You are on page 1of 10

Pemakaian obat tertentu seperti amiodarone (cordarone), suatu obat yang digunakan untuk gangguan irama jantung, juga

mengandung banyak yodium dan bisa menimbulkan gangguan tiroid. Bagaimana Gejala Hipertiroid ? Hipertiroid biasanya disertai dengan berbagai keluhan dan gejala. Pada stadium yang ringan sering tanpa keluhan. Demikian pula pada orang usia lanjut, lebih dari 70 tahun, gejala yang khas juga sering tidak tampak. Tergantung pada beratnya hipertiroid, maka keluhan bisa ringan sampai berat. Keluhan yang sering timbul antara lain adalah :

Banyak keringat Tak tahan panas Sering buang air besar, kadang diare Jari tangan gemetar (tremor) Nervus, tegang, gelisah, cemas, mudah tersinggung Jantung berdebar cepat Denyut nadi cepat, seringkali sampai lebih dari 100 kali per menit Berat badan turun, meskipun makan banyak Rasa capai Otot lemas, terutama lengan atas dan paha Rambut rontok Kulit halus dan tipis Pikiran sukar berkonsentrasi Haid menjadi tidak teratur Kehamilan sering berakhir dengan keguguran Bola mata menonjol, dapat disertai dengan penglihatan ganda (double vision) Denyut nadi tidak teratur (atrial fibrillation), terutama pada usia di atas 60 tahun.

Pada orang tua, gangguan irama jantung dapat mengakibatkan gagal jantung. Pada kasus yang berat dapat timbul tekanan darah tinggi, demam, gagal jantung, bahkan bisa bingung, gangguan mental sampai tidak sadar.

Memastikan Adanya Hipertiroid Bila kita temukan seorang dengan tangan gemetar, banyak keringat, kulit halus dan tipis, rambut rontok, denyut jantung cepat, serta pembesaran kelenjar tiroid, maka patut dicurigai ada hipertiroid. Mata sering tampak menonjol keluar. Gejala akan jelas terlihat pada hipertiroid yang sudah lanjut, namun pada kasus dini apalagi pada orang tua, seringkali kelewatan tidak terdeteksi, pada keadaan demikian perlu pemeriksaan darah untuk memastikan diagnosis. Pemeriksaan darah akan ditemukan kenaikan hormon T3 dan atau T4. Demikian pula pemeriksaan TSH darah sangat penting dan biasanya ditemukan kadar TSH yang rendah, kecuali bila penyebab hipertiroid adalah karena tumor di hipofisis yang banyak memproduksi TSH. Pada kasus tertentu, diperlukan pemeriksaan antibodi dan scan yodium radioaktif, untuk melihat penyakit dasar pada tiroidnya. letaknya di bagian bawah leher, terdiri dari dua sayap yaitu lobus kanan dan kiri, serta penghubung di tengah yang disebut isthmus. Kelenjar tiroid mengambil yodium dari darah (kebanyakan berasal dari makanan seperti seafood, roti, dan garam), yang digunakan untuk membentuk hormon. Hormon dari tiroid adalah triiodothyronine atau T3, dan tetraiodothyronine (Thyroxin) atau T4. Kedua hormon ini diperlukan untuk energi, pembakaran, atau metabolism sel tubuh. Jumlah T4 adalah 99.9% dan T3 0.1%, namun yang mempunyai efek pada tubuh terutama adalah T3, begitu dilepaskan dari kelenjar ke dalam darah, sebagian besar T4 akan diubah menjadi T3, yang akan dipakai untuk metabolisme sel. Penyakit-Penyakit Kelenjar Tiroid Masalah kesehatan yang berkaitan dengan kelenjar tiroid antara lain adalah :

Hipertiroid tiroid yang hiperaktif atau over-aktif, hormon tiroid berlebihan Hipotiroid aktivitas tiroid yang menurun, hormon tiroid kurang Goiter atau Struma pembesaran kelenjar tiroid Nodul tiroid benjolan padat dari tiroid Kista tiroid ada rongga berisi cairan di kelenjar tiroid Kanker tiroid tumor ganas kelenjar tiroid Tiroiditis radang kelenjar tiroid.

HIPERTIROID Bila kelenjar tiroid overaktif dan memproduksi hormon yang berlebihan, maka keadaan ini dinamakan hipertiroid. Penyebab tersering adalah suatu proses semacam alergi (autoimun), dimana ada antibodi yang bereaksi ke kelenjar tiroid sehingga tiroid

membesar secara menyeluruh (difus), overaktif, dan memproduksi hormon yang banyak, penyakit ini disebut Graves Disease. Ada istilah tirotoksikosis, yang berarti hipertiroid dengan tanda-tanda akibat hormon berlebihan, misalnya berdebar, badan makin kurus, mata menonjol, dan lain-lain. Karena sebenarnya artinya tidak berbeda dengan hipertiroid, maka kita pakai istilah hipertiroid saja.

Pengaturan Hormon Tiroid Tiroid diatur oleh kelenjar Pituitary atau Hipofisis di otak. hipofisis diatur kembali (feedback) oleh hormon tiroid di aliran darah, dan oleh kelenjar lain di otak yang disebut hipotalamus. Hipotalamus mengeluarkan thyrotropin releasing hormone (TRH), yang merangsang hipofisis mengeluarkan thyroid stimulating hormone (TSH). Selanjutnya TSH merangsang tiroid melepaskan T3 dan T4. Apabila salah satu kelenjar menjadi hiperaktif, maka T3 dan T4 akan dibentuk berlebihan, dan terjadilah hipertiroid. Hipotalamus - TRH Hipofisis - TSH Tiroid - T4 & T3 Kecepatan pembentukan T3 dan T4 dikontrol oleh hipofisis (TSH). Apabila kadar T3 dan T4 di darah kurang, TSH yang dikeluarkan akan meningkat untuk merangsang tiroid membentuk T3 dan T4. Sebaliknya bila T3 dan T4 di darah berlebihan, maka pelepasan TSH berkurang untuk menurunkan produksi tiroid. Penyebab Hipertiroid

Ada beberapa penyakit yang menyebabkan hipertiroid, yaitu :


Penyakit Graves Toxic Nodular Goiter Minum obat hormon tiroid berlebihan Produksi TSH yang abnormal Tiroiditis (radang kelenjar tiroid) Konsumsi yodium berlebihan.

Penyakit Graves Penyakit Graves atau Graves disease disebabkan oleh kelenjar tiroid yang overaktif, dan merupakan penyebab hipertiroid yang paling sering dijumpai. Kelenjar tiroid membesar merata atau menyeluruh, tidak bisa memberi respons terhadap kontrol dari TSH. Penyakit ini biasanya turunan, wanita 5 kali lebih sering daripada pria. Diduga penyebabnya adalah penyakit autoimun, dimana ada antibodi yang ditemukan dalam peredaran darah, yaitu thyroid stimulating immunogliobulin (TSI antibodies), thyroid peroksidase antibodies (TPO), dan TSH receptor antibodies (TRAb). Pencetus kelainan ini adalah stres, merokok, radiasi leher, obat-obatan, dan infeksi virus.

Penyakit Graves sering diikuti dengan kelainan mata dan kulit, gangguan pada mata menyebabkan penglihatan kabur, sensitif terhadap sinar, terasa seperti ada pasir di mata, mata dapat menonjol keluar hingga double vision (melihat ganda). Penyakit mata ini sering berjalan sendiri dan tidak tergantung pada tinggi rendahnya hormon tiroid.

Gangguan kulit menyebabkan kulit jadi merah, kehilangan rasa sakit, serta berkeringat banyak. Toxic Nodular Goiter Benjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk biji padat, bisa satu (single nodule) atau banyak (multinodular). Kata toxic artinya hipertiroid, sedangkan nodule atau biji itu tidak terkontrol oleh TSH sehingga memproduksi hormon tiroid yang berlebihan.

Minum Obat Hormon Tiroid Berlebihan Keadaan demikian tidak jarang terjadi, karena periksa laboratorium dan kontrol ke dokter yang tidak teratur, sehingga pasien terus minum obat tiroid; ada pula orang yang minum hormon tiroid dengan tujuan menurunkan berat badan hingga timbul efek samping. Produksi TSH yang Abnormal Tumor pada kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH berlebihan, sehingga merangsang tiroid untuk mengeluarkan T3 dan T4 yang banyak. Keadaan ini jarang didapatkan, dan biasanya disertai dengan gangguan hormon lain yang juga diproduksi oleh hipofisis. Tiroiditis (Radang Kelenjar Tiroid) Radang tiroid umumnya disebut Tiroiditis Subakut yang disebabkan oleh infeksi virus, ditandai dengan demam, nyeri menelan, kelenjar tiroid membesar dan sakit bila tersentuh; dapat diikuti dengan peningkatan hormon tiroid. Tiroiditis juga sering terjadi pada ibu setelah melahirkan, disebut Tiroiditis Pasca Persalinan, dimana pada fase awal timbul keluhan hipertiroid, 2-3 bulan kemudian keluar gejala hipotiroid, yang selanjutnya berangsur menjadi normal. Silent Thyroiditis adalah suatu keadaan radang kelenjar tiroid yang tanpa gejala atau tiroiditis yang sangat ringan, biasanya tidak terasa nyeri.

Konsumsi Yodium Berlebihan Kelenjar tiroid memakai yodium untuk membuat hormon tiroid, bila konsumsi yodium berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid. Kelainan ini biasanya timbul apabila sebelumnya si pasien memang sudah ada kelainan kelenjar tiroid.

Pengobatan Hipertiroid Pengobatan hipertiroid meliputi :


Mengobati gejala hipertiroid Pemberian obat anti tiroid Yodium radioaktif Tindakan bedah.

Mengobati Gejala Hipertiroid Biasanya diberi obat untuk menghilangkan gejala jantung yang berdetak sangat cepat, misalnya Propanolol atau Atenolol. Kadang diperlukan obat penenang dan tambahan vitamin. Pemberian Obat Anti Tiroid Obat yang dipakai untuk menurunkan T3 atau T4 adalah Propylthiouracil (PTU), Carbimazole (Neo-Mercazole), Thiamazole (Thyrozol), dan Methimazole. Obat ini bekerja menghambat perubahan T4 menjadi T3 yang aktif. Pemakaian obat jangka panjang perlu diperiksa jumlah lekosit darah karena efek obat pada sumsum tulang. Pengobatan sering perlu sampai lama, apabila sudah tercapai eutiroid atau normotiroid (kadar hormon sudah normal), pasien masih dianjurkan memeriksakan hormonnya secara berkala, karena sebagian bisa kambuh terutama pada penyakit Graves. Yodium Radioaktif Pengobatan radiasi ini memakai yodium 131 yang diminumkan dalam bentuk tablet atau cairan, bahan yodium ini diserap hanya oleh sel tiroid, bahan radioaktifnya merusak sel itu, sehingga produksi hormon yang berlebihan bisa dihentikan. Pengobatan ini tidak boleh diberikan pada wanita hamil atau menyusui. Orang yang dengan sakit jantung berat, atau tidak tahan dengan obat anti tiroid, dianjurkan menjalani pengobatan ini. Pasca pengobatan perlu penyesuaian selama beberapa minggu, sebagian orang mengalami hipotiroid yang permanen sehingga perlu minum obat hormon tiroid terus. Pengaruh radiasi jangka panjang juga perlu dipikirkan.

Tindakan Bedah Pembedahan biasanya mengambil sebagian kelenjar tiroid, tujuannya agar produksi hormon menjadi normal dan tidak lagi berlebihan. Akan tetapi bila pengambilan terlalu banyak, juga dapat timbul hipotiroid. Komplikasi pembedahan adalah kerusakan jaringan sekitarnya, misalnya saraf untuk pita suara, kelenjar paratiroid yang mengatur kalsium darah. Bila terambil sebagian paratiroid menyebabkan kalsium darah terlalu turun sehingga perlu minum pil kalsium. Dengan adanya obat anti tiroid, tindakan bedah sudah tidak terlalu sering lagi. Pembedahan dilakukan terhadap orang yang tidak berhasil dengan obat oral, atau kelenjar yang sangat besar sehingga menekan jalan nafas dan mengganggu proses menelan. HIPOTIROID Hipotiroid adalah keadaan dimana kelenjar tiroid tidak atau kurang aktif, sehingga T3 dan T4 rendah atau tidak mencukupi. Sebabnya bisa sejak lahir, karena minum obat, atau akibat dari pembedahan tiroid. Penyebab lain adalah radang yang dinamakan Tiroiditis Hashimoto, suatu keadaan autoimun, dimana antibodi merusak sel tiroid dan menurunkan kemampuan membentuk hormon. Bagaimana Gejala Hipotiroid ? Hipotiroid seringkali tidak terdeteksi, ditandai dengan metabolisme yang menurun, yaitu rasa capai, berat badan bertambah, malas, dan depresi. Metabolisme sel yang menurun berarti pembakaran menurun dan lemak darah meningkat, orang cenderung tidak aktif, denyut jantung pelan, otot jantung melemah, dan timbul pembengkakan jantung. Gejala lain adalah suara parau, rambut rontok, kulit kering dan kasar, wajah sembab, terutama daerah mata, haid lebih banyak dan sering, nyeri otot dan sendi, tidak ada keinginan untuk bergerak atau terus merasa sedih, sering pelupa, terasa kedinginan padahal orang lain merasakan panas, serta sukar buang air besar. Bahkan ada yang kehilangan nafsu seks, sukar bernafas, sering mendengkur, telinga mendenging, mata kering dan tak tahan sinar, pusing, vertigo, serta nyeri waktu haid yang hebat. Pasien yang minum obat anti tiroid terus menerus tanpa kontrol darah, pernah menjalani operasi tiroid, atau radiasi tiroid, apabila ditemukan keluhan atau gejala di atas, perlu dipikirkan adanya hipotiroid.

Jadi secara umum gejala hipotiroid mirip dengan proses penuaan, berjalan perlahan-lahan makin memberat, sehingga seringkali tidak ketahuan. Gejala hipotiroid yang sering ditemukan adalah :

Rasa capai Depresi Berat badan bertambah Tak tahan dingin Mengantuk, terus ingin tidur Rambut kering, kasar, dan jarang Sukar buang air besar Kulit kering Otot kram dan nyeri Kolesterol tinggi Sukar berkonsentrasi Kaki bengkak.

Pada kasus berat bisa timbul muka sembab, denyut jantung lambat, otot jantung melemah, suhu tubuh turun, gagal jantung, bengkak, timbunan cairan di paru, bahkan koma. Penderita perlu segera dimasukkan rumahsakit dan diberi suntikan hormon tiroid. Penyebab Hipotiroid Hipotiroid sebenarnya tidak jarang ditemukan, hampir 3 5 % orang bisa mengalami hipotiroid. Wanita lebih sering ketimbang pria, dan makin banyak dengan bertambahnya usia. Beberapa penyakit yang sering dikaitkan dengan hipotiroid adalah :

Tiroiditis Hashimoto Tiroiditis setelah mengalami hipertiroid Pasca bedah atau radiasi tiroid Penyakit hipofisis atau hipotalamus Akibat obat

Kekurangan yodium yang berat.

Tiroiditis Hashimoto Penyakit ini ditemukan oleh Dr. Hakaru Hashimoto pada tahun 1912, suatu penyakit keturunan yang paling banyak menyebabkan hipotiroid di Amerika Serikat. Penyakit ini disebabkan oleh proses autoimun (semacam alergi), tubuh membentuk antibodi terhadap tiroid, kelenjar tiroid membesar dengan radang, akibatnya kemampuan membentuk hormon tiroid menurun.

Pada pemeriksaan darah ditemukan adanya antibodi, anti TPO antibodi (Thyroid Peroksidase) positif. Penyakit ini kerap ditemukan bersamaan dengan diabetes dan anemia pernisiosa (kekurangan vitamin B12). Tiroiditis Tiroiditis adalah radang kelenjar tiroid yang biasanya diikuti dengan gejala hipertiroid. Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada wanita setelah melahirkan, yang beberapa bulan kemudian timbul gejala hipotiroid. Sebagian besar akan pulih kembali menjadi normotiroid. Kerusakan Tiroid Akibat Radiasi atau Pembedahan Setelah pengobatan dengan radiasi yodium radioaktif, atau setelah tindakan bedah, jaringan tiroid menjadi tidak berfungsi atau terambil semua oleh operasi, maka akan timbul gejala hipotiroid. Penyakit Hipofisis atau Hipotalamus Bila akibat sesuatu kelainan dimana kelenjar hipofisis atau hipotalamus tidak dapat memberi tanda ke tiroid, maka produksi T3 dan T4 akan menurun, dan hipotiroid terjadi. Hipotiroid akibat penyakit hipofisis dinamakan Hipotiroid Sekunder; sedangkan hipotiroid akibat kelainan hipotalamus disebut Hipotiroid Tertier. Pamakaian Obat-Obatan Obat-obatan anti tiroid (PTU, carbimazole, methimazole, thiamazole) bila terus dipakai tanpa kontrol atau pengawasan kadar hormon tiroid darah, dapat terjadi hipotiroid. Obat lain misalnya Lithium (obat penenang), amiodarone (cordarone), dan cairan lugol, juga dapat menurunkan fungsi tiroid sehingga timbul hipotiroid. NODUL TIROID Nodul tiroid adalah benjolan padat kenyal dari kelenjar tiroid, dapat satu biji (single nodule), dapat pula beberapa biji (multinodular). Nodul ini dapat kelihatan dari luar, atau ditemukan melalui pemeriksaan fisik oleh dokter, atau dengan pemeriksaan USG leher. Wanita lebih sering mengalami nodul tiroid daripada pria, sehingga kasus kanker tiroid lebih banyak pada wanita. Namun bila nodul tiroid didapatkan pada pria, maka kemungkinan untuk menjadi kanker akan lebih besar. Untungnya dari sekian banyak nodul atau benjolan, tidak lebih dari 10% yang jadi kanker, yang lainnya adalah pertumbuhan atau pembesaran kelenjar biasa atau jinak, yang disebut adenoma. Kemungkinan Jadi Ganas ?

Semua benjolan nodul tiroid harus diperiksa dengan cermat oleh dokter. Bagaimana keluhannya? Sudah berapa lama? Adakah nyeri? Cepat membesar? Apakah sebelumnya pernah menjalani penyinaran atau radiasi leher? Usia dan jenis kelamin juga diperhatikan, orang tua dan jenis kelamin pria lebih cenderung mengalami kanker tiroid. Langkah selanjutnya adalah meraba kelenjar tiroid. Ada satu atau beberapa benjolan? Keras atau lunak? Dapat digerakkan atau terikat dengan jaringan sekitarnya? Ada nyeri? Kecurigaan adanya keganasan adalah bila ditemukan :

Usia dibawah 30 tahun atau diatas 60 tahun Sukar menelan atau suara parau Pernah menjalani radiasi kepala dan leher Benjolan keras dan sukar digerakkan Biasanya tidak ada hipertiroid Ada riwayat kanker tiroid dalam keluarga.

Selanjutnya perlu pemeriksaan laboratorium, scan, dan perlu dilakukan fine needle aspiration biopsy (FNAB) kelenjar tiroid. Tentang FNAB FNAB atau Fine Needle Aspiration Biopsy adalah tindakan pengambilan sedikit jaringan dengan jarum sangat kecil, kemudian dilakukan pemeriksaan patologi anatomi (PA). Tindakan ini bila dilakukan oleh seorang ahli yang berpengalaman, hasilnya mencapai 95 % kebenaran. Biasanya FNAB tiroid dilakukan untuk beberapa hal :

Memastikan adanya kanker tiroid Membantu menentukan pengobatan nodul tiroid Mengambil cairan kista tiroid

Memasukkan obat untuk mengecilkan kista yang kambuh.

You might also like