Sesuatu yang kelak retak dan kita membikinnya abadi Ibu bersumpah untuk membangun keluarganya di atas meja makan. Ia terobsesi mewujudkan keluarga yang bahagia melalui media makan bersama. Maka, ia menghabiskan hidupnya di dapur, memasak beribu-ribu bahkan berjuta-juta menu makanan hanya untuk menghidangkan menu masakan yang berbeda-beda setiap harinya. Ia memiliki jutaan daItar menu makan malam di lemari dapurnya. DaItar itu tersusun rapi di dalam sebuah buku Iolio usang setebal dua kali lipat kamus besar Bahasa Indonesia, berurut dari menu masakan berawal dengan huruI A hingga Z. Ia menyusun sendiri kamus itu sejak usia perkawinannya satu hari hingga kini menginjak usia 25 tahun. Di sebelah kamus resep masakan itu, bertumpuk-tumpuk pula resep masakan dari daerah Jawa, Madura, Padang, bahkan masakan China. Belum lagi kliping resep masakan dari tabloid-tabloid wanita yang setebal kamus OxIord Advanced Learner.
Isi kepala Ibu memang berbeda dengan ibu lain. Dalam kepalanya seolah hanya ada tiga kata, menu makan malam. Setiap detik, setiap helaan napasnya, pikirannya adalah menu-menu masakan untuk makan malam saja. Makan malam itulah ritual resmi yang secara tersirat dibikinnya dan dibuatnya tetap lestari hingga saat ini. Meskipun, ketiga anaknya telah beranjak dewasa, ia tak pernah surut mempersiapkan makan malam sedemikian rupa sama seperti ketika ia melakukannya pertama, sejak usia pernikahannya masih satu hari.
Keluarga ini tumbuh bersama di meja makan. Mereka telah akrab dengan kebiasaan bercerita di meja makan sambil menikmati menu-menu masakan Ibu. Mereka berbicara tentang apa saja di meja makan. Mereka duduk bersama dan saling mendengarkan cerita masing-masing. Tak peduli apakah peristiwa-peristiwa itu nyambung atau tidak, penting bagi yang lain atau tidak, pokoknya bercerita. Yang lain boleh menanggapi, memberi komentar atau menyuruh diam kalau tak menarik. Muka-muka kusut, tertekan, banyak masalah, stres, depresi, marah, kecewa, terpukul, putus asa, cemas, dan sebagainya, bisa ditangkap dari suasana di atas meja makan. Sebaliknya muka-muka ceria, riang, berseri, berbunga-bunga, jatuh cinta, juga bisa diprediksi dari ritual makan bersama ini. Ibu yang paling tahu semuanya.
Ia memang punya kepentingan terhadap keajegan tradisi makan bersama ini. Satu kepentingan saja dalam hidupnya, memastikan semua anggota keluarganya dalam keadaan yang ia harapkan. Bagi Ibu, sehari saja ritual ini dilewatkan, ia akan kehilangan momen untuk mengetahui masalah keluarganya. Tak ada yang bisa disembunyikan dari momen kebersamaan ini. Dan kehilangan momen itu ia rasakan seperti kegagalan hidup yang menakutkan. Ia tak mau itu terjadi dan ia berusaha keras untuk membuat itu tak terjadi.
Ia tak berani membayangkan kehilangan momen itu. Sungguh pun tahu, ia pasti menghadapinya suatu saat nanti, ia merasa takkan pernah benar-benar siap untuk itu. Yang agak melegakan, semua anggota keluarganya telah terbiasa dengan tradisi itu dan mereka seolah menyadari bahwa Ibu mereka memerlukan sebuah suasana untuk menjadikannya "ada". Semua orang tahu dan memakluminya. Maka semua orang berusaha membuatnya merasa "ada" dengan mengikuti ritual itu. Namun, kadang beberapa dari mereka menganggap tradisi ini membosankan.
Jam empat pagi. Ibu telah memasak di dapur. Ia menyiapkan sarapan dengan sangat serius. Ibu tak pernah menganggap memasak adalah kegiatan remeh. Ia tak pernah percaya bahwa seorang istri yang tak pernah memasak untuk keluarganya adalah seorang Ibu yang baik. Jika ada yang meremehkan pekerjaan memasak, Ibu akan menangkisnya dengan satu argumen: masakan yang diberkahi Tuhan adalah masakan yang lahir dari tangan seorang Ibu yang menghadirkan cinta dan kasih sayangnya pada setiap zat rasa masakan yang dibikinnya. Ibu meyakini bahwa makanan adalah bahasa cinta seorang Ibu kepada keluarganya, seperti jembatan yang menghubungkan batin antarmanusia. Sampai di sini, anak-anaknya akan berhenti mendengar penjelasan yang sudah mereka hapal di luar kepala. Ibu takkan berhenti bicara kalau kedamaiannya diusik. Dan yang bisa menghentikannya hanya dirinya sendiri.
Sarapan tiba. Ibu menyiapkan sarapan di dapur. Ia menyiapkan menu sesuai dengan yang tertera di daItar menu di lemari makanan. Telur dadar, sayur hijau dan sambal kecap. Ada lima orang di keluarganya. Semua orang memiliki selera berbeda-beda. Suaminya suka telur yang tak matang benar, agak asin, tanpa cabe. Aries suka telur yang benar-benar tergoreng kering, dan harus pedas. Pisca, suka makanan serba manis. Telur dadarnya harus setengah matang dengan kecap manis dan sedikit vitsin. Sedangkan Canestra, tak suka pada kuning telur. Sebelum didadar, kuning telur harus dipisahkan dulu dari putihnya. Jika tidak dibuatkan yang sesuai dengan pesanannya, ia bisa mogok makan. Berhari-hari.
Bagaimana dengan Ibu? Ibu bahkan tak pernah macam-macam. Telur dadarnya adalah yang standar, tidak ada perlakuan khusus. Ia boleh makan apa saja, yang penting makan, jadilah.
Pukul 07.05. Telur dadar setengah matang asin, telur dadar pedas, telur manis dengan vitsin, dan telur tanpa kuning, berikut sayur hijau dan sambal kecap telah terhidang. Semua telah menghadapi hidangan masing-masing sesuai pesanan. Makan pagi biasanya tak ada yang terlalu banyak bicara. Semua sibuk dengan rencana masing-masing di kepalanya. Kelihatannya, tak ada yang ingin berbagi. Aries kini sudah bekerja di sebuah kantor pemerintah, menjadi tenaga honor daerah. Ia harus tiba di kantor setidaknya pada tujuh dua lima, karena ada apel setiap tujuh tigapuluh. Pisca harus ke kampus. Ia duduk di semester tujuh kini. Tampaknya sedang tak bisa diganggu oleh siapa pun. Wajahnya menunjukkan demikian. Mungkin akan bertemu dengan dosen pembimbing atau entah apa, tapi mukanya keruh. Mungkin banyak persoalan, tapi Ibu cuma bisa memandang saja. Sedang Canestra masih di SMA. Ia tampak paling santai. Tangannya memegang komik. Komik Jepang. Makan sambil membaca adalah kebiasaannya. Sang Bapak, duduk diam sambil mengunyah makanan tanpa bersuara dan tanpa menoleh pada yang lain. Pria yang berhenti bekerja beberapa tahun lalu itu tampak lambat menyelesaikan makannya. Ia menikmati masakan itu, atau tidak peduli? Tak ada yang tahu.
Satu per satu mereka meninggalkan ruang makan. Hanya piring-piring kotor yang tersisa di meja makan. Ibu membawanya ke dapur, mencuci piring-piring itu sampai bersih dan mengelap meja makan. Ritual berikutnya adalah menyerahkan anggaran belanja ke pasar hari itu kepada suaminya. Saat-saat inilah yang paling ia benci seumur hidupnya. Ia benci menerima uang dari suaminya yang selalu tampak tak rela dan tak percaya.
Akhirnya, memang bahan-bahan menu itu dipangkas seenak udelnya, ia tak mau tahu apa pun. Ujung-ujungnya ia cuma memberi sepuluh ribu saja untuk semua itu. Tentu saja kurang dari anggaran yang seharusnya, dua puluh ribu. Untuk itu semua, maka otomatis menu berubah; tak ada ayam bumbu rujak, tak ada capcay, yang ada tinggal perkedel jagung dan tempe. Sayur hijau, katanya, bolehlah. Yang penting sayur, dan murah. Ah.
Ibu berjalan ke pasar dengan gontai. Hari itu Jumat. Hari pendek. Anak-anak akan pulang lebih cepat dari biasa. Ia mempercepat langkahnya. Tak mudah membagi waktu, kadang pekerjaan teramat banyaknya sampai-sampai tak ada waktu untuk melakukan hal lain selain urusan dapur. Kadang ia berpikir ada sesuatu yang memang penting untuk dilakukan tapi itu akan mengabaikan urusan dapur dan itu berarti pula mengabaikan selera anak-anaknya. Itu tidak mungkin. Tak ada yang mengerti selera anak-anaknya kecuali dia.
Tapi kadang ia bosan berurusan dengan menu-menu. Ia telah mencoba semua menu yang ada di buku-buku masakan, ia telah mencoba semua resep masakan di teve, dan ia kehabisan ide suatu ketika. Ia mencatat menu-menu yang sudah pernah dibikinnya. Serba-serbi sambal: sambal goreng krecek, sambal goreng hati, sambal godog, sambal kentang, sambal bawang, sambal kecicang, sambal serai, dll. Aneka ca, semacam: ca sawi, ca kangkung, ca bayam, ca tauge, ca bunga kol, dll. Semua jenis perkedel dan gorengan kering: perkedel ketimun, perkedel kentang, perkedel jagung, pastel kentang, kroket kentang, dan seterusnya. Sampai makanan golongan menengah dilihat dari mahalnya bahan pokok semacam: babi kecap, gulai kare ayam, gulai udang, sate bumbu rujak, opor ayam, sup kaki ayam dengan jamur tiongkok, dendeng sapi, kepiting goreng. Juga serba-serbi makanan China semacam: shiobak, koloke, Iuyung hai, ang sio hie, hao mie, tao mie, dan seterusnya. DaItar ini masih akan bertambah panjang kalau disebutkan serba-serbi pepes, serba-serbi urap, atau serba-serbi ikan.
Semua menu sudah dicobanya habis tak bersisa, tapi sepertinya masih saja ada sesuatu yang kurang. Ia pun lebih kerap berkreasi, satu menu masakan kadang-kadang dipadu dengan menu masakan lain, misalnya pepes tempe, gulai pakis, sate tahu, dan sebagainya. Tapi masih saja menu-menu itu terasa tak cukup untuk membuat variasi menu yang berbeda setiap harinya. Karena itulah yang akan membuat keluarganya betah dan merindukan makan malam.
Ia pernah merasa ingin berhenti saja memikirkan menu-menu itu, tapi suaminya akan berkata, "Kau telah memilih menjadi perempuan biasa-biasa saja, tidak bekerja dan melayani keluarga. Bahkan kau bersumpah akan membangun keluarga di atas meja makan, kenapa tidak kau pikirkan sebelumnya?"
Ibu merenungkan kata-kata suaminya. Ada yang salah terhadap penilaian-penilaian. Ada yang tak adil di dalamnya. Hampir selalu, yang menjadi korban adalah mereka yang dinilai, mereka yang tertuduh, mereka yang melakukan sesuatu tapi dinilai salah dan dianggap biasa- biasa saja. Tapi apa sesungguhnya yang terjadi dengan biasa dan tak biasa? Apa yang menentukan yang biasa dan yang tak biasa? Menjadi Ibu adalah sangat luar luar luar biasa. Apakah seorang ibu rumah tangga yang mencurahkan seluruh hidupnya untuk keluarga lebih biasa daripada seorang ibu yang tak pernah sekalipun berpikir tentang keluarganya, meski ia punya tujuh perusahaan dan kaya raya? Lagipula, itu cuma perasaan, bukan angka-angka dalam matematika, namanya juga perasaan. Tercium bau hangus. Ibu tersentak dari lamunannya. Tempenya gosong.
Ia menyudahi goreng-menggoreng tempe itu. Lalu dengan bergegas ia menyambar sekeranjang cucian kotor, mulai mencuci. Anaknya datang satu per satu. Ibu belum selesai mencuci. Ia agak tergesa karena harus menyiapkan makan siang untuk anak-anaknya. Setelah menyiapkan makan siang, ia kembali bekerja, menyelesaikan cucian.
Makan siang Ibu adalah jam 3 sore. Setelah itu, ia tidur dua jam. Sehabis jam 5 sore, sehabis tidur siangnya, ia harus menyiapkan makan malam. Sehabis makan malam, jangan kira ia selesai. Ada Bapak yang setiap hari minta dipijit, tapi setiap hari mengeluh pijitan Ibu tak pernah mengalami kemajuan. Ah.
Dia melakukannya selama sisa hidupnya. Ia berkutat dengan semua itu selama puluhan tahun, tak pernah ada yang memujinya, dan ia pun tak ingin dipuji, tapi itukah yang disebut perempuan biasa?
Suatu ketika, sebuah peristiwa datang mengusik keluarga itu. Hari itu Selasa, ketika sebuah perubahan memperkenalkan dirinya kepada keluarga itu. Aries menolak makan bersama. Ia tentu punya alasan di balik aksi mogoknya. Tapi tak ada yang tahu apa alasan Aries.
Ibu kecewa. Menu makan malamnya tak dicicipi selama tiga hari berturut-turut. Ini adalah beban mental bagi seorang Ibu. Ia bukanlah orang yang suka memaksa, tapi selalu membaca dari tanda-tanda dan suka juga menebak-nebak. Sialnya, Aries tak pernah memiliki cukup waktu untuk menjelaskan semua itu. Ia tampak begitu sibuk. Kadang ia bahkan terlihat menyibukkan diri, menghindar dari Ibu. Ia menomorduakan ritual makan malam mereka. Ibu menangis, ia merasa segala usahanya untuk membangun tradisi makan malam ini sia-sia saja. Salahkah jika ia berusaha membikin sesuatu yang kelak retak menjadi abadi? Mungkin memang salah, tapi dulu tak seorang pun cukup berani menunjukkan di mana letak salahnya, tak seorang pun tega mengecewakan Ibu. Tapi Aries, kini telah membuatnya kecewa secara nyata.
Suasana menjadi semakin keruh ketika di hari kelima, keenam dan ketujuh, Aries juga absen makan malam. Ibu bertindak. Ia masuk ke kamar si sulung, lalu, mungkin, bicara di sana. Pisca dan Canestra duduk di depan tivi, tidak mendengar apa-apa.
Satu jam kemudian, Ibu keluar dengan wajah murung, tapi dibikin agar kelihatan berseri. Ia tampak aneh. "Aku tahu selama ini kita tak pernah jujur dengan makan malam itu. Satu-satunya yang jujur hanya dia. Kita semua sudah bosan, ya kan? Ibu juga. Dan mulai saat ini, tidak ada lagi kebohongan apa pun. Tinggalkan saja jika kalian memang tak setuju. Ibu juga sudah lelah memikirkan menu-menu makan malam untuk kalian. Ibu ingin merasa tidak perlu menyiapkannya untuk kalian. Ibu akan mencoba. Selamat bersenang-senang!"
Ibu terlihat enteng menyelesaikan persoalannya. Bapak menyusul Ibu ke kamar. Mudah- mudahan mereka bercinta. Ah ya mereka sepertinya tak pernah bercinta lagi sejak beberapa tahun ini. Padahal itu perlu, terutama bagi Ibu yang lelah luar biasa. Fisik dan jiwa.
Pisca menyelinap masuk ke kamar Aries, meninggalkan Canestra yang masih asyik nonton tivi. Ia sungguh ingin tahu, apa yang dibicarakan Ibu dan Aries, sehingga Ibu keluar dengan wajah aneh, murung tapi dipaksakan berseri. Pisca bertanya, "Ada apa?" Aries tak menjawab, namun tiba-tiba menangis dan menenggelamkan wajahnya di bawah bantal. Dengan sesenggukan, ia berkata, "Untuk apa lagi mempertahankan sebuah kepalsuan di depan Ibu? Salah satu dari kita semua telah mengkhianati Ibu, untuk apa lagi semua ini dipertahankan?"
Pisca menangkap ucapan kakaknya dengan jelas, namun ia tak mengerti, dan tak ingin mengerti, karena semua itu terlalu menyedihkan baginya. Apalagi yang lebih menyedihkan ketika tahu seseorang telah berkhianat kepada Ibu? Siapa pun dia, Pisca tak ingin tahu. Ia tak ingin mendendam, apalagi terhadap keluarganya sendiri. Tapi, bukankah Ibu selalu tahu apa yang terjadi? Semua pertanyaan bertumpuk-tumpuk di kepalanya.
Sesuatu yang kelak retak, yang Ibu pernah berusaha membikinnya abadi, kini sudah benar- benar retak berkeping-keping dan tak mungkin disatukan lagi. Sejak saat itu, makan malam bersama tidak rutin lagi bagi mereka. Hanya Ibu yang masih betah di sana. Sesekali Pisca atau Canestra mendampinginya. Mungkin tiba saat ketika ia benar-benar rindu makan malam bersama.
Sialnya, Bapak benar-benar tak memahami persoalan dengan baik. Ia sok bijak dan pandai. Kata-katanya sungguh tak tepat untuk menggambarkan seluruh keadaan ini.
"Benar kan, Ibumu memang perempuan biasa-biasa saja. Ia bahkan menganggap hal remeh ini sebagai kiamat dalam hidupnya!" Pisca meradang. Ia merasa Bapak yang sombong itu harus dihentikan.
"Apa yang biasa? Apa yang tak biasa? Bapak juga laki-laki biasa, yang tak bisa seperti Ibu. Bapak jauh lebih biasa dari Ibu. Ibu, setidaknya berusaha membikin tradisi agar kita tahu arti kebersamaan sekalipun di atas meja makan. Tapi lihatlah Bapak yang hanya suka mengejek tapi tak pernah melakukan apa pun, bahkan tak pernah berusaha melakukan apa pun!"
Bapak diam. Dia kelihatan tersinggung. Tapi Pisca suka dan puas membuatnya tersinggung. Pisca memutuskan untuk menemui Ibu. Ibu menyambutnya dengan senyum. Ia tahu Pisca akan berbicara soal Bapak, soal biasa dan tak biasa. Ibu mencegahnya bicara lebih dulu, "Begini. Bapak benar soal Ibu yang biasa-biasa saja. Ini sudah seharusnya. Ibu menerima semua itu, bukan karena Ibu pasrah tapi Ibu mengerti betul kalian semua dan juga persoalan ini. Ibu memang perempuan biasa, tak ingin menjadi yang tak biasa. Ibu mencintai Bapak, kalian semua. Ibu tak bisa memberi uang, maka Ibu cuma memberi kemampuan Ibu memasak, itu pun jika kalian mau menikmatinya."
"Tapi Bu, ini penghinaan. Masalah makan malam itu bukan masalah sekadar, bukan masalah remeh temeh. Sebesar itu usaha Ibu membangun tradisi kebersamaan di keluarga kita, tapi Bapak bahkan menganggapnya tak ada. Kita belajar satu sama lain di meja makan itu, kita memutuskan hidup kita di atas meja makan itu, dan ingat, ketika Bapak berhenti bekerja di kantor karena penyelewengan dana yang sangat memalukan itu, yang menolong Bapak adalah kita, juga di atas meja makan itu."
"Bapak kini sedang merasa kesepian, ia kehilangan saat-saat terbaiknya, itu hal tersulit yang pernah ditemuinya. Kita harus memahami itu."
Dari beranda, Bapak mendengar semua percakapan itu. Ia berpikir bahwa istrinya memang baik, pengertian dan sabar, tapi sungguh ia sangat biasa, dan yang terpenting, tak menggairahkan.
Kecepetan
Cerpen Lucu - Ada seorang preman yg sangat sekali jahat suka mencuri, memperkosa, meminum-minuman keras. suatu hari dia bertemu seorang ustad dan berkata"pak ustad... saya ini preman, saya tahu dosa saya banyak namun, saya tidak yakin saya akan mampir ke neraka" ucapnya angkuh. "loh kenapa anda tidak yakin ?..." tanya sang ustad bingung. " karena saat saya melewati jembatan shirathall musthakim karena neraka letaknya dibawah surga pada saat malaikat melempar saya dan sangat benci dengan tingkah laku saya, mereka terlalu kencang melempar dan akhirnya nerakanya kelewatan dan saya malah masuk
Pesawat TNI sialan!
Cerpen Lucu - Sebuah Pesawat TNI terbang tidak seimbang karena kebanyakan muatan. "Buang beberapa barang" perintah komandan. mereka membuang pistol."Lagi!" lalu mereka membuang sniper."Lagi!" lalu mereka membuang rudal. Akhirnya pesawat dapat dikendalikan kembali. Saat mereka naik mobil, mereka melihat anak kecil menangis."Dik, kenapa menangis?" tanya seorang tentara. "Aku kejatuhan pistol."kata anak tersebut. Lalu mereka melihat anak yang menangis lebih keras."Dik, kenapa menangis?" tanya tentara lain."Aku kejatuhan sniper" kata anak tersebut. Lalu mereka melanjutkan perjalanan dan melihat anak lagi. Kali ini dia tidak menangis. Si anak malah tertawa."hahahahaha" tawa anak itu."Dik, kenapa tertawa? apa yang lucu?" tanya komandan. "Tadi aku bersin dan rumah itu meledak" kata anak tersebut.
Orang Arab, 1awa, ama Amerika
Cerpen Lucu - Ada orang jawa(bejo), orang arab(Hasan), dan orang amerika(Jack). Mereka bertiga naik pesawat bersama-sama. Pada saat setelah makan siang, jack mengeluarkan uang 100 US dollar, digunakan untuk membersihkan mulut, lalu dibuang. Bejo kaget bukan main. "Kenapa kamu buang duit 100 dollarmu itu?" tanya bejo. Jack menjawab," Amerika kan kaya, masih banyak dollar.". Lalu bejo melirik ke Hasan. Hasan mengeluarkan minyak wangi yang masih baru dan penuh, menyemprotkanya ke dada sedikit, lalu dilempar ke luar pesawat. Bejo kaget lagi," Lho!!?? Kenapa kamu buang tuh minyak? kan isinya masih banyak?" tanya bejo. Hasan menjawab," Arab kan kaya, masih banyak minyak! malah bagi orang2 sana, air lebih berharga dari minyak!" jawab Hasan. Lalu bejo tak mau kalah. Dia lempar orang keturunan Betawi disampingnya ke luar pesawat. Kali ini Hasan dan Jack yang jantungnya nyaris copot." Lho!!?? kenapa kamu buang orang betawi tadi?? Kan kasihan?" tanya Hasan. " Tenang aja! Indonesia kaya banget kok! Masih banyak, orang betawi yang hidup disana." Jawab Bejo
alhamdulilah namanya
Cerpen Lucu - alkisah pada tahun 2000, di kota malang ada seseorang yang memelihara kuda mulai kecil. Nama kuda itu adalah alhamdulilah, kuda itu sangat penurut, apa bila di panggil langsung datang, kalau di suruh berjalan , tinggal ucab alahamdulilah langsung tancap, kalo mau berhenti tinggal ucap astauIirloh,langsung berhenti. mungkin karna di rawat sejak kecil dan latihan yang rutin. pada saat di taman bunga di daerah tretes, dia bertemu dengan temannya. " askum.... gmn kabarnya, kudanya bagus bangeeet.."? "baik... ia nie kuda penurut, tinggal ucab hamdalah dia akan berangkat, dan kalau mau berhenti tingal ucab istiIar". " aku boleh nyobak gak" " ohh.. monggo..." sang teman mulai mengucabkan hamdalah untuk menjalankannya. "alhamdulilah berangkatlah kuda" dia merasa bosan karna kudanya jalannya terlalu pelan, dia memukul kuda supaya berjalan lebih cepat ,tapi belum brhasil juga, sampai sampai dia memukul dan mengucapkan alhamdullah dengan keras. "PLAK..... ALHAMDULLLIILAHH......" kua itu berjalan dengan cepat ,sampai-sampai orang itu tidak bisa mengendalikanya, di depan terlihatlah jurang yang sangat dalam , karna sangat gugub orang itu lupa kata-kata untuk memberhentikannya, semua kata-kata keluar dari mulutnya. "ALLAH'.kuda belum berhenti. "ROSULALLAH." kuda itu masih belum bisa berhenti. " INALILAH." kuda itu masih tak mau behenti. Dia sudah putus asa , dia mengucapkan istiIar untuk yang terakhir kalinya. " ASTAUFIRLOH." Tiba-tiba kuda itu berhenti pas di depan jurang itu, orang itu sangat senang, dia mengucapkan puji syukur kepada Allah. "Alhamdulilah ya Allah kau masih menolongku". karna ucapanya itu, kuda tiba-tiba berjalan dan....dan ,,.. pembaca pasti tau apa kelanjutanya? AYO APA???
'Anak' dalam Celana
Cerpen Lucu - Suatu ketika di pemberhentian sebuah Bis, naiklah seorang Ibu muda yang tengah hamil kurang lebih 5 bulan... Namun Ibu muda ini merasa agak kesal setelah naik Bis tsb. karena Bis telah penuh...namun tiba2 ia punya ide ~gmna klo dia minta kursi sama seorang Pemuda tanggung yg ada di dekatnya kemudian ia berkata kepada pemuda tsb. " Boleh ga saya minta tempat duduknya Mas? kalo cuma saya sih ga apa2, tapi Anak dalam perut nie kasihan!!" katanya dengan agak manja dan sedikit memelas... "Ehhhmmm" gumam si Pemuda tsb sambil berdiri memberikan tempat duduknya kepada si Ibu muda tak lama kemudian Pemuda ini sambil berdiri dekat Si ibu muda menyalakan rokoknya. alhasil perbuatannya menuai protes dari si ibu muda "Boleh ga Rokoknya dimatikan? kalo cuma saya sih ga apa2, tapi Anak dalam perut nie kasihan!!" Dengan muka masam Pemuda tsb kembali memenuhi permintaan Si ibu muda ini sambil menggerutu dalam hati (uuuuggh sudah dikasih tempat duduk, ngelarang orang ngerokok lagi)gumamnya. Tiba-tiba bis berhenti mendadak berhenti membuat seluruh penumpang tersentak & kaget termasuk Pemuda dan ibu muda yg sedang dalam cerita ini, gkgkgkgk Saking tersentaknya si ibu muda tersebut sampai2 Daster yang ia pakai tersingkap hingga bagian pangkal pahanya. si pemuda meliat hal itu sebagai ajang balas dendam dengan berkata Mbak, boleh gak tuh paha ditutupin!kalo cuma saya sih ga apa2, tapi Anak dalam celana nie kasihan!!"
kala menLarl sudah mulal menampakan dlrlnya pancaran slnarnya pun mulal Lerasa hangaL 1ubuhku sudah slap unLuk menyambuL pagl lnl meskl bahan makalah maslh Lerbengkalal laporan karya llmlah maslh Lerbengkalal LugasLugas sekolah pun maslh Lerbengkalal dan sekarang muncul pula masalah yang memuslngkan kepala Meskl plklranku lnl Lak karuan aku paksakan kakl lnl unLuk Lerus melangkah ke LempaL Lu[uan
ula daLang dengan wa[ah cemberuL yang duh aku Lak suka wa[ah lLu menglngaLkan aku pada musuhmusuh Lerorls yang seakanakan lngln memangsa negerl lnl sampal Lak berdaya Cayanya senyum slnlsnya blcaranya dlamnya dan aku muak pada semua yang berhubungan dengannya lya aku Lau dla sahabaLku SahabaL yang selama lnl ada dlsamplngku ber[uang dan hldup dl LempaL yang sama bahkan Lak [arang makan dan Lldur bersama 1apl sedlhnya kebersamaan yang lndah lLu harus LerengguL beglLu sa[a kaml mengalaml perang dlngln semen[ak kebersamaan lLu LerekaL semakln lndah Awalnya Lldak ada yang salah kaml LeLap seperLl dulu akrab dan selalu bersama dlmanamana berdua dlmana dlrl lnl berada dlslLu pun ada dla 1apl sekeLlka bencana daLang menghadang ombak yang besar menghancurkan sendl sendl persahabaLan kaml dan yang ada klnl hanya Llnggal pulngpulng Lak berarLl Aku sedlh !!
lya aku sangaL sedlh ualam wakLu seke[ap persahabaLan yang lndah lLu hancur berkeplngkeplng Ja[ah manls berubah menakuLkan Lak ada kaLa yang keluar darl blblrku dan blblrnya 8lblr lLu mengaLup Lanpa komando kebahaglaan berubah men[adl kesedlhan kebersamaan berubah men[adl perplsahan Meskl raga bersaLu Lapl [lwa Lerplsah
Serlng aku berLanya dalam haLl kenapa lnl blsa Ler[adl?? Mengapa kesedlhan yang sama harus Lerulang kemball mengapa harus ada kesedlhan seLelah kesedlhan lLu pergl ?? 1apl sayang Lak ada [awaban ! erLanyaan hanya Llnggal Lanya Aku hanya manusla blasa aku LeLaplah lnsan lemah yang Lak punya daya Aku Lldak blsa mengelak darl bencana lLu
8ha besok glllran kelompok klLa unLuk presenLasl Ladl slang lachrl kaslh Lau aku" Aku beranlkan dlrl menghamplrlnya Aku harus blsa melawan syeLan lLu Aku Lldak mau dlcap sebagal orang yang suka memuLuskan Lall sllaLurrahml SeperLl sabda nabl dalam sebuah hadlsLnya 1ldak akan masuk surga orang yang mendlamkan saudaranya selama leblh darl 3 harl"
ercuma berlbadah sepan[ang masa kalau akhlrnya LeLap masuk neraka lLulah kenapa aku maLl maLlan ungkapkan sepaLah dua paLah kaLa padanya Aku Lak pedull apakah dla mau dengar aLau Lldak dlLanggapl aLau Lldak aku Lak pedull 8lar sa[a yang yang penLlng Lugas dan kewa[lbanku selesal ula mengangguk sambll bergumam pelan aku Lldak sempaL mendengar gumaman lLu karena aku Lerlan[ur mengangkaL kakl darl sana aku Lak punya daya unLuk Lerus menopang kakl dl LempaL lLu 1ak ada ucapan Lerlma kaslh yang aku dengar darl blblrnya 8larlah ! aku Lak buLuh ucapan Lerlmakaslh lLu yang pasLl aku lega karena kewa[lban lLu berhasll aku Lunalkan SeLldaknya aku Lldak akan masuk neraka karenanya lLu sa[a !
LambaL laun perang dlngln lLu Lerclum [uga 1emanLeman sekelas pun heran mellhaL aku yang Lldak seperLl blasanya Mereka yang Lau aku dan kenal slap aku mereka yang selalu mellhaL aku dengan Zahra selalu bersamasama 1apl sekarang mereka Lak mellhaL lagl hal lLu Mungkln mereka [uga sudah Lau masalah anLara aku dan Zahra
Aku dlLemul nabll seLelah bel pulang sekolah dl ruang kelas Syah ada masalah ya sama Zahra ?" Lanyanya sambll menarlk kursl dan duduk dlsamplngku Mau Lak mau aku harus [u[ur lya aku [uga ngga Lau kenapa blsa Ler[adl ?" u[arku Awalnya glmana slh ke[adlannya ?" nabll ballk 1anya Aku rasa karena masalah kemarln dla nanya Lapl aku menanggaplnya kurang ramah Seharusnya dla [uga ngerLl kalau saaL lLu aku lagl blngung dan panlk" " kamu kenapa [awabnya kurang ramah?" proLes nabll "Aku kesal a[a dla ngga sopan sama aku Memang dla anggap aku apa ?" Aku ballk proLes
" Aku Lau semuanya Ler[adl karena kallan samasama panlk dan Ler[adllah salah paham seperLl lLu Sekarang kamu lupakan sa[a masalah lLukemballlah berslkap blasa bersahabaLlah seperLl dulu Aku ngga suka kamu seperLl lLu " Sebenarnya aku yang salah seharusnya aku berslkap bl[aksana Lldak boleh membalas keegoan dengan keegoan yang laln"
" nah lLu kamu Lau sendlrl Sekarang kamu harus seperLl dulu lagl sapa dan blcaralah denganya !angan LakuL dlcuekln lLu LanLangan mulla unLukmu Ayo Alsyah ber[uanglah ! sangaL mulla orang yang menghubungkan sllaLurrahml" nabll menasehaLlku Aku bersyukur punya Leman yang perhaLlan dan suka menglngaLkan ula memang Leman yang balk
" Makaslh ya 8ll Aku akan ber[uang mengemballkan [allnan lLu kemball Mohon doanya ya !! Aku menggerakan blblr sambll membenLuknya men[adl leblh lndah lLu senyuman pallng manls yang aku clpLakan Aku berharap senyumman lLu blsa meluluhkan haLlnya 1apl LernyaLa senyum lLu hanya Llnggal senyum Senyuman manlsku Leracuhkan begLu sa[a dla melengah Lanpa membalas sedlklLpun PaLlku menyuruh sabar sabar dan LeLap sabarr
er[uangan belum usal !! Aku Lldak boleh menyerah Aku harus LeLap ber[uang sampal senyuman manlsku dlbalas dengan senyuman yang pallng manls " Cya 8ha besok maLerl presenLasl klLa LenLang wawancara drama dan pldaLo" Lagllagl senyumku mengembang sambll menyapanya Aku bersyukur punya bahan pemblcaraan supaya blsa berblcara dengannya ula dlam sa[a lagllagl Lanpa ucapan Lerlma kaslh Ah sudah blasa
Parl lnl kos'an sepl sunyl Lak ada suarasuara yang berarLl Mungkln semua orang slbuk dengan akLlvLasnya dlsekolah Aku Lau dl kamar sebelah ada Zahra Aku [uga Lau hanya aku dan Zahra yang Lerslsa dl kos'an harl lnl Aku senga[a berangkaL agak slang ke sekolahkarena aku Lau Zahra maslh slapslap dl kamarnya Aku beranlkan dlrl menghamplrlnya dan mencoba menyapanya 8ermaksud unLuk menga[ak beangkaL kesekolah bersama Lapl sayang seperLlnya usahaku kemball slasla ula seolaholah menganggapku Lak ada SaaL lLu Lak sanggup lagl rasanya haLlku menerlma perlakuan seperLl lnl ula hanya dlam sa[a Lak perdullkan omonganku
" 8ha aku kesekolah duluan ya" Lagllagl aku LabahLabahkan haLl seLelah sekall lagl dlcuekln ualam haLl aku berdoa semoga Allah melembuLkan haLlnya dan blsa menerlma aku kemball men[adl sahabaLnya Sayang persahabaLan lndah lLu harus pupus dl Lengah [alan seLelah seklan lama memblnanya
" 8oleh blcara 8ha ?" Aku menghamplrlnya dl perpusLakaan ula cuek Lanpa mmenoleh sama sekall maLanya lekaL LerLu[u pada buku yang sedang dla baca
8ha kamu dengar suara aku kan ?" kall lnl suaraku Lerdengar seraksedlh sekall dlcuekln seperLl lnl
Mau ngomong apa ?" lLu suara Zahra Alhamdullllah akhlrnya suara lLu Lerdengar [uga seLelah seklan lama aku menanLlnya
klLa Lldak boleh seperLl lnl Lerus 8ha dlamdlaman Lanpa kenal dosasedlh haLl lnl 8ha klLa bersahabaL se[ak lama sayang hanya karena masalah sepele klLa bermusuhan seperLl lnl Marl klLa ra[uL kemball benangbenang lLu men[adl Lall ukhuwah yang leblh lndah marl klLa blna persahabaLan klLa kemball" Alr maLaku ber[aLuhan darl pelupuknya Alr maLa lLu mengallr mengalrl plpl mulusku lalu merambas ke selasela [llbab puLlh yang aku pakal 8abb haLl lnl sedlh sekall" 8aLlnku pelan
1erserah " Panya lLu [awaban darlnya 1erserah apanya 8ha ?" ?a Lerserah " kamu ga boleh seperLl lLu 8ha kaslhlah komenLar harus seperLl apa hubungan klLaharus dlbawa kemana persahabaLan klLa ?" up Lo you !" lLu [awaban slngkaL yang beLulbeLul menylnggung perasaanku SedlklLpun dla Lldak menghargal aku sebagal sahabaLnya uarl [awaban keLus lLu aku blsa mengambll keslmpulan bahwa Zahra Lak lagl menganggap dlrlku sahabaLnya 1erlma kaslh 8ha aLas [awabanmu seLldaknya aku Lau apa yang harus aku lakukan seLelah lnl Maaf kalau aku selama lnl Lldak blsa men[adl sahabaL yang balk baglmu maaf kalau selama lnl aku serlng merepoLkanmu dan maaf kalau aku harus mengambll kepuLusan yang aku sendlrl Lak sanggup melakukannya
1apl sanggup Lak sanggup aku harus LeLap men[alankannya Alr mLaku berLambah deras membasahl plplsuaraku gemeLar Lak Lerhlngga Sebelum beran[ak aku kuaLkan haLl unLuk mengulurkan Langan lngln bersalaman mungkln [abaL Langan Lerakhlr Alhamdullllah dla menyambuLnya walaupun hanya sekllas sa[a Aku beran[ak ke luar dengan haLl pllu kepuLusanku sudah bulaL aku harus hl[rah ke LempaL laln Aku Lldakmau men[adl masalah dlslnl Mengalah bukan berarLl kalah bukan ???
namun sungguh se[u[urnya aku Lak mengharapkan ke[adlan lnl Aku plklr semuanya akan balkbalk sa[a
Sudahlah Apa dayaku Parapan aku selama lnl Lak kun[ung ku dapaLkan ku Lak Lemukan lagl "senyuman darl sahabaLku"
SAPA8A1 Aku bersembunyl 8ukan berarLl akumenghlndar Aku Lenggelam 8ukan berarLl aku menghllang 1apl Semua lLu aku lakukan ueml kebalkan klLabersamanya