DLEMA PEMDANAAN

DLEMA PEMDANAAN
TUJUAN DR PROSES
PDANA ADLH PENCEGAHAN
TRHPD PRLAKU SOSAL
PEMDANAAN ATS
KELALAN MENGANDUNG
PEMBENARAN
ADANYA DLEMA DLM
PENGMBANGN
PANDANGAN
RETRBUTF
MANUSA BRTTG JWB ATAS
KEBENARAN & KESALAHAN YG
DLAKUKAN
PANDANGAN
RETRBUTF
MASY MENYERAHKAN KPD
PENGUASA UTK MNGHUKUM MRK
YG MELAKUKAN KESALAHAN
TUJUAN PEMDANAAN
MEMBERLKUKAN PENDERTAAN
YG LAYAK DTERMA OLH PELAKU
1. Tdk butuh persetujuan klpmk intelektual
2. Makna hkman mmbyr kerugian masy;
3. Pelaku pembunuhan hrs memperoleh
ganjaran yg tepat atas kejahatan &
pidana atasnya.
PANDANGAN
UTLTARANSME
HKMAN BERTUJUAN MENGUBAH PRLAKU
PELAKU SERTA PRLAKU MASY AGR
TDK MELAKUKAN HAL YG SAMA
PANDANGAN RETRBUTF
BERTENTANGAN DG
PANDANGAN UTLTARANSME
PANDANGAN UTLTARANSME TERTUJU
PD PRLAKU, SMT RETRBUTF MENGABA
KAN PANDANGAN UTLTARANSME
Jeremy Bantham &
John Stuart Mill: penjatuhan
Pidana sama sekali tdk punya
Nilai pembenaran, jika utk
Menambah penderitaan.
TEOR PEMDANAAN &
PERGESERAN PARDGMA PEMDANAAN
Bagaimana paradigma pemidanaan dan arah proses legislasi serta
kebebasan berkreasi & berinovas dalam penjatuhan pidana.
Apakah naskah hukum kuno dan hkm adat terutama sebelum penjajahan
Belanda dapat dijadikan sebagai acuan.
Apakah Awig-awig (Bali) & Lontara Latoa (Sulsel), Kitab Sibur Cahaya
(Ratu Sinuhun Sending Palembang), Kitab Kuntara Raja Niti (Lampung),
Patik Dohot Uhum ni Halak Batak dapat dijadikan sebagai sumber/bahan
dalam penyusunan penjatuhan pidana dlm RKUHPN.
RUU KUHP NASONAL PASAL 47
1. Pemidanaan bertujuan:
Mencegah dilakukannya tindak pidana dg menegakkan morma hkm
demi pengayoman masyrakat;
Memasyarakatkan terpidana dg mengadakan pembinaan, shg
menjadikannya orang yang baik dan berguna;
Menyelesaikan konflik yg ditimbulkan tindak pidana, memulihkan
keseimbangan, & mendatangkan rasa damai dlm masyrakat.
Membebaskan rasa bersalah pd terpidana;
2. Pemidanaan tdk dimaksudkan untuk menderitakan & tdk
diperkenankan merendahkan martabat manusia.