You are on page 1of 13

Penegakan Hukum

Sumber : http://aizawaangela020791.blogspot.com/2011/01/penegakan-hukum.html
A. Latar Belakang Penegakan Hukum

Hukum merupakan suatu sarana dimana didalamnya terkandung nilai-nilai atau konsep-
konsep tentang keadilan, kebenaran kemanIaatan sosial, dan sebagainya. Penegakan hukum pada
hakikatnya merupakan penegakan ide-ide atau konsep-konsep, penegakan hukum merupakan
usaha untuk mewujudkan ide-ide dari harapan masyarakat untuk menjadi kenyataan.
Penegakan hukum di Indonesia, harus didasari oleh penegakan hukum di Indonesia yaitu
hukum administrasi Negara, penegakan hukum yang dilakukan oleh hukum administrasi Negara
merupakan hukum yang melahirkan penegakan hukum dan pemerintahan yang sehat dan teratur,
dalam arti memadai atau setidak-tidaknya dapat dikatakan menjalankan hukum Negara dalam
menuju Negara yang supremasi hukum.
Indonesia merupakan Negara hukum yang dijelaskan dalam UUD 1945. Indonesia adalah
Negara yang berdasar atas hukum (rechtstaat), tidak berdasarkan kekuasaan belaka(machtstaat).
Namun, pelaksanaan hukum di Indonesia masih terlihat berbeda dalam kalangan
mayarakat luas, saat sekarang ini hukum di Indonesia sudah bias dijual beli. Asalakan punya
banyak uang maka semua kebebasan hukum bisa dilaksanakan, supremasi hukum di Indonesia
masih dipertanyakan. Konyol memang di Negara yang berbasis pada hukum tetapi justru hukum
bisa dijual belikan oleh elit yang mempunyai uang. Seharusnya hukum itu bersiIat netral dan
berIungsi membeeri kesejahteraan dan meningkatkan keamanan di Indonesia ini.
Dalam permasalahan ini dibutuhkan Iungsi dua Iungsi Negara yaitu Negara sebagai suatu
wadah mensejahterkan rakyat, Iungsi Negara yaitu menjaga agar jangan sampai terjadi
penggangguan terhadap hak pribadi warga masyarakat yang bersangkutan. Fungsi Negara dalam
hukuum tidak hanya sebatas menjaga keamanan saja bagi masyarakat, tetapi Negara juga sebagai
pencapai dan pewujud kesejahteraan bagi masyarakat.
Hal diatas dapat dilakukan Negara untuk mengembalikan kembali kepercayaan
masyarakat terhadap penegakan hukum di Indonesia. Permasalahan kelonggaran hukum di
Indonesia dapat disebabkan rusaknya moral para administrasi Negara dan wakil rakyat sehingga
berpaling arah menjadi ketidak adilan dalam penegakan hukum itu sendiri.
aka dari permasalahan diatas penegakan hukum di Indonesia perlu di tingkatkan, dan
melibatkan banyak hal penegakan hukum akan dipengaruhi oleh Iaktor-Iaktor pelaku pejabat
Negara sebagai penegak hukum dan masyarakat luas dan melibatkan semua pihak sebagai
pelaksana hukum di Indonesia. Penegakan hukum dan ketertiban merupakan syarat mutlak bagi
upaya-upaya penciptaan Indonesia yang damai dan sejahtera. Apabila hukum ditegakkan dan
ketertiban diwujudkan, maka kepastian, rasa aman, tenteram, ataupun kehidupan yang rukun
akan dapat terwujud.

B. Konsep dan Teori penegakan hukum

a. Konsep penegakan hukum
Penegakan hukum merupakan usaha untuk mewujudkan ide-ide dan konsep-konsep hukum
yang diharapakan rakyat menjadi kenyataan. Penegakan hukum merupakan suatu proses yang
melibatkan banyak hal.
enurut Soerjono Soekanto, penegakan hukum adalah kegiatan menyerasikan hubungan
nilai-nilai yang terjabarkan didalam kaidah-kaidah/pandangan nilai yang mantap dan
mengejewantah dan sikap tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir untuk
menciptakan, memelihara dan mempertahankan kedamaian pergaulan hidup.
Penegakan hukum secara konkret adalah berlakunya hukum positiI dalam praktik
sebagaimana seharusnya patut dipatuhi. Oleh karena itu, memberikan keadilan dalam suatu
perkara berarti memutuskan hukum in concreto dalam mempertahankan dan menjamin di
taatinya hukum materiil dengan menggunakan cara procedural yang ditetapkan oleh hukum
Iormal.
enurut Satjipto Raharjo penegakan hukum pada hakikatnya merupakan penegakan ide-
ide atau konsep-konsep tentang keadilan , kebenaran, kemamIaatan sosial, dan sebagainya. Jadi
Penegakan hukum merupakan usaha untuk mewujudkan ide dan konsep-konsep tadi menjadi
kenyataan.
Pada hakikatnyan penegakan hukum mewujudkan nilai-nilai atau kaedah-kaedah yang
memuat keadilan dan kebenaran, penegakan hukum bukan hanya menjadi tugas dari para
penegak hukum yang sudah di kenal secara konvensional , tetapi menjadi tugas dari setiap orang.
eskipun demikian, dalam kaitannya dengan hukum publik pemerintahlah yang bertanggung
jawab.
Ada 5 hal yang mempengaruhi penegakan hukum, yaitu:
a . Iaktor hukum atau peraturan itu sendiri
kemungkinannya adalah bahwa terjadinya ketidak cocokan daalam peraturan perundang-
undanagn mengenai bidang kehidupan tertentu. Kemungkinan lainnya adalah .ketidak cocokan
peraturan perunaang-unadangan dengan hukum tidak tertulis atau hokum kebiasaan.kadang kala
ketidak serasian antara hokum tercatat dengan hukum kebiasaan dan seterusnya.
b. Iaktor penegak hukum,
yaitu pihak-pihak yng membentuk maupun yang menerapkan hokum. entalitas petugas
ang menegakan hokum atara lain mencakup hakim,polisi, jasa, pembela, petugas pemasyrakatan
dan seterusnya. Jika hukumnya baik tapi mental otang yang bertangggung jawab untuk
menegakkan hokum tersebut masih belum mantap, maka bisa menyebabkan terjadinya gangguan
dalam system hokum itu sendiri.



c. Iaktor sarana atau Iasilitas yang mendukung penegakan hukum.
Kalau hukumnya baik dan mentalitas rang yang bertugas menegakkan hokum juga baik
namun jika Iasilitasna kurang memadai, maka hokum tadi bisa saja berjalan tidak sesuai dengan
rencana.
d.Faktor masyarakat
yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku atau di tetapkan.Iaktor masyarakat
disini adalah, bagaimana kesadaran masyarakat akan hokum yang ada.
e. Iaktor kebudayaan,
yakni sebagai hasil karya , cipta ,dan rasa yang di dasarkan pada karsa manusia di dalam
pergaulan hidup.bagaiman hokum yang ada bis masuk kedalam damn menyati dengan
kebudayaan yang ada, sehingga semuanya berjalan dengan baik.

-. Teori Penegakan Hukum
J.B.J. ten berge menyebutkan beberapa aspek yang harus di perhatikan atau di pertimbangkan
dalam rangka penegakan hokum, yaitu :
a. Suatu peraturan harus sedikit mungkinmembiarkan ruang bagi perbedaan interpretasi.
b. Ketentuan perkecualian harus di batasi secara minimal
c. Peraturan harus sebanyak ungkin di arahkan pada kenyataan yang secara objektiI dapat di
tentukan
d. Peraturan harus dapat dilaksanakan oleh mereka yang terkena peraturan itu dan mereka yang
di bebani dengan tugas penegakan hukum.

Teori penegakan hukum yaitu :
v Teori aliran UTILITIS yaitu teori aliran kegunaan yakni aliran yang menggariskan bahwa tujuan
hukum yaitu untuk mengabdi kepada kegunaan, yakni kegunaan yang dapat dinikmati oleh setiap
warga masyarakat dalam kadar yang setinggi mungkin (oleh : Jeremy Bentham).
v Aristotelas dalam bukunya 'rhetorica mengatakan tujuan dari hukum adalah keadilan.
v Teori etis. Yaitu teori yang mengajarkan bahwa isi suatu hukum yang berlaku bagi suatu bangsa
tertentu yaitu haruslah berdasarkan pada kesadaran etis bangsa yang bersangkutan, seyogyanya
melaksanakan pandangan-pandangan yang benar akan nilai-nilai kehidupan yang baik, menurut
teori ini tujuan hukum adalah untuk mencapai kedilan dan penegakan hukum.

Teori penegakan hukum menurut John Graham penegakan hukum dilapangan oleh polisi
merupakan kebijakan penegakan hukum dalam pencegahan kejahatan. menurut Hamis .Rae
mengatakan bahwa penegakan hukum dilakukan dengan pendayagunaan kemampuan berupa
penegakan hukum dilakukan oleh orang yang betul-betul ahli dibidangnya dan dalam penegakan
hukum akan lebih baik jika penegakan hukum mempunyai pengalaman praktek berkaitan dengan
bidang yang ditanganinya.

. Penerapan Hukum dalam Hukum Administrasi Negara
Dalam pencapaian penyelenggaraan administrasi Negara dan supremasi hukum. aka
hukum administrasi Negara berIungsi sebagai pemandu bagi para Iunsioanaris hukum bersama
dengan pejabat Negara untuk mensejahterakan rakyat. Hukum administrasi Negara merupakan
mereka yang berperan sebagai orang-orang di jajaran terdepan dalam pelaksanaan penegakan
hukum. Dan kewenangan mereka terhadap mereka yang melanggar untuk diberi sanksi sesuai
ketentuan tertentu. Dalam hal ini hukum harus diterapkan kepada siapa saja tanpa pandang bulu.
enurut P.Nicolai dan kawan-kawan, sarana dalam menegakkan hukum itu harus
memperhatikan hal-hal seperti:
1) Pengawasan bahwa organ pemerintahan dapat melaksanakan ketaatan pada atau
berdasarkan undang-undang yang di tetapkan secara tertulis dan pengawasan terhadap keputusan
yang meletakkan kewajiban kepada individu. Pengawasan merupkan langkah preIentiI dalam
menegakkan hukum.
enurut paulus E. Lotulung mengemukakan beberpa macam pengawasan yang dilakukan
dalam menerapkan hukum dalam administrasi negara yang di tinjau dari segi kedudukan organ
yan melaksanakan control itu terhadap badan atau organ yang di kontrol:
a) Kontrol intern, berdasarkan control ini intern ini pengawasan di lakukan oleh badan
yang secara organisatoris / strukrural masih termasuk dalam lingkungan pemerintahan itu sendiri
b) Kontrol ekstern, pengawasan dalam bentuk ini berupaya melakukan pengawasan
yang dilakukan oleh organ atau lembaga-lembaga yang secara organisator/struktural berada di
luar pemerintah.
Di tinjau dari segi waktu pelaksanaannya,pengawasan atau control di bedakan menjadi dua
jenis:
a) Kontrol a-priori, terjadi bila pengawasan itu dilaksanakan sebelum di keluarkannya
keputusan atau ketetapan pemerintah
b) Kontrol a-posteriori, terjadi bila pengawasan itu dilaksanakan sesudah di
keluarkannya keputusan atau ketetapan pemerintah.

Dari segi objek yang di awasi control terdiri dari:
a) ontrol dari segi hukum (rechtmatigheid), di maksudkan untuk menilai segi-segi atau
pertimbangan yang bersiIat hukumnya saja (segi legalitas) yaitu dari segi rechtmatigheid dari
perbuatan pemerintah
b) ontrol dari segi kemamIaatan (doelmatigheid), control dari segi ini di maksudkan
untuk menilai benar tidaknya perbuatan pemerintah itu dari segi atau pertimbangan
kemamIaatannya.

Paulus E. Lotulung mengatakan bahwa control yang di lakukan oleh peradilan dalam hukum
administrasi mempunyai cirri-ciri:
a. Ekstern karena di lakukan oleh suatu badan atau lembaga di luar pemerintah
b. A-posteotori karena selalu dilakukan sesudah terjadinya perbuatan yang dikontrol
c. ontrol dari segi hukum karena hanya menilai dari segi hukum saja.

2) Penerapan kewenangan sanksi pemerintahan
merupakan langkah represiI untuk memaksakan kepatuhan. J.B.J.. ten Berge
menyebutkan bahwa sanksi inti dari penegakan hukum administrasi negara. Sansi biasanya di
letakkan pada bagin akhir setiap peraturan. Dalam hukum administrasi negara penggunaan sanksi
administrasi merupakan penerapan kewenanangan pemerintahan, dimana kewenangan ini berasal
dari aturan administrasi tertulis dan tidak tertulis. J.J. Oostrnbrink mengatakan bahwa 'sanksi
administrative adalah sanksi yang muncul dari hubungan antara pemerintah-warga negara dan
yang di laksanakan tanpa perantara pihak ketiga,yaitu tanpa perantara kekuasaan peradilan, tetapi
dapat secara langsung dilaksanakan oleh administrasi sendiri. Ketika warga negara melalaikan
kewajiban yang timbul dalam hukum administrasi pihak lawan (yaitu pemerintah) dapat
mengenakan sanksi perantaraan hakim). Perakataan 'tanpa perantaraan hakim ' tersebut perlu di
garis bawahi dalam arti bahwa penerapan sanksi administrasi itu pada dasarnya tanpa
perantaraan hakim,namun dalam beberpa hal ada pula sanksi administrasi yang harus melalui
proses peradilan.oleh karena itu pada kenyataannya yang termasuk sanksi administrasi itu, tidak
hanya sanksi yang di terapkan oleh pemerintahan itu sendiri, tetapi juga sanksi yang di bebankan
oleh hakim administrasi atau instansi banding administrasi.
Hukum dan sanksi yang diberikan oleh Negara yaitu kepada siapa saja dan semua orang
tanpa melihat latar belakang, proIesi, dan golongan. Hukum ditegakkan kepada siapa saja selama
mereka masih berkewarganeraan Indonesia.
eurut Philupus . Hadjon, penerapan kukum secara bersamasama dengan hukum
lainya dapat terjadinyaitu dengan dua cara:

Kumulasi eksternal, merupakan penerapan sanksi administrasi secara bersana-sana
dengan sanksi lain, seperti sanksi pidana atau sanksi perdata. Khusus untuk sanksi perdata,
pemerintah dapat menggunakannya dalam kapasitasnya sebagai badan hukum untuk
mempertahankan hak-hak keperdataannya
Kumulasi internal merupakan penerapan dua atau lebih sanksi administrasi secara
bersama-sama, misalnya penghentian pelayanan administrasi dan /atau pencabutan izin dan /atau
pengenaan denda.

. ontoh kasus dan analisa
1. Penerapan hukum dalam hukum administrasi Negara :
ontoh Kasus dan Analisanya :
Pemilu kada epok terancam kisruh
Pemilu kada kota depok terancam kisruh. Pasalnya, kemisi pemilihan umum daerrah (KPUD)
depok belum membagikan undangan pencoblosan dan kartu pemilih kepada warga depok.
Padahal, waktu pemilihan tinggal enam hari lagi.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok Rahmin Siaahan menyesalkan
penyelenggara pemilu kada kota Depok yang tak proIesiona. Ketika sebelumnya ada wacana dan
pemikiran bahwa masyarakat tidak siap menyelenggarakan pemilu kada secara langsung,
nyatanya setelha diberlakukan, justru penyelenggara pemilu kada lah yang tak siap 'kata rahmin.
Ia menjelaskan sampai kemarin, sekitar 1053 juta warga belum menerima undangan maupun
kartu pemilih untuk mencoblos 16 oktober 2010.
Ini menandakan KPU kota Depok tidak becus menyelenggarakan pemilu kada ujarnya.
Hal senada dikatakan direktur Iorum riset ekonomi sosial dan humanity (FRESH) kota Depok
urthhdea Simmuraya. Ia meminta KPUD kota depok membayar seluruh kerugian yang
dikeluarkan empat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota depok. Jika pelaksanaan pemilu
kada sampai kisruh.
Kami aka mengadukan KPU kota Depok ke pihak berwajib kalau undangan pencoblosan dan
kartu pemilih tidak segera dibagi-bagikan kewarga pemilih, tegasnya.
Ketua KPUD kota Depok uhammad Hasan mengakui undangan pencoblosan dan kartu pemilih
belum dibagikan ke petugas PPS kepada masyarakat pemilih. Ia berjanji mulai kemaren
undangan dan kartu pemilih sudah disebarkan.
Paling lambat undangan pencoblosan dan kartu pemilih sudah harus sampai ke masyarakat satu
hari menjelang hari H,jelasnya.
Sumber : Koran Harian media Indonesia tanggal : 10 okober 2010.
Analisa Kasus :
Dari kasus diatas kita dapat melihat lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh KPUD kota
Depok, sehingga dengan hal itu keteerlamabatan pihak KPUD memberikan kartu pencoblosan
kepada masyarakat. Sehingga sudah dekatnya jadwal pemilu kada depok, kartu anggota
pencoblosan belum juga dibagikan kepada masyarakat.
Dari kasus diatas terlihat pengawasan yang dilakukan oleh KPUD Depok kurang baik, dan
terlalu lamban dalam mengurus kartu pencoblosan yang akan dibagikan kepada masyarakat.
KPUD kota depok hanya bisa meminta maaI dengan permasalahan kelambatan diatas.
Dari permasalahan ini dapat kita lihat bahwa penegakan hukum dan pengawasan yang dilakukan
oleh pejabat Negara yang memiliki wewenang di Indonesia masih sangat lamban, dan kinerja
dari pejabat Negara masih tergolong rendah. Untuk mewujudkan penegakan hukum yang baik di
Indonesia maka para administraasi Negara harus memperbaiki kinerja dan dapat bertanggung
jawab atas apa yang menjadi tugasnya.
2. Penerapan Kewenangan sanksi pemerintahan
ontoh Kasus dan Analisa :
Kasus :
Diktator Argentina divonis seumur hidup.
Buenos Aires- mantan dictator militer Argentina, Jorge Videla, pada selasa dituntut hukuman
penjara seeumur hidup oleh para jaksa atas pembunuhan 31 tahanan politik saat ia memerintah
pada 1976-1981. 'dakwaan terhadapnya adalah hukuman penjara seumur hidup dipenjara, karena
undang-undang tidak memperbolehkan hukuman yang lebih parah lagi terhadap pembunuhan
itu, kata salah seorang jaksa, aximilano Hairabedian. 'tidak ada yang harus diperdebatkan
lagi tentang hal itu, katanya sebelum mebacakan dakwaan di pengadilan yang menggelar
persidangan di pusat kota ordoba itu.
Videla merupakan mantan jenderal angkatan darat yang kini berusia 85 tahun. Ia termasuk salah
satu dari 30 orang yang diadili atas pembunuhan tahanan politik pasca kudeta 1976 yang
menggulingkan pemerintahan Isabel Peron dan mengangkat junta militer ke tampuk
pemerintahan.
Ia dikenal sebagai salah satu pendiri dari rezim brutal yang dipersalahkan atas hilangnya 30.000
orang. Kebanyakan dari mereka tewas dilempar dari atas pesawat ke tengah samudra pada tengah
malam.
Sumber : Koran harian Haluan, kamis 2 desember 2010.



Analisis kasus
Penegakan hukum yang dilakukan oleh pemerintah Argentina sangat lah bagus, karena hukum
ditegakkan kepada siapa saja yang melanggar hukum, seperti kasus diatas hukum ditegakkan
kepada seorang jenderal angkatan darat yang membunuh 31 tahanan/orang, hukum ditegakkan
tanpa pandang bulu, tak peduli proIesi atau Iaktor lainnyaa, namun hukum harus tetap
ditegakkan. Sehingga Videla mendapatkan sanksi seumur hidup dalam kurungan penjara.
Jika dibandingkan dengan Indonesia yang Negara hukum, pemerintah Indonesia masih dikatakan
melaksanakan penegakan hukum masih belum maksimal. Karena masih banyaknya
hukum/sanksi yang diberikan kepada orang-orang yang tidak bersalah, namun orang yang benar-
benar melakukan kesalahan dibiarkan saja menikmati dunia kebebasan dengan uang yang
dimilikinya, sehingga hukum menjadi suatu 'barang yang bisa dijual belikan.
Harapan masyarakat kedepannya agar penegakan hukum di Indonesia bisa mencapai hasil yang
maksimal maka kinerja dari aparatur penegak hukum harus ditingkatkan, dan lebih bertanggung
jawabb dengan tugas yang dimilikinya, agar sanksi tersebut diberikan kepada orang yang 'tepat
sesuai aturan/undang-undang yang berlaku.

E. Macam- macam sanksi dalam hukum administrasi negara

Pada umumnya macam-macam dan jenis sanksi itu dicantumkan dan ditentukan secara tegas
dalam peraturan perundang-undangan bidang administrasi tertentu. Secara umum ada beberapa
macam sanksi dalam hukum administrasi Negara yaitu :

a. Paksaan pemerintah (bestuursdwang)
b. Penarikan kembali keputusan yang menguntungkan (izin, subsidi, pembayaran, dan
sebagainya)
c. Pengenaan uang paksa oleh pemerintah (dwangsom)
d. Pengenaan denda administrative (administrative boete)
Penjelasannya:
a. Paksaan pemerintah (bestuursdwang)
Berdasarkan hukum administrasi Belanda paksaan pemerintah merupakan tindakan nyata
yang di lakukan oleh pemerintah atau atas nama pemerintah untuk memindahkan,
mengosongkan, menghalang-halangi, memperbaiaki pada keaadan semula apa yang telah di
lakukan atau sedang di lakukan yang bertentangan dengan kewajinban yang di tentukan dlm
peratutran perundang-undangan.
Sebelum adanya paksaan harus ada peringatan tertulis. adapun isi peringatan tertulis yaitu
sebagai berikut:
O Peringatan harus deIenitiI;
O Organ yang berwenang harus disebut;
O Peringatan harus ditujukan pada orang yang tepat;
O Ketentuan yang dilaggar jelas;
O Pelanggaran nyata harus digambarkan dengan jelas;
O Peringatan harus membuat ketentuan jangka waktu;
O Pemberian beban jelas dan seimbang;
O Pemberian beban tanpa syarat;
O Beban mengadung pemberian alasannya;
O Peringatan memuat berita tentang pembebanan biaya;

b. Penarikan kembali keputusan yang menguntungkan (izin, subsidi, pembayaran, dan
sebagainya)
Ketetapan yang menguntungkan artinya ketetapan itu memberikan hak hak atau
memberikan kemungkinan untuk memperoleh seusatu melalui ketetapan atau bila ketetapan itu
memberikan keringanan beban yang ada atau mungkin ada.
Salah satu sanksi dalam HAN adalah pencabutan atau ppenerikan KTUN yang
menguntungkan. Pencabutan ini dilakukan dengan mengeluarkan suatu ketetapan baru yang
isinya menarik kemabali/menyatakan tidak berlaku lagi ketetapan terdahulu.
c. Pengenaan uang paksa
Uang paksa sebagai hukuman atau denda jumlahnya berdasarkan syarat dalam perjanjian,
yang harus dibayar karena tidak menunaikan, tidak sempurna melaksanakan, tidak sesuai waktu
yang ditentukan.
d. Pengenaan denda administrative
Denda administrative tidak lebih sebagai reaksi pelanggaran norma yang ditujukan untuk
menambah hukuman yang pasti.


. KESIMPULAN

Kesimpulan dari konsep diatas yaitu Penegakan hukum secara konkret adalah berlakunya hukum
positiI dalam praktik sebagaimana seharusnya patut dipatuhi. Oleh karena itu, memberikan
keadilan dalam suatu perkara berarti memutuskan hukum ini conkret dalam mempertahankan
dan menjamin di taatinya hukum materiil dengan menggunakan cara procedural yang ditetapkan
oleh hukum Iormal.
Ada 5 hal yang mempengaruhi penegakan hukum yaitu :
a. Faktor hukumnya sendiri;
b. Faktor pengeak hukumnya, yaitu pihak-pihak yang membentuk maupun menerapkan hukum;
c. Faktor saran atau Iasilitas yang mendukung penegakan hukum;
d. Faktor masyarakat dimana lingkungan hukum itu diberlakukan;
e. Faktor kebudayaan sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang didasarkan pada karsa manusia
dalam pergaulan hidup.

Teori yang mempengaruhi penegakan hukum yaitu :
- DeIinisi penegakan hukum dari J.B.J. ten berge menyebutkan beberapa aspek yang harus di
perhatikan atau di pertimbangkan dalam rangka penegakan hukum
- Teori aliran UTILITIS yaitu teori aliran kegunaan yakni aliran yang menggariskan bahwa
tujuan hukum yaitu untuk mengabdi kepada kegunaan.
- Teori dari Aristoteles.
- Teori etis. Yaitu teori yang mengajarkan bahwa isi suatu hukum yang berlaku bagi suatu
bangsa tertentu yaitu haruslah berdasarkan pada kesadaran etis
Penegakan hukum dalam hukum administrasi Negara dilakukan dengan 2 cara :
a. Pengawasan bahwa organ pemerintah dapat melaksanakan ketaatan pada atau
berdasarkan peraturan dan perundang-undangan tertulis dan pengawasan terhadap keputusan
yang meletakkan kewajiban kepada individu;
b. Penerapan kewenangan sanksi pemerintah

acam-macam sanksi dalam hukum administrasi Negara :
1. Paksaan pemerintah (berstuursdwang)
2. Penarikan Kembali KTUN yang enguntungkan
3. Pengenaan uang paksa
4. pengenaan denda administrasi








DaItar Pustaka :
Abdurrahman. 1989. Perkembangan Pemikiran tentang Pembinaan Hukum Nasional. Jakarta :
Akademika Presindo.
Hallim, Ridwan. 1987. Hukum Administrasi Negara. Jakarta : Ghalia Indonesia
Hatta.oh. 1975. Menufu Negara Hukum.Jakarta: Yayasan Idayu
Ridwan HR. 2008. Hukum Administrasi Negara. Jakarta: PT RajaGraIindo Persada

You might also like