You are on page 1of 25

MAKALAH SEMINAR KONSEP KEBIDANAN DI PUSKESMAS TELUK TIRAM

DISUSUN OLEH : KELOMPOK NAMA ANGGOTA : VIII : 1. HUDA, HJ (S.09.415) 2. IKA PRAMITA KARTIKA SARI, HJ (S.09.416)

AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN 2010

LEMBAR PERSETUJUAN (Sebelum Seminar) JUDUL : Teori yang digunakan di Puskesmas Teluk Tiram KELOMPOK : VIII NAMA ANGGOTA : 1. HUDA, HJ (S.09.415) 2. IKA PRAMITA KARTIKA SARI, HJ (S.09.416)

Banjarmasin, Maret 2010 Menyetujui, Pembimbing Pendidikan (CT)

Rizkiyanah Baraas, S.S.T NIK.1909071

LEMBAR PENGESAHAN (Setelah Seminar) JUDUL : Teori yang digunakan di Puskesmas Teluk Tiram KELOMPOK : VIII NAMA ANGGOTA : 1). HUDA, HJ (S.09.415) 2). IKA PRAMITA KARTIKA SARI, HJ (S.09.416)

Banjarmasin, Maret 2010 Mengesahkan, Pembimbing lahan praktik (CI) Pendidikan (CT)

E.Lies Asmawati NIP. 196202221983082001

Rizkiyanah Baraas, S.S.T NIK. 1909071

KATA PENGANTAR Makalah ini dibuat berdasarkan Sosialisasi Praktek (Konsep Kebidanan dan KDPK) di Puskesmas Teluk Tiram, yang bertujuan agar mahasiswa mampu mengidentifikasi definisi dan filosofi bidan, sejarah perkembangan kebidanan di Indonesia dan Internasional, paradigma kebidanan, kebidanan sebagai profesi,pean dan fungsi bidan, konseptual model kebidanan, kriteria standar, pengambilan keputusan klinik, lisensi dan registrasi bidan, pengembangan karir bidan dan sistem penghargaan bagi bidan. Dan agar mahasiswa mampu melaksanakan keterampilan dasar praktek kebidanan terhadap ibu, anak dan bayi dengan pokok-pokok bahasan pemenuhan kebutuhan dasar manusia, pencegahan infeksi, pemeriksaan diagnostik,prosedur pemberian obat, perawatan bedah kebidanan, asuahn pada klien yamg mengalami kehilangan dan menghadapi kematian. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena kami dapat membuat makalah ini. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada pembimbing lahan praktek (CI) di Puskesmas Teluk Tiram dan kepada pembimbing pendidik Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin. Kekurangan dan keterbatasan merupakan suatu keniscayaan, tetapi inilah yang dapat kami persembahkan. Dengan tidak menutup mata atas segala kelemahan yang harus diperbaiki, kritik dan saran sangat kami harapkan guna mencapai kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, Maret 2010 Penyusun,

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................................... LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... KATA PENGANTAR .............................................................................................. DAFTAR ISI ............................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................................... B. Tujuan .................................................................................................. 1. Umum ............................................................................................ 2. Khusus ............................................................................................ C. Manfaat ................................................................................................ BAB II TINJAUAN TEORI A. Teori-teori dalam kebidanan ................................................................ B. Peran Fungsi Bidan .............................................................................. C. Profesialisme Bidan.............................................................................. D. Pelayanan mandiri, Kolaborsi, dan rujukan ......................................... E. Pemasaran Sosial jasa Asuhan Bidan .................................................. F. Penghargaan dan Sanksi Terhadap Bidan ............................................ BAB III PEMBAHASAN (Konsep Kebidanan yang digunakan ditempat yang bersangkutan) A. Teori-Teori Dalam Kebidanan yang Digunakan .................................. B. Peran dan Fungsi Bidan ...................................................................... C. Profesionalisme Bidan ......................................................................... D. Pelayanan Mandiri, Kolaborasi, dan Rujukan ..................................... E. Pemasaran Sosial jasa Asuhan Kebidanan ........................................... F. Penghargaan dan sanksi terhadap Bidan .............................................. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................... B. Saran .................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA i ii iii iv v 1 1 1 1 1 3

BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Bidan merupakan subah profesi yang sangat mulia dalam upaya memberi semangat dan dukungan pada wanita. Bidan mendampingi dan menolong wanita/ibu dalam melahirkan dan membesarkan anaknya. Untuk itulah makalah ini disusun karena pelaksanaan peran, fungsi dan tugas sebagai seorang bidan harus didasarkan pada kemampuan dan kewenangan yang diberikan. Kewenangan tersebut diatur melalui Peraturan Mentri Kesehatan. Adapun pelayanan yang diberikan oleh bidan harus berorientasi pada kesehatan masyarakat. Bidan memberikan pelayanan/asuhan kebidanan pada wanita, ibu hamil, bayi, balita, dll. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, bidan di Puskesmas inimelaksanakan kunjungan rumah, mengadakan pembinaan pada posyandu di wilayah kerjanya, serta mengembangkan pondok bersalin sesuai kebutuhan masyarakat setempat. Pelaksanaan dalam memberikan pelayanan/asuhan hendaknya sesuai dengan teori-teori dalam kebidanan. B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Tujuan sosialisasi praktek ini secara umum adalah untuk mempersiapkan tenaga kesehatan yang profesional terutama dalam bidang kebidanan. 2. Tujuan Khusus Dalam mempersiapkan tenaga kesehatan tersebut, mahasiswa diharapkan dapat memiliki kemampuan profesional untuk : a. Mengidentifikasi Model Konseptual Asuhan Kebidanan (Reva Rubin, Ramona Mercer, Ela Joy Lerhman, Ernestine, Jen Ball). b. Mengidentifikasi Peran dan Fungsi Bidan. c. Mengidentifikasi Profesionalisme Bidan d. Mengidentifikasi pelayanan Mandiri, Kolaborasi, dan Rujukan. e. Mengidentifikasi Pemasaran Sosial Jasa Asuhan Kebidanan. f. Mengidentifikasi Penghargaan Terhadap Bidan Selain itu, mahasiswa juga dituntut agar mampu melakukan praktek sesuai dengan standar kompetensi keterampilan dasar praktek klinik. C. MANFAAT Adapun manfaat dilaksanakannya sosialisasi praktek tersebut;

Secara umum, mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru tentang bagaimana cara melaksanakan praktik asuhan kebidanan di lahan praktik secara tepat. Hingga mahasiswa dapat menumbuhkan dan meningkatkan rasa percaya dirinya dalam memberikan pelayanan/asuhannya kepada klien/pasien. Mahasiswa juga dapat memahami bagaimana peran, fungsi serta tugas seorang bidan, sehingga mahasiswa diharapkan mampu dalam memberikan asuhan kebidanan kepada klien/pasien baik peran,fungsu dan tugas bidan secara mandiri, kolaborasi maupun rujukan.

BAB II. TINJAUAN TEORI


A. TEORI-TEORI DALAM KEBIDANAN

B. PERAN DAN FUNGSI BIDAN


Adapun peran dan fungsi bidan terdiri dari : 1. Peran dan fungsi bidan sebagai Pelaksana. Peran dan fungsi bidan sebagai pelaksana dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain secara mandiri, kolaborasi maupun rujukan sesuai dengan kondisi/keadaan klien/pasien. 2. Peran dan fungsi bidan sebagai Pengelola. Sebagai pengelola bidan harus dapat mengembangkan pelayanan dasar kesehatan dan bekerja sama dengan tim untuk melaksanakan progran kesehatan. 3. Peran dan fungsi bidan sebagai Pendidik. Sebagai pendidik bidan hendaknya dapat memberikan pendidikan dan penyuluhan serta dapat melatih dan membimbing kader, dukun maupun mahasiswa bidan. 4. Peran dan fungsi bidan sebagai Peneliti. Sebagai peneliti bidan hendaknya dapat melakukan penelitian secara mandiri maupun secara kelompok.

C. PROFESIONALISME BIDAN
1. Pengertian Profesionalisme Seorang pekerja profesional adalah seorang pekerja yang terampil atau cakap dalam kerjanya,dituntut menguasai visi yang mendasari keterampilannya. 2. Praktek Profesional Bidan Bidan merupakan jabatan profesional. Berdasarkan syarat-syarat profesional, maka bidan telah memiliki persyaratan dari bidan sebagai jabatan profesional : a. Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau spesialis. b. Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan bidan sebagai tenaga profesional. c. Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat. d. Memiliki kewenangan yang disahkan atau diberikan oleh pemerintah daam menjalankan tugasnya (KEPMENKES 900/VII/2002). e. Memiliki peran dan fungsi yang jelas. f. Memliki kompetensi yang jelas dan terukur. g. Memiliki organisasi profesi ebagai wadah.

h. Memiliki kode etik kebidanan i. Memiliki standar pelayanan j. Memiliki standar praktek k. Memiliki tandar pendidikan yang mendasar dan mengembangkan profesi sesuai kebutuhan pelayanan. l. Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahna pengembangan kompetensi.

D. PELAYANAN MANDIRI, KOLABORASI, DAN RUJUKAN.


1. Pelayanan Mandiri 1.1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan, mencakup : a. Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien. b. Menentukan diagnosa. c. Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi. d. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun. e. Mengevaluasi tindakan yang diberikan. f. Membuat rencana tindakan lanjutan. g. Membuat catatan dan laporan kegiatan/tindakan. 1.2. Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pranikah dengan melibatkan klien, mencakup : a. Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan anak remaja dan wanita dalam masa pranikah. b. Menentukan diagnosa dan kebutuhan pelayanan dasar. c. Menyusun rencana tindakan sebagai prioritas dasar bersama klien. d. Melaksankan tindakan/kegiatan sesuai dengan rencana. e. Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan pada klien. f. Membuat rencana tindakan lanjutan bersama klien. g. Membuat catatan dan laporan asuhan kebidanan 1.3. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal, mencakup : a. Mengkaji status kesehatan klien yang daam keadaan hamil b. Menentukan diagnosa kebidanan dan kebutuhan keadaan hamil. c. Menyusun rencana suhan kebidanan bersama klien sesuai prioritas masalah. d. Melaksanakan rencana asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun. e. Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan. f. Membuat pencatatan dan laporan asuhan kebidanan yang telah diberikan. 1.4. Memberikan asuhan kebidanan kepaa klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien/keluarga, mencakup : a.Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada klien dalam masa persalinan.

b. Menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan kebidanan dalam masa persalinan. c.Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien. d. Melaksanakan rencana asuhan kebidanan yang telah disusun bersama klien. e.Mengevaluasi hasil bersama klien. f. Membuat rencana tindakan lanjutan pada ibu pada masa persalinan sesuai prioritas g. Membuat pencatatan dan laporan. 1.5. Memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, mencakup : a. Mengkaji status kesehatan pada bayi baru lahir dengan melibatkan keluarga. b. Menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir. c. Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai prioritas. d. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana. e. Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan f. Membuat rencana tindak lanjut. g. Membuat pencatatan dan laporan. 1.6. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan keluarga, mencakup : a. Mengkaji asuhan kebidanan pada ibu nifas. b. Menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan kebidanan pada masa nifas. c. Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan prioritas masalah. d. Melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana. e. Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan bersama klien. f. Membuat rencana tindakan lanjutan bersama klien. g. Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan yang telah diberikan. 1.7. Memberikan asuhan kebidanan pada WUS yang membutuhkan pelayanan KB, mencakup : a. Mengkaji kebutuhan keluarga pada WUS/PUS. b. Menentukan diagnoda dan kebutuhan pelayanan. c. Menyusun encana pelayanan KB sesuai prioitas masalah klien/keluarga. d. Melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. e. Mengevaluasi asuhan kebidanan bersama klien. f. Membuat rencana tindakan lanjutan pelayanan. g. Membuat catatan dan laporan. 1.8. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita yang mengalami gangguan sistem refroduksi dan wanita dalam masa klimaktrium dan menopause, mencakup : a. Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan asuhan klien. b. Menentukan diagnosa, prognosa, prioritas dan kebutuhan klien. c. Menyusun rencana asuhan sesuai prioritas masalah bersama klien. d. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana. e. Mengevaluasi hasil asuhan yang diberikan. f. Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan.

a. b. c. d. e. f. g.

1.9. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi/balita dengan melibatkan keluarga, mencakup : Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan sesuai dengan tumbuh kembang klien. Menentukan diagosa dan prioritas masalah. Menyusun rencana asuhan. Melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana. Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan. Membuat rencana tindak lanjut. Membuat catatan dan pelaporan asuhan. 2. PELAYANAN KOLABORASI 2.1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga, mencakup : a.Mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi. b. Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi. c.Merncanakan tindakan sesuai dengan prioritas kegawatan dan hasil kolaborasi serta kerjasama dengan klien. d. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana dengan melibatkan klien. e.Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan. f. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien. g. Membuat pencatatan dan laporan. 2.2. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi, mencakup : a. Mengkaji asuhan pada kasus resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi. b. Menentukan diagosa, prognosa, dan prioritas sesuai dengan faktor resiko dan keadaan kegawatdaruratan. c. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu hamil resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas. d. Melaksanakan rencana asuhan yang telah dibuat. e. Mengevaluasi hasil asuhan dan pertolongan pertama. f. Membuat rencana tindak lanjut bersama klien. g. Membuat catatan dan laporan 2.3. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga, mencakup : a. mengkaji kebutuhan asuhan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan prtolongan pertama dan tindakan kolaborasi.

b. Menentuka diagnosa, prognosa, dan prioritas sesuai dengan faktor resiko dan keadaan kegawatdaruratannya. c. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan resiko tinggi. d. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan resiko tinggi dan memberi pertolongan pertama sesuai dengan prioritas. e. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama. f. Membuat rencana tindak lanjut bersama klien. g. Membuat catatan dan laporan. 2.4. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga, mencakup : a. Mengkaji kebutuhan suhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi. b. Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas sesuai dengan faktor resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratannya. c. Menyusun rencana asuhan kebidanan. d. Melaksanakan asuhann kebidanan pada kasus ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan memberi pertolongan pertama sesuai dengan prioritas. e. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan ertama. f. Membuat rencana tindak lanjut bersama klien. g. Membuat catatan dan laporan. 2.5. Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga, mencakup : a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi bau lahir dengan resiko tinggi dan mengalami komplikasi serta kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama tindakan kolaborasi. b. Menentuka diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan faktor resiko tinggi dan kegawatan pada bayi baru lahir. c. Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas. d. Melaksanakan asuhan kebidanan paa bayi baru lahir engan resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas. e. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan petolongan pertama. f. Membuat rencana tindak lanjut bersama klien dan keluarga. g. Membuat catatan dan laporan. 2.6. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga, mencakup : a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi.

b. Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas sesuai dengan faktor resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratannya. c. Menyusun rencana asuhan kebidanan. pada balita dengan resiko tinggi. d. Melaksanakan asuhann kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan memberi pertolongan pertama sesuai dengan prioritas. e. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan ertama. f. Membuat rencana tindak lanjut bersama klien. g. Membuat catatan dan laporan.

3. PELAYANAN RUJUKAN 3.1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga, mencakup : a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan yang memerluka tindaka diluar lingkup kewenangan bidandan memerlukan rujukan. b. Menentukan diagnosa, prioritas serta sumber-sumber dan fasilitas untuk kebutuhan intervensilebih lanjut bersama klien/keluarga. c. Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang dengan dokumentasian. d. Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi. 3.2. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan, mancakup : a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil. b. Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas. c. Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan. d. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan. e. Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang. f. Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi. 3.3. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien/keluarga, mencakup : a. Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatdaruratan pada ibu dalam persalinan melalui konsultasi dan rujukan. b. Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas masalah. c. Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan. d. Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang. e. Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi yang sudah diberikan.

3.4. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa nifas dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien/keluarga, mencakup : a. Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatdaruratan pada ibu dalam nifas melalui konsultasi dan rujukan. b. Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas masalah. c. Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan. d. Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang. e. Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi yang sudah diberikan. 3.5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga, mencakup : a Mengkaji adanya kelainan dan keadaan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir yang memerlukan konsultasi dan rujukan. b Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas masalah. c Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan dan memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan tindakan. d Mengirim klien kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang. e Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan. 3.6. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan kelainan tertentu dan kegawatan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga, mencakup : a Mengkaji adanya kelainan dan keadaan kegawatdaruratan pada balita yang memerlukan konsultasi dan rujukan. b Menerima diagnosa dan prioritas c Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan d Mengirim klien kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang. e Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan.

E. PEMASARAN SOSIAL JASA ASUHAN KEBIDANAN. F. PENGHARGAAN DAN SANKSI BIDAN


1. Penghargaan Bidan,

Penghargaan merupakan segala bentuk perbuatan untuk menghargai/menghormati individu/organisasi atas jasa yang telah dilakukan. Penghargaan bidan terdiri dari : Imbalan jasa Pengakuan profesi Pemberian wewenang/hak untuk menjalankan praktek sesuai kompetensi. Hak merupakan kewenangan untuk berbuat sesuatu yang telah di tentukan oleh Undang-undang dan aturan tertentu. 2. Sanksi Sanksi adalah imbalan negatif, berupa pembebanan yang ditentukan oleh hukum/aturan yang berlaku.

BAB. III PEMBAHASAN


A. TEORI-TEORI DALAM KEBIDANAN
Berdasarkan pengamatan kami, teori kebidanan yang digunakan di Puskesmas Teluk Tiram adalah teori yang dikemukakan oleh Ela Joy Lerhman. Teori Ela Joy Lerhman menginginkan agar bidan dapat melihat semua aspek praktik dalam memberi asuhan pada wanita hamil dan pertolongan persalinan, yakni mencakup 8 konsep penting pelayanan antenatal. Yaitu : 1. Asuhan yang berkesinambungan 2. Keluarga sebagai pusat asuhan 3. Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan 4. Tidak ada intervensi dalam asuhan 5. Fleksibilitas dalam asuhan 6. Keterlibatan dalam asuhan 7. Advokasi dari klien 8. waktu Dalam memberikan pelayanan kebidanan secara komprehensif dan berkesinambungan, bidan di Puskesmas Teluk Tiram telah melakukan asuhan kebidanan berupa pelayanan pada ibu hamil, bayi baru lahir, balita, dan pelayanan KB secara berkesinambungan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perregistrasian klien dan pemberian berbagai macam buku serta surat-surat keanggotaan pemeriksaan klien. Selain itu bidan/perawat juga selalu memberikan daftar kunjungan ulang pemeriksaanpada klien untuk mengetahui perkembangan keadaan klien/pasien serta mengevaluasi hasil selanjutnya. Petugas kesehatan di Puskesmas Teluk Tiram menjadikan keluarga sebagai pusat asuhan pada setiap tindakan yang diberikan, dengan melibatkan keluarga maka diharapkan hal-hal yang tidak diinginkan dapat dicegah dan terkendali.

Secara langsung bidan/perawat di Puskesmas Teluk Tiram memiliki keterlibatan dalam memberikan asuhan,memiliki fleksibilitas dalam pemberian asuhan tanpa mengintervensi keadaan klien/pasien,semua ini dilakukan sesuai dengan ode etik yang dimiliki oleh bidan/perawat. Penghargaan terhadap klien/pasien sangat dijunjung tinggi,hal ini ditunjukkan dengan adanya pemberian pelayanan/asuhan kebidanan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sehingga mampu memberikan kepuasan pada klien dengan menghargai dan tidak mengabaikan waktu yang ada dalam memberikan pelayanan/asuhan.

B. PERAN DAN FUNGSI BIDAN


Bidan Di Puskesmas Teluk Tiram telah menjalankan peran dan Fungsinya sesuai dengan yang diinginkan IBI ,yakni menjalankan peran dan fungsi sebagai berikut : 1. Peran sebagai Pelaksana Sebagai pelaksana,bidan di Puskesmas Teluk Tiram telah melaksanakan tugasnya baik secara mandiri, kolaborasi maupun rujukan. Pada tugas mandiri bidan telah memberikan asuhan pada klien secara komprehensif misalnya mulai dari pemeriksaan fisik hingga pemeriksaan lanjutan. Dalam tugas kolaborasi,bidan telah bekerjama sama dengan petugas kesehatan lainnya seperti petugas laboratorium ataupun bekerjasama dengan kader setempat. Dan melaksanakan tugas rujukan,apabila bidan tidak dapat/tidak mampu melaksanakan asuhannya pada klien, dengan cara mengirim klien/pasien dengan melibatkan keluarga kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang.

2. Peran sebagai Pengelola


Bidan melakukan pengembangan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat baik di dalam maupun luar wilayah Puskesmas Teluk Tiram bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya, yakni dengan melakukan pengkajian terhadap kebutuhan asuhan ibu dan anak. Misalnya dengan melakukan kunjungan rumah,mengadakan pos keliling,dll.

3. Peran sebagai Pendidik


Peran sebagai pendidik juga dilaksanakan oleh bida/perawat di Puskesmas tersebut, yakni dengan memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan kepada klien dan keluarga. Selain itu, membimbing kader-kader setempat yang dapat membantu petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Serta membimbing mahasiswa bidan/perawat yang melaksanakan sosialisasi praktiknya.

4. Peran sebagai Peneliti


Dalam tugasnya bidan/perawat melakukan investigasi atau penelitian di bidang kesehatan baik secaramandiri maupun kelompok. Hal ini ditunjukkan dengan adanya survei mengenai kesehatan lingkungan masyarakat sekitar serta dengan menjalankan program desa siaga untuk mengantisipasi adanya penyebaran penyakit menular.

C. PROFESIONALISME BIDAN
Berdasarkan syarat-syarat profesional, maka bidan di Puskesmas Teluk Tiram telah memiliki persyaratan dari bidan sebagai jabatan profesional yaitu : a.Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau spesialis. b.Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan bidan sebagai tenaga profesional. c.Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat. d. Memiliki kewenangan yang disahkan atau diberikan oleh pemerintah daam menjalankan tugasnya (KEPMENKES 900/VII/2002). e.Memiliki peran dan fungsi yang jelas. f. Memliki kompetensi yang jelas dan terukur. g.Memiliki organisasi profesi sebagai wadah, IBI merupakan organisasi profesi yang berfungsi sebagai wadah bidan. h.Memiliki kode etik kebidanan. i. Memiliki standar pelayanan. j. Memiliki standar praktek. k. Memiliki tandar pendidikan yang mendasar dan mengembangkan profesi sesuai kebutuhan pelayanan. l. Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahna pengembangan kompetensi.

D. PELAYANAN MANDIRI, KOLABORASI, DAN RUJUKAN.


Bidan di Puskesmas Teluk Tiram telah melaksanakan tugasnya dalam memberikan pelayanan kesehatan, baik secara mandiri, kolaborasi maupun rujukan. 1. Pelayanan Mandiri 1.1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan, mencakup : Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien. Menentukan diagnosa. Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Mengevaluasi tindakan yang diberikan. Membuat rencana tindakan lanjutan. Membuat catatan dan laporan kegiatan/tindakan. 1.2. Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pranikah dengan melibatkan klien, mencakup : a. Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan anak remaja dan wanita dalam masa pranikah. b. Menentukan diagnosa dan kebutuhan pelayanan dasar. c. Menyusun rencana tindakan sebagai prioritas dasar bersama klien.

a. b. c. d. e. f. g.

d. e. f. g.

Melaksankan tindakan/kegiatan sesuai dengan rencana. Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan pada klien. Membuat rencana tindakan lanjutan bersama klien. Membuat catatan dan laporan asuhan kebidanan

a. b. c.

1.3. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal, mencakup : Mengkaji status kesehatan klien yang daam keadaan hamil Menentukan diagnosa kebidanan dan kebutuhan keadaan hamil. Menyusun rencana suhan kebidanan bersama klien sesuai prioritas masalah. d. Melaksanakan rencana asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun. e. Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan. f. Membuat pencatatan dan laporan asuhan kebidanan yang telah diberikan. Memberikan asuhan kebidanan kepaa klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien/keluarga, mencakup : Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada klien dalam masa persalinan. Menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan kebidanan dalam masa persalinan. Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien. Melaksanakan rencana asuhan kebidanan yang telah disusun bersama klien. Mengevaluasi hasil bersama klien. f Membuat rencana tindakan lanjutan pada ibu pada masa persalinan sesuai prioritas g Membuat pencatatan dan laporan. 1.5. Memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, mencakup : Mengkaji status kesehatan pada bayi baru lahir dengan melibatkan keluarga. Menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir. Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai prioritas. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana. Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan Membuat rencana tindak lanjut. Membuat pencatatan dan laporan. 1.6. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan keluarga, mencakup : a. Mengkaji asuhan kebidanan pada ibu nifas. b. Menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan kebidanan pada masa nifas. c. Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan prioritas masalah. d. Melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana. e. Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan bersama klien. f. Membuat rencana tindakan lanjutan bersama klien. g. Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan yang telah diberikan. 1.4.

a. b. c. d. e.

a. b. c. d. e. f. g.

1.7. Memberikan asuhan kebidanan pada WUS yang membutuhkan pelayanan KB, mencakup : a. Mengkaji kebutuhan keluarga pada WUS/PUS. b. Menentukan diagnoda dan kebutuhan pelayanan. c. Menyusun encana pelayanan KB sesuai prioitas masalah klien/keluarga. d. Melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. e. Mengevaluasi asuhan kebidanan bersama klien. f. Membuat rencana tindakan lanjutan pelayanan. g. Membuat catatan dan laporan. 1.8. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita yang mengalami gangguan sistem refroduksi dan wanita dalam masa klimaktrium dan menopause, mencakup : a. Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan asuhan klien. b. Menentukan diagnosa, prognosa, prioritas dan kebutuhan klien. c. Menyusun rencana asuhan sesuai prioritas masalah bersama klien. d. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana. e. Mengevaluasi hasil asuhan yang diberikan. f. Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan. 1.9. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi/balita dengan melibatkan keluarga, mencakup : a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan sesuai dengan tumbuh kembang klien. b. Menentukan diagosa dan prioritas masalah. Menyusun rencana asuhan. Melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana. Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan. Membuat rencana tindak lanjut. Membuat catatan dan pelaporan asuhan. 2. PELAYANAN KOLABORASI 2.1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga, mencakup : a.Mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi. b. Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi. c.Merncanakan tindakan sesuai dengan prioritas kegawatan dan hasil kolaborasi serta kerjasama dengan klien. d. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana dengan melibatkan klien. e.Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan. f. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien. g. Membuat pencatatan dan laporan. 2.2. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi, mencakup :

c. d. e. f. g.

a. Mengkaji asuhan pada kasus resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi. b. Menentukan diagosa, prognosa, dan prioritas sesuai dengan faktor resiko dan keadaan kegawatdaruratan. c. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu hamil resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas. d. Melaksanakan rencana asuhan yang telah dibuat. e. Mengevaluasi hasil asuhan dan pertolongan pertama. f. Membuat rencana tindak lanjut bersama klien. g. Membuat catatan dan laporan 2.3. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga, mencakup : a. mengkaji kebutuhan asuhan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan prtolongan pertama dan tindakan kolaborasi. b. Menentuka diagnosa, prognosa, dan prioritas sesuai dengan faktor resiko dan keadaan kegawatdaruratannya. c. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan resiko tinggi. d. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan resiko tinggi dan memberi pertolongan pertama sesuai dengan prioritas. e. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama. f. Membuat rencana tindak lanjut bersama klien. g. Membuat catatan dan laporan. 2.4. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga, mencakup : a. Mengkaji kebutuhan suhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi. b. Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas sesuai dengan faktor resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratannya. c. Menyusun rencana asuhan kebidanan. d. Melaksanakan asuhann kebidanan pada kasus ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan memberi pertolongan pertama sesuai dengan prioritas. e. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan ertama. f. Membuat rencana tindak lanjut bersama klien. g. Membuat catatan dan laporan. 2.5. Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga, mencakup :

a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi bau lahir dengan resiko tinggi dan mengalami komplikasi serta kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama tindakan kolaborasi. b. Menentuka diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan faktor resiko tinggi dan kegawatan pada bayi baru lahir. c. Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas. d. Melaksanakan asuhan kebidanan paa bayi baru lahir engan resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas. e. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan petolongan pertama. f. Membuat rencana tindak lanjut bersama klien dan keluarga. g. Membuat catatan dan laporan. 2.6. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga, mencakup : a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi. b. Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas sesuai dengan faktor resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratannya. c. Menyusun rencana asuhan kebidanan. pada balita dengan resiko tinggi. d. Melaksanakan asuhann kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan memberi pertolongan pertama sesuai dengan prioritas. e. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan ertama. f. Membuat rencana tindak lanjut bersama klien. g. Membuat catatan dan laporan.

3. PELAYANAN RUJUKAN 3.1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga, mencakup : a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan yang memerluka tindaka diluar lingkup kewenangan bidandan memerlukan rujukan. b. Menentukan diagnosa, prioritas serta sumber-sumber dan fasilitas untuk kebutuhan intervensilebih lanjut bersama klien/keluarga. c. Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang dengan dokumentasian. d. Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi. 3.2. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan, mancakup : a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil. b. Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas. c. Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan. d. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan.

e. Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang. f. Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi. 3.3. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien/keluarga, mencakup : a. Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatdaruratan pada ibu dalam persalinan melalui konsultasi dan rujukan. b. Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas masalah. c. Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan. d. Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang. e. Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi yang sudah diberikan. 3.4. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa nifas dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien/keluarga, mencakup : a.Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatdaruratan pada ibu dalam nifas melalui konsultasi dan rujukan. b. Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas masalah. c.Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan. d. Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang. e.Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi yang sudah diberikan. 3.5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga, mencakup : a.Mengkaji adanya kelainan dan keadaan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir yang memerlukan konsultasi dan rujukan. b. Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas masalah. c.Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan dan memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan tindakan. d. Mengirim klien kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang. e.Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan. 3.6. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan kelainan tertentu dan kegawatan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga, mencakup : a. Mengkaji adanya kelainan dan keadaan kegawatdaruratan pada balita yang memerlukan konsultasi dan rujukan. b. Menerima diagnosa dan prioritas c. Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan

d. Mengirim klien kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang. e. Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan.

E. PEMASARAN SOSIAL JASA ASUHAN KEBIDANAN.


Dalam pembahasan ini, di Puskesmas Teluk Tiram memasarkan jasa pelayanan kesehatan untuk masyarakat pada umumnya serta ibu dan anak secara khusus, dengan sikap yang ramah dan antusiasme yang tinggi untuk memberikan asuhan sehinnga rasa kepuasan dari pihak klien dapat tepenuhi. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya klien yang melakukan kunjungan rutin di Puskesmas Teluk Tiram tersebut. Konsep pemasaran modern dalam memberikan asuhan kebidanan terdiri dari : Mengetahui keinginan konsumen Melakukan kegiatan pemasaran terpadu Memperoleh laba dan kepuasan konsumen Produk pelayanan kebidanan Produk utama dalam profesi bidan adalah jasa pelayanan kesehatan. Khususnya bagi wanita, ibu dan anak. Produk pendukung berupa barang, obatobatan, alat kesehatan, perlengkapan persalinan, dll. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk yang ditawarkan merupakan kombinasi dari jasa dan barang.

1. 2. 3. 4.

5.

Pelayanan Kebidanan Semua konsep tersebut pada kenyataannya tidak sepenuhnya terrealisasika, khususnya konsep untuk memperoleh laba/keuntungan dari pelayanan. Semua pelayanan kesehatan di Puskesmas Teluk Tiram dilakukan tanpa dipungut biaya. Sebab biaya/tarif pengobatan yang diberikan kepada masyarakat setempat dipertanggungjawabkan oleh pemerintah kota Banjarsmasin.

F. PENGHARGAAN DAN SANKSI BIDAN 1. Penghargaan Bidan


1. 2. 3. Penghargaan bidan di Puskesmas Teluk Tiram pun berupa : Imbalan jasa Pengakuan profesi Pemberian wewenang/hak untuk menjalankan praktek sesuai kompetensi. Sanksi

2.

Berdasarkan sosialisasi praktik kami, di Puskesmas Teluk Tiram juga memiliki sanksi/hukuman bagi bidan/perawat yang tidak mentaati peraturan yang berlaku, adapun sanksi yang kami ketahui diantaranya sebagai berikut : Jika terlambat satu kali, maka bidan/perawat akan dikenakan sanksi berupa tanpa keterangan atau dianggap tidak hadir. Jika terlambat untuk yang kedua kalinya, maka bidan/perawat akan dikenakan sanksi berupa teguran lisan. Jika terlambat hingga tiga kali, maka bidan/perawat akan dikenakan sanksi berupa peringatan tertulis. Jika tidak hadir/tanpa keterangan satu atau dua kali, maka bidan/perawat akan dikenakan sanksi berupa teguran lisan. Jika tidak hadir/tanpa keterangan hingga tiga hari, maka bidan atau perawat akan dikenakan sanksi berupa peringatan tertulis. Jika tidak hadir/tanpa keterangan secara terus menerus, maka bidan/perawat akan dikenakan sanksi berupa pernyataan tidak puas secara tertulis.

BAB. IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan selama melakukan sosialisasi praktik di Puskesmas Teluk Tiram dapat disimpulkan bahwa : 1. 2. Dari teori-teori kebidanan yang ada, teori yang digunakan di Puskesmas Teluk Tiram adalah teori yang dikemukakan oleh Ella Joy Lerhman. Peran dan fungsi bidan di Puskesmas Teluk Tiram telah sesuai dengan peran dan fungsi bidan yang diatur oleh IBI, yakni sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti. Sosialisasi praktik yang telah dilakukan oleh mahasiswa kebidanan mampu memberikan pengetahuan mengenai praktik asuhan kebidanan baik secara teori maupun secara aktualisasi langsung di lahan praktik.

3.

B.

SARAN

1.

Sesuai dengan pelayanan kebidanan di Puskesmas Teluk Tiram yang menggunakan teori Ella Joy Lerhman, hendaknya bisa mempertahankan dan bahkan mampu mengembangkan pelayanan kesehatanyang ada untuk lebih bisa memberikan kepuasan terhadap masyarakat. Guna meningkatkan pemasaran sosial jasa asuhan kebidanan,bidan/perawat hendaknya dapat bekerja sama dengan pihak promotor dalam rangka penyediaan dan penjualan produk pelayanan kebidanan. kepada mahasiswa yang melakukan sosialisasi praktik di lapangan, seyogyanya bersikap lebih aktif. Baik dengan cara mengamati secara langsung, menanyakan hal-hal yang tidak dipahami maupun dalam melakukan tindakan.

2.

3.

DAFTAR PUSTAKA

Konsep Kebidanan Alexander, J.1993. Midwifery Practice. Mac Millan : London. 1992. Kepmenkes No. 23 Tahun 1992 tenteng Kesehatan. Menkes : Jakarta. 2002. Kepmenkes No. 900/2002 Registrasi dan Praktik Bidan. Menkes : Jakarta. 2006. Bidan Menyongsong Masa Depan. 50 tahun IBI : Jakarta.

You might also like