You are on page 1of 3

Bahasa Indonesia merupakan bahasa terbesar di Asia Tenggara.

Hal itu ditinjau dari segi penuturnya yang berjumlah lebih dari 220 juta orang. Jumlah itu akan semakin bertambah banyak, jika BI dikembalikan kepada subrumpun bahasa asalnya, Melayu; sebab bahasa tersebut tidak hanya didukung oleh warga negara Indonesia saja tapi juga warga Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, dan sebagian Thailand. Bahasa Indonesia juga sangat diminati oleh berbagai bangsa di dunia sejak sebelum Indonesia merdeka. Hal itu terbukti dari banyaknya peneliti asing, terutama peneliti Belanda, Inggris, Swiss, Prancis, dan Jerman, yang mengkaji bahasa dan budaya Indonesia (Nusantara). Data lain yang memperkuat posisi BI adalah berdirinya berbagai fakultas studi ketimuran (faculty of oriental studies), kajian Asia Tenggara (South-East Asian Studies), dan pusat studi Indonesia (Indonesian studies) di berbagai perguruan tinggi di luar negeri. Bahasa Indonesia sudah direncanakan jadi bahasa internasional. Rencana internasionalisasi bahasa Indonesia ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Agenda besar itu akan berhasil jika bahasa Indonesia sudah merdeka: terbebas dari segala belenggu. Namun dari sumber sumber, menyatakan kesulitan atau kelemahan bahasa indonesia menjadi bahasa inetrnasional adalah pada posisi dimana bahasa Indonesia terjepit dengan bahasa melayu, memang hampir mirip, namun seharusnya sudah bisa di bedakan antara bahasa malaysia dan bahasa indonesia, sehingga muncul melindo, namun rakyat banyak yang tidak setuju, saya juga, karena memang bahasa Indonesia pantas di sebut bahasa sendiri dan tidak bergantung dengan bahasa negara lain. Namun memang banyak keuntungan tentang internasionalisasi iniu, untuk memperkenalkan bahasa indonesia keseluruh penjuru dunia, Berikut analisa SWOT mengenai internasionalisasi Bahasa Indonesia : KEKUATAN Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia , yang termuat di teks Sumpah Pemuda yang di kumandangkan pada tanggal 28 Oktober 1928 menandakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa penghubung antar daerah ,antar suku, dan pengenalan budaya dari satu daerah ke daerah lain. Budaya Indonesia ternyata tidak hanya menarik orang dalam negeri namun juga pelosok dunia , seperti Bali misalnya yang budaya dan eksotika alamnya telah menjadi tujuan wisata utama pelancong luar negeri. Sehingga wisatawan luar negeri tidak asing dengan bahasa Indonesia atau sedikit-sedikit mempelajari bahasa Indonesia untuk berkomunikasi pada saat di tempat wisata. Ternyata bahasa Indonesia memiliki banyak kata serapan dari berbagai bahasa Negara Negara lain yang pada zaman sejarah pernah menjajah,menjalin kerjasama dalam bidang perdagangan atau menyebarkan agama di Indonesia , seperti Arab , Inggris , Belanda , Melayu, Jerman ,dsb ,serta beberapa dari bahasa daerah bangsa Indonesia sendiri. Hal ini yang menjadi salah satu daya tarik orang asing untuk mempelajari bahkan melakukan penelitian terhadap bahasa Indonesia. Dan ternyata antusiasme orang asing untuk mempelajari bahasa Indonesia sangat besar , contoh seperti di Berlin , bahasa dan budaya Indonesia sangat dikagumi oleh mereka dibuktikan dengan adanya program kursus bahasa Indonesia ,yang dimulai sejak September 2008 , serta berbagai perguruan tinggi di Jerman yang memiliki program studi bahasa Indonesia seperti : Humbolt Universitaet Berlin, Universitaet Bonn, Universitaet Frankfurt am Main, Universitaet Hamburg, Universitaet Koeln, Hochschule Konstanz dan Universitaet Passau. Selain itu Bahasa Indonesia sangat mudah dipelajari khususnya pada tingkat dasar karena bahasa Indonesia tidak mengenal kala,

konjugasi maupun pembedaan antara benda maskulin maupun feminim . Pelafalan Bahasa Indonesia pun tidak sulit, tidak ada lafal sengau atau lebur kecuali (ng) dan (ny). Namun apabila dipraktekan secara rutin hal tersebut menjadi mudah untuk orang asing . KELEMAHAN Meskipun Bahasa Indonesia telah dipakai oleh sebagian besar warga negara Indonesia namun tidak sedikit pula orang yang tidak menguasai dengan baik bahasa Indonesia , mulai dari penggunaan yang masih dicampur dengan bahasa daerah , maupun struktur kata yang membuat arti yang ditangkap berbeda dari apa yang dimaksudkan dalam tulisan. Selain itu pada zaman sekarang pada beberapa kalangan orang Indonesia banyak yang lebih bangga menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi sehari-hari, sehingga hampir tidak menguasai bahasa Indonesia dengan baik , misalnya pada sebuah keluarga yang dari kecil anaknya hanya diajarkan bahasa inggris dalam kesehariannya , dan disekolahkan di sekolah internasional , bergaul dengan orang yang juga lebih menguasai bahasa Inggris daripada bahasa indonesia ,menyebabkan anak-anak ini tidak menguasai bahasa Indonesia dengan baik. Apabila hal ini menjadi mode bagi banyak orang Indonesia maka memungkinkan bangsa Indonesia kehilangan jati dirinya, bahkan orang dari negara lain akan jauh lebih menguasai bahasa Indonesia dibandingkan warga Indonesia asli. PELUANG Peluang internasionalisasi bahasa Indonesia sangat memungkinkan karena menurut sumber yang di dapat bahasa Indonesia telah menjadi bahasa populer di Australia dengan menduduki peringkat ke empat dan telah ada sekitar 500 sekolah mengajarkan bahasa Indonesia. Selain itu di Vietnam bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa resmi kedua. Dan ada sekitar 168 lembaga pendidikan baik formal maupun informal yang tengah mengajarkan bahasa indonesia untuk penutur asing. Selain itu di berbagai negara sudah memperkenalkan bahasa indonesia sebagai suatu jurusan atau mata kuliah di berbagai negara , dan diberbagai perguruan tinggi. Hal inilah yang menjadikan bahasa Indonesia berpeluang menjadi bahasa pengantar antar bangsa. ANCAMAN Ancaman terhambatnya Internasionalisasi bahasa indonesia dilihat secara internal adalah penguasaan bahasa Indonesia oleh orang indonesia sendiri yang kurang . Pembangunan Indonesia yang terhambat dan kurang berkembang juga merupakan salah satu ancaman bagi Internasionalisasi bahasa Indonesia . Gambarannya misal sarana publik yang tidak sesuai standar, perekonomian yang tidak progresif membuat orang asing beranggapan Indonesia sebagai negara yang terbelakang,dan berpandangan bahwa Indonesia tidak penting dimata dunia. Sedangkan ancaman dari luar (eksternal) adalah pesatnya pengaruh bahasa Inggris yang sudah terlebih dahulu menjadi bahasa internasional di hampir semua negara dunia, selain itu meluasnya peran Amerika dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat dunia , dimana Amerika sudah menjadikan bahasa resmi adalah bahasa Inggris.

Sumber: http://anindhita-anin.blogspot.com/2011/03/internasionalisasi-bahasa-indonesia.html http://www.suaramerdeka.com/smcetak/index.php? fuseaction=beritacetak.detailberitacetak&id_beritacetak=3510

http://sains4u.com/?p=100

You might also like