You are on page 1of 2

Pengawasan BPK Terhadap PERSERO (BUMN) Berdasarkan pasal 71 ayat 2 UU No.

19 tahun 2005, disebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan berwenang melakukan pemerikasaan terhadap BUMN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Selain itu juga disebutkan dalam UU No.15 tahun 2006 mengenai tugas dan wewenang BPK. Dalam pasal 6 ayat 1, tugas BPK adalah: BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara. Sedangkan dalam pasal 9 huruf b, wewenang BPK adalah: meminta keterangan dan/atau dokumen yang wajib diberikan oleh setiap orang, unit organisasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara. Pasal 10 ayat 1, yaitu BPK menilai dan/atau menetapkan jumlah kerugian negara yang diakibatkan oleh perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai yang dilakukan oleh bendahara, pengelola BUMN/BUMD, dan lembaga atau badan lain yang menyelenggarakan pengelolaan keuangan Negara, serta dalam pasal 11 huruf a, yaitu BPK dapat memberikan pendapat kepada DPR, DPD, DPRD, Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah, Lembaga Negara Lain, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, Yayasan, dan lembaga atau badan lain, yang diperlukan karena sifat pekerjaannya. Dalam UU ini objek pemeriksaan BPK tidak hanya terhadap APBN, tetapi juga terhadap nonbujeter, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan yayasan-yayasan yang terkait dengan keuangan Negara, sehingga membuat BPK menjadi lebih independent dalam hal personal, organisasi, kebijakan, dan anggaran. Selama ini memang pemeriksaan terhadap laporan keuangan dan kinerja BUMN/BUMN/Badan Usaha lainnya memang dilakukan oleh BPKP, namun berdasarkan Ketetapan MPR-RI No. X/MPR/2001 tentang Laporan Pelaksanaan Putusan MPR-RI oleh Lembaga Tinggi Negara pada Sidang Tahunan MPR-RI tahun 2001 pemerikasaan terhadap lembaga-lembaga tinggi negara, institusi pemerintah, BUMN, BUMD, dan institusi-institusi lainnya yang menggunakan uang Negara

dilakukan oleh BPK sebagai lembaga pemeriksaan dan pengawasan eksternal. Selain itu, BPK juga melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kinerja BUMN. Pemeriksaan yang dilakukan BPK dapat dilakukan sendiri maupun dengan bantuan instansi lain seperti Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas/Pengurus berdasarkan usulan Direksi/Pengurus dan tetap berada di bawah pengawasan BPK.

You might also like