Kulit juga berIungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar eksokrinnya: 1. kelenjar sebasea 2. kelenjar keringat: 2 jenis: -~ apokrin -~ merokrin 1. Kelenjar sebasea Kelenjar sebasea merupakan kelenjar asiner bercabang simpleks yang terletak pada lapisan kulit dermis. Kelenjar ini paling banyak terdapat di kulit kepala dan wajah terutama di bagian hidung, pipi, dahi dan daerah lain. Kelenjar sebasea merupakan kelenjar yang melekat pada Iolikel rambut dan melepaskan lipid yang dikenal sebagai sebum menuju lumen. Sebum dikeluarkan ketika muskulus arektor pili berkontraksi menekan kelenjar sebasea sehingga sebum dikeluarkan ke Iolikel rambut lalu ke permukaan kulit. Dari hasil analisis kromatograIi, komposisi lipid sebum terdiri atas: ceramides (13), Iatty acid (47), cholesterol (7), cholesterol esters (2), squalene (11), triglycerides (3), and wax esters (17). Sebum berIungsi menghambat pertumbuhan bakteri, melumasi dan memproteksi keratin. Sebum menjaga kulit dari evaporasi yang berlebihan dan mencegah penetrasi air yang berlebihan ke daam kulit. Kolesterol dalam sebum juga membantu penyembuhan luka di jaringan kulit dan mencegah inIeksi benda asing. Kondisi lingkungan seperti udara kering dan bahan-bahan kimia dapat mengurangi Iungsi proteksi dari sebum. Kelenjar sebasea lebih aktiI di usia muda.
2. Kelenjar Keringat (Kelenjar SudoriIera) Kelenjar keringat ditemukan pada sebagian besar permukaan kulit. Kelenjar keringat merupakan jenis tubuler simpleks bergelung. Ada 2 jenis kelenjar keringat: merokrin/ekrin and apokrin. a. Kelenjar keringat merokrin/ekrin(kelenjar keringat sejati) Kelenjar merokrin/ekrin ditemukan tersebar luas di kulit. Fungsi utamanya adalah mengatur suhu tubuh, di samping juga mengeluarkan substansi toksik dan produk hasil metabolism seperti urea dan asam urat. Kadar pH- nya berkisar 4.0 6.8. Evaporasi (perspirasi) mengeluarkan air (kandungan terbesarnya) bersama dengan garam, karbohidrat, protein dan minyak. Pengeluaran keringat ini akan membuat tubuh terasa dingin dan nyaman. Jumlah air yang hilang melalui keringat sangat bervariasi, bergantung pada aktivitas Iisik dan suhu lingkungan. Volume keringat normal kira-kira 100ml/hari, tapi pada cuaca yang sangat panas atau melalui aktivitas Iisik yang berat, kehilangan cairan melalui keringat kadang-kadang meningkat sampai 1-2 liter/jam. Hal tersebut akan dengan cepat mengurangi volume cairan tubuh bila asupan tidak ditingkatkan melalui mekanisme haus. Kelenjar ekrin ini tidak berhubungan dengan bau badan. Kelenjar ekrin juga mmbantu melindungi dari agen asing dengan cara mempersulit perlekatan agen asing dan menghasilkan dermicidin, sebuah peptida kecil dengan siIat antibiotik. b. Kelenjar apokrin Apokrin atau sering disebut kelenjar keringat besar terkonsentrasi di tempat-tempat tertentu seperti kelenjar aksila, genital, mammae, Letaknya pada subkutis dan sekretnya lebih kental. Kelenjar ini biasanya bermuara pada Iolikel rambut. Secret yang dikeluarkan kaya akan material organik yang jadi tempat bakteri untuk membusukkan, sehingga akan menimbulkan bau badan. Oleh karena itu, cara yang paling tepat mengontrol bau badan adalah menjaga kebersihan badan. Mencukur rambut ketiak juga bermanIaat untuk mencegah bau badan.
ambar kulit dengan kelenjar-kelenjarnya
Mekanisme Sekresi Keringat Kelenjar keringat berbentuk tubuler yang secra umum terdiri dari 2 bagian: (1) agian bergelung di subdermis yang menyekresikan keringat (2) agian duktus yang berjalan keluar melalui dermis dan epidermis kulit Seperti juga pada kelenjar lainnya, bagian sekretorik kelenjar keringat menyekresikan cairan yang disebut secret primer atau secret prekusor, kemudian konsentrasi zat-zat dalam cairan tersebut dimodiIikasi sewaktu cairan tersebut mengalir melalui duktus. Secret prekusor adalah hasil sekresi aktiI dari sel-sel epitel yang melapisi bagian bergelung dari kelenjar keringat. Serabut saraI simpatis kolinergik berakhir pada atau dekat sel-sel kelenjar yang mengeluarkan secret tersebut. Komposisi secret prekusor mirip dengan yang terdapat pada plasma, namun tidak mengandung protein plasma. Konsentrasi natrium sekitar 142 mEq/liter dan klorida sekitar 104 mEq/liter, dengan konsentrasi zat-zat terlarut lain yang lebih kecil bila dibandingkan di dalam plasma. Sewaktu larutan prekusor ini mengalir di bagian duktus kelenjar, larutan ini mengalami modiIikasi melalui reabsorbsi sebagian besar ion natrium dan klorida. Tingkat reabsorbsi ini bergantung pada kecepatan berkeringat seperti yang diuraikan berikut: Apabila kelenjar keringat hanya sedikit dirangsang , cairan prekusor yang mengalir melalui duktus lambat. Dalam hal ini, pada dasarnya semua ion natrium dan klorida direabsorbsi dan konsentrasi masing-masing ion ini turun menjadi 5 mEq/L. Hal ini mengurangi tekanan osmotic cairan keringat tersebut hingga nilai yang sangat rendah sehingga sebagian besar cairan kemudian juga direabsorbsi, yang memekatkan sebagian besar kandungan unsur lainnya. Oleh karena itu, pada kecepatan berkeringat yang rendah, kandungan unsur seperti urea, asam laktat, dan ion kalium biasanya konsentrasinya sangat tinggi. Sebaliknya, bila kelenjar keringat dirangsang dengan kuat oleh sistem saraI simpatis, secret prekusor dibentuk dalam jumlah banyak, dan duktus kini hanya mereabsorbsi natrium-klorida dalam jumlah yang lebih sedikit dari setengahnya; konsentrasi ion-ion natrium dan klorida kemudian biasanya meningkat (pada orang yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan iklim) sampai tingkat maksimum sekitar 50-60 mEq/L, sedikit lebih rendah dari setengah konsentrasinya di dalam plasma. Lebih lanjut lagi, keringat mengalir melalui tubulus kelenjar begitu cepatnya sehingga hanya sedikit air yang direabsorbsi. Oleh karena itu, konsentrasi unsure terlarutnya dari keringat hanya sedikit meningkat (urea menjadi sekitar 2x dari plasma, asam laktat sekitar 4x, dan kalium sekitar 1,2x). ila orang belum menyesuaikan diri dengan iklim panas, ia akan mengalami kehilangan natrium klorida di dalam keringat dalam jumlah yang bermakna. Sedangkan bila ia telah terbiasa dengan iklim tersebut, kehilangan elektrolit akan jauh lebih sedikit, meskipun kemampuan berkeringat telah ditingkatkan. EIek ini disebabkan oleh peningkatan sekresi aldosteron oleh kelenjar adrenokortikal yang dihasilkan dari sedikit penurunan konsentrasi natrium klorida dalam cairan ekstrasel dan plasma.