (racemes atau botrys)
b. Bulir (spica)
c. &ntai atau bunga lad (amentum)
d. Tongkol (spad tx)
e. !ayung (umbrella)
I. Cawan (corymbus atau anthodium)
g. Bongkol (Capitulum)
h. !eriuk (hypanthodium)
2. Ibu tangkai bercabang-cabang, dan cabangnya dapat bercabang lagi,
sehingga binga tidak terdapat pad ibu tangkainya. ang termasuk
golongan ini adalah :
a. Malai (panicula)
b. Malai rata (corymbus ramulus)
c. !ayung Majemuk (umbrella composita)
d. Tongkol majemuk
e. Bulir majemuk
b. Bunga Majemuk Terbatas
Ciri-ciri bunga mejemuk adalah :
5. !ada ujung sumbu utama selalu terdapat sebuah kuncup bunga, yang
menyebabkan sumbu utama tidak dapat tumbuh terus
6. Bunga pada ujung sumbu utama akan mekar lebih dahulu daripada bunga-
bunga lain. Mekar bunga terjadi berturut-turut dari ujung sumbu utama,
sehingga dapat dikatakan dari atas ke bawah atauu dari dalam (dari pusat)
keluar
7. Sumbu utama biasanya lebih pendek daripada sumbu sekunder, karena
tumbuhnya lambat dan cepat berhenti.
8. Sumbu utama membentuk sumbu sekunder hanya sedikit karena tumbuhya
terbatas. Sumbu sekunder terbentuk pada tempat-tempat yang sama atau
tempat-tempat tertentu.
9. Cara sumbu sekunder bercabang tidak berbeda dengan sumbu utama.
Bentuk gubahan bunga yang termasuk golongan ini adalah :
1. Anak payung menggarpu (dichasium)
2. Tangga atau bunga bercabang seling (chicinus)
3. Sekerup (bostryx)
4. Sabit (rhipidium)
c. Bunga Majemuk Campuran
Bunga majemuk ini memperlihatkan baik siIat-siIat bunga majemuk
terbatas maupun siIat bunga majemuk tak terbatas, sehingga bagian-bagiannya
tidak mengikuti pola perkembangan yang seragam.
!ada bunga majemuk terdapat beberapa bagian yang bersiIat seperti
daun, seperti :
1. Daun pelindung bunga majemuk (bracea)
2. Daun pelindung satu bunga (bracreola), kadang-kadang disebut juga dengan
proIil
3. Seludang bunga (spatha)
4. Daun pembalut (bracea involucralis/involucrum)
Kelopak tambahan (epicalyx)

D. Morfologi Buah
Buah yang telah berhasil diserbuki,akan mengalami pembuahan. !embuahan
berlangsung dalam bakal biji yang telah mempersiapkan sel telur dalam kantong
embrio. Setelah pembuahan, bakal buah berkembang menjadi buah dan bakal biji
berkembang jadi biji. Setelah pembuahan, kelopak, tajuk, benang sari tangkai dan
kepala putik akan layu dan gugur.Kadang-kadang ada bagian bunga tersebut yang
tidak gugur seperti: daun-daun pelindung pada jagung, daun kelopak pada terung,
tangkai kepala putik (rambut jagung) dan kepala putik pada manggis.
!ada umumnya buah hanya terbentuk setelah terjadi pernyerbukan dan
pembuahan pada bunga. Tetapi ada buah terjadi tanpa pembuahan, peristiwa ini
disebut partenokarpi (5a7then4ca75), contohnya pada pisang.

!ada perkembangan dinding buah sering menebal, bahkan berdaging,dan dapat
dibedakan atas beberapa lapis:
a.eksokarp (ex4ca75iu2,e5ica75iu2)
b.mesokarp (2es4ca75iu2)
c.endokarp (end4ca75iu2)
ika tidak dapat dibedakan lapisan-lapisan itu,dinding buah juga disebut
perikarpium (5e7ica75iu2)
Penggolongan Buah
1.Buah sejati atau buah telanjang
Buah terbentuk hanya dari bakal buah,jika ada bagian yang tertinggal tapi
tidak
merupakan bagian yang berarti.
a.buah sejati tunggal, berasal dari satu bunga,satu ovarium dan satu atau
lebih daun buah, satu atau lebih ruang .Contoh:buah
mangga,pepaya,durian.
b.buah sejati ganda, berasal dari satu bunga dengan ginesium apokarp,
masing-masing bakal buah menjadi buah. Contoh pada cempaka.
c.buah sejati majemuk, berasal dari bunga majemuk,masing-masing
bunga mendukung satu ovarium, setelah jadi buah tetap bersatu
(berkumpul), sehingga tampak seperti satu buah, seperti pada pandan.
2.Buah semu atau buah tertutup
ika buah terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain dari bunga
(lebih besar dan menarik) sehingga buah yang sesungguhnya tersembunyi.
a.buah semu tunggal, misalnya pada jambu monyet, pada ciplukan.
b.buah semu ganda, buah berasal dari ginesium apokarpseperti pada
arbei.
c. buah semu majemuk, berasal dari bunga majemuk seperti pada
nangka
Menurut perkembangan bakal buah /ikenal:
a. Buah tunggal,berasal dari satu bakal buah dari satu bunga.
b. Buah ganda, berasal dari bakal buah satu bunga (ginesium
apokarp).setiap buah mempertahankan identitasnya.
c. Buah majemuk,jika berasal dari bunga majemuk.
Buah sejati tunggal.
a. Buah sejati tunggal yang kering.
O Buah sejati tunggal kering hanya mengandung satu biji, tidak pecah
(indehis4en
- buah padi (ca745sis), misalnya pada padi, jagung,dll.
-.buah kurung (acheniu2) pada bunga matahari dan kembang pukul empat.
-.buah keras (nux),seperti buah kurung tetapi berasal dari bakal buah beruang
banyak tetapi kemudian lebur menjadi satu, misalnya pada sarangan.
-.buah keras bersayap ( sa2a7a) seperti buah keras tetapi pada kulit ada sayap,
contoh meranti-merantian.
O Buah sejati tunggal kering, banyak biji dan bila masak bisa pecah menjadi
beberapa bagian buah (2e7ica7tia), atau pecah dengan biji terlempar
keluar.
a. buah berbelah (schi4ca75iu2), buah ini mempunyai 2 ruang atau lebih, tiap
ruang berisi satu biji.
Buah berbelah dibedakan lagi berdasarkasn jumlah ruangannya atas :
1. buah berbelah dua (diacheniu2),pada pegagan
2. buah berbelah tiga (t7icheniu2)
3. buah berbelah empat (tet7acheniu2)
4. buah berbelah lima (5entacheniu2
5. buah berbelah banyak (54lacheniu2)
b. buah kendaga (7heg2a), buah ini mempunyai siIat yang sama dengan buah
belah tetapi tiap bagian dapat pecah lagi sehingga biji dapat melompat
keluar.
b. Buah sejati tunggal berdaging, buah ini tidak pecah kalau masak kecuali pada
pala. Buah ini dapat dibedakan atas :
1. buah buni (-acca), dindingnya 2 lapis :
2. lapisan luar tipis agak menyangat atau kaku seperti kulit, lapisan dalam
yang tebal, lunak , tebal dan berair seringkali dapat dimakan.
3. kulit buahnya tidak begitu tebal, seringkali mempunyai siIat yang agak
kaku seperti kulit, tidak lunak, dan tidak berdaging, biji terdapat bebas
di dalamnya seperti buah duku.
O Buah mentimun (5e54), susunannya hampir sama dengan buah buni. Buah
ini mempunyai 3 buah karpel yang tadinya melipat kedalm membentuk
sekat sejati, kemudian melipat lagi ke arah dinding luar sehingga ruangan
yang sudah terjadi ini terbagi 2 lagi oleh sekat yang tak sempurna. ika
buah masak, sekatnya lenyap hingga buah hanya mempunyai satu ruang
saja dengan rongga kosong di tengah.
O Buah jeruk (his5e7idiu2), kulit buah terdiri dari tiga lapis :
a. lapisan luar, kaku mengandung munyak atsiri (1la;ed4)
b. lapisan tengah, seperti sepon (al-ed4)
c. lapisan dalam yang bersekat-sekat hingga terdapat beberapa
ruangan
O Buah batu (d7u5a), kulit buah tiga lapis :
a. kulit luar (ex4ca75iu2e5ica75iu2), tipis menjangat
b. kulit tengah (2es4ca75iu2, tebal berdaging atau berserabut
c. kulit dalam (end4ca75iu2), tebal keras dan berkayu
O Buah delima, kulit luar kaku seperti kulit atau hampir mengayu, lapisan
dalam tipis dan licin. Buah beberapa ruang dengan biji yang berarrilus.
O Buah apel (542u2), seperti buah batu dan mempunyai beberapa ruang,
tiap ruang mempunyai beberapa biji.
Buah Sejati Gan/a
Adalah buah yang berasal dari satu bunga dengan bakal buah yang banyak dan
masing-masing bebas, kemudian berkumpul menjadi satu kesatuan buah dengan satu
tangkai.
Tipe-tipe buah sejati ganda adalah :
a. buah kurung ganda , di dalam dasar bunga yang hipantium terdapat banyak
buah-buah kurung,misalnya pada bunga ros
-. buah batu ganda, satu bunga mrmpunyai banyak bakal buah, masins-masing
tumbuh menjadi buah batu, misalnya pada Ru-us s5.
c. Buah bumbung ganda, satu bunga dengan banyak ovarium, masing-masing
tumbuh menjadi buah bumbung, misalnya pada cempaka.
d. Buah buni ganda, dari satu bunga dengan ovarium yang banyak masing-
masing berkembang menjadi buah buni dan bersatu seperti satu buah, contoh
pada sirsak.

Buah Sejati Majemuk
1. Buah buni majemuk. Berasal dari bunga majemuk, setiap bakal buah
berkembang menjadi buah buni dan bersatu menjadi satu buah,contoh pada
nenas.
2. buah batu majemuk, berasal dari bunga majemuk, masing-masing bakal buah
berkembang menjadi buah batu dan bersatu menjadi satu buah contoh pada
pandan.
3. Buah kurung majemuk, berasal dari bunga majemuk masing-masing ovarium
berkembang menjadi buah kurung yang bersatu menjadi satu buah majemuk
nisalnya pada bunga matahari

You might also like