Professional Documents
Culture Documents
menjadi media komunikasi untuk ilmu pengetahuan Bahasa berkembang sesuai dengan intelektualitas, kebudayaan dan ilmu pengetahuan suatu masyarakat Bahasa memiliki keterbatasan baik dalam struktur atau kosakata Contoh keterbatasan bahasa;
Knowledge = Pengetahuan? Science = Ilmu Pengetahuan? Scientific = ilmu pengetahuan? Epistemologi = Teori ilmu pengetahuan?, teori pengetahuan?, atau Teori ilmu?
SCIENCE = ILMU PENGETAHUAN Seluruh usaha sadar manusia untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman dirinya terhadap alam semesta, yang dilakukan secara cermat, kritis dan mendalam dengan menggunakan metode ilmiah (deduksi, induksi dan hipotetik atau lebih dikenal dengan istilah logico-hyphotetico-verifikasi), kemudian diorganisir secara sistematis menurut asasasas teoritik yang pasti, dan diuji dengan metode ilmiah yang akurat.
Science atau ilmu pengetahuan dicirikan oleh: 1). Aspek ontologis, yaitu apa obyek yang ditelaah untuk mendapatkan pengetahuan, 2). Landasan epistemologis, yaitu apa cara yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan. 3). landasan aksiologi, yaitu apa manfaat dari pengetahuan yang didapat
SAINS
Sains merupakan adopsi yang rancu, terutama ketika
sains-an atau sepadan dengan saintifik Scientis, yang apakah sepadan dengan sains-wan, ahli sains, atau ilmuwan?
QUO VADIS?
Kekacauan semantik dan ketidaklumrahan linguistik
merupakan sesuatu yang alamiah dan lumrah terjadi dalam suatu masyarakat. Sebab sebuah bahasa dikontruksi menurut perkembangan intelektualitas dan kebudayaan masyarakat setempat yang tentu berjalan secara evolutif dan heterogen. Prinsip yang utama adalah adanya dialog dan komunikasi yang intensif antara para ahli untuk merumuskan konsep kebahasaan yang ilmiah dan rasional
manusia Fungsi Kohesif atau Integratif yaitu sebagai sarana budaya yang mempersatukan kelompok manusia. Pilihan fungsi bahasa disesuaikan dengan prioritas kebutuhan zaman Untuk konteks kini, Bahasa Indonesia harus ditekankan pada aspek komunikatifnya yang mempunyai tiga elemen penting, yaitu penyampaian pesan (emotif ), penyampaian sikap (afektif ) dan penyampaian penalaran atau pemikiran (afektif ). Walaupun tentu tidak melupakan aspek kohesifnya