Dokumen tersebut berisi analisis SWOT terhadap tiga isu strategis di Kelurahan Kratonan, yaitu: 1) Rumah Tidak Layak Huni yang tersebar dan padat, 2) Penurunan kualitas lingkungan akibat sarana dan prasarana yang kurang memadai, 3) Banyaknya masyarakat berpenghasilan rendah. Analisis SWOT mencakup kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman masing-masing isu, beserta strategi yang dapat d
Dokumen tersebut berisi analisis SWOT terhadap tiga isu strategis di Kelurahan Kratonan, yaitu: 1) Rumah Tidak Layak Huni yang tersebar dan padat, 2) Penurunan kualitas lingkungan akibat sarana dan prasarana yang kurang memadai, 3) Banyaknya masyarakat berpenghasilan rendah. Analisis SWOT mencakup kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman masing-masing isu, beserta strategi yang dapat d
Copyright:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online from Scribd
Dokumen tersebut berisi analisis SWOT terhadap tiga isu strategis di Kelurahan Kratonan, yaitu: 1) Rumah Tidak Layak Huni yang tersebar dan padat, 2) Penurunan kualitas lingkungan akibat sarana dan prasarana yang kurang memadai, 3) Banyaknya masyarakat berpenghasilan rendah. Analisis SWOT mencakup kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman masing-masing isu, beserta strategi yang dapat d
Copyright:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online from Scribd
Rumah Tidak Layak Huni yang ada di Kelurahan Kratonan tersebar pada beberapa kantong-kantong antara lain di RW I, RW IV, RW V, dan RW VI dengan kepadatan bangunan tinggi dan tidak tertata (tidak berpola). Berikut ini adalah analisis SWOT terhadap isu strategis adanya RTLH di Kelurahan Kratonan.
Internal
Eksternal S (strenght/kekuatan): Rumah legal dan bersertiIikat !erhatian dari kelurahan untuk penataan lingkungan hunian yang padat. W (kelemahan/weaknes): Terdapat RTLH Kepadatan bangunan tinggi Adanya bangunan dengan jarak sempit bahkan berhimpit dan tidak tertata !emenuhan kebutuhan rumah mengalami kekurangan O (peluang/opportunities): Adanya kebijakan pembangunan seribu tower oleh Menpera Adanya konsep pembangunan Solo Eco Cultural City Strategi SO: !enerapan konsep Eco Cultural City pada permukiman legal di Kelurahan Kratonan. !erencanaan pembiayaan pembangunan untuk peningkatan kualitas hunian di Kelurahan Kratonan Strategi OW: Melakukan peremajaan kawasan perumahan dengan memanIaatkan program seribu tower dari menpera !emenuhan kebutuhan akan rumah dengan memanIaatkan program dari menpera T (ancaman/threats): Belum adanya kebijakan terkait perumahan dan permukiman di Kota Solo Strategi TS:
Strategi TW: Menjaga kondisi perumahan di Kelurahan Kratonan agar tidak semakin merosot kualitasnya.
2. Isu Strategis !enurunan Kualitas Lingkungan
Internal
Eksternal S (strenght/kekuatan): Ketersediaan sarana dan prasarana yang cukup lengkap Sebagian besar sarana dan prasarana yang ada dalam kondisi baik. W (kelemahan/weaknes): Adanya penyempitan dan penyumbatan oleh walet pada saluran drainase sekunder. Terjadinya overload oleh sampah pada T!S. Adanya jalan gang yang sempit. Adanya kerusakan pada jalan lingkungan. Kurangnya RTH. Sumber air bersih (sumur gali/timba) yang kurang layak. Belum adanya sarana pertunjukan budaya. O (peluang/opportunities): Adanya program pembangunan dengan pemberdayaan masyarakat (!!M) Strategi SO: !eningkatan kualitas sarana dan prasarana yang ada di kelurahan Kratonan dengan menggunakan program pembetdayaan masyarakat berupa !!M yang ada di kelurahan Kratonan.
Strategi OW: !eningkatan kualitas drainase lingkungan !engelolaan sistem persampahan yang terpadu dan terintegrasi !emberdayaan masyarakat dalam rangka penambahan RTH swadaya !erbaikan kualitas jalan dengan pemberdayaan masyarakat T (ancaman/threats): !embuangan sampah dari warga kelurahan lain ke T!S Kel. Kratonan Strategi TS: !eningkatan kualitas sarama pembuangan sampah yang ada di kelurahan Kratonan sehingga dapat menampung keseluruhan sampah yang di hasilkan. Strategi TW: !engadaan kerjasama dengan kelurahan lain dalam penanganan pembuangan sampah.
3. Isu Strategis Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Internal
Eksternal S (strenght/kekuatan): Adanya home industri. Adanya koperasi serba usaha. Sebagian besar masyarkat merupakan usia produktiI. Adanya alokasi bantuan D!K untuk modal koperasi, kegiatan pelatihan, dan modal bagi usaha kecil-menengah. W (kelemahan/weaknes): Masih terdapatnya masyarakat dengan tingkat pendapatan rendah (kurang dari Rp 500.000,-) Belum terdapatnya UKM untuk mewadahi usaha ekonomi lokal skala kecil-menengpp|ah. Kurangnya pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat dalam meningkatkan ekonomi lokal yang ada (home industri serta perdagangan dan jasa) O (peluang/opportunities): Mempunyai letak strategis dekat dengan pusat perdagangan dan jasa BWK I (Singosaren) Dilalui oleh jalan kolektor dan lokal yang ramai. Strategi SO: MemanIaatkan letak strategis yang dekat dengan pusat perdagangan dan jasa serta dilalui jalan kolektor untuk meningkatkan okonomi lokal yang ada baik home industri maupun perdagangan dan jasa. Mendayagunakan koperasi dan alokasi bantuan D!K untuk pemodalan dalam usaha ekonomi skala kecil-menengah. Strategi OW: !enyediaan UKM dan pembinaan serta pelatihan kepada masyarakat untuk meningkatkan hasil produksi ekonomi lokal masyarakat (home industri serta pedagangan dan jasa). T (ancaman/threats):