PJP : Waras Nurcholis, M. Si Assisten : 1. Muhammad Bagja 2. Tyas
PROTEIN Kelompok 3 Dhini Fauziah (J3L110078) Romaela Aprilla (J3L110004) Novia Hardiyantie Rahayu (J3L110082)
PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 Pendahuluan Protein disusun berdasarkan unsur karbon, hidrogen, oksigen, phosphor dan sulIur. Pembentuk protein ada dua asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial merupakan asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh yang berjumlah 8 yaitu isoleusin, leusin, lisin, metionin, valin, triptoIan, tronin dab Ienilalanin. Asam amino nonesensial merupakan asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh yaitu alanin, aspargin, glisin, glutamin, dan prolin (Adhyzal 2010). Protein berperan sebagai sumber segala kehidupan. Organisme yang hidup di muka bumi ini mulai dari mikroba terkecil sampai terbesar terbentuk dari protein. Protein dalam proses kimia berperanyakni melangsungkan kehidupan melalui berbagai macam bentuk. Protein merupakan substansi terbesar kedua yang dimiliki oleh tubuh manusia setelah air. Di dalam tubuh manusia, protein membentuk otot, ligamen, urat syaraI, organ, kelenjar, kuku, rambut, cairan tubuh yang vital, dan sangat esensial bagi pertumbuhan tulang, mengatur keseimbangan air, pembentukan antibodi, transportasi zat gizi dan lain sebagainya(Hendri 2008).
Tujuan Praktikum bertujuan mengidentiIikasi protein dengan berbagai uji yakni uji Millon, uji Ninhidrin, uji Belerang, uji Xantoproteat dan uji biuret.
Alat dan Bahan Alat yang digunakan ialah pipet tetes, pipet Mohr, bulb, gelas piala, pembakar gas, kasa, dan kaki tiga .Bahan yang digunakan ialah Albumin 2, gelatin 2, kasein 2, pepton 2, Ienol 2, pereaksi Millon, pereaksi ninhidrin, NaOH 10 dan pekat, Pb- asetat 5, CuSO 4 0,1 dan akuades.
Prosedur Kerja Uji Millon, ditambahkan 5 tetes pereaksi Millon ke dalam 3ml larutan albumin 2, gelatin 2, kasein 2, pepton 2 dan Ienol 2 kemudian campuran dipanaskan serta diamati warna yang terbentuk. Uji Hopkins-Cole, dicampurkan 2ml pereaksi Hopkins-Cole denag 2 ml larutan albumin 2, gelatin 2, kasein 2, pepton 2 dan Ienol 2 dalam tabung reaksi. Ditambahkan 3 ml asam pekat melalui dinding tabung yang dimiringkan sehingga terbentung lapisan dari cairan., larutan didiamkan sampai terbentuk cincin violet pada pertengahan kedua lapisan tersebut. Uji ninhidrin, Ke dalam 3 ml larutan albumin 2, gelatin 2, kasein 2, pepton 2 dan Ienol 2 ditambahkan 0,5 ml larutan ninhidrin. Kemmudian dipanaskan dalam penangas air mendidih selama 10 menit dan diperhatikan perubahan warna yang terjadi. Uji belerang, Ditambahkan 5 ml NaOH 10 ke dalam larutan albumin 2, gelatin 2, kasein 2, pepton 2 dan Ienol 2 kemudian dididihkan selama beberapa menit, ditambahkan 2 tetes larutan Pb-asetat 5, pemanasan dilanjutkan kembali beberapa menit dan diamati warna yang terjadi. Uji Xantoproteat, Ditambahkan 1 ml HNO 3 pekat ke dalam 2 ml larutan protein, dicampurkan dengan perlahan dan dipanaskan dengan hati-hati, diperhatikan timbulnya warna kuning tua, tabung reaksi didinginkan dan ditambahkan NaOH pekat pertetes sampai larutan menjadi basa, diamati perubahan warna yang terjadi. Uji biuret, Ditambahkan 1 ml NaOH 10 ke dalam 3 ml larutan albumin 2, gelatin 2, kasein 2, pepton 2 dan Ienol 2 kemudian dikocok dan ditambahkan 1 tetes larutan CuSO 4 . Diamati perubahan warna yang terjadi.
Data dan Hasil Pengamatan Tabel 1 Hasil pengamatan Uji Millon Bahan Uj Hasil Pengamatan Perubahan warna Gambar (/-) Larutan Albumin putih Kuning
Gelatin - Tb Tb Kasein - Tb Tb Pepton Putih kekuningan kuning Fenol Tb oranye Keterangan : () Sampel mengandung asam amino bebas (-) Sampel tidak mengandung asam amino bebas
Tabel 2 Hasil pengamatan Uji ninhidrin Bahan Uji Hasil Pengamatan Perubahan warna Gambar (/-) Larutan Albumin 2 Tb biru Gelatin 2 Tb - biru Kasein 2 - Tb tb Pepton 2 kuning biru keunguan Fenol 2 - Tb - kekuningan Keterangan : () Sampel mengandung asam amino bebas (-) Sampel tidak mengandung asam amino bebas
Tabel 3 uji belerang Bahan Uji Hasil Pengamatan Perubahan warna (/-) Larutan Albumin 2 Tb hitam Gelatin 2 - Tb - Tb Kasein 2 - Tb kuning Pepton 2 - kuning kuning pudar Fenol 2 - Tb tb Keterangan : () Terdapat sistein dalam sampel (-) Tidak terdapat sistein dalam sampel
Gambar 1.Uji belerang
Tabel 4 Hasil pengamatan Uji Xantoproteat Bahan Uji Hasil Pengamatan Perubahan warna Gambar (/-) Larutan Albumin 2 Kuning muda - kuning
Gelatin 2 Kuning muda kuning
Kasein 2 Kuning muda - kuning muda
Pepton 2 kuning muda Kuning
Fenol 2 coklat tua orange
Keterangan : () Sampel mengandung inti benzena Tabel 5 Hasil pengamatan Uji Biuret Bahan Uji Hasil Pengamatan Perubahan warna (/-) Larutan Albumin 2 Tb violet Gelatin 2 violet Kasein 2 - Tidak berwarna Pepton 2 - kuning Fenol 2 - sedikit kuning Keterangan : () Dalam sampel terdapat ikatan peptida (-) Dalam sampel tidak terdapat ikatan peptida
Pembahasan Reaksi positiI yang ditunjukan pada uji millon yaitu pada Ienol, albumin, dan Ienol. Hal ini karena mengandung gugus tirosin yang berikatan dengan merkuri sehingga menjadi warna putih dan dipanaskan menjadi warna kuning. Reaksi positiI pada uji ninhidrin dalam percobaan yaitu albumin, gelatin, dan pepton. Reaksi ini merupakan uji umum hal ini dikarenakan semua protein mengandung satu gugus karboksil dan gugus asam amino bebas yang akan bereaksi dengan ninhidrin. Reaksi : RCH (NH) COOH R CHO NH3 CO2 ( Hawab 2004 ). Reaksi positiI ditunjukkan dengan terbentuknya warna biru ungu. ( khusus untuk prolin dan hidroksiprolin berwarna kuning ), pada sampel albumin 2 dan 2 memberikan hasil uji yang positiI selain itu pada gelatin dan pepton juga memberikan hasil positiI karena terbentuk warna biru keunguan. Sedangkan dalam sampel Ienol dan kasein tidak memberikan hasil positiI karena pada sampel tersebut tidak terdapat satu gugus karbosil dan gugus asam amino bebas yang akan bereakasi dengan ninhidrin membentuk senyawa yang berwarna. Sehingga dapat dikatakan uji ini bersiIat umum untuk semua asam amino dan dasar penentuan kuantitatiI asam amino. Uji belerang pereaksi ini apabila dalam larutan basa, yang berasal dari sistein akan bereaksi dengan Pb-asetat membentuk garam PbS yang berwarna hitam, Oleh sebab itu pada uji protein dengan pereaksi belerang akan memberikan hasil uji positiI jika larutan sampel yang diuji berubah warna menjadi warna hitam. Dalam percobaan yang positiI hanya pada albumin 2, karena terdapat perubahan warna menjadi warna hitam, sedangkan untuk gelatin, pepton, Ienol, dan kasein tidak terjadi perubahan warna. Uji xantroproteat warna yang terbentuk dalam uji ini disebabkan oleh nitrasi inti benzene oleh asam nitrat pekat. Reksi ini memberikan turunan nitro benzene berwarna kuning tua, pada percobaan karena ditambahkan dengan larutan yang bersiIat basa yaitu NaOH 10 warna larutan berubah menjadi orange. Hasil dari percobaan albumin, gelatin, kasein, pepton, dan Ienol mengandung tirosin dan inti benzene, seharusnya gelatin memberikan hasil negative karena tidak memiliki tirosin ( Fessenden 1986 ). Senyawa biuret dihasilkan dengan cara memanaskan urea di atas penagas air. Reaksi uji biuret ini memberikan hasil yang positiI akibat pembentukan senya kompleks Cu 2 gugus CO dan NH dari suatu rantai peptide dalam suasana basa.Dipeptida dari asam-asam amino histidin, serin, dan treonin tidak memberikan reaksi untuk uji biuret ( Girindra 1986 ) dalam percobaan yang memberikan hasil positiI yaitu albumin dan gelatin karena memiliki gugus mempunyai gugus -CO dan -NH pada molekulnya. Seharusnya pada kasein dan pepton memberikan hasil positiI karena memiliki gugus CO dan NH, sedangkan pada Ienol memberikan hasil uji negatiI karena tidak memiliki gugus CO dan NH. Simpulan Berdasarkan hasil percobaan dapat di simpulkan bahwa Uji milon sampel yang mengandung asam amino bebas adalah albumin,pepton dan Ienol. Uji ninhidrin sampel yang mengandung asam amino bebas adalah albumin,pepton dan gelatin.Uji belerang sampel yang Terdapat sistein dalam sampel adalah albumin.Uji xantoproteat Sampel yang mengandung inti benzene adalah albumin,gelati,pepton,Ienol dan kasein.Uji biuret sampel yang terdapat ikatan peptide adalah albumin dan gelatin
DaItar Pustaka Adhyzal. 2010. Pembentuk, Fungsi, dan Sumber Protein. |terhubung berkala| http://www.id.shvoong.com/exact-sciences/2001135-pembentuk-Iungsi- dan-sumber-protein/ (Kamis, 22 September 2011, 22:39 WIB). Fessenden. 1986. Kimia Organik Jilid 2. Jakarta : Erlangga. Hawab, HM. 2004. Pengantar Biokimia. Jakarta : Bayu Media Publishing. Girindra, A. 1986. Biokimia I. Jakarta: Gramedia. Hendri. 2008. Asam amino Hydroxygen Plus -unit pembangun protein tubuh. terhubungberkala|.http://www.ghtasia.com/index.php?optioncomcontent &viewarticle&id191:asam-amino-hydroxygenplus-unit-pembangun- protein-tubuh&catid81:hydroxygenplus&itemid198 (Kamis, 22 September 2011, 22:48 WIB).