Alat ukur menunjuk merupakan alat ukur yang langsung memberikan nilai pengukuran besaran lustrik pada skala yang yang dapat dibaca dengan jelas dan akan menunjukkan harga besaran listrik yang diukur pada saat itu. Alat ukur ini terdiri dari suatu penunjuk yang dapat bergerak sepanjang skala yang dikalibrasi, dan disambungkan dengan system berputar dari alat ukur yang mempunyai bantalan batu permata. Sistem berputar dari alat ukur tersebut dikenai torsi-torsi sebagai berikut: 1. Torsi penyimpang 2. Torsi Pengontrol 3. Torsi Peredam A. Torsi Penyimpang EIek elektrostatis, elektrodinamis, magnetis, induktiI, panas merupakan beberapa eIek yang dapat menghasilkan torsi penyimpang. Torsi ini menyebabkan system yang berputar, bergerak dari posisi nol. Demikian juga penunjuk yang terpasang pada system juga ikut bergerak dari posisi nolnya. Posisi nol adalah posisi pada saat alat ukur tidak dipakai. B. Torsi PengontroI Torsi pengontrol digunakan untuk mengontrol penyimpangan system yang berputar supaya tidak berputar terus menerus, sehingga torsi pengontrol ini berlawanan arah dengan torsi penyimpang. Petunjuk yang terpasang pada system dihentikan pada suatu posisi di mana torsi penyimpang dan torsi pengontrol seimbang.. Torsi penyimpang akan menjadi patokan dimana variasi magniutude dari arus akan menghasilkan penyimpangan system yang bergerak pada proporsi sesuai dengan ukurannya masing-masing. Jika tidak ada torsi pengontrol, penunjuk pada system akan bergerak pada posisi maksimum dari magnitude arus yang diukur, dan meskipun arus sudah dihilangkan, penunjuk tidak akan kembali ke posisi nol. Tori yang dapat mengontrol antara lain adalah pegas dan graIity 1. Kontrol Gravity (Pemberat) Untuk memperoleh kontrol pemberat, diperlukan sebuah pemberat kecil (balance mass) yang dipasangkan dan dapat diatur pada sistem yang berputar sehingga torsi penyimpang seimbang dengan arah yang berlawanaan dengan torsi pengontrol. Hal ini ditunjukkan oleh gambar 1 di bawah ini :
Gambar 1. Kontrol gravity pada alat ukur menunjuk Torsi Pengontrol (%.) sebanding dengan sudut simpangan %.Csin7 Penyekrupan pemberat ke atas atau ke bawah system mengatur tingkatan pengontrolan jika kontrol pegas (%/) sebanding dengan 1 %/C1 Sehingga pada posisi berhenti %.%/atau 1Csin7 Untuk 7mencapai 90, jarak AB meningkat relative kecil untuk perubahan sudut tertentu dibandingkan bila 7baru saja meningkat dari nol sehingga alat ukur yang dikontrol dengan pemberat mempunyai skala tidak rata. 2. Kontrol Pegas Kontrol pegas biasanya diperoleh dari bahan pospor-perunggu atau biasa disebut dengan pegas rambut. Pegas dibuat dari bahan non magnetis, tidak mudah lembek, mempunyai tahanan jenis yang rendah dan mempunyai koeIisien suhu tahanan yang rendah pula. Kontrol pegas ini dipasangkan pada system yang berputar pada alat ukur. Penyimpangan jarum penunjuk menyebabkan peas terpuntir pada arah yang berlawanan dengan simpangan. Puntiran ini menimbulkan simpanan torsi yang sebanding dengan sudut penyimpangan dari system yang berputar. Jika terjadi keseimbangan antarar torsi penyimpang dengan torsi pengontrol maka jarum penunjuk akan berhenti. Hal ini ditunjukkan pada gambar 1 pada sub bab kontrol pegas
Untuk control pegas %.C7dan %/C1 Karena %.%/ maka 7C1 Karena simpangan sebanding dengan arus 1, maka alat ukur mempunyai nilai linier. Untuk memperoleh kesebandingan antara torsi pengontrol dengan sudut simpangan, maka pegas yang dipasangkan harus mempunyai jumlah lilitan yang cukup banyak sehingga sudut deIormasi per satuan panjang pada skala penuh menjadi kecil. Harus diperhatikan juga bahwa reganggan pegas yang terjadi harus dapat diatasi sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya setting yang permanent. Kontrol pegas ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan control pemberat yaitu memberikan skala yang linier, tetapi kekurangannya adalah terpengaruh dengan suhu dan dalam pemakaian yang cukup lama akan lembek. . Torsi Peredam Jika sistem alat ukur bergerak, terdapat gaya yang beraksi berlawanan arah dengan arah gerakan system. Gaya tersebut adalah Gaya peredam yang dapat menghentikan jarum penunjuk dengan cepat. Tanpa adanya gaya peredam ini, jarum penunjuk akan mengalami getararn di sekitar posisi akhir simpangan beberapa saat sebelum berhenti. Hal ini disebabkan adanya siIat inert atau kelembaman dari system yang berputar tersebut.Akan tetapi gaya peredam ini harus diatur pada suatu nilai yang cukup membuat jarum penunjuk naik dengan cepat pada posisi yang tidak melampaui penyimpangan. Jika peredamannya melampaui nilai tersebut , maka akan membuat alat ukur ttersebut lambat. Gaya peredam dapat diperoleh dari gesekan udara, arrus Eddy dan gesekan cairan. Pada gambar diperlihatkan metode peredamannya.
Gambar 2. Metode peredaman BAB II. ALAT UKUR KUMPARAN PUTAR A. Struktur aIat ukur kuparan putar Alat ukur kumparan putar adalah alat pengukur, yang bekerja atas dasar adanya suatu kumparan listrik, yang ditempatkan pada medan magnet, yang berasal dari suatu magnet pemanen. Arus yang dialirkan melalui kumparan akan menyebabakan kumparan tersebut berputar. Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur yang penting yang dipakai untuk bermacam arus, yaitu arus searah, arus bolak-balik. Konsep struktur alat ukur kumparan putar (permanent magnetic moving coil instrument) adalah sebagai berikut:
Gambar 3. Konsep struktur alat ukur kumparan putar Pada dasarnya Alat kumparan putar ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang bergerak dan bagian yang diam. Bagian yang bergerak terdiri dari kumparan putar, jarum penunjuk dan beban penyeimbang. Sedangkan bagian yang diam terdiri dari medan karena magnet permanen, pegas atau per serta penyangga. Kontruksi alat ukur kumparan putar ditunjukkan pada gambar 4. Dalam alat ukur kumparan putar, pada umumnya kumparan putarnya dibuat dari kerangka berbahan aluminium tembaga atau alumunium halus dan berosilasi.
Gambar 4. Alat kumparan putar terdiri dari kumparan putar, jarum penunjuk, beban penyeimbang, magnet permanent, pegas dan penyangga Kumparan diletakkan di antara magnet permanent pada suatu inti besi yang berbentuk silinder agar arah dari medan magnet selalu tegak lurus terhadap kumparan putar Jarum penunjuk merupakan bagian yang menunjukkan besarann dari suatu hasil pengukuran. Terdapat dua jenis jarum penunjuk yaitu jarum penunjuk yang tipis untuk alat ukur dengan ketelitian tinggi dan jarum penunjuk yang tebal untuk memudahkan pembacaan dari kejauhan dan biasanya diletakkan pada panel listrik. Beban penyeimbang diletakkan di belakang jarum penunjuk yang berIungsi sebagai penyeimbang sehingga poros penyangga jarum penunjuk berada tepat di titik beratnya. Tujuan diberikannya beban penyeimbang ini adalah untuk mengurangi gesekan serta goncangan pada jarum penunjuk ketika menyimpang atau berdeIleksi. Magnet permanent yang diberikan berguna untuk membangkitkan medan magnet di sekitar kumparan putar dan akan menimbulkan momen gerak pada kumparan putar apabila dialiri arus. Penyangga pada alat ukur kumparan putar ini berIungsi untuk menahan berat kumparan putar beserta jarum penunjuknya. Gesekan yang terjadi antara penyangga (jewel) dengan poros perputarannya (pivot) harus diusahakan sekecil mungkin. Pegas atau per yang dipasang pada alat ukur kumparan putar ini berIungsi untuk memberikan momen perlawanan terhadap momen gerak sehingga didapat suatu keseimbangan momen atau gaya pada harga penunjuknya.
B. Prinsip Kerja Prinsip kerja alat ukur kumparan ini adalah adanya gaya pada penghantar berarus yang diletakkan pada medan magnet (berdasarkan percobaan Lorentz). Pada alat ukur kumparan putar pada umumnya terdapat baterai yang memungkinkan arus searah melalui alat ukur tersebut saat probe dihubungkan sehingga kemudian jarumpenunjuknya bergerak. Simpangan atau deIleksi jarum penunjuk terjadi karena adanya interaksi antara arus dan medan magnet pada kumparan putar. Arus pada kumparan putar mengakibatkan gaya elektromagnetis yang memiliki arah tertentu sehingga jarum menyimpang sebesar 7Simpangan dinyatakan dengan momen gerak Td BnabI Dengan B medan magnet di celah udara a panjang kumparan b lebar kumparan n banyaknya lilitan I arus Pegas yang dipasangkan pada jarum penunjuk akan memberikan reaksi yang berbanding lurus dengan sudut rotasi sumbu dan berusaha untuk menahan perputaran dengan momen control Tc t 0 Apabila jarum penunjuk menyimpang dengan sudut akhir 7maka terjadi keadaan seimbang dimana Td T. Secara listrik kerangka alumunium kumparan putar merupakan jaringan hubung pendek (short circuit), dan memberikan pada kumparan momen peredam. Magnet permanent terdiri dari sepatu kutub dan magnet permanent berbentuk U. Magnet permanent terbuat dari logam Ierromagnetik yang terbuat dari logam alnico (campuran alumunium nikel dn cobalt) dan mempunyai kutub besi lunak yang ujungnya dibuat melengkung. Bila kumparan putar berputar yang disebabkan oleh arus yang melaluinya, maka dalam kerangkanya akan timbul arus induksi. Ini disebabkan karena putaran kerangka aluminium ini terjadi dalam medan magnet pada celah udara, sehingga tegangan yang berbanding lurus pada kecepatan perputaran akan diinduksikan dalam kerangka tersebut. Arah dari tegangan dapat ditentukan melalui hukum tangan kanan Fleming. Tegangan ini yang menyebabkan arus induksi mengalir ke dalam kerangka kumparan. Sebaliknya arah arus induksi ini akan memotong Iluks magnet dalam celah udara bila kumparan berputar, dan akan dibangkitkan momen yang berbanding lurus dengan kecepatan putar. Akan tetapi arah dari momen ini adalah berlawanan dengan arah perputaran, menyebabkan perputaran terhambat. Dengan demikian terjadilah suatu redaman yang dapat melawan perputaran. Luas penampang kerangka kumparan putar mempengaruhi momen redaman. Apabila luas penampangnya kecil berarti tahanannya besar dan arus induksi kecil sehingga momen redamannya menjadi kurang. . KeIebihan dan keIemahan aIat ukur kumparan putar Kelebihan dan kelemahan alat ukur kumparan putar jenis magnet permaen adalah sebagai berikut : Kelebihan: 1. Memerlukan daya rendah 2. Skala seragam dan dapat dirancang untuk melampaui 270 3. mempunyai rasio torsi / berat tinggi 4. dapat dimodiIikasi dengan bantuan shunt dan tahsnan seri untuk memperbesar batas ukur arus dan tegangan 5. tidak mempunyai kehilangan hysterisis 6. Peredaman dengan arus eddy sangat eIektiI 7. Karena medan yang bekerja pada alat ukur sangat kuat, alat ukur tidak banyak dipengaruhi oleh medan magnet luar. Kelemahan : 1. Karena kontruksi yang bagus dan perlunya kecermatan permesinan dan perakitan dari berbagai suku cadang, alat ukur ini lebih mahal disbanding dengan alat ukur besi putar. 2. Beberapa kesalahan (error) terjadi karena pegas control dan magnet permanent yang sudah tua atau lama pemakaiannya.