Professional Documents
Culture Documents
TUJUAN PERCOBAAN
1. Sintesis benzil alcohol dan asam benzoate dari reaksi antara benzaldehida dan kalium hidroksida. 2. Mempelajari reaksi Cannizaro.
Jika suatu aldehida tanpa hydrogen alpha dipanasi dengan larutan hidroksida pekat akan terjadi reaksi dispropornasi dimana separu aldehida teroksidasi menjadi asam karboksilat dan separuh akan terreduksi menjadi suatu alcohol (reaksi cannizaro). Gaya dorong untuk reaksi cannizaro adalah pembentukan ion karboksilat yang terstabilkan resonansi.
Aldehida dengan hydrogen alpha tidak bereaksi seperti ini; dalam kondisi ini, aldehida tersebut menjalani suatu kondensasi aldol. Aldol adalah singkatan dari aldehida dan alcohol, sesuai hal tersebut aldol adalah produk yang terbentuk dari reaksi antara aldehida dan alcohol. Sedang reaksi kondensasi ialah reaksi dimana dua molekul atau lebih bergabung menjadi satu molekul yang lebih besar, dengan atau tanpa hilangnya suatu molekul kecil (suatu air). Kondensasi aldol merupakan suatu reaksi adisi dimana tidak dilepaskan suatu molekul kecil. ( Fessenden, Ralph, dan Joan, S, Fessenden. Kimia Organik jilid 2,Hal 179-186) ( www.chem-is-try.org ) Pemisahan, Proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia.
Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan massa. Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada fasa komponen penyusun campuran. Suatu campuran dapat berupa campuran homogen (satu fasa) atau campuran heterogen (lebih dari satu fasa). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fasa: padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.Proses pemisahan suatu campuran homogen, prinsipnya merupakan pemisahan dari terbentuknya suatu fasa baru sehingga campuran menjadi suatu campuran heterogen yang mudah dipisahkan. Fasa baru terjadi / terbentuk dari adanya perbedaan sifat fisik dan kimiawi masingmasing komponen. Berbagai metode yang digunakan untuk terjadinya suatu fasa baru sehingga campuran homogen dapat dipisahkan adalah:
Absorpsi Adsorpsi Kromatografi Kristalisasi Distilasi Evaporasi Elektroforesis Evaporation Ekstraksi o Leaching o Ekstraksi cair-cair o Ekstraksi padat-cair Pembekuan fraksional Presipitasi Rekristalisasi Stripping Dalam percobaan sentesis benzil alkohol dan asam benzoate kali ini menggunakan
metode pemisahan ekstraksi cair-cair dan evaporasi. Ekstraksi cair-cair, atau lebih dikenal lagi dengan sebutan ekstraksi pelarut adalah suatu metode pemisahan senyawa organik yang bersifat netral dari larutan atau suspensi berair. Karena
baik senyawa yang akan dipisahkan maupun larutan pelarutnya berupa cairan maka metode ini dinilai paling memudahkan dalam pemurnian ataupun pemisahan senyawa, syarat utama dari ekstraksi cair-cair ini adalah melibatkan perpindahan senyawa dari satu fasa ke fasa yang lain dan kedua cairan (dua fasa) saling tidak saling bercampur. Kebanyakan ekstraksi cair-cair meggunakan air sebagai pelarut polar, disamping murah dan mudah didapat air adalah senyawa dengan kepolaran tinggi yang kebanyakan senyawa organic tidak dapat larut ketika dicampur. Alat yang digunakan dalam ekstraksi ini yang paling umum adalah corong pisah. Dalam ekstraksi cair-cair berlaku hokum nerst atau hokum partisi : Bila suatu zat terlarut terdistribusi diantara dua pelarut ang tidak dapat bercampur, maka pada suatu temperature yang konstan untuk setiap spesi molekul terdapat angka banding distribusi konstan antara kedua pelarut itu, jika pada suatu system yang terdiri dari 2 lapisan cairan yang tidak dapat bercampur sesamanya, bila ditambahkan senyawa ketiga, maka senyawa ketiga tersebut akan terdistribusi diantara 2 lapisan tersebut. ( www.chem-is-try.org) (vogel bag. 1, halaman 139-140) (www.meta-syntetic.com) Evaporasi, memiliki arti pengupan air, atau menguapkan senyawa tertentu yang lebih volatil (mudah menguap) dari pada senyawa lain dalam suatu campuran. Alat ini digunakan apabila perbedaan temperatur untuk senyawa tersebut bisa menguap (titik didih) antara satu senyawa dengan senyawa lain relatif kecil. Evaporasi dapat dilakukan pada kondisi vaccum (pengurangan tekanan). Dengan kondisi vaccum atau tekanan mendekati nol, hal tersebut berfungsi untuk menurunkan titik didih suatu senyawa, disamping itu suhu jadi lebih mudah dikontrol. Pada labu evaporator dipanaskan pada temperatur yang sesuai, kemudian diletakkan pada air diatas pemanas air, dan labu diputar selama evaporasi.Hal tersebut bertujuan meningkatkan luas permukaan bidang sentuh partikel senyawa yang lebih besar di labu alas bulat evaporator, sehingga panas merata ke semua partikel senyawa dan evporasi berlangsung sempurna. Contoh alat evaporasi : HSAB (hard Soft Acid Base), Prinsip dasar dari HSAB adalah: Hard Acid akan lebih memilih Hard Bases, Soft Acid akan lebih memilih Soft Bases. Karakterisasi dari Hard acid adalah Elektronegatifitas rendah (biasanya sekitar 0.7 - 1.6); Ukurannya relatif kecil; Muatannya relatif besar (>=3). Na+, Mg2+, Fe3+ dan Al3+ adalah contoh dari Hard Acid. Karakterisasi dari Hard base adalah Elektronegatifitas tinggi (sekitar 3.4-4), Ukuran atom donornya relatif kecil. Contohnya: O2-, F-, OH2, CO3 2-, and PO43-. Karakterisasi Soft Acid adalah Elektronegatifitasnya sekitar 1.9-2.5, Ukuran atomnya besar, muatannya rendah (1+, 2+). Contohnya: Cu+, Hg+, Au+, Ag+ dan Pb2+ (logam-logam tersebut terletak pada area yg sama di tabel periodik). Karakterisasi Soft Base: elektronegatifitasnya sekitar 2.1-3.0, ukuran
atomnya besar. contohnya: S2-, PEt3, RSe-, I- dan Br-. Borderline acid berarti memiliki sifat asam diantara hard dan soft acids. Dengan kata lain, borderline ini memiliki muatan yang lebih rendah dan ukuran atom yang lebih besar dibanding hard acid; juga memiliki muatan yang lebih tinggi dan ukuran atom yang lebih kecil dari pada soft acid. Ion dengan muatan 2+ dari blok d, seperti Fe2+, Cu2+, Ni2+ dan Zn2+ merupakan contoh dari Borderline acids. Sedangkan Borderline bases merupakan basa dengan sifat diantara hard dan soft bases. Basa dimana donor atomnya N atau Cl termasuk kategori tersebut. NH3, Cl-, RCl, dan piridine merupakan contoh Borderline bases. (www.chem-is-try.org)
adalah gelas ukur, Corong pisah, Evaporator Buchi, lampu pemanas, Penyaring Buchner, Gelas beaker
100 mL, gelas arloji, Erlenmeyer, Alat penentuan titik lebur, alat penentuan indek bias. Skema Alat Utama Percobaan :
Asam Benzoat
Mol Benzaldehid
: mol benzil alkohol Mr benzil alkohol : 0,075 mol 108 gram/mol : 8,1 gram
: 0,075 mol 122 gram/mol : 9,15 gram Persen (%) Hasil Percobaan : Persen (%) Hasil Percobaan untuk benzil alkohol = = 26,91 % Persen (%) Hasil Percobaan untuk asam benzoat = = 95,19 % x 100% 100% = 100%
100%