DI SUSUN OLEH : NANANG TRIYANDOKO KE - 2D / 16 3.29.10.0.17
PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI 1URUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2011 1. Tujuan Percobaan ahasiswa dapat mengukur besarnya tahanan pentanahan pada penangkal petir dan simulasi tahanan pentanahan instalasi rumah tangga. ahasiswa dapat mengerti dan memahami teori pengukuran tahanan pentanahan dan dapat menerapkannya dalam praktikum. ahasiswa dapat menggunakan alat pengukur tahanan pentanahan yaitu earth tester.
2. Dasar Teori Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan sistem apabila terjadi hubung singkat pada peralatan. Selanjutnya arus hubung singkat tersebut akan disalurkan ke tanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan, terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus ditanahkan. Untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda, pengetanahan haruslah mempunyai parameter yang meliputi : 1. Resistivitas tanah 2. Resistivitas air tanah 3. Dimensi elektroda pentanahan 4. Ukuran elektroda pentanahan Syarat-syarat Sistem Pentanahan yang EIektiI 1. Tahanan pentanahan harus memenuhi syarat yang diinginkan untuk suatu keperluan pemakaian. 2. Elektroda yang ditanam dalam tanah harus : a. Bahan Konduktor yang baik b. Tahan Korosi c. Cukup Kuat 3. Elektroda harus mempunyai kontak yang baik dengan tanah sekelilingnya. 4. Pentanahan harus baik untuk berbagai musim dalam setahun. Faktor-Faktor yang enentukan Tahanan Pertanahan 1. Tahanan elektroda itu sendiri dan penghantar yang menghubungkan ke peralatan yang ditanahkan. 2. Tahan kontak antara elektroda dengan tanah. 3. Tahanan dari massa tanah sekeliling elektroda. Pengukuran perlu dilakukan sebelum sistem dioperasikan pertama kali, waktu pemeliharaan atau setelah sistem ada gangguan. Sewaktu pelaksanaan pengukuran pentanahan, saluran (kawat) dari electroda ke rangka peralatan harus dilepas. Pengukuran dilakukan pada electroda dengan alat ukur Earth Tester. Inilah alat yang digunakan untuk mengukur besar tahanan pentanahan. Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester adalah sebagai berikut: Prop (A) di hubungkan dengan electrode (di bak kontrol). Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara 5 sd. 10 m. aka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah.
Gb. Pengukuran Tahanan Pentanahan Dengan Earth Tester
Standar besar R tanah untuk electroda pentanahan 5 Ohm apabila belum mencapai nilai 5 Ohm, maka electroda bisa ditambah dan dipasang diparalel. Pentanahan paling ideal apabila electrode bisa mencapai sumber air atau R tanah 0. Prosedur pengukuran yang digambarkan di bawah ini menggunakan metode Wenner yang diterima secara universal yang dikembangkan oleh Dr. Frank Wenner dari US Bureau of Standards (Biro Standar AS) tahun 1915. (F. Wenner, A Method of Measuring) Rumusnya adalah sebagai berikut: 8 2 6 A R Keterangan : 8 rata-rata tahanan tanah pada kedalaman A dalam ohm-cm 6 3,1416 A jarak antara elektroda dalam cm R nilai tahanan terukur dalam ohm dari uji instrumen
3. Alat dan Komponen yang Digunakan Earth Tester Elektroda Pentanahan Instalasi Rumah Tangga Elektroda Bantu Untuk Pengukuran Elektroda Penangkal Petir Palu Kabel
4. Gambar Rangkaian Percobaan
5. Langkah Percobaan 1. enyiapkan alat dan komponen yang akan digunakan dalam praktikum. 2. emasang / menancapkan elektroda utama instalasi rumah tangga di tanah. 3. emasang / menancapkan 2 elektroda bantu di tanah, masing-masing jaraknya 5 m dan 10 m dari elektroda utama. 4. erangkai alat dan komponen seperti gambar rangkaian percobaan di atas. 5. embaca hasil pengukuran yang ditunjukkan pada earth tester dan mencatatnya dalam tabel percobaan. 6. enambah kedalaman elektroda utama dan melakukan kembali langkah 4 dan 5. 7. elakukan percobaan kembali pada langkah 4, 5 dan 6 pada lokasi-lokasi yang berbeda. 8. Selanjutnya, melakukan pengukuran tahanan pentanahan pada penangkal petir. 9. elepaskan sambungan penangkal petir dengan elektroda pentanahannya. 10.Setelah itu pasang 2 elektroda bantu masing-masing 5 dan 10 meter dari elektroda utama. Seperti pada percobaan tahanan pentanahan instalasi rumah tangga. 11.erangkai kembali alat dan komponen seperti gambar rangkaian percobaan di atas. 12.embaca hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh earth tester dan mencatatnya ke dalam tabel hasil percobaan.
6. Data Hasil Percobaan Tabel pengukuran tahanan pentanahan instalasi rumah tangga Tempat Pengukuran Kedalaman (cm) R (O) Sekolah B 20 47 30 43 40 40,7 Tempat Parkir Bank Jateng 1 20 134 30 119 40 99 Tempat Parkir Bank Jateng 2 20 200 30 162 40 158
Tabel pengukuran tahanan pentanahan penangkal petir Tempat Pengukuran R (O) Sekolah B 11,3
7. Analisa Data Nilai pengukuran tahanan pentanahan pada instalasi rumah tangga jauh dari nilai yang disyaratkan yaitu 5 O, dikarenakan elektroda instalasi rumah tangga yang digunakan bukan merupakan elektroda standar yang digunakan. Kedalaman pemasangan elektroda juga tidak sesuai dengan standarnya. Selain itu, kondisi tanah yang kering menambah resistansi tahanan pentanahan. Pada tabel hasil pengukuran tahanan pentanahan instalasi rumah tangga, dapat dilihat bahwa kedalaman pemasangan elektroda utama berpengaru pada hasil tahanan pentanahan. Semakin dalam pemasangan elektroda akan menghasilkan tahanan pentanahan yang semakin kecil sesuai dengan batasan kedalaman pemasangan elektroda. Pada pengukuran tahanan pentanahan penangkal petir, dapat dilihat bahwa hasil pengukuran tidak terlalu jauh dengan tahanan pentanahan yang disyaratkan 5 O. Hal tersebut dikarenakan pemasangan kedalaman elektroda yang cukup dalam cukup sesuai dengan yang disyaratkan. Hanya saja kondisi tanah yang kering dan kondisi permukaan sentuh antara tanah dan elektroda membuat hasil pengukuran melebihi yang disyaratkan.
8. Kesimpulan Setelah melakukan praktikum pentanahan dapat disimpulkan bahwa tahanan pentanahan penting sebagai pengaman dalam instalasi kelistrikan. Dalam pemasangan harus diperhatikan hal-hal yang disyaratkan sehingga tahanan pentanahan dapat bekerja dengan baik. Banyak Iaktor yang mempengaruhi besarnya tahanan pentanahan yaitu elektroda yang digunakan, pemasangan elektoda, kondisi tanah dan juga permukaan singgung antara tanah dengan elektroda.
Daftar Pustaka
Saphiie, Soedjana dan Osamu Nishino. 1994. !engukuran dan Alat-Alat Ukur Listrik. Jakarta : Pradnya Paramita. Supaat. 1996. Dasar-Dasar Instalasi Listrik. Jakarta. www.janggatehnik.com http://www.wikipedia.org