You are on page 1of 7

BAB I.

ALAT UKUR MENUNJUK


Alat ukur menunjuk merupakan alat ukur yang langsung memberikan nilai pengukuran
besaran lustrik pada skala yang yang dapat dibaca dengan jelas dan akan menunjukkan harga
besaran listrik yang diukur pada saat itu. Alat ukur ini terdiri dari suatu penunjuk yang dapat
bergerak sepanjang skala yang dikalibrasi, dan disambungkan dengan system berputar dari alat
ukur yang mempunyai bantalan batu permata. Sistem berputar dari alat ukur tersebut dikenai
torsi-torsi sebagai berikut:
1. Torsi penyimpang
2. Torsi Pengontrol
3. Torsi Peredam
A. Torsi Penyimpang
EIek elektrostatis, elektrodinamis, magnetis, induktiI, panas merupakan beberapa eIek
yang dapat menghasilkan torsi penyimpang. Torsi ini menyebabkan system yang berputar,
bergerak dari posisi nol. Demikian juga penunjuk yang terpasang pada system juga ikut bergerak
dari posisi nolnya. Posisi nol adalah posisi pada saat alat ukur tidak dipakai.
B. Torsi PengontroI
Torsi pengontrol digunakan untuk mengontrol penyimpangan system yang berputar
supaya tidak berputar terus menerus, sehingga torsi pengontrol ini berlawanan arah dengan torsi
penyimpang. Petunjuk yang terpasang pada system dihentikan pada suatu posisi di mana torsi
penyimpang dan torsi pengontrol seimbang.. Torsi penyimpang akan menjadi patokan dimana
variasi magniutude dari arus akan menghasilkan penyimpangan system yang bergerak pada
proporsi sesuai dengan ukurannya masing-masing. Jika tidak ada torsi pengontrol, penunjuk pada
system akan bergerak pada posisi maksimum dari magnitude arus yang diukur, dan meskipun
arus sudah dihilangkan, penunjuk tidak akan kembali ke posisi nol. Tori yang dapat mengontrol
antara lain adalah pegas dan graIity
1. Kontrol Gravity (Pemberat)
Untuk memperoleh kontrol pemberat, diperlukan sebuah pemberat kecil (balance mass)
yang dipasangkan dan dapat diatur pada sistem yang berputar sehingga torsi penyimpang
seimbang dengan arah yang berlawanaan dengan torsi pengontrol. Hal ini ditunjukkan oleh
gambar 1 di bawah ini :

Gambar 1. Kontrol gravity pada alat ukur menunjuk
Torsi Pengontrol (%.) sebanding dengan sudut simpangan
%.Csin7
Penyekrupan pemberat ke atas atau ke bawah system mengatur tingkatan pengontrolan jika
kontrol pegas (%/) sebanding dengan 1
%/C1
Sehingga pada posisi berhenti
%.%/atau 1Csin7
Untuk 7mencapai 90, jarak AB meningkat relative kecil untuk perubahan sudut tertentu
dibandingkan bila 7baru saja meningkat dari nol sehingga alat ukur yang dikontrol dengan
pemberat mempunyai skala tidak rata.
2. Kontrol Pegas
Kontrol pegas biasanya diperoleh dari bahan pospor-perunggu atau biasa disebut dengan
pegas rambut. Pegas dibuat dari bahan non magnetis, tidak mudah lembek, mempunyai tahanan
jenis yang rendah dan mempunyai koeIisien suhu tahanan yang rendah pula. Kontrol pegas ini
dipasangkan pada system yang berputar pada alat ukur. Penyimpangan jarum penunjuk
menyebabkan peas terpuntir pada arah yang berlawanan dengan simpangan. Puntiran ini
menimbulkan simpanan torsi yang sebanding dengan sudut penyimpangan dari system yang
berputar. Jika terjadi keseimbangan antarar torsi penyimpang dengan torsi pengontrol maka
jarum penunjuk akan berhenti. Hal ini ditunjukkan pada gambar 1 pada sub bab kontrol pegas

Untuk control pegas %.C7dan %/C1
Karena %.%/
maka 7C1
Karena simpangan sebanding dengan arus 1, maka alat ukur mempunyai nilai linier.
Untuk memperoleh kesebandingan antara torsi pengontrol dengan sudut simpangan, maka pegas
yang dipasangkan harus mempunyai jumlah lilitan yang cukup banyak sehingga sudut deIormasi
per satuan panjang pada skala penuh menjadi kecil. Harus diperhatikan juga bahwa reganggan
pegas yang terjadi harus dapat diatasi sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya setting yang
permanent. Kontrol pegas ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan control pemberat yaitu
memberikan skala yang linier, tetapi kekurangannya adalah terpengaruh dengan suhu dan dalam
pemakaian yang cukup lama akan lembek.
. Torsi Peredam
Jika sistem alat ukur bergerak, terdapat gaya yang beraksi berlawanan arah dengan arah
gerakan system. Gaya tersebut adalah Gaya peredam yang dapat menghentikan jarum penunjuk
dengan cepat. Tanpa adanya gaya peredam ini, jarum penunjuk akan mengalami getararn di
sekitar posisi akhir simpangan beberapa saat sebelum berhenti. Hal ini disebabkan adanya siIat
inert atau kelembaman dari system yang berputar tersebut.Akan tetapi gaya peredam ini harus
diatur pada suatu nilai yang cukup membuat jarum penunjuk naik dengan cepat pada posisi yang
tidak melampaui penyimpangan. Jika peredamannya melampaui nilai tersebut , maka akan
membuat alat ukur ttersebut lambat. Gaya peredam dapat diperoleh dari gesekan udara, arrus
Eddy dan gesekan cairan. Pada gambar diperlihatkan metode peredamannya.

Gambar 2. Metode peredaman
BAB II. ALAT UKUR KUMPARAN PUTAR
A. Struktur aIat ukur kuparan putar
Alat ukur kumparan putar adalah alat pengukur, yang bekerja atas dasar adanya suatu
kumparan listrik, yang ditempatkan pada medan magnet, yang berasal dari suatu magnet
pemanen. Arus yang dialirkan melalui kumparan akan menyebabakan kumparan tersebut
berputar. Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur yang penting yang dipakai untuk bermacam
arus, yaitu arus searah, arus bolak-balik. Konsep struktur alat ukur kumparan putar (permanent
magnetic moving coil instrument) adalah sebagai berikut:

Gambar 3. Konsep struktur alat ukur kumparan putar
Pada dasarnya Alat kumparan putar ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang bergerak
dan bagian yang diam. Bagian yang bergerak terdiri dari kumparan putar, jarum penunjuk dan
beban penyeimbang. Sedangkan bagian yang diam terdiri dari medan karena magnet permanen,
pegas atau per serta penyangga. Kontruksi alat ukur kumparan putar ditunjukkan pada gambar 4.
Dalam alat ukur kumparan putar, pada umumnya kumparan putarnya dibuat dari
kerangka berbahan aluminium tembaga atau alumunium halus dan berosilasi.

Gambar 4. Alat kumparan putar terdiri dari kumparan putar, jarum penunjuk, beban
penyeimbang, magnet permanent, pegas dan penyangga
Kumparan diletakkan di antara magnet permanent pada suatu inti besi yang berbentuk
silinder agar arah dari medan magnet selalu tegak lurus terhadap kumparan putar Jarum
penunjuk merupakan bagian yang menunjukkan besarann dari suatu hasil pengukuran.
Terdapat dua jenis jarum penunjuk yaitu jarum penunjuk yang tipis untuk alat ukur
dengan ketelitian tinggi dan jarum penunjuk yang tebal untuk memudahkan pembacaan dari
kejauhan dan biasanya diletakkan pada panel listrik.
Beban penyeimbang diletakkan di belakang jarum penunjuk yang berIungsi sebagai
penyeimbang sehingga poros penyangga jarum penunjuk berada tepat di titik beratnya. Tujuan
diberikannya beban penyeimbang ini adalah untuk mengurangi gesekan serta goncangan pada
jarum penunjuk ketika menyimpang atau berdeIleksi.
Magnet permanent yang diberikan berguna untuk membangkitkan medan magnet di
sekitar kumparan putar dan akan menimbulkan momen gerak pada kumparan putar apabila dialiri
arus.
Penyangga pada alat ukur kumparan putar ini berIungsi untuk menahan berat kumparan
putar beserta jarum penunjuknya. Gesekan yang terjadi antara penyangga (jewel) dengan poros
perputarannya (pivot) harus diusahakan sekecil mungkin.
Pegas atau per yang dipasang pada alat ukur kumparan putar ini berIungsi untuk
memberikan momen perlawanan terhadap momen gerak sehingga didapat suatu keseimbangan
momen atau gaya pada harga penunjuknya.

B. Prinsip Kerja
Prinsip kerja alat ukur kumparan ini adalah adanya gaya pada penghantar berarus yang
diletakkan pada medan magnet (berdasarkan percobaan Lorentz).
Pada alat ukur kumparan putar pada umumnya terdapat baterai yang memungkinkan arus
searah melalui alat ukur tersebut saat probe dihubungkan sehingga kemudian jarumpenunjuknya
bergerak. Simpangan atau deIleksi jarum penunjuk terjadi karena adanya interaksi antara arus
dan medan magnet pada kumparan putar. Arus pada kumparan putar mengakibatkan gaya
elektromagnetis yang memiliki arah tertentu sehingga jarum menyimpang sebesar 7Simpangan
dinyatakan dengan momen gerak
Td BnabI
Dengan
B medan magnet di celah udara
a panjang kumparan
b lebar kumparan
n banyaknya lilitan
I arus
Pegas yang dipasangkan pada jarum penunjuk akan memberikan reaksi yang berbanding
lurus dengan sudut rotasi sumbu dan berusaha untuk menahan perputaran dengan momen control
Tc t 0 Apabila jarum penunjuk menyimpang dengan sudut akhir 7maka terjadi keadaan
seimbang dimana Td T. Secara listrik kerangka alumunium kumparan putar merupakan
jaringan hubung pendek (short circuit), dan memberikan pada kumparan momen peredam.
Magnet permanent terdiri dari sepatu kutub dan magnet permanent berbentuk U. Magnet
permanent terbuat dari logam Ierromagnetik yang terbuat dari logam alnico (campuran
alumunium nikel dn cobalt) dan mempunyai kutub besi lunak yang ujungnya dibuat melengkung.
Bila kumparan putar berputar yang disebabkan oleh arus yang melaluinya, maka dalam
kerangkanya akan timbul arus induksi. Ini disebabkan karena putaran kerangka aluminium ini
terjadi dalam medan magnet pada celah udara, sehingga tegangan yang berbanding lurus pada
kecepatan perputaran akan diinduksikan dalam kerangka tersebut. Arah dari tegangan dapat
ditentukan melalui hukum tangan kanan Fleming. Tegangan ini yang menyebabkan arus induksi
mengalir ke dalam kerangka kumparan.
Sebaliknya arah arus induksi ini akan memotong Iluks magnet dalam celah udara bila
kumparan berputar, dan akan dibangkitkan momen yang berbanding lurus dengan kecepatan
putar. Akan tetapi arah dari momen ini adalah berlawanan dengan arah perputaran, menyebabkan
perputaran terhambat. Dengan demikian terjadilah suatu redaman yang dapat melawan
perputaran. Luas penampang kerangka kumparan putar mempengaruhi momen redaman. Apabila
luas penampangnya kecil berarti tahanannya besar dan arus induksi kecil sehingga momen
redamannya menjadi kurang.
. KeIebihan dan keIemahan aIat ukur kumparan putar
Kelebihan dan kelemahan alat ukur kumparan putar jenis magnet permaen adalah sebagai
berikut :
Kelebihan:
1. Memerlukan daya rendah
2. Skala seragam dan dapat dirancang untuk melampaui 270
3. mempunyai rasio torsi / berat tinggi
4. dapat dimodiIikasi dengan bantuan shunt dan tahsnan seri untuk memperbesar batas ukur arus
dan tegangan
5. tidak mempunyai kehilangan hysterisis
6. Peredaman dengan arus eddy sangat eIektiI
7. Karena medan yang bekerja pada alat ukur sangat kuat, alat ukur tidak banyak dipengaruhi
oleh medan magnet luar.
Kelemahan :
1. Karena kontruksi yang bagus dan perlunya kecermatan permesinan dan perakitan dari
berbagai suku cadang, alat ukur ini lebih mahal disbanding dengan alat ukur besi putar.
2. Beberapa kesalahan (error) terjadi karena pegas control dan magnet permanent yang
sudah tua atau lama pemakaiannya.

You might also like