You are on page 1of 8

PENDAHULUAN

Ilmu dan bahasa tidak bisa dipisahkan, sebab bahasa

menjadi media komunikasi untuk ilmu pengetahuan Bahasa berkembang sesuai dengan intelektualitas, kebudayaan dan ilmu pengetahuan suatu masyarakat Bahasa memiliki keterbatasan baik dalam struktur atau kosakata Contoh keterbatasan bahasa;

Knowledge = Pengetahuan? Science = Ilmu Pengetahuan? Scientific = ilmu pengetahuan? Epistemologi = Teori ilmu pengetahuan?, teori pengetahuan?, atau Teori ilmu?

MAKNA ILMU, ILMU PENGETAHUAN DAN SAINS


KNOWLEDGE = PENGETAHUAN Merupakan kumpulan upaya dan pemahaman, pikiran, perasaan, dan pengalaman yang diperoleh manusia ketika berinteraksi dengan orang lain dan alam sekitarnya, yang kemudian diabstraksi dalam bentuk pernyataan, ungkapan artistik, teori, dalil, rumus atau hukum. Merupakan terminologi generik bahkan artifisial yang mencakup segala bentuk pengetahuan manusia yang diperoleh melalui pengerahan kemampuan panca indera, kekuatan intelektualitas dan spiritualitas, bahkan perasaan estetik dirinya

SCIENCE = ILMU PENGETAHUAN Seluruh usaha sadar manusia untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman dirinya terhadap alam semesta, yang dilakukan secara cermat, kritis dan mendalam dengan menggunakan metode ilmiah (deduksi, induksi dan hipotetik atau lebih dikenal dengan istilah logico-hyphotetico-verifikasi), kemudian diorganisir secara sistematis menurut asasasas teoritik yang pasti, dan diuji dengan metode ilmiah yang akurat.

Science atau ilmu pengetahuan dicirikan oleh: 1). Aspek ontologis, yaitu apa obyek yang ditelaah untuk mendapatkan pengetahuan, 2). Landasan epistemologis, yaitu apa cara yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan. 3). landasan aksiologi, yaitu apa manfaat dari pengetahuan yang didapat

SAINS
Sains merupakan adopsi yang rancu, terutama ketika

dicermati kata turunannya;


Scientific, yang apakah bisa dipadankan dengan ke-

sains-an atau sepadan dengan saintifik Scientis, yang apakah sepadan dengan sains-wan, ahli sains, atau ilmuwan?

QUO VADIS?
Kekacauan semantik dan ketidaklumrahan linguistik

merupakan sesuatu yang alamiah dan lumrah terjadi dalam suatu masyarakat. Sebab sebuah bahasa dikontruksi menurut perkembangan intelektualitas dan kebudayaan masyarakat setempat yang tentu berjalan secara evolutif dan heterogen. Prinsip yang utama adalah adanya dialog dan komunikasi yang intensif antara para ahli untuk merumuskan konsep kebahasaan yang ilmiah dan rasional

POLITIK BAHASA NASIONAL


Bahasa mempunyai dua fungsi;
Fungsi Komunikatif, yaitu sebaga sarana komunikasi antara

manusia Fungsi Kohesif atau Integratif yaitu sebagai sarana budaya yang mempersatukan kelompok manusia. Pilihan fungsi bahasa disesuaikan dengan prioritas kebutuhan zaman Untuk konteks kini, Bahasa Indonesia harus ditekankan pada aspek komunikatifnya yang mempunyai tiga elemen penting, yaitu penyampaian pesan (emotif ), penyampaian sikap (afektif ) dan penyampaian penalaran atau pemikiran (afektif ). Walaupun tentu tidak melupakan aspek kohesifnya

You might also like