You are on page 1of 23

GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS)

1.1 Pengertian Geographic Information System (GIS) Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) merupakan system informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989). Secara umum pengertian SIG sebagai berikut: Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis (UNDP-2007). Defenisi GIS selalu berubah karena GIS merupakan bidang kajian ilmu dan teknologi yang relatif masih baru. Beberapa defenisi dari GIS adalah:

Menurut Rhind, 1988: GIS is a computer system for collecting, checking, integrating and analyzing information related to the surface of the earth. Marble & Peuquet, 1983 and Parker, 1988; Ozemoy et al., 1981; Burrough, 1986): GIS deals with space-time data and often but not necessarily, employs computer hardware and software.

Purwadhi, 1994:SIG merupakan suatu sistem yang mengorganisir perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta dapat mendaya-gunakan sistem penyimpanan, pengolahan, maupun analisis data secara simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan.SIG merupakan manajemen data spasial dan non-spasial yang berbasis komputer dengan tiga karakteristik dasar, yaitu:

mempunyai fenomena aktual (variabel data non-lokasi) yang berhubungan dengan topik permasalahan di lokasi bersangkutan; merupakan suatu kejadian di suatu lokasi; dan (iii) mempunyai dimensi waktu. Wikipedia, Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan
Tugas Geographic Information System 1

untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.

Aronaff, 1989. SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian.

Barrough, 1986. SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia.

Berry, 1988 SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan. Linden, 1987. SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan (manipulasi), analisis dan penayangan data secara spasial terkait dengan muka bumi. Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information System

disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini. Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, GIS bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi. GIS yang berbasis komputer akan sangat membantu ketika data geografis merupakan data yang besar (dalam jumlah dan ukuran) dan terdiri dari banyak tema yang saling berkaitan. GIS mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan
Tugas Geographic Information System 2

hasilnya. Data yang akan diolah pada GIS merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi GIS dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti; lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan GIS dari sistem informasi lainnya.

Gambar 1.1 Contoh Aplikasi GIS

Pengertian GIS/SIG saat ini lebih sering diterapkan bagi teknologi informasi spasial atau geografi yang berorientasi pada penggunaan teknologi komputer. Dalam hubungannya dengan teknologi komputer, Arronoff (1989) dalam Anon (2003) mendifinisikan SIG sebagai sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), memanipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Sedangkan Burrough, 1986 mendefinisikan Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan. Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi kedalam 4 komponen utama yaitu: perangkat keras (digitizer, scanner, Central Procesing Unit (CPU), hard-disk, dan lain-lain), perangkat lunak (ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dan lain-lain), organisasi (manajemen) dan pemakai (user). Kombinasi yang benar antara

Tugas Geographic Information System

keempat komponen utama ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan Sistem Informasi Geografis. Aplikasi GIS dapat digunakan untuk berbagai kepentingan selama data yang diolah memiliki refrensi geografi, maksudnya data tersebut terdiri dari fenomena atau objek yang dapat disajikan dalam bentuk fisik serta memiliki lokasi keruangan (Indrawati, 2002). Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam Sistem Informasi Geografis adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi (Dulbahri, 1993). Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial. 1.2 GIS dan Sistem, Data Spasial dan Data Atribut Data spasial Dalam penggunaan ArcGis, ruang permukaan bumi atau loksi dibagi dua, berupa vektor dan raster. Vektor berupa titik, garis, poligon, dan bila diperbesar tidak pecah pecah. Kelebihan yang lain adalah bisa mengetahui luas wilayah, tapi untuk penyimpanan membutuhkan tempat yang banyak, karena penyimpanannya satu satu, jalan sendiri, sungai sendiri, kabupaten sendiri, dan sebagainya. Sedangkan data raster adalah data yang berupa pixel, bila di perbesar akan terlihat pecah pecah, kelebihan dari data raster adalah penyimpanan relatif mudah dan tidak membutuhkan banyak tempat. Data atribut Data atribut adalah data yang membantu terbuatnya peta, atau melengkapi terbentuknya misalnya koordianat yang di dapat dari perhitungan, software misalkan microsoft, dan sebagainya.

Tugas Geographic Information System

Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis, memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (attribute) yang dijelaskan berikut ini : 1. Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat geografi (lintang dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi. 2. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial, suatu lokasi yang memiliki beberapa keterangan yang berkaitan dengannya, contohnya : jeni vegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan sebagainya. Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk garis dan bentuk area (polygon). Titik merupakan kenampakan tunggal dari sepasang koordinat x,y yang menunjukkan lokasi suatu obyek berupa ketinggian, lokasi kota, lokasi pengambilan sample dan lain-lain. Garis merupakan sekumpulan titik-titik yang membentuk suatu kenampakan memanjang seperti sungai, jalan, kontus dan lain-lain. Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis yang membentuk suatu ruang homogen, misalnya: batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain sebagainya. Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data vektor. Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon) (Barus dan Wiradisastra, 2000). Lukman (1993) menyatakan bahwa sistem informasi geografi menyajikan informasi keruangan beserta atributnya yang terdiri dari beberapa komponen utama yaitu: 1. Masukan data merupakan proses pemasukan data pada komputer dari peta (peta topografi dan peta tematik), data statistik, data hasil analisis penginderaan jauh data hasil pengolahan citra digital penginderaan jauh, dan lain-lain. Data-data spasial dan atribut baik dalam bentuk analog maupun data digital tersebut dikonversikan kedalam format yang diminta oleh perangkat lunak sehingga terbentuk basisdata (database).
Tugas Geographic Information System 5

Menurut Anon (2003) basisdata adalah pengorganisasian data yang tidak berlebihan dalam komputer sehingga dapat dilakukan pengembangan, pembaharuan, pemanggilan, dan dapat digunakan secara bersama oleh pengguna. 2. Penyimpanan data dan pemanggilan kembali (data storage dan retrieval) ialah penyimpanan data pada komputer dan pemanggilan kembali dengan cepat (penampilan pada layar monitor dan dapat ditampilkan/cetak pada kertas). 3. Manipulasi data dan analisis ialah kegiatan yang dapat dilakukan berbagai macam perintah misalnya overlay antara dua tema peta, membuat buffer zone jarak tertentu dari suatu area atau titik dan sebagainya. Anon (2003) mengatakan bahwa manipulasi dan analisis data merupakan ciri utama dari SIG. Kemampuan SIG dalam melakukan analisis gabungan dari data spasial dan data atribut akan menghasilkan informasi yang berguna untuk berbagai aplikasi 4. Pelaporan data ialah dapat menyajikan data dasar, data hasil pengolahan data dari model menjadi bentuk peta atau data tabular. Menurut Barus dan wiradisastra (2000) Bentuk produk suatu SIG dapat bervariasi baik dalam hal kualitas, keakuratan dan kemudahan pemakainya. Hasil ini dapat dibuat dalam bentuk peta-peta, tabel angka-angka: teks di atas kertas atau media lain (hard copy), atau dalam cetak lunak (seperti file elektronik). Menurut Anon (2003) ada beberapa alasan mengapa perlu menggunakan SIG, diantaranya adalah: 1. SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintegrasi 2. SIG dapat digunakansebagai alat bantu interaktif yang menarik dalam usaha meningkatkan pemahaman mengenai konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan unsur-unsur geografi yang ada dipermukaan bumi. 3. SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data 4. SIG memiliki kemampuan menguraikan unsur-unsur yang ada dipermukaan bumi kedalam beberapa layer atau coverage data spasial 5. SIG memiliki kemapuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atributnya 6. Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif 7. SIG dengan mudah menghsilkan peta-peta tematik
Tugas Geographic Information System 6

8. semua operasi SIG dapat di costumize dengan menggunakan perintah-perintah dalam bahaa script. 9. Peragkat lunak SIG menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak lain 10. SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang spasial dan geoinformatika. Barus dan Wiradisastra (2000) juga mengungkapkan bahwa SIG adalah alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, tabel atau dalam bentuk konvensional lainnya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan. Sarana utama untuk penanganan data spasial adalah SIG. SIG didesain untuk menerima data spasial dalam jumlah besar dari berbagai sumber dan mengintergrasikannya menjadi sebuah informasi, salah satu jenis data ini adalah data pengindraan jauh. Pengindraan jauh mempunyai kemampuan menghasilkan data spasial yang susunan geometrinya mendekati keadaan sebenarnya dengan cepat dan dalam jumlah besar. Barus dan Wiradisastra (2000) mengatakan bahwa SIG akan memberi nilai tambah pada kemampuan pengindraan jauh dalam menghasilkan data spasial yang besar dimana pemanfaatan data pengindraan jauh tersebut tergantung pada cara penanganan dan pengolahan data yang akan mengubahnya menjadi informasi yang berguna. 1.3 Komponen Data Spasial 1.3.1. Format Data Spasial Secara sederhana format dalam bahasa komputer berarti bentuk dan kode penyimpanan data yang berbeda antara file satu dengan lainnya. Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu: 1.3.1.1. Data Vektor Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan garis, area (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir

Tugas Geographic Information System

pada titik yang sama), titik dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis).

Keuntungan

utama

dari

format

data

vektor

adalah

ketepatan

dalam

merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat berguna untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basisdata batas-batas kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan spasial dari beberapa fitur. Kelemahan data vektor yang utama adalah ketidakmampuannya dalam mengakomodasi perubahan gradual. 1.3.1.2. Data Raster Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari system Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element).

Gambar 1.3 Data Raster

Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixelnya. Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya.
Tugas Geographic Information System 8

Data raster sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah dan sebagainya. Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya ukuran file; semakin tinggi resolusi grid-nya semakin besar pula ukuran filenya dan sangat tergantung pada kapasistas perangkat keras yang tersedia. Masing-masing format data mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan format data yang digunakan sangat tergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian yang diinginkan, serta kemudahan dalam analisa. Data vektor relatif lebih ekonomis dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk digunakan dalam komputasi matematik. Sedangkan data raster biasanya membutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar dan presisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara matematis. 1.3.2. Sumber Data Spasial Salah satu syarat SIG adalah data spasial, yang dapat diperoleh dari beberapa sumber antara lain : 1.3.2.1. Peta Analog Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah dan sebagainya) yaitu peta dalam bentuk cetak. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi, kemungkinan besar memiliki referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angin dan sebagainya. Dalam tahapan SIG sebagai keperluan sumber data, peta analog dikonversi menjadi peta digital dengan cara format raster diubah menjadi format vektor melalui proses dijitasi sehingga dapat menunjukan koordinat sebenarnya di permukaan bumi. 1.3.2.2. Data Sistem Penginderaan Jauh Data Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, foto-udara dan sebagainya), merupakan sumber data yang terpenting bagi SIG karena ketersediaanya secara berkala dan mencakup area tertentu. Dengan adanya bermacam-macam satelit di ruang angkasa dengan spesifikasinya masingTugas Geographic Information System 9

masing, kita bisa memperoleh berbagai jenis citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format raster. 1.3.2.3. Data Hasil Pengukuran Lapangan Data pengukuran lapangan yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri, pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut contohnya: batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan hutan dan lain-lain. 1.3.2.4. Data GPS (Global Positioning System) Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format vektor. Tingkat Model Data Spasial

Gambar kenyataan (reality): persis seperti yang kita lihat; Gambar abstrak (conceptual); Gambar kejadian tertentu (logical): berbentuk diagram atau tabel; Berkas struktur fisik (physical): bentuk penyimpanan pada perangkat keras

Information Informasi berasal dari pengolahan sejumlah data. Dalam GIS informasi memiliki volume terbesar. Setiap object geografi memiliki setting data tersendiri karena tidak System Pengertian suatu sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berintegrasi dan berinterdependensi dalam lingkungan yang dinamis untuk mencapai tujuan tertentu. Geographical information system (GIS) merupakan komputer yang berbasis pada sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisa terhadap permukaan geografi bumi. Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi. Manfaat GIS Tak lengkap rasanya
Tugas Geographic Information System 10

apabila membicarakan SIG tanpa mengetahui manfaat yang dapat diperoleh. Dengan SIG kita akan dimudahkan dalam melihat fenomena kebumian dengan perspektif yang lebih baik.SIG mampu mengakomodasi penyimpanan, pemrosesan, dan penayangan data spasial digital bahkan integrasi data yang beragam, mulai dari citra satelit, foto udara, peta bahkan data statistik. Dengan tersedianya komputer dengan kecepatan dan kapasitas ruang penyimpanan besar seperti saat ini, SIG akan mampu memproses data dengan cepat dan akurat dan menampilkannya. SIG juga mengakomodasi dinamika data, pemutakhiran data yang akan menjadi lebih mudah. Ambil contoh seperti kondisi Aceh yang beberapa waktu lalu dihempas tsunami yang mengakibatkan korban dan kerugian yang banyak sekali. Bayangkan dengan citra satelit yang beresolusi tinggi kita dapat melihat kondisi suatu lokasi dipermukaan bumi secara akurat. Kemudian hasil survey rekan-rekan yang bekerja dilapangan dapat langsung di masukkan dalam database spasial yang telah ada sebelumnya untuk mengetahui lokasi rawan dan butuh segera ditangani. Informasi tersebut kemudian bisa di upload ke internet dan tersebarlah informasi ke penjuru dunia. Integrasi data citra satelit seperti yang tampak pada gambar tersebut dengan data-data yang lain menggunakan SIG akan menghasilkan informasi baru yang benar-benar sangat membantu sekali. Seperti saat ini dalam proses pemulihan kembali Aceh, rekan-rekan yang berkarya dibidang SIG sedang melakukan penyusunan data spasial kembali. Hasilnya kelak pasti akan membantu pembangunan Aceh kita tunggu saja.

Tugas Geographic Information System

11

Salah satu citra Ikonos yang merekam sebelum dan sesudah kejadian tsunami di Aceh

Alasan GIS dibutuhkan adalah karena untuk data spatial penanganannya sangat sulit terutama karena peta dan data statistik cepat kadaluarsa sehingga tidak ada pelayanan penyediaan data dan informasi yang diberikan enjadi tidak akurat. Berikut adalah dua keistimewaan analisa melalui Geographical information system (GIS) yakni: Analisa Proximity Analisa Proximity merupakan suatu geografi yang berbasis pada jarak antar layer. Dalam analisis proximity GIS menggunakan proses yang disebut dengan buffering (membangun lapisan pendukung sekitar layer dalam jarak tertentu untuk menentukan dekatnya hugungan antara sifat bagian yang ada. Analisa overlay Proses integrasi data dari lapisan-lapisan layer yang berbeda disebut dengan overlay. Secara analisa membutuhkan lebih dari satu layer yang akan ditumpang susun secara fisik agar bisa dianalisa secara visual. Dengan demikian, GIS diharapkan mampu memberikan kemudahan-kemudahan yang diinginkan yaitu:

Tugas Geographic Information System

12

penanganan data geospasial menjadi lebih baik dalam format baku revisi dan pemutakhiran data menjadi lebih muda data geospasial dan informasi menjadi lebih mudah dicari, dianalisa dan direpresentasikan menjadi produk yang mempunyai nila tambah kemampuan menukar data geospasial penghematan waktu dan biaya keputusan yang diambil menjai lebih baik.

1.4 DataPrimer dan Data Sekunder Data yang diambil berasal dari fenomena yang berada di permukaan bumi, ada kontur atau tinggi rendahnya permukaan bumi, curah hujan dengan stasiun stasiun pengukur curah hujan, dan sebagainya. Data yang diambil terbagi menjadi dua jenis menurut sumbernya, data primer dan sekunder, data primer dengan cara pengamatan langsung, melalui satelit, dengan gps, dan sebagainya, sedangkan data sekunder dengan cara melihat hasil survey yang telah dilakukan, melihat peta sebelumya yang sudah jadi, dan sebagainya. Penggunaan GIS sendiri merupakan proses terakhir dalam pembuatan peta, yaitu dengan memenuhi atau melengkapi unsur2 di dalam peta.Penggunaan Arc gis lebih mudah, tidak menggunakan parsial, semua data langsung terakumulasi menjadi satu, dan semua data misal jpeg bisa dikeluarkan .

Tugas Geographic Information System

13

Gambar 1.4 Contoh Data Sekunder

Gambar 1.5 Contoh Data Primer

1.5 Pengertian Topologi Topologi, Istilah ini digunakan karena GIS dibangun berdasarkan pada geografi atau spasial. Object ini mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu space. Objek bisa berupa fisik, budaya atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu peta untuk memberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu objek sesuai dengan kenyataannya di bumi. Simbol, warna dan gaya garis digunakan untuk mewakili
Tugas Geographic Information System 14

setiap spasial yang berbeda pada peta dua dimensi. Data Spasial berupa titik, garis, poligon (2-D), permukaan (3-D).

Format Titik Koordinat tunggal Tanpa panjang Tanpa luasan Lokasi kecelakaan Letak pohon Format Garis Koordinat titik awal dan akhir mempunyai panjang tanpa luasan jalan, sungai utility Format Poligon

Contoh:

Contoh:

Koordinat dengan titik awal akhir sama mempunyai panjang dan luasan Contoh:

tanah persil bangunan Format Permukaan dengan koordinat vertikal dan area dengan ketinggian peta slope bangunan bertingkat Model topologic sering membingungkan bagi pengguna awal dari GIS. Topologi

Contoh:

adalah pendekatan matematika yang memungkinkan kita untuk struktur data berdasarkan prinsip-prinsip adjacency fitur dan konektivitas fitur. Hal ini sebenarnya metode
Tugas Geographic Information System 15

matematika yang digunakan untuk mendefinisikan hubungan spasial. Tanpa struktur data dalam GIS topologic berbasis vektor yang paling manipulasi data dan analisis fungsi tidak akan praktis atau layak. Yang paling umum topologi struktur data adalah busur / node model data. Model ini berisi dua entitas dasar, busur dan node. Busur adalah serangkaian titik, bergabung dengan segmen garis lurus, yang dimulai dan berakhir pada sebuah node. Node adalah titik persimpangan di mana dua atau lebih busur bertemu. Node juga terjadi pada akhir busur menggantung, misalnya busur yang tidak terhubung ke busur yang lain seperti jalan buntu. Node terisolasi, tidak terhubung ke busur merepresentasikan fitur titik. Sebuah fitur poligon terdiri dari rantai tertutup busur. Dalam perangkat lunak GIS definisi topologi biasanya disimpan dalam format berpemilik. Namun, penawaran perangkat lunak yang paling mencatat definisi topologi dalam tiga tabel. Tabel ini analog dengan tabel relasional. Tiga tabel mewakili berbagai jenis fitur, misalnya titik, garis, daerah. Sebuah meja yang berisi keempat koordinat juga dimanfaatkan. Tabel simpul menyimpan informasi tentang node dan busur yang terhubung. Tabel busur berisi informasi topologi tentang busur. Ini termasuk awal dan node akhir, dan poligon ke kiri dan kanan yang busur unsur. Tabel poligon mendefinisikan busur yang membentuk poligon masing-masing. Sementara busur, simpul, dan poligon terminologi yang digunakan oleh vendor GIS kebanyakan, beberapa juga memperkenalkan istilah-istilah seperti tepi dan wajah untuk menentukan busur dan poligon. Ini hanya penggunaan kata yang berbeda untuk menentukan definisi topologi. Jangan bingung dengan ini. Karena data input yang paling tidak ada dalam struktur data topologi, topologi harus dibangun dengan perangkat lunak GIS. Tergantung pada data set ini dapat menjadi prosedur CPU intensif dan memakan waktu. Ini proses pembangunan melibatkan penciptaan tabel topologi dan definisi busur, simpul, dan entitas poligon. Untuk benar mendefinisikan topologi ada persyaratan khusus sehubungan dengan elemen grafis, misalnya tidak ada garis duplikat, tidak ada kesenjangan dalam busur yang mendefinisikan fitur poligon, dll Persyaratan ini terakhir di Mengedit Data bagian dari buku ini. Model topologi digunakan karena secara efektif model hubungan entitas spasial. Oleh karena itu, sangat cocok untuk operasi seperti kedekatan dan analisis konektivitas. Persentuhan melibatkan evaluasi kedekatan fitur, misalnya fitur yang menyentuh satu
Tugas Geographic Information System 16

sama lain, dan kedekatan, misalnya fitur yang dekat satu sama lain. Keuntungan utama dari model topologi adalah bahwa analisis spasial dapat dilakukan tanpa menggunakan data koordinat. Banyak operasi yang bisa dilakukan sebagian besar, jika tidak seluruhnya, dengan menggunakan definisi topologi saja. Ini adalah keuntungan yang signifikan atas CAD atau spageti struktur data vektor yang membutuhkan derivasi dari hubungan spasial dari data koordinat sebelum analisis dapat dilakukan. Kerugian utama dari model data topologi adalah sifat statis. Ini bisa menjadi proses yang memakan waktu untuk benar mendefinisikan topologi tergantung pada ukuran dan kompleksitas dari kumpulan data. Sebagai contoh, poligon hutan 2.000 berdiri akan memerlukan jauh lebih lama untuk membangun topologi yang banyak 2.000 batas kota. Hal ini karena kompleksitas yang melekat pada fitur, misalnya banyak cenderung persegi panjang sementara tegakan hutan sering panjang dan berliku-liku. Hal ini dapat menjadi pertimbangan ketika mengevaluasi kemampuan membangun topologi perangkat lunak GIS. Sifat statis dari model topologi juga menyiratkan bahwa setiap kali mengedit beberapa telah terjadi, misalnya batas-batas hutan berdiri berubah untuk mencerminkan panen atau luka bakar, topologi harus dibangun kembali. Integritas struktur topologi dan DBMS tabel yang berisi data atribut dapat menjadi perhatian di sini. Hal ini sering disebut sebagai integritas referensial. Sementara topologi adalah mekanisme untuk memastikan integritas dengan data spasial, integritas referensial adalah konsep memastikan integritas baik untuk data topologi dan data atribut terkait. 1.6 Komponen-Komponen GIS

Gambar 1.6 Komponen GIS

Tugas Geographic Information System

17

Brainware Baraniware

adalah orang yang menjalankan sistem meliputi

mengoperasikan, mengembangkan bahkan memperoleh manfaat dari sistem. Kategori orang yang menjadi bagian dari SIG ini ada beragam, misalnya operator, analis, programmer, database administrator bahkan stakeholder. Aplikasi merupakan kumpulan dari prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. Misalnya penjumlahan, klasifikasi, rotasi, koreksi geometri, query, overlay, buffer, join table dan sebagainya. Hardware GIS membutuhkan komputer untuk penyimpanan dan pemproresan data. Ukuran dari sistem komputerisasi bergantung pada tipe GIS itu sendiri. GIS dengan skala yang kecil hanya membutuhkan PC (personal computer) yang kecil dan sebaliknya. Ketika GIS yang di buat berskala besar di perlukan spesifikasi komputer yang besar pula serta host untuk client machine yang mendukung penggunaan multiple user. Hal tersebut disebabkan data yang digunakan dalam GIS baik data vektor maupun data raster penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses analisanya membutuhkan memori yang besar dan prosesor yang cepat. Untuk mengubah peta ke dalam bentuk digital diperlukan hardware yang disebut digitiz

Alat masukan data (digitizer, scanner, keyboard omputer, CD reader, diskette reader) Alat penyimpan dan pengolah data (komputer dengan hard disk-nya, tapes or cartridge unit, CD writer) Alat penampil dan penyaji keluaran/informasi (monitor komputer, printer, plotter)

Software Dalam pembuatan GIS di perlukan software yang menyediakan fungsi tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi geografis. Dengan demikian, elemen yang harus terdapat dalam komponen software GIS adalah:

Tool untuk melakukan input dan transformasi data geografis Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) Tool yang mendukung query geografis, analisa dan visualisasi
Tugas Geographic Information System 18

Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool geografi.

Gambar 1.7 Skema Software SIG

Inti dari software GIS adalah software GIS itu sendiri yang mampu menyediakan fungsifungsi untuk penyimpanan, pengaturan, link, query dan analisa data geografi. Beberapa contoh software GIS adalah ArcView, MapInfo, ArcInfo untuk SIG; CAD system untuk entry graphic data; dan ERDAS serta ER-MAP untuk proses remote sensing data. Modul dasar perangkat lunak SIG: modul pemasukan dan pembetulan data, modul penyimpanan dan pengorganisasian data, modul pemrosesan dan penyajian data, modul transformasi data, modul interaksi dengan pengguna (input query) Sub sistem Utama GIS Yang menggabungkan antara unsur peta (geografis) dan informasinya tentang peta tersebut (data atribut) dan dirancang untuk mendapatkan, mengolah, memanipulasi, menganalisa, memperagakan dan menampilkan data spatial untuk menyelesaikan perencanaan, mengolah dan meneliti permasalahan. Dan berikut adalah sub sistem utama GIS :

Sub sistem Masukan

Perangkat untuk menyediakan data sampai siap dimanfaatkan oleh pengguna yang berupa peralatan pemetaan terestris, fotogrametri, digitasi, scanner, dsb. Pada umumnya output dari perangkat tersebut berupa peta, citra dan tayangan gambar lainnya.

Sub sistem Database

Digitasi peta dasar pada berbagai wilayah/daerah cakupan dengan berbagai skala telah dan terus dilakukan dalam rangka membangun sistem database spasial yang mudah diperbaharui dan digunakan dengan data literal sebagai komponen utamanya.
Tugas Geographic Information System 19

Sub sistem Pengolahan Data

Pengolahan data baik yang berupa vektor maupun raster dapat dilakukan dengan berbagai software seperti AUTOCAD, ARCVIEW, ARCGIS, ERDAS, MAPINFO, dll. Salah satu karakteristik software GIS adalah adanya sistem Layer (pelapisan) dalam menggabungkan beberapa unsur informasi seperti misalnya sungai, pemukiman, jalan, dll.

Pada gambar diatas menunjukkan terdapat 8 layer. Peta akan terlihat berdasarkan layer yang tersusun dimana layer yang paling atas adalah layer yang tampak diatas.

Sub sistem Penyajian Informasi

Dilakukan dengan berbagai media agar mudah dimanfaatkan oleh pengguna. Dan berikut adalah kelebihan GIS dibandingkan dengan peta analog Peta Statis Proses updating mahal Komplek Diskrit (lembar per lembar) SIG Statis dan dinamis Porses updating murah Fleksibel Kontinyu dan yang diperlukan saja Tidak memungkinkan analisa dan Memungkinkan analisa dan modeling secara langsung modeling secara langsung Generate data perlu interpretasi Generate data tidak perlu interpretasi
Tugas Geographic Information System 20

1.7 Fungsi dari Key atau ID Dalam Basis Data Relasional GIS Pemasukan Data Dalam Sistem Informasi Geografi (SIG) Seperti yang telah kita ketahui bersama, ada 4 proses penting dalam Sistem Informasi Geografi yaitu pemasukan data, manajemen data, manipulasi/analisis data dan keluaran data. Keempat proses tersebut harus dilakukan tahap demi tahap untuk menghasilkan output SIG yang baik. Proses pemasukkan data bisa melibatkan banyak hal baik hardware maupun softwarenya, begitu juga dengan proses manajemen data serta output datanya. Akan tetapi untuk proses analisis dan manipulasi data, dalam hal ini gabungan data atribut dan data spasial maka hanya program-program GIS yang bisa melakukannya. Softwaresoftware SIG juga kadang diseting untuk bisa melakukan keempat proses-proses tersebut, misalnya software ArcView GIS. Untuk seseorang yang baru mengetahui SIG, proses pemasukkan data bisanya merupakan proses yang sangat ruwet, kadang proses pemasukkan data dipelajari lebih belakangan dibandingkan dengan proses-proses yang lainnya. Karena memang saat ini dah banyak sekali data-data peta digital (bentuk vektor dan grid) yang beredar, sehingga untuk menghasilkan otuput GIS yang baik tidak perlu lagi melakukan proses pemasukkan data (merubah peta hardcopy menjadi softcopy). Akan tetapi proses ini sangatlah penting. Karena tidak akan ada peta digital seandainya tidak ada proses pemasukkan data. Menurut Lukman (1993) pemasukan data merupakan proses pemasukan data pada komputer dari peta (peta topografi dan peta tematik), data statistik, data hasil analisis penginderaan jauh, data hasil pengolahan citra digital penginderaan jauh, dan lain-lain. Data-data spasial dan atribut baik dalam bentuk analog maupun data digital tersebut dikonversikan kedalam format yang diminta oleh perangkat lunak sehingga terbentuk basisdata (database). Basisdata adalah pengorganisasian data yang tidak berlebihan dalam komputer sehingga dapat dilakukan pengembangan, pembaharuan, pemanggilan, dan dapat digunakan secara bersama oleh pengguna (Anon, 2003). Menurut Puntodewo, dkk (2003) ada beberapa macam sumber data spasial yang dapat digunakan dalam GIS diantaranya yaitu:
Tugas Geographic Information System 21

1. Peta analog Peta analog adalah peta dalam bentuk cetakan seperti peta rupa bumi yang diterbitkan Bakosurtanal. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi, sehingga sudah mempunyai referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angina dsb walaupun pada akhirnya koordinatnya harus dikoreksi kedalam koordinat digital. Peta analog harus dikonversikan menjadi peta digital dengan berbagai cara misalnya digitasi. Karsidi (1996) dalam geocities.com/yaslinus (2007), mengatakan bahwa untuk mengubah data peta menjadi data sistem informasi geografi digital, maka ada dua proses yang dapat dilakukan yaitu melalui digitasi garis dan penyiaman/penyapuan (scanning). Dengan digitasi maka obyekobyek di peta digambarkan ulang dalam bentuk digital menggunakan peralatan meja digitasi atau bantuan mouse dan monitor. Meja digitasi adalah alat perekam koordinat yang akan mencatat posisi dari kursor yang dipakai untuk menggambar ulang obyek peta. Dilain pihak dengan teknik scanning/penyiaman, maka obyekobyek peta direkam ulang dengan alat optik (semacam mesin foto copy) yang kemudian akan mengubah data rekaman gambar ke dalam format raster/image yang dalam proses digitasinya menggunakan teknik On Screen Digitazier. Digitasi adalah pengambilan data dengan cara menelusuri peta yang telah ada dengan menggunakan meja gambar yang disebut Digitizer Tablet atau mengikuti gambar hasil scanner/penyiaman di layar monitor yang disebut dengan On Screen Digitizer. 2. Data dari sistem Penginderaan Jauh Data Pengindraan Jauh dapat dikatakan sebagai sumber data yang terpenting bagi SIG karena ketersediaannya secara berkala. Dengan adanya bermacam-macam satelit di ruang angkasa dengan spesifikasinya masing-masing, kita bisa menerima berbagai jenis citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format raster seperti citra satelit dan foto udara. Citra penginderaan jauh yang berupa foto udara atau dapat diinterpretasi terlebih dahulu sebelum dikonversi kedalam bentuk digital. Sedangkan citra yang diperoleh dari satelit yang sudah dalam bentuk digital dapat langsung digunakan setelah diadakan koreksi seperlunya. Lebih lanjut dinyatakan ketiga sumber tersebut saling mendukung satu terhadap yang lain. Data lapangan dapat digunakan untuk membuat peta fisik, sedangkan data penginderaan jauh juga memerlukan data lapangan untuk lebih memastikan
Tugas Geographic Information System 22

kebenaran data tersebut. Jadi ketiga sumber data saling berkaitan, melengkapi dan mendukung, sehingga tidak boleh ada yang terabaikan (geocities.com/yaslinus). 3. Data hasil pengukuran lapangan. Contoh data hasil pengukuran lapang adalah data batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan hutan, dsb., yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri. Pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut. 4. Data GPS. Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi seiring dengan pencabutan Selective Availability (SA) oleh Amerika Serikat (AS). Sebelum SA di cabut oleh AS keakuratan sebuah GPS hanya 100m dari seharusnya dan saat ini pada umumnya keakuratan sebuah GPS adalah 10m. data posisi GPS dapat digunakan sebagai data dasar koordinat bumi, selain itu hasil traning area sebuah GPS dapat juga digunakan sebagai data penunjang dalam pembuatan peta.

Tugas Geographic Information System

23

You might also like