You are on page 1of 3

Syahrini dan Arsitektur TradisionaI

kooq loqotoo otlp mooo mooq jombobloq boJoo woJop loo botloe
peploJbooe woJbob loo lsloe
Ieoeoq woJbob yeo toopo lsl
Olob Jeoe otooe woJbob
1oopo 1ooyo too ooo plqooooe
5emooo oqo lsl toopo woJbob
ektl botooq mokol
1omtop otlp kooq otomo tettomto ombotoboke woJbob lo lsl
kooq otomo kotokotooe

ooq Jlsebot blJop (sejotl) tok lolo oJolob lebotoyo tobob josmool Jeoqoo botlooyo
lbotot bejooo Joo lsloyo
8lot bejooo tetopl bllo toopo lsl sloslo Jlsebot bejooo
1lJok semestloyo Joo tlJok betqooo
uemlkloo joqo lsl toopo bejooo
5ooqqob bol yooq mostobll
ueml blJop yooq bolk teotolob Jlbotobkoo bejooo Joo lsl
5ebolkoyolob keJooJoooyo

Arsitektur Tradisional..???
Perkataan 'tradisi', sebenarnya berasal dari bahasa latin "trado transdo,
yang berarti 'sampaikanlah kepada yang lain. Kalau kita menengok pada arsitektur
tradisional, kekaguman kita sampai sekarang tidak pernah habisnya. Kepiawaian
arsitektur tradisional menghadirkan ruang yang penuh makna dengan bentukannya
yang jujur, selalu menarik untuk dipahami.
Bentuk bangunan tradisional merefleksikan bagaimana caranya
membangun yang dapat dipelajari secara visual oleh setiap orang. Arsitekur
tradisional mampu menempatkan dirinya sebagai bagian dari kehidupan Belajar dari
rumah-rumah tradisional yang mampu memberikan pelajaran-pelajaran ruang, bentuk
dan struktur yang menyatu dan jujur. Rumah-rumah rakyat di pedalaman, seperti
rumah Honai di rian Jaya, Rumah Perahu di Kalimantan seringkali kita jumpai sebagai
karya anonim yang dibangun oleh masyarakat setempat dengan kemampuan akan
konstruksi dan bahan yang dipelajari secara turun temurun dan didapat dari lokasi
setempat.
Hasil karya 'rakyat' ini merefleksikan sebuah masyarakat yang akrab
dengan alamnya, kepercayaannya, dan norma-normanya dengan bijaksana. Bentuk,
proporsi, dan dekorasinya merupakan simbol-simbol yang berarti. Mereka tidak
meletakkan tujuan untuk suatu keindahan tetapi menciptakan ruang dengan prinsip-
prinsip kehidupan menghadirkan bentuk struktur yang telah teruji oleh alam.

Apa hubungan Syahrini dengan Arsitektur tradisional


Penyanyi wanita yang memabukkan ribuan penggemarnya tidak hanya
dengan lagunya yang (justru) biasa saja, tapi banyak berita tentang dirinya yang
menampilkan jati diri apa adanya tanpa ditutupi. Syahrini adalah Syahrini, bukan
wanita desa yang ngoyo menjadi diva; dia tetap gadis Sukabumi yang telah menjadi
bagian dari industri hiburan kita dengan tetap mempertahankan latar belakangnya
yang religius, ramah, pemalu bahkan terkadang sedikit '3/084' dengan logat sundanya
yang mengiris hati banyak lelaki.

Bukankah justru itu yang digilai penggemarnya? Ketika dia menjawab
pertanyaan wartawan dengan kalimat takzim mengucap syukur dan bahasa ndonesia
halus yang agak ajaib tata bahasanya, seketika itu juga semua orang mengulang-
ulangnya.
Di sinilah kehebatan Syahrini. Dengan nilai-nilai yang dipercayanya, dia
menjadi dirinya sendiri. Dia menarik penggemarnya dengan berbagai cara yang
kadang aneh tapi terlihat apa adanya. Digemari bukan karena dangdut, pop, atau
sinetron yang menguras air mata. Syahrini disukai karena dia adalah Syahrini.
Banyak bangunan yang secara teori dan keilimuan benar, tapi terasa ada
yang kurang saat kita berada di dalamnya. Bangunan yang tidak berjiwa, hilang di
tengah gegap gempita jaman, tidak beridentitas dan dengan mudah terlupakan. 'Sing
bener durung mesti pener
Publik terbiasa menilai sebuah karya arsitektur sebagai tampilan 3D (atau
bahkan 2D) semata. hanya indah, keren, dramatis dan indah memikat hati. tapi jarang
yang menggunakan emosi dan pengalaman untuk menilainya. jarang yang merasakan
arsitektur. Hampir tidak pernah ada yang peduli bagaimana sebuah bangunan
'bekerja'. Padahal sebuah karya arsitektur yang baik tidak hanya harus seksi, tapi dia
juga harus pintar dan berjiwa. Seperti halnya shahrini

You might also like