You are on page 1of 103

Materi Kuliah K4 1

K4
Oleh :
Naniek Ratni JAR
Materi Kuliah K4 2
PERBEDAAN K3 & KESEHATAN MASYARAKAT
NO K3 NO KESEHATAN MASYARAKAT
1. Tujuan : Masyarakat Tenaga
Kerja
1. Tujuan : Masyarakat Umum
2. Yang diurusi golongan
karyawan
2. Yang diurusi golongan
masyarakat
3. Ditandai sangat efektifnya
pemeriksaan sebelum dan
periodik
3. Sulit untuk pemeriksaan medik
4. Yang dihadapi adalah
lingkungan kerja
4. Lingkungan umum
5. Terutama bertujuan
peningkatan produktivitas
5. Kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat
6. Dibiayai oleh perusahaan 6. Oleh anggaran pemerintah
7. Perkembangannya pesat
setelah revolusi industri
7. Perkembangan cepat setelah
kemajuan ilmu di bidang jazad
renik
8. Per UU dalam lingkup
ketenagakerjaan
8. Per UU dalam lingkungan
kesehatan
Materi Kuliah K4 3
PER-UU YANG MENGATUR
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
UU No. 14 tahun 1969 berisi:
1. Tiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan,
kesehatan, pemeliharaan moral kerja dan perlakuan yang sesuai dengan
martabat manusia dan moral agama
2. Pemerintah membina
- Norma kesehatan kerja & higiene perusahaan
- Norma keselamatan kerja
- Norma kerja
- Norma pemberian ganti rugi, perawatan dan rehabilitasi dalam hal
kecelakaan kerja
UU yang lain:
- UU kerja tahun 1948 1951
- UU kecelakaan tahun 1947 1957
- UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
- UU No. 3 tahun 1969 tentang persetujuan konvensi LO
- UU No. 120 tentang higiene dalam perniagaan dan kantor-kantor
- Permen Perburuhan tentang syarat-syarat kebersihan dan kesehatan
tempat kerja
- UU higiene untuk perusahaan umum
- UU gangguan (HO)
UU No. 14 1969
Ketentuan-ketentuan pokok
Mengenai tenaga kerja
DEPNAKER
DEPKES
PERUSAHAAN
- nsepski
- Membina
- Memaksa
Materi Kuliah K4 4
1. UU-Kerja tahun 1948 - 1951
2. UU KeceIakaan (1947 - 1957)
- diundangkan tahun 1947
- resmi berlaku tahun 1957
* Berisi : penggantian pada buruh yang mengalami kecelakaan
atau penyakit akibat kerja
* UU ini sering disebut UU kompensasi pekerja (Workmen
Compensation Law)
* UU ini perlu ditinjau bila:
a. Besarnya kompensasi tidak mencukupi
b. Penilaian taraf / derajat cacat
karena cacat tidak hanya anatomis & faal tapi harus
juga psikis, sosial & ekonomi
UU-Kerja th. 1948
Berlaku 1951
sekarang didukung
PP No. 1 th. 1951
- Tidak semua pasal berlaku
- Hanya pasal 16 ayat
Mengatur
- Jam kerja
- Cuti tahunan
- Cuti hamil
- Cuti haid
- Pekerja anak-anak
- Orang muda
- Wanita
- Tempat kerja, dll
Materi Kuliah K4 5
3. UU - KeseIamatan Kerja
Merupakan pengganti dari Veilligheids Reglement (1910)
Berisi : Ketentuan umum keselamatan kerja yang
disesuaikan dengan:
1. Perkembangan masyarakat
2. ndustrialisasi
3. Teknik & teknologi
Keselamatan kerja segala tempat kerja di wilayah R
- Di darat
- Di dalam tanah
- Di permukaan air
- Di dalam air & udara
Jenis kegiatan yang harus dipenuhi keselamatan kerjanya
* Pekerjaan yang berbahaya (diatur dalam UU)
* Semua produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan
bahaya kecelakaan
- perencanaan
- pengangkutan
- peredaran
- perdagangan
- pemasangan
- pemakaian
- penggunaan
- pemeliharaan & penyimpanan
# barang, bahan
# produk teknis
- aparat produksi
Pembinaan norma-norma
Keselamatan kerja
Materi Kuliah K4 6
* Jenis pekerjaan yang memerlukan syarat teknis ilmiah
- Konstruksi
- Bahan
- Pengolah
- Pembuatan
- Perlengkapan
- Alat-alat perlindungan
- Pengujian & pengesahan
- Pengepakan
- Labelisasi
- Aparat
Pelaksanaan K-3
Umum Direktur
Langsung pegawai pengawas & ahli Kes. Kerja
Pembina Menaker Depnaker
SPS Sekarang
4. Konvensi ILO No. 120
Hygiene dalam perniagaan & kantor-kantor
Berlaku bagi:
1. Badan perniagaan
2. Badan-badan, lembaga-lembaga dan kantor pemberi jasa
3. Setiap bagian & badan, lembaga atau kantor pemberi jasa
dan pekerjanya melakukan dagang / kantor sejauh mereka
taat pada UU & ketentuan (Nas. / nternas) lain mengenai
hygiene dalam industri, pertambangan, pengangkutan &
pertanian
UU yang Iain:
a) Artikel 10 dari politic mijn reglement (1916) tentang hygiene
pertambangan
b) Veillegheids Ordonantie (1910) berdasarkan besarnya
tenaga penggerak dalam perusahaan
c) Permen Perburuhan tentang syarat-syarat kebersihan dan
kesehatan tempat kerja (1964)
Materi Kuliah K4 7
d) UU hygiene bagi usaha-usaha umum Depkes
Terutama yang menyangkut aspek gangguan hygiene dan
sanitasi dari suat perusahaan ke masyarakat
e) HO (1927) usaha preventif tentang gangguan hygiene &
Kes. Kerja kepada masyarakat akibat perusahaan tersebut
ORGANISASI NASIONAL YANG BERHUBUNGAN
DENGAN K-3
DEPNAKER Bekerja
DEPKES nterdepartement
Yang berfungsi:
1. Menaker dan Menkes akan bekerjasama dalam pembinaan
dan peningkatan kegiatan hygiene perusahaan dan
kesehatan kerja.
2. Depnaker & Depkes mengambil langkah-langkah ke arah
perkembangan hygiene perusahaan dan kesehatan kerja
dengan perluasan usaha Kesmas melalui unit kesehatan
3. Depnaker dan Depkes melakukan pengaturan
pengorganisasian, pembinaan & pengawasan dengan
peraturan perundangan
4. Depnaker & Depkes mengadakan pembinaan & pengerahan
tenaga kesehatan
5. Kedua Departemen memanfaatkan bantuan LN dalam
hygiene perusahaan dan kesehatan kerja
Materi Kuliah K4 8
UNTUK EVALUASI BAIK BURUKNYA, BERHASIL TIDAKNYA,
EFEKTIF TIDAKNYA ORGANISASI PERUSAHAAN &
KESEHATAN KERJA DIPERLUKAN FAKTA-FAKTA:
1. Angka Prevalensi : Jumlah yang sakit dalam waktu tertentu
Pop saat pengamatan
2. Angka rata-rata prevalensi sewaktu:
a) Angka prevalensi dalam waktu yang telah ditentukan
3. Angka sakit (Morbidity Rate)
a) ncidence rate
= Jml kasus baru peny. Yang ditemukan setahun
Pop. Tengah tahun
b) Prevalence rate
= Jml kasus peny. ditemukan pada suatu saat
Pop. pada saat tersebut
4. Angka kematian (Mortality Rate)
a) Angka kematian oleh semua sebab penyakit
= Jml kematian oleh semua sebab dalam 1 th x 1000
Populasi tengah tahun
b) Angka kematian untuk semua sebab menurut umur, suku
kelamin, kedudukan ekonomi, pekerjaan
= Jml kematian sesuai gol. Dimaksud dalam 1 th x 100.000
Populasi tengah tahun
c) Angka kematian oleh sebab suatu penyakit
= Jml kematian oleh sebab suatu penyakit dalam 1 th x 100.000
Populasi pertengahan tahun
d) Ratio kematian suatu penyakit
= Jml kematian karena suatu penyakit A x 100
Jml kasus penyakit A
Materi Kuliah K4 9
e) Angka kematian bayi
= Jml kematian bayi dibawah 1 th selama 1 th x 1000
Jml kelahiran hidup selama 1 th
f) Angka kematian Neonatus
= Jml kematian bayi umur < 1 bulan selama 1 th x 1000
Jml kelahiran hidup dalam setahun
g) Angka kematian ibu bersalin
= Jml kematian ibu bersalin dalam 1 th x 1000
Jml kelahiran hidup dalam 1 th
5. Kecelakaan
a) Angka banyaknya kecelakaan (accident frequency rate)
= Jml seluruh kecelakaan x 1.000.000
Jml seluruh "manhours
Di USA = 1 33 dengan x = 5 6
b) Angka kecelakaan sewaktu-waktu (accident incident rate)
= Jml seluruh kecelakaan x 1000
Jml rata-rata orang dengan resiko kecelakaan
c) Angka beratnya kecelakaan
= Jml / hari-hari terbuang x 1000
Jml seluruh "man hours
Di USA = 50 6.000 dengan x = 700
* Untuk perhitungan kematian dan cacat menetap seluruh
nya dipergunakan 6.000 atau 7.500
6. Hasil pemeriksaan kesehatan, baik sebelum, berkala
Materi Kuliah K4 10
7. Besar biaya pengobatan dan kompensasi kecelakaan atau
penyakit akibat kerja.
8. Kadar dan intensitas bahaya dalam lingkungan kerja oleh
faktor kimiawi & fisik
9. Tingkat produktivitas kerja perorangan / kelompok.
Materi Kuliah K4 11
GANGGUAN PADA KESEHATAN
DAN DAYA KERJA
Agar tenaga kerja terjamin kesehatan dan produktivitas T perlu
Keseimbangan.
1. Beban kerja
2. Beban tambahan akibat lingkungan kerja
3. Kapasitas kerja
BEBAN KERJA
Pekerjaan yang merupakan beban terdiri dari beban fisik, mental
dan sosial.
Contoh: * Beban fisik Pekerja bongkar muat
* Usaha K3 mengganti dengan alat kereta doreng
* Beban mental / sosial ketidakcocokkan
kemampuan pengalaman, ketrampilan, motivasi,
dll
BEBAN TAMBAHAN AKIBAT LINGKUNGAN KERJA
Pekerjaan dilakukan dalam suatu lingkungan yang mengakibatkan
beban tambahan pada jasmani dan rohani.
1. Faktor Fisik
Suhu, kelembaban, tekanan, penerangan radiasi,
vibrasi mekanis, kebisingan.
2. Faktor Kimia
Gas, uap, debu kabut, fume, asap, dll
3. Faktor Biologi
Baik golongan tumbuhan, hewan
4. Faktor fisiologis
Konstruksi mesin, sikap dan cara kerja
5. Faktor mental psikologis
Suasana kerja, hubungan diantara pekerja / pengusaha
Materi Kuliah K4 12
Diciptakan Suasana Kerja yang Serasi
* Penggunaan musik di tempat kerja
* Penerangan yang diatur intensitasnya
* Dekorasi warna di tempat kerja
* Bahan-bahan beracun dikendalikan
* Suhu yang nyaman
* Keserasian manusia dan mesin, dll
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT
AKIBAT KERJA (PAK)
1. GoIongan Fisik
- Suara ketulian
- Radiasi U.V = conjuctivitis photo electric
nfra merah = cataract
Radioaktif = susunan darah
- Suhu naik heat gramp (hyper pyrexia)
suhu = "Frostbite
- Tekanan naik Caison Disease
- Bau-bauan
- Penerangan ndera penglihatan / silau sehingga
mempermudah kecelakaan
- Getaran mekanis
2. GoIongan Kimia
- Debu Pneumoconiosis = silicosis, dll
- Uap Dermatitis; keracunan; "Metal
Fume Disease
- Gas Keracunan CO, H2S, dll
- Larutan Dermatitis
- Kabut Racun serangga, jamur yang
menimbulkan keracunan
- Awan
- Fume
- Asap
Materi Kuliah K4 13
3. GoIongan Infeksi
- Antrax
- Brucella
4. GoIongan FisioIogis
- Konstruksi mesin yang salah
- Sikap badan
- Kelelahan (salah cara melakukan pekerjaan)
5. GoIongan MentaI PsikoIogis
- Hubungan kerja yang tidak baik
- Keadaan yang membosankan (monoton)
PENCEGAHAN TERHADAP GANGGUAN
KESEHATAN DAN DAYA KERJA
1. Subtitusi
Mengganti bahan berbahaya dengan barang yang tidak
berbahaya.
Ex.- Triclor Etilen
- CFC etc
2. Ventilasi Umum
Mengalirkan udara menurut perhitungan dalam ruang kerja
bahan berbahaya < NAB
3. Local Exhauster
Menghisap bahan-bahan tertentu keluar ruangan
Penyamak kulit
Materi Kuliah K4 14
4. solasi
Mengisolasi operasi / proses dalam
perusahaan yang
membayakan
Ex. solasi campuran besin dengan Tetra Etil
Lead (TEL)
atau sumber api lain.
5. Pakaian pelindung
Ex. Masker, kaca mata, sarung tangan,
sepatu, topi
6. Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja
Mengetahui calon pekerja, apakah sesuai
dengan pekerjaan yang akan diberikan (fisik,
mental)
7. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Untuk evaluasi faktor peny. gangguan /
kelainan pada tubuh
pekerja.
8. Peraturan sebelum bekerja
Mengetahui, mentaati peraturan hati-hati
9. Pendidikan Tentang Kesehatan & Keselamatan
Kerja
Agar pekerja waspada menjalankan
pekerjaannya
Materi Kuliah K4 15
PER U - U
1. UU No. 14 tahun 1969
Tentang ketentuan pokok mengenai tenaga
kerja
2. UU Kerja 1948 mengatur jam kerja P.P.
Tahun 1951 No. 1
Cuti, dll (tidak semua pasal berlaku)
3. UU Kecelakaan 1947 - 1957
Diberlakukan Tahun 1951.
Menentukan penggantian kerugian tenaga kerja
yang mendapat
kec. Kerja
4. UU Keselamatan kerja
UU No. 1 tahun 1970 memuat ketentuan umum
tentang
keselamatan kerja baik di darat, laut, udara
5. Konvensi LO No. 120
Mengenai Higiene dalam perniagaan dan
kantor-kantor
6. Per UU lainnya.
Materi Kuliah K4 16
N A B
Yaitu BATAS TERTINGGI YANG DIIJINKAN
(KTD / MAC)
Keracunan : Kwantitas
Kualitas
TUJUAN: (1) MAC / KTD
(2) NAB / TLV
MAC : Kandungan maksimum suatu zat yang pekerja,
tidak terganggu karenanya / tidak menderita
penyakit. (lebih menekankan efek akut)
NAB : Kadar suatu zat dimana pekerja sanggup
menghadapinya dengan tidak menunjukkan
penyakit / kelainan dalam pekerjaan mereka
untuk waktu 8 jam sehari & 40 jam / minggu.
GUNA NAB
1. Sebagai standard untuk perbandingan
2. Perencanaan & design pengendalian peralatan (pedoman)
tugas TL.
3. Substitusi bahan-bahan yang lebih dengan yang kurang
beracun
4. Membantu menentukan gangguan kesehatan / penyakit
akibat faktor kimiawi
Suatu bahan
Perlu adanya
Pengetahuan
Tentang Kadar
Zat Kimia
Tertentu Terutama
Di Udara
KADAR ZAT PEKERJA
EFEK FAAL
TUBUH
Materi Kuliah K4 17
APLIKASI NAB TERGANTUNG:
(1) Adequat (memadai) tidakna alat-alat analitik
(2) Cara-cara pengambilan contoh-contoh udara dan lokasi
pengambilannya.
KOREKSI NAB
NAB dinilai dan dikoreksi dari sudut:
- Perubahan musim
- Keadaan cuaca
- Kemungkinan efek kumulatif
Untuk bahan-bahan yang NAB-nya kurang dari KTD:
NAB masih dapat dilampaui sewaktu-waktu ditentukan
menurut faktor ekskursi (penyimpangan) di dapat kadar
yang dialami seseorang menurut waktu
C = Ceiling value
= Nilai tertinggi NAB = KTD
Kriteria C:
(1) Perangsangan yang tak tertahankan
(2) Perubahan jaringan kronis/tak dapat sembuh kembali
(3) Efek Narkotis dapat terjadi gangguan efisiensi kerja yang
nyata
NAB FE KTD UNTUK PENDEK
0 1 3 3
1 10 2 2 20
10 100 1,5 15 150
100 1.000 1,25 1,25
C C
Materi Kuliah K4 18
Kadar rata-rata seseorang kontak dengan suatu zat dihitung dari
Berbagai keadaan dan dihitung rata-ratanya.
Contoh :
Seseorang pekerja bekerja 2 jam pada tempat dengan kadar
CO 70 Bds, 4 jam dengan CO 50 BDS dan 2 jam kadar BDS
Maka:
Kadar rata-rata yang dialami seharusnya: (Weight Daily
Exposure)
2.70 + 4.50 + 2.150 = 640 = 80 BDS
8 8
Jika ada 2 atau lebih zat berbahaya bersama-sama kombinasi
Pengaruhnya diperhatikan secara khusus jika tidak ada
penjelasan lebih lanjut, dianggap effeknya adalah bersifat
Saling menambah
Sehingga bisa dihitung :
C1 + C2 + .......
NAB.1 NAB.2
Jika jumlah > 1 NAB dilampaui
2 at NAB FE KTD
Nitrobenzena 1 3 3
Karbontetra Klorida 10 2 20
Karbon Monoksida 50 1,50 75
Aceton 1.000 1,25 1.250
Brontofluorida C1 - 1
Butil amina C5 - 5
Styrene Monomer C100 - 100
Materi Kuliah K4 19
Contoh :
A. Keadaan umum yaitu : udara dianalisa menurut komponnya
Pemerintah dengan program langit biru yang dicanangkan
beberapa waktu yang lalu sekarang ini mulai ada "Follow
up nya. Salah satunya adalah PEMDA KMS melakukan
check / Recheck kualitas udara yang dilakukan secara
rutin. Dari hasil analisa tersebut didapatkan :
1. CCL4 = 5 BDS NAB = 10 BDS
2. Etilen Clorida = 20 BDS NAB = 50 BDS
3. Etilen Dibromida = 10 BDS NAB = 25 BD
1. Berapa kadar udara campurannya?
2. Berapa NAB campurannya?
Jawab:
1. Kadar campuran = 5 + 20 + 10 = 35 BDS
2. NAB = 5 + 20 + 10 = 25 + 20 + 20 = 65 = 1,3
10 50 25 50 50 50 50
NAB > 1 dilampaui
NAB Camp = 35 = 27 BDS
1,3
Contoh 2.
Heksan di udara 200 BDS (NAB 500 BDS)
Metilen Clorida 100 BDS (NAB 500 BDS)
Perclor Etilen 20 BDS (NAB 100 BDS)
a. Berapa kadar campuran di udara?
b. NAB campuran?
B. Keadaan Khusus
Yaitu jika sumber pencemar adalah campuran cairan dan
komposisi bahan-bahan di udara dianggap sama dengan
komposisi campuran komposisi dari campuran diketahui
dalam prosentase berat, sedangkan NAB dinyatakan
dalam mg / m3
Materi Kuliah K4 20
Sehingga rumusnya menjadi
= 1 .
ta + tb + .....
NAB. b NAB. B
Contoh:
Sebuah campuran organik mengandung menurut beratnya
50% Heptan (NAB : 2.000 mg/m3). 30% metilen klorida
(NAB = 1.740 mg/m3) dan perkloretilen 20% dengan NAB
670 mg / m3.
Berapa NAB campuran ?
NAB camp = 1 .
0,5 + 0,3 + 0,2 = 1.390 mg /m3
2000 1740 670
Sehingga Heptan = 50% x 1.390 = 695 mg / m3
Metelen Clorida = 30% x 1.390 = 417 mg / m3
Perkloritilen = 20% x 1.390 = 278 mg / m3
Daftar NAB dapat dilihat:
2000 mg / m3 = 500 BDS
1 mg / m3 = 0,25 BDS
695 mg / m3 = 174 BDS
Materi Kuliah K4 21
NAB diperoIeh :
1. Penelitian lapangan, dengan ./ tanpa supervisi medis
2. Penentuan MLD 50 = Minimum Lethal Dosis
Yaitu kadar minimum bahan kimia yang menyebabkan
kematian 50% hewan percobaan selama waktu tertentu
(96 jam)
3. Analogi, percobaan pada manusia, dll.
NAB tidak boIeh dipakai pada :
1. ndek Relatif Toksisitas
2. Evaluasi / pengendalian pencemaran kepada masyarakat
3. Penaksiran bahaya kontak terus menerus
4. Pembuktian suatu penyakit
5. Dipakai negara lain, tanpa penyesuaian.
Materi Kuliah K4 22
KEBERSIHAN DALAM
PERUSAHAAN/ SANITASI
A. SEGI KEBERSIHAN PERUSAHAAN
Kebersihan luar & dalam gedung
LUAR = Halaman
Jalan
DALAM = Lantai
Dinding
Atap
Mesin-mesin
Gudang bahan baku
B. PENYEDIAAAN AIR MINUM
- Layak minum
- Penyediaan gelas
C. KAMAR MANDI / WC
Jumlah WC = Pekerja = 1 : 24
= 2 : 25 50
= 3 : 51 100
Materi Kuliah K4 23
GIZI KERJA
Gizi Kerja ialah nutrisi yang diperlukan oleh para pekerja
untuk para pekerja untuk memenuhi
kebutuhan sesuai dengan pekerjaan.
KESEHATAN DAN DAYA KERJA ERAT
HUBUNGANNYA DENGAN TK. GZ
GIZI KERJA KALORI
Hubungan pekerjaan, bahan makanan oleh tenaga kerja untuk
memenuhi gizi & tambahan kalori untuk bekerja.
Perlu diperhatikan
1) Pengaruh frekuensi makan & komposisi makanan
- Kantin
- Makan pagi
- Dll
2) Tempat kerja dengan suhu tinggi
Harus diperhatikan kebutuhan air dan garam sebagai ganti
cairan tubuh yang diuapkan.
Kerja berat : + perlu 2,8 liter air minum / orang
Kerja ringan : + perlu 1,9 liter air minum / orang
Atau
- Kadar garam + 0,2%
- Non alkohol
- Soft drink / minuman penyegar
- Susu sebagai pelengkap 4 sehat 5 sempurna
3) Zat makanan dapat mengurangi zat racun yaitu vitamin C
terutama logam berat, larutan organik, fenol, sianida, dll
susu tidak dapat menyerap racun
makanan ekstra berfungsi memperbaiki keadaan tubuh
dan meninggikan daya tahan.
Materi Kuliah K4 24
DAFTAR 24
PEMAKAIAN ENERGI PER-JAM PADA KEADAAN KEGIATAN
OTOT YANG BERBEDA*)
*) Diambil dari "The health aspects of food and nutrition, Western Pacific
Office, Manila W.H.O. 1965
Standard ini untuk seorang tenaga kerja tertentu harus di
Koreksi dengan faktor-faktor sebagai berikut:
1. Usia menurut persentasi sebagai dinyatakan dalam daftar
di bawah.
DAFTAR 25
Jenis keIamin Berat badan (Kg)
KaIori (=1000
kaIori)
Laki-laki
60
55
50
3000
2900
2600
Wanita
50
45
40
2050
2000
1800
Umur (tahun) Persent (%)
20 30
30 40
40 50
50 60
60 70
Lebih 70
100,0
97,0
94,0
86,5
79,0
69,0
Materi Kuliah K4 25
2. Derajat kegiatan. Untuk orang standard dapat dipakai
kegiatan-kegiatan yang meliputi:
Laki-Iaki Wanita
stirahat 8 jam 8 jam
Bekerja 8 jam 8 jam
Berjalan 1 jam 1 jam
Mencuci dan berpakaian 1 jam 1 jam
Duduk 4 jam 5 jam
Rekreasi akif dan atau
kegiatan-kegiatan di rumah 1 jam 1 jam
Sedangkan penyesuaian didasarkan atas daftar 23.
Materi Kuliah K4 26
DAFTAR 23. KEBUTUHAN ZAT MAKANAN
Kelamin Usia
Berat
badan
Kalori
(kilo
kalori)
Putih
telur (g)
Kalsium
(mg)
Besi
(mg)
Vit A
sebagai
karoten
(mokro
gram)
Triamin
(mg)
Ribo
flavin
Niasin
(mg)
Vit. C
(mg)
Laki-laki
20 39
40 59
60 ke
atas
55
55
55
2.600
2.400
2.400
65
65
65
0,5
0,5
0,5
10
10
10
4.000
4.000
4.000
1,0
1,0
0,8
1,4
1,3
1,1
17
16
13
60
60
60
Wanita
20 39
40 59
60 ke
atas
47
47
47
2.000
1.900
1.600
55
55
55
0,5
0,5
0,5
12
12
12
4.000
4.000
4.000
0,8
0,8
0,6
1,1
1,0
0,9
13
13
9
60
60
60
Hamil +100 +10 +0,5 +5 +500 +0,2 +0,2 +2 +30
Menyu
sui
+800 +25 +0,5 +5 +2.500 +0,4 +0,4 +5 +30
Materi Kuliah K4 27
KEBUTUHAN KALORI SEHARI-HARI YANG DIANJURKAN UNTUK ORANG
STANDARD*)
*) Diambil dari Sherman H.C. : Chemistry of Food and Nutrition, New York, Macmillan
Jenis Kegiatan
KaIori perjam
Untuk orang
dengan berat
badan 70 kg
Per kg berat
badan
Tidur 65 0,95
Bangun sambil tiduran tenang 77 1,10
Duduk istirahat 100 1,43
Membaca keras 105 1,50
Berdiri dalam keadaan tenang 105 1,50
Menjahit dengan tangan 111 1,59
Berdiri dengan suatu perhatian 115 1,63
Menyulam (kecepatan 23 sulaman per
menit atas sweater)
116 1,66
Memakai dan membuka pakaian 118 1,69
Menyanyi 122 1,74
Menjahit dengan mesin 135 1,93
Mengetik cepat 140 2,00
Menyetrika (berat setrika 2 kg) 144 2,06
Cuci piring (piring, cangkir, dan lain-lain) 144 2,06
Menyapu lantai terbuka (38 x permenit) 169 2,41
Menjilid buku 170 2,43
Latihan enteng 170 2,43
Membuat sepatu 180 2,57
Jalan perlahan (3,9 km per jam) 200 2,86
Pekerjaan kayu, logam dan pengecatan dalam
industri
240 3,43
Latihan aktif 290 4,14
Jalan agak cepat (5,6 km per jam) 300 4,28
Jalan turun tangga 364 5,20
Materi Kuliah K4 28
PENYESUAIAN MENURUT
TINGKAT KEGIATAN
Berat
Badan (kg)
Tingkat 0
(dikurangi)
Tingkat
(orang
standard)
Tingkat Tingkat
41 50
51 60
61 70
71 80
530
610
690
760
0
0
0
0
+ 360
+ 390
+ 400
+ 410
+ 810
+ 870
+ 900
+ 930
Aktivitas
Hanya
pemeliharaan
tubuh
(istirahat
tetapi bukan
basal)
Pekerjaan
administrasi,
rumah,
pengemudi,
mengetik
Tukang-
tukang,
petani yang
mempunyai
keahlian
Pekerjaan
buruh kasar
Materi Kuliah K4 29
FAKTOR PSIKOLOGIS
MANUSA BUKAN MESN
PUNYA PERASAAN
PKRAN
KEHDUPAN SOSAL
KOMPLEKS
PEKERJA MEMPUNYA PERASAAN,
PKRAN-PKRAN DAN
KEHDUPAN SOSAL
MSAL : RASA SUKA & BENS
1) Kebencian dan ketidakcocokkan kepada atasannya / kawan
kawannya menimbulkan berbagai akibat yang terlihat
sebagai seringnya mungkir * Sakit (sebagai alasan)
* Sering terlambat / lebih
cepat pulang
Seseorang yang menyukai pekerjaan akan bekerja
penuh semangat dan kegembiraan kerja.
Dedikasi harus dimulai dengan suka kepada pekerjaan
lebih dahulu.
Tetapi target pribadi.
mungkin * Manusia penyedih
* Manusia kebal
Materi Kuliah K4 30
2) Mungkin pekerjaannya tidak sesuai dengan cita-citanya
sehingga berpengaruh pada pekerjaannya.
3) Konflik dalam R.T berpengaruh pada pekerjaannya
Konflik Horizontal & Vertikal
(tidak ada penyesuaian diri)
Suatu tegangan
Terjadinya kecelakaan
Terjadinya penyakit yang disengaja
Labour Turn Over
Rasa gembira, suka akan pekerjaan.
Pikiran terang, kehidupan sosial baik tekun bekerja
meningkatkan produksi
Materi Kuliah K4 31
Jadi seorang pimpinan dapat menciptakan kesatuan
Moral kerja
DENGAN MOTIVASI
APA YANG AKAN SAYA KERJAKAN
HAR N
TANPA MOTIVASI
APA YANG AKAN DTUGASKAN SESEORANG
KEPADA SAYA
Materi Kuliah K4 32
KAPASITAS KERJA
Kemampuan kerja dari seorang tenaga kerja
Kemampuan Tenaga Kerja:
- Keterampilan
- Keserasian
- Keadaan gizi
- Jenis Kelamin
- Usia
- Ukuran tubuh
PENCEGAHAN TERHADAP GANGGUAN
KESEHATAN & DAYA KERJA
1. Subtitusi
Mengganti bahan yang lebih bahaya dengan bahan yang
kurang bahaya.
2. Ventilasi Umum
Mengalirkan udara sebanyak mungkin ke ruang kerja
agar supaya di bawah NAB
3. Ventilasi Lokal (lokal exhauser)
Menghisap udara di suatu tempat kerja tertentu. Agar
bahan berbahaya dapat dikeluarkan.
4. solasi
Mengisolasi proses atau operasi dalam industri
Misal : solasi mesin
5. Pakaian pelindung
Misal : masker, kaca mata, sarung tangan, sepatu, topi, dll
Materi Kuliah K4 33
6. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja
Pemeriksaan kesehatan kepada calon pekerja untuk
evaluasi
7. Pemeriksaan kesehatan berkala
Apakah faktor-faktor penyebab menimbulkan gangguan.
8. Penerangan sebelum kerja
Mengetahui dan mentaati peraturan agar mereka berhati-
hati.
9. Pendidikan tentang K3
Agar bekerja tetap waspada dalam menjalankan
pekerjaannya.
FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA
Materi Kuliah K4 34
DIAGNOSA PAK
Langkah-langkah:
1. Riwayat penyakit dan riwayat pekerjaan.
2. Pemeriksaan klinis
3. Pemeriksaan laboratorium
4. Pemeriksaan Ro
5. Pemeriksaan ruang atau tempat kerja
6. Hubungan antara bekerja dengan gejala penyakit
TERAPI
PAK Terapi Kausal & Terapi Symtomatis
Materi Kuliah K4 35
EVALUASI LINGKUNGAN DENGAN
PENGUKURAN-PENGUKURAN
Kebisingan : > 80 dB membahayakan
Pengukuran :
- Sound level meter
- Mikrofon
- Sound Analyzer
Radiasi = Detector "Film Badge
Suhu Udara = termometer kering / basah
"Comfort Zone = 19 24
o
C
NEGARA LAN
NDONESA = 31
o
C
Suhu ruang 100
o
C DPT
Dilakukan dengan "STELDNG
Yaitu isolasi menggunakan lembar aluminium
Kelembaban udara = Psikometer
* Tekanan diukur dengan : Barometer
Tekanan udara dalam saluran Ventilasi
= - Pipa PTOT (mmHg / drynes)
* Penerangan : menggunakan Luks Meter (Luks)
Luks Meter (Luks)
* Kecepatan Udara : ANEMOMETER
(Cm / det, mil / jam)
> 25 cm / det menyebabkan gangguan kesehatan
pekerja
Materi Kuliah K4 36
* Bahan Kimia = NDKATOR
Gas Cl2 kertas + Jod Alkali
* Getaran mekanis =
Vibration Acceleration Meter
* Debu :
- High volume sampler
- Gravi metric dust sampler
- Electrostatic Precipitator
- Atomic Absorption Spektrometer
* Gas & Uap : mercury vapor detector gas chromatography
PENCEGAHAN PAK GANGGUAN KESEHATAN
DAR
ASPEK
SUMBER PROSES PEKERJA
solasi Substitusi
Ventilasi
-Umum
-Lokal exhaust
Yang terkena
-Pakaian
- Pelindung
- Alat pelindung
- Pemeriksaan
kesehatan
sebelum kerja
- Diklat K3
Materi Kuliah K4 37
KECELAKAAN AKIBAT
KERJA
KECELAKAAN SEBAB
PENCEGAHAN
- Faktor mekanis
& lingkungan
- Faktor manusia
ACCDENT PRONENESS
(Kecenderungan untuk celaka)
SURVEY
CELAKA
85% kecelakaan karena faktor manusia
"KERUGAN - BAYA KECELAKAAN
(BEBAN NEGARA & RAKYAT)
BAYA LANGSUNG BAYA TAK LANGSUNG
- Segala sesuatu yang tidak
terlihat setelah atau beberapa
waktu setelah kecelakaan
- PPK
- Pengobatan
- Perawatan
- Biaya Rumah Sakit
- Biaya Transportasi
- Selama tak Kerja
- Kompensasi Cacat
- Kerusakan Alat & bahan
Mesin dll.
Materi Kuliah K4 38
PENCEGAHAN KECELAKAAN
PENCEGAHAN KECELAKAAN
1. Lingkungan
2. Peralatan / Perkakas Kerja
3. Manusia
Ad. 1. Lingkungan
a. Lingkungan kerja ventilasi, penerangan cahaya,
sanitasi & suhu udara.
b. Pemeliharaan rumah tangga
Penimbunan, pengaturan mesin-mesin bejana-
bejana dll
KECELAKAAN BAYA
DCEGAH ASAL ADA KEMAUAN
SEBAB-SEBAB KECELAKAAN ANALSA KECELAKAAN
HARUS BENAR CARA ANALSANYA
Materi Kuliah K4 39
c. Keadaan gedung pintu darurat, pemadam, dll
d. Perencanaan yang baik pengaturan tempat
mesin, pelindung mesin, juklak, cukup alat, dll
Ad. 2 PeraIatan / Perkakas Kerja
- Harus ada pengaman (garding) terutama untuk alat
bergerak
- Perawatan
Ad. 3 Manusia
- Aturan kerja, disiplin kerja, kurangnya konsentrasi,
perbuatan-perbuatan yang mendatangkan
perbuatan kecelakaan, ketidakcocokan fisik dan
mental
- Pemeriksaan kesehatan sebelum dan sesudah
kerja
- Latihan kerja untuk meningkatkan ketrampilan dan
pengalaman
- Pengawasan yang kontinu
- nsentif
- Peringatan jika melakukan kesalahan
Jenis pekerjaan yang rawan keceIaan
1. Pertambangan
2. ndustri maritim
3. Perkebunan / kehutanan
4. Pembangunan rumah
5. Alat dengan listrik tegangan tinggi
6. ndustri kimia
Materi Kuliah K4 40
ALAT PELINDUNG DIRI
Syarat :
1. Enak dipakai
2. Tidak mengganggu kerja
3. Memberikan perlindungan efektif terhadap jenis bahaya
BERDASARKAN BAGIAN YANG DILINDUNGI
1. Kepala : Pengikat rambut, penutup rambut,
topi dari berbagai bahan.
2. Mata : Kacamata
3. Muka : Perisai Muka
4. Tangan & Jari : Sarung tangan
5. Kaki : Sepatu
6. Alat pernafasan : Masker khusus / respirator
7. Telinga : Sumbat telinga, tutup telinga
8. Tubuh : Pakaian kerja dari berbagai bahan
Materi Kuliah K4 41
KEBISINGAN
Bunyi yang tidak dikehendaki.
Kebisingan
Kualitas bunyi
Frekuensi : Jumlah getaran perdetik (HZ)
ntensitas : Arus energ persatuan luas (dB)
Logaritmis
dB = 20
10
Log. P
Po
P = Tegangan suara yang bersangkutan
Po = Tegangan suara standard
(0,0002 dyne / cm
2
)
1 dB = Kekuatan dari bunyi dengan frekuensi
1000 Hz yang tepat dapat didengar oleh
telinga normal
JENIS-JENIS KEBISINGAN YANG SERING DITEMUKAN
i) Kebisingan yang kontinyu dengan f luas (mesin-mesin,
kipas angin, dll)
ii) Kebisingan kontinyu dengan f sempit
Misal : Gergaji, katup gas, dll
iii) Kebisingan terputus-putus (intermitent)
Misal : Lalu lintas.
v) Kebisingan impulsif
Misal : Tembakan, meriam, ledakan
v) Kebisingan impulsif berulang
Misal : Mesin tempa di perusahaan
ntensitas
Frekuensi
Materi Kuliah K4 42
MAKSUD PENGUKURAN KEBISINGAN
- MEMPEROLEH DATA
- MENGURANG TNGKAT KEBSNGAN
ALAT PENGUKUR KEBISINGAN
1. Sound Level Meter
20 120 dB
2. Oktaf Band Analyser
3. Narrow Band Analyser
4. Tape Recorder f 20 20 KHz
5. mpact Noise Analyser
6. Personal Noise Dosis Meter
GANGGUAN KEBISINGAN PADA KESEHATAN
- Kerusakan pada indera pendengar
Ketulian Progresif
NAB 85 dB
DAFTAR NTENSTAS & JAM DPERKENANKAN
NTENSTAS (Db) WAKTU KERJA (JAM)
85 8
92 6
110 0,5
115 0,25
Materi Kuliah K4 43
EFEK KEBISINGAN TERHADAP DAYA KERJA
a. Gangguan
b. Komunikasi
c. Pada pekerjaan mengganggu perhatian karyawan
Misal : Pada proses produksi
PENGENDALIAN
a. Pengurangan pada sumber Peredam
b. solasi memberi penghalang pada jalan transmisi
c. Tutup telinga
JENIS KEBISINGAN
1) Kebisingan Kontinue (KK) dengan spektrum frekuensi luas
Ex. : Mesin, kipas angin
2) KK denga Spektrum Frekuensi Sempit
Ex : Gergaji sirkuler
3) Kebisingan ntermitent
Ex : Lalu lintas, suara kapal terbang di Bandara
4) Kebisingan mpulsif
Ex : Tembakan senjata, meriam, ledakan
5) Kebisingan mpulsif Berulang
Ex : Mesin tempa perusahaan
ALAT PENGUKUR KEBISINGAN
1. Sound Level Meter
2. Oktaf Band Analyser
3. Narrow Band Analyser
4. "Tape Recorder Frekwensi 20 20 KHz
5. mpact Noise Analyser
6. Personal Noise Dosis Meter
Materi Kuliah K4 44
GANGGUAN KEBISINGAN PADA KESEHATAN
*) Kerugian indra pendengar (telinga) ketulian progresif
*) Mengganggu komunikasi, mengganggu konsentrasi pekerja
intensitas dan jam kerja yang diijinkan.
Di ndonesia : 85 dB (A)
Kebisingan menyeluruh
ntensitas (dB) Waktu Kerja (Jam)
80 (90 ..?) 8
92 6
95 4
97 3
100 2
105 1
110 0,5
115 0,25
Materi Kuliah K4 45
RACUN-RACUN METALOID DAN
PERSENYAWAANNYA DALAM INDUSTRI
Toksisitasnya TGT
1. Persenyawaan kimianya
2. Wujud Fisik (cair, PDT, Cair, Gas)
3. Valensi katannya
4. Port D'entreenya
1. KERACUAN Pb (Timah Hitam)
Terjadi karena ada 2 bentuk
a) Pb dan persenyawaan anorganis ex lead white / lood wit
Chronis
b) Pengolahan persenyawaan organis ex (TEL)
Yang masuk
Dalam tubuh
Pekerja
Pb
Anorganik Organik
- Sifat Kronis - Akut
Dengan gejala :
- Kolik usus
- Wrist drop
- Stippling erythrocit
- Anemia
Dengan gejala :
- nsomnia
- Kekacauan pikiran
- Delirium
- Mania
Asal :
Pabrik Accu, Percetakan cat,
vulkanisir, Glazzur menyolder,
pembuatan kawat
Listrik, mainan-mainan anak,
aliage logam
Pembuat TEL, pencampuran
Tel dengan Gasolin, tangki
Penyimpan TEL
Materi Kuliah K4 46
CARA MASUK:
a. Absorbsi tidak tampak - Menghirup uap TEL
gejala klinis - Absorsi lewat kulit
b. Keracunan tampak
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Normal 0,03 mg / 100 cc darah
Bila > 0,1 mg / 100 cc darah
Tampak gejala klinis dan
pasti keracunan
NAB 0,2 mg / m
3
udara NAB TEL 0,1 mg/m
3
sebagai Pb
Pengobatan
+ Na EDTA Sama
Pencegahan
- Kebersihan tempat kerja Sama ditambah
perseorangan, pemerik mengenal bau
saan berkala, dll uap TEL
2. KERACUNAN AIR RAKSA (Hg)
Ada 3 bentuk :
a. Cair atau uap
b. Kontak kulit dengan persenyawaan Hg Fulminat
c. Persenyawaan Organis
Materi Kuliah K4 47
A B C
Sumber:
- Pengubahan biji
menjadi logam
murninya
- Pemisahan emas
dan Ag dari biji
dengan amalgam
- Pembuatan
barometer &
termometer
- Lampu merkury
GejaIa Sifatnya
- Hypersalirasi - Setempat - Akut
- Thermor ex : Dermatitis - Berpengaruh
- Erethisme - Umum bila pada susunan
- Stomatitis dengan absorbsi Saraf Pusat
- Mercuryalentis dan organ
dalam
- Fungsi lain &
racun tanaman
Pencegahan
- Substitusi NAB 0,01 mg/m
3
- Ventilasi
- Pengeboran basah
- Pemakaian masker
- Pemeriksaan berhala
Pengobatan
- 2,3 dimercapto propanol
NAB 0,1 mg / m
3
Materi Kuliah K4 48
3. KERACUNAN ARSEN (As)
1. nhalasi dan atau kontak dengan senyawa arsen
Anorganik debu
2. nhalasi Arsen yang bersenyawa dengan air
3. Kontak dengan senyawa Arsen Anorganik
GejaIa
Anorganis Dengan Air Organis
- Perangsang - Hemolytik thd - Perangsang
setempat pada darah lokal dapat
kulit & selaput haemoglobi jg sistematik
lendir nuria anemi,
- Carsinogenik ikterus
Sumber:
- Pencairan & pembersihan biji, sublimasi arsen putih,
pembuatan insektisida fungisida, pembuatan pengawet
kulit, bulu dan kayu
- Dalam bentuk cupri aceto arsenit racun hama
tanaman dan buah-buahan
Pencegahan:
- Mengurangi jumlah debu arsen di udara
- Tidak boleh melebihi NAB 0,2 mg / m
3
- Pengobatan sama dengan Hg
4. KERACUNAN MANGAN (Mn)
Penyebab : menghirup udara yang mengandung Mn cukup
banyak
Terjadi pada : proses bijih
Gejala :
- nsomnia, nyeri otot, kejang-kejang dan sempoyongan
bila jalan, lemah & kaku pada anggota tubuh thermor
dan perkinson.
- Kadang-kadang tertawa / menangis di luar kesadaran,
terganggu alat bicara atau (Aphoni) dan impotensi
Materi Kuliah K4 49
Pencegahan :
- Ventilasi
- Kebersihan perseorangan
Pengobatan sama dengan Hg
NAB : 5 mg / m
3
udara
5. KERACUNAN NIKEL
1. Kontak dengan garam nikel pengolahan bijih dan
galvanisasi dermatitis
2. nhalasi Ni-Carbonyl Bronchopneumonia hemombage
kematian
3. nhalasi debu karsinogenik pada paru-paru
NAB : 0,001 bds (ppm)
6. KERACUNAN CHROM
- Kabut Crom perforasi septum nasi
- Garam Crom Borok krom
- Digunakan sebagai pelapis logam
- Pencegahan : ventilasi, kebersihan perorangan dan
lingkungan
NAB = 0,1 mg / m
3
- Pengobatan : Ca EDTA
7. BERRYLIUM
Perangsang Cronis Berryliosis NAB = 0,002 mg/m
3
8. FOSFOR
Fosfor Putih : Beracun
Merah : tak beracun
Fosfor :
- Menyebabkan kerusakan jaringan dengan mengganggu
metabolisme KH, lemak dan putih telur dalam hati
- Penimbunan glykogen terhambat sedang penimbunan
lemak meningkat
Materi Kuliah K4 50
Keracunan : Kerusakan hati, ginjal dan saluran
pernafasan
Kegunaan : Racun tikus, mercon, kembang api
NAB : 0,1 mg / m
3
udara ; persenyawaan 1 mg / m
3
9. DEMAM UAP LOGAM
Pada penjelasan, pemotongan, pelelehan dan peleburan
logam.
Gejala : demam mendadak, kepala pusing, dll
Pencegahan : Ventilasi lokal
Pengobatan : stirahat, acetosal untuk mengurangi sakit
NAB : 5 mg / m
3
udara
Materi Kuliah K4 51
1. RACUN BAHAN ORGANIK (TERUT, DERIVAT
TERARANG)
a. Benzen
Keracunan mendadak dengan gejala kejang-kejang
mati
Keracunan kronis dengan gejala lemah badan,
anemia, dll
Pencegahan : Substitusi dengan bahan lain
Pengobatan : Transfusi darah
b. Anilin : berguna sebagai tinda cetak, cat, pakaian dan
sintesa warna
Efek : susunan tulang, hati dan hampir semua jaringan
tubuh.
2. KERACUNAN HALOGEN HIDROKARBON
Ex. Karbon Tetrachlorida (CCl
4
) sangat beracun
Dalam industri digunakan sebagai:
1. Pelarut lemak dan karet
2. Dry washing
3. Pembersih oli-oli dalam mesin
4. Pemadam kebakaran (BCF)
Menyebabkan kerusakan pada hati, paru-paru dan organ
dalam lainnya kerusakan terberat tergantung port
diantaranya.
Pencegahan : Substitusi dengan tricloretilen
Kegunaan : Racun serangga
Ex. DDT, lindane, Endrin, dll
3. KERACUNAN OLEH ALKOHOL & DIDL
Bisa digunakan dalam pelarut cat, sirlak & vernis dll
Keracunan umum karena : menghirup, absorbsi,
meminium
Gejala : Susunan syarat pusat, menurun tek. Darah,
coma, dll
Materi Kuliah K4 52
KERACUNAN OLEH ESTER ALDEHID, KETON & ETER
1. Dimetil Sulfat Metanol + Asam Sulfat
- Merangsang mata, hidung, tenggorok & paru-paru
- Mempercepat kerusakan alat
- + NaOH 5% untuk menetralkan bila dalam bentuk
cair
- NAB / BDS atau 5 mg / m
3
Pencegahan
- Masker, aliran udara bertekanan
2. Tri Ortho Cresyl Fosfat - untuk membuat pabrik
plastik
- Pelincir pada pemadam
- Degenerasi otot
- Demyelinisasi saraf
Pencegahan:
- Substitusi dan
- Diolah dalam ruangan tertutup pada suhu tinggi
3. Acetaldehyd sintesa bahan kimia NAB : 200 BDS
Metaldehyd racun siput acetaldehid NAB = 5 BDS
Paraldehyd hipnotik acetaldehyd + metaldehyd
lembab
Dipakai dalam sintesa bahan organik
penyebab
Tubuh
Dlm
Asam
Materi Kuliah K4 53
AcetaIdehid
Zat yang sangat reaktif
- Merangsang
- Depressif pada sel tubuh
- ritasi oedem paru-paru
4. Keton, Eter & Ester
- ritasi pada selaput lendir
- Depresi susunan saraf pusat
- Kerusakan hati dan ginjal
Bahan-bahan korosif asam-asam, basa-basa serta garamnya
Sifatnya : - Asam / basa
- norganik / organik
Asam - Asam asetat
- Acetil an hidrid
- Al-Chlorida
- Ozon
- Al-Sulfat
- Borontrifluorida
- Asam laktat
- Asam perclorat
- CaCl
2
- Brom dalam air
- Asam nitrat
- Dll
Basa - CaO, Cement, K
2
CO
3
, KOH, Na
2
CO
3
, Na
3
PO
4
,
Na
2
SiO
3
, Trietanolamin, Ammoniak, NH
4
OH dll
Materi Kuliah K4 54
- Kerusakan bagian tubuh bila terkenai :
* Terpecik, tumpah
* Mata, kulit
* Diminum
* Ditelan
* Terhirup
Pencegahan
- Simpan di tempat yang aman
- Cukup air bila sewaktu-waktu dibutuhkan
- Peralatan ukurannya pas (kacamata, sarung tangan, dll)
- Menjaga kebersihan
- Saluran pembuangan
- Pendidikan, penyuluhan, dll
A. Amoniak (NH
3
) Tekanan Normal Gas
dalam NH
4
OH larutan mudah
menguap
- Sintesa bahan organik
- Anti beku - Perangsang kuat
- Bahan baku pupuk - Oedem / pneumonia
- Pembersih logam
B. Fluor, HF dan derivatnya F = Sintesa bahan
organik
HF = - mengelas gelas
- pembuatan
minyak alam
- Mengganggu metabolisme enzym
- Kulit dan sel lendir
- Oedem
Materi Kuliah K4 55
Tanda-tanda Keracunan FIuorida (Kronis)
> 6 mg - Tulang mudah patah
- Berat badan turun
- Anemi, lesu
- Warna putih gigi hilang
C. Cement kontak langsung --. dermatitis
RACUN-RACUN GAS
A. ASAM CYANIDA = ASAM BIRU
- Fumigasi tikus
- Sintesa bahan kimia
- Di alam sebagai racun singkong
Garam Cyanida
- Pembersih logam
- Mengeraskan
- Memperoleh emas murni dari bijihnya
Cyanida bersifar Racun
- Menghambat cytochrom Oxidase penggunaan
- pertama merangsang pernafasan Oksigen dlm
sel
Pusat pernafasan
Pernafasan lumpuh
Materi Kuliah K4 56
B. ASAM SULFIDA
- Pengolahan minyak bumi
- Penyamakan kulit
- Tambang-tambang
- Pabrik Rayon
Penyebab
- Kerusakan susunan syaraf pusat
- > 50 bds
- tak sadar diri
- napas dangkal & lambat
- 30 50 menit --. mati
- 100 1000 Bds
- Enek, muntah, sempoyongan, alat pernafasan
lumpuh
C. KARBON MONOKSIDA (CO)
Sumber
Pembakaran tak sempurna
- Kadar > 4000 Bds kematian dengan cepat
- Dalam darah membentuk HbCO = 3CO x lebih kuat dari
Hb CO
2
Kekurangan O
2
- NAB : 100 Bds
Materi Kuliah K4 57
D. GAS LAIN
1. CO
2
diudara lebih - 3% pusing
- 10% - penglihatan
NAB : 5000 BDS - tremor
- pinsan SH 1 menit
2. OZON
NAB = 0,1 BDS
Pusing, rangsangan pada paru-paru
CARA MENYELAMATKAN KORBAN
1. Memindahkan ke tempat dengan udara segar
2. Membantu dengan pernapasan buatan
3. Memberi O
2
pada penderita
4. Memberi terapi khusus
Materi Kuliah K4 58
PENGELOLAAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
Sehat : suatu kondisi dimana terjadi kesetimbangan antara
komponen lingkungan, hospes dan agent dalam
sebuah sistem
Selamat : Aman dari semua kondisi yang tidak
menguntungkan
SEHAT (WHO)
Bila dalam suatu keadaan / kondisi terdapat kesetimbangan
Antara hospes, environment dan agent
MANAGE
KELOLA
MANUSA KERJA KERJA
SEHAT
&
SELAMAT
SAFETY
Materi Kuliah K4 59
HOSPES
A G E N T
Tuan Rumah
ENVRONMENT
Lingkungan
S A K I T
A
E
H
Atau
A
E
H
Penyebab
Materi Kuliah K4 60
FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN YANG
MENYEBABKAN SAKIT
1. Mikro Environment (Lingkungan Domestik)
a. Lingkungan rumah
b. Pemaparan (Exposure)
- Kebiasaan ex. Cara memasak, hobby penggunaan
alat dan bahan tertentu
2. Lingkungan Kerja
Ex. Sebagai petani, nelayan, pedagang, pegawai, dll
3. Lingkungan Pemukiman
Ex. Pemukiman kumuh, elite, rusun kampung, komplek
perumahan
4. Lingkungan Umum
Faktor Genetik
(keturunan)
Status Kesehatan
(Health Status)
Perilaku
Sistem Pelaksanaan
kesehatan
Lingkungan
Materi Kuliah K4 61
HIGINE PERUSAHAAN K - 3
Tujuan : Untuk menciptakan kondisi / keadaan tenaga kerja
"Sehat & "Produktif serta "Efisien
Sasaran :
Tinjauan : Menilai faktor-faktor penyakit lingkungan kerja
melalui pengukuran hasil Korektif terhadap
lingkungan.
MENCPTAKAN LNGKUNGAN KERJA YANG NYAMAN
Sifatnya Teknis
JENS PENYAKT AKBAT KERJA
3. NFEKS
4. FSOLOGS
5. MENTAL
PSKOLOGS
2. KMA
1. FSK
Materi Kuliah K4 62
1. GOLONGAN FISIK
a. Suara tuli
b. Radiasi kelainan pada : susunan darah, kulit
c. Suhu penyebab heatstruck, hiperyrexia
d. Tekanan hipertensi (darah tinggi)
e. Penerangan lampu kurang
f. Bau-bauan di tempat kerja
2. GOLONGAN KIMIA
a. Debu pneumioniosis antara lain : silicosis, asbestosis
b. Uap keracunan "Metal Fume Fever
c. Gas keracunan CO, H
2
S dll
d. Larutan H
2
SO
4
e. Awan / kabut racun (insektisida) serangga, dll
3. GOLONGAN INFEKSI
Ex. Bibit penyakit antrak / Brucella penyamakan kulit
4. GOLONGAN FISIOLOGIS
Misal : karena kesalahan konstruksi mesin, sikap badan
kurang baik, dll
menimbulkan kelainan fisik perubahan fisik pekerja
5. GOLONGAN MENTAL - PSIKOLOGY
- Hubungan kerja yang kurang baik
- Keadaan yang membosankan
A. KEBISINGAN
Suara yang tidak diinginkan
Kwalitas bunyi ditentukan
1. Frekwensi (Herza (NZ) jumlah getaran / detik
2. ntensitas (dB) arus energi / satuan luas
Db (desibel) = dyne / cm
2
1dB = 0,0002 dyne/cm
2
Materi Kuliah K4 63
Jadi 1 db = kekuatan dari bunyi dengan frekuensi 1000 Hz
yang tepat dapat didengar oleh telinga normal
dB = 20
10
log P p = tegangan suara yang bersangkutan
Po Po = tegangan suara standard
(0,0002 dyne / cm
2
)
Contoh : Kebisingan dengan intensitas 60 dB = 10
6
x intensitas
kebisingan standard
SkaIa Intensitas Kebisingan
Suasana dB Batas dengan maksimaI
Menulikan
120
110
100
Halilintar
Meriam
Mesin Uap
Sangat hiruk 90
Perusahaan sangat gaduh
Pluit Polisi
80
Kuat 70
Kantor gaduh
Atau pada umumnya
Radio
Perusahaan
60
Sedang 50
Rumah gaduh
Kantor umumnya
Percakapan kuat
Radio perlahan
40
Tenang 30
Rumah tenang
Kantor perorangan
Auditorium
Percakapan
20
Sangat teng 10 Suara daun-daun berbisik
0
Materi Kuliah K4 64
PENGUKUR KEBSNGAN Sound Level Meter
- Memperoleh data
- Mengurangi tingkat kebisingan
PENGENDALIAN KEBISINGAN
Sumber Medium Penerima
PENANGGULANGAN
KEBISINGAN
Diredam
(dikurangi)
Dihalangi Proteksi
Materi Kuliah K4 65
RADIASI
1. Gelombang elektromagnetik = Laser, Sinar nfra Red, UV
2. Radiasi zat radiokatif
Gelombang elektromagnetik
Gelombang mikro
X = 3.000 0,3 cm
F = 10 10.000 MHz
Sumber Radiasi : Sistim Radar Gelombang Radio, TV,
Tenaga lepas, (Ratusan Volt Meter)
Kriteria seseorang menerima radiasi
- Dosis
- Lama waktu radiasi
Dosis:
- Frekuensi 300 30.000 MHz
- > 10 MW / cm
2
. Berbahaya bagi massa, tidak bagi
karyawan
- 1 10 MW / cm
2
kadang-kadang akan aman
Pekerja kontinue tidak aman
- < 1 MW / cm
2
aman secara kontine
RADIASI
a. R. Elektromagnetis yaitu glb mikro
b. R. Radioaktif yaitu sinar-sinar dari bahan radioaktif
Materi Kuliah K4 66
KRITERIA GELOMBANG MIKRO
i. Tingkat kekuatan > 10 MW / cm
2
berbahaya karyawan tidak boleh masuk
ii. Tingkat kekuatan 1 10 MW/cm
2
dianggap aman untuk
kadang-kadang terkena radiasi, tetapi tidak untuk terus
menerus
iii. Tingkat kekuatan < 1 MW/cm
2
adalah aman untuk kerja
yang kontinyu
UNTUK KERJA TERPUTUS-PUTUS
TP = 6000
W
2
TP = Waktu kerja dalam menit selama 1 jam
W = Densitas kekuatan dalam, M Watt / cm
2
Penanggulangan
1. Dilusi
2. Disimpan (limbah lestari)
Radiasi lain
1. LASER pengelasan, pemotongan, dll
Bahan Cair : (Helium, Neon), Argon, CO
2
, Ne, N
2+
Padat : Nd
3
, C
2
3+
Semi kdt : semi konductor
Efek : Mata dan kulit
2. UV pengelasan suhu tinggi
3. Sinar Ro / Gama
- Luka bakar
- < 100 m Rad aman
4. Raido aktif lain
- Dosis
- Waktu
Materi Kuliah K4 67
FAAL KERJA & ERGONOMI
A. FAAL KERJA
* Faal bekerja adalah : hasil kerjasama antara
- Panca ndra (DRA)
- Otak
- Susunan syaraf
- Otot
Untuk pertukaran zat dan peredarannya
* Yang penting bagi pekerjaan ukuran
1. Berdiri : Tinggi badan berdiri, tinggi bahu,
tinggi siku, tinggi pinggul dan panjang
lengan
2. Duduk: Tinggi duduk, panjang lengan atas,
panjang lengan bawah dan tangan, tinggi
lutut, jarak lekuk lutut, garis panggung,
jarak lekuk lutut, telapak kaki
3. Faktor-faktor yang diperhatikan dalam ilmu faal
faal
a. Faktor beban kerja dan peralatan di dalam
tubuh
b. Faktor waktu (lama dan periodisitas)
c. Faktor lingkungan (kebisingan, toksisitas)
JANTUNG MERUPAKAN ALAT YANG PENTING DALAM
BEKERJA
Fungsi : memompa darah ke jaringan tubuh, sehingga zat
yang diperlukan sampah ke otot dan zat sampah
dapat diambil dari otot untuk dibuang
Dengan sejumlah denyutan / menitnya jantung memompa
Sejumlah darah arteri yang cukup untuk sejumlah keperluan
Bekerja.
Materi Kuliah K4 68
DENYUTAN JANTUNG DAPAT DIUKUR MELALUI
DENYUTAN NADI
Dengan bekerja, mula-mula denyut nadi bertambah
kemudian menetap sesuai kebutuhan, setelah berhenti
bekerja nadi berangsur-angsur normal.
Jantung yang baik
- Sanggup meningkatkan denyutannya dan kembali
normal sesudah kegiatan normal kembali
- 15 menit setelah melakukan aktivitas akan normal
kembali seperti sebelumnya.
FAKTOR-FAKTOR PENENTU TINGKAT BEBAN KERJA
1. Denyutan jantung
* Denyut jantung dipengaruhi oleh:
- Keadaan cuaca kerja
- Reaksi psikis & psikologis
- Keadaan sakit, dll
2. Pemakaian O
2
(l / menit)
3. Kalori per menit
4. Suhu netral (
o
C)
5. Kecepatan penguapan berkeringat (ml / jam rata-rata
untuk bekerja sehari 8 jam)
Nadi / menit
Mulai kerja Berhenti kerja
istirahat
Materi Kuliah K4 69
B. ERGONOMI
* Bahasa Yunani Ergon : kerja
Nomos : peraturan, hukum
Adalah :
pengetrapan ilmu : biologis tentang manusia, bersama-
sama dengan ilmu teknik, dan teknologi. Untuk
mencapai penyesuai optimal dari manusia terhadap
pekerjaannya diukur dengan efisiensi dan
kesejahteraan kerja.
* Program Ergonomi meliputi:
1. Penentuan problematik
Gejala absenteisme, ganti-ganti kerja, dll yang
merupakan akibat beban kerja yang berlebihan
organisasi kerja tidak baik. Kesulitan melakukan
latihan kerja cermin buruknya desain
peralatan dan cara kerja
2. Percobaan untuk pemecahan
3. Pengetrapan hasil percobaan
4. Pembuktian efektifitas
* Prinsip-prinsip ergonomi sebagai pegangan:
1. Sikap tubuh dalam pekerjaan
Bentuk, susunan, ukuran dan penempatan mesin,
penempatan alat-alat petunjuk, cara-cara harus
melayani mesin (macam gerak, arah dan kekuatan)
2. Normalisasi ukuran mesin dan alat-alat industri
3. Ukuran antropometri terpenting
seperti dasar ukuran-ukuran dan penempatan
alat-alat industri.
4. Ukuran-ukuran kerja
5. Otot dan tulang
sikap duduk tegak, diselingi istirahat sedikit
membungkuk
Materi Kuliah K4 70
6. Pek. Berdiri pek. Duduk
Jika tidak mungkin kesempatan dan tempat
untuk duduk.
7. Arah penglihatan
* Pekerjaan berdiri : 23 37
o
ke bawah
* Pekerjaan duduk : 32 44
o
ke bawah
Sesuai sikap kepala istirahat (=Relaxeo)
8. Macam gerakan yang kontinyu dan berirama
lebih diutamakan.
Hindari - Gerakan ke atas
- Getaran = kuat PD, kaki dan
lengan
Beri papan penyokong pada sikap lengan yang
melelahkan
9. Pembebanan dipilih yang optimum efisien
Beban fisik max L.o : 50 kg
10. Kemampuan seseorang bekerja
8 10 jam/hari
> 8 10 jam/hari efisiensi dan kualitas kerja
menurun
Materi Kuliah K4 71
11. Waktu istirahat didasarkan keperluan atas dasar
pertimbangan ergonomi
12. Beban tambahan akibat lingkungan minimize
13. Penerangan yang baik
14. Kondisi mental psikologis dipertahankan
15. Beban kerja harus selalu dinilai
16. Batas kesanggupan kerja sudah tercapai bila
bilangan nadi kerja mencapai angka 30/menit
C. ERGOMETRI
Mengukur Kerja
Tenaga yang dibutuhkan
Kemampuan fisik maksimal
Secara langsung Tidak langsung
Kalorimeter
(Lab. Khusus) Jml kalori /e O
2
=
4,7 5,0 kkal/menit
Mengukur Jml O
2
Materi Kuliah K4 72
CARA PENGUKURAN O
2
SAAT KERJA
1. Kantung Udara Douglas
- Meniupkan ke kantong dalam waktu tertentu (2 5 menit)
- Volume udara diukur (gas meter)
- Menganalisa O
2
, CO
2
dan H
2
2. Gas Meter Kofranyi Michaelis
- Mengumpulkan dan mengukur volume udara ekspirasi
secara terus menerus (20 30) menit
3. Pneumotakograf Wolf
- Mengukur udara ekspirasi secara elektronis dan
mengambil contoh-contoh udara dengan pompa
elektronis
4. Analisa Kontinu
- Gabungan pengukuran udara expirasi kontinu dengan
analisa gas secara polarografis, sedang penggunaan
O
2
dapat dibaca melalui telemetri (tape recorder)
5. Volume udara pernapasan permenit
- ndikator pemakaian O
2
& pengerahan tenaga
6. Denyutan jantung
ndex pemakaian O2 sehingga denyutan berubah dengan
berubahnya beban kerja fisiologik
Dipengaruhi :
- Sikap tubuh
- Lingkungan
- Kelelahan
- Emosi / merokok
D. AUTOMASI DAN MEKANISME
Materi Kuliah K4 73
E. KELELAHAN
Berbeda-beda semua berakibat kepada pengurangan
kapasitas kerja dan ketahanan tubuh
Otot Tremor
Kelelahan
Umum Berkurangnya kemauan
kerja
Penyebab:
* Monoton
* ntensitas dan lama kerja mental
dan fisik
Mental - tanggung jawab
- kekhawatiran
- konflik
- Penyakit
* Keadaan lingkungan
Ukur KeIeIahan:
1. Waktu Reaksi reaksi yang memerlukan koordinasi
2. Konsentrasi
3. Uji-uji flicker fusion
4. Eeg
GejaIa-gejaIa yang ada hubungan dengan keIeIahan
1 s/d 30
1 10 : pelemahan kegiatan
11 20 : pelemahan motivasi
21 30 : kelelahan fisik akibat keadaan umum
Materi Kuliah K4 74
F. WAKTU KERJA
6 8 jam
Waktu pemilihan:
tp = M - tb
4,2
tp = waktu pemulihan
M = pengerahan tenaga (kkal / menit)
tb = waktu bekerja
1. Perasaan berat di kepala
2. Menjadi lelah seluruh badan
3. Kaki merasa berat
4. Menguap
5. Merasa kacau pikiran
6. Menjadi mengantuk
7. Merasakan beban pada mata
8. Kaku dan canggung dalam gerakan
9. Tidak seimbang dalam berdiri
10. Mau berbaring
11. Merasa susah berpikir
12. Lelah bicara
13. Menjadi gugup
14. Tidak dapat berkonsentrasi
15. Tidak dapat perhatian terhadap sesuatu
16. Cenderung untuk lupa
17. Kurang kepercayaan
18. Cemas terhadap sesuatu
19. Tak dapat mengontrol sikap
20. Tidak dapat tekun dalam pekerjaan
21. Sakit kepala
22. Kekakuan di bahu
23. Merasa nyeri di punggung
24. Merasa pernafasan tertekan
25. Haus
Materi Kuliah K4 75
26. Suara serak
27. Merasa pening
28. Spasme dengan kelopak mata
29. Tremor pada anggota badan
30. Merasa kurang sehat
DENYUT JANTUNG > & < BEBAN KERJA
< 75 / menit = Pekerjaan sangat ringan
75 100 = Pekerjaan ringan
100 125 = Agak berat
125 150 = Berat
150 200 = Sangat berat
Usia 40 tahun = 170 / menit
JANTUNG SEHAT 15 Menit
= Susah bekerja
normal kembali
Materi Kuliah K4 76
TOKSIKOLOGI
INDUSTRI
A) PENGERTIAN
Toksikologi = ilmu tentang racun
Racun = bahan kimia yang dalam jumlah
sedikit berbahaya bagi kesehatan
Dalam industri = racun / tidaknya zat dalam
kuantitas dan derajat racun
Contoh: NaCl
Jumlah sedikit berguna
Jumlah banyak beracun
B) BAHAN-BAHAN KIMIA SEBAGAI FAKTOR (PAK)
Bahan-bahan kimia yang merupakan racun-racun dalam
industri
Sifat dan derajat racunnya tergantung dari faktor
1. Sifat-sifat fisik bahan kimia, yaitu:
a. Gas : bentuk wujud zat yang mengisi ruang
tertutup pada keadaan suhu dan
tekanan normal
b. Uap : bentuk gas dari zat-zat yang dalam
keadaan biasa berbentuk zat padat/
cair
c. Debu : partikel-partikel zat padat
d. Kabut : titik cairan halus di udara yang terjadi
dari kondensasi uap
e. Fume : partikel zat padat yang terjadi karena
kondensasi dari bentuk gas
f. Awan : partikel-partikel cair sebagai hasil
kondensasi dari fase gas
g. Asap : Partikel-partikel zat karbon yang
ukurannya kurang dari 0,5 sebagai
akibat pembakaran tidak sempurna
bahan-bahan mengandung karbon
Materi Kuliah K4 77
Bahan : debu, awan, kabut,
Partikel fume
Bahan kimia
Dalam udara
Non : gas, guap
Partikelmm
Zat perangsang: kapas, bubuk,
sabun, dll
Toksik : partikel Pb, As, Mn dll
Bahan partikel dapat
Digolongkan menurut
Sifatnya
Fibrosis : debu asbes (pembentukan
jaringan ikat)
Allergi : tepung sari, kapas
Demam : fume, ZnO
Materi Kuliah K4 78
Asphyxiants : methane
sesak nafas
Perangsang : HCl, Amoniak, H
2
S
Racun organik dan = TEL &
anorganik Nikel
Carbonyl
Bahan non partikel
(gas, uap)
Digolongkan menurut
Sifatnya
Bahan yang mudah
menguap Efek pada
pekerja
- Anestesi : tri chlor etylen
- Merusak organ tubuh : C Cl4
- Merusak susunan darah : benzene
- Merusak susunan syaraf : parathion
Materi Kuliah K4 79
TOKSKOLOG TOKSK & LOGOS
NDUSTR
Racun lmu
Jadi ilmu pengetahuan tentang racun yang dipergunakan, diolah,
Dihasil, atau diprodusir dalam perusahaan.
Bahan kimia yang dalam jumlah relatif
sedikit berbahaya bagi kesehatan bahkan
jiwa manusia.
Sifat dan derajat racun bahan kimia
1. Sifat fisik bahan kimia
- Gas
- Uap
- Debu
- Kabut
- Fume
- Awan 0,1 1 mm
- Asap 0,5 mm
2. Sifat kimia bahan tersebut
- Jenis persenyawaan
- Besar molekul
- Konsentrasi
- Derajat larut & jenis pelarut
3. Port d'entre (jalan masuk)
- Pernapasan
- Pencernaan
- Kulit
4. Faktor manusia
- Usia
- diosincrasi (keanehan) kepekaan abnormal thdp obat
berdasar kelainan genetika
- Habituasi = ketergantungan
- Toleransi (daya menahan)
- Derajat kesehatan tubuh
Materi Kuliah K4 80
ENOBIOTIKA
(Zat asing bagi tubuh)
Contoh:
* O
2
sangat diperlukan tubuh
bila lebih cepat lelah
* Zat endogen digunakan pada dosis tertentu bermanfaat
bila dosis kurang berbahaya bagi tubuh
Aspek kerja bahan aktif toksik pada organisme:
1. Aspek farmakon
Senyawa yang aktif secara biologis bagi organisme
2. Aspek farmako kinetin / toksokinetik
Pengaruh organisme terhadap zat aktif
Efek bahan toksik pada organisme:
1. Efek toksik akut (cepat)
- ada korelasi langsung antara zat aktif dengan tingkat
absorbsi
2. Efek toksik kronis (lambat)
- Zat toksik jumlah kecil diabsorbsi
waktu lama terakumulasi
konsentrasi tertentu gejala keracunan
Materi Kuliah K4 81
PERMENAKER
NO. PER. 05/MEN/1996
Tentang
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
Lampiran 1 : Pedoman penerapan dan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja
Lampiran 2 : Pedoman teknis audit sistem manajemen K3
Lampiran 3 : Formulir laporan audit (laporan audit sistem
manajemen K3)
Lampiran 4 : Ketentuan penilaian hasil audit sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Materi Kuliah K4 82
Lampiran 2
1. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen
1.1 Kebijakan K3
1.2 Tanggung jawab & wewenang untuk bertindak
1.3
1.4
2. Strategi pendokumentasian
2.1 Perencanaan rencana strategi K3
2.2
2.3
3. Peninjauan ulang perancangan dan kontrak
4. Pengendalian dok
5. Pembelian
6. Keamanan bekerja berdasarkan sistem manajemen K3
7. Standar pemantauan
8. Pelaporan dan perbaikan kekurangan
9. Pengelolaan material dan perpindahannya
10. Pengumpulan dan penggunaan data
11. Audit sistem manajemen K3
12. Pengembangan ketrampilan dan kemampuan
Materi Kuliah K4 83
Metilen Klorida : 1.740 mg / m
3
: 500 Bds
1 mg / m
3
: 0,278 Bds
417 mg / m
3
: 119 Bds
Perkloretilen : 670 mg / m
3
: 100 Bds
1 mg / m
3
: 0,15 Bds
278 mg / m
3
: 42 Bds
N.A.B campuran : 174 + 119 + 42 = 335 Bds
C. Campuran sejumlah N zat dengan effek additing dan
tekanan uap yang berbeda
maka rumusnya menjadi:
aF
1
p
10
+ aF2p
20
+ .....
NAB' NAB
2
a : Konstanta
F : Fraksimol dalam campuran
P
o
: Tekanan uap dari zat murni
Contoh:
Zat BM
Bj
(g/ml)
NAB
Po pada
25oC mmHg
Fraksi mol dlm
campuran 50-
50%
Friklor etilen 131,4 1,46 100 73 0,527
Metil kloroform 133,42 1,33 350 125 0,473
Materi Kuliah K4 84
F'P
10
= 0,527 x 73 = 38,2
F
2
P
20
= 0,473 x 125 = 59,2
38,2 + 59,2
NAB campuran = 38,2 + 59,2 = 194,8
100 350
D. Campuran yang komposisinya tidak berubah dengan
penguapan
Contoh:
Campuran 1 bagian paration (NAB = 0,1) dan 2 bagian
EPN (NAB = 0,5)
Rumusnya menjadi:
C' + C2 + . C' + C2 = C camp
NAB NAB 0,1 0,5 NAB Camp
C
2
= 2C
1
C
camp
= 3 C
1
C' + 2C' = 3C'
0,1 0,5 NAB
Camp
NAB
camp
= 1,5 = 0,21 mg/m
3
7
E. NAB untuk debu-debu bioIogis yang aktif.
Misal campuran debu tack (80%), maka :
NAB = 1 . = 8,4 JPPKK (juta partikel per
0,8 + 0,2 kaki kubik)
20 2,5
,9,9,3
1. Zat yang diberi tanda (*) pada daftar NAB, berarti zat
tsb efektif / bisa terasorbsi ke dalam tubuh lewat kulit
2. Zat inert (lamban) debu yang hanya mengganggu
kenikmatan kerja, sedang pada fibrosis part sedikit/
tidak terlalu berpengaruh.
(*) awas kulit
Materi Kuliah K4 85
DERMATOSES
* PENGERTAN ?
Dermatitis 50 60 PAK
* SEBAB-SEBAB DERMATOSES AKBAT KERJA?
* DAGNOSA?
* PENGOBATAN & PENCEGAHAN? Gejala / symtom
* JENS-JENS PENYAKT KHUSUS? MENURUT
PEKERJAANNYA
1. Hygiene Pers alat
2. Dipindahkan ke tempat lain (unit pek).
* FORMAL DEHYDE Balsem
* Cr
6F
Penyamakan kulit
DERMATOSES : Kelainan kulit yang timbul yang
disebabkan oleh pek.
Penyebab:
Faktor Fisik : tekanan, suhu dll
Bahan berasal dari tanaman : getah, umbi, dll
Makhluk hidup : bakteri, virus, dll
Bahan kimia : asam-asam, senyawa hidro karbon.
ritasi
(Perangsangan kulit)
Ada 2 cara kerja
Dari penyebab
Pemekaan kulit
(sensitisasi)
Materi Kuliah K4 86
MEKANISME: Melarutkan lemak
Kulit, dengan jalan melarut air sehingga
mengganggu keseterilan bagian kulit.
PENCEGAHAN:
Test Kesehatan
1. Sebelum kerja
2. Ber
3. Patch test
4. Cuti beberapa hari
Psikis
Dermatoses
Allergis imunitas manusia formal
FAKTOR-FAKTOR BIOLOGIS
- Virus
- Bakteri
- Protozoa
- Jamur
- Cacing, dll
Vaccinia pemerah sapi
Bakteri antrax Pekerjaan penyembelihan sapi
Pek. Penyamakan kulit
Piferella malai Pek. Pemeliharaan kuda
Differidel dokter, perawat
Psitaccosis Pemelihara burung
(Riketsia)
Malaria Penyebab protozoa
Candida Albicans pek. PD. Kelembaban
tinggi: pabrik roti / manisan
TBC Kelembaban sinar matahari
Materi Kuliah K4 87
PNEUMOKONIOSES
- Penyakit akibat penimbunan debu-debu dalam paru-paru
- Nama penyakit tergantung dari jenis debunya
1. Silicosis SiO
2
bebas
2. Asbestosis debu asbes
3. Berryliosis debu Be
4. Siderosis debu Fe
2
O
3
5. Stannosis debu SnO
2
6. Byssinosis debu kapas
7. Anthrocosis debu batu-batu arang
PENIMBUNAN DEBU DALAM PARU-PARU
1) Ukuran
5 10 M : tertahan di bulu-bulu hidung
3 5 M : tertahan oleh lendir pada cilia / batang
tenggorokan
1 3 M : Broncheal & permukaan broncheal paru-paru
0,1 1 M : Alveoli
< 0,1 M : Aliran darah
0,1 14 dibagi 2
a) Mudah larut larut dalam darah
b) Tidak mudah larut menempel pada dinding alveoli
Materi Kuliah K4 88
2) MEKANSME
1. nertia (kelembaman) : dari partikel debu yang
bergerak 3 5 M
2. Sedimentasi : karena kecepatan lambat dan partikelnya
kecil (1 cm/dt) mengendap pada bronchioli
3. Gerak brown < 0,1 M alveoli
1. SILICOSIS
- Sebab silicon (SiO
2
) bebas
- Masa inkubasi 2 4 tahun
* TBT pada kadar silikon dan jumlah yang tinggi
- ndustri penghasil silicon
* Pabrik keramik
* perusahaan pipa
* perusahaan besi
* perusahaan sandblasting
- Gejala
1) tingkat pertama (ringan)
2) tingkat kedua (sedang)
3) tingkat ketiga (berat)
Bronchioli
Alveoli yang dilindungi
Kapiler darah
tenggorok
Bronchus
Materi Kuliah K4 89
GEJALA PENYAKIT TINGKAT
AsaI-usuI terjadinya siIicosis (4 teori)
(1) Teori mekanis
Dilihat dari faktor fisik silika silika runcing
sehingga
akan menusuk bagian tubuh kita.
(2) Teori elektromagnetik
Di lihat dari gelombang elektromagnetik
(3) Teori silikat
Si + H
2
O SiO
2
+ H
2
mengikuti aliran darah
(4) Teori imunologis
Antigen yang terbentuk setelah masuknya zat
asing ke
dalam tubuh mampu menetralisir tubuh tetap
sehat,
bila tidak tubuh sakit
A. Ringan B. Sedang C. Berat
- Batuk kering
- Sesak napas
- Gangguan pada
suara, kerja &
klinis paru (bila
di rongten
tidak terlihat)
- Perubahan suara
- Mempengaruhi
kerja
- Paru-paru cacat
(bintik-bintik)
- Gagal paru-
paru (paru-paru
kanan tak ber
fungsi dengan
baik)
- Kematian
Materi Kuliah K4 90
PENCEGAHAN
(1) Perlindungan pekerja dengan masker dll
(2) solasi
(3) Subtitusi,
Misal mengganti sandblasting dari pasir yang berkecepatan
tinggi diganti dengan alumina
(4) Ventilasi
- Umum
- Local : menghisap
(5) Pemeriksaan kesehatan
- Mula-mula (pemeriksaan sebelum kerja)
- Berkala
2. ANTHRACOSIS
- Penyebab : debu-debu arang
- Masa inkubasi : 2 4 tahun
Gambaran klinis antracosis (3 macam)
A. ANTRACOSS MURN
- Penyebab : debu-debu arang batu
- Tidak berbahaya, bila dibiarkan dapat menyebabkan
kematian
- Gejala : batuk-batuk, perubahan klinis paru-partu tidak
terlihat
B. SLCOANTRACOSS
- Penyebab : silika (SiO
2
) + arang batu
- Perubahan klinis paru-paru tidak terlihat meski sampai
akut, tapi tidak sampai mati
C. TUBERCULOSLCO ANTHRACOSS
- Penyebab : basil-basil TBC, SiO
2
+ arang batu
- Gejala klinis
Batuk dahak selanjutnya dada mengembung (bundar)
ujung jari membesar gagal paru-paru kanan
Materi Kuliah K4 91
PENCEGAHAN
(1) Perlindungan diri (masker)
(2) Ventilasi
Umum
Local : menghisap
(3) Dibasahi air (arang)
a. Pengeboran dengan cara dialiri air pada percepatan &
tekanan tinggi
b. Permukaan arang batu dilakukan penyiraman
c. Pemotongan arang batu tetap disiram air
d. Transportasi : mulai awal akhir diperciki air
(4) Pengukuran kadar debu
(5) Pemeriksaan berhala
3. ASBETOSIS
- Penyebab : debu-debu asbes
Asbes campuran beberapa silikat terutama silikat
yang mengandung Magnesium
- Contoh :
(a) penenunan dan pemintalan asbes
(b) reparasi tekstil yang terbuat dari asbes
(c) pengolahan asbes, pemasangan asbes
- Gejala
* Sesak napas
* Batuk mengeluarkan riak
* Pelebaran ujung jari
* Ludah mengandung badan asbestos
Asbes masuk jaringan tubuh manusia membentuk
jaringan asbes (berbentuk seperti jarum)
* Gambaran rontgen paru-paru
"Ground Glass Appearance
- terlihat bintik-bintik pada paru-paru
- batas antara paru-paru dan jantung tak terlihat
Materi Kuliah K4 92
PENCEGAHAN
1. Ventilasi
2. Perlindungan diri
3. Penurunan kadar debu
4. Pembersihan mesin (hampa udara)
5. Pendidikan dan penerangan
6. Pemeriksaan berkala
7. Disiram dengan air
4. BYSSINOSIS
- Penyebab : debu kapas
- Masa inkubasi : > 5 tahun
Proses terjadinya (Teori)
1. Efek mekanis
Kapas masuk pernapasan dan masuk paru-paru
2. Endotoksin bakteri
3. Alergi (terhadap kapas)
4. Bahan kimia oleh debu
5. Reaksi psikis
TNGKATAN BSSNOSS
- Tingkat 0 : tidak ada gejala
- Tingkat : kadang dada terasa berat dan sesak
(hari senin) (sesak hari pertama masuk)
- Tingkat 1 : berat dada dan sesak napas (Senin)
kontinue hampir setiap hari
- Tingkat 2 : berat dada & sesak napas (pada hari
Senin & hari lainnya)
- Tingkat 3 : Cacat paru-paru
Materi Kuliah K4 93
PENCEGAHAN
- Penurunan kadar
- Perlindungan diri
- Ventilasi, lokal
- Pemeriksaan
* Awal : tujuan : menghindari pekerja yang
berpenyakit
* Berkala:
a) Wawancara : bila Senin sesak, perlu
pemeriksaan lanjut
b) Uji faali tubuh
- Pemindahan pekerja
- Pembersihan mesin pompa hampa
- Pembersihan lantai tidak dengan disapu (disiram)
5. BERRILIOSIS
- Penyebab : Berrilium berupa : logam, sulfat
- Gejala:
* Demam sedikit
* Batuk kering (sering dahak)
* Sesak napas
* Nadi sangat cepat
* Kapasitas vital paru-paru menurun
* Berat badan turun
- Pencegahan
* Penurunan kadar (NAB)
* Perlindungan diri
* Kebersihan diri
* Pemeriksaan berkala
6. STANNOSIS
Penyebab : debu timah putih
Gejala : pada rongten tidak ada cacat paru-paru
Materi Kuliah K4 94
7. SIDEROSIS
Penyebab : Fe2O3 (besi)
Gejala : tidak ada cacat paru-paru
tapi bila beserta silicosis cacat paru-paru
PENGUKURAN PENYAKIT PNEUMOKONIOSIS
1. NAB
2. Pengukuran Radiologi
- Syarat pengukuran radiologi
1. Klasifikasi diskriptik (gambaran yang nampak)
bukan kira-kira
2. Klasifikasi harus cocok dengan riwayat alami
penyakit
3. Klasifikasi harus diuji dengan penelitian
DIAGNOSA PNEUMOKONIOSIS
1. Gejala:
a) Sesak napas
b) Batuk-batuk
c) Demam
d) Rongten bila ada tanda-tanda penyakit
2. Riwayat penyakit
Pada pemeriksaan awal, bila ada tanda penyakit
pada pekerja
3. Berhubungan NAB (pemeriksaan tempat & lokasi)
Materi Kuliah K4 95
B. RADIASI
* Radiasi elektro magnetis
- Gelombang mikro
- Laser
- nfra merah
- U.V
- Ro
- Alfa
* Radiasi radio aktif
Sumber geIombang Mikro:
- Antena dengan kekuatan elektromagnetik
Misal : sistem radar, pemancar radio / TV
Kriteria / standard pengamanan untuk geIombang
Mikro menurut BeII TeI Lab. (1960)
1. > 10 mW / cm
2
berbahaya bagi karyawan
2. 1 10 mW/ cm
2
dianggap aman untuk waktu-waktu
tertentu
3. < 1 mW / cm
2
aman untuk kerja kontinyu
Untuk kerja terputus-putus
Tp = 6000
W2
Tp = waktu kerja (menit / 1 jam)
W = densitas kek. (milli watt / cm2)
Materi Kuliah K4 96
RADIASI LASER Sinar Laser
Digunakan untuk pemotongan, pengelasan, holografi, dll
Bahan yang menghasilkan sinar laser yaitu:
- Helium Neon
- Argon
- CO
2
- Ne
Efek:
a. Mata
Yaitu kerusakan retina
Batas aman 1 x 10
-2
W/cm
2
(kontinyu)
b. Kulit
Batas : 1 W/cm
2
(kontinyu)
PENGENDALIAN
a. ndoktrinasi rutin akan bahaya dan pengamanan
b. Pengetahuan lengkap tentang alat Laser
c. Pemeriksaan sebelum dan selama kerja terhadap mata
dan kulit
d. Pengawasan yang memadai
SINAR INFRA MERAH
Sumber : - Tanur
- Bahan-bahan pijar
Efek : Lensa mata
Pengendalian : Kaca kobalt biru
Resiko kepada : - Masinis
- Penuang cairan logam pada industri logam
Materi Kuliah K4 97
SINAR ULTRA VIOLET
Sumber : - Pengelasan pada suhu tinggi
- Lampu pijar
- Sinar matahari
Efek : Mata (konjungtivitis foto elektrika)
Resiko : - Bintang film
- Laboran
- Sterilisasi
Pencegahan : - Kaca mata
- Menghindari
SINAR RO & SINAR GAMMA
Sumber : - Alat-alat dan logam
- Keperluan medis
Efek : - Sistim hemopoitik
- Leukemia
- Luka bakar
Resiko : Pekerja medis
Pencegahan / pengendalian :
: - Dosimeter (100 mRad / bulan)
- Mengurangi waktu kerja
SINAR RADIOAKTIF
Sinar radioaktif menyebabkan penyakit akut & kronis tergantung
Dari dosis yang diterima.
- Sinar Alfa : daya tembus kecil
- Sinar gamma : daya tembus besar
- Sinar beta : daya tembus cukup besar
C. GETARAN MEKANIS
* Berakibat timbulnya resonansi alat-alat tubuh
* Efek mekanis kepada jaringan metabolisme
* Rangsangan reseptor syaraf di dalam jaringan
saraf sentral
Materi Kuliah K4 98
Getaran Mekanis
Kekuatan mekanis yang disalurkan ke tubuh pekerja / lainnya
Dalam bentuk getaran mekanis
Sebab-sebab:
Efek mekanis kepada jaringan
Rangsangan reseptor syaraf di dalam jaringan
Tingkatan efek getaran mekanis
Gangguan kenyamanan
Cepatnya kelelahan
Bahaya terhadap kesehatan
Kerja saraf kelumpuhan
Tekanan udara tinggi & rendah
Ruang angkasa
Gunung
Tambang
Laut (penyelam)
Mekanisme
Dasarnya adalah tekanan udara, pada dekompresi didasarkan
Atas bebasnya Nitrogen dalam tubuh dari larutan menjadi gas.
Gas Nitrogen ini dapat menimbulkan penutupan pembuluh darah
Sehingga terjadi degenerasi dan kelumpuhan.
Materi Kuliah K4 99
PENGARUH CUACA KERJA
Tekanan
panas
Suhu
Kulit
naik
Hilangnya
panas
meningkat
dengan konveksi
dan radiasi
Dibatasi
Pembuluh
darah
Dibatasi
Pembuluh
Darah lebih
lanjut dan
keluar
keringat
Pemindahan
panas dari
dalam ke
pori-pori
Hilang
panas oleh
penguapan
Ketidak
mantapan
peredaran
darah &
vasomotor
1. Kehilangan
garam
2. Kehilangan
cairan
3. Kemampuan
berkeringat
menurun
Kejang
Kehilangan panas
Oleh hilangnya
garam
Kelelahan karena
Hilangnya cairan
Keringat
Keringat
berkurang
Suhu naik
Berhenti
berkeringat
Suhu, kelembaban
Materi Kuliah K4 100
CUACA KERJA
SUHU UDARA
KELEMBABAN UDARA
KECEPATAN GERAKAN
SUHU RADAS
Materi Kuliah K4 101
PENERANGAN DI TEMPAT KERJA
Untuk melihat benda / obyek kerja
Faktor yang menentukan dalam lingkup kerja
- Ukuran obyek
- Derajat kontras obyek & sekelilingnya
- Luminensi
- Lama melihat
Sifat terIihat (visi biIitas)
Suatu obyek bagi seseorang perbandingan ukuran obyek
dan ukuran obyek terkecil yang dapat dilihat.
Ukuran obyek terkecil yang dapat dilihat = Do
Ketajaman penglihatan ( V = 1 )
Do
D = ukuran sudut suatu benda
Ketajaman penglihatan (R) = D
Do
t = benda dengan tinggi tertentu
d = jarak benda dengan orang / pekerja
KETAJAMAN PENGLHATAN (R) = 3,400 . t
d
h = t
d
D
Materi Kuliah K4 102
UPAYA PENCEGAHAN KELELAHAN MENTAL
AKIBAT LELAH MATA
a) Perbaikan kontras
b) Meninggikan penerangan min 2x
c) Pemindahan tenaga kerja dengan visus yang setinggi
tingginya
AKIBAT PENERANGAN YANG BURUK
1. Kelelahan mata dengan berkurangnya daya dan efisiensi
kerja
2. Kelelahan mental
3. Kelainan pegal dan sakit di sekitar mata
4. Kerusakan alat penglihat
5. Meningkatnya kecelakaan
SATUAN
- Lilin
- Lumen (Lm)
- Luks (Lx)
- Lilin / m
2
Lilin : Satu kesatuan kekuatan sumber cahaya
Lumen : Arus cahaya yang ditimbulkan oleh sumber
cahaya kesemua arah
Luks : Satuan penerangan yang per m2 nya jatuh
cahaya 1 lumen
Luminensi : Arus cahaya yang dipantulkan oleh daerah atau
obyek kerja dinyatakan dalam lilin / m
2
Untuk melihat dengan mudah
Perbandingan ukuran benda terhadap Do harus cukup
besar.
Minimum = 2,5
Materi Kuliah K4 103
KONTRAS (C)
Perbedaan derajat terang yang relatif diantara obyek dan
sekelilingnya
C = L
1
L
2
L
L
1
= Derajat terang dari obyek
L
2
= Derajat terang dari sekeliling
L = Luminensi, lilin / m
2
Hubungan Do, C & Lumensi
Log Do + g = 2,17 log C 1,57
log L 3,96
Do = Ukuran benda, derajat
C = Kontras
L = Luminensi
g = log (9 01 A)
A = Usia dalam tahun

You might also like