You are on page 1of 50

(OSHIN) INGUINAL REGION Inguinal region ini area yang sering dilakukan untuk pembedahan pada beberapa kasus

yang sering terjadi.ini dikarenakan adanya hernia yang dapat terjadi baik pada wanita maupun pada pria,tapi pada beberapa kasus lebih sering terjadi pada pria.area ini sangat lemah terutama pada pria dikarenakan adanya spermatic cord yang melalui inguinal canal . Inguinal canal . Inguinal canal berisi spermatic cord pada pria dan round ligament of uterus pada wanita .inguinal canal juga berisi pembuluh darah,pembuluh limfatik dan saraf ilioinguinal baik pada pria maupun pada wanita.bagian dari inguinal canal itu terdri dari : deep inguinal ring(masuknya inguinal canal)dan superficial inguinal ring (keluarnya inguinal canal). Inguinal canai mempunyai 2 dinding: Dinding anterior : dibentuk oleh perpanjangan external oblique dengan bagian lateral dari dinding internal oblique . Dinding posterior : dibentuk oleh trasversalis fascia dengan bagian tengah didekatnya ada pembentukan dinding conjoint tendon. Bagian atap : dibentuk oleh internal oblique Bagian dasar : dibentuk oleh bagian atas dari inguinal ligament.

EXTERNAL GENITALIA PADA PRIA . A . PENIS . Merupakan organ kopulatorisndan tempat keluarnya urine dan semen .pada penis terdapat 3 bagian yaitu : Root . Terdiri dari crura dan bulb of penis,dimana crura dikelilingi oleh otot ischiocavernosus,sedangkan pada penis dikelilingi oleh otot bulbospongiosus .letak root pada penis ini superficial perineal pouch antara perineal membrane dan deep perineal fascial. Crura dan bulb of penis berisi jaringan erektil, setiap crura menempel pada bagian inferior dari permukaan internal ischial ramus dan anterior superior oleh bagian intermediate uretra. Body Terdiri dari kulit yang tipis,jaringan ikat,pembuluh darah,dan limfatik fascia,corpus cavernosum dan corpus spongiosum. Pada bagian distal dari corpus spongiosum melebar untuk membentuk glans penis .

Glans Batas glans memproyeksikan dibawah,di bagian akhir corpus cavernosum untuk membentuk corona of the glans.pada glans of penis ini terdapat groove yang disebut neck of the glans,yang memisahkan glans dari body of penis.di ujung glans terdapat permukaan spongy uretra yaitu external uretra orifice.

pada penis juga terdapat otot-otot yang sangat berpengaruh,yaitu : Superficial transvers perineal Otot yang melalui anterior menuju anus melintang dari aschial tuberositi menuju perineal body,. Bulbospongiosus muscle . Melintang dari median tendinous raphae dan perineal body. Membentuk spinchter yan menekan nulb of penis dari corpus spongiosum yang berperan dalam pengosongan residual urine atau semen dari spongy uretra . fiber anteriornya yang mengelilingi hamper seluruh bagian proximal body of penis dimana dapat membantu dalam proses ereksi dengan meningkatkan tekanan pada jaringan erektil di root of penis . Ischiocavernosus muscle . Yang mengelilingi crura di root of penis . fungsinya mendorong darah dari cavernosum dari crura masuk kedalam bagian distal dari corpus cavernosum dan meningkatkan turgiditas penis .

Vaskularisasi pada penis .

Disuplay dari percabangan pada internal pudendal arteri,yaitu : Dorsal arteri : mensuplay jaringan fibrous pada corpora dan penile skin. Deep arteri : mensuplay jaringan erektil . Arteri of the bulb penis : mensuplay bagian posterior pada corpora spongiosum dan kelenjar bulbouretral . Untuk bagian superficial dan deep dari penis di vaskularisasi dari external pudendal arteri yang dapat mensuplay penile skin.

Vena yang mendrainase penis itu yaitu deep dorsal veinyang nantinya deep dorsal vein ini akan bercabang bagian deep dan bagian superficial . Untuk vena yang mendrainase deep akan melalui arcuate pubic ligament dan bergabung dengan prostatic vena plexus. Sedangkan untuk bagian superficial didrainase oleh superficial dorsal vein yang berakhir di superficial external pudendal vein.

Innervasi pada penis . Turunan dari segmen s2-s4 pada spinal cord melalui pudendal nerve. Pudendal nerve akan bercabang menjadi dorsal nerve of penis yang mempersarafi bagian dari penis dan dari dorsal nerve in terdiri dari banyak cabang dimana area ini sangat sensitive,dan juga dipersarafi oleh ilionguinal nerve yang mensuplay kulit pada root of penis .

B . SCROTUM . Merupakan kantung cutaneus fibromuscular untuk testis dan struktur laianya.posisi scrotum yaitu posterioinferior dari penis dan inferior dari sympisis pubis .pembentukan embrionik bilateral scrotum ditandai dengan adanya scrotal rapae yang dilanjutkan ke penile rapae. Scrotum tempat

bergantungnya testis, mengandung otot polos yang mengatur jarak jauh testis ke dinding perut dengan maksud mengatur suhu testis agar relative tetap. Vaskularisasi scrotum . Arteri yang memperdarahi scrotum . bagian anterior oleh external pudendal arteri. Bagian posterior oleh external pudendal artery.

Selain itu menerima percabangan dari cremaster arteri yang bercabang pada inferior epigastrik ateri . Vena yang mendrainase scrotum . yaitu scrotal vein .

innervasi scrotum . Bagian anterolateral disuply oleh genitofemoral nerve. Bagian anterior disuply oleh anterior scrotal nerve cabang dari ilioinguinal nerve Bagian posterior disuply oleh posterior scrotal nerve cabang dari pudendal arteri Bagian inferior disuply oleh perineal yang bercabang pada posterior femoral cutaneus nerve .

INTERNAL GENITALIA Testis Testis adalah sepasang kelenjar oval yang terletak didalam scrotum ,Panjangnya Diameter 2.5 cm,dan massanya 10 15 gram. 5 cm,

Testis dilapisi oleh suatu Lapisan External yang terdiri dari; Tunica Vaginalis dan Tunica Albuinea. Tunica Vaginalis adalah membrane serosa ,yang merupakan derivat dari peritoneum. Sedangkan tunica Albuginea adalah jaringan ikat padat yang dibentuk dari septa dan membagi testis kedalam lobus. Lobus yang ada dalam epididimis sekitar 200 300 lobus,dan setiap lobusnya mengandung 1-3 gulungan tubule yang kuat yakni tubula seminiferus,dimana dalam lobus seminiferus ini sperma diproduksi. Tubula seminiferus mengandung sel spermatogenic ,yaitu tmpat spermatogenesis dan spermiogenesis dan sel sertoli yang untuk supporting spermatogenesis meliputi nutrisi, phagosit,control perpindahan dan pelepasan, produksi sel.Panjang tubule ini adalah 75 cm.Di tunica vaginalis terdapat cairan Hydrocele untuk mencegah peradangan epididimis. Vaskularisasi untuk testis yaitu dari aorta melalui spermatic cord. Duktus 1. EPIDIDIMIS

Berawal dari duktus efferent yang sangat berbelit belit. Panjangnya sekitar 6 m. Terdiri dari head, body dan tail.Head dari epididimis berada di bagian superior dan paling besar,Body letaknya diantara head dan tail dan berukuran sedang,sedangkan tail adalah bagian paling kecil yang letaknya di inferior.Epididimis dilapisi oleh epitel berlapis kubus, yang dipermukaannya terdapat stereosilia yang memperbesar area untuk reabsorbsi ketika sperma berdegenerasi. Fungsinya adalah untuk pematangan sperma.Kemudian selain itu fungsi dari duktus ini sendiri adalah membantu mendorong sperma ke duktus (vas) deferens sewaktu hubungan sexual dengan kontraksi peristaltic dengan otot polosnya dan juga menyimpan sperma. 2. DUKTUS DEFERENS Duktus deferens panjangnya 45 cm,naik disepanjang batas posterior dari epididimis,melewati spermatic cord dan kemudian masuk ke pelvic cavity,memutari ureter dan melewati bagian atas dan bawah dari urinary blader.Lalu ada bagian terminal perbesaran duktus deferens yang disebut ampula. Mukosanya terdiri dari epitel berlapis kubus dan lamina propria (arveolar connective tissue). Fungsinya membawa sperma selama hubungan sexual dari epididimis ke arah uretra dengan kontraksi peristaltic. Vaskularisasinya yaitu berasal dari inferior atau superior vesivcal artety, berhenti dengan membentuk anastomosis bersama dengan testicular artery. 3. EJACULATORY DUCTS Panjangnya 2 cm.Dibentuk dari penyatuan seminalis vesikel dan ampula (vas deferens).Berasal dari superiorkedasar dari prostat dan melewati bagian inferior dan anterior prostat.Ini merupakan sebuah terminal lanjutan setelah pengeluaran sperma dan sekresi seminal vesicle,sebelum sperma diteruskan ke uretra. Vaskularisasinya dari inferior vesical artery. 4. URETRA Uretra ini adlah saluran bersama sama system reproduksi dan system urine. Menyediakan tempat jalan terusan untuk semen dan urine. Uretra ini memiliki panjang 20 cm. Melewati prostat, otot dalam perineum dan penis.Uretra dibagi menjadi 3 bagian yaitu; Prostatik uretra, panjangnya 2 3 cm yang masuk melewati prostat. Otot bagian dalam perineum, dengan panjang 1 cm.

Spongy (penile) uretra, yang masuk melewati corpus spongiosum dengan panjang saluran 15 20 cm dan berakhir dari saluran uretra, external uretral orifice.

Accesory Gland : 1. SEMINAL VESICLE Adalah sebuah kantung dengan struktur berbelit dengan panjang sekitar 5cm. Terletak didasar urinary bladder dan anterior dari rectum. Melewati saluran seminal vesikel yang menyekresi alkalin, cairan kental yang mengandung fruktosa, prostaglandin, dan gumpalan protein yang berbeda dari darah. a. Alkalin dari seminal vesicle fungsinya adalah membantu menetralkan lingkungan asam dalam reproduksi wanita yang dapat membunuh sperma. b. Fruktosa yaitu untuk produksi ATP. c. Prostaglandin yaitu untuk menambah pergerakan sperma dan kelangsungan hidup , dan mungkin menstimulasi kontraksidari otot polos ketika di saluran reproduksi wanita. d. Bekuan protein membantu pembekuan semen setelah ejakulasi. Cairan yang disekresi normalnya sekitar 60 % dari total semen. 2. PROSTATE Prostat ada 1 buah, berbentuk bulat seperti donat dengan ukuran sebesar bola golf. Ukuran dari prostat itu sendiri adalah 4 cm dari sisi ke sisi, 3 cm dari atas ke bawah dan 2 cm dari depan ke belakang. Bagian inferior dari urinary bladder dan mengelilingi prostetic uretra. Prostat bertambah ukurannya perlahan ketika tahun pubertas, berkembang dengan cepat sampai umur 30 tahun, dan stabil pada umur 45 tahun. Prostat menyekresi cairan seperti susu,berupa cairan yang sedikit asam dengan Ph 6.5 dan mengandung beberapa substansi; a. Citric acid yaitu untuk produksi ATP lewat siklus kreb. b. Beberapa proteolytic enzim seperti prostate spesifik antigen, pepsinogen, lysozyme, amylase, dan hyaluronidase yang menghancurkan protein beku dari seminal vesicle. c. Acid phosphate, fungsinya belum diketahui.

d.

Seminal plasmin berupa cairan prostatic yaitu antibiotic yang dapat membunuh/ menghancurkan bakteri, membantu mengurangi bakteri yang ada didalam semen dan bagian bawah organ reproduksi wanita.

Didalam kelenjar prostat ini ada suatu spinchter yang mengatur pergantian pengeluaran urine dan cairan semen saat ejakulasi yaitu smooth muscle spinchter. Menyekresi 25 % volume semen untuk pengerakan dan pertahanan hidup.

3. BULBOURETHRAL GLAND Disebut juga Cowpers gland, ukuran / bentuk seperti kacang berlokasi di inferior prostat di kedua bagian membranous uretra dengan deep muscles of perineum, ducts terbuka ke dalam spongy uretra. Selama sexual, bulbouretral menyekresi basa alkaline ke dalam uretra, yang melindungi pada saat sperma melewati lingkungan asam dari urine dalam uretra. Kelenjar ini juga menyekresi mucus yang melumasi bagian akhir dari penis (batas,uretra), untuk mengurangi kematian sperma selama ejakulasi.

SEXUAL ACTION

A. Rangsangan Saraf untuk Kinerja Aksi Seksual Pria Sumber sinyal saraf sensoris yang paling penting untuk memulai aksi seksual pria adalah glans penis. Glans penis mengandung sistem organ-akhir sesorik yang sangat sensitif yang meneruskan modalitas perasaan khusus yang disebut sensasi seksual ke dalam sistem syaraf pusat. Aksi gesekan pada hubungan seksual terhadap glans penis merangsag organ-akhir sensorik, dan sensasi seksual selanjutnya menjalar melalui saraf pudendus, kemudian mealui pleksus sakralis ke dalam bagian sakral dari medula spinalis, dan akhirnya dari medula sampai ke serebrum. Impuls tersebut mungkin juga masuk ke medua spinalis dari daerah yang berdekatan dengan penis untuk membantu merangsang aksi seksual. Sebagai contoh, rangsangan pada epital enus, skrotum, dan struktur perineum secara umum dapat mengirimkan sinyal ke medula yang meningkatkan sensai seksual. Sensasi seksual bahkan dapat berasal dari struktur internal, seperti area yang mudah terangsang pada uretra, kandung kemih, prostat, vesikula seminalis, testis dan vas deferens. Unsur psikis juga dapat merangsang seksual pria. Rangsangan osikis yang sesuai dapat sangat meningkatan kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan seksual. Hanya dengan memikirkan pikiran-pikiran seksual atau bahkan hanya dengan mengkhayalkan hubungan seksual dapat menyebabkan terjadinya aksi seksual pria dan menyebabkan ejakulasi.

Walaupun faktor-faktor psikis biasanya memainkan peranan penting pada aksi seksual pria dan dengan jelas dapat memacu atau menghambatnya, fungsi otak mungkin tidak terlalu penting dalam peranan tersebut, karena rangsangan genital yang sesuai dapat menyebabkan ejakulasi. Oleh karenanya, aksi seksual pria dihasilkan dari mekanisme refleks yang sudah terintegrasi di medula spinalis sakralis dan medula spinalis lumbalis, dan mekanisme ini dapat dirangsang baik oleh rangsangan psikis atau rangsangan seksual yang nyata, tetapi biasanya merupakan kombinasi dari keduanya. B. Ereksi Ereksi adalah pengaruh pertama terhadap rangsanagn seksual pria, dan derajat ereksi sebanding dengan derajat rangsangan, baik rangsanagn psikis atau fisik. Ereksi disebabkan oleh impuls saraf parasimpatis yang menjalar dari bagian sakral medula spinalis melaui nervus pelvikus ke penis. Berlawanan dengan sebagian besar serat parasimpatis lainnya, serat-serat arasimpatis ini diyakini mensekresikan nitrogen oksida dan bukan asetilkolin. Nitrogn oksida melebarkan arteri-arteri pada penis demikian juga dengan trabekular sera otot polos di dalam jaringan erektil dan korpus kavernosa dan korpus spongiosum di dalam penis. Jaringan erektil akan menjadi sangat berdilatasi saat darah arteri mengalir dengan cepat ke dalamnya sedangkan aliran vena dibendung. Juga korpus kavernosum dikelilingi oleh lapisan fibrosa yang kuat, oleh karena itu tekanan yang tinggi didalam sinusoid menyebabkan penggembungan dari jaringan erektil yang berlebihan sehingga penis menjadi keras dan memanjang. C. Lubrikasi Selama rangsangan seksual, impuls parasimpatis, selain meningkatkan ereksi, menyebabkan kelenjar uretra dan kelenjar bulbouretrl menyekresikan lendir. Lendir ni mengalir melalui uretra selama hubungan seksual untuk membantu melubrikasi selama intercourse. Akan tetapi, kebanyakan lubrikasi lebih disediakan oleh organ kelamin wanita daripada pria. D. Emisi dan Ejakulasi Emisi dan ejakulasi adalah puncak dari aksi seksual pria. Ketika rangsangan seksual menjadi amat kuat, pusat refleks pada medula spinalis mulai melepas impuls simpatis yang meninggalkan medula pada L-1 dan L-2 dan menyebrang ke organ genitalia melalui pleksus hipogastrik dan pleksus simpatis pelvikus untuk megawali emisis dan selanjutnya ejakulasi. Emisi dimulai denga kontraksi vas deferens dan ampula yang menyebabkan keluarnya sperma dari uretra interna. Kemudian, kontraksi otot yang melapisi kelenjar prostat akhirnya diikuti dengan kontraksi vesikula seminalis yang mengeluarkan cairan prostat dan cairan semial, mendorong sperma lebih jauh. Semua cairan ini bercampur dalam uretra interna dengan mukus

yang telah disekresi oleh kelenjar bulbouretral dan membentuk semen. Proses tersebut adalah emisi. Pengisian uretra interna secara serempak mengeluarkan sinyal sensoris yang dihantarkan melalui saraf pudendus ke regio sakralis medula spinalis, yang menimbulkan suatru sensasi kepenuhan yang mendadak dalam organ genitalia interna. Juga, sinyal sensoris lebih jauh lagi membangkitkan kontraksi ritmik dari organ genitalia interna dan menyebabkan kontraksi otototot iskiokavernosus dan bulbokavernsus yang menekan dasar jariga erektil penis. Kedua pengaruh ini menyebabkan peningkatan tekanan ritmik seperti gelombang di dalam duktus genital dan uretra yang megejakulasikan semen dari uretra ke luar. Proses ini disebut ejakulasi. Pada waktu yang sama, kontraksi berirama dai otot pelvis dan bhkan beberapa otot tubuh menyebabkan gerakan endorongan pelvis dan penis, yang juga membantu mengalirkan semen ke dalam bagian terdalam vagina dan mungkin bahkan sedikit ke dalam serviks uterus. Keseluruhan periode misi dan ejakulasi ini disebut orgasme pria. Pada akhir proses tersebut, gairah seksual pria menghilang hampir secara keseluruhan dalam 1 sampai 2 menit, dan ereksi menghiang, suatu proses yang disebut resolusi.

SEMEN

Semen, yang diejakulasikan selama aktivitas seksual pris, terdiri atas cairan dan sperma yang berasal dari vas deferens (10% dari keseluruhan), cairan dari vesikula seminalis (60% dari keseluruhan), cairan dari kelenjar prostat (30% dari keseluruhan), dan sejumlah kecil cairan dari kelenjar bulbouretral yaitu mukus. pH rata-rata dari campuran semen mendekati 7,5, cairan prostat yang bersifat basa menetralkan keasaman yang ringan dari bagian semen lainna. Cairan prostrat membuat semen menjadi agak kental. Juga enzim pembku dari cairan prostat menyebabkan fibrinogen cairan vesikula seminalis membentuk koagulum yang lemah, yang mempertahankan semen dalam daerah vagina yang lebih dalam, tempat serviks uterus. Koagulum kemudian dilarutkan 15-20 menit kemudian karena lisis oleh fibrinolisin yang dibentuk dari profibrinolisin prostat. Pada menit pertama setelah ejakulasi, sperma masih tetap tidak bergerak, mungkin karena viskositas dari koagulum. Sewaktu koagulum dilarutkan, sperma secara simultan menjadi sangat motil.

Komposisi dari tiap kelenjar 1. Vesikula Seminalis Mukus Fruktosa Asam sitrat Bahan nutrisi lainnya Prostaglandin Fibrinogen 2. Prostat Ion sitrat Kalsium Ion fosfat Enzim pembeku Profibrinolisin

HYPOTHALAMUS PITUITARY TESTIS AXIS

Hypothalamus

GnRH Inhibin Anterior Pituitary

FSH

LH

Sel spermatogenic Sel Sertolli

Sel Leydig

Spermatogenesis

Testosterone

Hypothalamus mensekresikan GnRH untuk menstimulasi anterior pituitary untuk mengeluarkan FSH dan LH LH akan menstimulasi sel leydig di testis untuk mensekresikan testosterone Testosterone berfungsi membantu spermatogenesis dan juga berubah menjadi DHT untuk pembentukan karakter sexual sekunder pada pria FSH menstimulasi sel spermatogenic untuk melakuakn spermatogenesis. Dan juga menstimulas sel sertoli untuk mensekresikan ABP yang nanti akan berikatan dengan testosterone Jika spermatogenesis sudah cukup terjadi, sel sertoli menghasilkan inhibin untuk menghambat penghasilan FSH di anterior pituitary Jika kadar testosterone sudah cukup makan sel leydig akan memberikan feed back negative terutama ke hypothalamus dan juga ke anterior pituitary untuk mengurangi jumlah sekresi hormone.

DURASI PENGGUNAAN KONTRASEPSI A. ORAL

Untuk kontrasepsi yang berisi estrogen dan progesteron, diminum selama 3 minggu untuk pil yang mengandung estrogen dan progesteron. Sedangkan untuk 1 minggu terakhir (withdrawal bleeding) diminum pil placebo atau pil yang hanya berisi progesteron. Pil ini biasa diminum pada hari pertama menstrual cycle Untuk pemakaian yang berlanjut atau continue, pil placebo tidak usah dikonsumsi. Untuk kontrasepsi yang berisi progesteron saja, pil diminum setiap harinya diwaktunya yang sama untuk memaksimalkan efek yang diharapkan.

B. TRANSVAGINAL Dipasang pada hari ke 5 menstrual cycle dan digunakan selama 3 minggu. C. TRANSDERMAL Digunakan selama 3 minggu dan setiap mingguya diganti pouchnya. D. IUD Digunakan selama 5-10 tahun

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KONTRASEPSI A. ORAL + Safety Meningkatkan bone density Menurunkan mens blood loss & anemia Menurunkan ectopic pregnancy Menurunkan dysmenorrhea Menurunkan premenstrual complaint Menurunkan endometrial & ovarian cancer Menurunkan terjadinya benign breast diseases Menginhibisi hirsutism Improve acne Mencegah atherogenesis Menurunkan acute salpingitis Metabolic changes Meningkatkan kolesterol Meningkatkan hepatic production (angiotensinogen) Cholestasis Neoplasia Aberration of several nutrients Thrombosis & pulmonary embolism Postpill amenorrhea Lactation : menurunkan produksi air susu Weight gain Cervical mucorrhea Vaginitis Hyperpigmentation

B. INJECT

Improve rheumatoid arthritis

+ Lebih baik daripada oral

Iregular menstrual cycle Prolonged anovulation

C. IUD + Lebih efektif Treatment dari menorrhagia Menurunkan menstrual blood Menurunkan biaya Uterine perforation Abortion Cramping Bleeding Menorrhagia Infection

Kapan kembalinya masa subur seorang wanita setelah mengonumsi OC? Setelah 3 bulan menghentikan konumsi dari OC maka wanita tersebut akan mengalami ovulasi yang regular. Sehingga kembalinya masa subur wanita setelah mengonsumsi OC ialah sekitar 3 bulan kemudian setelah dihentikannya OC. Apakah mixturisi sama mekanismenya dengan ejakulasi? Mixturisi berbeda mekanismenya dengan ejakulasi dikarenakan syaraf dan otot-otot yang terlibatnya pun berbeda. Untuk mixturisi syarafyang terlibat itu volunter dan otot yang bekerja external sphincter. Sedangkan untuk ejakulasi syaraf yang terlibat adalah syaraf autonom dan otot-otot pelvic.

Sel sperma bisa bertemu dengan oosit dikarenakan :

1.adanya prostaglandin pada sel sperma 2.adanya 3.adanya reseptor ZPI-3 pada zona pelusida Reseptor ZPI-3 dihasilkan dari zona pelusida dan akan bereaksi dengan sel sperma supaya sel sperma bisa menembus oosit

Fertile period

Fertile period atau masa subur adalah suatu masa dalam siklus menstruasi permpuan dimana terdapat sel telur yang matang yang siap dibuahi, sehingga bila perempuan tersebut melakukan sexual intercourse maka memungkinkan terjadi kehamilan. Ovulasi terjadi 14 hari sebelum hari pertama haid yang akan dating, masa subur terjadi 48 jam sebelum ovuladi dan 24 jam setelah ovulasi

Metode penentuan masa subur 1. Penentuan berdasarkan siklus menstruasi Penentuan ovulasi : lamanya siklus 14 hari

Lamanya fase sekretori Masa subur 2 hari sebelum ovulasi dan 1 hari setelah ovulasi.

2. Penentuan berdasarkan lender cervix Setelah haid terakhir umumnya wanita mengalami beberapa hari tidak ada lender di daerah vagina (disebut hari-hari kering) Setelah itu wanita mulai mengalami adanya lender. Lender ini lengket dan rapuh seperti bubur, berwarna putih sampai kuning. Lender ini tidak seberapa lembab dan masih dirasakan kering. Saat ovulasi terjadi dan estrogen meningkat lender menjadi basah. Lender ini jumlahnya bertambah secara bertahap dan warnanya semakin jernih. Lender ini menjadi semakin basah, elastis dan licin. Lender ini menyerupai putih telur dan dapat direnggangkan perlahan diantara 2 jari. Lender ini memungkinkan sperma hidup dan berenang menuju sel telur sampai selama 5 hari. Setelah ovulasi dan progesterone meningkat lender cervix mulai berubah menjadi lebih kering, lebih lengket, seperti bubur, dan jumlahnya berkurang. Lender ini membuat sperma sulit bergerak dan hidup hanya untuk beberapa menit sampai beberapa jam saja.

3. Penentuan berdasarkan BBT (Basal Body Temperature)

BBT (Basal Body Temperature) adalah temperature tubuh dalam keadaan istirahat tidak melakukan aktifitas fisik apapun. Prinsipnya : Progesterone meningkat setelah ovulasi Progesterone memiliki efek termogenik atau memproduksi panas + 0.10 F diatas suhu fase follicular (970 F 980 F) Ovulasi terjadi 1 hari setelah kenaikan temperature Masa subur dimulai pada 3 hari sebelum peningkatan BBT

Cara menentukan masa subur dengan metode BBT : 1. Catat suhu tubuh selama 10 hari siklus haid mulai dari hari pertama haid. Diukur setiap pagi sebelum bangun dari tempat tidur. 2. Identifikasi suhu tertinggi dari catatan selama 10 hari siklus haid tersebut (dengan mengabaikan kenaikan suhu tubuh tinggi abnormal). 3. Tarik garis 0.10 F diatas suhu tertinggi dari 10 hari siklus haid tersebut. Garis ini disebut garis penutup. 4. Catat pula suhu tubuh pada hari ke 11 siklus sampai seterusnya. 5. Amati perubahan suhu tubuh dari hari ke 11 siklus sampai hari seterusnya. 6. Bila terjadi peningkatan BBT diatas garis penutup selama 3 hari berturut-turut, maka fase masa tidak subur dimulai dan fase ovulasi sudah terlewati. 7. Fase tidak subur dimulai pada malam ke-3 dari hari berturut-turut dengan suhu diatas garis penutup.

Variasi Sexual Intercourse

POSISI TELENTANG: Posisi telentang umum, juga disebut posisi "Lebah memetik sari kembang". Posisi ini wanita telentang sementara pria harus menopang pada kedua sikut dan lututnya.Si wanita lalu menarik kedua kaki sampai lutut dan mendekati kupingnya. Posisi ini akan mengembangkan vulva serta memberikan tancapan yang dalam, sehingga akan mencapai puncakkenikmatan.

POSISI TIDUR MIRING: Praktek posisi ini, wanita harus menari kedua kakinya, sehingga pahanya berada di sudut, tegak lurus dengan badannya. Sementara posisi pria tudur menyamping tepat di belakang wanita. Variasi pada posisi ini akan memberikan kesan rileks dengan gerakan ringan. Bila pria berada disebelah kiri wanita, maka kaki kiri wanita diletakkan di atas kedua kaki pria. Posisi ini dilakukan kebanyakan untuk hubungan sesudah orgasme.

POSISI BERAYUN KAKI: Wanita duduk di tepi ranjang sambil mengayun-ayunkan kaki, sedangkan pria berdiri di depannya. Posisi ini bisa diatur sesuai selera. Kelebihan posisi ini, ketika wanita bersandar pada kedua tangan dan mendorong-dorong bagian vitalnya akan merasakan perangsangan yang nikmat. Sayangnya pada posisi ini tidak menguntungkan pria, pasalnya untuk mengalami orgasme pada posisi berdiri umumnya tidak disukai oleh pria.

POSISI KAKI DI BAHU: Posisi ini sang pria harus tegak pada kedua tangannya. Ia harus tahu pasa saat menekan. Dengan gerakan berulang akan menghasilkan gerakan pro. Tetapi variasi ini akan memberikan desakan pada bagian perut pria dan otot-otot panggul. Untuk mencapai puncak kenikmatan yang plus, posisi kaki

wanita dapat direndahkan dengan menyilangkan kedua kakinya melalui pinggang sang pria, hingga sang wanita dapat mengunci, mempererat dekapannya menggunakan otot-otot kakinya. Dalam posisi ini juga dapat memperpanjang hubungan seks.

POSISI DUDUK DI KURSI: Permainan ini sebaiknya dilakukan di depan cermin, pasalnya bayangan akan terpantul yang menghasilkan dimensi baru pada rangsangan seks. Caranya pria duduk di kursi yang tak berlengan, sementara wanita duduk di pangkuan berhadapan. Untuk mengatur gerakannya wanita halus memeluk erat tubuh pria sekaligus mengatur gerakannya. Sedangkan tugas pria hanya membelai dan mencium mesra pasangannya. Salah satu kelebihan dalam posisi ini adalah keduanya dapat melihat reaksi masingmasing di cermin.

POSISI BERJONGKOK: Posisi ini lebih mudah dilakukan, karena pasangan yang akan bersanggama tinggal jongkok untuk saling berhadapan. Posisi jongkoknya harus sedemikian rupa agar kelamin mereka saling bertemu. Dengan gerakan yang teratur dan terarah pria kemudian menyusupkan "rudal raksasanya" ke dalam liang sanggama pasangannya.

POSISI DUDUK DI LANTAI: Pria duduk di lantai menghadap wanita dengan menjulurkan kaki di bawah kursi tempat duduk wanita, Kemudian sang pria menjulurkan tangan menarik wanita dari tempat duduknya secara perlahan, sehingga jatuh sedemikian rupa. Sang wanita dapat bersandar pada kursi dan menopangkan dirinya di atas kedua tangan dan sikunya. wanita juga dapat mempertinggi dan merendahkan posisinya pada orgasme yang saling berbalasan.

POSISI DUDUK: Pasangan pria-wanita duduk saling berhadapan dan saling berpelukan dibantu dengan kaki. Gerakan dilakukan dengan sangat perlahan dan berirama, berayun ke depan dan kebelakang, sehingga menghasilkan kenikmatan. Posisi ini terbilang jenaka dan pasangan harus betul-betul serius untuk menahan lawa sebelum posisi ini berlangsung lima menit. Bila saat orgasme dalam posisi ini, sebaiknya sang pria menarik sang wanita lebih dekat, sehingga tubuhnya saling menempel.

POSISI BANTAL BAWAH PINGGUL:

Letakkan bantal tepat di bawah pinggul wanita, dalam posisi sedang telentang sehingga membentuk abjad V ke bawah dan ke luar. Kontak seks akan menjadi maksimal. Bila ingin menambah kenikmatan maka bantalnya bisa ditarik lebih ke bawah, sehingga sudut V akan berubah melengkung ke atas dan ke dalam. Ini akan menjadikan posisi kelamin wanita tepat berhadapan organ seks pria. Posisi ini sangat ideal untuk wanita yang agak gendut atau pria yang berukuran vital pendek.

POSISI PRIA TELENTANG: Pria melipatkan kedua kakinya pada lutut, tapi kedua ujung kakinya tetap menginjak tempat tidur, sementara wanita meletakkan tubuhnya di atas kedua paha pria dan harus menopang tubuhnya pada kedua tangan dan lutut. Setelah itu wanita berbaring menelungkup di atas tubuh pria. Pada posisi ini lebih romantis, karena wanita dapat membelai dan mencium pasangannya.

POSISI BERSILANG: Pada posisi ini pasangan yang bersanggama duduk bersama di ranjang. Wanita duduk di atas kaki pria. Kaki mereka direntangkan sehingga kaki sang pria berada di bawah kaki sang wanita. Kemudian kaki wanita ditekankan ke perut pria agar "kunci pusaka menemukan lubang gerbang". Dengan gerakan maju mundur kunci pusakanya tersebut dapat keluar masuk gerbang istana kenikmatan.

POSISI BERLAWANAN ARAH: Posisi ini paling rileks, pasalnya kepala pria berada di atas kaki wanita. Pasangan bisa saling melihat organ intim pasangannya. Gerakan posisi berlawanan arah ini dilakukan pria dengan mengencangkan dan mengendurkan punggungnya, sehingga memberi gerakan yang naik turun yang fleksibel pada wanita yang mendorong tercapainya kenikmatan yang luar biasa. Untuk mencapai kenikmatan yang lebih, wanita harus merendahkan tubuhnya ke belakang dengan perlahan-lahan sehingga ia terlentang diantara kedua kaki pria.

Berikut ini adalah variasi posisi sexual intercourse dimana wanita berada diatas tubuh pria atau Women on top (WOT).

Posisi #1 Standar

Posisi standar ini pasti sudah tak asing bagi Anda, karena mungkin Anda sudah pernah mencobanya. Berbaringlah dan biarkan istri Anda bertumpu pada lututnya untuk momentum ini. Ia bisa juga membiarkan punggungnya tetap tegak, atau istri Anda dapat berbaring diatas Anda ketika sedang melakukannya.

Posisi #2 Muka belakang Seiring Anda berbaring, mintalah istri Anda ke posisi doggy style dengan pantatnya menghadap ke muka Anda. Tempatkan kakinya diatas area rusuk Anda, lalu ia dapat memandu Mr P memasuki Mrs V dan Anda bisa menikmati pemandangan tersebut.

Posisi #3 Katak melompat Anda berbaring di tempat tidur, lalu istri Anda berada diatas Anda. Namun ia harus mengganti bertumpu pada lututnya untuk naik turun, dengan melakukan squat dan menggunakan kakinya untuk naik turun pelahan. Jika ia kuat keseimbangannya, ia bisa tidak berpegangan apapun dan hanya mengandalkan kakinya untuk naik turun. Tapi hati-hati, ini hanya untuk para wanita yang kakinya kuat, selain itu, ia mungkin tidak akan sanggup bertahan lama lebih dari beberapa menit untuk melakukan posisi ini.

Posisi #4 Belalang sembah Anda berbaring di tempat tidur tapi kaki Anda tekuk sehingga menjadi bantal/tumpuan buat bokong Anda. Lalu raih istri Anda yang bertumpu pada lututnya untuk berada diatas Anda, dan pelahan biarkan ia naik turun memberikan sensasi bagi Anda. Posisi ini memungkinkan penetrasi secara penuh.

Posisi #5 Busur Membentang Anda berbaring di tempat tidur sambil kaki Anda terbuka dan tergantung di tempat tidur. Dengan kakinya yang berada ditanah dan melengkungkan punggungnya dan menggunakan tangannya untuk bertumpu disisi tempat tidur, istri Anda dapat menggerakkan dirinya sendiri naik turun dan sensasi akan terasa luar biasa bagi Anda.

Posisi #6 Ayam Mengeram Seperti Anda berbaring dengan kakimu menutup dan lutut yang sedikit dibengkokkan, lalu biarkan istri Anda duduk di atas Mr P Anda dan pantatnya, sekali lagi menghadap ke wajah Anda. Sebagai ganti

ber/gerak naik turun, dia dapat mengayun-ayun secara sederhana dan mondar-mandir. Kedua gerakan ini akan merangsang klitoris dan G-spot.

Posisi #7 Hot Dog Berbaringlah mendatar dengan kaki Anda menyebar. Rengkuh istri Anda berbaring diatas Anda dengan kaki membentang tapi tertutup. Ia punya banyak pilihan mulai dari mengayun-ayun atau mengangkat pantatnya sebisa mungkin, mondar-mandir. Dan tugas anda tentunya Anda bisa membantunya mengangkat bokongnya yang indah sebisa mungkin.

Berikut adalah beberapa posisi seks Kamasutra, sebuah buku ilmu senggama India Kuno yang terkenal di seluruh dunia. Di bawah ini ada 4 posisi seks pilihan dari Kamasutra. Sebenarnya banyak lagi posisi yang ditulis dalam kitab Kuno itu, namun 4 posisi seks terpilih ini kiranya menjadi sumber inspirasi bagi kita.

Dedalu

Ini adalah teknik yang unik dalam Kamasutra di mana pada asalnya, senggama dilakukan secara berdiri. Secara praktiknya, posisi ini agak sukar dilakukan, tetapi ia dapat memberi nikmat yang hebat kepada istri karena ransangan pada kelentit adalah kuat.

Cara melakukan senggama ini ialah suami melunjurkan kaki kirinya dan melipatkan kaki kanannya seakan bersila. Dengan betis kanannya, suami mengepit paha isteri yang sedang dilunjurkan. Isteri mengepit paha kiri suami dengan betis kanannya. Variasi berbaring juga boleh dilakukan dan caranya serupa dengan posisi berdiri. Jika dilakukan secara berdiri maka sebaiknya isteri hampir sama tinggi dengan suami.

Sarang Lebah

Suami mendatangi isteri dari celah paha. Isteri akan mengepit pinggang suami dengan dua kakinya seolah-olah bersila, betisnya di belakang pinggang suami. Gerakannya ialah dengan menggunakan otot

peha dan betis. Posisi ini hebat kerana isteri dapat bergerak sama mengikut gerak badan suami dan berdayung.

Keadaan isteri mengepit pinggang suami itu mungkin akan menyukarkan suami untuk berdayung karena terasa sesuatu yang berat pada pinggangnya. Oleh karena itu kaki isteri tidak harus mengepit pinggang itu dengan kuat, tetapi hanya sekadar diletakkan dan keadaan kaki itu masih bebas digerak-gerakkan. Ini lebih menyenangkan dayungan di lakukan.

Rusa Minum

Isteri menelengkup di atas ranjang sambil kedua kakinya dijuntaikan ke tepi ranjang. Suami mendatangi isteri dari arah belakang isteri. Ini adalah cara senggama di mana penis dapat dimasukkan jauh ke dalam lubang vagina. Tangan juga bebas untuk meransang buah dada isteri. Gerakan bisa dilakukan secara bergantian antara suami isteri.

Pelukan Satria

Dalam posisi ini isteri berbaring di atas ranjang dengan terlentang dan kedua pahanya dibuka lebar. Kedua betisnya dijuntaikan di tepi ranjang. Sebaiknya ranjang cukup tingginya agar kaki isteri tidak menyentuh lantai dan suami bisa menusuk sambil berdiri. Melalui posisi ini suami bebas menusuk isteri dari arah kanan atau kiri. Tusukan boleh dilakukan ke kiri, kanan dan juga atas. Tangan suami berfungsi untuk memegang badan isteri agar tusukan lebih mudah dan bisa juga memegang buah dada isteri. Jika posisi ranjang terlalu rendah, maka boleh diletakkan bantal di bawah punggung isteri di mana tingginya itu cukup bagi menegakkan pahanya.

Berikut ini 6 posisi hubungan seksual yang paling lazim digunakan pasangan (diambil dari artikel sexologi yang bersifat ilmiah dengan narasumber dr. Boyke), yaitu :

1. Posisi missionaris (Pria diatas, wanita di bawah) Posisi ini dinjurkan bagi para pasangan yang ingin cepat memiliki anak. Bila perlu bokong diganjal oleh bantal 2. Posisi female superior (wanita diatas) Posisi ini dianjrkan bagi para wanita yang sulit mencapai orgasme. Pada posisi ini G-spot akan lebih mudah terangsang 3. Posisi dari belakang (dog potition) Biasanya posisi ini dianjurkan bagi wanita yang habis melahirkan, di mana dilakukan episotomi (pengguntingan perineum). 4. Posisi duduk 5. Posisi berdiri Posisi ini lebih pasdilakukan bila wanita lebih kecil dari pria. 6. Posisi miring Posisi ini tepat bagi wanita hamil agar tidak membahayakan janin dan perutnya.

Ada beberapa jurus seni ranjang dalam buku "Shu Ni Jing" yang perlu kita pelajari, yaitu; Burung Fong Terbang Di tengah Awan. Posisi ini termasuk dalam kelompok posisi berdiri, sehingga syarat utama agar dapat berlangsungnya persanggamaan gaya ini adalah tubuh pria harus kekar dan kuat, sementara tubuh wanita agak mungil. Disamping itu alat kelamin pria harus panjang dan kuat agar gaya ini dapat berjalan dengan lancar. Pada posisi ini sang pria berdiri lurus, sementara sang wanita bergelayutan pada kedua pundaknya seperti seorang anak kecil minta digendong. Kedua kaki wanita melingkar di pinggang pria dan kedua tangan memeluk leher pria, sementara tangan pria melingkari dada wanita. Sehingga kelaminnya bertemu dengan kelamin pasangannya. Dengan gerakan naik turun wanita dapat mendorong dan menarik kepada labi-labi dari gerbang "tanda masuk".

Phoenix Matuk Katak. Gaya ini posisi pria duduk di atas ranjang dengan kedua kaki deselonjorkan. Kemudian wanita menempatkan diri dengan berjongkok tepat di hadapannya sehingga selangkangan mereka bertemu. keduanya saling berhadapan. Sementara dengan pelahan wanita menarik batang pusaka pasangan agar menembus masuk ke dalam gerbang mustikanya. Setelah penetrasi kemudian wanita membuat gerakan ke depan dan kebelakang.

Insang Ikan Terbuka. Pria dan wanita berada dalam posisi berbaring miring saling berhadapan. Kemudia pria memegang kaki wanita yang letaknya di atas, lalu kaki itu ditarik oleh pria ke arahnya sehingga melewati dan menunggangi pinggang pria. Sementara itu wajah mereka saling mendekat, bibir betemu bibir, saling melilitkan lidah. Sementara berciuman, pria dengan perlahan menyorongkan tubuh bagian bawahnya maju ke depan, menelusup di antara tengah-tengah kedua kaki perempuannya. Dan ketika mulut mereka saling beradu, lidah saling bermain semakin panas, ketika itu pula "tongkat ajaib" mencari jalan basah untuk meluncur ke dalam "gerbang permata". Dan yang penting memang masuknya "tongkat ajaib" itu. Bila sudah tergelincir, selanjutnya terserah Anda.

Phoenix Menari. Dalam posisi ini pria berbaring telentang dan wanita menduduki selangkangannya dengan kedua kakinya betumpu sekuat-kuatnya di atas ranjang. Kedua tangannya menjangkau kebelakang untuk menggenggam "tongkat ajaib" pasangannya dan mengarahkan masuk ke dalam "gua mustika" . Dengan gerakan maju mundur yang berirama "tongkat ajaib" dapat ke luar masuk ke dalam "gua mustika".

Kucing Di Atap Rumah. Posisi ini sangat menunjang kebehasilan wanita memperoleh orgasme. Dengan gaya berbaring dan menyamping. Gaya ini sang wanita membelakangi pasangannya. Sang pria memasuki "tongkat pusakanya" ke "gua permata" lewat belakang. pasangan dapat saling berpegangan tangan, dengan posisi sang pria merangkul tubuh sang wanita, dan tangan sang wanita mencengekram lengannya. Cengkraman tangan bisa menjadi indikator kenikmatan pasangan itu sendiri saat hubungan seks berlangsung. Penetrasi dengan gerakan menyamping sambil mengatur kecepatan sangat diperlukan untuk mencapai orgasme.

Missionary position

Spoon potition

Face by face position

Doggy position

Cowgirl position

Edge by bed position

Women on top position

Standing position

missionary position

Deckchair position

doggy position

Spoon potition

WOT (cowgirl position)

Kneeling position

Furniture position

Lotus position

Sitting position

Sitting position

Standing position

Reverse amazon

Women on top position

Fertilisasi
Fertilisasi adalah proses pertemuan sperma dan ovum yang terjadi di tuba falopii di bagian ampula yang diakhiri dengan penggabungan kromosom paternal dan maternal, fertilisasi terjadi selama 24 jam. Fase-fase dalam fertilisasi : a. Penembusan korona radiata Sebelum sperma menembus korona radiata, sperma harus mengalami penyesuaian pada bagian genital wanita (kapasitasi) yang berlangsung selama 7 jam, dan hanya sperma-sperma yang kompeten yang mampu menembus korona radiata. Pada saat sperma menembus korona radiata, akrosom dari sperma menghasilkan enzim hyaluronidase. b. Penetrasi dari zona pelusida. Dengan bantuan dari esterase, acrosin (proteolitik enzim), dan neuraminidase yang membuat zona pelusida menjadi lisis. c. Fusi dari plasma membrane dari ovum dan sperma. Bagian kepala sperma masuk ke sitoplasma ovum, dan bagian ekor sperma terlepas.

d. 2nd meitotic division dari ovum dan pembentukan pronukleus wanita.

Pada saat kepala sperma masuk ke sitoplasma ovum, nucleus dari ovum mengalami 2nd meitotic division yang diikuti dengan pembesaran nucleus yang didalamnya mengalami kondensasi kromosom. Nucleus dari mature oosit membentuk pronukleus wanita. e. Pembentukan pronukleus pria. Sedangkan sperma yang berada di sitoplasma ovum dibagian nucleusnya juga mengalami pembesaran dan membentuk pronukleus pria. Dan terjadi kondensasi dari kromosom. Pronuclei berfusi ke single diploid agregasi dari kromosom, dan ootid menjadi zygote. Kedua pronukleus tersebut mengalami fusi sehingga terjadi penggabungan jumlah kromosom. Pada saat pertumbuhan terjadi replikasi DNA menjadi 1n(haploid) dan 2c(two cromatid) oosit mengandung 2 pronukleus (ootid). Cleavage. Kromosom yang mengalami penyatuan mengalami cleavage (pembelahan).

f.

g.

Efek psikologis keguguran dan stress terhadap infertility


Korelasi psikologis antara keguguran dan stress terhadap infertilitas terutama berupa trauma baik fisik maupun mental yang berpengaruh terhadap sexual function dari seorang wanita Disfungsi sexual dari salah satu partner sexual dapat berdampak negative terhadap pasangannya ,karena sebagian besar disfungsi seksual ,terutama yang berkaitan dengan faktor psikologis diakibatkan olleh pengabaian atau ignorance dari partnernya dan kurangnya intensitas keintiman di antara keduannya Factor penyebab pasca traumatic terbesar ,yaitu akibat adanaya stressor ,stressor dapat berasal dari berbagai hal ,baik berasal dari dirinya sendiri ,lingkungan ,maupun pasangannya Cirri-ciri perubahan psikologis pasca traumatic :

Hilangnya minat / peran serta yang jelas dalam aktivitas yang bermakna Rentang efek yang terbatas (misalnya,tidak mamapu untuk memiliki perasaan cinta Perasaaan bahwa masa depan menjadi pendek (misal,tidak berharap punya anak atau panjang kehidupan yang normal )

Adapun trauma atau tekanan yang dialami berhubungan dengan system limbic yang kemudian berhubungan langsung dengan kerja hipotalamus dan respon hipofisis ,manifestasinya dapat terlihat dari ketidakseimbangan hormone yang turut menganggu proses fisiologis normal Pada kasuss pasien yang mengalami gangguan pada fase desire (hypoactive atau inhibited sexual desire) tingkat hormon prolaktin yang tinggi dan testosteron yang rendah dapat turut bertanggung jawab terhadap timbulnya gangguan tersebut

Berbagai organ dalam CNS yang terlibat dalam pengaturan emosional : Sistem limbik
suatu subtrat emosional untuk emosi terdiri dari

1. 2.

berbagai kelompok struktur otak dalam (ex amygdala ) area kortex cerebral tertentu ( ex singulat )

3.

segmen struktur lainnya ( ex nukleus nukleus spesifik dalamm hipothalamus )

gangguan neurologis yang paling sering mengenai sistem limbik salah satunya adalah trauma gejala psikiatriknya disinhibisi emosi apati ( tidak ada emosi , tidak acuh ) plasiditas perubahan perilaku sexual perubahan kepribadian

hypothalamus dan hypofisis


Berkaitan erat dan berhubungan dengan system limbik Merupakan mekanisme efektor utama teruma melalui pelepasan hormonal untuk output sistem limbik Hubungan antara keduannya adalah merupakan mekanisme pengaturan timbal balik Hypotalamus mengirimkan ke hypofisis :

1. 2. 3. 4. 5.

Releasing faktor Releasing inhibiting faktor

Kemudian hypofisis melepaskan hormon-0hormon yang biasanya mempengaruhi kelenjar endokrin perifer yang terlibat dalam pengaturan tidur regualtor nafsu makan sistem kekebalan endokrin utama dalam tubuh

aktivitas sexual sistem syaraf otonomik

Gynecomastia
Gynecomastia adalah perkembangan berlebihan kelenjar payudara pada laki-laki, pada beberapa kasus termasuk perkembangan sampai pada tingkat susu di produksi,biasanya dikaitkan dengan gangguan metabolisme yang menyebabkan akumulasi estrogen, defisiensi testosteron dan hiperprolaktinemia. Gynecomastia dihubungkan pada ketidakseimbangan pada estrogen danandrogen, kadang berhubungan dengan obat,endocrine yang abnormal, tumor, penyakit sistemik.

Pemeriksaan Organ Genitalia pada Pria


Pemeriksaan yang baik dilakukan pada saat pasien berdiri atau berbaring terlentang. Untuk memeriksa hernia atau varicocel, pasien harus berdiri dan kamu harus duduk dengan nyaman pada kursi. Pakaian periksa harus menutupi bagian dada dan abdomen pasien dengan pas. Kenakan gloves selama pemeriksaan. Buka daerah genitalia dan inguinal pasien.

1. Penis Inspeksi Meliputi : a. Kulit b. Prepusium Jika ada prepusium, tarik lipatan kulit ini atau minta pasien untuk menariknya sendiri. Ini sangat penting untuk mendeteksi adanya kanker dan karsinoma. Smegma, bahan berwarna keputih-putihan dan menyerupai keju dapat berakumulasi secara normal di bawah prepusium. c. Glans Lihat adanya ulkus, bekas luka, nodulus atau tanda inflamasi. Periksa ku;lit di sekitar dasar penis untuk melihat ekskoriasi atau inflamasi.Lihat telur kutu atau kutu di dasar rambut pubic. Perhatikan lokasi meatus uretra. Lakukan penekanan glans penis dengan hati-hati antara jari telunjuk di atas dan ibu jari di sebelah bawah. Gerakan dan harus membuka meatus uretra dan inspeksi untuk menemukan sekret. Normalnya tidak ada sekret. Jika pasien melaporkan adanya sekret, tapi anda tidak melihatnya, minta pasien untuk mengurut batang penisnya sendiri mulai dari pangkal sampai glans penis. Untuk alternatif, lakukan itu sendiri. Gerakan dapat membuat sekret keluar dari dalam meatus uretra dan kemudian dilakukan pemeriksaan sekret yang tepat. Siapkan kaca objek dan media kultur untuk pemeriksaan tersebut. Palpasi

Lakukan pada setiap abnormalitas penis dengan melihat gejala nyeri tekan atau indurasi. Raba batang penis antara ibu jari dan 2 jari tangan pertama dan melihat setiap indurasi. Palpasi pada batang penis dapat dilewatkan pada pasien yang berusia muda dan asimptomatik. 2. Skrotum dan isinya Inspeksi Meliputi : a. Kulit Angkat skrotum agar anda dapat melihat permukaan posteriornya b. Kontur skrotum Lihat setiap benjolan Palpasi Palpasi setiap testis dan epididimis diantara ibu jari dan 2 jari tangan. Lokasikan epididimis pada superior posterior dari tiap-tiap testis. Rasakan nodular dan cordlike. Perhatikan ukuran, bentuk, konsistensi, nyeri tekan, raba tiap nodulus. Tekanan pada testis normalnya akan menimbulkan nyeri visceral yang dalam. Palpasi tiap-tiap spermatic cord, termasuk vas deferent, antar ibu jari dan jari-jari tangan dari epididimis sampai superficial inguinal ring. Perhatikan tiap nodulus atau pembengkakan. Pembengkakan dalam skrotum selain dari testis dapat dievaluasi dengan transluminasi.Setelah ruangan digelapkan. Pancarkan sinar yang kuat dari bagian belakang skrotum melalui massa tersebut. Normalnya tidak ada transluminasi.

Hormonal Assay
Jika analysis semen memperlihatkan keabnormalan, hormone analysis kemudian akan dilakukan untuk membantu mengidentifikasi kerusakan yang spesifik. Hormon Assay ini merupakan pemeriksaan dengan cara melihat kadar setiap hormone didalam tubuh apakah

berada dalam level normal, naik atau turun. Dan naik turunya kadar hormone trsebut dapat mengindikasikan kelainan/penyakit yang ada didalam tubuh. Jika testosterone turun yang disertai dengan kenaikan LH dan FSH , hal ini mengindikasikan primary testicular failure. Hal ini bisa disebabkan karena genetic disease seperti Klinefelters Syndrome. Jika testosterone turun dengan disertai turunnya Lh tetapi FSH normal, itu dapat mengindikasikan Hypothalamic Pituitay disease dan dapat menyebabkan secondary testicular failure. Jika testosterone normal dengan FH dan LH yang normal tetapi diikuti dengan oligospermia dan azoospermia maka seminal fluid fructose hars diperiksa. Jika tidak mengandung fruktosa, itu megindikasikan terjadinya conginetal vasadeferentia dan seminal vesicle. Tetapi jika mengandung fruktosa, itu dapat mengindikasikan terjadinya obstruksi duktus atau spermatogenic failure yang dapat diperiksa dengan testicular biopsy. Oligospermia yang diikuti dengan normal testosterone dan LH serta peningkatan FSH, mengindikasikan seminiferous tubue failure. Jika terjadi peningkatan testosterone dan diikuti dengan peningkatan LH dan normalnya FSH, mengindikasikan terjadinya primary hpertyroidism atau partial androgen insensitive.

Penilaian masa subur


Salah satunya dengan LH test Prosedur Mendeteksi hormone LH, karna hormone ini kadarnya meningkat tajam menjelang ovulasi (LH surge) Cara kerjanya Sama seperti test kehamilan pada umumnya Strip dicelupkan ke dalam urine selama 5 detik ,kemudian angkat lihat hasil Hasil ; jika garis kedua warnanya lebih terang dari garis standar maka hasil positif

Keterangan: pada test strip terdapat satu garis standar warna.

Analisis Sperma

Biasanya dilakukan untuk mengevaluasi gangguan fertilitas (kesuburan) yang di sertai atau tanpa disfungsi hormone androgen Tujuan : Pemeriksaan gangguan reproduksi Memeriksa infertilitas Memilih donor untuk terapi inserminasi Memonitor keberhasilan dari operasi

Pemeriksaan Semen 1.Pemeriksaan makroskopik Warna Volume Bau Ph Visikositas Liquefaksi 2. Pemeriksaan Makroskopik Jumlah spermatozoa permili Jumlah sperma motil Kecepatan sperma

Morfologi Komponen seluler lain dari semen (leukosit dan eritrosit)

Volume Sperm Density Motility Morphology Forward Progression Viscosity No Hyperviscosity White blood cells PH
Prosedur

1.5-5.0 ml >20 million sperm/ml >50% >30% normal forms (scale 1-4) 2+ 0-5 per high power field
>7,2

Pengambilan dilakukan setelah 3 hari tidak melakukan sexual intercourse, jika periode pengambilan terlalu lama /periode sexual abstinence, menghasilkan vol semen tinggi tetapi motilitas rendah. Bladder di kosongkan sebelum ejakulasi Pengambilan semen di privacy room Di masukan ke pre-weighed sterile plastic (polypropylene) Bisa juga menggunakan special silatic kondom Semen dikirim dalam interval 1 jam Pemeriksaan dilakukan 2 kali, pemeriksaan yang ke 2 dilakukan setelah 2 jam pemeriksaan yang pertama Pemeriksaan semen biasanya dilakukan 2 kali, karena setiap pemeriksaannya terdapat variasi yang lebar dalam jumlah (konsentrasi) / dari pergerakan sperma sendiri Jika pemeriksaan 1 sudah normal tidak usah dilakukan pemeriksaan yang kedua

USG Pemeriksaan menggunakan suara dengan frekuensi tertentu, biasanya 1-10 Mhz / 3,5 -5 Mhz Tujuan

Mengungkapkan informasi vital Fetal anatomy Melihat keadaan fetus Pertumbuhan fetus

Jenis USG yang digunakan 1. USG biasa (digunakan untuk melihat perkembangan fetus) 2. USG DOpler (digunakan untuk melihat pembuluh darah, dan reflux) Indikasi USG Dopler Rasa sakit dan pembengkakan ,biasanya dilakukan pada scrotum untuk mendiagnosa Neoplasma testis Neoplasma Scrotum Varicocele Spermatocele (kista yang berasal dari sperma di bagian rate testis dan epididimis) Atrophy testis Scrotal transposition

Alat-alat 1.Transducer 2. Monitor 3. Mesin USG Cara kerja Gelombang sura yang dipancarkan oleh alat USG dipantulkan kembali oleh fetus atau suatu objek, lalu ditangkap oleh reciver dan digambarkan ke monitor.

Circumcise Definisi Tindakan medis berupa pembuangan sebagian atau seluruh bagian dari preputium (prepuce), foreskin, kulup, kulit yang melingkupi kepala penis.

Tujuan 1. Karena Indikasi Medis ( infeksi saluran Kemih ) Kondisi Phimosis

Preputium tidak bisa ditarik ke belakang untuk membuka seluruh bagian kepala penis,lapisan dalam preputium melekat pada gland of penis ,sehingga ketika preputium di tarik gland of penis tidak terbuka seluruhnya. Kondisi ParaPhimosis Prepitium bisa ditarik ke belakang tapi tidak bisa di tarik ke depan kembali dan menjepit penis, mengakibatkan pembendungan aliran darah llu edema penis.

2. Tindakan pencegahan untuk masa depan ( memproteksi kanker Penis ) 3. Menurunkan kemungkinan penyakit yang ditularkan dari hubungan seks 4. Alasan Agama dan keyakinan.

Metode

1. Cara Kuno Menggunakan bamboo tajam, resiko terjadinya pendarahan dan infeksi bila tidak dilakukan dengan steril 2. Metode Cincin Peruputium di lebarkan dan ditahan oleh cincin dari karet, biasanya preputium akan menghitam dan lepas dengan sendirinya.

3. Metode Mangkuk Biasanya digunakan untuk balita 4. Metode Lonceng Menggunakan circumcision cord device, ujung penis diikat erat sehingga jaringan akan mati dan terlepas dengan sendirinya.

5. Fasilitas Laser CO2 Caranya dengan anastesi local,preputium ditarik dan dijepit dengan klem. Laser CO2 digunakan untuk memotong kulit yang berlebih, tanpa setetes darah,lalu kulit dijahit

6. Metode Flash Cutter

Pisau terbuat dari benang logam yang lurus dan (kencang) tajam. Panas dimunculkan untuk mata pisau sendiri

7. Metode Electrocautetry Metode pemotongan dengan solder panas Dapat menimbulkan luka bakar yang cukup serius Jika terjadi kebocoran alat, dapat terjadi sengatan listrik yang sangat berbahaya

Sexual Lubricants Definisi lubricant adalah zat yang digunakan sebagai film permukaan untuk mengurangi friksi antara bagian yang bergerak. Sexual lubricant sendiri adalah lubricant yang digunakan saat melakukan hubungan sexual. Normalnya lubricant dikeluarkan secara alami dari organ genitalia pria maupun wanita, tapi adakalanya lubricant alami ini hanya sedikit dihasilkan yang disebabkan berbagai faktor. Oleh karena itu lubricant ini memiliki berbagai tujuan penggunaan, yaitu: Memperlancar gerakan penis selama berhubungan seksual Mempercepat proses perangsangan sehingga hubungan sexual lebih cepat dilaksanakan Memungkinkan hubungan seksual meski sedang tidak berhasrat

Lubrikan sendiri berasal dari berbagai macam bahan dasar:

Lubrikan natural : bahan dasarnya alami dan organik Lubrikan hommade : lubrikan buatan sendiri, rentan menyebabkan infeksi karena tidak steril, misalnya minyak kacang dan putih telur Lubrikan bahan dasar air Lubrikan bahan dasar minyak Lubrikan bahan dasar silikon

Dari salah satu merk lubricant ditemukan komposisi dari lubricant tersebut, yaitu: Aqua Propylene glycol Hydroxyethylcellulase Benzoic acid Sodium saccharine Sodium hydroxide Aloe barbadensis

Bahaya penggunaan lubricant bagi sperma sendiri ternyata disebabkan adanya kandungan spermicide atau spermatisida. Spermicide sendiri adalah suatu substansi yang dapat mendestruksi sperma. Tapi tidak semua lubricant mengandung spermicide. Biasanya setiap produk lubricant itu mencantumkan lubricant itu mengandung spermicide atau tidak.

Infertilitas Infertilitas menyatakan kesuburan yang berkurang. Suatu pasangan disebut infertil jika sang istri tidak hamil dalam waktu 1 (satu) tahun setelah kawin tanpa mempraktekkan kontrasepsi (disengaja). Infertilitas terbagi menjadi: Primer Sekunder : wanita yang belum pernah hamil : wanita yang pernah hamil

Menurut Whitelaw pasangan yang sehat 56,5% menjadi hamil pada bulan pertama dan 78,9% dalam 6 bulan pertama.

Menurut Guttmatcher: Wanita di antara umur 16 20 thn 35 40 thn Lebih dari 40 thn : 4,5% infertil : 31,3% infertil : 70% infertil

Sebab-sebab infertilitas: 1. Infertilitas disengaja a). Oleh suami: - coitus interruptus - condom - sterilisasi (vasektomi) b). Oleh istri: - cara-cara rakyat seperti irrigasi air garam jenuh - cara kimiawi berupa salep atau tablet - cara-cara mekanis: pessarium occlusivum - IUD - Oral pills - Injectables - Sterilisasi (tubetomi) 2. Infertilitas disengaja a). Sebab-sebab pada suami - gangguan spermatogenesis (aspermia, hypospermia, necrospermia): misalnya karena kelainan atau penyakit testes, kelainan endokrin - kelainan mekanis sehingga sperma tidak dapat dikeluarkan ke dalam puncak vagina seperi : impotensi, ejaculatio praecox, penutupan ductus deferens, hypospadia, phymosis. Kemandulan yang disebabkan oleh pihak pria 35% - 40% b). Sebab-sebab pada isteri gangguan ovulasi, misalnya karena kelainan ovarium atau gangguan hormonal. Kelainan mekanis yang menghalangi pembuahan seperti kelainan tuba, endometriosis, stenosis canalis cervicalis atau hymen, fluor albus. Kemandulan yang disebabkan pihak isteri ialah 40% - 50% Pada 10 20% sebabnya tidak jelas. -

Pemeriksaan pada infertilitas Pemeriksaan yang utama:

1. 2. 3. 4. 5.

Pemeriksaan ovulasi pemeriksaan sperma Pemeriksaan lendir cervix Pemeriksaan tuba Pemeriksaan endometrium

Adanya ovulasi, sperma yang baik, lendir cervix yang normal, tuba yang patent dan endometrium yang normal merupakan syarat mutlak untuk memungkinkan kehamilan. i. Pemeriksaan ovulasi Terjadinya ovulasi dapat kita ketahui dengan berbagai pemeriksaan. a) Pencatatan suhu-suhu basal dalam suatu kurve: kalau siklus ovulatoar, maka suhu basal bersifat bifasis. Sesudah ovulasi terjadi kenaikan suhu basal disebabkan pengaruh progesteron. b) Dengan pemeriksaan vaginal smear: pembentukan progesteron menimbulkan perubahan=perubahan sitologis pada sel-sel superficial c) Pemeriksaan lendir cervix: adanya progesteron menimbulkan perubahan sifat lendir cervix ialah lendir tersebut menjadi lebih kental, juga gambaran fern (daun pakis) yang terlihat pada lendir yang dikeringkan hilang/ d) Pemeriksaan endometrium: kuretase pada hari pertama haid atau pada fase premenstrual menghasilkan endometrium dalam stadium sekresi dengan gambaran histologis yang khas. e) Pemeriksaan hormon seperti estrogen, ICSH dan pregnandiol. Pemeriksaan Sperma Un tuk menilai sperma maka dilakukan pemeriksaan atas jumlah spermatozoa, bentuk dan pergerakannya. Sebaiknya sperma yang diperiksa, ditampung setelah pasangan tidak melakukan coitus sekurang-kurangnya s iii. Pemeriksaan Lendir Cervix Keadaan dan sifat lendir cervix sangat mempengaruhi keadaan spermatozoa a) Kentalnya lendir cervix Lendir cervix yhang cair lebih mudah dilalui spermatozoa. Pada stadium proliferasi lendir cervix gak cair karena pengaruh estrogen, sebaliknya pada stadium sekresi lendir cervix lebih kental karena pengaruh progesteron.

ii.

b) pH lendir cervix lendir cervix bersifat akkalis dengan pH kurang lebih 9. Pada suasana yang alkalis spermatozoa dapat hidup lebih lama. c) Enzym proteolitik

Selain estrogen rupanya enzym proteolitik seperti trypsin dan chemotrypsin mempengaruhi viskod=sitas lendir cervix. d) Dalam lendir cervix dapat juga ditemukan immunoglobulin yang dapat menimbulkan agglutinasi dari spermatozoa e) Berbagai kuman kuman dalam lendir cervix dapat membunuh spermatozoa. Biasanya baik tidaknya lendir cervix diperiksa dengan: Sims Huhner Test Pemeriksaan lendir cerviz dilakukan post coitum sekitar waktu ovulasi. Sims Huhner test dianggap baik jika ada 5 spermatozoa motil per high powerfield. Sims Huhner test yang baik menandakan: ~ teknik coitus baik ~lendir cervix normal ~estrogen ovarial cukup ~sperma cukup baik Kurzrock Miller Test Dilakukan pada pertengahan siklus kalau Sims Huhner Test kurang baik. Satu tetes lkendir cervix diletakkan berdampingan dengan sperma pada obyekglas; dilihat apakah ada penetrasi spermatozoa. Jika tidak ada maka lendir cervix dianggap kurang baik.

iv.

Pemeriksaan Tuba Untuk menetahui keadaan tuba dapat dilakukan: 1. Pertubasi (insuflasi) sering disebut Rubin Test CO2 dimasukkan ke dalam corpus uterus dan tuba. Kalau tuba paten (tidak tertutup) maka gas akan keluar dari ujun g tuba. Hal ini dapat kita ketahui dengan stetoskop yang diletakkan kiri atau kanan dari uterus ; gas yang keluar menimbulkan bunyi yang khas. Disamping itu pasien merasa nyeri di bahu dan dengan R foto dapat terlihat gelembung udara dibawah diafragma. Biasanya tekanan gas dicatat dengan kymogram. Kalau tekanan tidak melewati 180 mm Hg maka tuba paten. Kalau mencapai 1q80-200 mm Hg maka ada penutupan parsiil dan jika lebih dari 200 mmHg maka ada obstruksi. Pada kymogram juga nampak gelombang-gelombang dengan amplitude 10 - 30 mmHg yang disebabkan peristaltik tuba. 2. Hysterosalpingografi Dakalu dengan pertubasi hanya dapat diketahui utuh tidaknya tuba, dengan hysterosalpingografi dapat diketahui: - Bentuk dari cavum uteri - Bentuk dari liang tuba dan kalau ada sumbatan, tempat sumbatan jelas tampak Pada hysterosalpingografi disuntikkan cairan kontras ke dalam trahim misalnya lipiodol, urografin atau pyelocyl.

3. 4.

Bahan kontras yang larut dalam air lebih baik dari bahan kontras yang larut dalam minyal=k yang dapat menimbulkan emboli dan granulom tuba. Kemudian dibuat foto rontgen dari genitalia interna. Kalau keadaan normal, maka batasbatas cavum uteri rata, tuba terlihat sebagai benang halus tanpa pelebaran dan karena tidak ada sumbatan nampak juga cairan kontras dalam rongga panggul kecil. Kuldoskopi Dengan kuldoskopi dapat dilihat keadaan tuba dan ovarium Laparoskopi Dengan laparoskopi dapat dilihat keadaan genitalia interna dan sekitarnya

v.

Pemeriksaan endometrium Padastadium premenstruil atau pada hari pertama haid dilakukan mikrokuretase. Endometrium yang normal harus memperlihatkan gambaran histologik yang khas untuk stadium sekresi. Kalau tidak diketemukan stadium sekresi maka: 1. Endometrium tidak bereaksi terhadap progesteron 2. Produksi progesteron kurang

Laporan Kelompok Tutorial

Reproductive System
CASE 1 Dysfunctional Uterine Bleeding

Oleh : Derry Priayadi K Eli Sumirat Febry Firmansayah Fitri Septiani Intan Arvianty Indra Destia Iviana Supardi Nenden Vina Rahmi Oshin Siti Fatimah Mailan Kommadijaya 10100109022 10100109046 10100109027 10100109036 10100109030 10100109055 10100109078 10100109067 10100109054 10100109057 10100108061

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN 2009

You might also like