You are on page 1of 52

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

Bab 6 DISAIN UNTUK STRUKTUR MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

6.1

Struktur Fundamental dari Peralatan untuk Pembangkit Listrik

Peralatan dan fasilitas-fasilitas fundamental secara singkat ditunjukkan dibawah dan detail-detail dari setiap jenis peralatan dan fasilitas-fasilitas dijelaskan dalam setiap bagian setelah bagian 6.2. Bagaimanapun, ringkasan dari peralatan pembangkit listrik tenaga mikro hidro untuk pelistrikan pedesaan ditunjukkan setelah ini untuk kemudahan dan kecepatan referensi. Orang yang ingin belajar lebih mendetail akan melanjutkan bagian berikut dari 6.2. Ringkasan dari mesin pembangkit listrik tenaga mikro hidro untuk pelistrikan pedesaan di Indonesia 1. Kondisi Mendasar Kondisi-kondisi berikut dibutuhkan dan penting untuk pelistrikan pedesaan di Indonesia 1) Operasi yang stabil untuk jangka lama 2) Pengoperasian yang mudah oleh operator atau penduduk desa dengan ketrampilan terbatas 3) Mesin buatan lokal di Indonesia untuk memudahkan perawatan ke depan dan perbaikan (kecuali komponen yang kecil) 4) Biya peraltan lebih murah termasuk pemasangan 5) Garansi mesin mudah dan secara keteknikan dapat diterima dengan data test dan rekaman suplai yang dapat dipercaya 2. Rekomendasi Berdasarkan pada kondisi-kondisi diatas dan hasil survei pada pengembangan pembangkit listrik tenaga mikro hidro untuk pelistrikan pedesaan di Indonesia, hanya dua jenis mesin pembangkit listrik yang direkomendasikan oleh TIM Survei JICA pada saat ini di Indonesia. 1) Generator synchronous dengan turbin tipe Cross flow dengan dummy load dan kontrolnya (ELC) 2) Generator asynchronous (motor induksi dengan kapasitor) dengan turbin tipe Reverse pump dengan dummy load dan kontrolnya (IGC)

- 6-1 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

Tabel 6.1.1 Peralatan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro yang Direkomendasikan
Deskripsi Keuntungan Kerugian Keuntungan & * Sumber tenaga sangat dapat * Biaya lebih rendah jika sebuah pompa dengan motor dipercaya dengan frekuensi & yang sesuai dengan disain tegangan yang stabil untuk lokasi ditemukan jaringan mandiri * Mesin dapat didisain dan dibuat sesuai untuk berbagai kondisi nyata lokasi * Biaya sedikit lebih mahal * Sulit untuk memilih pompa daripada PAT yang sesuai dengan motor di pasar * Tanpa kontrol voltase * Masa pakai kapasitor untuk sistem ini pendek Hn Q 4 30 m 0.2 0.7 m3/s ( Debit sedikit bervariasi) 5 60 kW Pt = 0.98 x Hn x Q x t (t = 0.7) 4 20 m 0.01 0.04 m3/s ( debit harus dijaga selalu konstan) 2 5 kW Pt = 0.98 x Hn x Q x p (p = t = 0.65) Efisiensi sebagai pompa (p) adalah terlalu bervariasi karena perubahan dari debit, pompa dengan motor induksi yang kesamaan headnya mendekati dan kesamaan debit harus di pilih Langsung digabung tanpa transmitter Kontrol IGC dengan transistor 1.5 5 kW Pg = Pt x g (g = 0.75) Generator Synchronous Generator Asynchronous dengan turbin tipe Cross dengan turbin tipe Reverse flow Pump (PAT)

Kerugian

Aspek Keteknikan Head efektif Debit air

Output turbin pada Pt batang turbin

Transmisi tenaga

Dummy load tipe governor Output generator Pg pada terminal generator Nilai output PkVA generator (kVA) yang digunakan

Belt coupling untuk kecepatan sesuai antara turbin dan generator m : Efisiensi transmitter Kontrol ELC dengan thyristor 4 60 kW Pg = Pt x g x m (g = 0.88, m = 0.97) (digabung dengan transmitter) PkVA > Pg/0.8 (PF = 0.8) Generator dengan nilai output lebih daripada Pg/0.8 harus dipilih

Motor induksi yang sebenarnya digabung dengan pompa akan digunakan sebagai generator induksi dengan menambah kapsitor secara terpisah

- 6-2 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

Kecepatan putaran Voltase Frekuensi Dummy Inlet valve Pd

1500 (dengan 2-3% slip) rpm karena kecepatan motor induksi terhadap pompa 380/220 V, sambungan star 380/220 V, sambungan star Stabil dengan AVR pada Kontrol voltase tidak dapat generator dibuat tanpa AVR 50 Hz, stabil 51 51.5 Hz Tidak terlalu stabil Pemanas udara (Pd = Pg x SF), Pemanas udara (PD = Pg x SF), SF = 1.3 SF = 1.3 Sama dengan bagian kiri, tetapi Butterfly valve (Kadang-kadang tidak dipakai diabaikan dalam kasus untuk menghemat biaya, tetapi kapasitas kecil lebih baik dipakai untuk menutup rapat turbin

1500 rpm

Catatan: t, m, g dan SF ditetapkan hanya untuk pengecekan secara singkat. Pada kasus detail desain, direkomendasikan untuk mengecek efisiensi dari setiap mesin dan fasilitas. Peralatan dan fasilitas berikut dibutuhkan sebagai struktur dasar untuk pembangkit listrik, secara mendetail ditunjukkan dalam Tabel 6.1.2: Fasilitas & Peralatan 1.Valve inlet: 2.Turbine air: 3.Governor turbin: 4.Fasilitas transmisi tenaga: 5.Generator: 6.Panel control dan pengaman: 7.Switchgear (dengan trafo): Fungsi & Tujuan Untuk mengontrol stop atau suplai air ke turbin dari penstok. Untuk merubah energi air ke tenaga putaran. Untuk mengontrol kecepatan output turbin. Untuk memindahkan tenaga putaran dari turbin ke generator. Untuk membangkitkan energi listrik dari turbin atau transmiternya. Untuk mengontrol dan melindungi fasilitas diatas supaya beroperasi dengan aman. Untuk mengontrol on/off dari jalannya tenaga listrik dan menaikkan tegangan di jalur trnasmisi (jika diperlukan).

Catatan: Hal-hal diatas 3, 6 & 7 kadang-kadang dapat dikombinasikan dalam satu panel sebagai sebuah peralatan terpadu dari pembangkit listrik mikro.

- 6-3 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

Tabel 6.1.2 Komposisi dari Peralatan Dasar untuk Stasiun Pembangkit Listrik Tenaga Air Peralatan Inlet valve Tipe Butterfly valve Bi-plane butterfly valve Sluice valve Needle valve Crossflow Reverse Pump H-shaft Pelton Turgo-Pelton Propeller H-shaft Francis Tubular Kopling tetap Kopling fleksibel Belt coupling Gear coupling Synchronous Induction Self-excitation Induction Wall mounted Self stand open type Self stand sealed type Oil immersed, self cooling, single or 3-phase, trafo tiang Metode Kontrol Tipe dioperasikan tangan Tipe dioperasikan motor Tipe counter weight

Turbin

Tipe dummy load Tipe tekanan oli Tipe dioperasikan motor Tipe dioperasikan manual Tipe tanpa dikontrol

Fasilitas transmisi tenaga (Speed increaser) Generator Pane kontrol & pengaman Trafo

Manual AVR APFR Control switches, Main switches IC panels Relays

- 6-4 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

Debit Q [l/s]

Gambar 6.1.2 (a)


100

Penggunaan Crossflow dan PAT pada Turbin

50

20 Net Head (m)

10 7 6 5 4 kW kW kW kW

2 kW 4

3 kW

1 40 50 60 70 80 90 100 Discharge (l/s) 110 120 130 140

Gambar 6.1.2 (b) Batas penggunaan PAT pada Batang Turbin (di Indonesia saat ini)
- 6-5 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

6.2

Turbin (Turbin air)

6.2.1 Tipe dan Output Turbin air 1. Jenis-jenis turbin air secara mendasar dikelompokan ke dalam dua jenis dengan beberapa tambahan klasifikasi sebagai berikut; 1) Turbin Impulse Turbin Pelton Turbin Crossflow Turbin Turgo-impluse 2) Turbin Reaction Turbin Francis Turbin Propeller Turbin Kaplan Diagonal mixed flow Turbin Tubular Turbin Straight flow (Tipe Package) Catatan: 1) Turbin Impulse : Konstruksi turbin yang memutar runner dengan pukulan dari pancaran air yang memiliki kecepatan head dimana telah dikumpulkan dari tekanan head pada saat pemancaran dari nozzle. 2) Turbin Reaction: Konstruksi turbin yang memutar runner dengan tekanan head dari aliran. Penyususnan batang: Penyusunan turbin juga akan diklasifikasikan ke dalam dua tipe, yaitu, Batang Horisontal (H-shaft) dan Batang Vertical (V-shaft). Mengacu pada output yang dibutuhkan, head efektif dan aliran air (debit air) yang ada, jenis-jenis turbin berikut mungkin dapat digunakan untuk pembangkit listrik tenaga air skala mikro atau kecil untuk pelistrikan pedesaan. (1) Turbin Horizontal Pelton (2) Turbin Horizontal Francis (3) Turbin Crossflow (4) Turbin Tubular Turbin tubular S-type Turbin tubular vertical Turbin Runner rotor integrated Turbin propeller vertical Turbin propeller horizontal

- 6-6 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

(5) Turbin Turgo impulse (6) Turbin Reverse pump

Tipe propeller vertical Tipe propeller horizontal Tipe Submerged pump

2. Output dari turbin dapat dihitung dengan rumus berikut: Pmax = Pmax : He : Qmax : t : 9.8 x He x Qmax x t output maksimum (kW) head efektif (m) debit maksimum (m3/s) efisiensi maksimum turbin (%) Silahkan merefer Bab 6.2.2

Keterangan singkat tentang kerakteristik, penjelasan dan gambar dari setiap jenis ditunjukan dalam Tabel 6.2.1. Kisaran penggunaan dari setiap tipe turbin ditunjukan dalam Gambar 6.2.1. Mengacu pada tabel dan gambar tersebut, konsumen dapat memilih jenis turbin, mana yang paling sesuai untuk kondisi yang nyata dari lokasi termasuk total biaya dari pekerjaan sipil dan peralatan. Pada saat ini, bagaimanapun, adalah dianjurkan untuk menggunakan Turbin Crossflow, dimana disain dan pembuatannya di Indonesia, karena disain kelayakan dari Turbin Crossflow dapat dilakukan dengan menggunakan data model tes yang ada dan biaya perbandingannya rendah. Pompa terbalik dapat juga digunakan sebagai turbin pompa terbalik dengan membalik arah putaran, jika karakteristik dari pompa air, yang tersedia di pasar, dicocokkan dengan secara teliti ke turbin yang dibutuhkan dari kondisi lokasi (head, debit, output, efisiensi, kecepatan rotasi dll.). Bagaimanapun, sebagaimana kondisi lokasi dari setiap pembangkit listrik yang tidak selalu sama dan kecocokan dari karakteristik pompa dengan pengajuan turbin adalah sulit, pemilihan dari standar pompa untuk turbin akan dibuat secara sangat hati-hati. Pada kasus karakteristik sesuai dengan baik antara pompa dan turbin, penggunaan pompa terbalik dianjurkan dan biaya seperti mesin akan menjadi lebih murah. Pada masa mendatang jenis-jenis turbin lain yang akan dipilih menjadi lebih luas karena jenis-jenis turbin lain juga dapat dibuat dengan disain kelayakan dan kemampuan pabrikasi di Indonesia dalam waktu dekat.

- 6-7 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

Gambar 6.2.1 Jenis Penggunaan (Seleksi) Turbin

- 6-8 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

6.2.2 Kecepatan Spesifik dan Kecepatan Putaran dari Turbin Kecepatan yang spesifik adalah perbandingan antara kecepatan putaran dari dua runner secara geometrik sama satu dengan lainnya, dimana diambil dari kondisi hukum persamaan, dan kecepatan spesifik dari runner yang mirip dalam sebuah grup dengan kecepatan putaran diperoleh ketika satu runner memiliki head efektif H = 1 m dan output P = 1 kW. Adalah dapat dimengerti bahwa kecepatan spesifik adalah sebuah nilai numerik sebagai gambaran dari klasifikasi runner dihubungkan dengan tiga faktor yaitu head efektif, output turbin dan kecepatan putaran sebagai berikut: Ns = (N x P1/2)/ H5/4 Dimana, Ns; N; P; H; Q; ; N = (Ns x H5/4 )/ P1/2

Kecepatan spesifik (m-kw) Kecepatan putaran turbin (rpm) Output turbin (kW) = 9.8 x Q x H x Head efektif (m) Debit (m3/s) Efisiensi maksimum (%, tetapi sebuah desimal digunakan dalam perhitungan)

= 82 % untuk Turbin Pelton = 84 % untuk Turbin Francis = 77 % untuk Turbin Crossflow * = 84 % untuk Turbin Tubular S-type Catatan: * 70% harus digunakan untuk setiap tipe dari turbin tipe Crossflow di Indonesia pada tahap sekarang karena efisiensi dari turbin di Indonesia sekarang tidak terlalu tinggi akibat kualitas fabrikasi. Kecepatan spesifik dari setiap turbin adalah dikhususkan dan dikisarkan menurut konstruksi dari setiap tipe dengan berdasarkan pada percobaan dan contoh-contoh pembuktian nyata. Batasan dari kecepatan spesifik turbin (Ns-max) dapat diperiksa dengan rumus berikut. Turbin Pelton: Ns-max 85.49H-0.243 Turbin Crossflow: Ns-max 650H-0.5 Turbin Francis: Ns-max (20000/(H+20))+30

- 6-9 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

Turbin Francis Horisontal: Turbin Propeller: Turbin Tubular: Catatan:

Ns-max 3200H-2/3 Ns-max (20000/(H+20))+50 Ns-max (20000/(H+16)) H: Efektif Head

Kisaran dari kecepatan spesifik turbin juga terlihat dalam Gambar 6.2.2

200 Pelton turbine

400

600

Specific speed (m-kW) 800

1000

1 2 Ns 25 Francis turbine Cross flow turbine 60 Ns 300

40 Ns 200 250 Ns 1000

Propeller turbine

Gambar 6.2.2

Kisaran dari kecepatan spesifik dengan tipe turbin

- 6-10 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

Tabel 6.2.1
Kapasitas 200-sekitar 5000kW tetapi turbin mikro (1kW) mungkin dirancang dan dibuat 50 - sekitar 5000kW Runner vane dapat bergerak: 10-100% Runner vane tetap : 80100% ditto Efisiensi maks. Tdak tinggi. Efisiensi drop menjadikan output rendah makin besar Efisiensi dijaga baik utk menahan penurunan head bersih (karakteristik bagus) ditto Perwatan tidak mudah karena mekanisme rumit dari operasi runner vane Perawatan mudah karena fasilitas penyokong lebih sedikit ( karakteristik lebih buruk) Cavitasi besar danperbaikan runner vane dibutuhkan. Masa pakai bearing dan seal batang pendek. ditto Cavitasi besar danperbaikan runner vane dibutuhkan. Masa pakai bearing dan seal batang pendek. Efisiensi drop krn tanpa casing. Konstruksi sederhana tanpa mekanisme kontrol debit Head: 0.8 30 m Debit: 0.5 5 m3/s Head: 3-20 m Debit: 0.5 4 m3/s Variasi debit dpt diatur dengan hanya sejumlah unit krn ada guide vane atau runner vane 0.8 sekitar 30kW Sama seperti asli seperti turbin francis atau propeller Cavitasi terjadi dan perbaikan runner vane tdk dibutuhkan krn head rendah Beban Parsial Efisiensi maks tinggi tapi jika drop menjadi lebih besar pada outputrendah Variasi Head Efisiensi terjaga baik melawan drop dari head efektif (karakteristik bagus) Perawatan Konstruksi sangat sederhana. Perawatan mudah

Jenis dan Karakteristik untuk setiap Tipe Turbin Air


Harga Biaya menengah . Konstruksi sederhana tapi biaya sipil seperti draft tube menjadi lebih tinggi Biaya tinggi

Jenis Francis batang horisontal

Penampakan umum

Tubular S-tipe (Propeller batang horisontal)

Tipe pompa submerged (Propeller batang vertikal) Digunakan untuk membalik sebuah pompa standar 1 sekitar 1000kW Head: 1.5-30m Debit: 0.5-5m3/s Tanpa guide vane, debit hrs dijaga Efisiensi maks rendah (lebih dari kecil 80%) Debit dijaga konstan krn tanpa guide vane Efisiensi maks. Rendah (lebih kecil dari 80%)

Garis Besar Aliran air kedalam pusat runner dan melingkar dab memutar runner dengan tekanan air dan keluaran air ke tailrace melalui draft tube Aliran air kedalam runner pada arah yang sama dari batang dan putaran runner oleh tekanan air dan keluaran air ke tailrace melalui Draft tube bentuk S Digunakan untuk membalik sebuah pompa standar 30 sekitar 850kW Head: 2.5-20m Debit: 0.6-12m3/s

Head & Debit Head: 15-300 m Debit: 0.4-20m3/s tapi mikro turbin (head 4m, debit: 0.01m3/s) juga dibuat Head: 3 18 m Debit: 1.5 40 m3/s Cocok untuk head rendah dan debit besar

Biaya rendah Untuk membuat lebih lengkap dan stndarisasi Biaya sangat rendah karena pompa di pasar dapat digunakan Biaya sangat rendah karena dapat menggunakan pompa yang ada di pasar Biaya rendah Biaya sipil dapat dihemat karena saluran pembuang tidak dibutuhkan Secara comparatif bagus krn konstruksi sederhana tanpa mekanisme yang rumi Biaya tinggi tetapi konstruksi rumah pembangkit lengkap

TURBIN

REAKSI

Pompa reversible (Batang horisontal)

- 6-11 Digunakan untuk membalik sebuah pompa standar 50 sekitar 5000kw Head: 1.5 30 m Debit 0.5 5 m3/s Untuk menghilangkan casing dari turbin Francis atau propeller 0.8 sekitar 30Kw Untuk mengalirkan air ke dalam tipe propeller turbin dipasang di dalam rotor generator

Pompa reversible Batang vertikal)

Tipe batang vertikal aliran terbuka

Tipe runner rotor integrated

- 6-11 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

Tabel 6.2.1
Garis Besar Salah satu tipe turbin propeller tetapi tanpa disiapkan casing spiral. Oleh karena itu, aliran air langsung ke casing 100 sekitar 2.000 kW Secara komparatif sederhana tetapi sejumlah perawatan dibutuhkan karena bilah dapat dilepas Head: 5 18 m Debit 2 18 m3/s Secara komparatif sesuai karena bilah dapat dilepas Kapasitas Head & Debit Variasi Head Perawatan Beban Parsial Bilah yang dapat dilepas disiapkan tetapi operasi yang ada 60-100%

Jenis dan Karakteristik untuk setiap Tipe Turbin Air


Harga Secar komparatif murah karena sederhana disainnya dan dapat digunakan pada bentuk turbin propeller

Jenis

Penampakan umum

Tubular vertikal

batang

TURBIN REAKSI

Pelton horisontal Semburan air dari nozzle menghantam bagian belakang runner. Debit dikontrol oleh jarum valve dari nozzle 100 sekitar 5.000 kW tetapi turbin kecil (1kW) dapat dirancang dan dibuat Head: 70 400 m Debit: 0.2 3 m3/s

batang

Efisiensi turun dapat dihindarai meskipun jika debit bervariasi

Efisiensi turunkarena perubahan pada head efektif

Operasi dari jarum dan deflektor rumit. Perwatan sedikit rendah

Secara biaya kecil. Mesin menjadi besar karena kecepatan putaran rendah

IMPULSE

TURBIN

- 6-12 Konstruksi sangat sederhana. Aliran air ke dlm runner tipe silindris pada sudut yang tepat dari batang dan keluran setelah melalui runner. Satu atau dua guide vane mungkin disiapkan untukdua langkah output tergantung debit air. 50 1.000 kW Seoerti hantaman semburan air ke belakang runner dalam lingkaran flank dan pitch dapat menjadi kecil, kecepatan runner dapat ditingkatkan 100 sekitar 10.000 kW Head: 5-100m Debit: 0.1-10 m3/s Head 5-100m Debit: 0.2-8 m3/s

Ceoss flow (Batng horisontal)

Efisiensi maksimum kecil tetapi saat efisiensi rendah outputnya bagus Ditto 2 jenis nozzle digunakan untuk mengatur debit

Ditto

Konstruksi sangat sederhana. Perawatan mudah.

Lebih murah

Turgo impulse

ditto

Ditto

Lebih murah. Kecepatan putara dapatditingkatkan untuk mesin kecil

- 6-12 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

6.2.3 Disain Turbin Crossflow Keterangan singkat tentang disain turbin crossflow T-13 dan T-14, dimana didisain dan dibuat di Indonesia menurut kepada data kelayakan disain, adalah diperlihatkan dibawah. Disain detail akan diacukan pada lembar disain dari yang membuat. Disain akan dilakukan dalam prosedur berikut: Data dasar dari T-13 dan 14 yang diperoleh dari hasil tes model. Diameter turbin: 300mm Jumlah bilah runner: 28nos. Satuan kecepatan: 133 rpm 1 Untuk mendapatkan data dasar untuk nilai debit air (m3/det), head (m) dari level air pada bak penenang dan pusat turbin (atau saluran pembuangan air jika didisain sebagai kasus khusus) dari disain sipil. Untuk menghitung head efektif dari head kotor dengan mengurangi head loss dari penstock (gesekan dan turbulen). Untuk menghitung tenaga hidrolik efektif dan output batang turbin dari debit air, head efektif dan efisiensi turbin. Untuk menghitung lebar runner turbin menurut kepada rekomendasi yang membuat. Untuk menghitung tenaga mekanik ke generator dari efisiensi transmitter tenaga (speed increaser). Untuk menghitung nilai output listrik dari generator (kW). ----Output listrik maksimum. Untuk menghitung kecepatan putaran turbin dari kecepatan spesifik, output batang turbin (pokok 3) dan head efektif. Untuk memilih generator yang sesuai yang ada di pasar dan outputnya (kVA), frekuensi, voltase, faktor tenaga dan kecepatan putaran (frekuensi), mengacu pada katalog fabrikasi generator. Untuk menghitung perbandingan nilai kecepatan putaran dari turbin dan generator. Untuk memilih lebar dan panjang dari belt mengacu pada rekomendasi fabrikasi belt. Untuk menghitung kapasitas dummy load dan kecocokan ELC (Electronic Load Controller) atau IGC (Induction Generator Control) dalam kasus generator induksi. Untuk menghitung diameter dari pulley turbin dan generator.

2 3 4 5 6 7 8

9 10 11

12

- 6-13 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

Disain detail akan mengacu pada Secara Singkat Manual Disain untuk Turbin Jenis Crossflow pada lampiran setelah ini. 6.2.4 Disain Turbin Tipe Pompa Terbalik (Pump As Turbine) Seperti sebuah pompa air yang digunakan sebagai turbin dengan membalikkan putaran dari pompa, pemilihan dari jenis pompa adalah sangat penting. 1 Untuk menghitung dan mendapat head efektif (head efektif), debit air (keluaran air), dan tenaga hidrolik bersih sama seperti metode pada pokok 1,2 dan 3 turbin crossflow diatas dalam bab 6.2.3. 2 Untuk memeriksa kecocokan pompa yang ada di pasar, mempertimbangkan titik efisiensi maksimum dari pompa, kecepatan putaran dari motor (generator: batang 2,4 atau 6) karena kopling langsung antara turbin dan generator biasanya diadopsi dari turbin jenis ini. Kecepatan putaran harus mengacu pada Tabel 6.3.1. Pada kasus generator induksi, kecepatan turbin harus sedikit lebih tinggi (yaitu; 2 5 %) daripada generator pada nilai frekuensi.(1,550 rpm dari 1,500 rpm). 3 Untuk memilih dan memutuskan pompa sebagai turbin, mengacu pada titik efisiensi maksimum pompa, dapat digunakan efisiensi untuk output nyata dari batang turbin karena kisaran dari head titik efisiensi pompa sangat kecil. 4 Pemilihan metode akan mengacu pada Manual Disain untuk Turbin Reverse Pump.

6.3 Generator 6.3.1 Tipe-tipe Generator Dua jenis generator dapat diadopsi untuk membangkitkan tenaga listrik dari energi turbin air. 1. Klasifikasi dasar dari generator AC ( Generator DC biasanya tidak digunakan untuk pembangkit Listrik) (1) Generator Synchronous Exciter independent dari rotor disiapkan untuk setiap unit Dapat digunakan untuk independen dan jaringan listrik yang ada.

- 6-14 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

(2) Generator Induction (Asynchronous)

Penyusunan batang

Disiapkan tanpa exciter dari rotor (tipe squirrel cage) Biasanya digunakan untuk jaringan dengan sumber listrik lain. Kadang-kadang digunakan untuk jaringan independen dengan tambahan capasitor untuk yang kurang dari 25 kW tetapi tidak direkomendasikan untuk jaringan independen karena kesulitan dalam mengontrol voltase dan masa waktu penggunaan dari capasitor meskipun jika mengilhami pengadaan simpanan biaya. Baik batang vertikal maupun batang horisontal digunakan untuk kedua tipe generator di atas. (utamanya tipe horisontal kecepatan tinggi dalam kasus pembangkit mikro/kecil kecuali turbin pompa terbalik)

2. Klasifikasi yang lain juga digunakan untuk generator AC sebagai berikut; 1) Generator tiga fasa Sambungan Star () untuk 3 fasa 4 kawat jaringan Sambungan Delta() untuk satu fasa 2 kawat jaringan Tipe ini tidak digunakan dalam sistem jaringan listrik karena sulit untuk pengadaan generator dengan kapasitas lebih dari 2 kW di pasar. Pada kasus generator 3 fasa dengan sambungan delta digunakan seperti diatas.

2)

Generator satu fasa

Belitan sambungan dari generator (Star and Delta ) ditunjukkan dalam Gambar 6.3.1 sebagai berikut,
R Setiap belitan S T Sambungan Delta R

S Sambungan Star Gambar 6.3.1 T

Diagram Sambungan Generator

- 6-15 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

Karakteristik (keuntungan & kerugian) dari kedua tipe generator ditunjukkan dalam Tabel 6.3.1. Tabel 6.3.1 Perbandingan generator Synchronous dan generator Induksi I. Keuntungan dari generator Synchronous
Pokok Operasi independen Generator Synchronous Operasi independen adalah mungkin Generator Induksi Biasanya tidak digunakan untuk independen operasi sejak excitasi dari sistem lain diperlukan, tetapi dalam kasus kapasitas kecil sebuah motor induksi dapat digunakan sebagai generator dengan penambahan capasitor diluar generator Faktor operasi tenaga diarahkan oleh output generator dan tidak dapat diatur Kelambatan arus diambil sebagai arus exciting dari sistem sehingga faktor tenaga dari sistem berkurang. Arus exciting meningkat dalam mesin kecepatan rendah. Pengaturan voltase dan frekuensi tidak mungkin. Generator diarahkan oleh voltase dan frekuensi dari sistem. Sambungan ke sistem harus dibuat dengan penguatan paralel dimana sebuah arus besar diciptakan, mengakibatkan sebuah voltase drop dalam sistem. Pada kasus jaringan kecil independen, diperlukan tanpa sinkronisasi.

Pengaturan faktor tenaga Arus Eksitasi

Operasi pada faktor tenaga yang diinginkan sebagai respon faktor beban adalah mungkin Exciter DC dikerjakan.

Pengaturan voltase dan Pengaturan memungkinkan seperti frekuensi yang diinginkan dalam operasi independen Arus sinkronisasi Arus transien dan voltase drop dalam sistem adalah kecil sejak pemaralelan dibuat setelah sinkronisasi

II. Keuntungan generator Induksi


Pokok Konstruksi Generator Synchronous Rotor memiliki ikatan eksitasi diluar ikatan damper dimana sebanding dengan jeruji dari squirrel-cage dari generator induksi. Ini lebih rumit. Generator Induksi Stator sama dengan sebuah generator synchronous tetapi stator adalah dari tipe squirrel-cage. Jadi, konstruksi sederhana dan kokoh. Dapat dengan mudah dihubungkan ke operasi dibawah kondisi berlawanan dan paling baik disesuaikan dengan kapasitas kecil atau menengah Ini tidak diperlukan sejak arus exciting diambil dari sistem tetapi pada kasus kapasitas kecil, tambahan capasitor diluar generator dapat menyuplai arus exciting.

Pengaturan exciter dan lapangan

Diperlukan

- 6-16 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

Sinkronisasi

Diperlukan. Jadi, sinkronisasi adalah perlu

Stabilitas Beban harmoni tinggi

Perawatan

detektor Dibutuhkan tanpa alat sinkronisasi sejak penguat paralel dibuat. Kecepatan putaran dideteksi dan membuat penampilan hampir pada kecepatan synchronous Tarikan keluar mungkin terjadi jika Stabil dan tidak ada tarikan keluar fluktuasi beban mendadak karena fluktuasi beban. Output yang diijinkan dibutuhkan Capasiatas panas batang rotor besar oleh capasitas panas dari dan relatif kuat melawan beban permukaan tiang magnetik ketika harmoni lebih tinggi tidak ada damper ketika ada damper Pada penambhan untuk hal-hal bagi Perawatan dibutuhkan untuk stator, generator induksi, perawatan dan pendingin dan penyaring tetapi tidak pemeriksaan dibutuhkan untuk dibutuhkan untuk rotor dari tipe belitan lapngan dan pembersihan squirrel-cage. Tambahan capasitor jika dipekerjakan untuk generator kapasitas kecil harus dirawat dengan baik (kerugian)

6.3.2 Output Generator Output generator ditunjukkan dengan kVA dan dihitung dengan rumus berikut: Pg (kVA) = (9.8 x H x Q x ) / pf Dimana; Pg; Output dibutuhkan (kVA) H; Head efektif (m) Q; Nilai debit (m3/s) ; Digabungkan efisiensi dari turbin, transmitter & generator (%) = efisiensi turbin (t) x efisiensi transmitter (m) x efisiensi generator (g) Faktor daya ( % atau desimal), gambar ini ditentukan dari jenis beban dalam jaringan. Jika beban induktif, seperti motor listrik, lampu hemat daya, yang banyak dalam jaringan, gambar menjadi rendah yaitu kapsitas generator seharusnya menjadi besar menurut rumus diatas. Bagaimanapun, 80% biasanya digunakan untuk pemilihan tujuan yang tepat.

pf;

Pada kasus pembangkit listrik tenaga mikro hidro, nilai output generator dipilih dari output standar (kVA) dengan kelonggaran dari katalog manufactur di pasar.

- 6-17 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

6.3.3 Kecepatan dan jumlah batang generator Nilai kecepatan putaran dispesifikasikan menurut frekuensi (50 or 60 Hz) dari jaringan listrik dan jumlah batang seperti terlihat dalam rumus berikut. 1) Untuk generator synchronous P (nos.) = 120 x f / N0 N0 (rpm) = 120 x f / P Dimana P: jumlah batang (nos.) N0: Nilai kecepatan putaran (rpm) f : Frekuensi jaringan (Hz), Standar Indonesia 50 Hz 2) Untuk generator induksi Kecepatan sedikit lebih tinggi daripada generator synchronous untuk excitasi dengan slip. N (rpm) = (1-S) x N0 Dimana, N: Kecepatan actual dari generator induksi S: Slip (secara normal S= -0.02) N0: Nilai kecepatan putaran

Sebagaimana kecepatan putaran ditetapkan dengan jumlah dari batang, kecepatan dan jumlah batang generator ditunjukkan dalam Tabel 6.3.1 dibawah. Sebagaimana frekuensi di Indonesia adalah 50 Hz, kecepatan akan dipilih dari 50 Hz dalam tabel. Tabel 6.3.1 Standar Kecepatan Putaran Generator Unit: rpm (min-1) No. of pole 60Hz No. of pole 60Hz 50Hz 50Hz 4 1,500 1,800 14 429 514 6 1,000 1,200 16 375 450 8 750 900 18 333 400 10 600 720 20 300 360 12 500 600 24 250 300 Catatan: Sebagaimana frekuensi di Indonesia adalah 50 Hz, kecepatan dari 50 Hz akan dipilih dari tabel. Ukuran dan biaya dari generator yang kecepatannya lebih tinggi adalah lebih kecil dan lebih murah secara berturut-turut daripada yang berkecepatan rendah.

- 6-18 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

Mengacu pada kecepatan turbin yang asli dan nilai kecepatan generator, baik kopling langsung maupun kopling tidak langsung dengan fasilitas transmisi (gear atau belt) dipilih sehingga kecocokan dalam perbandingan kecepatan antara turbin dan generator dapat terjadi. Total biaya turbin, transmitter dan generator akan juga diambil dalam pertimbangan. Untuk pembangkit listrik mikro, 4 8 tiang dipilih untuk menghemat biaya. 6.4 Fasilitas tenaga transmisi (Speed Increaser) Ada dua jalan bagi kopling antara turbin dan generator. Pertama adalah kopling langsung dengan batang turbin dan batang generator. Yang lainnya adalah kopling tidak langsung dengan menggunakan fasilitas transmisi tenaga (speed increaser) antara batang turbin dan batang generator. Nilai kecepatan turbin adalah harus tetap dengan memilih jenis turbin dan kondisi disain asli dari head efektif dan debit air (keluaran air) dan tidak dapat diubah. Pada sisi lain, kecepatan generator harus dipilih dari frekuensi yang ditunjukkan tabel di bawah. Oleh sebab itu, jika kecepatan keduanya turbin dan generator sam, turbin dan generator dapat digandeng langsung. Bagaimanapun, seperti disain kopling langsung kadang-kadang tidak dapat digunakan karena berbiaya tinggi untuk turbin dan generator, terutama pada kasus pembangkit listrik mikro atau kecil. Oleh karena itu, fasilitas transmisi tenaga (speed increaser) biasanya diadopsi untuk menyamakan kecepatan turbin dan generator dan menghemat biaya total. Dua jenis alat untuk meningkatkan kecepatan diambil untuk kopling turbin dan generator adalah sebagai berikut; 1. Jenis gear box: Batang turbin dan batang generator digandengkan dengan batang paralel gear helical dalam satu kotak dengan bearing anti gesekan mengacu pada perbandingan kecepatan antara turbin dan generator. Masa pakai panjang tetapi biaya relatif tinggi. (Efisiensi: 97-95% tergantung pada tipenya). 2. Jenis belt: Batang turbin dan batang generator digandengkan dengan pulley (roda putar) dan belt menurut pada perbandingan kecepatan antara turbin dan generator. Biaya relatif rendah tetapi masa waktu pendek. (Efisiensi: 98-95% tergantung pada jenis belt).

- 6-19 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

Pada kasus pembangkit listrik mikro-hidro, jenis kopling V-belt atau flat belt biasanya diadopsi untuk menghemat biaya karena jenis gear transmitter sangat mahal. 6.5 Fasilitas Kontrol dari Turbin dan generator 6.5.1 Pengatur Kecepatan Pengatur kecepatan diadopsi untuk menjaga kecepatan turbin konstan karena kecepatan selalu dirubah oleh perubahan beban dan ketinggian air serta debit air. Perubahan kecepatan putaran generator sebagai akibat perubahan frekuensi. Pengatur terdiri dari pendeteksi kecepatan, pengontrol dan operasi. Ada dua jenis pengatur untuk mengatur debit air (keluaran air) melalui turbin dengan operasi guide vane atau mengontrol keseimbangan beban dengan pertukaran beban nyata dan dummy load sebagai berikut; 1. Jenis mekanik; Untuk mengontrol debit air selalu dengan operasi otomatis dari guide vane menurut beban nyata. Ada dua jenis sebagai berikut; Guide vane tipe operasi tegangan minyak. Guide vane tipe operasi motor 2. Jenis dummy load; Untuk mengontrol keseimbangan kedua tenaga beban nyata dan dummy load dengan thyristor yaitu untuk menjaga sajian akhir dari kedua beban nyata dan dummy konstan selalu untuk output dan kecepatan generator yang sama. Pendeteksi kecepatan dibuat oleh PG (Pulse Generator), PMG (Permanen Magnet Generator) atau frekuensi generator. Pada kasus tipe mekanikal, beberapa peralatan tambahan, seperti servomotor guide vane, pompa tegangan, bak tegangan, bak penampung, pipa-pipa dll. atau guide vane yang dioperasikan motor listrik dengan sistem kontrol yang dibutuhkan. Ini berarti biaya pembangkit listrik meningkat banyak untuk seperti peralatan penyokong. Pada kasus tipe dioperasikan motor, sumber tenaga, motor dan mekanisme operasi juga dibutuhkan. Bagaimanapun, pada kasus pembangkit mikro hidro pengatur jenis dummy load adalah lebih murah dan dianjurkan. Pengatur tipe dummy load dapat dikontrol dengan IGC (Induction Generator Controller) atau ELC (Electronic Load Controller), dimana telah dikembangkan dan dibuat di Indonesia dan telah memiliki pengalaman menyuplai lebih dari 30 pembangkit listrik.

- 6-20 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

Dua jenis dummy load diadopsi dengan pemanas dari pendingin udara dan pendingan air. Di Indonesia metode pendingin udara biasanya digunakan seperti tipe pendingin air karena masa waktu dan konstruksi pemanasnya sederhana. Kapasitas dummy dihitung sebagai berikut; Pd (kW) = Pg (kVA) x pf (desimal) x SF Dimana Pd; Kapasitas dummy load (satuan beban: kW) Pg; Nilai output generator (kVA) pf; Nilai faktor tenaga generator (%, sebuah desimal dipakai untuk menghitung) SF; Faktor keamanan mengacu pada metode pendinginan (1.2-1.4 kali dari output generator dalam kW) supaya menghindari kelebihan panas dari pemanas menurut cuaca. SF adalah 1.2 untuk ruang berventilasi baik untuk pendingin udara. Jika tidak, SF harus 1.4 Catatan: Output maksimum turbin (kW) dapat digunakan sebagai pengganti Pg (kVA) x pf (desimal) karena output maksimum generator terbatas oleh output turbin meskipun jika generator dengan kapasitas lebih besar dipakai. 6.5.2 Pemicu generator Pada kasus generator synchronous dibutuhkan sebuah keadaan dimana ada arus yang disuplai sehingga terbentuk medan magnit di generator dan menjaga output tegangan konstan. Banyak terdapat berbagai jenis pemicu, tetapi pada saat dua jenis pemicu dipakai secara umum sebagai berikut; 1. Tipe Sikat: Metode pemicu thyristor langsung. Arus DC untuk medan koil disuplai melalui ring slip dari thyristor dengan excitasi trafo. 2. Tipe Tanpa Sikat: Sirkuit dasar terdiri dari pemicu AC yang digandeng langsung ke generator utama, sebuah penyearah putaran dan pemisahan disiapkan thyristor jenis automatic voltage regulator (AVR). Jenis diagram pengkabelan untuk kedua jenis sikat dan tanpa sikat ditunjukkan oleh Gambar 6.5.1 dan 6.5.2 sebagai berikut.

- 6-21 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

PT CT Ex. Tr AVR
Pulse Generator
(Speed Detector)

Slip ring

Gambar 6.5.1

Diagram pengkabelan dari pemicu tipe sikat

PT CT Ex. Tr AVR
Pulse Generator
(Speed Detector)

Rotating section DC100V G AC Ex

Gambar 6.5.2

Diagram pengkabelan dari pemicu tipe tanpa sikat

Untuk pembangkit listrik tenaga mikro hidro, jenis tanpa sikat digunakan terutama untuk memudahkan perawatan dan generator dengan tipe tanpa sikat ada di Indonesia. Bagaimanapun, jenis ini dianjurkan.

- 6-22 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

6.5.3 Diagram Single Line Jenis diagram tunggal untuk kedua pembangkit dengan jaringan distribusi 380/220 V dan 20kV ditunjukkan dalam Gambar 6.5.3 dan 6.5.4.
Magnet Contactor NFB Fuse

A x3 V Turbine
Hz

x3 Lamp Indicator

To Custmer

x3

G
Transmitter if required

ELC
(with Hz Relay)

Dummy Load

Generator

Gambar 6.5.3

Diagram Single Line dari Pembangkit Listrik dengan Jaringan Distribusi Tegangan Rendah

Magnet Contactor

M. Transformer

NFB Fuse

380V/20kV

Disconnection Switch Circuit Breaker or Fuse Switch

A x3 V Turbine
Hz

x3 Lamp Indicator

V x3

G
Transmitter if required

ELC
(with Hz Relay)

Generator

Dummy Load

Gambar 6.5.4

Diagram Single Line dari Pembangkit Listrik dengan Jaringan Distribusi 20 kV

- 6-23 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

6.6 Kontrol, Peralatan dan Pengamanan Pembangkit Evaluasi umum dari lokasi-lokasi potensial tersebut diambil dengan penjelasan studi diatas yang kemudian dilakukan dari berbagai titik pandang penjelasan di bawah untuk menguji kesesuaiannya untuk pembangunan penmbangkit listrik tenaga air. 6.6.1 Metode Kontrol Pembangkit Ada beberapa metode kontrol untuk pembangkit listrik, seperti kontrol supervisory, kontrol operasional dan kontrol output. 1. Metode kontrol supervisory diklasifikasikan ke dalam pengawasan terus menerus, kontrol jauh terus menerus dan kontrol berkala. 2. Metode kontrol operasional diklasifikasikan ke dalam kontrol manual, kontrol satu-manusia dan kontrol penuh otomatis. 3. Metode kontrol output diklasifikasikan ke dalam output hanya dengan pengarah untuk jaringan independen dan pengontrol level air, kontrol debit dan program kontrol untuk operasi bersamaan dengan sumber tenaga lain. Bagaimanapun, pada kasus pembangkit listrik mikrohidro untuk jaringan independen dalam pelistrikan pedesaan, kontrol berkala, kontrol manual dan kontrol pengarah dengan dummy load biasanya diadopsi karena tidak ada orang yang dapat hadir secara penuh waktu dan biaya peralatan dapat dihemat. Ini berarti bahwa beberapa operator secara berkala menghidupkan dan mematikan pembangkit dan mesin dioperasikan oleh kontrol pengarah dan ketika terjadi masalah operator memeriksa pembangkit untuk mengambil sejumlah tindakan yang dibutuhkan. 6.6.2 Peralatan Pembangkit Meskipun banyak peralatan yang dipertimbangkan untuk supervisi pembangkit listrik tenaga air selama operasi, peralatan berikut harus dilengkapi dengan kebutuhan minimum untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro dalam pelistrikan pedesaan. 1. 2. 3. Pengukur tekanan untuk penstock Voltmeter dengan saklar pengubah untuk voltase output Voltmeter dengan saklar pengubah untuk output dummy load (ballast)

- 6-24 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

4. 5. 6. 7.

8.

Ampermeter dengan saklar pengubah untuk arus output generator Frekuensimeter untuk kecepatan putaran generator Hourmeter untuk waktu operasional KWH (kW hour) meter dan KVH (Kvar hour) meter, dimana dianjurkan supaya untuk memeriksa dan melaporkan energi total yang diproduksi oleh pembangkit listrik jika ada sejumlah kelonggaran dalam biaya Ammeter dengan saklar pengubah untuk arus output ke jaringan (hanya untuk rekomendasi)

6.6.3 Pengamanan Pembangkit dan Jaringan Distribusi 330/220V Mempertimbangkan sejumlah alasan yang disebutkan untuk penghematan biaya dalam peralatan, pengamanan berikut dibutuhkan sebagai pengamanan minimum untuk pembangkit listrik tenaga mikro hidro dalam pelistrikan pedesaan; 1. 2. 3. 4. Kelebihan kecepatan turbin dan generator (dideteksi dengan frekuensi) Kekurangan voltase Kelebihan voltase Kelebihan arus oleh NFB (No Fuse Breaker) atau MCCB (Molded Case Circuit Breaker) untuk sirkuit tegangan rendah. Ketika hal-hal 1,2 dan 3 diatas dideteksi oleh IGC atau ELC (dengan penyetelan menggunakan obeng), MC (Magnet Contactor) beroperasi dan berjalan melalui sirkuit utama generator. 6.6.4 Pengaman Jaringan Distribusi 20 kV

Sistem pengaman normal dari jaringan (Penangkal petir tipe menempel tiang dan sekering atau saklar sekering) adalah disiapkan melalui luar jaringan. Bagaimanapun, dua jenis sistem berikut dipasang sebagai pengaman dari fasilitar luar 20 kV pada stasiun pembangkit. 1. Fasilitas-fasilitas berikut dipasang pada switchgear 20 kV dari stasiun pembangkit pada kasus switchgear 20 kV untuk kapasitas lebih besar dan jaringan luar panjang yang dibutuhkan.

- 6-25 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

24kV Pemutus sirkuit, dikendalikan oleh sistem pembuka dan penyalur dioperasikan AC dari kapasitor perlengkapan penyalur suplai tenaga (3-fasa, 200 A untuk MHP) 2) 3 nos. 24kV saklar sekering dengan sekering, tipe dioperasikan tangan (3-fasa) 3) 1 no. 24kV saklar pentanahan, tipe dioperasikan tangan (3-fasa dioperasikan tangan) 4) 3 nos. 20kV Penangkal petir (lebih dari 27kV, 5kA) 5) 1 no. 20kV Trafo voltase (3-fasa, 22kV/110V) 6) 3 nos. 20kV Trafo Arus (1-fasa, perbandingan ditetapkan dengan kapasitas nyata dari MHP) 7) 1 set 20kV Sistem Busbars 8) 1 no. Panel kontrol dan pengaman Pada kasus 20kV cubicle diterapkan pada semua fasilitas-fasilitas diatas harus dipasang dalam ruangan kecil. 2. Fasilitas-fasilitas berikut hanya dipasang dengan sambungan dari terminal 20 kV dari trafo 20 kV/380 V pada tiang terminal di stasiun pembangkit, pada kasus hanya trafo 20 kV/380 V dipasang untuk tujuan menaikkan karena kapasitas ke jaringan distribusi kecil. Pada kasus ini, panel pengaman untuk jaringan 20 kV tidak dibutuhkan. 1) 3 nos. 24kV saklar sekering dengan sekering, tipe dioperasikan tangan (3-fasa) 2) 3 nos. 24kV Penangkal petir (lebih dari 27kV, 5kA) 3) 1 lot 20kV bahan sambungan jaringan (Penyekat, pendukung struktur, kawat) 6.7 Inlet valve Mengacu pada kuantitas air dan head dari pembangkit, katup pemasukan yang cocok digunakan antara pipa pesat dan turbin untuk menghentikan dengan kuat suplai air untuk keamanan dan perawatan. Bagaimanapun, kadang-kadang diijinkan untuk tujuan penghematan biaya pada kasus pembangkit listrik head rendah jika stop log atau pintu pada bak penenang hampir dapat menghentikan kebocoran air dari bak penenang kedalam pipa pesat atau jalur pemisah debit air disiapkan di bak penenang. Katup pemasukan untuk pembangkit listrik mikro dan kecil diklasifikasikan ke dalam tiga (3) jenis sebagai berikut;

1) 1 no.

- 6-26 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

Tipe

Head yg digunakan

Diameter yg digunakan Head loss Medium(sampai 2.5m) Medium Lebih dari 500mm Small Kecil Hampir nol

Kebocoran Medium Medium Sangat sedikit

1. Butterfly valve; Tidak melebihi 200m 2. Bi-plane valve; Tidak melebihi 350m 3. Sluice valve; Melebihi 200m

Lebih detail ditunjukkan di Tabel 6.7.1. Untuk pembangkit listrik mikro atau kecil, butterfly valve digunakan karena konstruksinya sederhana dan biayanya rendah.

- 6-27 -

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6

Tipe

Butterfly valve

Bi-plane valve

Sluice valve

Penampakan Umum

Kondisi penerapan Penampakan khusus

Kerugian ketinggian Kebocoran

Head: Tidak melampaui 200m Diameter: Medium (sampai 2,500mm) Kerugian ketinggian sangat tinggi karena gesekan body vane yang terletak di tengah katup (air lewat). Kebocoran pada penutupan penuh adalah lebih daripada jenis katup lain. Bagaimanapun, diameter kecil, katup digunakan secara luas di pasar karena harganya lebih murah, faktor tempat bagus , konstruksi sederhana Medium Kecil Kecil Sederhana Mudah Diameter kecil: sedikit lebih murah Diameter besar: lebih murah

Head: Tidak melampaui 350 m Diameter: lebih dari 500mm Konstruksi bi-plane diadopsi untuk body vane dari butterfly valve. Sehingga air lewat lebih besar dan kerugian ketinggian berkurang.

- 6-28 - 6-28 -

Head: Melampaui 200m Diameter: Kecil sampai 500mm Ukuran survomotor menjadi lebih besar untuk diameter besar. Bentuk vertikal menjadi lebih tinggi. Produk menjadi lebih berat Kerugian ketinggian sangat kecil. Kebocoran pada penutupan penuh sangat kecil.

Hampir nol Sangat kecil Sederhana Sedikit susah Biaya tinggi

Medium

Konstruksi

Sederhanna

Perawatan

Mudah

Biaya

Medium

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6 Referensi

[Referensi 6.1 Secara singkat tentang Disain Turbin Crossflow (SKAT T-12, T-13 dan T-14) 1. Turbin Crossflow Turbin crossflow adalah turbin yang cocok untuk pembangkit listrik tenaga mikro-hidro di Indonesia saat sekarang ini. SKAT T-12, T-13 dan T-14 direkomendasikan untuk diadopsi untuk turbin crossflow untuk pembangkit listrik mikro-hidro. Keuntungan utamanya adalah sebagai berikut: Ada cukup data teknik untuk mendisain di Indonesia dengan model tes. Disain kelayakan dengan sebuah kisaran ketinggian dan debit yang besar menurut kepada kondisi lokasi nyata yang ada. Secara komperatif biayanya rendah Mudah pemasangannya Buatan lokal, perawatan dan perbaikan di Indonesia 2. Data Disain Fundamental Data fundamental berikut harus didapatkan dari disain sipil. 1. Elevasi dari level air di bak penenang 2. Elevasi dari pusat turbin 3. Elevasi dari saluran pembuangan air jika diperlukan 4. Nilai debit air 5. Diameter dalam pipa pesat 6. Panjang pipa pesat 7. Kondisi dari nos. dan belokan pipa pesat, dll.

m m m m3/s m m m

3. Batas Penggunaan Batas penggunaan dari turbin Crossflow (T-12, T-13 & 14) dapat diringkas dalam Tabel 6.A1.1 berikut Tabel 6.A1.1 Batasan Turbin Crossflow (pada batang turbin) Satuan Batas Batas atas bawah Hnet Head efektif m 4 50 Q Debit (aliran) l/s I00 820 P Output batang kW 10 250 tenaga bo Lebar inlet mm I00 1120 Jumlah disc intermediate 0 8 Catatan: Batasan ini harus ditaati. Pertimbangan keteknikan seperti kemampuan praktis, biaya relatif, kekuatan inlet valve dalam posisi tertutup, kekuatan bukaan pada inlet valve, kekuatan bilah rotor, kekuatan sambungan dari disc sisi ke batang rotor, diameter dari batang dll. meminta batasan ini untuk ditaati. Pada kurva bagan 1 ditunjukkan kepada variasi output P. Rumus yang berhubungan adalah: P = 9.8 . Q . Hnet . Perkiraan kecepatan putaran n turbin dapat dibaca dari skala vertikal pada sisi kanan dari bagan 1. Nilai pasti dihitung dengan rumus berikut: n = 133 Hnet

- 629

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6 Referensi

Contoh didalam batas: Untuk sebuah head Hnet = 30,89 m dan debit Q = 497 l/det, nilai berikut dapat ditentukan pada penggunaan T-13 dan T-14 di gambar 6.A1.1 Titik perpotongan dari Hnet dan nilai Q adalah dengan kisaran dari area putih, dimana berarti bahwa disain T-13 dan T-14 sesuai. Daya output batang adalah hanya diatas 100kW. Kecepatan putaran n adalah sekitar 740 min-1. Contoh diluar batas: Hnet = 6 m dan Q = 200 l/s Meskipun kedua Hnet dan Q ada didalam batas, titik perpotongan pada bagan 1 terletak diluar area putih, area tanpa tanda. Untuk penggunaan ini T-12, T-13 dan T-14 tidak dapat digunakan. Silahkan mengacu Gambar 6.A1.1. Gambar 6.A1.1 Batasan penggunaan dari T-12, T-13 dan T-14 BATAS PENGGUNAAN DARI DISAIN TURBIN CROSSFLOW, DAYA TERBANGKIT, RPM dan GARIS d-d

4. Penggunaan Fasilitas Transmisi Tenaga Salah satu keuntungan dari turbin crossflow adalah bahwa fasilitas transmisi tenaga dengan belt kemudi (speed increaser) mudah digunakan, supaya keduanya cocok antara kecepatan turbin dan generator. Keuntungan penggunaan pengaturan transmisi tenaga dijelaskan dibawah.

- 630

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6 Referensi

Penggunaan dari sebagian besar disain yang cocok dari turbin itu sendiri untuk mensinkronkan berbagai kondisi nyata lokasi. Mudah dan pilihannya luas untuk kecepatan turbin dengan speed increaser yang cocok ke generator Mudah pemasangan- batang horisontal , dasar umum untuk generator dan turbin. Harga murah-untuk digunakan generator ukuran kecil dengan kecepatan tinggi, seperti 1500 atau 1000 rpm. 5. Kisaran yang cocok dari ketinggian lokasi dan debit untuk T-12, T-13 dan T-14 Gambar 6.A1.1 menunjukkan kisaran penggunaan dari head dan debit dari turbin crossflow yang digunakan. Kisaran penggunaan turbin crossflow (T-12, T-13 dan T-14) ditunjukkan dengan area putih dalam gambar 6.A1.1 dan garis d-d di gambar menunjukkan batasan dari kekuatan batang untuk pulley belt seperti berikut; (1) Titik perpotongan dibawah garis d-d Diperbolehkan adanya sistem transmisi diantara turbin dan generator. (2) Titik perpotongan diatas garis d-d Pertambahan tekanan akibat belokan pada batang rotor karena kekuatan yang dibangun oleh mis. tegangan belt tidak diijinkan, oleh karena itu, tanpa pulley belt pada batang rotor diijinkan. Pada kasus belt transmisi, dukungan batang pulley yang terpisah harus digabungkan ke batang rotor. Kisaran turbin crossflow dapat diperbesar dengan menggunakan apakah generator empat kutub (1500 rpm) atau enam kutub (1000 rpm). 6. Perhitungan disain turbin Rumus untuk menghitung nilai penampilan turbin dalam disain adalah sebagai berikut; Rumus (1): Lebar inlet bo = 1 . Q q11max . D Hnet bo: lebar inlet [mm] Hnet: ketinggian efektif [m] Q: debit (aliran) [m3/s] q11max: Satuan debit (aliran) = 0.67 untuk T-12 = 0.76 untuk T-13 = 0.80 untuk T-14 D: diameter rotor = 0.3 m untuk T-112, T-13 & T-14 bo = 3.623. Q Hnet bo = 4.39. Q Hnet bo = 4.9. Q Hnet untuk T-12 untuk T-13 untuk T-14

[m]

Rumus (2): daya output batang P = 0.98 . Q . Hnet . P: Power [kW] : Efisiensi turbin : 0.65 untuk T-12 : 0.76 untuk T-13 : 0.80 untuk T-14 Q H net : Rumus sama dengan rumus (1)

- 631

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6 Referensi

Rumus (3): Kecepatan turbin (rpm) kecepatan putaran satuan kecepatan = 39 (untuk T-12) = 40 (untuk T-13) = 38 (untuk T-14) D: Diameter Runner = 0.3 m Hasil perhitungan akan ditunjukkan dalam Tabel 6.A1.1 berikut Perhitungan Turbin Tipe Crossflow T-14, T-13, T-12 Tabel 6.A1.1 Perhitungan Turbin tipe Crossflow T-14, T-13 & T-12 Perhitungan Ukuran Turbin : Crossflow T14/T13/T12 n = n11 . Hnet D n: n11:

Data Dasar untuk Lokasi Contoh Hgeo = m Hnet = m Qt = l/s Dt = m Bno = 9.5 8.5 530 0.30 mm Turbin T13 Turbin T12

Head geodedic Head net/head disain Debit disain Diameter runner

Lebar nozzle

Turbin T14

Head net/head disain Disain debit Diameter runner Satuan kecepatan (opt) Satuan aliran (opt) Efisiensi turbin Satuan aliran (max) Efisiensi turbin Lebar runner Daya output batang Kecepatan turbin Jika lebar turbin ditentukan Lebar runner Debit air Daya (batang turbin) Kecepatan turbin Kecepatan run away Efisiensi Generator/Transmisi Output Listrik

Hnet = Qt = Dt =

8.5 m 530 m 0.3 m

Hnet = Qt = Dt = n11 Q11opt etat opt Q11max etat max bo Pt opt Pt max nt = = = = = = = = =

8.5 530 0.3 40 0.76 70% 0.82 68% 797 30.9 32.4 389

m l/s m rpm m3/s m3/s mm kW kW rpm

Hnet Qt Dt

= 8.5 = 530 = 0.3

m l/s m

n11 = 38 rpm Q11opt = 0.80 m3/s etat opt = 74.0 % Q11 max = 0.94 m3/s etat = 73% bo = 757 mm Pt opt = 32.7 kW Pt max = 37.9 kW nt = 369 rpm

n11 = 39 rpm Q11opt = 0.67 m3/s etat opt = 65.0% Q11 max = 0.72 mm Etat max = 63% bo = 904 mm Pt opt = 28.7 kW Pt max = 29.9 kW nt = 379 rpm

bOw

= 760.0 mm

bOw mm

800.0 l/s kW rpm rpm kW

bOw

= 900.0 mm

Qtw opt = 531.8 l/s Ptw opt = 32.8 kW ntw opt = 369 rpm ntw max = 665 rpm eta g Pel = 83% = 27.32 kW

Qtw opt = 531.8 Ptw opt = 31.0 ntw opt = 389 ntw max = 700 Eta g = 83% Pel = 25.84

Qtw opt = 527.4 l/s Ptw opt = 28.6 kW Ntw opt = 379 rpm Ntw max = 682 rpm eta g Pel = 83% = 23.80 kW

Perhatikan bahwa nilai optimum digunakan untuk nilai output, debit dan kecepatan, dll, dan nilai maksimum tidak digunakan seperti ditunjukkan dalam tabel di atas.

- 632

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6 Referensi

[Referensi 6.2 Secara singkat tentang Disain dari Turbin Reverse Pump (PAT)] 1. Turbin pompa terbalik (Pump as Turbin = PAT) Standar unit pompa ketika dioperasikan terbalik memiliki sejumlah keuntungan diatas turbin konvensional untuk pembangkit listrik mikro-hidro. Pompa diproduksi massal, dan sebagai hasilnya, memiliki keuntungan untuk mikro-hidro dibandingkan dengan turbin yang dibuat dengan suatu tujuan. Keuntungan utama adalah sebagai berikut: Pompa dan motor yang menyatu dapat untuk digunakan sebagai satu set turbin dan generator Terdapat kisaran yang luas dari head dan aliran Tersedia dalam sebuah jumlah yang besar untuk ukuran standar Biaya rendah Waktu pengadaan cepat Suku cadang seperti seal dan bearing mudah pengadaannya Mudah pemasangannya-menggunakan pipa fitting standar

Ada beberapa keuntungan praktis dari dapat digunakannya sebuah direct drive pump as turbin (PAT), yaitu satu dimana batang pompa disambung secara langsung ke generator, seperti dijelaskan di bagian selanjutnya. Suplayer pompa biasanya memiliki sejumlah stock pompa yang berbeda disain yang sesuai untuk sebuah kisaran yang luas untuk head dan debit. Kisaran nyata head dan debit untuk sebuah PAT yang sesuai dijelaskan dalam bagian kemudian. Kesederhanaan dari PAT yaitu bahwa PAT benar-benar memiliki batasan yang jelas ketika dibandingkan dengan banyak tipe turbin yang mahal. Batasan utama adalah bahwa kisaran dari nilai debit berlebih dimana secara satuan yang dapat beroperasi lebih sedikit daripada untuk sebuah turbin konvensional. Sejumlah jalan keluar dari batasan yang ada ini akan dikupas pada akhir bab ini. Oleh karena itu, pemilihan pompa yang dapat digunakan harus diseleksi mengacu dibawah ini. 2. Penggunaan direct drive Pumps as Turbine Salah satu keuntungan dari penggunaan sebuah PAT daripada sebuah turbin konvensional adalah peluang untuk menghindari sebuah belt drive. Bagaimanapun, dalam sejumlah lingkaran ada keuntungan-keuntungan untuk mencocokkan sebuah belt drive ke sebuah PAT. Keuntungan-keuntungan menggunakan sebuah direct drive arangement dilaporkan dibawah. Sangat kecil friction loss dalam drive (hemat hingga 5% dari output listrik) Mudah pemasangannya PAT dan generator datang sebagai satu unit. Biaya rendah tanpa pulley, lebih kecil lapisan dasar. Biaya rendah (dalam kasus sebuah disain monoblok) karena kosntruksi sederhana, lebih sedikit bearing, dll. Lebih sedikit bearing dipakai-tanpa kerugian sampingan pada bearing. Perawatan kecil-tanpa perlu mengatur tegangan belt atau mengganti belt. Penggunaan kombinasi satuan motor dan pompa dianjurkan untuk skema mikro-hidro yang digunakan hanya untuk menghasilkan listrik, dan dimana pemasangan sesederhana mungkin dilakukan. Walau bagaimanapun, ada beberapa batasan untuk penggunaan seperti unit integral, disebut dibawah:

- 633

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6 Referensi

Kecepatan turbin sama dengan kecepatan generator sehingga pengurangan kisaran dari nilai rendah ketika kecocokan performan PAT ke kondisi lokasi. Pilihan terbatas dari generator yang ada terutama untuk PAT. Tidak ada kemungkinan sambungan beban mekanik secara langsung ke PAT. 3. Kisaran yang sesuai untuk head dan debit Pompa sentrifugal standar dibuat dalam ukuran jumlah besar, untuk mengatasi sebuah kisaran besar dari head dan debit. Pada kondisi yang benar, pump as turbine dapat digunakan diatas kisaran normal yang diatas oleh multi-jet pelton turbine, turbin croassflow, dan turbin francis kecil. Bagaimanapun, untuk head tinggi, penggunaan aliran rendah, sebuah turbin pelton sepertinya lebih efisien daripada sebuah pompa, dan tidak lebih mahal. Bagan dalam gambar 6.A2.1 menunjukkan kisaran dari head dan debit berlebih dimana berbagai pilihan turbin digunakan. Kisaran dari turbin pelton dan crossflow ditunjukkan berdasarkan pada informasi dari kisaran turbin yang dibuat di Nepal, dan dibandingkan dengan kisaran dari pompa sentrifugal standar yang berjalan dengan sebuah generator kutub empat (mendekati 1500 rpm). Kisaran dari PAT dapat diperluas dengan mengunakan generator baik dua kutub (mendekati 3000 rpm) atau enam kutub (mendekati 1000 rpm), seperti ditunjukkan dalam gambar 6.A2.2. Kisaran pompa sebagai turbin ini berdasarkan pada pompa sentrifugal standar diproduksi oleh sebuah pabrik besar Inggris.
H(m)
500 400 300 200 150 100 70 50 40 30 20 10 5 Crossflow Turbines

Key
PAT

Crossflow Turbine limit PAT limit @ 1550 rpm Q(l/s)

10 15 20 30 40 60 80 100 150 200

Gambar 6.A2.1 Kisaran head-debit untuk berbagai pilihan turbin

- 634

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6 Referensi

H(m)

500 400 300 200 100 70 50 40 30 20 10 5 2 4 6 8 10 15 20 30 40 60 4 pole limit (c. 1500 rpm) Q(l/s) 100 200

Gambar 6.A2.2 Kisaran head-debit untuk Direct Drive Pump sebagai turbin Penggunaan pump as turbine memiliki keuntungan yang paling besar, pada bentuk biaya dan kesederhanaannya untuk lokasi dimana alternatif dapat diambil sebuah turbin crossflow, bekerja pada aliran yang relatif rendah, atau sebuah turbin multi-jet pelton. Untuk penggunaan ini, ditunjukkan dengan wilayah yang direncanakan pada gambar 2, sebuah turbin crossflow lebih mahal untuk pembuatan yang lebih besar karena kesulitan dalam fabrikasi runner. Oleh karena itu, pemasangan crossflow akan memerlukan sebuah operasi turbin besar pada kecepatan lebih rendah daripada sebuah PAT yang ekivalen, sebagai akibat kebutuhan untuk sebuah belt drive ke standar daya generator. Sebuah turbin pelton untuk penggunaan ini akan membutuhkan tiga atau empat semburan, sebagai akibatnya pengaturan yang rumit untuk casing dan nozzle, meskipun akan lebih fleksibel daripada PAT untuk beroperasi dengan sebuah kisaran nilai rendah. Sebuah turbin francis kecil dapat juga digunakan pada kisaran ini, tetapi akan menjadi lebih mahal daripada crossflow turbin sekalipun. Apa yang diminta dari penggunaan sebuah pump as turbin adalah bahwa memerlukan sebuah nilai debit tetap dan oleh karena itu cocok untuk lokasi dimana ada sebuah kecukupan suplai air sepanjang tahun. Simpanan air jangka panjang tidak secara umum sebuah pilihan untuk skema mikro hidro karena biaya yang tinggi untuk membangun sebuah penampung air. Karena sejumlah kesulitan dalam memilih PAT (pump As Turbine), dianjurkan bahwa klien sebaiknya mengkonfirmasikan kemampuan pompa tersebut ke disainer atau manufaktur pompa lebih lanjut, termasuk karakteristik pompa dan motor induksinya karena perbedaan karakteristik pompa oleh pembuatannya. Tabel 6.A2.1 Pompa Sentrifugal buatan Southern Cross untuk PAT dilampirkan disini hanya untuk referensi. Disainer, yang ingin tahu lebih detil tentang disain, dapat mempelajari lebih jauh bab berikutnya.

- 635

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6 Referensi

Tabel 6.A2.1 Pompa Sentrifugal buatan Southern Cross untuk PAT


Head as turbine (Hn) (m)
23.1 19.1 16.7 18.3 16.8 14.3 15.5 13.1 11.6 27.9 22.7 17.3 15.1 10.8 8.6 24.5 19.7 16.7 39.2 32.0 26.5 21.4 15.6 13.1 37.5 30.1 22.9 32.5 25.8 20.0

Head as pump (Hn)

Efficiency as pump

Flow as turbine (Q)

Speed as turbine

Flow as pump(Q)

Pump Type
50 x 32 160-L 50 x 32 160-M 50 x 32 160-S 65 x 50 160-L 65 x 50 160-M 65 x 50 160-S 80 x 65 160-L 80 x 65 160-M 80 x 65 160-S 80 x 50 200-L 80 x 50 200-M 80 x 50 200S 100 x 80 160-L 100 x 80 160-M 100 x 80 160-S 100 x 65 200-L 100 x 65 200-M 100 x 65 200-S 100 x 65 250-L 100 x 65 250-M 100 x 65 250-S 125 x 100 200-L 125 x 100 200-M 125 x 100 200-S 125 x 100 250-L 125 x 100 250-M 125 x 100 250-S 150 x 125 250-L 150 x 125 250-M 150 x 125 250-S

(rpm)
1400 1400 1400 1400 1400 1400 1420 1420 1420 1420 1420 1420 1420 1420 1420 1420 1420 1420 1450 1450 1450 1440 1440 1440 1450 1450 1450 1460 1460 1460

(rpm)
1470 1470 1470 1470 1470 1470 1491 1491 1491 1491 1491 1491 1491 1491 1491 1491 1491 1491 1523 1523 1523 1512 1512 1512 1523 1523 1523 1523 1523 1523

(l/sec)
3.1 2.6 2.5 5.5 4.5 4.0 9.5 7.5 6.8 10.0 9.0 8.0 18.0 16.0 15.0 18.5 16.0 14.0 20.0 18.5 16.5 38.0 34.0 30.0 40.0 36.0 33.0 70.0 70.0 50.0

(m)
9.5 7.5 6.0 9.0 7.5 6.0 9.5 7.5 6.0 15.5 12.0 9.0 9.5 6.5 5.0 15.0 11.5 9.0 24.0 19.0 15.0 14.5 10.0 8.0 24.0 19.0 14.0 23.0 17.0 13.0

(%)
56 54 50 65 60 57 78 74 68 72 69 68 80 77 75 78 75 70 78 76 73 85 81 78 81 80 78 88 83 80

(l/sec)
5.7 4.9 5.0 9.0 7.8 7.2 13.4 11.0 10 .6 15.0 14.0 12.6 24.9 22.8 21.8 26.1 23.3 21.5 28.2 26.6 24.5 50.0 46.5 42.3 54.7 49.6 46.5 89.6 93.8 69.0

(kW)
0.5 0.4 0.3 0.7 0.6 0.4 1.1 0.7 0.6 2.1 1.5 1.0 2.1 1.3 1.0 3.5 2.4 1.8 6.0 4.5 3.3 6.3 4.1 3.0 11.6 8.4 5.8 17.9 14.0 8.0

- 636

Power output (P)

Speed as pump

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6 Referensi

4. Keterbatasan yang ada dari penggunaan sebuah Pump as Turbine Tujuan membangun turbin air secara umum adalah cocok dengan sebuah variasi guide vane (atau vanes) atau sebuah katup tombak, dimana mengijinkan mesin untuk berjalan efisien dengan sebuah kisaran luas dari nilai debit. Ketika sebuah pompa sentrifugal standar digunakan sebagai turbin, tanpa pengaturan yang sungguh-sunggh adalah mungkin. Bagaimanapun, sekali dipasang, sebuah pum as turbine yang kesesuainnya baik ke kondisi lokasi akan beroperasi dekat kepada efisiensi maksimum. Jika nilai debit jatuh sedikit dibawah yang diperlukan untuk efiensi maksimum, listrik akan tetap dibangkitkan tetapi kehilangan daya akan terjadi. Ini dijelaskan lebih detail di dalam Referensi 6.1. Pilihan lain untuk menyesuaikan dengan nilai debit rendah adalah menggunakan operasi yang terputus-putus. Dengan menggunakan intake khusus dan sebuah bak penampung kecil jika memungkinkan untuk sebuah PAT berjalan terputus-putus. Intake khusus terdiri dari sebuah pipa pengatur. Jika nilai debit meningkat, adalah tidak mungkin untuk membangkitkan listrik lebih menggunakan hanya satu lampu. Pompa kedua dapat dipasang tetapi biaya tambahan dari pemasangan lebih dari satu unit keuntungan yang dapat diperoleh dari membeli sebuah pompa sementara dari sebuah turbin konvensional. Referensi 6.2 memberi lebih detail dari operasi pararel PAT. Ketika sebuah direct drive electric pump digunakan, turbin dan generator harus beroperasi pada kecepatan yang sama. Ini dapat mencapai kisaran limit dari kelebihan aliran dimana pompa dapat beroperasi. Perhatian harus diambil untuk menghindari kelebihan beban (baik elektrikal maupun mekanikal) dari generator. Output listrik dari sebuah generator induksi akan secara normal dibatasi pada 80% dari nilai output listrik motor. 5. Pemahaman pompa sebagai kurva performa pompa Sebelum melihat pada pum as turbin anda, anda membutuhkan untuk memahami itu sebagai sebuah pompa. Peralatan utama untuk ini adalah kurva performan, dimana menunjukkan bagaimana ketinggaian head dan debit dikirim oleh pompa yang yang berhubungan. Gambar 3 menunjukkan sebuah kurva head-debit yang khusus untuk pompa. Ketika debit dikirim oleh pompa meningkat, head pengiriman menurun. Kurva ini sering didapatkan dari pembuat pompa. Informasi lain yang anda butuhkan untuk mengetahui pompa anda adalah poin dimana pompa bekerja paling efisien. Ini disebut poin efisien paling baik. Efisiensi pompa, dipasang melawan nilai dibit, ditunjukkan dalam gambar 6.A2.3. Nilai maksimum dari efisiensi bervariasi menurut jenis dan ukuran pompa, tetapi biasanya 40% - 80%. Poin efisien paling baik (bep) terjadi pada terutama nilai dari nilai debit. Nilai efisiensi dapat ditunjukkan pada kurva head-debit, seperti ditunjukkan dalam gambar 6.A2.4. Informasi dari pembuat pompa kadang-kadang menunjukkan jalan ini.

- 637

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6 Referensi

max

Qbep

Qp

Gambar 6.A2.3 Kurva Efisiensi Pompa

Hp
50 % 60 % 65 % %

60

Qbep

50

Hbep

70

65

% % %

Qp

Gambar 6.A2.4 Head dan debit pompa dengan menunjukkan nilai efisiensi Jika anda tidak memiliki data efisiensi untuk pompa, tapi memiliki sebuah kurva yang menunjukkan input listrik melawan nilai debit, kemudian berarti mungkin untuk menghitung nilai pada poin efisiensi terbaik. Hubungan antara head, nilai debit input listrik dan efisiensi diberikan dengan persamaan berikut: Efisiensi () = H x Q x 9.81 x 100 Pin dimana, H Q Pin 9.81 adalah Head (m) adalah nilai debit (1/2) adalah daya input mekanik (W) adalah akselerasi karena gravitasi (m/s2) adalah efisiensi pompa dalam persentase (1)

- 638

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6 Referensi

Langkah untuk menghitung nilai dari efisiensi maksimum adalah sebagai berikut: 1. Gunakan kurva head-debit untuk memperoleh nilai head-debit pada poin efisiensi terebaik. 2. Gunakan niali debit ini pada kurva input-debit listrik untuk mendapatkan Pin. 3. Letakkan nilai dalam persamaan (1) untuk mendapatkan efisiensinya. Catatan bahwa, terutama untuk pompa dengan motor integral, kurva listrik dapat menunjukkan daya listrik yang dikonsumsi lebih baik daripada input daya mekanik. Pada kasus ini, gunakan Referensi 6.4 untuk memperkirakan efisiensi motor. Kemudian gunakan persamaan berikut untuk menghitung Pin. Pin = Pelec x motor (%) (2) 100 dimana: Pin adalah input listrik mekanik Pelec adalah konsumsi daya listrik dari motor motor adalah efisinsi dalam persentase Contoh 1: Menemukan kondisi efisiensi pompa paling baik. Pembangunan dari 65 40 200 (2,5 x 1,5 x 8) pompa memberikan kurva aliran head dan kurva input daya listrik seperti ditunjukkan pada gambar 9a dan 9b. Aliran dengan efisiensi yang terbaik adalah 14 m3/ hari, yang dapat dikonversikan menjadi 3,89 l/s dengan dibagi 3.6. Faktor konversinya diberikan pada Apendix E. Head dengan efisiensi terbaik adalah 11,8 m. Rata rata dari motor sekitar 1,5 hp (1,1 kW), 1, 450 rpm, untuk operasi pada 3 fase, dengan suplai 50 Hz. Menurut table pada Referensi 6.4, ukuran motor mempunyai maksimum efisiensi sekitar 75%. Nilai konsumsi daya listrik, untuk titik efisiensi terbaik, dapat dilihat pada gambar 9b. Dengan rata rata aliran 14 m3/hari, daya yang dihasilkan adalah 1,050 W. Ini adalah Pelec. Dengan menggunakan persamaan (2): Pin = Pelec x motor (%) = 1050 x 75 = 788 W 100 100 Pompa dengan efisiensi terbaik, dari persamaan (5): = H x Q x 9.81 x 100 = 11.8 x 3.89 x 9.81 x 100 = 57% 100 788
Hp (m)
18 16 14 12 10 8 6 4 2

Pelec (W)
1000 750 500 250

5
5 10 15 20

10

15

20

Qp (m3/hr)

Qp (m3/hr)

(a) Head dan aliran, dengan titik efisiensi terbaik

(b) Konsumsi daya listrik

Gambar 6.A2.5. Kurva Pembangunan Pompa

- 639

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6 Referensi

Hsite
rve Cu T PA

hf Site Curve Operating Point

Q
Gambar 6.A2.6. Kurva Turbin dan Kurva Lokasi Kecepatan dari turbin bervariasi tergantung dari beban yang masuk di dalamnya, dan terdapat kurva aliran head untuk setiap kecepatan. Terdapat beberapa kurva yang dapat dilihat pada gambar 6.A2.7. Di tengah tengah kurva dengan label N = 100% adalah kecepatan normal dalam operasi (hal ini dapat dilihat pada gambar 6.A2.8). Kurva dengan label N = 130% dan N = 80% adalah kecepatan berada 30% diatas normal dan 20% dibawah kecepatan normal. Perlu dijadikan catatan, bahwa setiap titik operasi diberikan pada setiap interseksi pada kurva turbin dengan kurva lokasi. Jika beban, lebih besar dari beban yang didisain untuk di dalam turbin, maka kecepatannya akan menurun. Untuk pompa yang digambarkan pada gambar 6.A2.7, dapat dilihat bahwa pompa dapat menyebabkan kenaikan rata rata aliran, biasanya dapat dijumpai pada kasus untuk sentrifugal pompa yang dijalankan sebagai turbin. Ketika beban turbin dikurangi, maka kecepatan akan menurun. Jika tidak terdapat beban, maka kecepatan turbin meningkat sampai maksimum, hal seperti ini biasa disebut sebagai runaway. Kurva dari kecepatan maksimum ditunjukkan pada gambar 6.A2.7 dengan label N = max. Pada contoh yang telah diberikan, kecepatan sebenarnya dari runaway (dengan ekstrapolasi) adalah mendekati 140% dari kecepatan normal.
H
0%

Site Curve

14 N=

0%

13 N=
10 N= 0%

N= ma x

80 N=

Gambar 6.A2.7. Head Turbin dan aliran dengan kecepatn yang berbeda

- 640

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6 Referensi

6. Mendapatkan efisiensi paling baik dengan data terbatas Jika titik dengan efisiensi terbaik belum diketahui tetapi kurva daya diketahui, maka efisiensinya dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (1) diatas, untuk sejumlah rata rata yang berbeda. Dengan pemeriksaan dan metode kesalahan (error methods), maka maksimum efisiensi kecepatan dapat diperoleh. Kadangkala, tidak ada kurva yang menunjukkan input daya atau konsumsi daya listrik. Dalam kasus ini informasi dapat diperoleh dari gambar pompanya. Data yang terdapat pada gambar pompa kemungkinan mempunyai nilai yang tunggal untuk head dan aliran (yang mana tidak selalu merupakan head dan aliran dengan efisiensi terbaik dari operasi pompa) atau interval dari head dan aliran. Salah satu pendekatan dari kondisi efisiensi terbaik dapat menggunakan persamaan di bawah ini; Qbep = 0.75 Qmax; Hbep = 0.75 Hmax (3)

Pemeriksaan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang berdasarkan perhitungan fisik beberapa bagian pompa. 7. Pemahaman Pompa sebagai kurva penampakan Turbin Penampakan kurva untuk turbin menunjukkan bagaimana head berhubungan dengan aliran yang melalui turbin (lihat gambar 6.A2.8). Untuk operasi turbin, aliran meningkat dengan head yang meningkat. Kurva tunggal yang ditunjukkan untuk kecepatan operasi normal dapat ditentukan dengan disain yang detil. Adalah juga memungkinkan untuk memplot head dan aliran yang ada pada lokasi yang merupakan hal yang penting (lihat pada gambar 6.A2.6). Head yang terdapat pada turbin dan sejajar dengan ketinggian vertikal antara intake dari arus aliran dengan pembuangan turbin, lebih sedikit gesekan kerugian head dalam pipa pesat. Perpotongan dari kurva penampakan turbin dengan kurva lokasi dalam gambar 6.A2.6 memberi ketinggian dan aliran saat turbin akan beroperasi nyata. Ini diketahui sebagai poin operasi.

Limit of PAT operation

0 0 Qt Q

Gambar 6.A2.8 Head dan Debit Pump as Turbine

- 641

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6 Referensi

SELEKSI PUMP AS TURBIN UNTUK SEBUAH LOKASI YANG UTAMA Bab ini akan memberikan prosedur untuk menyeleksi sebuah pump as turbine untuk menyesuaikan dengan lokasi, menggunakan perhitungan penampakan dan testing turbin. Menyesuaikan sebuah pump as turbin ke kondisi lokasi Dalam menyeleksi lokasi anda, anda memilih sebuah lokasi yang tertentu dengan kondisi head dan debit. Nilai debit secara normal ditentukan dengan nilai debit minimum, yaitu debit yang ada sepanjang tahun. Ketinggian ditentukan dengan ketinggian vertikal antara intake dari aliran dan pembuangan turbin, lebih kecil kerugian head dalam pipa pesat untuk nilai aliran tertentu. Sebuah pompa perlu untuk dipilih dimana head dan debit, pada turbin adalah poin efisiensi terbaik, sedekat mungkin dengan kondisi lokasi. Bagian ini memberikan perhitungan yang dibutuhkan untuk mendapatkan ketinggian turbin dan debit pada poin efisiensi terbaik untuk pompa tertentu. Kondisi berjalan dalam bentuk head dan debit, untuk efisiensi terbaik sebagai sebuah turbin, sangat berbeda dari nilai output pompa, meskipun efisiensi PAT akan mendekati sama dengan operasi pompa. Kerugian gesekan dan kebocoran, dalam pompa sentrifugal, berakibat dalam mengurangi head dan debit dari teori maksimum. Head dan debit yang dibutuhkan, ketika berjalan sebagai turbin, akan lebih besar daripada nilai teoritikal, supaya meningkat untuk menghadapi kerugian. Persamaan berikut diberikan dalam literatur untuk memprediksikan head dan debit turbin untuk kecepatan tetap: Q1 = Qbep; H1 = Hbep; 1 = max max max dimana, Qbep adalah nilai debit dan poin efisiensi terbaik pompa (bep) Hbep adalah head pada pompa bep max adalahefisiensi maksimum pompa dan Q1 adalah nilai debit saat poin efisiensi terbaik turbin (bep) H1 adalah head saat turbin bep 1 adalah efisiensi maksimum turbin. (4)

Persamaan berimplikasi bahwa perbandingan Q1/Qbep dan H1/Hbep adalah sama, tetapi hasil eksperimen menunjukkan bahwa rasio head selalu lebih besar daripada rasio debit antara turbin dan model pompa. Prediksi dapat diperbaiki dengan menggunakan tenaga berbeda dari max untuk rasio head dan debit, metode berikut diusulkan oleh KR Sharma of Kiloskar Co, India. Jika kecepatan turbin sama dengan kecepatan pompa, persamaannya adalah:
Q1 =

Qbep

max

0.8

; H1 =

H bep

max1.2

; 1 = max

(5)

Contoh berikut ini menunjukkan cara cara menghitung head dan debit yang diperlukan turbin ketika kecepatan turbin sama dengan kecepatan pompa. Contoh 2: Perhitungan turbin dengan titik efisiensi terbaik (pada kecepatan pompa) Pada pembangunan pompa tertentu diberikan kurva yang menunjukkan bahwa pompa mempunyai efisiensi yang maksimum yaitu 62% ketika mengirimkan aliran sebesar 20 l/s pada head 16 pada 1,500 rpm. Penampakan turbin pada efisiensi terbaik diperkirakan sebagai berikut (dari persamaan 5):

Q1 =

Qbep

0 .8 max

20 20 = = 29 .3l / s 0.8 0.682 0.62


- 642

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6 Referensi

H1 =

H bep

1 .2 max

16 16 = = 28 .4m 1 .2 0.563 0.62

Kadangkala kecepatan turbin tidak sama dengan nilai kecepatan pompa oleh karena itu diperlukan tambahan persamaan untuk mendapatkan kecepatan running yang berbeda dari turbin dan pompa. Sebelum ke persamaan diperlukan Hukum Affinity. Hukum Affinity berhubungan dengan head, aliran dan daya dari pompa atau turbin sampai ke kecepatan. Aliran (Q) proporsional dengan kecepatan (N) Head (H) proporsional dengan N2 Daya (P) proporsional dengan N3 Hubungan ini dapat digunakan secara khusus untuk menghitung kondisi running pada titik efisiensi terbaik. Persamaan dari head dan debit adalah sebagai berikut:

Q1 ( N = N 1 ) =

N1 Q1 ( N = N p ) Np
H1 (N = N p )
2

.............................................................(6) ...........................................................(7)

N H 1 ( N = N1 ) = 1 N p

dengan Np adalah kecepatan pompa N1 adalah kecepatan running turbin Subtitusikan persamaan (6) dan (7) ke dalam persamaan (5) maka diperoleh:

N Qbep N Q1 = 1 ; H1 = 1 N N p max p

H bep 1 .2 max

..................................................................(8)

Suatu contoh yang mewakili perhitungan ini diberikan pada halaman selanjutnya. Harus ditekankan bahwa walaupun metode ini lebih akurat jika dibandingkan persamaan biasanya yang diberikan pada literatur yang ada (4), yang hanya mendekati saja. Nilai sebenarnya Qt dan Ht paling besar 20% dari nilai yang diperkirakan dari bep (titik efisiensi terbaik). Hal ini kemungkinan tidak berdasarkan efek signifikan dari input PAT, yang tergantung dari kriterianya. Oleh karena itu dianjurkan setelah seleksi pertama kali pompa harus di tes terlebih dahulu seperti pada turbin. Karena turbin diperiksa terlebih dahulu berapa daya yang dihasilkan dari head dan debit. Metode untuk memeriksanya ditunjukkan pada bagian berikutnya. Contoh 3. Perhitungan Turbin dengan titik efisiensi terbaik pada 1550 rpm Head yang tersedia pada lokasi tertentu adalah 26 m dan aliran airnya adalah 7 l/s. Dianjurkan bahwa pompa pada contoh 2 dapat digunakan pada sebagai turbin pada lokasi ini. Motor induksi digunakan sebagai generator secara langsung dari turbin. Kecepatan turbin ditetapkan oleh kecepatan generator. Dari kecepatan pompa 1450 rpm, kecepatan turbin dapat dihitung menjadi 1550 rpm. Dengan menggunakan persamaan 8, kondisi efisiensi terbaik untuk operasi turbin dapat diperkirakan sebagai berikut:

- 643

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6 Referensi

Q1 =

N 1 Qbep 1550 3.89 0 .8 = = 6.52l/s N p max 1450 0.57 0.8


2 H bep = 1550 11 .8 = 26.5m 1.2 1 .2 1450 0.57 max 2

N H1 = 1 N p

Nilai nilai dari head dan aliran ini mendekati kondisi yang ada di lokasi, oleh karena itu pompanya akan sesuai. Karena sulitnya memilih PAT (Pump as Turbine), dianjurkan sebagai contoh untuk memilih secara cepat berdasarkan pada lampiran Tabel 6.A2.1 dari Pompa Sentrifugal buatan Southern Cross untuk PAT berikut. Klien diminta untuk bertanya ke disainer tentang disain mendetail dengan penjelasan teknik untuk memilih pompa untuk PAT, berdasarkan pada karakterisrik dari pompa aktual karena setiap jenis turbin berbeda oleh pembuatannya.

- 644

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6 Referensi

[Referensi 6.3 Lembar Tender Aplikasi Teknik untuk Peralatan Elektro-mekanikal]

Lembar Isian Teknis dari Tender untuk Peralatan Elektro Mekanikal


1. 2. 3. 4. Pembeli : ________________________________________________ Nama Pembangkit : ________________________________________________ Lokasi : ________________________________________________ Hal hal yang mendasar 1) Elevasi level air pada bak pengendap _________________ m 2) Elevasi pusat turbin _________________ m 3) Nilai debit air (keluaran air) _________________ m3/s 4) Diameter dalam pipa pesat _________________ m 5) Panjang pipa pesat _________________ m 6) Jumlah sambungan rumah _________________ HH 7) Daerah lokasi sambungan rumah yang diajukan ______________________________________________________________ 8)

5. Pekerjaan elektro-mekanikal 1) Peralatan pembangkit (a) Turbin hidrolik dan kelengkapannya Satu turbin tipe crossflow _____kW dengan bantalan untuk generator (Catatan: Keluaran harus dirancang oleh peserta tender mengacu pada keluaran akhir pada terminal generator _______kW). Satu katup pemasukan (diameter: _______ cm) Satu peralatan pengukur muka air Alat-alat perawatan dan sukucadang (b) Penerus daya antara turbin dan generator (jika diperlukan) Satu penerus daya mekanik (gear atau belt) dengan puli-puli. (c) Generator dan alat kontrol Satu generator syncronous tipe batang horizontal kedap air _____kVA dengan AVR (atau generator induksi) Satu ELC (atau IGC) sistim kontrol generator termasuk relay-relay pengaman, meteran, peredam getaran, perlengkapan pengontrol suhu ruangan dan kelengkapannya. Satu dummy load (berpendingin udara) beserta segala kelengkapannya. Satu panel kontrol dengan meteran, saklar, lampu, MC dan MCB, serta lain sebagainya. Satu set suku cadang untuk keperluan pengoperasian dan perawatan. 6. Fasilitas distribusi 20kV (Jika dibutuhkan) 1) Jalur distribusi (a) Switchgear 20kV bagi jalur keluar dengan Circuit breaker, PT, CT, penangkal petir dan kelengkapan lainnya yang dibutuhkan (jika perlu). (b) Transformer step-up dan step-down 20kV/380V (c) Jalur 380/220V dengan tiang baja atau kayu (7 m) dengan kelengkapannya, kabel berinsulasi satu inti (70, 35, 16 mm2), insulator, penangkal petir dan semua kelengkapan yang diperlukan menurut rancangan dari peserta tender, yang mana perhitungan jatuh tegangan harus dilampirkan dalam tender.

- 645

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6 Referensi

7. Fasilitas distribusi 380/220 termasuk penyambungan dan pengkabelan dalam rumah 1) Jalur distribusi (a) Jalur 380/220V dengan tiang baja atau kayu (7 m) dengan kelengkapannya, kabel twisted inti empat atau dua (70, 35, 16 mm2) dan segala kelengkapan yang dibutuhkan bagi rancangan yang diajukan peserta tender, yang mana perhitungan jatuh tegangan harus dilampirkan dalam tender. (b) Kabel aerial bundled conductor (ABC) dua inti untuk sambungan rumah, meteran dan (c) MCB (Molded circuir Breaker) dengan kotak tahan-cuaca sebagai pengaman sambungan rumah (satu per 5 atau enam sambungan rumah) dipasang pada tiang. 2)Bahan-bahan lainnya yang diperlukan dalam sambungan rumah (a) Bahan-bahan untuk keperluan penyaluran dan sambungan di dalam rumah dan penyerahan sisa bahan-bahan pada konstruksi jaringan. 8. Training staf Operasional dan Perawatan 1) Selama pekerjaan pembangunan instalasi pembangkit, pelaksana diperlukan untuk menyelenggarakan on-the-job training bagi operator dengan melibatkan mereka dalam pekerjaan. 2) Setelah pembangkit berjalan, pelaksana dibutuhkan untuk menyediakan teknisi yang memadai untuk memperbaiki dan mendampingi operator, jika diminta tergantung dari adanya masalah pada pembangkit selama Masa Pemeliharaan.

Kontraktor diminta untuk mengisi tabel berikut dengan mengajukan fasilitas-fasilitas dan keterangan MEKANIKAL & ELEKTRIKAL No. Uraian 1. Katup pemasukan 2. Turbin crossflow a. Turbin b. Base frame turbin c. 3. Kontrol pengatur beban a. b. 4. Dummy load a. Pemanas berpendingin b. Tempat ballast c. 5. Generator Satuan Jumlah Pembuat Keterangan

nos. unit

- 646

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6 Referensi

5. Generator a. Generator syncronous Stamford b. Base frame generator 6. Kelengkapan, sukucadang dan peralatan a. b. c. d. e. f. 7. Persiapan dan pemasangan 8. Transportasi dan pengepakan 8. Pengujian dan trial run 9. Commisisioning

unit unit unit

ls ls ls ls

- 647

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6 Referensi

[Referensi 6.4 Ringkasan Secara Singkat Disain Pembangkit Listrik Mikro Hidro untuk Pelistrikan Pedesaan di Indonesia] 1. Umum Terdapat berbagai jenis peralatan pembangkit listrik (Valve, turbin, kontroler dan generator dll.) yang dijelaskan secara umum dalam Panduan. Pembangkit Listrik Mikro Hidro di wilayah pedesaan di Indonesia, bagaimanapun, seharusnya dibuat dengan pendekatan berikut karena alasan tentang data disain yang dapat dipercaya, kemampuan manufaktur yang ada dan biaya proyek termasuk jaringan distribusi, dll. Mempertimbangkan sulitnya ketersediaan operator yang terlatih baik di wilayah pedesaan dan suku cadang untuk perawatan ke depan, semua fasilitas kecuali sejumlah kecil komponen dapat dibuat di Indonesia. Oleh karena itu, direkomendasikan untuk menggunakan peralatan elektro-mekanikal berikut hanya untuk pelistrikan dari sebuah jaringan independen pada saat sekarang. 2. Fasilitas Pembangkit Mesin utama yang digunakan (turbin dan generator) untuk pembangkit listrik mikro hidro di Indonesia saat ini hanya mengikuti kepada teknologi saat ini dan kemampuan manufaktur. 2.1 Turbin Tipe turbin: Head efektif Debit Output turbin Output generator Crossflow 4 30 m 0.2 0.7 m3/s 10 85 kW 8.5 75 kW Reverse pum (PAT) 4 20 m 0.04 0.13 m3/s 2 10 kW 1.6 8.5 kW Bagaimanapun, turbin diluar kisaran di atas, dapat digunakan jika hasil dari perhitungan dapat masuk dalam kisaran yang ditunjukkan dalam Panduan karena output final dari generator adalah ahsil dari Hnet, Q, t, m, dan g menurut pada kondisi lokasi. Oleh karena itu output akan dihitung dalam detil dan pemeriksaan final merefer pada Panduan lagi. Pada kasus turbin reverse pump, turbin dipilih dari sebuah pompa yang dicouple langsung ke motor induksi dengan head dan debit hampir sama seperti kondisi disain pada lokasi dengan mempertimbangkan titik efisiensi terbaik pompa. Generator Tipe generator: Frekuensi Kecepatan putaran Power factor Output yang dibutuhkan Synchronous 50 Hz 1500 rpm 0.8 (80%) > kVA (=kW/0.8)* Induksi 50 Hz 1500 rpm 0.8 (80%) > kVA (=kW/0.8)** Catatan: *Pada kasus generator synchronous, generator akan dipilih satu dari standar output (kVA) yang ada lebih daripada perhitungan kW dari turbin (output turbin/0.8) dengan AVR di pasar. **Pada kaus generator induksi, motor induksi digunakan sebagai generator induksi dengan tambahan kapasitor. Satu yang secara langsung dicouple dengan pompa akan dipilih sebagai generator karena pilihan yang terpisah dari generator sulit sebagai akibat ke titik efisiensi terbaik turbin. Tabel secara singkat pemilihan Turbin dan generator untuk PLTMH di Indonesia Peralatan Tipe Kisaran penggunaan untuk pabrik di Keterangan Indonesia 1-1 Turbin Crossflow Daya air (Pw): 14 18 kW SKAT T-13 Headnet (Hn): 4 30 m atau 14 Debit : 200-700 l/s Kontrol ELC Efisiensi turbin t: 0.7 Pw = 9.8 x Pw x Hn P = Pw x t Output turbin (P) = 10 60 kW

- 648

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6 Referensi

1-2

Turbin

Reverse pump

2-1

Generator

Synchronous

2-2

Generator

Motor induksi

Daya air (Pw): 3-14 kW Headnet (Hn): 2 20 m Debit: 40 130 l/s Efisiensi turbin t : varibel ke bep dari turbin dan output turbin yang dibutuhkan Pw = 0.98 x Pw x Hn Pt = Pw x t Output turbin (Pt): 2 10 kW Output (Pg): terdapat output standar P (kVA) > (Pt x m x g )/0.8 Kecepatan putaran: 1500 rpm Frekuensi: konstan (50 Hz) Voltase: konstan dengan AVR Efisiensi: Tinggi Biasanya penerus daya dibutuhkan Output (Pg): terdapat output standar P(kVA) > (Pt x m x g)/0.8 atau output standar motor untuk pompa Capasitor: ditambahkan pada excitasi Kecepatan putaran: 1500 rpm Frekuensi: konstan (51-51.5 Hz) tetapi tidak terlalu stabil karena ke beban Voltase: Bervariasi tanpa AVR Efisiensi: bervariasi oleh beban Biasanya digunakan kopling langsung

Pompa yang ada merefer pada bep (best efficiency point of induction motor) Kontrol IGC Dengan ELC AVR termasuk di dalam generator itu sendiri Dengan IGC

2.2 Inlet valve Butterfly valve yang ada di Indonesia direkomendasikan untuk dipasang hanya di depan turbin untuk keamanan operasi dan perawatan. Diameter tidak akan lebih kecil daripada diameter penstock untuk menjaga head loss. 2.3 Fasilitas penerus daya (speed increaser) Pada kasus kecepatan putaran turbin dan generator tidak sesuai, sebuah penerus daya jenis belt yang ada di Indonesia harus disiapkan. 2.4 Pengarah dengan Dummy Load (Ballast) Untuk pembangkit listrik mikro hidro di Indonesia, pengarah tipe dummy load (ballast) harus dipilih dengan pengontrol ELC (untuk generator synchronous) atau IGC (generator induksi) karena mudah perawatannya sebagai akibat jenis listrik dan biaya rendah. Pada kasus dummy load tipe pendingin udara, sistem ventilasi yang baik harus dipertimbangkan untuk disain rumah pembangkit. 2.5 Panel kontrol, Instrumen dan Pengaman Sekarang, panel untuk semua fungsi kontroler (pengarah), instrumen, pengaman dan switchgear dalam satu panel terdapat di Indonesia. Oleh karena itu dianjurkan untuk menggunakan panel jenis ini.

- 649

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6 Referensi

2.6 Jaringan Distribusi 380/220V Pada kasus perhitungan kerugian tegangan di area konsumen terjauh oleh jaringan 380/220 V dalam 5%, sirkuit keluar akan disambungkan ke jaringan distribusi tegangan rendah. 2.7 Jaringan Distribusi 20kV Pada kasus perhitungan kerugian tegangan pada area konsumen terjauh dengan jaringan 380/220V lebih dari 5%, sirkuit keluar akan dinaikkan ke 20 kV dengan trafo dan disambungkan ke jaringan distribusi 20 kV melalui swithgear 20 kV. Pada kasus trafo step down juga dibutuhkan dekat dengan area konsumen. 3. Prosedur Disain Secara Singkat Pendekatan disain secara singkat akan dibuat sebagai berikut; 1) Pertama, lokasi yang sesuai untuk pembangkit listrik akan dipilih dalam area itu dengan mengacu pada konsumsi daya yang dibutuhkan (sebagai contoh; total kW =(150W x Jumlah rumah tangga + fasilitas umum)/1000). 2) Mengacu pada hasil survei dari lokasi yang sesuai, data yang ada tentang head kotor (m), Head efektif(m), debit (l/s) selama setahun dan output yang dituju harus tepat seperti data sipil. 3) Mengacu pada data di atas dalam 2), turbin dan generator yang sesuai akan dipilih dengan merefer pada tabel diatas. 4) Kebutuhan penerus daya akan diperiksa jika kecepatan rotasi dari turbin dan generator tidak sama. Biasanya tipe belt (V-belt atau flat belt) dengan diameter pulley yang layak pada turbin dan generator digunakan untuk pembangkit listrik mikro hidro. 5) Kapasitas dummy load (ballast) dikontrol oleh ELC atau IGC akan dihitung dengan rumus berikut. Untuk jaringan 3-fasa: Dummy load (kW) = Output generator (kW) x faktor keamanan (1.2 ~ 1.4) Untuk jaringan satu fasa: Dummy load (kW) = Output generator (kW) x faktor keamanan (1.2 ~ 1.4) Catatan: Faktor keamanan (SF)adalah1.2 untuk ventilasi ruangan yang baik untuk pendingin udara. Jika tidak, SF harus ditingkatkan ke 1.3 atau 1.4 menurut pada kondisi pendinginan. 6) Kontrol generator synchronous dengan turbin sebaiknya ELC dan untuk generator induksi sebaiknya IGC, dimana selama ini semua panel didisain dengan baik termasuk sistem pengontrol kecepatan, instrumen dan pengaman sebagai kebutuhan minimum untuk pembangkit listrik mikro hidro. 7) Untuk jaringan distribusi, yang pertama kerugian tegangan pada area rumah tangga yang terjauh oleh jaringan L/T harus dihitung dengan merefer Panduan. Jaringan L/T dapat digunakan jika kerugian tegangan dalam 5%. 8) Jika kerugian tegangan oleh jaringan L/T menjadi lebih dari 5%, jaringan distribusi 20 kV akan digunakan untuk suplai daya dengan trafo step-up dan step-down dan sejumlah fasilitas pengaman jaringan 20 kV, seperti sekering, saklar sekering, penangkal petir dll. Sejumlah switchgear mungkin dibutuhkan untuk kapasitas besar dan jaringan panjang. 9) Untuk jaringan distribusi, dianjurkan untuk dilengkapi sebuah kotak tahan cuaca dengan MCB satu fasa untuk setiap 5 6 rumah tangga pada tiang jaringan untuk kemudahan perawatan ke depan. 10) Untuk setiap rumah, 3 lampu dan 1 lampu luar berturut-turut dengan saklar akan di rangkai dengan kabel isolator sebagai rangkaian dalam rumah.

- 650

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6 Referensi

4. Rekomendasi untuk Peralatan Utama Secara singkat disain PLTMH ditunjukkan dan dijelaskan dalam bab diatas untuk klien (pembeli atau pemilik) sebagai tujuan utama mendisain.. Bagaimanapun, rekomendasi diambil dengan lebih hati-hati untuk hal-hal berikut sebelum pengadaan pembangkit listrik. 1) Turbin air Turbin crossflow akan memiliki cukup sertifikat data disain dengan hasil tes model yang lengkap, dimana akan dilampirkan untuk fakta-fakta yang menunjukkan bahwa disain turbin dijamin untuk performannya. Turbin crossflow tanpa fakta-fakta seperti diatas tidak akan diterima. Turbin reverse pump (PAT) akan dipilih pengaturan pompa dengan motor induksi untuk mendekati kesamaan head dan debit. Sementara itu, adalah sulit untuk memilih kombinasi pompa dan generator (motor induksi) karena kesulitan dari titik efisiensi terbaik. Turbin reverse pump tidak direkomendasikan untuk sesuatu dengan berbagai variabel head dan debit. 2) Generator Generator synchronous akan dipilih satu dari tipe blushless, belitan star dengan AVR dalam tempatnya untuk kualitas yang tinggi dan listrik yang stabil dan kemudahan perawatan di masa datang. Generator induksi akan dipilih dari pengaturan motor induksi dengan belitan delta seperti pengaturan dari pompa dengan mendekati kesamaan head dan debit. 3) Disain detil Rekomendasi yang kuat menyebutkan kata-kata berikut secara jelas dalam dokumen tender dan/atau dokumen kontrak untuk kepuasan klien, keamanan operasi dan perawatan masa datang. Kontraktor akan melakukan semua detil disain, dimana termasuk semua kebutuhan analisis dengan persiapan gambar konstruksi, dan hal-hal lain yang dianggap perlu. Kontraktor akan secara penuh bertanggungjawab dan bertanggungjawab atas detail disain dalam kualitasnya, dapat dipercaya dan aman. Apabila klien begitu ingin, kontraktor akan mempersiapkan penjelasan yang cukup untuk detail disainnya secara mendalam.

- 651

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro Bab 6 Referensi

- 652

You might also like