You are on page 1of 4

87.00 86.50 86.00 Kadar Air (%) 85.50 85.00 84.50 84.00 83.50 83.00 82.

50 \ 0 0 5 10 Lama Penyimpanan (Hari) 15 = -0.2307x + 86.427 r = - 0.9713

Kadar Air (%) Pengaruh suhu penyimpanan terhadap kadar air (%) Dari hasil analisis disidik ragam (Lampiran 2) menunjukkan bahwa suhu penyimpanan memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar air terong belanda, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan. Pengaruh tingkat kematangan terhadap kadar air (%) Dari hasil analisis disidik ragam (Lampiran 2) menunjukkan bahwa tingkat kematangan memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar air terong belanda, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan. Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap kadar air (%) Dari hasil analisis disidik ragam (Lampiran 2) menunjukkan bahwa tingkat kematangan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar air terong belanda. Hasil pengujian dengan LSR pengaruh lama penyimpanan terhadap kadar air untuk tiap perlakuan dapat dilihat pada tabel 9. Tabel 10. Uji LSR efek utama lama penyimpanan terrhadap kadar air (%)
Not asi 0.05 0.01 P1 = 0 hari 86.72 a A 2 1.22 1.66 P2 = 5 hari 84.75 b B 3 1.28 1.73 P3 = 10 hari 84.28 c BC 4 1.32 1.77 P4 =15 hari 83.03 d BCD Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda ntara pada taraf 5 % (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) 0.01 Jarak LS 0.05 R Lama Penyimpanan Rataan

Dari Tabel 9. Dapat dilihat bahwa perlakuan P1 berbeda sangat nyata dengan P2, P3, dan P4. Perlakuan P2 berbeda sangat nyata dengan P3 dan P4. Perlakuan P3 berbeda sangat nyata dengan P4. Kadar air tertinggi diperoleh pada perlakuan P1 (0 hari) yaitu sebesar 86,72% dan terendah pada P4 (15 hari) sebesar 83,03 %.

Hubungan lama penyimpanan terhadap kadar air terong belanda dapat dilihat pada Gambar 3.

87.00 86.50 86.00 Kadar Air (%) 85.50 85.00 84.50 84.00 83.50 83.00 82.50 \ 0 0 5 10 Lama Penyimpanan (Hari) 15 = -0.2307x + 86.427 r = - 0.9713

Gambar 3. Grafik Hubungan Lama Penyimpanan terhadap Kadar Air (%) Dari Gambar 3. dapat dilihat bahwa semakin lama penyimpanan maka kadar air terong belanda akan semakin menurun. Hal ini disebabkan karena buah terong belanda mengalami proses tanspirasi (penguapan). Menurut Pantastico (1986) buah-buahan yang disimpan akan mengalami penguapan (transpirasi) yang berarti ter jadi kehilangan air, dapat menyebabkan buah menjadi tampak layu atau tidak segar dan kulit buah berkerut Pengaruh interaksi antara suhu penyimpanan dengan tingkat kematangan terhadap kadar air (%) Dari hasil analisis disidik ragam (Lampiran 3), interaksi antara suhu penyimpanan dengan tingkat kematangan memberikan pengaruh berbeda tidakn nyata (P>0,05) terhadap kadar air terong belanda, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Pengaruh interaksi antara suhu penyimpanan dengan lama penyimpanan terhadap kadar air (%) Dari hasil analisis disidik ragam (Lampiran 3), interaksi antara suhu penyimpanan dengan lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar air terong belanda, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan. Pengaruh interaksi antara tingkat kematangan dengan lama penyimpanan terhadap kadar air (%) Dari hasil analisis disidik ragam (Lampiran 3), interaksi antara suhu penyimpanan dengan lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar air terong belanda, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan. Pengaruh interaksi antara suhu penyimpanan, tingkat kematangan dan lama penyimpanan terhadap kadar air (%) Dari hasil analisis disidik ragam (Lampiran 3), interaksi antara suhu penyimpanan, tingkat kematangan dan lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar air terong belanda, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

You might also like