You are on page 1of 5

Hakekat Anak Usia Dini dalam pandangan islam anak-anak itu lahir dalam keadaan fitrah, memiliki kecendrungan

bawaan alamiyah kepada tauhid dan kebijakan. Dalam suatu riwayat dinyatakan bahwa setiap anak lahir dalam keadaan fitrah. Orang tuanyalah yang menyebabkan ia menjadi yahudi, nasrani,atau majusi . Hal ini berlaku, untuk anak yang lahir dari keluarga muslim maupun non muslim. Rentang perkembangan anak usia dini atau daur at-thufulah dimulai saat kelahiran dan berakhir sampai usia sekitar tujuh tahun. Pasca kelahiran, bayi tidak lagi ibarat parasit, setelah tali pusatnya diputus, bayi menjadi individu yang terpisah, berbeda, dan mandiri. Bayi harus bernafas dengan menghirup udara,makan dengan menghisap ASI, dan membuang sampah tubuh melalui organ pembuangan. Bayi memang telah menjadi individu terpisah tetapi perkembangan selanjutnya tergantung pada sikap dan kasih sayang orang tua serta lingkungan sosialnya. Orang tua berkewajiban memberi kehidupan sosial yang kaya bagi anak usia dini guna menjamin perkembangan fisik dan mental yang baik. Bahkan untuk menjamin perkembangan anak pada daur al-thufulah ini, masyarakatpun dikenai tanggung jawab bagi pemeliharaannya. Pada tahap pertama ini anak tidak dibebani tanggung jawab melaksanakan taklif, dan oleh sebab itulah, jika seorang anak meninggal sebelum mencapai usia tamyiz dia akan masuk surga. Memasuki Taman Kanak-kanak Atau Raudatul Athfal Pendidikan menurut UU Sisdiknas 2003 Pasal 1 ayat (1) adalah: Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pasal 28 ayat (3) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk taman kanak-kanak (TK), raudatul athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. Salah satu jenis pendidikan nasional adalah pendidikan agama. Setingkat taman kanak-kanak (TK) dinamakan raudatul athfal (RA), sekolah dasar (SD) dinamakan madrasah ibtidaiyah (MI), sekolah menengah pertama (SMP) dinamakan madrasah tsanawiyah (MTs), sekolah menengah atas (SMA) dinamakan madrasah aliyah (MA), dan sekolah menengah kejuruan (SMK) dinamakan madrasah aliyah kejuruan (MAK) Prinsip utama pendidikan pada usia anak anak kecil adalah perlu menciptakan situasi pendidikan yang dapat memberikan rasa aman dan menyenangkan. Perasaan aman dan terlindungi merupakan titik tolak dasar perkembangan kepribadian yang kuat dan selaras disertai limpahan kasih sayang kedua orang tua, Pengasuh dan pendidik ditaman kanak kanak. Selanjutnya, tiap tiap anak perlu mendapat perhatian yang

bersifat individual, sesuai dengan kebutuhan anak dalam mengembangkan kemampuan yang bersifat sensoris, akademis, budaya, dan artistik. Materi sensori diberikan untuk memperhalus fungsi indra dalam rangka membantu mengembangkan kecerdasan anak. Seorang anak pada masa sensorimotorik membutuhkan berbagai pengalaman dengan menyentuh, memegang, meraba, mencicipi, dan melakukan eksplorasi. Tingkah laku eksplorasi adalah cara anak mengenal suatu benda atau mainan yang baru. Pada usia TK ( usia 4-6 tahun ) tingkah laku eksplorasi anak dirancang dalam suatu program pengalaman belajar yang berstruktur dan bertema. Tema-tema yang dapat diangkat untuk membantu penjelajahan dan keingintahuan anak dalam program pendidikan TK dimulai dari pengenalan diri dan lingkungan terdekat melalui gambar yang berwarna atau langsung. Tema-tema yang dimaksud misalnya : aku, panca indra, keluargaku, rumah, sekolah, masjid negaraku, makanan dan minuman, serta pakaian, kebersihan dan kesehatan, keamanan, binatang dan tanaman, kendaraan, pekerjaan, rekreasi, air, udara, api, alat komunikasi, gejala alam, matahari, bulan dan bintang, kehidupan dikota dan di desa, pesisir dan pegunungan. Melalui pengenalan diri dan dengan memanfaatkan alam lingkungan tersebut, guru menanamkan Aqidah pada anak-anak muslim. Di TK Islam atau Raudatul Athfal anak anak mulai ditanamkan kecintaan kepada Al- Quran melalui kepekaan daya pendengaran dan kekuatan daya ingat, mengenalkan huruf hijaiyah dan mengokohkan bacaan Al-Quran sesuai tajwid secara sederhana, menghafal ayat ayat pendek, menghubungkan ayat-ayat al-Quran dengan kehidupan nyata untuk meluruskan perilaku dan menghadapi kesulitan hidup. Pembentukan prilaku dan mengembangkan harga diri anak, kepercayaan diri, konsentrasi, disiplin diri, dan kemandirian, dilakukan melalui pembiasaan yang terwujud dalam kegiatan sehari hari. Orang tua dan guru membiasakan anak untuk mengurus diri sendiri mulai kebersihan diri, mandi dan gosok gigi, wudhu, adab berpakaian, adab makan dan minum, anak dilibatkan membersihkan rumah dan lingkungannya, serta membiasakan anak gemar bekerja. Anak diberi kesempatan bermain peran dan berinteraksi dengan teman sebaya dan lingkungan sosialnya, yang merangsang anak untuk berlatih belajar dan meniru. Dalam hal ini diberikan juga keteladanan langsung maupun melalui cerita. Melalui cerita, guru menanamkan kecintaan kepada Nabi Muhammad saw dan Ahlul Bait Pembentukan prilaku dan pembinaan akhlak dilakukan dengan membiasakan ketaatan dan kedisiplinan dengan mengajarkan dan membiasakan prinsip pahala ( reward ) bagi amal sholeh, dan hukuman ( punishment ) terhadap perbuatan jelek. Pembinaan aklak ini berhubungan langsung dengan keterampilan sosial berteman, berbagi, menunggu giliran dan menggunakan aturan yang ada, tanggung jawab sosial dikelas dan masyarakat. Jalur kegiatan pai di tk Program pembiasaan dan pembelajaran PAI di TK dapat dilakukan dengan melalui beberapa jalur misalnya : 1. Kurikulum

2. Program Intrakurikuler 3. Program Kokurikuler 4. Program Ekstrakurikuler 5. Fasilitas 6. Tata Tertib 7. Kerjasama Orang-tua 8. SDM 1. KURIKULUM Dengan menggunakan kurikulum nasional yang ditetapkan Depdiknas sebagai dasar kurikulum dan program pengembangan agama Islam (PAI) dari Departemen Agama (Depag), juga dapat memasukkan muatan-muatan lokal yang khusus dirancang dan disesuaikan dengan visi dan misi TK tertentu. kurikulum ditekankan pada pencapaian kompetensi dengan memperhatikan usia, karakteristik dan budaya anak didik agar dapat membekalinya di masa kini dan yang akan datang. Untuk itu diadakan pengenalan berbagai ilmu pengetahuan termasuk didalamnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, moral, akhlak mulia, dan nilainilai Agama Islam dalam setiap kegiatan dan pembiasaan perilaku serta keterampilan hidup melalui integrasi kegiatan yang aman, kreatif, eksploratif dan menyenangkan. 2. PROGRAM INTRAKURIKULER Pendekatan pembelajaran pada anak usia dini (lahir-6 tahun) berorientasi pada pengembangan seluruh perilaku dan kemampuan dasar yang ada pada setiap anak dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak dengan menggunakan segenap potensi murid secara individu untuk mendapatkan prestasi terbaik. 2. Belajar sambil bermain dengan penekanan bahwa sekolah itu menyenangkan. 3. Kreatif dan inovatif melalui penggunaan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), yaitu murid dan guru aktif. 4. Lingkungan kondusif antara lain situasi kelas yang : (a). menunjang keaksaraan (b). menumbuhkan rasa sukses murid untuk membangun rasa percaya diri (c). mengembangkan daya ekspresi dan daya kreasi murid serta menganjurkan keterbukaan, selaras dengan visi, misi dan motto perguruan ( beriman, mandiri, kreatif dan cerdas ) (d). memberikan pengalaman belajar bersama untuk menumbuhkan sik p memberi, menerima dan menghargai pendapat orang lain. 5. Pembelajaran terpadu/terintegrasi melalui kegiatan lintas bidang pengembangan 6. Mengembangkan keterampilan hidup. 7. Menggunakan berbagai media dan sumber belajar

Program intrakurikuler bertujuan membentuk perilaku dan mengembangkan kemampuan dasar melalui bidang-bidang perkembangan antara lain; Sosial-Emosional, Agama, Bahasa, Kognitif dan Seni. 3. PROGRAM KO KURIKULER Program kokurikuler sesungguhnya merupakan bagian integral dengan program intrakurikuler yang diadakan sekolah secara rutin. Program KoKurikuler adalah upaya penunjang dan pengayaan intrakurikuler yang mengarah pada pengembangan keterampilan hidup. Beberapa kegiatan koKurikuler yang dapat diadakan antara lain : Pengenalan Lingkungan Guru mengajak anak mengamati lingkungan sekolah dengan tujuan : 1. Mengenal bagian-bagian dari sekolahnya seperti; kamar mandi, tempat pengambilan air wudhu, perpustakaan, Masjid, Kantin dan lain-lain. 2. Memupuk kepekaan, menjaga dan memelihara lingkungan melalui mengamati lingkungan, memberi makan hewan menanam dan menyiram tanaman, mengadakan daur ulang serta operasi semut secara bergantian. Praktek Shalat Berjamaah Program ini diadakan setiap hari Jumat di masjid atau di kelas dengan tujuan : 1. Mengenal masjid sebagai tempat ibadah. 2. Menumbuhkan kecintaan anak terhadap masjid. 3. Memupuk keimanan murid. 4. Menanamkan sikap tertib / disiplin di masjid. 5. Melatih dan membiasakan gerakan-gerakan shalat yang benar. Pembiasaan Bersedekah / Beramal Anak-anak dapat dilatih dengan mengadakan kegiatan beramal dengan tujuan menumbuhkan rasa kepedulian sosial sejak dini kepada anak. Kegiatan tersebut diwujudkan dalam bentuk Kotak Amal yang bersifat sukarela dan didasari rasa keikhlasan. Program ini diadakan setiap Jumat bersamaan dengan kegiatan shalat bersama di Masjid atau di kelas. Perolehan hasil kotak amal akan dilaporkan secara berkala setiap triwulan melalui buku penghubung. Hasil dari kotak amal akan dipergunakan untuk membantu meringankan beban sesama yang mendapat musibah, seperti bencana alam, kebakaran, kebanjiran ataupun memberi bantuan kepada panti asuhan, pembangunan masjid maupun program anak asuh. Selain itu apabila memungkinkan, hasil dari kotak amal akan diwujudkan dalam bentuk pembelian hewan qurban di hari Raya Idul Adha yang akan dibelikan atas nama seluruh murid TK, dan berbagai kegiatan kokurikuler. 4. PROGRAM EKSTRAKURIKULER

Program ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendukung pembelajaran yang dilakukan pendidikan/pelatihan di luar kegiatan intra dan ko-kurikuler. Program ekstrakurikuler ini diprogramkan untuk mengembangkan bakat, memperkaya imajinasi, menyehatkan jasmani, rohani, sosial-emosional serta menumbuh-kembangkan semangat kompetisi dan semangat kerjasama untuk mencapai prestasi terbaik. Berbagai jenis kegiatan Ekstrakurikuler yang diadakan meliputi : seni rupa, menari, olah raga, vocal, Al Quran bahasa arab, bahasa inggris, fun cooking dll. 5. Fasilitas TK sebaiknya memiliki fasilitas dan media yang terkait guna untuk kelancaran dan keefektifan proses belajar mengajar 6. Tata tertib Tata tertib sekolah sangat perlu disetiap sekolah untuk melatih kedisiplinan siswa siswi, mencetak generasi yang ber akhlakul karimah dan bertanggung jawab. 7. Kerja sama dengan orang tua Dalam dunia pendidikan orang tua murid merupakan komponen pendukung untuk pencapaian keberhasilan program pembelajaran, sehingga tidak dapat diabaikan keberadaannya. Peran orang tua sangat berperan besar bekerja sama untuk mendidik dan mengawasi anak dirumah maupun di sekolah. 8. Sumber daya manusia SDM yang tersedia Dalam upaya menjadikan TK berkualitas yang mendidik siswa/i-nya agar memiliki kematangan sesuai usianya sebagai persiapan untuk bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi, TK senantiasa berkeinginan untuk selalu konsisten dalam meningkatkan layanan pendidikan berkualitas yang mengakomodasi tuntutan globalisasi / masyarakat, maka selain diperlukannya kurikulum pembelajaran dengan program-program yang beragam dan terarah, Sarana Prasarana yang memadai, keberadaan Sumber Daya Manusia(guru)yang handal amatlah dibutuhkan .

You might also like