OLEH: ARU DEWANGGA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai kebutuhan dasar manusia makanan yang kita konsumsi hendaknya bersih dan memiliki kandungan gizi yang lengkap. Perkembangan industri pangan yang memberikan perubahan baik secara kualitatiI atau kuantitatiI pada makanan menyebabkan perkembangan bahan makanan maju pesat, baik itu untuk pengawet, perasa, tekstur/warna dari makanan. Konsumen membutuhkan makanan yang segar, murah dan mudah disajikan sebagai tuntutan zaman yang makin praktis. Tuntutan kepentingan ekonomi dan semakin kompleksnya permasalahan pangan diikuti dengan pertumbuhan bahan-bahan kimia sebagai pengawet. Menurut hasil penelitian terdapat 2.500 variasi kimia. Bahan-bahan tambahan tersebut dapat mempengaruhi kualitas bahan makanan, penambahan bahan tambahan tersebut dapat memperpanjang waktu kadaluarsa bahan pangan, meningkatkan aroma dan penampilan bahan pangan. Dengan pengawetan, makanan bisa disimpan berhari-hari, bahkan berbulan-bulan dan sangat menguntungkan produsen. Pengalengan adalah cara pengolahan makanan untuk memperluas kehidupan rak. Idenya adalah untuk membuat makanan yang tersedia dan bisa dimakan lama setelah waktu pemrosesan. Meskipun makanan kalengan sering diasumsikan rendah nilai gizi (akibat proses pemanasan), beberapa kaleng makanan yang bergizi unggul-dalam beberapa cara-bentuk alami mereka. Sebagai contoh, tomat kalengan memiliki yang lebih tinggi tersedia lycopene konten. Salah satu cara unutuk mengawetkan makanan adalah dengan metode pengawetan (Canning). B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan pengawetan makanan dengan metode pengalengan? 2. Bagaimana mekanisme pengawetan makanan dengan metode pengalengan? 3. Apa keuntungan dan kerugian pengawetan makanan dengan metode pengalengan? BAB II KAJIAN TEORI Pengawetan makanan Pengawetan makanan adalah proses perawatan dan penanganan makanan untuk menghentikan atau memperlambat sangat busuk (penurunan kualitas, siIat dapat dimakan atau nilai gizi) yang disebabkan atau dipercepat oleh mikro-organisme. Beberapa metode Namun, menggunakan jinak bakteri, ragi atau jamur untuk menambahkan siIat-siIat khusus dan untuk mengawetkan makanan (misalnya, keju, anggur). Mempertahankan atau menciptakan gizi nilai, tekstur dan cita rasa penting dalam melestarikan nilai sebagai makanan. Ini tergantung budaya, seperti yang memenuhi syarat sebagai makanan yang cocok untuk manusia dalam satu kebudayaan mungkin tidak memenuhi syarat dalam budaya lain. Pelestarian biasanya melibatkan mencegah pertumbuhan bakteri, jamur, dan mikro-organisme, serta perlambatan yang oksidasi dari lemak yang menyebabkan ketengikan. Hal ini juga mencakup proses untuk menghambat penuaan dan perubahan warna alam yang dapat terjadi selama persiapan makanan seperti cokelat enzimatik reaksi di apel yang menyebabkan gosong ketika apel dipotong. Beberapa metode pengawetan memerlukan makanan yang akan disegel setelah perawatan untuk mencegah kontaminasi ulang dengan mikroba; orang lain, seperti pengeringan, memungkinkan makanan untuk disimpan tanpa ada penahanan khusus untuk waktu yang lama. Metode umum menerapkan proses-proses ini meliputi pengeringan, pengeringan semprot, beku pengeringan, pembekuan, vakum-pengepakan, pengalengan, pengawetan dalam sirup, gula kristalisasi, makanan iradiasi, dan menambahkan pengawet atau inert gas seperti karbon dioksida. Metode lain yang tidak hanya membantu untuk mengawetkan makanan, tetapi juga menambah rasa, meliputi pengasaman, penggaraman, merokok, melestarikan dalam sirup atau alkohol, gula kristalisasi dan menyembuhkan. (http/www.wikipedia.org/pengawetan makanan) Pengalengan makanan Pengalengan merupakan perlakuan pengawetan makanan, penyegelan dalam kaleng atau botol steril, dan didihkan pada wadah untuk membunuh atau melemahkan bakteri yang tersisa sebagai bentuk sterilisasi. (Nicolas Appert) BAB IV PEMBAHASAN Pengalengan makanan (Canning) Pengalengan adalah metode pengawetan makanan dengan memanaskannya dalam suhu yang akan membunuh mikroorganisme, dan kemudian menutupinya dalam stoples. Karena adanya bahaya botulisme, satu-satunya metode yang aman untuk mengalengkan sebagian besar makanan adalah dalam panas dan tekanan tinggi. Makanan yang harus dikalengkan termasuk produk sayur-mayur, daging, makanan laut, susu, dll. Satu-satunya makanan yang mungkin bisa dikalengkan dalam wadah air masak (tanpa tekanan tinggi) adalah makanan asam seperti buah, sayur asin, atau makanan lain yang ditambahi asam. Mekanisme pengalengan makanan Penanganan Bahan Kemasan Standar pengalengan makanan secara komersial sangat tinggi. Namun apabila terjadi kecerobohan serta kesalahan dalam penanganan kaleng/kemasan selama pengolahan atau penyimpanan, maka akan menyebabkan kebocoran baik yang terjadi selama pemanasan atau sesudahnya. Penanganan Kaleng Kosong Penanganan kemasan kaleng sebelum pengolahan meliputi penanganan kaleng kosong. Penanganan kaleng yang kasar dapat menyebabkan kebocoran kaleng. Kesempurnaan bentuk kaleng perlu mendapat perhatian, karena tonjolan bagian permukaan/mulut kaleng yang berhubungan dengan tutup dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan proses penutupan dan dapat mengakibatkan terjadinya kebocoran. Penanganan Selama Penutupan Kaleng (double seam) Hal penting yang perlu diperhatikan dalam hal penanganan kaleng adalah bahwa selalu ada kemungkinan bakteri akan masuk kembali dan mencemari produk yang telah disterilisasi. Oleh karena itu integritas sambungan dan penutupan kaleng (double seam) merupakan Iaktor penting. Penanganan Selama Proses Termal Pemeriksaan alat pengangkutan kaleng menuju retort harus diperiksa secara periodik untuk meyakinkan kelancaran proses dan tidak merusakkan kemasan kaleng. Penanganan Selama Pendinginan/Cooling Prosedur pendinginan perlu dibakukan, terutama untuk mengontrol perubahan/perbedaan tekanan yang terjadi karena proses pendinginan yang terlalu tiba-tiba. Penanganan Kaleng Setelah Pendinginan Setelah pendinginan, kaleng dalam keranjang retort dikeluarkan dari retort. Pada tahap selanjutnya, kebersihan atau sanitasi peralatan yang kontak dengan kemasan kaleng menjadi sangat penting. Keuntungan dan kerugian metode pengalengan Keuntungan: Dapat memIormulasi dan mengalengkan berbagai jenis makanan Mutunya baik dan stabil ( tetap ) baik pada skala besar dan kecil Kemasan kaleng melindungi isi dari segala bentuk benturan Iisik sehingga bentuk isi tetap utuh Daya awet makanan menjadi lebih lama Dapat dikonsumsi kapan saja dan dimana saja (cocok untuk makanan siap saji) Kerugian: Hydrogen Swell : Hydrogen swell terjadi karena adanya tekanan gas hidrogen yang dihasilkan dari reaksi antara asam pada makanan dengan logam pada kaleng kemasan. Interaksi antara bahan dasar kaleng dengan makanan. Kerusakan makanan kaleng akibat interaksi antara logam pembuat kaleng dengan makanan kehilangan zat gizi yang menyebabkan tercampurnya zat tersebut dengan makanan Kerusakan biologis Botulisme (kontaminasi oleh spora C. botulinum) BAB V PENUTUP Kesimpulan: Pengalengan makanan Pengalengan merupakan perlakuan pengawetan makanan, penyegelan dalam kaleng atau botol steril, dan didihkan pada wadah untuk membunuh atau melemahkan bakteri yang tersisa sebagai bentuk sterilisasi. Mekanisme pengalengan makanan Penanganan Bahan Kemasan Penanganan Kaleng Kosong Penanganan Selama Penutupan Kaleng (double seam) Penanganan Selama Proses Termal Penanganan Selama Pendinginan/Cooling Penanganan Kaleng Setelah Pendinginan Keuntungan dan kerugian metode pengalengan Keuntungan: Dapat memIormulasi dan mengalengkan berbagai jenis makanan Mutunya baik dan stabil ( tetap ) baik pada skala besar dan kecil Kemasan kaleng melindungi isi dari segala bentuk benturan Iisik sehingga bentuk isi tetap utuh Daya awet makanan menjadi lebih lama Dapat dikonsumsi kapan saja dan dimana saja (cocok untuk makanan siap saji) Higienis Kerugian: Hydrogen Swell Interaksi antara bahan dasar kaleng dengan makanan. Kerusakan makanan kaleng akibat interaksi antara logam pembuat kaleng dengan makanan kehilangan zat gizi Kerusakan biologis Botulisme (kontaminasi oleh spora C. botulinum) BAB VI DAFTAR PUSTAKA Jawetz E. Adelberg EA and Melniek J. 1996. Mikrobiologi Kedokteran. Terjemahan Enugroho E & Maulana RF. Edisi ke-20. Jakarta: EGC http://www.pom.go.id. Badan Pengawasan Obat Dan Makanan. |Serial online| http://www.extension.umn.edu/distribution/nutrition/DJ1097.html Http://www.extension.umn.edu/distribution/nutrition/DJ1097.html http/www.wikipedia.org/pengalengan makanan hLLp//arudewanggablogunsacld/2010/03/29/makalahpengaweLanmakananmoderndenganmeLod &RNAL ANALISIS ASAM SIKLAMAT PADA MIN&MAN ANALISIS ASAM SIKLAMAT PADA MINUMAN Bp. Suwahono, Fajarwati, Elis wardina Jurusan tadris kimia, tarbiyah IAIN Wali songo
ABSTRAKSI
Siklamat atau asam siklamat atau cyclohexylsulIamic acid (C6H13NO3S) sebagai pemanis buatan digunakan dalam bentuk garam kalsium, kalium, dan natrium siklamat. Siklamat biasanya tersedia dalam bentuk garam natrium dari asam siklamat dengan rumus molekul C6H11NHSO3Na.Secara umum, garam siklamat berbentuk kristal putih, tidak berbau, tidak berwarna, dan mudah larut dalam air dan etanol, serta berasa manis. Penentuan atau analisis adanya asam siklamat pada penelitian ini yakni analisis secara kualitatiI. Dalam metode ini melibatkan tahap penyiapan sampel yang meliputi pelarutan, pengendapan, penyaringan, dan penambahan HCl pekat dan NaNO2 pada Iiltrat. Dengan penambahan HCl pekat dan NaNO2 jika terdapat endapan maka sampel tersebut positiI mengandung asam siklamat. Sedangkan sampel yang kita gunakan ada 3 yaitu nutrisari, marimas, dan jelly drink. kata kunci : Asam siklamat, minuman kemasan, HCl, NaNO2.
PENDAH&L&AN
Siklamat memiliki tingkat kemanisan relatiI sebesar 30 kali tingkat kemanisan sukrosa dengan tanpa nilai kalori. Kombinasi penggunaannya dengan sakarin dan atau asesulIam-K bersiIat sinergis, dan kompatibel dengan pencitarasa dan bahan pengawet. Dalam perdagangan siklamat memiliki nama dagang yang dikenal sebagai Assugrin, Sucaryl, dan Sugar Twin dan Weight Watchers.Fungsinya sebagai penegas cita rasa (Ilavor enhancer) terutama cita rasa buah. siklamat lebih banyak digunakan oleh produsen tingkat industri besar, disebabkan siIatnya yang tidak menimbulkan aIter taste` pahit serta siIatnya yang mudah larut dan tahan panas, sehingga banyak digunakan terutama dalam produk-produk minuman ringan. DASAR TEORI
A. Zat Pemanis Sintetis
1. Pengertian zat pemanis
Zat pemanis sintetis merupakan zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis tersebut, sedangkan kalori yang dihasilkannya jauh lebih rendah daripada gula. pemanis merupakan senyawa kimia yang sering ditambahkan dan digunaan untuk keperluan produk olahan pangan, industri, serta minuman dan makanan kesehatan.
2. Fungsi zat pemanis
Pemanis berIungsi untuk meningkatkan cita rasa dan aroma, memperbaiki siIat-siIat kimia sekaligus merupakan sumber kalori bagi tubuh., mengembangkan jenis minuman dan makanan dengan jumlah kalori terkontrol, mengontrol program pemliharaan dan penurunan berat badan, mengurangi kerusakan gigi, dan sebagai bahan subtsitusi pemanis utama.
3. jenis pemanis
Beberapa bahan pemanis alam yang sering digunakan adalah: - Sukrosa - D-Iruktosa - Laktosa - Sorbitol - Maltosa - Manitol - Galaktosa - Gliserol - D- Glikosa - Glisina Beberapa bahan pemanis alam yang sering digunakan adalah: - Sakarin - Dulsin - Siklamat - Sorbitol sintetis - Aspartam - Nitro-propoksi-anilin
4. Tingkat kemanisan terhadap sukrosa Pemanis Kemanisan RelatiI
1. Sebagai pangan bagi penderta diabetes mellitus karena tidak menimbulkan kelebihan gula darah. 2. Memenuhi kebutuhan kalori rendah untuk kegemukan. 3. Segbagai penyalut obat. 4. Menghindari kerusakan gigi 5. Pada industri pangan, minuman, termasuk industri rokok, pemanis sintetis digunakan untuk menekan biaya produksi.
B. Siklamat (Cyclamates) 1. Deskripsi
Siklamat atau asam siklamat atau cyclohexylsulIamic acid (C6H13NO3S) sebagai pemanis buatan digunakan dalam bentuk garam kalsium, kalium, dan natrium siklamat. Siklamat biasanya tersedia dalam bentuk garam natrium dari asam siklamat dengan rumus molekul C6H11NHSO3Na.Secara umum, garam siklamat berbentuk kristal putih, tidak berbau, tidak berwarna, dan mudah larut dalam air dan etanol, serta berasa manis. Siklamat memiliki tingkat kemanisan relatiI sebesar 30 kali tingkat kemanisan sukrosa dengan tanpa nilai kalori. Kombinasi penggunaannya dengan sakarin dan atau asesulIam-K bersiIat sinergis, dan kompatibel dengan pencitarasa dan bahan pengawet. Dalam perdagangan siklamat memiliki nama dagang yang dikenal sebagai Assugrin, Sucaryl, dan Sugar Twin dan Weight Watchers.Fungsinya sebagai penegas cita rasa (Ilavor enhancer) terutama cita rasa buah. siklamat lebih banyak digunakan oleh produsen tingkat industri besar, disebabkan siIatnya yang tidak menimbulkan aIter taste` pahit serta siIatnya yang mudah larut dan tahan panas, sehingga banyak digunakan terutama dalam produk-produk minuman ringan.
2. Kajian Keamanan pada kesehatan
Pemberian siklamat dengan dosis yang sangat tinggi pada tikus percobaan dapat menyebabkan tumor kandung kemih, paru, hati, dan limpa, serta menyebabkan kerusakan genetik dan atropi testikular. InIormasi yang dikumpulkan oleh CCC (Calorie Control Council) menyebutkan bahwa konsumsi siklamat tidak menyebabkan kanker dan non mutagenik. Pada tahun 1984, FDA menyatakan bahwa siklamat tidak bersiIat karsinogenik. Siklamat memunculkan banyak gangguan bagi kesehatan, di antaranya tremor, migrain dan sakit kepala, kehilangan daya ingat, bingung, insomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare, sakit perut, alergi, impotensi dan gangguan seksual, kebotakan, dan kanker otak (depkes.go.id).
3. Pengaturan
JECFA menyatakan siklamat merupakan bahan tambahan pangan yang aman untuk dikonsumsi manusia dengan ADI sebanyak 11,0 mg/kg berat badan. Batas maksimum penggunaan siklamat menurut ADI (acceptable daily intkae) yang dikeluarkan oleh FAO yaitu 500 - 3000 ppm CAC mengatur maksimum penggunaan sakarin pada berbagai produk pangan berkisar antara 100 sampai dengan 2.000 mg/kg produk. Kanada dan USA tidak mengizinkan penggunaan siklamat sebagai bahan tambahan pangan. METODOLOGI
A. Alat - 3 Gelas Erlenmeyer - 3 Corong Gelas - 3 helai Kertas Saring - Gelas Ukur 10 mL - Gelas Ukur 100 mL - 3 Tabung Reaksi
B. Bahan - 3 Sampel - 2 g BaCl - 10 mL HCL pekat - 0.2 g NaNO2 10 - 0.2 g NaNO2 10 C. Cara Kerja
HASIL PENGAMATAN SAMPEL HASIL A. Jelly Drink B. Nutrisari - C. Marimas
PEMBAHASAN
Siklamat atau asam siklamat atau cyclohexylsulIamic acid (C6H13NO3S) sebagai pemanis buatan digunakan dalam bentuk garam kalsium, kalium, dan natrium siklamat. JECFA menyatakan siklamat merupakan bahan tambahan pangan yang aman untuk dikonsumsi manusia dengan ADI sebanyak 11,0 mg/kg berat badan. Hasil uji secara kualitatiI adanya asam siklamat pada minuman kemasan di tunjukkan dengan adanya endapan putih yang berada Iiltrat setelah penambahan HCl pekat dan NaNO2. hal ini menunjukkan hasil yang positiI. Sedangkan uji dinyatakan negatiI jika tidak terdapat endapan.
KESIMP&LAN
Merujuk dari dasar teori yang menyatakan bahwa apabila terdapat endapan putih pada Iiltrat yang sebelumnya telah di tambahkan HCl dan NaNO2 maka minuman tersebut positiI mengandung asam siklamat. Maka dapat disimpulkan bahwa dari ke 3 sampel yaitu marimas, nutrisari, dan jelly drink yang negatiI mengandung asam siklamat hanya nutrisari, sedangkan yang lainnya positiI mengandung asam siklamat.
SARAN
Pada penelitian kali ini kami masih terbatas dalam pengujian 3 sampel minuman kemasan yang banyak diminati oleh masyarakat saat ini. Dan penelitian ini masih menggunakan uji kualitatiI sehingga masih terbatas dan belum menunjukkan berapa banyak asam siklamat yang terkandung, namun setidaknya sudah menunjukkan inIormasi yang bermanIaat bagi pembaca. Saran dan kritik sangat kami harapkan dari pembaca sehingga akan menjadi perbaikan pada penelitian kami berikutnya.
DAFTAR P&STAKA
Cahyadi wisnu 2006, bahan tambahan pangan, jakarta :