Professional Documents
Culture Documents
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
KATA PENGANTAR
Modul ini diterbitkan untuk menjadi bahan ajar pada SMK Bidang Keahlian Teknik Mesin, memenuhi tuntutan pelaksanaan Kurikulum SMK yang
Dalam pemakaian modul ini, tetap diharapkan berpegang kepada azas keluwesan, azas kesesuaian dan azas keterlaksanaan sesuai dengan karakteristik kurikulum SMK yang disempurnakan.
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penulisan naskah bahan ajar ini.
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
I5. Memperbaiki kerusakan pada sistem rem mekanis dan hidrolis I8. Memperbaiki kerusakan poros propeler & sambungan universal
ii
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
DAFTAR ISI
JUDUL MODUL Kata pengantar ............................................................................................ i Struktur Profil Kompetensi Tamatan ............................................................ ii Daftar Isi ...................................................................................................... iii Pendahuluan................................................................................................ iv Petunjuk penggunaan modul ....................................................................... vi Tujuan umum pembelajaran ........................................................................ vii Kegiatan Belajar 1, Poros penggerak .......................................................... 1 Lembar praktik overhoul poros propeler ...................................................... 9 Kegiatan Belajar 2, Poros Aksel................................................................... 17 Lembar praktik Mengganti bantalan dan sil poros penggerak aksel rigid ............................. 27 Overhoul poros penggerak CV..................................................................... 33 Pemeriksaan dan pelumasan poros penggerak........................................... 37 Lembar Evaluasi .......................................................................................... 40 Lembar Jawaban ......................................................................................... 43 Umpan Balik................................................................................................. 46 Daftar Pustaka ............................................................................................. 47
iii
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
PENDAHULUAN
Salah satu sistem pada kendaraan adalah sistem pemindahan tenaga yang berfungsi memindahkan tenaga atau putaran mesin melalui kopling transmisi poros penggerak penggerak aksel sampai menuju ke roda. Dan salah satu bagian dari sistem pemidah tenaga adalah poros penggerak dan penghubung salib. Secara umum penggerak atau penghubung salib berfungsi meneruskan tenaga dari transmisi ke penggerak aksel dengan sudut yang bervariasi. Poros penggerak dan penghubung salib mutlak diperlukan oleh kendaraan konstruksi standart, yaitu mesin memanjang di depan dengan penggerak aksel di belakang . Untuk memudahkan pembelajaran, maka modul ini disusun dalam dua kelompok besar yaitu Teori dan praktik. Teori meliputi : Poros penggerak Poros aksel Praktik meliputi : Overhaul Poros Propeller Mengganti bantalan dan Sil Poros Penggerak Aksel Rigid Overhaul Poros Penggerak CV Pemeriksaan dan Pelumasan Poros Penggerak
iv
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Manfaat yang dapat diberikan kepada pemakai modul ini di antaranya Memperdalam wawasan di bidang otomotif khususnya mengenai poros penggerak dan sambungan salib sebagai bagian dari sistem pemindah tenaga. Meningkatkan kompetensi khususnya dalam pekerjaan yang
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Penyajian modul ini dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan demonstrasi. Mengingat model poros penggerak dan sambungan salib hampir-hampir tidak memerlukan penyetelan, hanya pemeriksaan maka untuk metode demonstrasi hanya ditunjukkan pedoman pemasangan. Adapun untuk pemasangan secara utuh dilaksanakan pada waktu praktik. Penggunaan media pembelajaran pada modul ini hampir-hampir tidak menimbulkan hal-hal yang membahayakan, kecuali disarankan untuk tidak menaruh model ditepi meja, atau menaruh poros propeller dalam keadaan berdiri. Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa melanjutkan proses belajar, dengan mempelajari penggerak aksel (gardan), mengingat poros propeller, sambungan salib, dan penggerak aksel merupakan satu kesatuan dari sub sistem pemindah tenaga.
vi
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
vii
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
KEGIATAN BELAJAR 1
POROS PENGGERAK
TEORI Tujuan Pembelajaran Peserta belajar dapat Menerangkan fungsi bagian-bagian Poros Propeller Menerangkan fungsi bagian-bagian Penghubung Poros Menerangkan kemampuan sudut Penghubung Poros Menjelaskan sifat-sifat Penghubung Poros Alat Bantu Mengajar Contoh penghubung salib, Fleksibel, dan luncur Contoh Poros Propeller
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Struktur Materi:
POROS PENGGERAK
Kegunaan Persyaratan/tuntutan Konstruksi poros penggerak Kegunaan joint/penghubung Kegunaan sambungan geser Konstruksi komponen poros penggerak
Penghubung Fleksibel
Penghubung Luncur
Pada kendaraan konstruksi standart, yaitu mesin memanjang didepan dan penggerak aksel di belakang, untuk memindahkan tenaga dari transmisi ke penggerak aksel memerlukan penggerak aksel Perhatikan gambar berikut: 1. 2. Poros Penggerak Penghubung salib 3. Poros Aksel ( Poros Roda )
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Persyaratan yang harus di penuhi oleh poros penggerak diantaranya: Tahan terhadap momen puntir Dapat meneruskan putaran roda pada sudut yang bervariasi Dapat mengatasi perubahan jarak antara trans misi dan diferensial Dibuat seringan mungkin Konstruksi poros penggerak umumnya berbentuk silindris, terbuat dari pipa seperti ditunjukkan gambar berikut :
Kegunaan sambung salib (joint) Meneruskan putaran dengan sudut yang bervariasi pada batas-batas tertentu Kegunaan sambungan geser (luncur) Mengatasi akibat gerakan aksel yang berpegas terjadi perubahan jarak aksel dan transmisi Adapun konstruksi komponen-komponen poros penggerak ditunjukkan pada gambar berikut :
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Konstruksi : 1. Garpu penghubung : Bentuk garpu dan berlubang sebagai dudukan atau tumpuan penghubung salib. Bentuk pipa dengan maksud mengurangi berat tetapi tidak mengurangi kekuatannya. Bentuk pejal dan pipa yang terhubung melalui alur-alur dan dapat bergeser sepanjang alur tersebut. Bentuk plat yang dilas titik terhadap poros propeles untuk menghindari gaya sentrifugal
2. Poros
3. Penghubung luncur :
4. Timbangan balans
Bahan
Seperti ditunjukkan pada gambar di atas, bahwa poros propeller di hubungkan dengan poros output transmisi dan penggerak aksel melalui sambungan salib (Cross joint ). Dalam pemakaiannya dikenal 2 macam sambungan salib, yakni penhubung salib tunggal dan penghubung salib ganda. Penghubung Salib Tunggal
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Kemampuan sudut
Penggunaan
: Penghubung poros propeler terhadap poros out-put transmisi dan penggerak aksel
Pelumasan
Sifat-sifat
Kecepatan sudut tidak stabil Dengan satu penghubung salib A = Flens out put transmisi B = Penghubung salib C = Poros propeler
Flens out put transmisi berputar dengan kecepatan stabil Pada penghubung salib terdapat 4 tumpuan yang membentuk sudut Poros propeler tidak dapat berputar dengan kecepatan stabil Jika poros propeler dihubungkan langsung dengan flens roda maka putaran roda juga tidak stabil. Kecepatan sudut stabil Dengan dua Penghubung salib
B = Penghubung luncur
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Flens out put transmisi (C) berputar dengan kecepatan stabil Poros propeler berputar dengan kecepatan tidak stabil Flens penggerak aksel berputar dengan kecepatan stabil Bila kedua salib terpasang sejajar / pada posisi yang sama (segaris)
Kemampuan sudut
Penggunaan
: Pada poros depan kendaraan berat penggerak empat roda dan penghubung tenaga atau putaran dari traktor ke peralatan lain. Tidak digunakan pada kendaraan umum karena konstruksi besar dan terlalu berat
Sifat-sifat
: Penghubung stabil
A = Kecepatan stabil B = Kecepatan tidak stabil C = Kecepatan stabil Pelumasan : Menggunakan vet yang dimaksudkan melalui nipel
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Penghubung fleksibel
Penggunaan :
A = Pada poros perpanjangan antara transmisi dengan propeler (kendaraan Ringan ) B = Untuk momen dan putaran rendah (seperti penghubung (poros kemudi)
Kemampuan :
A = Dapat membentuk sudut putar maksimum 5 0 dan dapat meredam getaran B = Hanya daoat membentuk sudut putar maksimum 5 0
Pelumasan
Penghubung luncur
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Penempatan
Ujung poros propeler terhadap out put transmisi atau diantara kedua penghubung salib
Konstruksi
A. Poros out put transmisi dengan gigi atau alur memanjang B. Poros luncur bentuk pipa dengan gigi alur dalam memanjang.
Mengatasi perbedaan jarak B dan C B = Lingkaran gerak poros propeler C = Lingkaran gerak penggerak aksel D = Perbedaan jarak gerakan Pelumasan : Vet yang ditekan melalui nipel
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
PRAKTIK
1. Tujuan Pembelajaran Peserta belajar dapat membongkar, memasang poros propeler dan sambungan salib 2. ALAT : Kotak alat Palu plastik Kunci shock Tang ring pengunci Dial indikator Blok V Pompa vet 3. Waktu : Latihan : 3 Jam BAHAN : Poros propeler
4. Keselamatan Kerja Hati-hati bekerja dibawah mobil, pemasang penyangga harus baik Segera bersihkan tumpahan oli dilantai
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Buka baut pengikat flens dengan kunci ring Periksa kebocoran sil poros out put transmisi dan sil poros pinion penggerak aksel
Gunakan penyumbat oli atau alat lainnya agar oli transmisi tidak tumpah Bersihkan/cuci poros propeler
10
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Maksimum 0,02 mm
Memeriksa
kebebasan
aksial
sambungan salib
Maksimum 0,02 mm
Memeriksa sambungan luncur, bila tidak dapat meluncur dengan baik harus dibersihkan dan tidak boleh ada kebebasan radial
Memeriksa penggerak
kebengkokan
poros
Maksimum 0,6 mm
11
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Membongkar
Bagian-bagian sambungan salib Melepas cincin-cincin pengunci: Jenis cincin pengunci di luar ujung cincin dijepit dengan tang dan tarik keluar.
Jenis cincin pengunci didalam dorong dengan hentakan palu pada ujung cincin pengunci
hingga lepas.
12
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Pukul
pada
bagian hingga
garpu rumah
penghubung
Jika rumah bantalan tidak dapat/sulit keluar dengan cara dipukul, rumah bantalan dipres pada ragum ke kiri dan ke kanan hingga terasa mudah lepas,kemudian dipukul-pukul lagi Perhatikan bantalan jarum jangan sampai jatuh/hilang
Periksa
permukaan
gesek
bila
sudah aus/cacat harus diganti (satu set) 1. Penghubung salib 2. Sil 3. Bantalan jarum 4. Rumah bantalan
13
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Periksa keretakan dan kebengkokan, perbaiki jika masih dimungkinkan atau diganti baru
Memasang sambungan salib Perhatikan tanda pemasangan Mengisi vet pada penghubung salib sampai penuh Memasang sil
Memasang rumah bantalan, posisi rumah bantalan, dudukan rumah bantalan dan poros penghubung salib harus lurus kemudian dipres sedikit demi sedikit sambil di cek apakah sambungan salib dapat berputar dengan baik, Bila sedikit sarat beri hentakan ada ujung garpu penghubung
Perhatikan bantalan
kedudukan terhadap
rumah
dudukannya,
14
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Bersihkan bagian sambungan luncur dan beri vet baru Memasang sambungan luncur sesuai dengan tanda pemasangan Memeriksa sil poros out put transmisi bila rusak/bocor harus diganti Memasang sil poros out put
transmisi dan sil pinion penggerak aksel, gunakan alat khusus agar sil dapat duduk dengan baik
15
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Memasang poros propeler Periksa tanda-tanda pemasangan Pengikat baut dengan kunci momen ( momen pengencangan lihat buku manual) Periksa posisi garpu penghubung sambungan salib satu dengan yang lainnya harus lurus dan segaris (Jika tidak segaris akan timbul getaran dan bantalan sambungan salib akan cepat rusak)
Memberi pelumasan pada sambungan salib dan sambungan luncur dengan pompa vet
16
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
KEGIATAN BELAJAR 2
POROS AKSEL
Teori Tujuan Khusus Pembelajaran Peserta belajar dapat Menjelaskan kegunaan poros aksel Menyebutkan 2 macam konstruksi poros aksel berdasarkan suspensinya Menyebutkan 2 macam penghubung (joint)pada suspensi independen Struktur Materi : Poros Aksel
Fungsi Macam
Sifat-sifat
Sifat-sifat Poros sama panjang Poros tidak sama panjang Penghubung tetap (bola) Penghubung tidak tetap
17
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Seperti kita ketahui tenaga / utaran dari poros Propeller akan malewati penggerak aksel (gardan) ke poros aksel sampai akhirnya memutarkan roda. Jadi poros aksel berfungsi meneruskan tenaga dari penggerak aksel (gardan) ke roda. Jika ditinjau dari suspensi yang digunakan pada kendaraan, maka poros aksel dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : 1. Poros aksel pada aksel rigid. 2. Poros aksel pada suspensi Independen. 1. POROS AKSEL PADA AKSEL RIGID Aksel rigid yang dimaksudkan disini adalah aksel yang dilengkapi dengan pegas daun. Rigid sendiri artinya kaku. Sehingga aksel jenis ini mampu menahan beban berat, tetapi kurang nyaman. Karena goncangan atau kejutan dari salah satu roda akan diteruskan ke roda lainnya. Untuk lebih jelas, Perhatikan gambar berikut:
Poros cukup kuat meneruskan momen putar dari differensial ke roda (baja khusus) Tahan terhadap getaran petir
18
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Seperti gambar diatas terlihat bahwa antara poros aksel dan pipa aksel diperlukan bantalan. Bantalan merupakan tumpuan poros aksel agar poros aksel dapat berputar tanpa keolengan. Berikut disajikan jenis-jenis bantalan beserta keuntungan / kerugian dan penggunaannya. Setengah bebas memikul (Semi floating)
Bantalan dipasang antara pipa aksel dengan poros penggerak aksel dan roda langsung dipasang pada ujung poros Poros penggerak aksel menjadi
Gaya kesamping hal ini berbahaya karena jika poros patah roda tidak ada yang
menahan.
Konstruksi sederhana dan murah, jenis ini biasanya sering digunakan pada mobil sedan, station dan jeep
19
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Bantalan dipasang antara pipa aksel dengan roda dan poros penggerak aksel tidak langsung memikul berat kendaraan, maka : Berat kendaraan tidak diteruskan
Tetapi
gaya
ke
samping
tetap
membuat poros menjadi bengkok Bila poros patah roda masih ditahan oleh bantalan
Jenis ini biasanya digunakan pada truk ringan dan dan jarang digunakan
20
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Naf roda terpasang kokoh pada pipa aksel melalui dua buah bantalan dan poros penggerak aksel hanya berfungsi menggerakkan/ memutar roda sehingga: Berat kendaraan seluruhnya
Konstruksi jenis ini paling aman/baik karena poros penggerak tidak menahan berat dan gaya ke samping kendaraan, mahal dan banyak digunakan pada mobil berat (misal: truk dan bus).
21
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Sifat-sifat Pemindahan tenaga pada sudut yang bervariasi dapat dilakukan Kemampuan sudut penghubung harus banyak, khususnya pada penggerak roda depan (belok)
22
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
3. Penggerak aksel 4. Poros propeler Pada kendaraan dengan penggerak . Roda depan motor memanjang. Roda belakang motor didepan arah memanjang .
Konstruksi Bahan
: :
23
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Penggunaan
Konstruksi
Poros aksel kiri pejal Poros aksel kanan sebagai bentuk pipa
Agar berat keduanya sama Bahan : Baja yang diperkeras dengan ketelitian tinggi
1. Poros dudukan roda 2. Mangkuk dan alur penghubung 3. Pemegang bola 4. Bola penghubung
24
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Cara kerja : Kendaraan mendapat pembebanan atau berjalan pada permukaan jalan yang berlobang Akibatnya poros aksel harus membentuk sudut Penghubung bola mengatasi perubahan sudut maksimum 500 (boal dapat bergerak sepanjang alur) Sifat : Roda dan poros aksel dapat berputar stabil (Constant Velocity) Penggunaan : Sambungan luar poros penggerak Pelumas : Menggunakan vet Graphite (vet khusus dari pabrik)
1. Poros penghubung ke defensial 2. Baut pengikat flens penghubung 3. Penghubung pot Cara kerja
25
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Saat kendaraan mendapat pembebanan atau berjalan pada jalan yang berlubang/bergelombang maka roda akan naik dan turun, Terjadi perubahan jarak antara penggerak aksel dan roda (A) Perubahan tersebut diatasi oleh penghubung poy (sudut) Sifat : Stabil pada kedua poros yang terlubang dengan pembentukan max 500 (Constant Velocity) Penggunaan : Sambungan dalam poros penggerak Penggunaan : Menggunakan vet graphite (vet khusus yang telah terisi dari pabrik pembuat poros)
26
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
PRAKTIK
1. Tujuan khusus Pembelajaran Peserta belajar dapat: Melepas bantalan dan sil poros penggerak aksel rigid Menentukan kondisi bantalan, sil da komponen lainnya pada poros penggerak aksel rigid Memasang bantalan da sil poros penggerak aksel rigid yang baru/kondisi baik 2. ALAT Kotak alat Tracker pembuka poros (sliding hummer) Tracker penahan bantalan Alat pemasang sil Kunci momen Gerinda Pahal dingin BAHAN Aksel rigid semi floting Bantalan Sil WAKTU Latihan : 4,5 Jam
3. KESELAMATAN KERJA Bila bekerja pada kendaran, pastikan penyangga pemikul casis pada lift berada pada posisi yang tepat Kanvas rem harus selalu dihindari dari oli maupun vet Pada jenis cincin penahan pada saat melepas cicin, poros tidak boleh rusak Gunakan kaca mata pada saat menggerida dan memahat.
27
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
LANGKAH KERJA Melepas poros aksel rigid (jenis semi floating) Cincin pengunci Bantalan poros Tutup bantalan (gantung poros) Poros aksel
Lepaskan roda dan tromol rem Melepas poros aksel Pasang tracker (slinding hammer) pada flens roda Keluar poros dengan meluncurkan bobot (hammer) ke arah luar hingga poros keluar dari aksel Catatan : Untuk aksel kendaraan Amerika lama terdapat cincin pengunci pada diferensial yang harus dilepas sebelumnya.
28
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Untuk jenis cincin pengunci (^) Dapat dicoba dengan memanaskan cincin pada satu titik dengan panas las asetilin, lalu poros dipukul
Catatan : Bila cara diatas sulit dapat dilakukan dengan, Gerinda cincin pengunci pada satu sisi hingga setipis mungkin Poros tidak boleh kena gerinda
Pahat sisi yang digerinda hingga cincin pengunci dapat dikeluarkan dari poros (gunakan pahat dingin) Jangan merusak poros dengan pemahatan
Catatan: Untuk jenis mur pengunci Membuka ring pengunci buat Melepas ring pengunci Lepaskan bantalan poros dengan pres dan gunakan tracker panahan bantalan yang sesuai. Perhatikan jangan mengepres bagian lain Memperbaiki Kerusakan Poros Penggerak Sambungan Salib
29
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Melepas sil poros Keluarkan sil dengan obeng tanpa merusak dudukannya. Jika terlalu sulit dapat dilepas dengan stracker.
Pemeriksaan Bersihkan semua komponen yamg dibongkar, terutama dudukan paking/sil pada aksel, plat dudukan rem dan penutup bantalan agar penyetelan tepat.
Periksa masing-masing komponen dan usulkan perbaikan yang yang harus dilakukan. Catatan : Sil harus diganti yang baru. Paking yang sudah dipakai sebaiknya diganti dengan yang baru dengan tebal yang sama Pemasangan. Pasang kembali semua komponen yang dibongakr dengan urutan kebalikan. Pemasangan sil Lumasi dudukam sil dan bagian luar sil yang baru. Masukan sil secara merata dengan alat bantu (A) atau dengan pipa.
30
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Pasang penutup bantalan (1) dan cincin penahan/spacer (2) pada poros. Lumasi dudukan bantalan dan
bagian dalam bantalan yang baru. Pres bantalan hingga tepat pada dudukannya. Perhatikan panahan bantalan (B) pada saat dipres, harus ditumpu pada
pemegang bantalan. Pemasangan cincin pengunci Panaskan hingga listrik. Masukan cincin pengunci pada poros dan pres pada dudukan yang sesuai (B). Cincin pada saat dipres masih dalam keadaan panas 150oC. Perlu dilakukan dengan cepat. Pemanasan tidak boleh sampai cincin warna biru (pemanasa berlebihan). Pemasangan paking / sim Pasang paking/sim baru dengan tebal yang sama. Keraskan baut dengan pengerasan yang sesuai (lihat buku manual) cincin pengunci (1) 150oC dengan kompor
31
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Penyetelan
Pasang dial indikator pada aksel atau plat dudukan rem. Tekan dan tarik flens roda, baca penunjukan dial. Kebebasan aksial poros penggerak pada umumnya 0,02-0,15 mm (lihat manual) Catatan : 1. Tebal ditambah jika kebebasan 0,02 2. Tebal dikurangi jika kebebasan 0,15
32
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
ALAT Kotak alat. Tang pembuka cincin pengunci. Tracker (sliding hammer). Tang hidung panjang. Penitik. Palu besi.
BAHAN WAKTU Latihan : 4 jam. Poros penggerak CV jenis bola dan pot. Vet biasa. Kain lap
KESELAMATAN KERJA : Vet tidak bertebaran pada bangku kerja (tempatkan vet pada kaleng / takaran bekas) Pada bagian penghubung sudut, bagian bola dan dudukan tidak boleh dipukul dengan palu besi (dipaksa) Karet penutup tidak boleh sobek pada saat melepas.
33
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
LANGKAH KERJA Pembongkaran Jenis bola (dibaut pada kedua ujung) Lepaskan pengikatan karet penutup dari rumah
terhadap
penghubung bola. Bersihkan vet dari bagian tersebut. Beri tanda pada penghubung luar, sangkar bola dan penghubung dalam. Luncur
Lepaskan cincin pengunci. Penghubung dalam dan sangkar bola ditekan sehingga membentuk sudut maksimum. Keluarkan bola hingga memungkinkan sangkar penghubung dalam ikut keluar
34
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Tetap
Catatan : Pada penghubung bola tetap, cincin pengunci berada pada bagian dalam Cara melepas poros dari penghubung dalam harus membuka cincin pengunci sambil menarik poros
Membuka jenis tetap (B) harus melepas plat pengait/pengunci dengan obeng Jenis luncur hanya melepas karet penutup saja Jenis ini biasanya tidak untuk direparasi (membuka klem harus dirusak/permanen)
35
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
Pemeriksaan Bersihkan semua komponen yang di bongkar Periksa poros penggerak terhadap plastik pembungkus poros, alur-alur penghubung dan ulir Periksa bagian-bagian penghubung sudut terhadap bola, alur luncur, sangkar bola, karet pembungkus dan cicin pengunci Perbaikan Plastik pembungkus poros yang sobek dan retak-retak harus diganti Korosi ringan pada poros dapat dibersihkan dengan amplas halus Ulir yang rusak dapat diperbaiki dengan kikir ulir Pemasangan Lumasi bagian-bagian yang kontak dengan vet (tipis) Pasang bola dengan sangkar pada penghubung dalam Masukkan ke dalam penghubung luar Alur luncur penghubung dalam dan luar harus menyilang
Pasang klem karet (bila tidak bisa diikat dengan kawat) Catatan : Untuk kendaraan yang jalan, vet, karet pembungkus dan klem harus diganti dengan yang baru dan khusus (dijual dalam set reparasi)
36
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
1. Tujuan pembelajaran Memeriksa dan pelumasi macam-macam poros penggerak 2. ALAT Alat pengangkat mobil Penyangga Lampu Pompa vet BAHAN Mobil Vet casis WAKTU Latihan : 1 Jam
Aksel rigid biasanya di gerakkan dengan poros propeler yang dilengkapi dengan sambung salib. Kadang-kadang sambungan salib diperlengkapi dengan nipel pelumas.
Roda dengan suspensi independen biasanya digerakkan dengan poros penggerak yang diperlengkapi dengan sambungan peluru.
37
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
SERVIS
Servis Mobil
Langkah kerja ; Sambungan salib Periksa kebebasan pada sambungan salib. Jika ada kebebasan yang dapat terasa dengan jelas, sambungan salib harus diganti
Jika poros propeler dilengkapi dengan nipel, lumasi dengan pompa vet
38
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
SERVIS
SERVIS MOBIL
Langkah kerja : Sambungan peluru Periksa kebebasan pada sambungan peluru. Jika ada kebebasan yang dapat terasa dengan jelas, poros penggerak harus dioverhaul atau diganti baru. Memeriksa kebocoran pada karet penutup, jika karet penutup yang rusak harus diganti.
Sambungan peluru tidak diperlengkapi nipel pelumas. Sebagai pelumas digunakan vet khusus yang tidak perlu diganti.
39
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
LEMBAR EVALUASI
1. Sebutkan fungsi dari poros penggerak dan sebutkan syarat syarat yang harus dipenuhi agar poros penggerak dapat berfungsi dengan baik!
3. Jelaskan kerugian penghubung salib tunggal/cros joint tunggal dan jelaskan pula keuntungan sambungan salib ganda/cros joint ganda!
4. Jelaskan keuntungan dan kerugian penggunaan penghubung salib fleksibel dibandingkan dengan penghubung salib tunggal maupun ganda!
5.
Perhatikan gambar diatas A. Gambar diatas termasuk poros aksel jenis apa?
40
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
B. Sebutkan nama komponen yang tertera sesuai nomor pada gambar diatas 1. 2. 3. 4. 5.
6. Sebutkan 3 macam konstruksi pemasangan antara poros aksel dengan pipa aksel, dan diantara ketiga konstruksi tersebut mana yang paling baik, jelaskan keuntungannya!
7.
41
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
8.
Perhatikan gambar diatas Poros penggerak type apa yang cocok untuk gambar tersebut? Serta berikan alasannya!
42
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
LEMBAR JAWABAN
1. Fungsi dari poros penggerak Untuk memindahkan tenaga dari transmisi ke penggerak aksel kemudian diteruskan ke roda-roda Persyaratan yang harus dipenuhi: Tahan terhadap momen puntir Dapat meneruskan putaran pada sudut yang bervariasi Dapat mengatasi perubahan jarak antara transmisi dengan differensial Dibuat seringan mungkin
2. Fungsi dari sambungan salib/cros joint adalah: Untuk meneruskan putaran dengan sudut yang bervariasi pada batasbatas tertentu 3. Kerugian poros propeler dengan penghubung salib tunggal adalah: Kemampuan sudut untuk meneruskan putaran kecil
Keuntungan poros propeler dengan penghubung salib ganda adalah: Kemampuan sudut untuk meneruskan putaran besar Sifat penghubungnya stabil
4. Keuntungan dan kerugian penggunaan penghubung salib flexibel (karet) adalah: Keuntungan: Tanpa perlu pelumasan Sederhana Penggantian mudah Kemampuan sudut kecil (50) Hanya digunakan pada bagian dengan momen putar kecil
Kerugian:
43
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
5.
A. Type aksel jenis rigid semi floating B. 1. Flens roda 2. Penahan bantalan 3. Poros aksel C. Kerugian pada type tersebut: Poros memikul langsung berat kendaraan Jika poros roda patah, roda tidak ada yang menahan 6. 3 macam konstruksi pemasangan antara poros aksel dengan pipa aksel: A. Type bebas setengah memikul/semi floating B. Type tiga perempat bebas memikul/three quarter floating C. Type bebas memikul/fuel floating Konstruksi yang paling baik adalah type bebas memikul/fuel floating dengan alasan: Berat kendaraan semua dijamin/dipikul oleh pipa aksel Gaya samping tidak diteruskan ke poros 4. Aksel 5. Roda gigi matahari
44
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
7.
A. Type poros penggerak aksel suspensi independen B. Pada kendaraan dengan penggerak roda papan C. Nama kendaraan 1. Roda kiri 2. Poros aksel kiri 3. Penggerak aksel 4. Poros aksel kanan
8. Poros penggerak type penghubung tidak tetap/luncur (penghubung pot) Alasan: Karena pada saat kendaraan berjalan pada jalan yang tidak ada, perubahan jarak pada poros dapat diatasi dengan adanya penghubung pot
45
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
UMPAN BALIK
46
Te k nik M ek a n ik O to mo tif
DAFTAR PUSTAKA
1. Hut & Schneider, Pendahuluan Chasis, VEDC Malang, 1987 2. Toy & Schneider, Pemindah Tenaga, VEDC Malang, 1987 3. Pedoman Reparasi Chasis, Toyota Astra Motor, Jakarta, 1989 4. Bently Robert, Automotive Hand Book, UDI-Verlag, Germany, 1993
47