You are on page 1of 4

A.

Pemikiran Dasar Para Philosopher


$.hopenhauer 1788-1880 (aliran Nativisme): berpandangan bahwa
perkembangan individu ditentukan oleh Iaktor bawaan sejak lahir
enurut $.hopenhauer, keberhasilan belajar ditentukan oleh individu itu
sendiri, jika anak memiliki bakat jahat dari lahir, ia akan menjadi jahat, dan
sebaliknya jika anak memiliki bakat baik, ia akan menjadi baik Pendidikan
anak yang tidak sesuai dengan bakat yang dibawa tidak akan berguna bagi
perkembangan anak itu sendiri
2 ean a.6ues Rousseau 1712-1778 (Aliran Naturalisme): berpandangan
bahwa setiap anak yang lahir di dunia mempunyai pembawaan baik, namun
pembawaan tersebut akan menjadi rusak karena pengaruh lingkungan
3 Paulo Freire 1921 - 1997: Education for all, dikenal dengan konsep 'life
long education (pendidikan seumur hidup)
Konsep yang ditawarkan dalam aliran ini adalah pendidikan luar sekolah
(PLS) enurut beliau: pendidikan untuk semua dan juga untuk segala usia
Pendidikan tidak hanya berbentuk pendidikan Iormal, namun juga dapat
dalam bentuk nonIormal Pendidikan nonIormal ini ditujukan bagi mereka
yang tidak sempat mengikuti pendidikan Iormal dengan berbagai latar
belakang
4 ohn Dewey : Edu.ation for Demo.ra.y (Aliran demokrasi)
enurut beliau: ' pendidikan sebagai sarana demokrasi Pendidikan bersiIat
umum, siswa mengikuti pendidikan tidak ditargetkan untuk menjadi tukang
yang siap kerja, tetapi untuk mengetahui dan memahami apa yang terjadi di
lingkungannya Siswa diperkenalkan dengan masalah baru dan dilatih
menyelesaikannya
5 Platto : Pendidikan untuk keadilan (mengandung tuntutan kompetensi)
Plato percaya bahwa negara yang ideal, mewujudkan kemampuan tertinggi
dan terbaik dari kehidupan sosial manusia, benar-benar dapat dicapai, jika
orang yang tepat diletakkan bertanggung jawab Karena kunci keberhasilan
keseluruhan adalah kebijaksanaan penguasa yang membuat keputusan bagi
seluruh negara, Plato berpendapat bahwa masyarakat yang sempurna akan
TUGA$ PERORANGAN I
HERMAN $APUTRO
NIM:11702261007
terjadi hanya ketika pemerintah mengerti betul akan IilosoIi program yang
dikerjakan Platto percaya bahwa keadilan akan lebih unggul dari pada
kebijakan yang mengandung ketidakadilan
6 ohn Lo.ke: ~Pengalaman memun.ulkan ide dan gagasan yang
.emerlang dan ~tindakan yang tepat dapat membimbimg kehidupan
enurut Locke, apa yang kita tahu adalah selalu benar dipahami sebagai
hubungan antara ide-ide, dan ia mengabdikan sebagian besar Essay untuk
sebuah argumen diperluas bahwa semua kita ide-sederhana atau kompleks-
yang akhirnya berasal dari pengalaman

B. Analisis dan sintesis Pengembangan Pendidikan Kejuruan.
Berdasarkan pandangan tokoh-tokoh tersebut diatas dapat disintesiskan
beberapa hal tentang pengembangan pendidikan kejuruan sebagai berikut ini:
1. Pentingnya Pendidikan Kejuruan.
Dari pandangan beberapa tokoh Iilosopher diatas ada suatu benang merah
antara bakat anak, pengalaman hidup anak dalam hubungannya dengan proses
belajarnya Artinya jika bakat dan pengalaman hidup anak dapat diramu
dengan baik, maka akan lahir anak yang kompeten disuatu bidang Disinilah
pendidikan kejuruan dapat mengambil peran penting untuk membuat Iormulasi
pendidikan yang dapat mengantarkan anak menjadi kompeten disuatu bidang
tertentu
2. Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Pendidikan Kejuruan
Dalam pengembangan pendidikan kejuruan ada beberapa Iaktor yang
mempengaruhinya, yaitu :
a aktor internal antara lain :
O Bakat anak yaitu keberhasilan anak dalam pendidikan kejuruan akan
sangat didukung oleh adanya bakat anak yang tersalur pada jurusan yang
sesuai
O Kualitas tenaga pendidik dapat mewarnai dan membentuk kompetensi
anak
O Sarana dan prasarana yaitu lingkungan tempat belajar pendidikan
kejuruan harus representatiI
b aktor eksternal antara lain :
O ubungan kerjasama antara SK dengan DUDI
O Kebijakan Pemerintah
O Potensi daerah

. Prinsip-prinsip dasar pengembangan pendidikan kejuruan
Dari beberapa pandangan Iilosopher sebagaimana pada point A, prinsip-
prinsip pengembangan pendidikan kejuruan dapat dikemukakan sebagai berikut :
) Pentingnya mengenali bakat anak, khususnya anak yang akan masuk
kedalam pendidikan kejuruan
2) Lingkungan belajar untuk pendidikan kejuruan harus dibuat representatiI
(sama atau mendekati sama dengan kondisi di dunia kerja) sehingga proses
Pembeljaran dapat eIektiI
3) Pendidikan kejuruan akan eIektiI jika gurunya telah mempunyai
pengalaman yang sukses dalam penerapan keterampilan dan pengetahuan
pada operasi dan proses kerja yang akan dilakukan
4) Pendidikan kejuruan memerlukan biaya tertentu dan jika tidak terpenuhi,
maka pendidikan kejuruan tidak boleh dipaksakan beroperasi
5) Pendidikan kejuruan akan eIektiI jika dia melatih seseorang dalam
kebiasaan berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan dalam pekerjaan itu
sendiri
6) Pendidikan kejuruan akan eIektiI jika dia dapat memampukan setiap
individu memodali minatnya, pengetahuannya dan keterampilannya pada
tingkat yang paling tinggi
7) Pendidikan kejuruan yang eIektiI untuk setiap proIesi, jabatan atau
pekerjaan hanya dapat diberikan kepada seseorang yang memerlukannya,
yang menginginkannya dan yang dapat untung darinya


Daftar Pustaka
Ali aksum (2008) Pengantar Filsafat. Jogjakarta: Ar Ruzz edia

Liem Tjong Tiat, (l968), isaIat Pendidikan dan Pedagogik, Bandung, Jurusan
SP IP IKIP Bandung

Wardiman Djojonegoro (998) Pengembangan $umber Daya Manusia
Melalui $MK Jakarta: Jayakarta Agung OIIset

http://wwwphilosophypagescom

You might also like