You are on page 1of 12

IOMSEP DASAP

DAM MODEL
PEM8ELAJAPAM
TEPPADU
ModeI-modeI
pembeIojoron
ferpodu
Ionsep dosor
pembeIojoron
ferpodu
A. Pengerfion
8. Iorokferisfik
C. Londoson
D. Prinsip
E. Monfoof
A. 8erbogoi ModeI
PembeIojoron Terpodu

. PenggoIon (Frogmenfed)
Z. Ieferhubungon (Concfed)
3. Sorong (Mesfed)
4. Pongkoin (Squenced)
b. 8ogion (Shored)
o. Jori Iobo-Iobo (Webbed)
7. 0oIur (Threoded)
8. Ieferpoduon (Infegrofed
9. CeIupon (Immersed)
. Joringon (Mefwoked)
8. ModeI pembeIojoron
ferpodu SD
. Joring Iobo-Iobo (Webbed)
Z. Ieferpoduon (Infegrofed)
3. Ieferhubungon (Connecfed)































.. nIDn
T. TD!uI
q1n!nD
TDnnhuIunD
T1o:nu1 'DuD
TDIInn1nD
!1nnu
q1n!nD .Ih11
nnD !1DnnI 1nDu!
q1n!nD JD!1
.. nIDn
T. TD!uI
.. nIDn
T. TD!uI
. Pencipfoon Iondisi AwoI
Z. Memberi Acuon
3. Membuof Ioifon
4. MeIoksonokon Iegiofon AwoI
. Tujuon
Z. Moferi
3. Siswo
4. 0uru
b. FosiIifos, ruong, don wokfu
o. Memberi Pekerjoon rumoh
b. Membohos kemboIi peIojoron yong di onggop suIif
c. Menugoskon kemboIi mofo peIojoron ferfenfu
d. Memberikon mofivosi ofosu bimbingon beIojor
e. Mengemukokon fopik unfuk perfemuon berikufnyo
OJ'1 2































KETERAMPLAN
DASAR MENGAJAR
DALAM
PEMBELAJARAN
TERPADU
Keterampilan
Membuka dan
Menutup Pelajaran
dalam
Pembelajaran
Keterampilan
Menjelaskan dan
bertanya dalam
pembelajaran
Terpadu
Keterampilan
Memberi
Penguatan dan
Variasi dalam
Pembelajaran
Terpadu
A. Pengertian
B. Manfaat
C. Komponen Keterampilan Membuka Pelajaran
D. Komponen Keterampilan menutup Pelajaran
A. Pengertian
B. Manfaat
C. Komponen-komponen Keterampilan Menjelaskan
D. Komponen-komponen Keterampilan Bertanya
A. Pengertian
B. Manfaat
C. Komponen Pada Keterampilan Memberi Penguatan
D. Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi
1. Menumbuhkan Perhatian Siswa
2. Membangkitkan Motivasi
3. Memberi Acuan
4. Membuat Kaitan
1. Meninjau Kembali
(review)
2. Penilaian
1. Kejelasan
2. Contoh dan lustrasi
3. Pemberian Tekanan
4. Umpan Balik
1. Pertanyaan jelas dan singkat
2. Pemberi acuan
3. Pemusatan
4. Giliran dan penyebaran
pertanyaan
1. Penguatan verbal
2. Penguatan non-verbal
1. Variasi dalam gaya mengajar
2. Penguatan non-verbal
3. Penggunaan media
OJ'1 _































OJ'1
PERANCANGAN
PEMBELAJARAN TERPADU
Tahapan Perancangan
PembeIajaran Terpadu
SiIabus dan Satuan
PembeIajaran Terpadu
1. Penetapan Mata PeIajaran
2. Penetapan Kompetensi Dasar
3. Penetapan hasiI BeIajar dan Indikator
4. Penetapan Tema
5. Pemetaan hubungan Kompetensi
Dasar dengan tema Pemersatu
SiIabus

KeIas rendah dan untuk keIas tinggi
Satuan PembeIajaran Terpadu
1. Kompetensi Dasar dan Indikator
2. Materi PembeIajaran
3. Strategi PembeIajaran
4. AIat Media PembeIajaran
5. PeniIaian





























OJ'1 _
PENILAIAN
DALAM
PEMBELAJARAN
TERPADU
Konsep, Prinsip dan
Sasaran Penilaian
dalam Pembelajaran
Terpadu
Prosedur
Pengembangan dan
Format Penilaian
Pembelajaran
Terpadu di SD

A. Konsep
B. Prinsip-prinsip Penilaian Pembelajaran Terpadu
C. Bentuk Alat Penilaian Dalam Pembelajaran Terpadu
A. Prosedur Penilaian Pembelajaran Terpadu
B. Format Penilaian Pembelajaran Terpadu
1. Penilaian
1. Bentuk Penilaian Alternatif
2. Bentuk Penilaian
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Penyusunan Laporan
1. Format Observasi
2. Format Penilaian Diri Siswa
3. Format Fortofolio
4. Rubrik
5. Cuplikan Kerja
6. Masukan Orang Tua
7. Penilaian berkala
TUGAS MANDIRI

PEMBELAJARAN TERPADU di SD

Peta Konsep

ModuI 1, 2, 3, 4, dan 5



Di susun oIeh :
Nama : AI NURHAMIDAH
Nim : 820630321
KIs/Semester : A/3

FakuItas Keguruan dan IImu Pendidikan
UT UPBJJ Bogor
Pokjar Warngkondang Cianjur
MODUL 1
KEGIATAN BELAJAR 1

TEORI PIAGET DAN PENERAPANNYA DALAM
PEMBELAJARAN IPA SD

A. Teori Piaget
Teori Piaget mempunyai nama lengkap Jean Piaget lahir di Swiss tepatnya di
Neuchatel pada tahun 1896. Semenjak kacil Piaget tertarik dengan masalah biologi
terutama tentang hewan (zoologi). Setelah selesai belajar tentang hewan, Piaget
beralih ke struktur yang lainnya, bukan struktur tubuh hewan melainkan struktur
mental yang menurut beliau sangat penting dalam proses penyesesuaian diri dengan
lingkungan seperti juga terjadi pada tubuh hewan yang beliau pelajari sebelumnya.
Menurut anggapan Piaget mental manusia mempunyai kedua pengetahuan
tersebut, yaitu pengetahuan tentang benda dan kejadian di sekitarnya dan
pengetahuan tentang bagaimana caranya untuk melakukan sesuatu. Tetapi struktur
mental lebih sulit untuk dijabarkan dibanding dengan struktur mental tidak
berhubungan dengan bagian-bagian tubuh. Struktur mental tersebut oleh Piaget
disebut sebagai schema/schemata.
Dengan berdasarkan pengamatan dan penelitiannya. Piaget beranggapan bahwa
cara berpikir anak tidak sama dengan cara berpikir orang dewasa. Beliau akhirya
menydari bahwa yang membedakan cara berpikir anak-anak dari orang dewasa
bukanlah semata-mata dari banyaknya pengetahuan yang dimiliki tetapi dari
kompleksitas pengetahuannya itu sendiri.
Untuk mempelajari lebih jauh struktur mental anak semenjak lahir hingga dewasa,
Piaget melakukan penelitian lebih saksama dan menggunakan metodenya sendiri.
Piaget mengemukakan suau teori bahwa cara berpikir seseorang berkembang secara
bertahap atau ada beebrapa periode. Lebih lanjut beliau beranggapan bahwa seorang
anak bukanlah seperti tabung menanti untuk diisi dengan pengetahuan, melainkan
secara aktif anak akan membangun pengetahuan tentang dunia dan isinya melalui
keterlibatannya atau hubungan dengannya. Pada periode perkembangan yang
berbeda anak-anak mempunyai kemampuan berinteraksi yang berbeda dan akhirnya
memiliki pengetahuan yang beda pula.
Selain itu, Piaget beranggapan bahwa sejak bayi sejak lahir telah mempunyai
sistem yang secara terus menerus mencari dan memberi tanggap terhadap suatu
rangsangan dan dengan melakukan hal tersebut secara terus-menerus akan
membentuk suatu kebiasaan dan kemampuan. Sistem tersebut pada mulanya
terbatas pada kebiasaan yang memerlukan tanggapan yang mudah seperti
menghisap dan menangkap. Tetapi secara terus-menerus kebiasaan-kebisaan ini
akan berkembang menjadi lebih kompleks lebih terkoordinasi dan lebih mempunyai
tujuan. Proses yang menyebabkan terjdinya hal tersebut dikenal sebagai adaptasi.
Adaptasi menurut Piaget bisa terjadi apabila melalui dua proses penting yang
disebut sebagai proses asimilasi dan akomodasi.
Perkembangan mental atau kognisi anak terdiri dari beberapa tahapan. Ada
empat tahapan perkembangan mental anak secara berurutan. Setiap tahapan
ditandai dengan tingkah laku tertentu serta jalan pikiran dan pemecahan masalah
tertentu pula. Penjabaran ini tentunya akan membanru Anda untuk lebih mengenal
siswanya, terutama dalam hal bagaimana struktur mental/kognisi mudir berkembang
dan berubah.
Untuk selanjutnya mari kita membahas msing-masing tahapan untuk mengetahui
lebih rinci apa yang terjadi pada setiap tahapan dan mencermati perkembangan serta
perubahan-perubahan yang terjadi dari seluruh tahapan.



1. Tahapan Sensori Motor
Ada tiga kemampuan penting yang dicapai anak pada masa sensori motor ini,
yaitu sebagai berikut :
a. Kemampuan mengontrol secara internal yaitu terbentuknya kontrol dari dalam
pikirannya terhadap duni nyata. Dengan kata lain, sampai dengan usia dua
tahun anak mengalami pergantian persepsi dari motor murni ke arah
gambaran yang berupa simbol (lambang).
b. Perkembangan konsep kenyataan. Pada akhir tahap ini anak akan menyadari
bahwa dunia ini ada dan tetap ada, sehingga anak akan mengetahui bahwa
suatu benda itu ada.
c. Perkembangan pengertian beberapa sebab dan akibat.
2. Tahap Pre operasionaI
Dilihat dari segi perkembangan bahasa, tahapan ini merupakan tahapan yang
amat menakjubkan. Dimulai dari anak yang baru bisa mengatakan satu dua patah
kata hingga menjadi anak yang dapat menyusun suatu kalimat. Selain itu terjadi
perkembangan mental yang luar biasa pula. Tahapan ini disebut sebagai tahapan
pre-operasional karena anak mencapai usia tujuh tahun dan kadang-kadang
disebut sebagai tahapan intuisi. Dikatakan demikian karena pada tahapan ini
intitusi yang dipengaruhi oleh persepsi dan egosentrisme berperan sangat penting
dalam cara berpikir anak. Yang dimaksud egosentrisme adalah anak bahwa anak
memandang sesuatu dari sudut pandang dirinya sendiri.
3. Tahap Konkret OperasionaI
Tahapan ini berawal pada usia 6 atau 7 tahun dan berakhir pada usia 11. Usia-
usia ini merupakan usia dimana anak menempuh pelajaran SD. Tahap
sebelumnya merupakan tahap pre-operasional, seperti dasar dengan
menggunakan indkator yang sesedikit mungkin. Ada kemungkinan bahwa anak
tersebut berpikir sebagai berikut.

B. Penerapan Teori Piaget DaIam PembeIajaran IPA di SD
Dalam teori yang telah kita bicarakan di atas, hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan pembelajaran di krlas antara lain bahwa Piaget beranggapan anak
bukan merupakan suatu botol kosong yang siap untuk diisi melainkan anak secara
aktif akan membangun pengetahuan dunianya. Satu hal lagi, teori Piaget
mengajarkan kita pada suatu kenyataan bahwa seluruh anak mengikuti pola
perkembangan yang sama tanpa mempertimbangkan kebudayaan dan kemampuan
anak sevara umum.
Penerapan selanjutnya adalah guru harus selalu ingat bahwa anak menangkap
dan menerjemahkan sesuatu secara berbeda. Sehingga walaupun anak mempunyai
umur yang sama tetapi ada kemungkinan mereka mempunyai pengertian yang
berbeda terhadap suatu benda atau kejadian yang sama. Jadi seorang individu anak
adalah unik (khas). Anda tentu sudah mengerti mengapa hal ini bisa terjadi. Kalau
belum, mohon membaca lagi uraian diatas.
Dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk menilai sumber ide-idenya
akan memberikan kesempatan pada mereka untuk menilai proses pemecahan
masalah.

C. Contoh PembeIajaran IPA di SD Berdasarkan Teori Piaget
Seperti telah dikatakan di atas bahwa pembelajaran berlandaskan teori Piaget
harus mempertimbangkan keadaan tiap siswa (dikatakan sebagai terpusat pada
siswa) dan siswa diberikan banyak kesempatan untuk mendapatkan pengalaman dari
penggunaan inderanya. Berikut akan disampaikan rancangan pembelajaran garis
besar.
Konsep yang diajarkan : Udara mempunyai sifat-sifat tertentu dan banyak
kegunaannya bagi kehidupan manusia,
Sub-Konsep : Udara yang bergerak mempunyai tekanan yang lebih
rendah daripada udara diam.
Metode yang dipakai : Eksperimen
Alat dan bahan yang digunakan :
1. dua bola pingpong (tenis meja);
2. benang;
3. kayu, kira-kira 30 cm.

Cara kerja :
1. ikatlah kedua bola pingpong dengan benang yang ada.
2. katkan kedua ujung benang secara berdekatan pada kayu yang telah disediakan,
sehingga tampa seperti gambar berikut.





Tiup disini


Menurut Piaget, ada sedikitnya tiga hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam
menrancang pembelajaran di kelas, terutama dalam pembelajaran PA. Ketiga hal
tersebut adalah :
1. seluruh anak melewati tahapan yang sama secara berurutan;
2. anak mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap suatu benda atau kejadian;
3. apabila hanya kegiatan fisik diberikan kepada anak, tidaklah cukup untuk menjamin
perkembangan intelektual anak.






PEMBELAJARAN IPA di SD

"TEORI PIAGET"
dan Penerapannya daIam PembeIajaran IPA di SD







Disusun oIeh :
- Ai Nurhamidah
- Ani Sumarni
- Bambang Iman. R
- Eka Triana Dewi
- Fiki Rianto




UT UPBJJ Bogor
Pokjar Warungkondang Cianjur

You might also like