You are on page 1of 11

(Memperbaiki dan Memperindah Bacaan Al Quran)

Oleh: Ust. Muhammad Sholihuddin, Al Hafidz, S.Q

BAB I

(TEMPAT-TEMPAT KELUARNYA HURUF)
Semua huruf
tersendiri. Secara
1.
2.
3.
4.
5.

Hijaiyyah, masing-masing mempunyai makhraj (tempat


umum makharijul huruf terbagi menjadi lima bagian:
: Al Jauf (rongga mulut dan tenggorokan)
: Al Halq (tenggorokan)
: Al Lisan (lidah)
: Asy Syafatain (kedua bibir)
: Al Khaisyum (rangga hidung)

keluar)

1. ( AL JAUF)

Al Jauf secara bahasa adalah lubang atau lingkaran. Sedangkan dalam istilah
tajwid, al-jauf adalah suara atau bunyi huruf yang keluar dari rongga mulut dan
tenggorokan. Al Jauf juga disebut sebagai tempat keluarnya huruf-huruf mad (panjang): (
) . Huruf-huruf mad ialah:
a. Alif, yang didahului harakat fathah
:b. Ya sukun yang didahului harakat kasrah
: c. Wawu sukun yang didahului harakat dhummah
: Contoh-contoh bacaan Al Jauf :


-
-



-
-


-




2.

(AL HALQ)
Al Halqi adalah lubang tenggorokan. Huruf-huruf yang keluar dari lubang
tenggorokan ada enam, yaitu:
( ) Secara global, lubang tenggorokan di bagi menjadi tiga bagian:

1.

artinya tenggorokan bagian bawah. Huruf-huruf yang keluar darinya



adalah:




:

-
-
-
- -

-
:
-



-

- -
-
2.

artinya tenggorokan bagian tengah. Huruf-huruf yang keluar darinya

adalah:



-



-


-


:
-

3.
adalah tenggorokan bagian atas. Huruf yang keluar darinya adalah:



-

-






-


:



3. (AL LISAN)
Al Lisan artinya lidah. Maksudnya, al lisan huruf-huruf yang keluar melalui lidah.
Al lisan terbagi menjadi lima bagian:
artinya pangkal lidah.
1.



a. Pangkal lidah (lidah bagian belakang), dengan mengangkatnya sedikit ke rongga
atas, huruf yang keluar darinya adalah:

-

-



:
-



-





b. Pangkal lidah (sedikit ke depan), dengan menurunkannya sedikit. Keluar darinya
huruf:


-





-




-

-

-
:






2.



artinya lidah bagian tengah. Bertemunya lidah bagian tengah
- - dengan rongga atas, hurufnya adalah:


-

-



-


-






:








-


:



-


-
-











3.
artinya kedua tepi lidah. Kedua tepi lidah (kiri atau kanan) dengan

geraham atas, merupakan tempat keluarnya huruf:


-
-

:

-
-
-


-




4.

) (lidah terdekat



Lidah terdekat, terbagi menjadi tiga bagian:
1. Ujung sisi lidah dengan rongga atas setelah huruf dhad, adalah tempat keluarnya
huruf:



-

-

:

-
-


2. Ujung sisi lidah dengan rangga atas setelah huruf lam, adalah tempat keluarnya
huruf:


-



-
-



:




-



-




3. Ujung sisi lidah dengan rongga atas setelah huruf nun, adalah tempat keluarnya
huruf


-
-


-

-

-
-
:




5.
artinya ujung lidah. Ujung lidah terbagi menjadi tiga bagian:


a. Ujung lidah yang menempel pada gusi atau pangkal gigi atas, tempat keluarnya
- - huruf:
:

-
-





-




-
-

-
: -


b. Ujung lidah bertemu dengan ujung gigi depan yang atas, yaitu tempat keluarnya huruf
- - :

-

-
-

-


-
-


-
:


c. Ujung lidah ditempatkan antara gigi atas dan gigi bawah, yaitu tempat keluarnya
huruf:

-
-

:
-






-

1.




-
-





-

-
-

:





-
-




-


-

-
:

4. ( ASY SYAFATAINI)
Asy Syafataini ialah huruf-huruf yang keluar dari kedua bibir. Huruf yang keluar dari
kedua bibir, berjumlah empat huruf, yaitu . Keempat huruf tersebut, terbagi
menjadi dua bagian, dengan perincian sebagai berikut:
Bibir bagian bawah dengan ujung gigi atas,
Bibir bagian bawah dengan ujung gigi atas, merupakan tempat keluarnya huruf:

-
-

-







-





:

2. Kedua bibir:
a. Bibir dalam posisi tertutup, adalah tempat keluarnya huruf: dan





-
-



-

-
-

-


-




:

b. Bibir dalam posisi terbuka, hurufnya adalah:


-





-
-
-



:

5. ( AL KHAISYUM)
Al Khaisyum ialah suara yang berasal dari rongga hidung. Semua bacaan ghunnah
(temasuk ikhfa dan iqlab), berasal dari rongga hidung. Huruf yang suaranya berada di

dalam Al Khaisyum adalah - apabila di tasydid, di sukun atau di antara kedua huruf

tersebut, bertemu dengan huruf yang berharakat (hidup). Contoh:



-

-


-

-




(SIFAT-SIFAT HURUF)
Setelah mempelajari Makharijul huruf, belumlah cukup jika tidak dilanjutkan dengan
mempelajari sifat-sifat huruf. Karena sangat mungkin, seseorang dapat mengucapkan

huruf ( ba) pada lafad



dengan tepat sebagaimana makhrajnya, namun
bacaan tersebut belum bisa dikatakan benar dan sempurna, sehingga harus di ucapkan
sesuai dengan salah satu sifatnya, yaitu qalqalah.
Oleh karena itu, tujuan utama mempelajari sifat-sifat huruf adalah agar setiap huruf
yang kita ucapkan, sesuai dengan hurufnya baik tempat maupun sifatnya.
Sifat-sifat huruf terbagi menjadi dua bagian:
1. Sifat Yang Memiliki Lawan
a. Al Hams
x
Al Jahr
b. Asy Siddyah
x
Ar Rakhwah
c. Al Istila
x
Al Istifal
d. Al Ithbaq
x
Al Infitah
e. Al Idzlaq
x
Al Ishmat
2. Sifat Yang Tidak Memiliki Lawan
a. Ash Shafir
b. Al Qalqalah
c. Al Lien
d. Al Inhiraf
e. At Takrir
f. At Tafasyi
g. Al Istithalah

SIFAT YANG MEMILIKI LAWAN


1. Segi Nafas:
a.
( Al Hams), artinya keluarnya nafas ketika membaca huruf-huruf yang

mempunyai sifat Al Hams. Hurufnya ada sepuluh (10) yaitu:

- - - - - - - - - atau terangkum dalam kalimat


Kebalikan dari Al Hams adalah Al Jahr
b.

( Al Jahr) yaitu menahan nafas ketika membaca huruf-huruf yang bersifat Al


Jahr. Huruf-hurufnya ada delapan belas (18), atau selain hurufnya Al Hams. Yaitu :
- - - - - - - - - - - - - - - - - - atau terangkum dalam kalimat







2. Segi Suara:
( Asy Syiddah), artinya tertahannya suara ketika membaca huruf-huruf yang
a.


mempunyai sifat Asy Syiddah. Hurufnya ada delapan (8), yaitu;

- - - - - - -
Atau dalam kalimat;



Kebalikan dari Asy Syiddah adalah Ar Rakhwah
b.
( Ar Rakhwah) yaitu terlepas atau keluarnya suara ketika membaca hurufhurufnya. Hurufnya ada lima belas (15), atau selain hurufnya Asy Syiddah. Yaitu:

- - - - - - - - - - - - - - atau dalam kalimat




Keterangan :
Antara sifat Asy Syiddah dengan Ar Rakhwah adalah At Tawassuth, yaitu mengucapkan
huruf-hurufnya dengan tidak terlalu ditahan atau terlepaskan (pertengahan antara
keduanya). Hurufnya adalah: - - - - atau kalimat yang berbunyi:


3. Segi Pangkal Lidah
a.
( Al Istila) adalah terangkatnya lidah ke
mengucapkan huruf-hurufnya. hurufnya ada delapan (8), yaitu :

- - - - - - - atau dalam kalimat



rongga

atas

ketika

Kebalikan dari sifat Al Istila adalah Al Istifal


b.


( Al Istifal), yaitui posisi lidah menurun. Huruf-hurufnya ada dua puluh
(20):
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - atau
dalam


kalimat







4.
Lidah dengan Rongga Mulut
a.
( Al Ithbaq) adalah menempelnya lidah dengan rongga atas ketika
mengucapkan huruf-hurufnya. Huruf yang mempunyai sifat Al Ithbaq ada empat (4),
yaitu; - - -
Kebalikan dari sifat Al Ithbaq adalah Al Infitah
b.

(Al
Infitah)
adalah terlepasnya lidah dari rongga atas, serta terbukanya kedua

bibir. Hurufnya adalah selain huruf-huruf Al Ithbaq, yaitu dua puluh lima (25) huruf :
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -




atau











5. Dari Segi Mudah atau Tidaknya Mengeluarkan Huruf
( Al Idzlaq), adalah mengucapkan huruf dengan mudah, karena posisi
a.
makhrajnya berada di ujung lidah atau bibir. Semua huruf yang mempunyai sifat Al
Idzlaq ada enam (6);
- - - - - atau terangkum dalam kalimat



Lawan dari sifat Al Idzlaq adalah Al Ishmat
b.


( Al Ishmat) yaitu mengeluarkan huruf Hijaiyyah dengan agak susah atau
tertahan. Huruf-hurufnya ada dua puluh dua (22), yaitu:
- - - - --- - - - - - - - - - - - - - - atau dalam kalimat

SIFAT YANG TIDAK MEMILIKI LAWAN


(Ash
Shafir)

Ash Shafir yaitu: Suara siul. Maksudnya, keluarnya suara tambahan, yang
menyerupai suara burung (siul), ketika mengucapkan huruf-hurufnya. Huruf tersebut
ialah: - -
2.
( Al Qalqalah)

Al Qalqalah, berarti: Pantulan atau getaran. Maksudnya, memantulkan suara
ketika membaca huruf al qalqalah yang di sukun atau di waqaf kan. Hurufnya ada lima
yaitu: - - - -
3.
( Al Liin)
Al Lien yaitu; Mengeluarkan suara dengan lembut dan jelas. Hurufnya adalah jika
ada Ya sukun
atau Wawu sukun yang didahului harakat fathah. Contoh



4.


( Al Inhiraaf)
Al Inhiraaf berarti: Miring. Yakni, membaca hurufnya dengan sedikit miring dari
makhrajnya sehingga menyentuh makhraj huruf lain. Hurufnya ada dua (2), yaitu: -
1.


5.
(At Takriir)

At Takrir berarti: Bergetar. Yakni, mengucapkannya dengan disertai bergetarnya
ujung lidah. Hurufnya adalah :

6.

(At Tafasyi)
At Tafasyi berarti: Menyebar. Artinya, ketika membaca hurufnya (At Tafasyi),
yang sempurna adalah dengan menyebar (keluar)nya angin yang ada di dalam mulut.
Hurufnya adalah:

7.
(Al Istithaalah)


Al Istithalah berarti: Memanjang. Yakni, memanjangkan suara serta menahannya
sebentar. Hurufnya adalah:
BAB II

(HUKUM-HUKUM MAD)

1.

1.
2.
3.

Pengertian Mad
Arti Mad secara bahasa adalah panjang. Yakni memanjangkan bacaan ketika ada
huruf-huruf mad.
2. Huruf-huruf Mad

Wawu sukun yang huruf sebelumnya berharakat dhummah

Ya sukun yang huruf sebelumnya berharakat kasrah

Alif yang huruf sebelumnya berharakat fathah


Dalam mushaf Utsmani, bacaan mad terkadang ada tulisannya dan terkadang tidak
ditulis, namun tetap dibaca panjang. Contoh;
Huruf
Huruf Mad dengan tulisan
Huruf Mad tanpa tulisan

3. Pembagian Mad dan Perinciannya


Secara garis besar, pembagian Mad ada 16 macam, yaitu:
Mad
Panjang 2 Harakat
Panjang 5 Harakat
Mad Thabaii
Mad Shilah Thawilah
Mad Badal
Mad Wajib Muthashil
Mad Tamkin
Mad Jaiz Munfashil

Panjang 6 Harakat
Mad Farqi
Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal
Mad Lazim Kilmi Mukhaffaf

Mad Iwad
Mad Harf
Mad Shilah Qasirah

Mad Arid Lissukun*


Mad Liin*
* boleh dibaca 2, 3, 4 harakat

Mad Lazim Harfi Mutsaqqal


Mad Lazim Harfi Mukhaffaf

1.

Mad Thabii
Secara bahasa, yang dimaksud dengan mad thabii adalah mad biasa. Karena arti
dari thabii adalah tabiat atau kebiasaan. Jadi, mad thabii adalah bacaan panjang yang
dipengaruhi oleh adanya tiga huruf ( - - )yang di dahului oleh harakat hidup dan
dibaca biasa, yakni 2 harakat, tidak kurang tidak lebih.

Contoh Mad Thabii
-

2.

Mad Badal
Secara bahasa kata Badal berarti pengganti. Dikatakan demikian karena ia
mengganti huruf hamzah (kedua). Jadi, dikatakan mad badal apabila ada huruf hamzah (
)bertemu dengan salah satu huruf mad (alif, ya dan wawu). Contoh:
Contoh Mad Badal


Mad badal sebelumnya fathah

Mad badal sebelumnya dhummah

Mad badal sebelumnya kasrah


3.

Mad Tamkin
Dinamakan mad tamkin apabila ada Ya bertasydid yang berharakat kasrah bertemu
dengan Ya sukun. Dibaca panjang 2 harakat.
Contoh Mad Tamkin

Ya bertasydid yang berharakat



kasrah bertemu dengan Ya


sukun

4.

Mad Iwad
Mad Iwad artinya adalah pengganti. Yakni menggantikan fathatain dengan fathah
panjang apabila fathatain tersebut dalam keadaan waqaf (berhenti). Namun apabila
tidak waqaf, maka fathatain tersebut tetap dibaca sebagaimana asalnya.
Contoh Mad Iwad
Bacaan Sebelumnya
Dibaca

5.

Mad Harf
Mad Harf adalah bacaan panjang 2 harakat, apabila terdapat huruf-huruf
fawatihussuwaar (pembuka/diawal surah) yang berjumlah 5 huruf () . Hurufhuruf tersebut bukan termasuk mad Lazim Kilmi atau Harfi (penjelasannya lebih lanjut).
Contoh Mad Harf

6.

Mad Shilah Qashirah


Mad Shilah Qashirah adalah apabila ada ha dhamir (kata ganti) yang sebelum atau
sesudahnya bukan merupakan huruf sukun (mati) dan tidak bertemu dengan hamzah.
Apabila sebelum atau sesudahnya ada huruf mati, maka tidak dibaca panjang 2 harakat.
Begitupula, apabila bertemu dengan hamzah ia tidak dinamakan Mad Shilah Qashirah.
Contoh Mad Shilah Qashirah


Keterangan:
1. Ha dhamir tidak dibaca panjang, apabila di dahului huruf mati. Contoh:

2. Ha dhamir tidak dibaca panjang, apabila setelahnya ada huruf mati:

Perhatian!
a. Ada ha dhamir yang didahului sukun dan namun tetap dibaca panjang. Di dalam Al
Quran terdapat dalam surah Al Furqan ayat 69:


Huruf hii () pada ayat di atas tetap dibaca panjang. Ini adalah
pengecualian dari mad shilah qashirah. Di dalam ilmu tajwid, bacaan seperti itu
dinamakan Mad Muballaghah (menunjukkan adanya penekanan).
b. Ha dhamir yang sebelumnya ada harakat hidup, tetapi dibaca pendek, tidak boleh
dibaca panjang.

Huruf Huu () pada ayat di atas, dibaca pendek!
a. Selain Ha dhamir tidak dibaca panjang. Contoh:


Huruf hii ()pada

ayat di atas tidak dibaca panjang, karena bukan


merupakan ha dhamir, tetapi rangkaian dari lafadz tersebut.
7.

Mad Shilah Thawilah


Dinamakan mad shilah thawilah apabila terdapat ha dhamir bertemu dengan
hamzah pada kalimat yang terpisah (kebalikan dari mad shilah qashirah). Panjang
bacaannya 5 harakat.

Contoh Mad Shilah Thawilah

8.

Mad Jaiz Munfashil


Jaiz artinya boleh, sedangkan munfashil artinya yang terpisah. Dikatakan demikian,
karena apabila ada mad bertemu dengan hamzah dalam kalimat yang terpisah, maka
dinamakan Mad Jaiz Munfashil. Panjangnya 5 harakat.

Contoh Mad Jaiz Munfashil

9.

Mad Wajib Muththashil


Wajib artinya harus, dan muththashil berarti menyatu. Yakni apabila ada mad
bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat. Ketika dibaca washal (terus) panjangnya 5
harakat. Namun jika dibaca waqaf (berhenti) panjangnya boleh 5 atau 6 harakat.

Contoh Mad Wajib Muththashil

Penting!
Tidak diperkenankan membaca Mad Shilah Thawilah dan Mad Jaiz Munfashil 2
harakat, kecuali menurut riwayat lain yang membolehkannya. Jalur yang berpendapat
demikian adalah jalur Thayyibatun Nashr (Hafhs, Ibnu Katsir dan As Susi). Sedangkan
yang menjadi acuan dasar buku ini atau yang kita pelajari saat ini adalah jalur
Syathibiyyah dengan ketentuan panjang Mad Shilah Thawilah dan Mad Jaiz Munfashil
adalah 4 atau 5 harakat.

10.

Mad Aridh Lissukun

Aridh artinya berhadapan, dan Lissukun adalah karena berhenti. Maksudnya,


apabila ada mad thabii, sedangkan huruf sebelumnya dalam keadaan waqaf (berhenti),
maka boleh dibaca panjang 4, 5 atau 6 harakat.

Contoh Mad Aridh Lissukun

11.

Mad Liin
Liin artinya lentur atau lunak. Mad Liin adalah apabila ada huruf ( Wawu) atau ( Ya)
sukun, sedangkan huruf sebelumnya berharakat fathah dan dalam keadaan waqaf, maka
cara membacanya dipanjangkan 2, 4 atau 5 harakat dan dibaca sedikit lentur atau lunak.
Contoh Mad Liin

12.

Mad Farqi
Farqi artinya yang membedakan. Dinamakan demikian karena apabila ada Hamzah
Istifham (pertanyaan) bertemu Alif lam ( )dan sesudahnya ada huruf yang bertasydid.
Mad tersebut dibaca panjang 6 harakat. Bacaan ini hanya terjadi pada tiga kalimat dan
terdapat dalam tiga surah.

Contoh Mad Farqi

13.

Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal


Lazim artinya harus, Kilmi artinya kalimat, dan Mutsaqqal berarti berat. Maksudnya,
apabila ada mad thabii bertemu dengan huruf yang bertasydid dalam satu kalimat,
maka harus dibaca 6 harakat.

Contoh Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal

14.

Mad Lazim Kilmi Mukhaffaf


Mukhaffaf artinya ringan. Oleh karena itu, Mad Lazim Kilmi Mukhaffaf adalah mad
badal bertemu dengan huruf yang di baca sukun dalam satu kalimat dan harus dibaca 6
harakat, namun sedikit ringan (tidak terlalu ditekan).

Contoh Mad Lazim Kilmi Mukhaffaf

15.

Mad Lazim Harfi Mutsaqqal


Harfi artinya huruf. Maksudnya, apabila ada mad thabii bertemu dengan huruf
bertasydid dan terletak pada Fawaatihussuwar (permulaan surah). Maka harus dibaca
panjang 6 harakat dengan menyertakan idgham.
Contoh Mad Lazim Harfi Mutsaqqal



Dalam kaidah bahasa Arab, apabila ada dua huruf

yang sama , yang pertama mati dan yang kedua

hidup (seperti contoh di atas), maka mim yang


pertama harus di idghamkan dan di ganti dengan
tasydid. Jadi, dinamakan mad Lazim Kilmi Mutsaqqal
karena mad thabii ( )bertemu mim yang
bertasydid.

16.

Mad Lazim Harfi Mukhaffaf

Mad Lazim Harfi Mukhaffaf adalah apabila ada mad thabii bertemu dengan huruf
bersukun dan terletak pada Fawaatihussuwar (permulaan surah). Maka dibaca panjang 6
harakat, dan dibaca sebagaimana ketika membaca satu-persatu hurufnya. Hurufnya ada
8:

Contoh Mad Lazim Harfi Mukhaffaf



(HUKUM NUN SUKUN DAN TANWIN)

1.

Hukum nun sukun atau tanwin, jika bertemu dengan huruf hijaiyyah terbagi menjadi
empat macam:
IQLAB
Kata iqlab merupakan akar kata dari aqlaba, yuqlibu, secara bahasa memiliki arti
membalik atau merubah. Yaitu merubah suara nun mati menjadi mim.
Huruf Iqlab
Huruf Iqlab hanyalah satu, yaitu: huruf
Cara membacanya
Cara membaca bacaan iqlab adalah dengan merubah suara nun mati atau tanwin
yang bertemu dengan huruf ba menjadi mim, dengan menyertakan ghunnah dan ikhfa.
Namun, karena asalnya adalah nun mati dan tanwin maka cara membaca mim tidak
sepenuhnya bibir tertutup rapat, tetapi bibir sedikit terbuka.
Contoh:
Nun sukun
Tanwin

2. IDGHAM
Idgham artinya Memasukkan.
Dikatakan demikian karena nun mati atau tanwin jika bertemu dengan huruf-huruf
idgham tidak terbaca, atau dimasukkan pada huruf yang ada di depannya. Sehingga
suara nun mati atau tanwin tersebut, tidak tampak.
Idgham terbagi menjadi dua macam;
1. Idgham bi ghunnah (idgham yang disertai dengung), hurufnya ( - - - )
Cara membacanya adalah dengan memasukkan nun mati atau tanwin ke dalam
salah-satu huruf idgham, kemudian di dengungkan selama 3 harakat.
2. Idgham bila ghunnah (idgham yang tidak disertai dengung), hurufnya ( - )
Cara membacanya adalah dengan memasukkan nun mati atau tanwin kedalam salah
satu huruf idgham (- )tanpa di dengungkan.
Contoh:
Idgham disertai ghunnah
Idgham tidak disertai ghunnah
Nun sukun
Tanwin
Nun sukun
Tanwin

3.

Cara membaca ayat di atas adalah dengan memasukkan nun mati atau tanwin ke
dalam huruf sebelumnya, dengan syarat tidak dalam satu kalimat. Sedangkan nun mati
atau tanwin yang bertemu dengan huruf dan , akan tetapi masih dalam satu kalimat,
maka harus dibaca jelas. Diantaranya;
( QS. 6:29) -
(QS. 13:4)
( QS. 61:4) -


( QS. 6:99) -

IDZHAR
Idzhar merupakan akar kata dari lafadz adzhara, yudzhiru, yang berarti Jelas. Yakni
membaca suara nun mati atau tanwin dengan jelas (suara akhiran N). Nun mati atau
tanwin dibaca jelas, manakala bertemu dengan huruf-huruf yang bertempat
ditenggorokan, hurufnya berjumlah 6 huruf. ( ) Contoh:
Huruf
Nun sukun
Tanwin
Idzhar

4.

IKHFA
Kata Ikhfa secara bahasa dapat diartikan menutupi, dinamakan demikian karena
ia menutupi dari bacaan sesungguhnya, sehingga kedengarannya agak samar (tidak
jelas). Begitulah cara membacanya, dengan menyamarkan antara bunyi nun/tanwin
dengan huruf ikhfa. Hurufnya ada 15;
- - - - - - - - - - - - - -
Huruf
Nun sukun
Tanwin


Cara membaca Ikhfa terbagi menjadi tiga tingkatan;
1. Ikhfa alaa
2. Ikhfa adnaa
3. Ikhfa ausath
(Paling tinggi)
(Paling rendah)
(Pertengahan)

Ikhfanya lebih
Ikhfanya lebih lama dari
Ikhfa dan ghunnahnya sama
pendek dari pada
pada ghunnahnya
panjangnya
ghunnahnya


Hukum mim sukun dalam ilmu tajwid terbagi menjadi tiga bagian:
1. Al Idgham Al Mimmi
2. Al Ikhfa Asy Syafawi
3. Al Idzhar Asy Syafawi

1.

2.

3.

IDGHAM MUTAMATSILAIN / MIMMY


Idgham mutamatsilain atau mimmy adalah apabila ada mim sukun bertemu dengan
huruf mim.
Cara membacanya dengan menahan huruf mim sukun kurang lebih 3 harakat.
Contoh;






-

-


-





IKHFA SYAFAWI
Ikhfa syafawi yaitu apabila ada mim sukun bertemu dengan huruf ba. Cara
membacanya dengan mengidghamkan dan menyamarkan mim mati. Contoh:







-






-
-


IDZHAR SYAFAWI
Idzhar syafawi Apabila mim sukun bertemu dengan 26 huruf hijaiyyah atau selain
huruf mim dan ba. Cara mengucapkannya dengan membaca jelas suara mim sukun,
tanpa disamarkan atau dighunnahkan.

-


-



-
-







(HUKUM MIM DAN NUN BERTASYDID)
Huruf mim atau nun yang bertasydid (
-
) harus dibaca ghunnah. Yakni dengan
menahannya kurang lebih 3 (tiga) harakat. Contoh:



(IDGHAM)

10

Idgham adalah bertemunya huruf yang sama jenisnya atau hampir sama
pembacaanya, yang pertama di sukun sedang yang kedua berharakat fathah, kasrah
atau dhummah. Idgham terbagi menjadi tiga macam;
1. Idgham Mutamatsilain (dua huruf yang sama makhraj dan sifatnya)
2. Idgham Mutajannitsain (dua huruf yang sama makhrajnya tapi beda sifatnya)
3. Idgham Mutaqarribain (dua huruf yang hampir sama makhraj dan sifatnya)
Nama
Bacaan
Idgham
Mutamatsilai
n
Idgham
Mutajannisai
n
Idgham
Mutaqarribai
n

Hurufny
a
-

Contoh sebagian


(HUKUM-HUKUM QALQALAH)
Qalqalah artinya pantulan atau getaran. Dalam istilah tajwid diartikan dengan apabila
ada huruf qalqalah dalam keadaan sukun, maka cara membecanya harus dipantulkan.
Huruf yang mempunyai sifat qalqalah ada 5 (lima), diantaranya atau dalam
kalimat BaJu Di ThoQo.
Dalam ilmu tajwid, qalqalah terbagi menjadi dua macam;
1.
Qalqalah Sughra (kecil)
Qalqalah Sughra yaitu apabila ada huruf qalqalah dalam keadaan sukun, berada
dipertengahan kata.
2.
Qalqalah Kubra (besar)
Qalqalah Kubra yaitu apabila ada huruf qalqalah dalam keadaan sukun (mati),
berada di akhir ayat atau karena waqaf.
Jumlah
Huruf
5 huruf

Contoh Bacaan Qalqalah


Kecil
Besar

Alhamdulillahhirabbil alamin

11

You might also like