You are on page 1of 3

Hormon dan Enzim

Di dalam tubuh manusia dikenal ada 2 jenis kelenjar : Kelenjar Eksokrin Kelenjar Endokrin Kelenjar Eksokrin Kelenjar ini memproduksi suatu produk yang sifatnya bisa dikeluarkan ke luar tubuh Ketika produk ini selesai dibuat, maka akan menetap di satu tempat dan tidak ber-pindah2 Produk ini memiliki sifat yang khas dan tidak masuk dalam peredaran darah Titik tangkap dari produk ini satu tempat dengan pabriknya Salah satu contoh produk yang dibuat oleh kelenjar Eksokrin adalah ENZIM Kelenjar Endokrin Kelenjar ini memproduksi suatu produk yang sifatnya tidak bisa dikeluarkan ke luar tubuh. Ketika produk ini selesai dibuat, maka ia akan ber-pindah2 dari satu tempat ke lain tempat mengikuti peredaran darah. Titik tangkap dari produk ini berbeda tempat dari pabriknya (jauh dari pabrik dimana ia dibuat/tidak satu tempat) Salah satu contoh produk yang dibuat oleh kelenjar Endokrin adalah HORMON Antara Enzim dan Hormon, keduanya memiliki tabiat yang mirip, yaitu berfungsi sebagai biokatalisator di dalam tubuh. Disamping itu sifat reaksi dari keduanya juga mirip, yaitu sama-sama sangat spesifik (ingat konsep gembok dan kunci dalam ilmu Biokimia). ENZIM Enzim adalah senyawa yang tersusun dari protein yang bertanggung jawab dalam kelancaran sistem pencernaan, penyerapan, dan mengatur pengangkutan nutrisi untuk digunakan oleh sel di seluruh tubuh. Selain itu juga tugasnya membereskan sampah hasil metabolisme tubuh. Bayangkan kalau enzim tidak berfungsi dengan baik, tubuh akan kekurangan gizi karena tidak tercerna dengan baik. Dalam keadaan demikian terjadilah penurunan fungsi imun dengan risiko berbagai penyakit serius. Sejak makanan masuk ke mulut, pengunyahan dengan bantuan ludah (saliva) yang mengandung enzim lipase, amilase, dan ptialin mulai mencernakkan lemak dan karbohidrat. Sampai di lambung, getah lambung yang mengandung asam klorida (HCl), faktor intrinsik, dan pepsin mulai mencerna protein dan

memisahkan mineral dari makanan. Lambung juga mengeluarkan enzim lain, yaitu lipase dan renin untuk menyempurnakan pencernaan lemak. Setelah itu, di usus kecil dan usus besar, proses pencernaan diselesaikan untuk diserap tubuh. Di usus kecil terdapat enzim bikarbonat pankreatik (menetralkan asam lambung), tripsin, dan kimotripsin (mencernakan protein menjadi poliketida dan asam amino), amilase (memecah karbohidrat menjadi disakarida), lipase, cairan empedu, laktase, sukrase, dan maltase (mencerna disakarida tertentu dari makanan). Enzim yang berperan dalam pembersihan sampah metabolisme adalah sekelompok enzim oksidatif yang secara keseluruhan disebut enzim sitokrom P450. Selain itu, enzim hepar glutation S-transferase, memerlukan glutation sebagai bahan bakunya untuk mengikat toksin dan membuangnya melalui urin, sedangkan enzim superoksida dismutase berfungsi menetralkan racun radikal bebas. Sumber enzim pencernaan yang banyak digunakan adalah ekstrak pankreas hewan dan ekstrak jamur Aspergillus oryzae. Glutation diperoleh juga dari Silybum marianum. Sebagai bahan dasar (kofaktor enzim) pembentukan enzim pencernaan diperlukan vitamin B kompleks dan magnesium. Untuk enzim antioksidan superoksida dismutase diperlukan tembaga, seng, dan mangan, sedangkan untuk enzim katalase diperlukan zat besi, dan glutation peroksidase diperlukan selenium. Hormon Hormon adalah suatu zat kimia yang diproduksi tubuh secara spesifik dan berperan mengatur berbagai proses fisiologis tubuh yang menentukan siapa kita, dimulai dari pertumbuhan, reproduksi metabolisme yang membuat kita tetap hidup. Hormon pulalah yang membedakan jenis kelamin kita. Inilah pasukan penyampai pesan yang membuat tubuh kita bereaksi terhadap segala rangsangan yang berasal dari luar. Tidak ada yang tahu berapa banyak hormon yang diproduksi tubuh, sebagai contoh kelenjar adrenal saja menghasilkan lebih dari 25 jenis hormon penting. Untuk mudahnya, hormon dikelompokkan menjadi tiga kategori besar, yaitu: - hormon seks (termasuk hormon pertumbuhan dan penuaan), - hormon metabolisme (yang mengatur perubahan makanan menjadi bahan bakar), dan - hormon stress (yang mengendalikan respons tubuh terhadap rangsangan yang kita terima).

Hormon seks
Dinamakan hormon seks atau hormon kelamin, kedua istilah tersebut tidak tepat benar, yang paling pas adalah hormon reproduksi (jadi tidak kait mengkait dengan kelamin). Bagi wanita, hormon estrogen memiliki 2 fungsi utama yaitu menentukan jenis kelamin wanita dan ciri-ciri yang khas (suara yang merdu, bentuk fisik yang menarik, dan geiakan yang luwes), dan setelah puber mengatur fungsi seks serta kesuburannya. Selain itu estrogen mengatur cara tubuh mengolah makanan, membantu mencegah kehilangan masa tulang yang berakibat osteoporosis, dan melindungi jantung. Bersama dengan estrogen, progesteron mendampingi untuk menghasilkan fungsi kerja yang optimal bagi seorang wanita. Sedangkan bagi pria, hormon andalannya adalah testoteron yang menentukan jenis kelamin pria dan ciri-cirinya yang khas (suara yang dalam, otot-otot yang kuat, dan tubuh berbulu) dan dorongan seksualnya. Baik pria maupun wanita, keduanya memiliki semua hormon tersebut, hanya saja dominansinya berbeda. Kalo pria paling banyak mengandung hormon pria, begitu pula wanita. Apabila kondisi perbandingan hormon ini kacau, maka akan terjadi perubahan tabiat, yang wanita menjadi tomboi dan yang pria menjadi feminine.

Hormon metabolisme Insulin yang sering dikaitkan sebagai penyebab diabetes, berfungsi mengatur gula darah dan penyerapannya oleh jaringan sel untuk dijadikan bahan bakar utama. Proses pembakaran kalori tersebut diatur oleh hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Keseimbangan kalsium di dalam darah yang fungsinya sangat penting dalam reaksi kimia tubuh dan kontraksi otot dan jantung dikendalikan oleh hormon paratiroid (PTH).

Hormon stress Saat seseorang menghadapi masalah yang dianggapnya berbahaya, produksi adrenalin dipacu oleh tubuh untuk membuat otot menegang. Adrenalin mempercepat detak jantung, memperlambat pencernaan, dan mempercepat pembekuan darah jika kita mengalami cedera. Adrenalin juga mempengaruhi perilaku seseorang menjadi berangasan dan suka curiga. Sebaliknya bila adrenalin dalam tubuh sedikit, maka yang bersangkutan berpotensi menjadi orang yang penyabar. Hormon stress yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenokorteks memiliki 2 fungsi : 1. Gluko kortikoid : Menangani metabolisme glukosa dan protein (sering disalahgunakan sebagai dopping) 2. Mineralo kortikoid : Menangani ekskresi cairan dan elektrolit tubuh serta penahanan natrium. Kortisol, hormon stres yang lain, membantu mengurangi pembengkakan di sekitar luka atau benturan (anti radang). Tetapi kortisol juga menaikkan tekanan darah agar dapat mengirim pasukan bantuan ke tempat terjadi pembengkakan atau radang tersebut. Akibatnya, jika terjadi banyak kortisol di dalam darah untuk waktu yang lama dapat menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi. Hormon mengatur siklus kehidupan manusia, karena itu kita harus mampu mengendalikan hormon agar fungsinya berjalan sewajarnya. Terutama hormon stress, jangan dibiarkan terlalu aktif karena? akibatnya kita menjadi stress berat. Cara terbaik untuk mempertahankan keseimbangan hormon, adalah dengan pola makan yang sehat, tidur cukup, dan berolahraga secara teratur menurut kebutuhan. Tetapi ada saatnya kita perlu tambahan hormon dari luar, misalnya sebagai terapi sulih hormon pada masa menopause, dengan hormon alami dari tanaman atau hormon sintetis atau saat menjalani program Keluarga Berencana (KB). Tetapi sebelum bertindak, berkonsultasilah dengan dokter, sebaiknya jangan coba-coba menggunakan produk yang mengandung hormon. Misalnya, yang sering digunakan pria untuk meningkatkan kemampuan seksualnya, karena ini termasuk hal yang berbahaya. Hormon tersebut bisa menjadi "kunci duplikat" yang kelak akan menjadi boomerang mengatur tuan rumahnya, dan meninggalkan bibit penyakit kanker. Selain daripada itu sekali hormon itu dipasok dari luar, maka akan mengakibatkan pabrik hormon yang bersangkutan menjadi layu dan tidak mau kembali normal, sekalipun pasokan itu telah dihentikan (Irreversible), termasuk juga dalam hal ini efek samping yang ditimbulkan oleh hormon sifatnya irreversible (tidak bolak balik), salah satu efek samping yang ditimbulkan oleh hormon adalah moonface (paras menjadi bulat seperti bulan purnama.
Klik disini untuk :

Kembali ke facebook Kembali ke obtrando

You might also like